SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
RIKA RAMLAWATI

213320019

DEWI AYU NINGRAT

213320005

SAPRIL

213320027

KELOMPOK VI
A. PENGERTIAN PEMBIAYAAN
Menurut Undang-Undang Perbankan No. 10
Tahun 1998, pembiayaan adalah penyediaan
uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antara bank dan pihak lain
yang dibiayai untuk mengembalikan uang
atau tagihan tersebut setelah jangka
waktu tertentu dengan imbalan atau bagi
hasil.
B. UNSUR-UNSUR PEMBIAYAAN
1.Bank syariah
Merupakan badan usaha yang memberikan pembiayaan kepada
pihak lain yang membutuhkan dana.
2. Mitra Usaha/Partner
merupakan pihak yang mendapatkan pembiayaan dari bank
syariah, atau pengguna dana yang disalurkan oleh bank syariah.
3. Kepercayaan(trust)
bank syariah memberikan kepercayaan kepada pihak yang menerima
pembiayaan bahwa mitra akan memenuhi kewajiban untuk mengembalikan dana
bank syariah sesuai dengan jangka waktu tertentu yang diperjanjikan. Bank
syariah memberikan pembiayaan kepada mitra usaha sama artinya dengan bank
memberikan kepercayaan kepada pihak penerima pembiayaan, bahwa pihak
penerima pembiayaan akan dapat memenuhi kewajibannya.

4. Akad
akad merupakan suatu kontrak perjanjian atau kesepakatan yang
dilakukan antara bank syariah dan pihak nasabah/mitra
5. Risiko
setiap dana yang disalurkan/diinvestasikan oleh bank syariah selalu
mengandung risiko tidak kembalinya dana. Risiko pembiayaan merupakan
kemungkinan kerugian yang akan timbul karena dana yang disalurkan tidak
dapat kembali
6. Jangka waktu
merupakan periode waktu yang diperlukan oleh nasabah untuk membayar
kembali pembiayaan yang telah diberikan oleh bank syariah. Jangka waktu dapat
bervariasi antara lain jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
Janka pendek adalah jangka waktu pembayaran kembali pembiayaan hingga 1
tahun. Jangka menengah merupakan jangka waktu yang diperlukan dalam
melakukan pembayaran kembali antara 1 hingga 3 tahun. Jangka panjang adalah
jangka waktu pembayaran kembali pembiayaan yang lebih dari 3 tahun.

7. Balas jasa
sebagai balas jasa atas dana yang disalurkan oleh bank syariah, maka
nasabah membayar sejumlah tertentu sesuai dengan akad yang telah
disepakati antara bank dan nasabah.
C. FUNGSI PEMBIAYAAN
1.Pembiayaan dapat meningkatkan arus tukar-menukar barang dan jasa
hal ini seandainya belum tersedia uang sebagai alat pembayaran, maka
pembiayaan akan membantu melancarkan lalu lintas pertukaran barang dan jasa.

2. Pembiayaan merupakan alat yang dipakai untuk memanfaatkan idle fund
bank dapat mempertemukan pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang
memerlukan dana. Bank dapat memanfaatkan dana idle untuk disalurkan kepada
pihak yang membutuhkan
3. Pembiayaaan sebagai alat pengendali harga
Ekspansi pembiayaan akan memndorong meningkatnya jumlah uang yang
beredar, dan peningkatan peredaran uang akan mendorong kenaikan harga.
Sebaliknya, pembatasan pembiayaan akan berpengaruh pada jumlah uang yang
beredar, dan keterbatasan uang yang beredar di masyarakat memiliki dampak pada
penurunan harga
4. Pembiayaan dapat mengaktifkan dan meningkatkan manfaat ekonomi yang ada.
pembiayaan mudharabah dan musyarakah yang diberikan oleh bank syariah
memiliki dampak pada kenaikan makro-ekonomi. Mitra(pengusaha), setelah
mendapatkan pembiayaan dari bank syariah, akan memproduksi barang, mengolah
bahan baku menjadi barang jadi, meningkatkan volume perdagangan, dan
melaksanakan kegiatan ekonomi lainnya.
D. MANFAAT PEMBIAYAAN
1. Manfaat Pembiayaan Bagi Bank

