SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
GUGATAN
  Praktik Hukum PTUN
Junaedi, S.H..,M.Si.,LL.M.
APAKAH GUGATAN??
   surat gugatan adalah tuntutan hukum berupa
    akta tertulis yang akan dijadikan sebagai bukti,
    berisi alasan-alasan atau dalil-dalil hukum
    sebagai dasar pemeriksaan dan pertimbangan
    Hakim dalam menjatuhkan Putusan
   surat gugatan dalam beracara di PTUN tentunya
    berbeda dengan surat gugatan berperkara di
    Peradilan perdata…Apa bedanya???
APA BEDA GUGATAN PERDATA
        DAN PTUN
   Perbedaan ini tentunya dapat dilihat dari
    substansi rumusan alasan-alasan, dalil-
    dalil hukum maupun bentuk tuntutan
    (petitum) yang dapat diajukan. Hal ini
    dikarenakan obyek gugatan yang dapat
    dipersengketakan memiliki karakteristik
    tersendiri dan merupakan kewenangan
    absolut dari PTUN, yaitu putusan TUN
    yang dikeluarkan oleh pejabat badan
    hukum publik
Identifikasi Putusan TUN Sebelum
              Gugatan Dibuat
    Apakah putusan TUN yang menjadi dasar perselisihan sudah dapat
     dikategorikan sebagai obyek gugatan TUN, memenuhi kriteria Pasal 1
     ayat 3 atau Pasal 3 UU PTUN;
    Putusan TUN yang menjadi dasar perselisihan tersebut, termasuk
     putusan TUN yang dikecualikan atau tidak (Pasal 2 UU No.9 Thn 2004
     dan Pasal 49 UU PTUN);
    Siapa yang berhak menjadi Penggugat dan jabatan pejabat mana
     sebagai Tergugat (Pasal 1 ayat 6 jo Pasal 1 ayat 2 UU PTUN);
    Dengan adanya putusan TUN yang menjadi dasar perselisihan,terdapat
     unsur kepentingan dirugikan “point d’interet,point d’action” bagi
     Penggugat atau tidak (Pasal 53 ayat 1 UU No.9 Thn 2004);
    Apakah putusan TUN yang menjadi dasar perselisihan, dalam aturan
     dasarnya terbuka untuk melakukan upaya administrasi atau tidak (Pasal
     48 UU PTUN);
    Putusan TUN yang menjadi dasar perselisihan masih dalam tenggang
     waktu mengajukan gugatan atau tidak(Pasal 55 UU PTUN jo SEMA No.2
     Thn l991);
    Badan Peradilan TUN mana dapat diajukannya gugatan (Pasal 54 UU
     PTUN); dan
    Alasan-alasan (onrechtmatige overheidsdaad) yang dapat digunakan
     menjadi dasar diajukannya gugatan.
Syarat Formal Surat Gugatan
   UU mensayaratkan bahwa gugatan diajukan
    secara tertulis, dalam hal penggugat buta
    huruf maka panitera akan menuliskan setelah
    secara lisan disebutkan oleh penggugat
   Pasal 56 ayat 1 mengatur bahwa gugatan
    harus memuat:
         nama, kewarganegaraan, tempat tinggal, dan pekerjaan
          penggugat atau kuasanya;
         nama jabatan dan tempat kedudukan tergugat;
         dasar gugatan dan hal yang diminta untuk diputuskan oleh
          pengadilan
   Format Surat gugatan menyangkut 3 hal yaitu
         Persona Standi in Judicio
         Posita
         Petitum
Persona Standi in Judicio
   Menurut terjemahan bahasa “Persona Standi in judicio”
    berarti, orang yang cakap dan berwenang hadir di muka
    Pengadilan, atau kewenangan bertindak dimuka
    Pengadilan sebagai pihak yang berperkara (uraian
    identitas pihak-pihak berperkara)
   Dalam praktek beracara di PTUN, penyebutan identitas
    pihak-pihak berperkara dalam surat gugatan sebagai
    suatu keharusan atau kewajiban dan penyebutan
    tersebut harus jelas dan lengkap. Meliputi nama,
    kewarganegaraan, tempat tinggal dan pekerjaan
    Penggugat atau kuasanya; nama jabatan dan tempat
    kedudukan Tergugat (Pasal 56 ayat 1 huruf a dan b UU
    PTUN)
   Harus disebutkan juga nama pengadilan TUN yang
    dituju (pasal 54) dan tanggal gugatan. (contohnya)
Contoh Persona Standi
Jakarta,.............2004                          Sebelum dirumuskannya
                                                    alasan-alasan yang menjadi
Kepada Yth,
Bapak Ketua
                                                    dasar diajukannya gugatan,
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta                dapat dimohon kepada Ketua
Jalan...............................                Pengadilan apa yang menjadi
di Jakarta                                          hak-hak Penggugat, yaitu Hak
                                                    untuk bersengketa dengan
Perihal: Gugatan TUN                                Cuma-Cuma (Pasal 60 UU
                                                    PTUN); Hak ditundanya
Dengan hormat,
                                                    pelaksanaan Putusan TUN
Bertindak untuk diri sendiri, saya (nama),          (Pasal 67 UU PTUN); dan Hak
(kewarganegaraan), (tempat tinggal),                pemeriksaan dengan acara
(pekerjaan) untuk selanjutnya disebut sebagai
Penggugat. Dengan ini mengajukan gugatan
                                                    cepat (Pasal 98-99 UU PTUN)
TUN kepada :

