SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
HUKUM ACARA
PERADILAN TATA USAHA NEGARA
(PTUN)
 Oleh:
Dr. M. Guntur Hamzah, S.H., M.H.
guntur@unhas.ac.id
guntur@royal.net
GUGATAN DALAM SENGKETA
TATA USAHA NEGARA
 IDENTITAS
 DASAR GUGATAN
 ALASAN GUGATAN
 OBJEK GUGATAN
 PETITUM
Pengertian Gugatan
 Gugatan  suatu permohonan yg berisi
tuntutan terhadap Badan/Pj.TUN yg
diajukan ke PTUN untuk mendapatkan
keputusan.
 Unsur-unsurnya:
1) Permohonan kpd PTUN
2) Berisi tuntutan thdp Badan/Pj.TUN
3) Untuk mendapatkan putusan
PENGGUGAT
 Penggugat  Orang/BPH yg merasa
kepentingannya dirugikan oleh KTUN yg
dikeluarkan oleh Badan/Pj.TUN.
 Pasal 53 (1) UU No.9/2004:
Orang/BHP yg merasa kepentingannya
dirugikan oleh KTUN dapat mengajukan
gugatan tertulis kpd pengadilan yg
berwenang yg berisi tuntutan agar KTUN yg
disengketakan itu dinyatakan batal atau
tidak sah, dengan atau tanpa disertai
tuntutan ganti rugi dan/atau rehabilitasi.
TERGUGAT
 Tergugat  Badan/Pj.TUN yg mengeluarkan
keputusan berdasarkan wewenang yg ada
padanya atau yg dilimpahkan kpdnya, yg
digugat orang atau BHP.
 Unsur-unsurnya:
1. Badan/Pj.TUN;
2. Mengeluarkan KTUN;
3. Berdasarkan wewenang yg ada padanya/
yg dilimpahkan kepadanya;
4. Digugat oleh orang/BHP.
WEWENANG
 Wewenang  hak untuk bertindak dlm
lapangan hukum publik.
 Jenis-jenis wewenang:
1. Atribusi
2. Delegasi
3. Mandat
ATRIBUSI
 Pemberian wewenang kpd suatu badan/
Pj.TUN dgn kekuasaan sendiri dan tanggung
jawab sendiri (mandiri) atas kuasa
UUD/Undang-undang.
 Unsur-unsurnya:
1) Ada wewenang baru (original)
2) Kpd badan/Pj.TUN
3) Kekuasaan sendiri (mandiri)
4) Tanggung jawab sendiri
5) Berdasarkan UUD/Undang-undang
DELEGASI
 Penyerahan wewenang kpd Badan/ Pj.TUN dgn
kekuasaan sendiri dan tanggung jawab sendiri,
yg berasal dari Badan/Pj.TUN yg mempunyai
wewenang mandiri (atribusi) atas dasar UU/
Peraturan perundang-undangan lainnya.
 Unsur-unsurnya:
1) Ada wewenang turunan (pengalihan)
2) Dari Badan/Pj.TUN atasan (mandiri)
3) Kpd Badan/Pj.TUN bawahan
4) Kekuasaan dan tanggung jawab sendiri
5) Berdasarkan UU/Peraturan per-UU lainnya.
MANDAT
 Pelaksanaan tugas/wewenang atasan oleh
bawahan dgn tanggung jawab tetap berada
pada atasan.
 Unsur-unsurnya:
1) Pelaksanaan tugas/wewenang
2) Dilaksanakan oleh bawahan
3) Tanpa kekuasaan (kekuasaan terbatas)
4) Tanggung jawab atasan.
Alasan Mengajukan Gugatan
Pasal 53 (2) UU-PTUN (5/1986):
a) KTUN yg digugat itu bertentangan dgn
peraturan perundang-undangan yg berlaku;
b) Badan/Pj.TUN pd wkt mengeluarkan
keputusan, telah menggunakan
wewenangnya utk tujuan lain dari maksud
diberikannya wewenang tsb.
c) Badan/Pj.TUN pd wkt mengeluarkan/tidak
mengeluarkan keputusan, setelah
mempertimbangkan semua kepentingan yts
dgn keputusan itu tidak sampai pd
pengambilan/tidak mengambil keputusan
tsb.
Alasan Mengajukan Gugatan
Pasal 53 (2) UU-PTUN (9/2004):
a) KTUN yg digugat itu bertentangan dgn
peraturan perundang-undangan yg
berlaku;
b) KTUN yg digugat itu bertentangan dgn
asas-asas umum pemerintahan yg baik.
Bertentangan dgn Peraturan
Perundang-undangan
 Bertentangan dgn ketentuan-ketentuan dlm
peraturan perundang-undangan yg bersifat
prosedural/formal (cacad prosedur);
 Bertentangan dgn ketentuan-ketentuan dlm
peraturan perundang-undangan yg bersifat
materil/substansial (cacad substansial);
 Dikeluarkan oleh Badan/Pj.TUN yg tidak
berwenang (onbevoegdheid):
