SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
UPAYA HUKUMUPAYA HUKUMUPAYA HUKUMUPAYA HUKUM
Oleh YASOleh YAS
Upaya Hukum BiasaUpaya Hukum Biasa
1. Banding1. Banding
-- Dasar Hukum:Dasar Hukum:pasal 188 s.d. 194 HIR (untuk daerahpasal 188 s.d. 194 HIR (untuk daerah
Jawa dan Madura) dan dalam pasal 199 s.d. 205 RBgJawa dan Madura) dan dalam pasal 199 s.d. 205 RBg
(untuk daerah di luar Jawa dan Madura). Kemudian(untuk daerah di luar Jawa dan Madura). Kemudian
berdasarkan pasal 3 Jo pasal 5 UU No. 1/1951 (UUberdasarkan pasal 3 Jo pasal 5 UU No. 1/1951 (UU--
Darurat No. 1/1951), pasal188 s.d. 194 HIR dinyatakanDarurat No. 1/1951), pasal188 s.d. 194 HIR dinyatakan
tidak berlaku lagi dan diganti dengan UU Bo. 20/1947tidak berlaku lagi dan diganti dengan UU Bo. 20/1947tidak berlaku lagi dan diganti dengan UU Bo. 20/1947tidak berlaku lagi dan diganti dengan UU Bo. 20/1947
tentang Peraturan Peradilan Ulangan di Jawa dantentang Peraturan Peradilan Ulangan di Jawa dan
Madura.Madura.1]1]
[[1]1] Riduan Syahrani,Riduan Syahrani, Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Umum,Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Umum,cet. 1, (Jakartacet. 1, (Jakarta
:Sinar Grafika,1994), hal. 94,:Sinar Grafika,1994), hal. 94,
TENGGANG WAKTU MENGAJUKANTENGGANG WAKTU MENGAJUKAN
BANDINGBANDING
Tenggang waktu pernyataan mengajukanTenggang waktu pernyataan mengajukan
banding adalah 14 hari sejak putusanbanding adalah 14 hari sejak putusan
dibacakan bila para pihak hadir atau 14dibacakan bila para pihak hadir atau 14
hari pemberitahuan putusan apabila salahhari pemberitahuan putusan apabila salah
satu pihak tidak hadir. Ketentuan ini diatursatu pihak tidak hadir. Ketentuan ini diatursatu pihak tidak hadir. Ketentuan ini diatursatu pihak tidak hadir. Ketentuan ini diatur
dalam pasal 7 ayat (1) dan (2) UU No.dalam pasal 7 ayat (1) dan (2) UU No.
20/1947 jo pasal 46 UU No. 14/1985.20/1947 jo pasal 46 UU No. 14/1985.
Dalam praktek dasar hukum yang biasaDalam praktek dasar hukum yang biasa
digunakan adalah pasal 46 UU No. 14digunakan adalah pasal 46 UU No. 14
tahun 1985.tahun 1985.
PROSEDUR MENGAJUKAN PERMOHONAN BANDINGPROSEDUR MENGAJUKAN PERMOHONAN BANDING
Diajukan di Panitera PN dimana putusan tersebut dijatuhkan,Diajukan di Panitera PN dimana putusan tersebut dijatuhkan,
dengan terlebih dahuku membayar lunas biaya permohonandengan terlebih dahuku membayar lunas biaya permohonan
banding.banding.
Permohonan banding dapat diajukan tertulis atau lisan (pasal 7Permohonan banding dapat diajukan tertulis atau lisan (pasal 7
UU No. 20/1947) oleh ybs maupun kuasanya.UU No. 20/1947) oleh ybs maupun kuasanya.
Panitera PN akan membuat akte banding yang memuat hari danPanitera PN akan membuat akte banding yang memuat hari dan
tanggal diterimanya permohonan banding dan ditandatanganitanggal diterimanya permohonan banding dan ditandatangani
oleh panitera dan pembanding. Permohonan banding tersebutoleh panitera dan pembanding. Permohonan banding tersebut
dicatat dalam Register Induk Perkara Perdata dan Registerdicatat dalam Register Induk Perkara Perdata dan Register
Banding Perkara Perdata.Banding Perkara Perdata.
Permohonan banding tersebut oleh panitera diberitahukanPermohonan banding tersebut oleh panitera diberitahukanPermohonan banding tersebut oleh panitera diberitahukanPermohonan banding tersebut oleh panitera diberitahukan
kepada pihak lawan paling lambat 14 hari setelah permohonankepada pihak lawan paling lambat 14 hari setelah permohonan
banding diterima.banding diterima.
Para pihak diberi kesempatan untuk melihat surat serta berkasPara pihak diberi kesempatan untuk melihat surat serta berkas
perkara di Pengadilan Negeri dalam waktu 14 hari.perkara di Pengadilan Negeri dalam waktu 14 hari.
Walau tidak harus tetapi pemohon banding berhak mengajukanWalau tidak harus tetapi pemohon banding berhak mengajukan
memori banding sedangkan pihak Terbanding berhakmemori banding sedangkan pihak Terbanding berhak
mengajukan kontra memori banding. Untuk kedua jenis surat inimengajukan kontra memori banding. Untuk kedua jenis surat ini
tidak ada jangka waktu pengajuannya sepanjang perkara tersebuttidak ada jangka waktu pengajuannya sepanjang perkara tersebut
belum diputus oleh Pengadilan Tinggi. (Putusan MARI No. 39belum diputus oleh Pengadilan Tinggi. (Putusan MARI No. 39
k/Sip/1973, tanggal 11 September 1975).k/Sip/1973, tanggal 11 September 1975).
Pencabutan permohonan banding tidak diatur dalam undangPencabutan permohonan banding tidak diatur dalam undang--
undang sepanjang belum diputuskan oleh Pengadilan Tinggiundang sepanjang belum diputuskan oleh Pengadilan Tinggi
pencabutan permohonan banding masih diperbolehkan.pencabutan permohonan banding masih diperbolehkan.
KASASIKASASI
ALASANALASAN--ALASAN MENGAJUKAN KASASIALASAN MENGAJUKAN KASASI
Diatur dalam pasal 30 UU No. 14/1985 jo pasal 30 UU No.5 TahunDiatur dalam pasal 30 UU No. 14/1985 jo pasal 30 UU No.5 Tahun
2005 Tentang MA jo ps. 30 UU No.4/2004 antara lain :2005 Tentang MA jo ps. 30 UU No.4/2004 antara lain :
1) Tidak berwenang atau melampaui batas wewenang.1) Tidak berwenang atau melampaui batas wewenang.
Tidak bewenangan yang dimaksud berkaitan dengan kompetensiTidak bewenangan yang dimaksud berkaitan dengan kompetensi
relatif dan absolut pengadilan, sedang melampaui batas bisarelatif dan absolut pengadilan, sedang melampaui batas bisa
terjadi bila pengadilan mengabulkan gugatan melebihi yangterjadi bila pengadilan mengabulkan gugatan melebihi yang
diminta dalam surat gugatan.diminta dalam surat gugatan.
2) Salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku.2) Salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku.2) Salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku.2) Salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku.
Yang dimaksud disini adalah kesalahan menerapkan hukum baikYang dimaksud disini adalah kesalahan menerapkan hukum baik
hukum formil maupun hukum materil, sedangkan melanggarhukum formil maupun hukum materil, sedangkan melanggar
hukum adalah penerapan hukum yang dilakukan oleh Judex factihukum adalah penerapan hukum yang dilakukan oleh Judex facti
salah atau bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlakusalah atau bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku
atau dapat juga diinterprestasikan penerapan hukum tersebutatau dapat juga diinterprestasikan penerapan hukum tersebut
tidak tepat dilakukan oleh judex facti.tidak tepat dilakukan oleh judex facti.
3) Lalai memenuhi syarat3) Lalai memenuhi syarat--syarat yang diwajibkan oleh pertauransyarat yang diwajibkan oleh pertauran
perundangperundang--undangan yang mengancam kelalaian itu denganundangan yang mengancam kelalaian itu dengan
batalnya putusan yang bersangkutan.batalnya putusan yang bersangkutan.
Contohnya dalam suatu putusan tidak terdapatContohnya dalam suatu putusan tidak terdapat irahirah--irahirah
Tenggang Waktu:Tenggang Waktu:
-- Pemohon Kasasi: 14 hariPemohon Kasasi: 14 hari--14 hari14 hari