(nama jabatan), (alamat/tempat kedudukan
Tergugat), dihadapan Pengadilan Tata Usaha
Negera Jakarta.
Fundamentum Petendi atau Posita
   Fundamentum petendi atau posita merupakan dasar gugatan, berisi
    uraian atau rumusan alasan-alasan atau dalil-dalil hukum yang
    menjadi dasar diajukannya gugatan. Dasar gugatan ini dalam
    rumusannya ada dua bagian, yaitu bagian yang menguraikan
    tentang kejadian-kejadian atau peristiwa dan bagian yang
    menguraikan tentang hukum
   posita gugatan harus dirumuskan bahwa putusan TUN yang
    menjadi pokok permasalahan, merupakan obyek gugatan TUN yang
    memenuhi kriteria Pasal 1 ayat (3) atau Pasal 3 UU PTUN; Putusan
    TUN tersebut diterima atau diketahui masih dalam tenggang waktu
    untuk mengajukan gugatan (Pasal 55 UU PTUN), sedangkan
    tentang kejadian atau peristiwa, yaitu penjelasan tentang duduknya
    perkara dan tentang hukumnya merupakan uraian adanya hak atau
    hubungan hukum yang menjadi dasar juridis daripada tuntutan atau
    rumusan terjadinya perbuatan melawan hukum (onrechtmatige
    overheidsdaad) dengan diterbitkannya putusan TUN oleh Tergugat
Contoh Posita
Adapun yang menjadi alasan-alasan diajukannya gugatan itu, adalah sebagai berikut:

   Bahwa Tergugat selaku Badan atau Pejabat TUN telah menerbitkan atau mengeluarkan
    putusan TUN No. tanggal/ bulan/ tahun ..... (bukti P-1);
   Bahwa putusan TUN No...tanggal/bulan/tahun yang diterbitkan oleh Tergugat tersebut,
    diterima dan/atau diketahui oleh Penggugat pada hari/tanggal/bulan/tahun; dan
    karenanya masih dalam tenggang waktu untuk mengajukan gugatan, sebagaimana
    yang diharuskan oleh Pasal 55 UU PTUN;
   Bahwa putusan TUN No...tanggal/bulan/tahun yang diterbitkan oleh Tergugat tersebut,
    adalah obyek gugatan sengketa TUN, sebagaimana yang ditentukan oleh Pasal 1 ayat
    3 UU PTUN; yang merupakan tindakan hukum, bersifat konkrit,individual dan final,
    serta menimbulkan akibat hukum bagi Penggugat. (uraikan/rumuskan pengertian
    masing-masing unsur tersebut satu persatu, dalam kaitannya dengan putusan TUN dan
    akibat hukum terhadap hak subyektif Penggugat);
   Bahwa dengan diterbitkannya putusan TUN No...tanggal/bulan/tahun oleh Tergugat,
    berakibat hak subyektif Penggugat dilanggar dan kepentingan Penggugat dirugikan
    (hak subyektif tidak bisa dijalankan atau digunakan).
   Bahwa Penggugat adalah pemilik satu-satunya atas (hak subyektif yang dilindungi
    hukum) berdasarkan......dst;
   Bahwa dengan diterbitkannya putusan TUN No...tangal/bulan/tahun oleh Tergugat;
    Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum “onrechtmatige overheidsdaad”
    (uraikan/rumuskan/buktikan perbuatan melawan hukum yang dilanggar Tergugat);
   (kalau diinginkan, uraikan/rumuskan kerugian yang dialami sebagai dasar diajukannya
    tuntutan ganti rugi);
   (Kalau menyangkut sengketa kepegawaian, uraikan/rumuskan yang menjadi dasar
    untuk dapat diajukannya rehabilitasi).
Petitum
   Petitum merupakan bagian akhir dari surat
    gugatan, berisi uraian/rumusan tuntutan
    hukum sebagaimana yang diinginkan atau
    diminta oleh Penggugat agar diputuskan
    oleh Hakim Pengadilan yang memeriksa
    perkara yang bersangkutan
Petitum
   Berdasarkan hal-hal atau alasan-alasan sebagaimana yang telah Penggugat uraikan
    tersebut di atas, mohon kehadapan Bapak Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara
    kiranya berkenan menjatuhkan putusan, memutuskan:

        Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
        Membatalkan Surat Keputusan TUN No.... tanggal/bulan/tahun yang diterbitkan oleh
         Tergugat;
        Memerintahkan kepada Tergugat mencabut Surat keputusan TUN No...tanggal/bulan/tahun;
         atau
        (disertai/tanpa disertai) Memerintahkan Tergugat menerbitkan Keputusan TUN yang baru
         sebagaimana yang dimohonkan oleh Penggugat;
        (terhadap gugatan atas dasar Pasal 3 UU PTUN) Memerintahkan Tergugat menerbitkan
         Keputusan TUN sebagaimana yang dimohonkan oleh Penggugat;
        (jikalau diinginkan) Memerintahkan Tergugat untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat,
         sebesar Rp.......;
        (terhadap sengketa kepegawaian) Memerintahkan Tergugat merehabilitasi kedudukan,
         harkat dan martabat Penggugat sebagai pegawai negeri seperti semula;
        Membebani seluruh biaya perkara kepada Tergugat.

                           Hormat saya
                           Penggugat
                         (         )
Dampak Gugatan ditolak
   Penilaian terhadap surat gugatan dilakukan oleh Ketua
    Pengadilan pada tahap dismissal proses, sedangkan
    oleh majelis hakim pada tahap pemeriksaan persiapan
    (ps 63) dan pemeriksaan di sidang pengadilan oleh
    pihak lawan melalui eksepsi (ps 77)
   Dalam tahap pemeriksaan persiapan Hakim Pengadilan
    berwenang menyatakan dengan putusan bahwa gugatan
    tidak dapat diterima (niet ontvankelijk), apabila dalam
    tenggang waktu 30(tiga puluh) hari Penggugat belum
    menyempurnakan gugatannya, walaupun telah
    diberitahu untuk itu (Pasal 63 ayat 3 jo ayat 2 hurup a
    UU PTUN)
   Dalam jawab-menjawab, Tergugat dapat mengajukan
    eksepsi bahwa gugatan tidak lengkap dan/atau tidak
    sempurna; oleh Hakim Pengadilan apabila eksepsi itu
    diterima maka berakibat putusan Pengadilan
    menyatakan gugatan tidak diterima (Pasal 97 ayat 7
    hurup c UU PTUN).

More Related Content

What's hot

Surat kuasa termohon
Surat kuasa termohonSurat kuasa termohon
Surat kuasa termohonNasria Ika
 
PERJANJIAN KONTRAK
PERJANJIAN KONTRAKPERJANJIAN KONTRAK
PERJANJIAN KONTRAKWahyu Ym
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaDaniel_Alfaruqi
 
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)Contoh duplik tergugat (peradilan semu)
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)Taufik Budi Permana
 
Upaya hukum dalam acara pidana
Upaya hukum dalam acara pidanaUpaya hukum dalam acara pidana
Upaya hukum dalam acara pidanaIca Diennissa
 
Ppt surat kuasa
Ppt surat kuasaPpt surat kuasa
Ppt surat kuasaCaelarsyi
 
hukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyotohukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyotoDnr Creatives
 
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...Idik Saeful Bahri
 
eksepsi jawaban
eksepsi jawabaneksepsi jawaban
eksepsi jawabanNakano
 
Surat gugatan wanprestasi
Surat gugatan wanprestasiSurat gugatan wanprestasi
Surat gugatan wanprestasiLegal Akses
 