- Dari segi kompetensi absolut (ratione
materiae)
- Dari segi kompetensi relatif (ratione loci)
- Dari segi waktu (ratione temporis)
Bertentangan dgn AUPB
(UU No. 28 Tahun 1999)
 Asas kepastian hukum
 Asas tertib penyelenggaraan negara
 Asas kepentingan umum
 Asas keterbukaan
 Asas proporsionalitas
 Asas profesionalitas
 Asas akuntabilitas
Tenggang Waktu Mengajukan
Gugatan
(SEMA No.2 Tahun 1992)
90 hari sejak diterimanya/diumumkannya KTUN:
 Perhitungan tenggang waktu sbgmana dimaksud
Pasal 55 terhenti/ditunda (geschorst) pd waktu
gugatan didaftarakan di Kepanitraan PTUN yg
berwenang;
 Sehubungan dgn Pasal 62 (6) dan Pasal 63 (4), maka
gugatan baru hanya dpt diajukan dlm sisa waktu
sbgmana dimaksud pada butir 1.
 Bagi mereka yg tidak dituju oleh suatu KTUN tetapi
yg merasa kepentingannya dirugikan, maka tenggang
waktu sbgmana dimaksud Pasal 55 dihitung secara
kasuistis sejak saat ia merasa kepentingannya
dirugikan oleh KTUN dan mengetahui adanya
keputusan tsb.
Syarat-syarat Gugatan
(1) Gugatan harus memuat:
a) nama, kewarganegaraan, tempat tinggal, dan
pekerjaan penggugat atau kuasa hukumnya;
b) nama jabatan, dan tempat kedudukan tergugat;
c) dasar gugatan dan hal yg diminta utk diputuskan
oleh pengadilan.
(2) Apabila gugatan dibuat dan ditandatangani oleh
seorang kuasa penggugat, maka gugatan harus
disertai surat kuasa yg sah.
(3) Gugatan sedapat mungkin juga disertai KTUN yg
disengketakan oleh penggugat.
Identitas Para Pihak
 Penggugat/kuasa hukumnya:
- Nama
- Kewarganegaraan
- Tempat tinggal
- Pekerjaan
 Tergugat:
- Nama jabatan
- Tempat kedudukan
Dasar Gugatan (Posita)
a) KTUN yg digugat itu bertentangan dgn
peraturan perundang-undangan yg
berlaku;
b) KTUN yg digugat itu bertentangan dgn
asas-asas umum pemerintahan yg
baik.
Tuntutan (Petitum)
Hal-hal yg dituntut oleh penggugat untuk
diputuskan oleh hakim:
1. Agar KTUN yg dikeluarkan oleh
Badan/Pj.TUN itu dinyatakan batal atau tidak
sah;
2. Agar Badan/Pj.TUN yg digugat utk
mengelaurkan KTUN yg dimohonkan
penggugat dengan atau tanpa…
3. Ganti kerugian; dan/
4. Rehabilitasi dgn atau tanpa kompensasi.
Ganti Kerugian
(PP No. 43 Tahun 1991)
 Pembayaran sejumlah uang kpd orang/ BHP
atas beban badan TUN berdasarkan putusan
PTUN karena adanya kerugian materil yg
diderita oleh penggugat.
 Besarnya ganti kerugian, paling sedikit Rp.
250.000,- dan paling banyak Rp. 5.000.000,-
dgn memperhatikan keadaan yg nyata.
 Ganti kerugian yg menjadi tanggung jawab
Badan/Pj.TUN dibebankan pada APBN/APBD
atau badan itu sendiri.
Rehabilitasi
 Pemulihan hak penggugat dlm
kemampuan kedudukan, harkat, dan
martabatnya sbg pegawai negeri seperti
semula, sebelum ada keputusan yg
disengketakan.
 Rehabilitasi hanya terdpt pada STUN di
bidang kepegawaian saja.
 Diangkat pada jabatan lain yg setingkat
atau pada kesempatan pertama, atau
pemberian kompensasi
Kompensasi
 Pembayaran sejumlah uang kpd orang
atas beban Badan TUN oleh karena
putusan PTUN di bidang kepegawaian
tidak dapat atau tidak sempurna
dilaksanakan oleh Badan TUN.
Tuntutan pada PTUN
 Satu macam tuntutan pokok, yakni:
Tuntutan agar KTUN yg telah merugikan
kepentingan penggugat itu dinyatakan
batal atau tidak sah.
 Tuntutan tambahan yg dibolehkan
hanya berupa: Ganti rugi dan hanya
dlm sengketa kepegawaian saja
dibolehkan adanya tuntutan tambahan
lainnya yg berupa tuntutan rehabilitasi.
E-mail:
guntur@unhas.ac.id
guntur@royal.net
T E R I M A K A S I H