(ps.46(ps.46--47);47);
-- Termohon Kasasi: 14 hrTermohon Kasasi: 14 hr
PROSEDUR MENGAJUKAN PERMOHONAN KASASIPROSEDUR MENGAJUKAN PERMOHONAN KASASI
Permohonan kasasi disampaikan oleh pihak yang berhak baikPermohonan kasasi disampaikan oleh pihak yang berhak baik
secara tertulis atau lisan kepada Panitera Pengadilan Negerisecara tertulis atau lisan kepada Panitera Pengadilan Negeri
yang memutus perkara tersebut dengan melunasi biaya kasasi.yang memutus perkara tersebut dengan melunasi biaya kasasi.
Pengadilan Negeri akan mencatat permohonan kasasi dalamPengadilan Negeri akan mencatat permohonan kasasi dalam
buku daftar, dan hari itu juga membuat akta permohonan kasasibuku daftar, dan hari itu juga membuat akta permohonan kasasibuku daftar, dan hari itu juga membuat akta permohonan kasasibuku daftar, dan hari itu juga membuat akta permohonan kasasi
yang dilampurkan pada berkas (pasal 46 ayat (3) UU No.yang dilampurkan pada berkas (pasal 46 ayat (3) UU No.
14/1985)14/1985)
Paling lambat 7 hari setelah permohonan kasasi didaftarkanPaling lambat 7 hari setelah permohonan kasasi didaftarkan
panitera Pengadilan Negeri memberitahukan secara tertulispanitera Pengadilan Negeri memberitahukan secara tertulis
kepada pihak lawan (pasal 46 ayat (4) UU No. 14/1985kepada pihak lawan (pasal 46 ayat (4) UU No. 14/1985))
Dalam tenggang waktu 14 hari setelah permohonanDalam tenggang waktu 14 hari setelah permohonan
kasasi dicatat dalam buku daftar pemohon kasasikasasi dicatat dalam buku daftar pemohon kasasi
wajib membuat memori kasasi yang berisi alasanwajib membuat memori kasasi yang berisi alasan--
alasan permohonan kasasi (pasal 47 ayat (1) UU No.alasan permohonan kasasi (pasal 47 ayat (1) UU No.
14/1985)14/1985)
Panitera Pengadilan Negeri menyampaikan salinanPanitera Pengadilan Negeri menyampaikan salinan
memori kasasi pada lawan paling lambat 30 harimemori kasasi pada lawan paling lambat 30 hari
(pasal 47 ayat (2) UU No. 14/1985).(pasal 47 ayat (2) UU No. 14/1985).
Pihak lawan berhak mengajukan kontra memori kasasiPihak lawan berhak mengajukan kontra memori kasasiPihak lawan berhak mengajukan kontra memori kasasiPihak lawan berhak mengajukan kontra memori kasasi
dalam tenggang waktu 14 hari sejak tanggaldalam tenggang waktu 14 hari sejak tanggal
diterimanya salinan memori kasai (pasal 47 ayat (3)diterimanya salinan memori kasai (pasal 47 ayat (3)
UU No. 14/1985)UU No. 14/1985)
Setelah menerima memori dan kontra memori kasasiSetelah menerima memori dan kontra memori kasasi
dalam jangka waktu 30 hari Panitera Pengadilandalam jangka waktu 30 hari Panitera Pengadilan
Negeri harus mengirimkan semua berkas kepadaNegeri harus mengirimkan semua berkas kepada
Mahkamah Agung (pasal 48 ayat (1) UU No. 14/1985)Mahkamah Agung (pasal 48 ayat (1) UU No. 14/1985)
3. VERZET3. VERZET
PENGERTIANPENGERTIAN
Verzet merupakan salah satu upaya hukum biasa yang dapatVerzet merupakan salah satu upaya hukum biasa yang dapat
diminta oleh salah satu atau kedua belah pihak yang berperkaradiminta oleh salah satu atau kedua belah pihak yang berperkara
terhadap suatu putusan Pengadilan Negeri yang diputus Verstek.terhadap suatu putusan Pengadilan Negeri yang diputus Verstek.
PROSEDUR MENGAJUKAN VERZET ,pasal 129 HIR/153 RbgPROSEDUR MENGAJUKAN VERZET ,pasal 129 HIR/153 Rbg
Dalam waktu 14 hari setelah putusan verstek itu diberitahukanDalam waktu 14 hari setelah putusan verstek itu diberitahukan
kepada tergugat sendiri;kepada tergugat sendiri;
Bila memungkinkan di periksa oleh Majelis Hakim yang sama.Bila memungkinkan di periksa oleh Majelis Hakim yang sama.
Pembuktian berdasakan SEMA No.9/1964, walaupun sebagaiPembuktian berdasakan SEMA No.9/1964, walaupun sebagaiPembuktian berdasakan SEMA No.9/1964, walaupun sebagaiPembuktian berdasakan SEMA No.9/1964, walaupun sebagai
Pelawan bukan sbg Penggugat tapi tetap Terlawan sehingga yangPelawan bukan sbg Penggugat tapi tetap Terlawan sehingga yang
membuktikan dulu adalah Terlawan/Penggugat asal.membuktikan dulu adalah Terlawan/Penggugat asal.
[1][1] Supomo, Prof. Dr. , S.H.,Supomo, Prof. Dr. , S.H., Hukum Acara Perdata Pengadilan Negeri,Hukum Acara Perdata Pengadilan Negeri, (Jakarta, Pradnjaparamita,(Jakarta, Pradnjaparamita,
1967) hal 39.1967) hal 39.
UPAYA HUKUM LUAR BIASAUPAYA HUKUM LUAR BIASA
1. PK1. PK
Upaya hukum peninjauan kembali (request civil) merupakan suatuUpaya hukum peninjauan kembali (request civil) merupakan suatu
upaya agar putusan pengadilan baik dalam tingkat Pengadilanupaya agar putusan pengadilan baik dalam tingkat Pengadilan
Negeri, Pengadilan Tinggi, maupun Mahkamah Agung yang telahNegeri, Pengadilan Tinggi, maupun Mahkamah Agung yang telah
berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde).berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde).
Permohonan Peninjauan Kembali tidak menangguhkan atauPermohonan Peninjauan Kembali tidak menangguhkan atau
menghentikan pelaksanaan putusan pengadilan (eksekusi).menghentikan pelaksanaan putusan pengadilan (eksekusi).menghentikan pelaksanaan putusan pengadilan (eksekusi).menghentikan pelaksanaan putusan pengadilan (eksekusi).
Menurut Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, S.H., merupakan upayaMenurut Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, S.H., merupakan upaya
hukum terhadap putusan tingkat akhir dan putusan yang dijatuhkanhukum terhadap putusan tingkat akhir dan putusan yang dijatuhkan
di luar hadir tergugat (verstek), dan yang tidak lagi terbukadi luar hadir tergugat (verstek), dan yang tidak lagi terbuka
kemungkinan untuk mengajukan perlawanan.kemungkinan untuk mengajukan perlawanan. [1][1]
[[1]1] R. Soeroso,R. Soeroso,Praktik Hukum Acara Perdata, Tata Cara, Proses Persidangan,Praktik Hukum Acara Perdata, Tata Cara, Proses Persidangan, cet. 1,(Jakarta: Sinar Grafika, 1994),hal.92.cet. 1,(Jakarta: Sinar Grafika, 1994),hal.92.
ALASAN PENGAJUAN PENINJAUAN KEMBALIALASAN PENGAJUAN PENINJAUAN KEMBALI
( pasal 67 UU No. 14/1985, jo Per MA No. 1/1982).( pasal 67 UU No. 14/1985, jo Per MA No. 1/1982).
1. Apabila putusan didasarkan pada suatu kebohongan atau tipu1. Apabila putusan didasarkan pada suatu kebohongan atau tipu
muslihat pihak lawan yang diketahui setelah perkaranya diputus,muslihat pihak lawan yang diketahui setelah perkaranya diputus,
atau didasarkan pada buktiatau didasarkan pada bukti--bukti yang kemudian oleh hakimbukti yang kemudian oleh hakim
pidana dinyatakan palsu.pidana dinyatakan palsu.
2. Apabila setelah perkara diputus, ditemukan surat2. Apabila setelah perkara diputus, ditemukan surat--surat bukti yangsurat bukti yang
bersifat menentukan yang pada waktu perkara diperiksa tidakbersifat menentukan yang pada waktu perkara diperiksa tidak
ditemukan.ditemukan.
3. Apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih3. Apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih
daripada yang dituntut.daripada yang dituntut.daripada yang dituntut.daripada yang dituntut.
4. Apabila antara pihak4. Apabila antara pihak--pihak yang sama mengenai suatu soal yangpihak yang sama mengenai suatu soal yang