Legal Opinion tentang Permen Blokir Situs Negatif
Legal Opinion tentang Permen Blokir Situs NegatifLegal Opinion tentang Permen Blokir Situs Negatif
Legal Opinion tentang Permen Blokir Situs NegatifICT Watch
 
kesimpulan penggugat
kesimpulan penggugatkesimpulan penggugat
kesimpulan penggugatNakano
 
Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 

What's hot (20)

Surat kuasa termohon
Surat kuasa termohonSurat kuasa termohon
Surat kuasa termohon
 
PERJANJIAN KONTRAK
PERJANJIAN KONTRAKPERJANJIAN KONTRAK
PERJANJIAN KONTRAK
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
 
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)Contoh duplik tergugat (peradilan semu)
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)
 
Legal opinion
Legal opinionLegal opinion
Legal opinion
 
Upaya hukum dalam acara pidana
Upaya hukum dalam acara pidanaUpaya hukum dalam acara pidana
Upaya hukum dalam acara pidana
 
Ppt surat kuasa
Ppt surat kuasaPpt surat kuasa
Ppt surat kuasa
 
hukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyotohukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyoto
 
Surat gugatan
Surat gugatanSurat gugatan
Surat gugatan
 
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
 
eksepsi jawaban
eksepsi jawabaneksepsi jawaban
eksepsi jawaban
 
Surat gugatan wanprestasi
Surat gugatan wanprestasiSurat gugatan wanprestasi
Surat gugatan wanprestasi
 
praktik peradilan perdata
praktik peradilan perdatapraktik peradilan perdata
praktik peradilan perdata
 
PPHI
PPHIPPHI
PPHI
 
Legal Opinion tentang Permen Blokir Situs Negatif
Legal Opinion tentang Permen Blokir Situs NegatifLegal Opinion tentang Permen Blokir Situs Negatif
Legal Opinion tentang Permen Blokir Situs Negatif
 
kesimpulan penggugat
kesimpulan penggugatkesimpulan penggugat
kesimpulan penggugat
 
Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)
 
Dupliek
DupliekDupliek
Dupliek
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
 
Jawaban
JawabanJawaban
Jawaban
 

Similar to Gugatan Pratun Staf UI

Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)arjunowidya
 
7. eksekusi dan peninjauan kembali putusan tun
7. eksekusi dan peninjauan kembali putusan tun7. eksekusi dan peninjauan kembali putusan tun
7. eksekusi dan peninjauan kembali putusan tunMoel Ryadhie
 
Analisis penyelesaian sengketa dalam peradilan tata usaha negara berdasar kan...
Analisis penyelesaian sengketa dalam peradilan tata usaha negara berdasar kan...Analisis penyelesaian sengketa dalam peradilan tata usaha negara berdasar kan...
Analisis penyelesaian sengketa dalam peradilan tata usaha negara berdasar kan...Yanels Garsione
 
GUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptx
GUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptxGUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptx
GUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptxAndi Komara
 
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.pptPertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.pptnlpt3435
 
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.pptAZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.pptMuhAsyriZR
 
Surat Dakwaan dalam Hukum Acara Pidana
Surat Dakwaan dalam Hukum Acara PidanaSurat Dakwaan dalam Hukum Acara Pidana
Surat Dakwaan dalam Hukum Acara PidanaIzzatul Ulya
 
PERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini Andini
PERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini AndiniPERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini Andini
PERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini AndiniDinye
 
Hukum_Acara_Perdata_update_15_Nov_pptx (1).pptx
Hukum_Acara_Perdata_update_15_Nov_pptx (1).pptxHukum_Acara_Perdata_update_15_Nov_pptx (1).pptx
Hukum_Acara_Perdata_update_15_Nov_pptx (1).pptxAgusRozakSamsudin
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptasifsardari
 

Similar to Gugatan Pratun Staf UI (20)

Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
 
7. eksekusi dan peninjauan kembali putusan tun
7. eksekusi dan peninjauan kembali putusan tun7. eksekusi dan peninjauan kembali putusan tun
7. eksekusi dan peninjauan kembali putusan tun
 
Analisis penyelesaian sengketa dalam peradilan tata usaha negara berdasar kan...
Analisis penyelesaian sengketa dalam peradilan tata usaha negara berdasar kan...Analisis penyelesaian sengketa dalam peradilan tata usaha negara berdasar kan...
Analisis penyelesaian sengketa dalam peradilan tata usaha negara berdasar kan...
 
GUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptx
GUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptxGUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptx
GUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptx
 
UPAYAHUKUM.ppt
UPAYAHUKUM.pptUPAYAHUKUM.ppt
UPAYAHUKUM.ppt
 
UPAYAHUKUM.ppt
UPAYAHUKUM.pptUPAYAHUKUM.ppt
UPAYAHUKUM.ppt
 
UPAYAHUKUM.ppt
UPAYAHUKUM.pptUPAYAHUKUM.ppt
UPAYAHUKUM.ppt
 
upayahukum.ppt
upayahukum.pptupayahukum.ppt
upayahukum.ppt
 
PTUN_Gugatan.ppt
PTUN_Gugatan.pptPTUN_Gugatan.ppt
PTUN_Gugatan.ppt
 
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.pptPertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
 
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.pptAZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
 
Prosedur beracara di ptun
Prosedur beracara di ptunProsedur beracara di ptun
Prosedur beracara di ptun
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdata
 
Surat Dakwaan dalam Hukum Acara Pidana
Surat Dakwaan dalam Hukum Acara PidanaSurat Dakwaan dalam Hukum Acara Pidana
Surat Dakwaan dalam Hukum Acara Pidana
 
PERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini Andini
PERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini AndiniPERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini Andini
PERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini Andini
 
Hukum_Acara_Perdata_update_15_Nov_pptx (1).pptx
Hukum_Acara_Perdata_update_15_Nov_pptx (1).pptxHukum_Acara_Perdata_update_15_Nov_pptx (1).pptx
Hukum_Acara_Perdata_update_15_Nov_pptx (1).pptx
 
Peradilan TUN 2.ppt
Peradilan TUN 2.pptPeradilan TUN 2.ppt
Peradilan TUN 2.ppt
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
 