More Related Content

What's hot

pembuktian dan daluarsa
pembuktian dan daluarsapembuktian dan daluarsa
pembuktian dan daluarsa
johantorqi
 
slide share presentasi Upaya hukum
slide share presentasi Upaya hukumslide share presentasi Upaya hukum
slide share presentasi Upaya hukum
Undip
 
Bab 9 percobaan pidana
Bab 9   percobaan pidanaBab 9   percobaan pidana
Bab 9 percobaan pidana
Nuelimmanuel22
 
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
Yeepe
 
3 sumber hukum tata negara
3 sumber hukum tata negara3 sumber hukum tata negara
3 sumber hukum tata negara
Nuelnuel11
 

What's hot (20)

Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
 
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor PasaribuContoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
 
Derecho al debido proceso
Derecho al debido procesoDerecho al debido proceso
Derecho al debido proceso
 
Teoria da constituição, primazia, preâmbulo e poder constituinte
Teoria da constituição, primazia, preâmbulo e poder constituinteTeoria da constituição, primazia, preâmbulo e poder constituinte
Teoria da constituição, primazia, preâmbulo e poder constituinte
 
Legal opinion
Legal opinionLegal opinion
Legal opinion
 
Mata kuliah haki
Mata kuliah hakiMata kuliah haki
Mata kuliah haki
 
pembuktian dan daluarsa
pembuktian dan daluarsapembuktian dan daluarsa
pembuktian dan daluarsa
 
Asas asas hukum benda
Asas asas hukum bendaAsas asas hukum benda
Asas asas hukum benda
 
Direito Administrativo - Atos Administrativos
Direito Administrativo - Atos AdministrativosDireito Administrativo - Atos Administrativos
Direito Administrativo - Atos Administrativos
 
3.-HUKUM-ACARA-ISTIMEWA-HAPER.pptx
3.-HUKUM-ACARA-ISTIMEWA-HAPER.pptx3.-HUKUM-ACARA-ISTIMEWA-HAPER.pptx
3.-HUKUM-ACARA-ISTIMEWA-HAPER.pptx
 
Upaya hukum
Upaya hukumUpaya hukum
Upaya hukum
 
slide share presentasi Upaya hukum
slide share presentasi Upaya hukumslide share presentasi Upaya hukum
slide share presentasi Upaya hukum
 
Bab 9 percobaan pidana
Bab 9   percobaan pidanaBab 9   percobaan pidana
Bab 9 percobaan pidana
 
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah
Kompilasi Hukum Ekonomi SyariahKompilasi Hukum Ekonomi Syariah
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah
 
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
 
3 sumber hukum tata negara
3 sumber hukum tata negara3 sumber hukum tata negara
3 sumber hukum tata negara
 
Hukum acara perdata - Jenis dan susunan badan peradilan di Indonesia (Idik Sa...
Hukum acara perdata - Jenis dan susunan badan peradilan di Indonesia (Idik Sa...Hukum acara perdata - Jenis dan susunan badan peradilan di Indonesia (Idik Sa...
Hukum acara perdata - Jenis dan susunan badan peradilan di Indonesia (Idik Sa...
 