sama atas dasar yang sama, oleh pengadilan yang sama atausama atas dasar yang sama, oleh pengadilan yang sama atau
sama tingkatannya, telah diberikan putusan yang bertentangansama tingkatannya, telah diberikan putusan yang bertentangan
satu dengan yang lain.satu dengan yang lain.
5. Apabila mengenai sesuatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa5. Apabila mengenai sesuatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa
dipertimbangkan sebabdipertimbangkan sebab--sebabnya.sebabnya.
6. Apabila dalam suatu putusan terdapat suatu kekhilafan hakim atau6. Apabila dalam suatu putusan terdapat suatu kekhilafan hakim atau
suatu kekeliruan yang nyata.suatu kekeliruan yang nyata.
Tenggang Waktu (Pemohon PK) : 180 hrTenggang Waktu (Pemohon PK) : 180 hr--ps.69ps.69
Ad.1: semenjakputusan pidana diberitahukan.Ad.1: semenjakputusan pidana diberitahukan.
Ad.2: dihitung sejak ditemukannya surat bukti baru tsbAd.2: dihitung sejak ditemukannya surat bukti baru tsb
dimana hari dan tgl. Dinyatakan dibawah sumpah dandimana hari dan tgl. Dinyatakan dibawah sumpah dan
disahkan oleh pihak yang berwenang.disahkan oleh pihak yang berwenang.
Ad.3,4,5 dan 6 sejak pts tsn mempunyai kekuatanAd.3,4,5 dan 6 sejak pts tsn mempunyai kekuatan
hukum yang tetap dan diberitahukan kepada para pihak.hukum yang tetap dan diberitahukan kepada para pihak.hukum yang tetap dan diberitahukan kepada para pihak.hukum yang tetap dan diberitahukan kepada para pihak.
Tenggang Waktu Termohon PK (ps.72 UU No.14/1985)Tenggang Waktu Termohon PK (ps.72 UU No.14/1985)
30 hari setelah ada pemberitahuan.30 hari setelah ada pemberitahuan.
PROSEDUR PENGAJUAN PERMOHONAN KEMBALIPROSEDUR PENGAJUAN PERMOHONAN KEMBALI
Permohonan kembali diajukan oleh pihak yang berhak kepadaPermohonan kembali diajukan oleh pihak yang berhak kepada
Mahkamah Agung melalui Ketua Pengadilan Negeri yang memutusMahkamah Agung melalui Ketua Pengadilan Negeri yang memutus
perkara dalam tingkat pertama.perkara dalam tingkat pertama.
Membayar biaya perkara.Membayar biaya perkara.
Permohonan Pengajuan Kembli dapat diajukan secara lisanPermohonan Pengajuan Kembli dapat diajukan secara lisan
maupun tertulis.maupun tertulis.
Bila permohonan diajukan secara tertluis maka harus disebutkanBila permohonan diajukan secara tertluis maka harus disebutkan
dengan jelas alasan yang menjadi dasar permohonannnya dandengan jelas alasan yang menjadi dasar permohonannnya dan
dimasukkan ke kepaniteraan Pengadilan Negeri yang memutusdimasukkan ke kepaniteraan Pengadilan Negeri yang memutus
perkara dalam tingkat pertama (Pasal 71 ayat (1) UU No. 14/1985)perkara dalam tingkat pertama (Pasal 71 ayat (1) UU No. 14/1985)perkara dalam tingkat pertama (Pasal 71 ayat (1) UU No. 14/1985)perkara dalam tingkat pertama (Pasal 71 ayat (1) UU No. 14/1985)
Bila diajukan secara lisan maka ia dapat menguraikanBila diajukan secara lisan maka ia dapat menguraikan
permohonannya secara lisan dihadapan Ketua Pengadilan Negeripermohonannya secara lisan dihadapan Ketua Pengadilan Negeri
yang bersangkutan atau dihadapan hakim yang ditunjuk Ketuayang bersangkutan atau dihadapan hakim yang ditunjuk Ketua
Pengadilan Negeri tersebut, yang akan membuat catatan tentangPengadilan Negeri tersebut, yang akan membuat catatan tentang
permohonan tersebut (Pasal 71 ayat (2) UU No. 14/1985)permohonan tersebut (Pasal 71 ayat (2) UU No. 14/1985)
Hendaknya surat permohonan peninjauan kembali disusun secaraHendaknya surat permohonan peninjauan kembali disusun secara
lengkap dan jelas, karena permohonan ini hanya dapat diajukanlengkap dan jelas, karena permohonan ini hanya dapat diajukan
sekali.sekali.
Setelah Ketua Pengadilan Negeri menerima permohonanSetelah Ketua Pengadilan Negeri menerima permohonan
peninjauan kembali maka panitera berkewajiban untukpeninjauan kembali maka panitera berkewajiban untuk
memberikan atau mengirimkan salinan permohonan tersebutmemberikan atau mengirimkan salinan permohonan tersebut
kepada pihak lawan pemohon paling lambat 14 hari dengankepada pihak lawan pemohon paling lambat 14 hari dengan
tujuan agar dapat diketahui dan dijawab oleh lawan (pasal 72tujuan agar dapat diketahui dan dijawab oleh lawan (pasal 72
ayat (1) UU No. 14/1985)ayat (1) UU No. 14/1985)
Pihak lawan hanya punya waktu 30 hari setelah tanggal diterimaPihak lawan hanya punya waktu 30 hari setelah tanggal diterima
salinan permohonan untuk membuat Kontra Memori PK bilasalinan permohonan untuk membuat Kontra Memori PK bila
lewat maka jawaban tidak akam dipertimbangkan (pasal 72 ayatlewat maka jawaban tidak akam dipertimbangkan (pasal 72 ayat
(2) UU No. 14/1985).(2) UU No. 14/1985).
Kontra Memori PK diserahkan kepada Pengadilan Negeri yangKontra Memori PK diserahkan kepada Pengadilan Negeri yang
oleh panitera dibubuhi cap, hari serta tanggal diteimanya untukoleh panitera dibubuhi cap, hari serta tanggal diteimanya untukoleh panitera dibubuhi cap, hari serta tanggal diteimanya untukoleh panitera dibubuhi cap, hari serta tanggal diteimanya untuk
selanjutnya salinan jawaban disampaikan kepada pemohon untukselanjutnya salinan jawaban disampaikan kepada pemohon untuk
diketahui (pasal 72 ayat (3) UU No. 14/1985).diketahui (pasal 72 ayat (3) UU No. 14/1985).
Permohonan peninjauan kembali lengkap dengan berkas perkaraPermohonan peninjauan kembali lengkap dengan berkas perkara
beserta biayanya dikirimkan kepada Mahkamah Agung palingbeserta biayanya dikirimkan kepada Mahkamah Agung paling
lambat 30 hari (pasal 72 ayat (4) UU No. 14/1985).lambat 30 hari (pasal 72 ayat (4) UU No. 14/1985).
Pencabutan permohonan PK dapat dilakukan sebelum putusanPencabutan permohonan PK dapat dilakukan sebelum putusan
diberikan, tetapi permohonan peninjauan kembali hanya dapatdiberikan, tetapi permohonan peninjauan kembali hanya dapat
diajukan satu kali (pasal 66 UU No. 14/1985)diajukan satu kali (pasal 66 UU No. 14/1985)
3.Derden Verzet3.Derden Verzet
(Perlawanan Pihak Ketiga)(Perlawanan Pihak Ketiga)
Mnrt ps. 1917 KUHPerdata : pts hakim hanya mengikatMnrt ps. 1917 KUHPerdata : pts hakim hanya mengikat
para pihak yg berperkara.para pihak yg berperkara.
Ps. 378 Rv: Pihak kePs. 378 Rv: Pihak ke--3 yg merasa dirugikan oleh pts3 yg merasa dirugikan oleh pts
aquo dapat mengajukan perlawanan.aquo dapat mengajukan perlawanan.
Ps.382 Rv bila perlawanan dikabulkan maka pts tsb.Ps.382 Rv bila perlawanan dikabulkan maka pts tsb.
Direvisi sepanjang kerugian pihak keDirevisi sepanjang kerugian pihak ke--3 tsb.3 tsb.
Perlawanan thd CB, RB dan Sita Eksekusi hrs diajukanPerlawanan thd CB, RB dan Sita Eksekusi hrs diajukan
Pemilik ke Pengadilan Negri yang secara nyata menyitaPemilik ke Pengadilan Negri yang secara nyata menyita
(ps. 195 (6) HIR, ps.206 (6) Rbg).(ps. 195 (6) HIR, ps.206 (6) Rbg).
Perlawanan tidak menunda Eksekusi, namun bila adaPerlawanan tidak menunda Eksekusi, namun bila ada
alasan yang essensil maka KPN harus menunda.alasan yang essensil maka KPN harus menunda.