Gugatan Pratun Staf UI

  • 1. GUGATAN Praktik Hukum PTUN Junaedi, S.H..,M.Si.,LL.M.
  • 2. APAKAH GUGATAN??  surat gugatan adalah tuntutan hukum berupa akta tertulis yang akan dijadikan sebagai bukti, berisi alasan-alasan atau dalil-dalil hukum sebagai dasar pemeriksaan dan pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan Putusan  surat gugatan dalam beracara di PTUN tentunya berbeda dengan surat gugatan berperkara di Peradilan perdata…Apa bedanya???
  • 3. APA BEDA GUGATAN PERDATA DAN PTUN  Perbedaan ini tentunya dapat dilihat dari substansi rumusan alasan-alasan, dalil- dalil hukum maupun bentuk tuntutan (petitum) yang dapat diajukan. Hal ini dikarenakan obyek gugatan yang dapat dipersengketakan memiliki karakteristik tersendiri dan merupakan kewenangan absolut dari PTUN, yaitu putusan TUN yang dikeluarkan oleh pejabat badan hukum publik
  • 4. Identifikasi Putusan TUN Sebelum Gugatan Dibuat  Apakah putusan TUN yang menjadi dasar perselisihan sudah dapat dikategorikan sebagai obyek gugatan TUN, memenuhi kriteria Pasal 1 ayat 3 atau Pasal 3 UU PTUN;  Putusan TUN yang menjadi dasar perselisihan tersebut, termasuk putusan TUN yang dikecualikan atau tidak (Pasal 2 UU No.9 Thn 2004 dan Pasal 49 UU PTUN);  Siapa yang berhak menjadi Penggugat dan jabatan pejabat mana sebagai Tergugat (Pasal 1 ayat 6 jo Pasal 1 ayat 2 UU PTUN);  Dengan adanya putusan TUN yang menjadi dasar perselisihan,terdapat unsur kepentingan dirugikan “point d’interet,point d’action” bagi Penggugat atau tidak (Pasal 53 ayat 1 UU No.9 Thn 2004);  Apakah putusan TUN yang menjadi dasar perselisihan, dalam aturan dasarnya terbuka untuk melakukan upaya administrasi atau tidak (Pasal 48 UU PTUN);  Putusan TUN yang menjadi dasar perselisihan masih dalam tenggang waktu mengajukan gugatan atau tidak(Pasal 55 UU PTUN jo SEMA No.2 Thn l991);  Badan Peradilan TUN mana dapat diajukannya gugatan (Pasal 54 UU PTUN); dan  Alasan-alasan (onrechtmatige overheidsdaad) yang dapat digunakan menjadi dasar diajukannya gugatan.
  • 5. Syarat Formal Surat Gugatan  UU mensayaratkan bahwa gugatan diajukan secara tertulis, dalam hal penggugat buta huruf maka panitera akan menuliskan setelah secara lisan disebutkan oleh penggugat  Pasal 56 ayat 1 mengatur bahwa gugatan harus memuat:  nama, kewarganegaraan, tempat tinggal, dan pekerjaan penggugat atau kuasanya;  nama jabatan dan tempat kedudukan tergugat;  dasar gugatan dan hal yang diminta untuk diputuskan oleh pengadilan  Format Surat gugatan menyangkut 3 hal yaitu  Persona Standi in Judicio  Posita  Petitum
  • 6. Persona Standi in Judicio  Menurut terjemahan bahasa “Persona Standi in judicio” berarti, orang yang cakap dan berwenang hadir di muka Pengadilan, atau kewenangan bertindak dimuka Pengadilan sebagai pihak yang berperkara (uraian identitas pihak-pihak berperkara)  Dalam praktek beracara di PTUN, penyebutan identitas pihak-pihak berperkara dalam surat gugatan sebagai suatu keharusan atau kewajiban dan penyebutan tersebut harus jelas dan lengkap. Meliputi nama, kewarganegaraan, tempat tinggal dan pekerjaan Penggugat atau kuasanya; nama jabatan dan tempat kedudukan Tergugat (Pasal 56 ayat 1 huruf a dan b UU PTUN)  Harus disebutkan juga nama pengadilan TUN yang dituju (pasal 54) dan tanggal gugatan. (contohnya)
  • 7. Contoh Persona Standi Jakarta,.............2004  Sebelum dirumuskannya alasan-alasan yang menjadi Kepada Yth, Bapak Ketua dasar diajukannya gugatan, Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dapat dimohon kepada Ketua Jalan............................... Pengadilan apa yang menjadi di Jakarta hak-hak Penggugat, yaitu Hak untuk bersengketa dengan Perihal: Gugatan TUN Cuma-Cuma (Pasal 60 UU PTUN); Hak ditundanya Dengan hormat, pelaksanaan Putusan TUN Bertindak untuk diri sendiri, saya (nama), (Pasal 67 UU PTUN); dan Hak (kewarganegaraan), (tempat tinggal), pemeriksaan dengan acara (pekerjaan) untuk selanjutnya disebut sebagai Penggugat. Dengan ini mengajukan gugatan cepat (Pasal 98-99 UU PTUN) TUN kepada : (nama jabatan), (alamat/tempat kedudukan Tergugat), dihadapan Pengadilan Tata Usaha Negera Jakarta.