Pembidangan atau Pengklasifikasian Hukum
Pembidangan atau Pengklasifikasian HukumPembidangan atau Pengklasifikasian Hukum
Pembidangan atau Pengklasifikasian Hukum
 
Hukum jaminan sudjito
Hukum jaminan   sudjitoHukum jaminan   sudjito
Hukum jaminan sudjito
 
Pidana dan pemidanaan
Pidana dan pemidanaanPidana dan pemidanaan
Pidana dan pemidanaan
 

Similar to PTUN_Gugatan.ppt

7. eksekusi dan peninjauan kembali putusan tun
7. eksekusi dan peninjauan kembali putusan tun7. eksekusi dan peninjauan kembali putusan tun
7. eksekusi dan peninjauan kembali putusan tun
Moel Ryadhie
 
PERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini Andini
PERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini AndiniPERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini Andini
PERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini Andini
Dinye
 
MK dan Hukum Acara PUU.pptx Univ Balitar 13 januari 2023.pptx
MK dan Hukum Acara PUU.pptx Univ Balitar 13 januari 2023.pptxMK dan Hukum Acara PUU.pptx Univ Balitar 13 januari 2023.pptx
MK dan Hukum Acara PUU.pptx Univ Balitar 13 januari 2023.pptx
dnsstore
 

Similar to PTUN_Gugatan.ppt (20)

Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
 
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.pptPertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
 
Gugatan Pratun Staf UI
Gugatan Pratun Staf UIGugatan Pratun Staf UI
Gugatan Pratun Staf UI
 
Peradilan TUN 2.ppt
Peradilan TUN 2.pptPeradilan TUN 2.ppt
Peradilan TUN 2.ppt
 
MATERI KULIAH HUKUM ACARA MK.ppt
MATERI KULIAH HUKUM ACARA MK.pptMATERI KULIAH HUKUM ACARA MK.ppt
MATERI KULIAH HUKUM ACARA MK.ppt
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum acara mahkamah konstitusi presentari
Hukum acara mahkamah konstitusi presentariHukum acara mahkamah konstitusi presentari
Hukum acara mahkamah konstitusi presentari
 
7. eksekusi dan peninjauan kembali putusan tun
7. eksekusi dan peninjauan kembali putusan tun7. eksekusi dan peninjauan kembali putusan tun
7. eksekusi dan peninjauan kembali putusan tun
 
PERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini Andini
PERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini AndiniPERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini Andini
PERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini Andini
 
2.2-GUGATAN-DAN-PERMOHONAN-Tindakan-Sebelum-Sidang-HAPER.pptx
2.2-GUGATAN-DAN-PERMOHONAN-Tindakan-Sebelum-Sidang-HAPER.pptx2.2-GUGATAN-DAN-PERMOHONAN-Tindakan-Sebelum-Sidang-HAPER.pptx
2.2-GUGATAN-DAN-PERMOHONAN-Tindakan-Sebelum-Sidang-HAPER.pptx
 
Hukum acara konstitusai
Hukum acara konstitusaiHukum acara konstitusai
Hukum acara konstitusai
 
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.pptAZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
 
UPAYAHUKUM.ppt
UPAYAHUKUM.pptUPAYAHUKUM.ppt
UPAYAHUKUM.ppt
 
UPAYAHUKUM.ppt
UPAYAHUKUM.pptUPAYAHUKUM.ppt
UPAYAHUKUM.ppt
 
UPAYAHUKUM.ppt
UPAYAHUKUM.pptUPAYAHUKUM.ppt
UPAYAHUKUM.ppt
 
upayahukum.ppt
upayahukum.pptupayahukum.ppt
upayahukum.ppt
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
 
MK dan Hukum Acara PUU.pptx Univ Balitar 13 januari 2023.pptx
MK dan Hukum Acara PUU.pptx Univ Balitar 13 januari 2023.pptxMK dan Hukum Acara PUU.pptx Univ Balitar 13 januari 2023.pptx
MK dan Hukum Acara PUU.pptx Univ Balitar 13 januari 2023.pptx
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
 
TATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptx
TATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptxTATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptx
TATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptx
 

Recently uploaded

Recently uploaded (11)

Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
 

PTUN_Gugatan.ppt

  • 1. HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA (PTUN)  Oleh: Dr. M. Guntur Hamzah, S.H., M.H. guntur@unhas.ac.id guntur@royal.net
  • 2. GUGATAN DALAM SENGKETA TATA USAHA NEGARA  IDENTITAS  DASAR GUGATAN  ALASAN GUGATAN  OBJEK GUGATAN  PETITUM
  • 3. Pengertian Gugatan  Gugatan  suatu permohonan yg berisi tuntutan terhadap Badan/Pj.TUN yg diajukan ke PTUN untuk mendapatkan keputusan.  Unsur-unsurnya: 1) Permohonan kpd PTUN 2) Berisi tuntutan thdp Badan/Pj.TUN 3) Untuk mendapatkan putusan
  • 4. PENGGUGAT  Penggugat  Orang/BPH yg merasa kepentingannya dirugikan oleh KTUN yg dikeluarkan oleh Badan/Pj.TUN.  Pasal 53 (1) UU No.9/2004: Orang/BHP yg merasa kepentingannya dirugikan oleh KTUN dapat mengajukan gugatan tertulis kpd pengadilan yg berwenang yg berisi tuntutan agar KTUN yg disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau rehabilitasi.
  • 5. TERGUGAT  Tergugat  Badan/Pj.TUN yg mengeluarkan keputusan berdasarkan wewenang yg ada padanya atau yg dilimpahkan kpdnya, yg digugat orang atau BHP.  Unsur-unsurnya: 1. Badan/Pj.TUN; 2. Mengeluarkan KTUN; 3. Berdasarkan wewenang yg ada padanya/ yg dilimpahkan kepadanya; 4. Digugat oleh orang/BHP.
  • 6. WEWENANG  Wewenang  hak untuk bertindak dlm lapangan hukum publik.  Jenis-jenis wewenang: 1. Atribusi 2. Delegasi 3. Mandat
  • 7. ATRIBUSI  Pemberian wewenang kpd suatu badan/ Pj.TUN dgn kekuasaan sendiri dan tanggung jawab sendiri (mandiri) atas kuasa UUD/Undang-undang.  Unsur-unsurnya: 1) Ada wewenang baru (original) 2) Kpd badan/Pj.TUN 3) Kekuasaan sendiri (mandiri) 4) Tanggung jawab sendiri 5) Berdasarkan UUD/Undang-undang
  • 8. DELEGASI  Penyerahan wewenang kpd Badan/ Pj.TUN dgn kekuasaan sendiri dan tanggung jawab sendiri, yg berasal dari Badan/Pj.TUN yg mempunyai wewenang mandiri (atribusi) atas dasar UU/ Peraturan perundang-undangan lainnya.  Unsur-unsurnya: 1) Ada wewenang turunan (pengalihan) 2) Dari Badan/Pj.TUN atasan (mandiri) 3) Kpd Badan/Pj.TUN bawahan 4) Kekuasaan dan tanggung jawab sendiri 5) Berdasarkan UU/Peraturan per-UU lainnya.
  • 9. MANDAT  Pelaksanaan tugas/wewenang atasan oleh bawahan dgn tanggung jawab tetap berada pada atasan.  Unsur-unsurnya: 1) Pelaksanaan tugas/wewenang 2) Dilaksanakan oleh bawahan 3) Tanpa kekuasaan (kekuasaan terbatas) 4) Tanggung jawab atasan.
  • 10. Alasan Mengajukan Gugatan Pasal 53 (2) UU-PTUN (5/1986): a) KTUN yg digugat itu bertentangan dgn peraturan perundang-undangan yg berlaku; b) Badan/Pj.TUN pd wkt mengeluarkan keputusan, telah menggunakan wewenangnya utk tujuan lain dari maksud diberikannya wewenang tsb. c) Badan/Pj.TUN pd wkt mengeluarkan/tidak mengeluarkan keputusan, setelah mempertimbangkan semua kepentingan yts dgn keputusan itu tidak sampai pd pengambilan/tidak mengambil keputusan tsb.
  • 11. Alasan Mengajukan Gugatan Pasal 53 (2) UU-PTUN (9/2004): a) KTUN yg digugat itu bertentangan dgn peraturan perundang-undangan yg berlaku; b) KTUN yg digugat itu bertentangan dgn asas-asas umum pemerintahan yg baik.
  • 12. Bertentangan dgn Peraturan Perundang-undangan  Bertentangan dgn ketentuan-ketentuan dlm peraturan perundang-undangan yg bersifat prosedural/formal (cacad prosedur);  Bertentangan dgn ketentuan-ketentuan dlm peraturan perundang-undangan yg bersifat materil/substansial (cacad substansial);  Dikeluarkan oleh Badan/Pj.TUN yg tidak berwenang (onbevoegdheid): - Dari segi kompetensi absolut (ratione materiae) - Dari segi kompetensi relatif (ratione loci) - Dari segi waktu (ratione temporis)