More Related Content

What's hot

Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...Idik Saeful Bahri
 
Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiKardoman Tumangger
 
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2villa kuta indah
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalEvirna Evirna
 
Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...
Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...
Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...Idik Saeful Bahri
 
PPT HUKUM PIDANA - Pra peradilan Di Indonesia
PPT HUKUM PIDANA - Pra peradilan Di IndonesiaPPT HUKUM PIDANA - Pra peradilan Di Indonesia
PPT HUKUM PIDANA - Pra peradilan Di IndonesiaBagus Edi Prayogo
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Idik Saeful Bahri
 
Bab 9 percobaan pidana
Bab 9   percobaan pidanaBab 9   percobaan pidana
Bab 9 percobaan pidanaNuelimmanuel22
 
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
Bab 6   pertanggungjawaban pidanaBab 6   pertanggungjawaban pidana
Bab 6 pertanggungjawaban pidanaNuelimmanuel22
 
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Surat gugatan wanprestasi
Surat gugatan wanprestasiSurat gugatan wanprestasi
Surat gugatan wanprestasiLegal Akses
 
Surat Dakwaan dalam Hukum Acara Pidana
Surat Dakwaan dalam Hukum Acara PidanaSurat Dakwaan dalam Hukum Acara Pidana
Surat Dakwaan dalam Hukum Acara PidanaIzzatul Ulya
 
84044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 3
84044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 384044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 3
84044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 3Adi Nugraha
 

What's hot (20)

Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
 
Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)
 
Asas Asas Hukum Pidana
Asas Asas Hukum PidanaAsas Asas Hukum Pidana
Asas Asas Hukum Pidana
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
 
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusus
 
Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasional
 
Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...
Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...
Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...
 
PPT HUKUM PIDANA - Pra peradilan Di Indonesia
PPT HUKUM PIDANA - Pra peradilan Di IndonesiaPPT HUKUM PIDANA - Pra peradilan Di Indonesia
PPT HUKUM PIDANA - Pra peradilan Di Indonesia
 
praktik peradilan perdata
praktik peradilan perdatapraktik peradilan perdata
praktik peradilan perdata
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdata
 
Bab 9 percobaan pidana
Bab 9   percobaan pidanaBab 9   percobaan pidana
Bab 9 percobaan pidana
 
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
Bab 6   pertanggungjawaban pidanaBab 6   pertanggungjawaban pidana
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Hukum agraria
 
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
 
Surat gugatan wanprestasi
Surat gugatan wanprestasiSurat gugatan wanprestasi
Surat gugatan wanprestasi
 
Surat Dakwaan dalam Hukum Acara Pidana
Surat Dakwaan dalam Hukum Acara PidanaSurat Dakwaan dalam Hukum Acara Pidana
Surat Dakwaan dalam Hukum Acara Pidana
 
84044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 3
84044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 384044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 3
84044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 3
 

Viewers also liked

Makalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKA
Makalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKAMakalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKA
Makalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKARatika Mueslim
 
Bab vi negara hukum dan ham
Bab vi negara hukum dan hamBab vi negara hukum dan ham
Bab vi negara hukum dan hamgoodminer
 
5. negara hukum dan ham
5. negara hukum dan ham5. negara hukum dan ham
5. negara hukum dan hamMardiah Ahmad
 
Negara hukum dan ham
Negara hukum dan hamNegara hukum dan ham
Negara hukum dan hamOkta Milatina
 
Mata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamMata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamsesukakita
 
materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham Bang Ucok
 

Viewers also liked (8)

HUKUM DAN HAM
HUKUM DAN HAMHUKUM DAN HAM
HUKUM DAN HAM
 
Makalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKA
Makalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKAMakalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKA
Makalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKA
 