  • 8. Fundamentum Petendi atau Posita  Fundamentum petendi atau posita merupakan dasar gugatan, berisi uraian atau rumusan alasan-alasan atau dalil-dalil hukum yang menjadi dasar diajukannya gugatan. Dasar gugatan ini dalam rumusannya ada dua bagian, yaitu bagian yang menguraikan tentang kejadian-kejadian atau peristiwa dan bagian yang menguraikan tentang hukum  posita gugatan harus dirumuskan bahwa putusan TUN yang menjadi pokok permasalahan, merupakan obyek gugatan TUN yang memenuhi kriteria Pasal 1 ayat (3) atau Pasal 3 UU PTUN; Putusan TUN tersebut diterima atau diketahui masih dalam tenggang waktu untuk mengajukan gugatan (Pasal 55 UU PTUN), sedangkan tentang kejadian atau peristiwa, yaitu penjelasan tentang duduknya perkara dan tentang hukumnya merupakan uraian adanya hak atau hubungan hukum yang menjadi dasar juridis daripada tuntutan atau rumusan terjadinya perbuatan melawan hukum (onrechtmatige overheidsdaad) dengan diterbitkannya putusan TUN oleh Tergugat
  • 9. Contoh Posita Adapun yang menjadi alasan-alasan diajukannya gugatan itu, adalah sebagai berikut:  Bahwa Tergugat selaku Badan atau Pejabat TUN telah menerbitkan atau mengeluarkan putusan TUN No. tanggal/ bulan/ tahun ..... (bukti P-1);  Bahwa putusan TUN No...tanggal/bulan/tahun yang diterbitkan oleh Tergugat tersebut, diterima dan/atau diketahui oleh Penggugat pada hari/tanggal/bulan/tahun; dan karenanya masih dalam tenggang waktu untuk mengajukan gugatan, sebagaimana yang diharuskan oleh Pasal 55 UU PTUN;  Bahwa putusan TUN No...tanggal/bulan/tahun yang diterbitkan oleh Tergugat tersebut, adalah obyek gugatan sengketa TUN, sebagaimana yang ditentukan oleh Pasal 1 ayat 3 UU PTUN; yang merupakan tindakan hukum, bersifat konkrit,individual dan final, serta menimbulkan akibat hukum bagi Penggugat. (uraikan/rumuskan pengertian masing-masing unsur tersebut satu persatu, dalam kaitannya dengan putusan TUN dan akibat hukum terhadap hak subyektif Penggugat);  Bahwa dengan diterbitkannya putusan TUN No...tanggal/bulan/tahun oleh Tergugat, berakibat hak subyektif Penggugat dilanggar dan kepentingan Penggugat dirugikan (hak subyektif tidak bisa dijalankan atau digunakan).  Bahwa Penggugat adalah pemilik satu-satunya atas (hak subyektif yang dilindungi hukum) berdasarkan......dst;  Bahwa dengan diterbitkannya putusan TUN No...tangal/bulan/tahun oleh Tergugat; Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum “onrechtmatige overheidsdaad” (uraikan/rumuskan/buktikan perbuatan melawan hukum yang dilanggar Tergugat);  (kalau diinginkan, uraikan/rumuskan kerugian yang dialami sebagai dasar diajukannya tuntutan ganti rugi);  (Kalau menyangkut sengketa kepegawaian, uraikan/rumuskan yang menjadi dasar untuk dapat diajukannya rehabilitasi).
  • 10. Petitum  Petitum merupakan bagian akhir dari surat gugatan, berisi uraian/rumusan tuntutan hukum sebagaimana yang diinginkan atau diminta oleh Penggugat agar diputuskan oleh Hakim Pengadilan yang memeriksa perkara yang bersangkutan
  • 11. Petitum  Berdasarkan hal-hal atau alasan-alasan sebagaimana yang telah Penggugat uraikan tersebut di atas, mohon kehadapan Bapak Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara kiranya berkenan menjatuhkan putusan, memutuskan:   Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;  Membatalkan Surat Keputusan TUN No.... tanggal/bulan/tahun yang diterbitkan oleh Tergugat;  Memerintahkan kepada Tergugat mencabut Surat keputusan TUN No...tanggal/bulan/tahun; atau  (disertai/tanpa disertai) Memerintahkan Tergugat menerbitkan Keputusan TUN yang baru sebagaimana yang dimohonkan oleh Penggugat;  (terhadap gugatan atas dasar Pasal 3 UU PTUN) Memerintahkan Tergugat menerbitkan Keputusan TUN sebagaimana yang dimohonkan oleh Penggugat;  (jikalau diinginkan) Memerintahkan Tergugat untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat, sebesar Rp.......;  (terhadap sengketa kepegawaian) Memerintahkan Tergugat merehabilitasi kedudukan, harkat dan martabat Penggugat sebagai pegawai negeri seperti semula;  Membebani seluruh biaya perkara kepada Tergugat.  Hormat saya  Penggugat  ( )
  • 12. Dampak Gugatan ditolak  Penilaian terhadap surat gugatan dilakukan oleh Ketua Pengadilan pada tahap dismissal proses, sedangkan oleh majelis hakim pada tahap pemeriksaan persiapan (ps 63) dan pemeriksaan di sidang pengadilan oleh pihak lawan melalui eksepsi (ps 77)  Dalam tahap pemeriksaan persiapan Hakim Pengadilan berwenang menyatakan dengan putusan bahwa gugatan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk), apabila dalam tenggang waktu 30(tiga puluh) hari Penggugat belum menyempurnakan gugatannya, walaupun telah diberitahu untuk itu (Pasal 63 ayat 3 jo ayat 2 hurup a UU PTUN)  Dalam jawab-menjawab, Tergugat dapat mengajukan eksepsi bahwa gugatan tidak lengkap dan/atau tidak sempurna; oleh Hakim Pengadilan apabila eksepsi itu diterima maka berakibat putusan Pengadilan menyatakan gugatan tidak diterima (Pasal 97 ayat 7 hurup c UU PTUN).