  • 13. Bertentangan dgn AUPB (UU No. 28 Tahun 1999)  Asas kepastian hukum  Asas tertib penyelenggaraan negara  Asas kepentingan umum  Asas keterbukaan  Asas proporsionalitas  Asas profesionalitas  Asas akuntabilitas
  • 14. Tenggang Waktu Mengajukan Gugatan (SEMA No.2 Tahun 1992) 90 hari sejak diterimanya/diumumkannya KTUN:  Perhitungan tenggang waktu sbgmana dimaksud Pasal 55 terhenti/ditunda (geschorst) pd waktu gugatan didaftarakan di Kepanitraan PTUN yg berwenang;  Sehubungan dgn Pasal 62 (6) dan Pasal 63 (4), maka gugatan baru hanya dpt diajukan dlm sisa waktu sbgmana dimaksud pada butir 1.  Bagi mereka yg tidak dituju oleh suatu KTUN tetapi yg merasa kepentingannya dirugikan, maka tenggang waktu sbgmana dimaksud Pasal 55 dihitung secara kasuistis sejak saat ia merasa kepentingannya dirugikan oleh KTUN dan mengetahui adanya keputusan tsb.
  • 15. Syarat-syarat Gugatan (1) Gugatan harus memuat: a) nama, kewarganegaraan, tempat tinggal, dan pekerjaan penggugat atau kuasa hukumnya; b) nama jabatan, dan tempat kedudukan tergugat; c) dasar gugatan dan hal yg diminta utk diputuskan oleh pengadilan. (2) Apabila gugatan dibuat dan ditandatangani oleh seorang kuasa penggugat, maka gugatan harus disertai surat kuasa yg sah. (3) Gugatan sedapat mungkin juga disertai KTUN yg disengketakan oleh penggugat.
  • 16. Identitas Para Pihak  Penggugat/kuasa hukumnya: - Nama - Kewarganegaraan - Tempat tinggal - Pekerjaan  Tergugat: - Nama jabatan - Tempat kedudukan
  • 17. Dasar Gugatan (Posita) a) KTUN yg digugat itu bertentangan dgn peraturan perundang-undangan yg berlaku; b) KTUN yg digugat itu bertentangan dgn asas-asas umum pemerintahan yg baik.
  • 18. Tuntutan (Petitum) Hal-hal yg dituntut oleh penggugat untuk diputuskan oleh hakim: 1. Agar KTUN yg dikeluarkan oleh Badan/Pj.TUN itu dinyatakan batal atau tidak sah; 2. Agar Badan/Pj.TUN yg digugat utk mengelaurkan KTUN yg dimohonkan penggugat dengan atau tanpa… 3. Ganti kerugian; dan/ 4. Rehabilitasi dgn atau tanpa kompensasi.
  • 19. Ganti Kerugian (PP No. 43 Tahun 1991)  Pembayaran sejumlah uang kpd orang/ BHP atas beban badan TUN berdasarkan putusan PTUN karena adanya kerugian materil yg diderita oleh penggugat.  Besarnya ganti kerugian, paling sedikit Rp. 250.000,- dan paling banyak Rp. 5.000.000,- dgn memperhatikan keadaan yg nyata.  Ganti kerugian yg menjadi tanggung jawab Badan/Pj.TUN dibebankan pada APBN/APBD atau badan itu sendiri.
  • 20. Rehabilitasi  Pemulihan hak penggugat dlm kemampuan kedudukan, harkat, dan martabatnya sbg pegawai negeri seperti semula, sebelum ada keputusan yg disengketakan.  Rehabilitasi hanya terdpt pada STUN di bidang kepegawaian saja.  Diangkat pada jabatan lain yg setingkat atau pada kesempatan pertama, atau pemberian kompensasi
  • 21. Kompensasi  Pembayaran sejumlah uang kpd orang atas beban Badan TUN oleh karena putusan PTUN di bidang kepegawaian tidak dapat atau tidak sempurna dilaksanakan oleh Badan TUN.
  • 22. Tuntutan pada PTUN  Satu macam tuntutan pokok, yakni: Tuntutan agar KTUN yg telah merugikan kepentingan penggugat itu dinyatakan batal atau tidak sah.  Tuntutan tambahan yg dibolehkan hanya berupa: Ganti rugi dan hanya dlm sengketa kepegawaian saja dibolehkan adanya tuntutan tambahan lainnya yg berupa tuntutan rehabilitasi.