Bab vi negara hukum dan ham
Bab vi negara hukum dan hamBab vi negara hukum dan ham
Bab vi negara hukum dan ham
 
5. negara hukum dan ham
5. negara hukum dan ham5. negara hukum dan ham
5. negara hukum dan ham
 
Negara hukum dan ham
Negara hukum dan hamNegara hukum dan ham
Negara hukum dan ham
 
negara hukum dan ham
negara hukum dan hamnegara hukum dan ham
negara hukum dan ham
 
Mata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamMata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan ham
 
materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham
 

Similar to UPAYA HUKUM

Praktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas A
Praktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas APraktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas A
Praktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas ARianSugandi
 
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.pptAZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.pptMuhAsyriZR
 
Hukum_Acara_Perdata_update_15_Nov_pptx (1).pptx
Hukum_Acara_Perdata_update_15_Nov_pptx (1).pptxHukum_Acara_Perdata_update_15_Nov_pptx (1).pptx
Hukum_Acara_Perdata_update_15_Nov_pptx (1).pptxAgusRozakSamsudin
 
powerpoint haper eva.pptx
powerpoint haper eva.pptxpowerpoint haper eva.pptx
powerpoint haper eva.pptxWaginemYogya
 
MATERI KULIAH HUKUM ACARA MK.ppt
MATERI KULIAH HUKUM ACARA MK.pptMATERI KULIAH HUKUM ACARA MK.ppt
MATERI KULIAH HUKUM ACARA MK.pptJyLalahi
 
hukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyotohukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyotoDnr Creatives
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptasifsardari
 
GUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptx
GUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptxGUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptx
GUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptxAndi Komara
 

Similar to UPAYA HUKUM (20)

UPAYAHUKUM.ppt
UPAYAHUKUM.pptUPAYAHUKUM.ppt
UPAYAHUKUM.ppt
 
UPAYAHUKUM.ppt
UPAYAHUKUM.pptUPAYAHUKUM.ppt
UPAYAHUKUM.ppt
 
UPAYAHUKUM.ppt
UPAYAHUKUM.pptUPAYAHUKUM.ppt
UPAYAHUKUM.ppt
 
upayahukum.ppt
upayahukum.pptupayahukum.ppt
upayahukum.ppt
 
Praktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas A
Praktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas APraktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas A
Praktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas A
 
BAB III HAP.ppt
BAB III HAP.pptBAB III HAP.ppt
BAB III HAP.ppt
 
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.pptAZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
 
Hukum_Acara_Perdata_update_15_Nov_pptx (1).pptx
Hukum_Acara_Perdata_update_15_Nov_pptx (1).pptxHukum_Acara_Perdata_update_15_Nov_pptx (1).pptx
Hukum_Acara_Perdata_update_15_Nov_pptx (1).pptx
 
powerpoint haper eva.pptx
powerpoint haper eva.pptxpowerpoint haper eva.pptx
powerpoint haper eva.pptx
 
MATERI KULIAH HUKUM ACARA MK.ppt
MATERI KULIAH HUKUM ACARA MK.pptMATERI KULIAH HUKUM ACARA MK.ppt
MATERI KULIAH HUKUM ACARA MK.ppt
 
hukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyotohukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyoto
 
Gugatan Pratun Staf UI
Gugatan Pratun Staf UIGugatan Pratun Staf UI
Gugatan Pratun Staf UI
 
Hukum ac perdata
Hukum ac perdataHukum ac perdata
Hukum ac perdata
 
Acaraperdata
AcaraperdataAcaraperdata
Acaraperdata
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
 
GUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptx
GUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptxGUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptx
GUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptx
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
 
1. Azas-azas.pptx
1. Azas-azas.pptx1. Azas-azas.pptx
1. Azas-azas.pptx
 
hukum bisnis
hukum bisnishukum bisnis
hukum bisnis
 

UPAYA HUKUM

  • 1. UPAYA HUKUMUPAYA HUKUMUPAYA HUKUMUPAYA HUKUM Oleh YASOleh YAS
  • 2. Upaya Hukum BiasaUpaya Hukum Biasa 1. Banding1. Banding -- Dasar Hukum:Dasar Hukum:pasal 188 s.d. 194 HIR (untuk daerahpasal 188 s.d. 194 HIR (untuk daerah Jawa dan Madura) dan dalam pasal 199 s.d. 205 RBgJawa dan Madura) dan dalam pasal 199 s.d. 205 RBg (untuk daerah di luar Jawa dan Madura). Kemudian(untuk daerah di luar Jawa dan Madura). Kemudian berdasarkan pasal 3 Jo pasal 5 UU No. 1/1951 (UUberdasarkan pasal 3 Jo pasal 5 UU No. 1/1951 (UU-- Darurat No. 1/1951), pasal188 s.d. 194 HIR dinyatakanDarurat No. 1/1951), pasal188 s.d. 194 HIR dinyatakan tidak berlaku lagi dan diganti dengan UU Bo. 20/1947tidak berlaku lagi dan diganti dengan UU Bo. 20/1947tidak berlaku lagi dan diganti dengan UU Bo. 20/1947tidak berlaku lagi dan diganti dengan UU Bo. 20/1947 tentang Peraturan Peradilan Ulangan di Jawa dantentang Peraturan Peradilan Ulangan di Jawa dan Madura.Madura.1]1] [[1]1] Riduan Syahrani,Riduan Syahrani, Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Umum,Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Umum,cet. 1, (Jakartacet. 1, (Jakarta :Sinar Grafika,1994), hal. 94,:Sinar Grafika,1994), hal. 94,
  • 3. TENGGANG WAKTU MENGAJUKANTENGGANG WAKTU MENGAJUKAN BANDINGBANDING Tenggang waktu pernyataan mengajukanTenggang waktu pernyataan mengajukan banding adalah 14 hari sejak putusanbanding adalah 14 hari sejak putusan dibacakan bila para pihak hadir atau 14dibacakan bila para pihak hadir atau 14 hari pemberitahuan putusan apabila salahhari pemberitahuan putusan apabila salah satu pihak tidak hadir. Ketentuan ini diatursatu pihak tidak hadir. Ketentuan ini diatursatu pihak tidak hadir. Ketentuan ini diatursatu pihak tidak hadir. Ketentuan ini diatur dalam pasal 7 ayat (1) dan (2) UU No.dalam pasal 7 ayat (1) dan (2) UU No. 20/1947 jo pasal 46 UU No. 14/1985.20/1947 jo pasal 46 UU No. 14/1985. Dalam praktek dasar hukum yang biasaDalam praktek dasar hukum yang biasa digunakan adalah pasal 46 UU No. 14digunakan adalah pasal 46 UU No. 14 tahun 1985.tahun 1985.
  • 4. PROSEDUR MENGAJUKAN PERMOHONAN BANDINGPROSEDUR MENGAJUKAN PERMOHONAN BANDING Diajukan di Panitera PN dimana putusan tersebut dijatuhkan,Diajukan di Panitera PN dimana putusan tersebut dijatuhkan, dengan terlebih dahuku membayar lunas biaya permohonandengan terlebih dahuku membayar lunas biaya permohonan banding.banding. Permohonan banding dapat diajukan tertulis atau lisan (pasal 7Permohonan banding dapat diajukan tertulis atau lisan (pasal 7 UU No. 20/1947) oleh ybs maupun kuasanya.UU No. 20/1947) oleh ybs maupun kuasanya. Panitera PN akan membuat akte banding yang memuat hari danPanitera PN akan membuat akte banding yang memuat hari dan tanggal diterimanya permohonan banding dan ditandatanganitanggal diterimanya permohonan banding dan ditandatangani oleh panitera dan pembanding. Permohonan banding tersebutoleh panitera dan pembanding. Permohonan banding tersebut dicatat dalam Register Induk Perkara Perdata dan Registerdicatat dalam Register Induk Perkara Perdata dan Register Banding Perkara Perdata.Banding Perkara Perdata. Permohonan banding tersebut oleh panitera diberitahukanPermohonan banding tersebut oleh panitera diberitahukanPermohonan banding tersebut oleh panitera diberitahukanPermohonan banding tersebut oleh panitera diberitahukan kepada pihak lawan paling lambat 14 hari setelah permohonankepada pihak lawan paling lambat 14 hari setelah permohonan banding diterima.banding diterima. Para pihak diberi kesempatan untuk melihat surat serta berkasPara pihak diberi kesempatan untuk melihat surat serta berkas perkara di Pengadilan Negeri dalam waktu 14 hari.perkara di Pengadilan Negeri dalam waktu 14 hari. Walau tidak harus tetapi pemohon banding berhak mengajukanWalau tidak harus tetapi pemohon banding berhak mengajukan memori banding sedangkan pihak Terbanding berhakmemori banding sedangkan pihak Terbanding berhak mengajukan kontra memori banding. Untuk kedua jenis surat inimengajukan kontra memori banding. Untuk kedua jenis surat ini tidak ada jangka waktu pengajuannya sepanjang perkara tersebuttidak ada jangka waktu pengajuannya sepanjang perkara tersebut belum diputus oleh Pengadilan Tinggi. (Putusan MARI No. 39belum diputus oleh Pengadilan Tinggi. (Putusan MARI No. 39 k/Sip/1973, tanggal 11 September 1975).k/Sip/1973, tanggal 11 September 1975). Pencabutan permohonan banding tidak diatur dalam undangPencabutan permohonan banding tidak diatur dalam undang-- undang sepanjang belum diputuskan oleh Pengadilan Tinggiundang sepanjang belum diputuskan oleh Pengadilan Tinggi pencabutan permohonan banding masih diperbolehkan.pencabutan permohonan banding masih diperbolehkan.
  • 5. KASASIKASASI ALASANALASAN--ALASAN MENGAJUKAN KASASIALASAN MENGAJUKAN KASASI Diatur dalam pasal 30 UU No. 14/1985 jo pasal 30 UU No.5 TahunDiatur dalam pasal 30 UU No. 14/1985 jo pasal 30 UU No.5 Tahun 2005 Tentang MA jo ps. 30 UU No.4/2004 antara lain :2005 Tentang MA jo ps. 30 UU No.4/2004 antara lain : 1) Tidak berwenang atau melampaui batas wewenang.1) Tidak berwenang atau melampaui batas wewenang. Tidak bewenangan yang dimaksud berkaitan dengan kompetensiTidak bewenangan yang dimaksud berkaitan dengan kompetensi relatif dan absolut pengadilan, sedang melampaui batas bisarelatif dan absolut pengadilan, sedang melampaui batas bisa terjadi bila pengadilan mengabulkan gugatan melebihi yangterjadi bila pengadilan mengabulkan gugatan melebihi yang diminta dalam surat gugatan.diminta dalam surat gugatan. 2) Salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku.2) Salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku.2) Salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku.2) Salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku. Yang dimaksud disini adalah kesalahan menerapkan hukum baikYang dimaksud disini adalah kesalahan menerapkan hukum baik hukum formil maupun hukum materil, sedangkan melanggarhukum formil maupun hukum materil, sedangkan melanggar hukum adalah penerapan hukum yang dilakukan oleh Judex factihukum adalah penerapan hukum yang dilakukan oleh Judex facti salah atau bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlakusalah atau bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku atau dapat juga diinterprestasikan penerapan hukum tersebutatau dapat juga diinterprestasikan penerapan hukum tersebut tidak tepat dilakukan oleh judex facti.tidak tepat dilakukan oleh judex facti. 3) Lalai memenuhi syarat3) Lalai memenuhi syarat--syarat yang diwajibkan oleh pertauransyarat yang diwajibkan oleh pertauran perundangperundang--undangan yang mengancam kelalaian itu denganundangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan.batalnya putusan yang bersangkutan. Contohnya dalam suatu putusan tidak terdapatContohnya dalam suatu putusan tidak terdapat irahirah--irahirah
  • 6. Tenggang Waktu:Tenggang Waktu: -- Pemohon Kasasi: 14 hariPemohon Kasasi: 14 hari--14 hari14 hari (ps.46(ps.46--47);47); -- Termohon Kasasi: 14 hrTermohon Kasasi: 14 hr PROSEDUR MENGAJUKAN PERMOHONAN KASASIPROSEDUR MENGAJUKAN PERMOHONAN KASASI Permohonan kasasi disampaikan oleh pihak yang berhak baikPermohonan kasasi disampaikan oleh pihak yang berhak baik secara tertulis atau lisan kepada Panitera Pengadilan Negerisecara tertulis atau lisan kepada Panitera Pengadilan Negeri yang memutus perkara tersebut dengan melunasi biaya kasasi.yang memutus perkara tersebut dengan melunasi biaya kasasi. Pengadilan Negeri akan mencatat permohonan kasasi dalamPengadilan Negeri akan mencatat permohonan kasasi dalam buku daftar, dan hari itu juga membuat akta permohonan kasasibuku daftar, dan hari itu juga membuat akta permohonan kasasibuku daftar, dan hari itu juga membuat akta permohonan kasasibuku daftar, dan hari itu juga membuat akta permohonan kasasi yang dilampurkan pada berkas (pasal 46 ayat (3) UU No.yang dilampurkan pada berkas (pasal 46 ayat (3) UU No. 14/1985)14/1985) Paling lambat 7 hari setelah permohonan kasasi didaftarkanPaling lambat 7 hari setelah permohonan kasasi didaftarkan panitera Pengadilan Negeri memberitahukan secara tertulispanitera Pengadilan Negeri memberitahukan secara tertulis kepada pihak lawan (pasal 46 ayat (4) UU No. 14/1985kepada pihak lawan (pasal 46 ayat (4) UU No. 14/1985))
  • 7. Dalam tenggang waktu 14 hari setelah permohonanDalam tenggang waktu 14 hari setelah permohonan kasasi dicatat dalam buku daftar pemohon kasasikasasi dicatat dalam buku daftar pemohon kasasi wajib membuat memori kasasi yang berisi alasanwajib membuat memori kasasi yang berisi alasan-- alasan permohonan kasasi (pasal 47 ayat (1) UU No.alasan permohonan kasasi (pasal 47 ayat (1) UU No. 14/1985)14/1985) Panitera Pengadilan Negeri menyampaikan salinanPanitera Pengadilan Negeri menyampaikan salinan memori kasasi pada lawan paling lambat 30 harimemori kasasi pada lawan paling lambat 30 hari (pasal 47 ayat (2) UU No. 14/1985).(pasal 47 ayat (2) UU No. 14/1985). Pihak lawan berhak mengajukan kontra memori kasasiPihak lawan berhak mengajukan kontra memori kasasiPihak lawan berhak mengajukan kontra memori kasasiPihak lawan berhak mengajukan kontra memori kasasi dalam tenggang waktu 14 hari sejak tanggaldalam tenggang waktu 14 hari sejak tanggal diterimanya salinan memori kasai (pasal 47 ayat (3)diterimanya salinan memori kasai (pasal 47 ayat (3) UU No. 14/1985)UU No. 14/1985) Setelah menerima memori dan kontra memori kasasiSetelah menerima memori dan kontra memori kasasi dalam jangka waktu 30 hari Panitera Pengadilandalam jangka waktu 30 hari Panitera Pengadilan Negeri harus mengirimkan semua berkas kepadaNegeri harus mengirimkan semua berkas kepada Mahkamah Agung (pasal 48 ayat (1) UU No. 14/1985)Mahkamah Agung (pasal 48 ayat (1) UU No. 14/1985)
  • 8. 3. VERZET3. VERZET PENGERTIANPENGERTIAN Verzet merupakan salah satu upaya hukum biasa yang dapatVerzet merupakan salah satu upaya hukum biasa yang dapat diminta oleh salah satu atau kedua belah pihak yang berperkaradiminta oleh salah satu atau kedua belah pihak yang berperkara terhadap suatu putusan Pengadilan Negeri yang diputus Verstek.terhadap suatu putusan Pengadilan Negeri yang diputus Verstek. PROSEDUR MENGAJUKAN VERZET ,pasal 129 HIR/153 RbgPROSEDUR MENGAJUKAN VERZET ,pasal 129 HIR/153 Rbg Dalam waktu 14 hari setelah putusan verstek itu diberitahukanDalam waktu 14 hari setelah putusan verstek itu diberitahukan kepada tergugat sendiri;kepada tergugat sendiri; Bila memungkinkan di periksa oleh Majelis Hakim yang sama.Bila memungkinkan di periksa oleh Majelis Hakim yang sama. Pembuktian berdasakan SEMA No.9/1964, walaupun sebagaiPembuktian berdasakan SEMA No.9/1964, walaupun sebagaiPembuktian berdasakan SEMA No.9/1964, walaupun sebagaiPembuktian berdasakan SEMA No.9/1964, walaupun sebagai Pelawan bukan sbg Penggugat tapi tetap Terlawan sehingga yangPelawan bukan sbg Penggugat tapi tetap Terlawan sehingga yang membuktikan dulu adalah Terlawan/Penggugat asal.membuktikan dulu adalah Terlawan/Penggugat asal. [1][1] Supomo, Prof. Dr. , S.H.,Supomo, Prof. Dr. , S.H., Hukum Acara Perdata Pengadilan Negeri,Hukum Acara Perdata Pengadilan Negeri, (Jakarta, Pradnjaparamita,(Jakarta, Pradnjaparamita, 1967) hal 39.1967) hal 39.
  • 9. UPAYA HUKUM LUAR BIASAUPAYA HUKUM LUAR BIASA 1. PK1. PK Upaya hukum peninjauan kembali (request civil) merupakan suatuUpaya hukum peninjauan kembali (request civil) merupakan suatu upaya agar putusan pengadilan baik dalam tingkat Pengadilanupaya agar putusan pengadilan baik dalam tingkat Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, maupun Mahkamah Agung yang telahNegeri, Pengadilan Tinggi, maupun Mahkamah Agung yang telah berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde).berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde). Permohonan Peninjauan Kembali tidak menangguhkan atauPermohonan Peninjauan Kembali tidak menangguhkan atau menghentikan pelaksanaan putusan pengadilan (eksekusi).menghentikan pelaksanaan putusan pengadilan (eksekusi).menghentikan pelaksanaan putusan pengadilan (eksekusi).menghentikan pelaksanaan putusan pengadilan (eksekusi). Menurut Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, S.H., merupakan upayaMenurut Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, S.H., merupakan upaya hukum terhadap putusan tingkat akhir dan putusan yang dijatuhkanhukum terhadap putusan tingkat akhir dan putusan yang dijatuhkan di luar hadir tergugat (verstek), dan yang tidak lagi terbukadi luar hadir tergugat (verstek), dan yang tidak lagi terbuka kemungkinan untuk mengajukan perlawanan.kemungkinan untuk mengajukan perlawanan. [1][1] [[1]1] R. Soeroso,R. Soeroso,Praktik Hukum Acara Perdata, Tata Cara, Proses Persidangan,Praktik Hukum Acara Perdata, Tata Cara, Proses Persidangan, cet. 1,(Jakarta: Sinar Grafika, 1994),hal.92.cet. 1,(Jakarta: Sinar Grafika, 1994),hal.92.
  • 10. ALASAN PENGAJUAN PENINJAUAN KEMBALIALASAN PENGAJUAN PENINJAUAN KEMBALI ( pasal 67 UU No. 14/1985, jo Per MA No. 1/1982).( pasal 67 UU No. 14/1985, jo Per MA No. 1/1982). 1. Apabila putusan didasarkan pada suatu kebohongan atau tipu1. Apabila putusan didasarkan pada suatu kebohongan atau tipu muslihat pihak lawan yang diketahui setelah perkaranya diputus,muslihat pihak lawan yang diketahui setelah perkaranya diputus, atau didasarkan pada buktiatau didasarkan pada bukti--bukti yang kemudian oleh hakimbukti yang kemudian oleh hakim pidana dinyatakan palsu.pidana dinyatakan palsu. 2. Apabila setelah perkara diputus, ditemukan surat2. Apabila setelah perkara diputus, ditemukan surat--surat bukti yangsurat bukti yang bersifat menentukan yang pada waktu perkara diperiksa tidakbersifat menentukan yang pada waktu perkara diperiksa tidak ditemukan.ditemukan. 3. Apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih3. Apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih daripada yang dituntut.daripada yang dituntut.daripada yang dituntut.daripada yang dituntut. 4. Apabila antara pihak4. Apabila antara pihak--pihak yang sama mengenai suatu soal yangpihak yang sama mengenai suatu soal yang sama atas dasar yang sama, oleh pengadilan yang sama atausama atas dasar yang sama, oleh pengadilan yang sama atau sama tingkatannya, telah diberikan putusan yang bertentangansama tingkatannya, telah diberikan putusan yang bertentangan satu dengan yang lain.satu dengan yang lain. 5. Apabila mengenai sesuatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa5. Apabila mengenai sesuatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa dipertimbangkan sebabdipertimbangkan sebab--sebabnya.sebabnya. 6. Apabila dalam suatu putusan terdapat suatu kekhilafan hakim atau6. Apabila dalam suatu putusan terdapat suatu kekhilafan hakim atau suatu kekeliruan yang nyata.suatu kekeliruan yang nyata.
  • 11. Tenggang Waktu (Pemohon PK) : 180 hrTenggang Waktu (Pemohon PK) : 180 hr--ps.69ps.69 Ad.1: semenjakputusan pidana diberitahukan.Ad.1: semenjakputusan pidana diberitahukan. Ad.2: dihitung sejak ditemukannya surat bukti baru tsbAd.2: dihitung sejak ditemukannya surat bukti baru tsb dimana hari dan tgl. Dinyatakan dibawah sumpah dandimana hari dan tgl. Dinyatakan dibawah sumpah dan disahkan oleh pihak yang berwenang.disahkan oleh pihak yang berwenang. Ad.3,4,5 dan 6 sejak pts tsn mempunyai kekuatanAd.3,4,5 dan 6 sejak pts tsn mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan diberitahukan kepada para pihak.hukum yang tetap dan diberitahukan kepada para pihak.hukum yang tetap dan diberitahukan kepada para pihak.hukum yang tetap dan diberitahukan kepada para pihak. Tenggang Waktu Termohon PK (ps.72 UU No.14/1985)Tenggang Waktu Termohon PK (ps.72 UU No.14/1985) 30 hari setelah ada pemberitahuan.30 hari setelah ada pemberitahuan.
  • 12. PROSEDUR PENGAJUAN PERMOHONAN KEMBALIPROSEDUR PENGAJUAN PERMOHONAN KEMBALI Permohonan kembali diajukan oleh pihak yang berhak kepadaPermohonan kembali diajukan oleh pihak yang berhak kepada Mahkamah Agung melalui Ketua Pengadilan Negeri yang memutusMahkamah Agung melalui Ketua Pengadilan Negeri yang memutus perkara dalam tingkat pertama.perkara dalam tingkat pertama. Membayar biaya perkara.Membayar biaya perkara. Permohonan Pengajuan Kembli dapat diajukan secara lisanPermohonan Pengajuan Kembli dapat diajukan secara lisan maupun tertulis.maupun tertulis. Bila permohonan diajukan secara tertluis maka harus disebutkanBila permohonan diajukan secara tertluis maka harus disebutkan dengan jelas alasan yang menjadi dasar permohonannnya dandengan jelas alasan yang menjadi dasar permohonannnya dan dimasukkan ke kepaniteraan Pengadilan Negeri yang memutusdimasukkan ke kepaniteraan Pengadilan Negeri yang memutus perkara dalam tingkat pertama (Pasal 71 ayat (1) UU No. 14/1985)perkara dalam tingkat pertama (Pasal 71 ayat (1) UU No. 14/1985)perkara dalam tingkat pertama (Pasal 71 ayat (1) UU No. 14/1985)perkara dalam tingkat pertama (Pasal 71 ayat (1) UU No. 14/1985) Bila diajukan secara lisan maka ia dapat menguraikanBila diajukan secara lisan maka ia dapat menguraikan permohonannya secara lisan dihadapan Ketua Pengadilan Negeripermohonannya secara lisan dihadapan Ketua Pengadilan Negeri yang bersangkutan atau dihadapan hakim yang ditunjuk Ketuayang bersangkutan atau dihadapan hakim yang ditunjuk Ketua Pengadilan Negeri tersebut, yang akan membuat catatan tentangPengadilan Negeri tersebut, yang akan membuat catatan tentang permohonan tersebut (Pasal 71 ayat (2) UU No. 14/1985)permohonan tersebut (Pasal 71 ayat (2) UU No. 14/1985) Hendaknya surat permohonan peninjauan kembali disusun secaraHendaknya surat permohonan peninjauan kembali disusun secara lengkap dan jelas, karena permohonan ini hanya dapat diajukanlengkap dan jelas, karena permohonan ini hanya dapat diajukan sekali.sekali.
  • 13. Setelah Ketua Pengadilan Negeri menerima permohonanSetelah Ketua Pengadilan Negeri menerima permohonan peninjauan kembali maka panitera berkewajiban untukpeninjauan kembali maka panitera berkewajiban untuk memberikan atau mengirimkan salinan permohonan tersebutmemberikan atau mengirimkan salinan permohonan tersebut kepada pihak lawan pemohon paling lambat 14 hari dengankepada pihak lawan pemohon paling lambat 14 hari dengan tujuan agar dapat diketahui dan dijawab oleh lawan (pasal 72tujuan agar dapat diketahui dan dijawab oleh lawan (pasal 72 ayat (1) UU No. 14/1985)ayat (1) UU No. 14/1985) Pihak lawan hanya punya waktu 30 hari setelah tanggal diterimaPihak lawan hanya punya waktu 30 hari setelah tanggal diterima salinan permohonan untuk membuat Kontra Memori PK bilasalinan permohonan untuk membuat Kontra Memori PK bila lewat maka jawaban tidak akam dipertimbangkan (pasal 72 ayatlewat maka jawaban tidak akam dipertimbangkan (pasal 72 ayat (2) UU No. 14/1985).(2) UU No. 14/1985). Kontra Memori PK diserahkan kepada Pengadilan Negeri yangKontra Memori PK diserahkan kepada Pengadilan Negeri yang oleh panitera dibubuhi cap, hari serta tanggal diteimanya untukoleh panitera dibubuhi cap, hari serta tanggal diteimanya untukoleh panitera dibubuhi cap, hari serta tanggal diteimanya untukoleh panitera dibubuhi cap, hari serta tanggal diteimanya untuk selanjutnya salinan jawaban disampaikan kepada pemohon untukselanjutnya salinan jawaban disampaikan kepada pemohon untuk diketahui (pasal 72 ayat (3) UU No. 14/1985).diketahui (pasal 72 ayat (3) UU No. 14/1985). Permohonan peninjauan kembali lengkap dengan berkas perkaraPermohonan peninjauan kembali lengkap dengan berkas perkara beserta biayanya dikirimkan kepada Mahkamah Agung palingbeserta biayanya dikirimkan kepada Mahkamah Agung paling lambat 30 hari (pasal 72 ayat (4) UU No. 14/1985).lambat 30 hari (pasal 72 ayat (4) UU No. 14/1985). Pencabutan permohonan PK dapat dilakukan sebelum putusanPencabutan permohonan PK dapat dilakukan sebelum putusan diberikan, tetapi permohonan peninjauan kembali hanya dapatdiberikan, tetapi permohonan peninjauan kembali hanya dapat diajukan satu kali (pasal 66 UU No. 14/1985)diajukan satu kali (pasal 66 UU No. 14/1985)
  • 14. 3.Derden Verzet3.Derden Verzet (Perlawanan Pihak Ketiga)(Perlawanan Pihak Ketiga) Mnrt ps. 1917 KUHPerdata : pts hakim hanya mengikatMnrt ps. 1917 KUHPerdata : pts hakim hanya mengikat para pihak yg berperkara.para pihak yg berperkara. Ps. 378 Rv: Pihak kePs. 378 Rv: Pihak ke--3 yg merasa dirugikan oleh pts3 yg merasa dirugikan oleh pts aquo dapat mengajukan perlawanan.aquo dapat mengajukan perlawanan. Ps.382 Rv bila perlawanan dikabulkan maka pts tsb.Ps.382 Rv bila perlawanan dikabulkan maka pts tsb. Direvisi sepanjang kerugian pihak keDirevisi sepanjang kerugian pihak ke--3 tsb.3 tsb. Perlawanan thd CB, RB dan Sita Eksekusi hrs diajukanPerlawanan thd CB, RB dan Sita Eksekusi hrs diajukan Pemilik ke Pengadilan Negri yang secara nyata menyitaPemilik ke Pengadilan Negri yang secara nyata menyita (ps. 195 (6) HIR, ps.206 (6) Rbg).(ps. 195 (6) HIR, ps.206 (6) Rbg). Perlawanan tidak menunda Eksekusi, namun bila adaPerlawanan tidak menunda Eksekusi, namun bila ada alasan yang essensil maka KPN harus menunda.alasan yang essensil maka KPN harus menunda.