a. Pembiayaan yang diberikan oleh bank kepada nasabah akan mendapat balas jasa
berupa bagi hasil, margin keuntungan, dan pendapatan sewa, tergantung pada
akad pembiayaan yang telah diperjanjikan antara bank syariah dan mitra
usaha(nasabah).
b. Pembiayaan akan berpengaruh pada peningkatan profitabilitas bank. Hal ini
dapat tercermin pada perolehan laba. Dengan adanya peningkatan laba usaha
bank akan menyebabkan kenaikan tingkat profitabilitas bank.
c. Pemberian pembiayaan kepada nasabah secara sinergi akan memasarkan produk
bank syariah lainnya seperti produk dana dan jasa. Salah satu kewajiban debitur
yaitu membuka rekening(giro wadiah, tabungan wadiah atau tabungan
mudharabah) sebelum mengajukan permohonan pembiayaan. Sehingga
pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah, secara tidak langsung juga telah
memasarkan produk pendanaan maupun produk pelayanan jasa bank.

d. Kegiatan pembiayaan dapat mendorong peningkatan kemampuan pegawai untuk
lebih memahami secara perinci aktivitas usaha para nasabah di berbagai sektor
usaha. Pegawai bank semakin terlatih untuk dapat memahami berbagai sektor
usaha sesuai dengan jenis usaha nasabah yang dibiayai.
2. Manfaat Pembiayaan Bagi Debitur
a. Meningkatkan usaha nasabah. Pembiayaan yang diberikan oleh bank kepada
nasabah memberikan manfaat untuk memperluas volume usaha. Pembiayaan
untuk membeli bahan baku, pengadaan mesin dan peralatan, dapat membantu
nasabah untuk meningkatkan volume produksi dan penjualan.
b. Biaya yang diperlukan dalam rangka mendapatkan pembiayaan dari bank
syariah relatif murah, misalnya biaya provisi.
c. Nasabah dapat memilih berbagai jenis pembiayaan berdasarkan akad yang
sesuai dengan tujuan penggunaannya.
d. Bank dapat memberikan fasilitas lainnya kepada nasabah, misalnya transfer
dengan menggunakan wakalah, kafalah, hawalah, dan fasilitas lainnya yang
dibutuhkan oleh nasabah.
e. Jangka waktu pembiayaan disesuaikan dengan jenis pembiayaan dan
kemampuan nasabah dalam membayar kembali pembiayaannya, sehingga nasabah
dapat mengestimasikan keuangannya dengan tepat.
3. Manfaat Pembiayaan Bagi Pemerintah
a. Pembiayaan dapat digunakan sebgai alat untuk mendorong pertumbuhan
sektor riil, karena uang yang tersedia di bank menjadi tersalurkan kepada pihak
yang melaksanakan usaha. Pembiayaan yang diberikan kepada perusahaan untuk
investasi atau modal kerja, akan meningkatkan volume produksinya, sehingga
peningkatan volume produksi akan berpengaruh pada peningkatan volume usaha
dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan secara nasional.

b. Pembiayaan bank dapat digunakan sebagai alat pengendali moneter.
Pembiayaan diberikan pada saat dana bank berlebihan atau dengan kata lain pada
saat peredaran uang di masyarakat terbatas. Pemberian pembiayaan ini dapat
meningkatkan peredaran uang di masyarakat akan bertambah sehingga arus
barang juga bertambah. Sebaliknya, dalam hal peredaran uang di masyarakat
meningkat,maka pemberian pembiayaan dibatasi, sehingga peredaran uang di
masyarakat dapat dikendalikan, sehingga nilai uang dapat stabil.
c. Pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah dapat
menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan
pendapatan masyarakat. Peningkatan lapangan kerja
terjadi karena nasabah mendapat pembiayaan terutama
pembiayaan investasi atau modal kerja yang tujuannya
ialah untuk meningkatkan volum usaha, tentunya akan
menyerap jumlah tenaga kerja. Penyerapan jumlah tenaga
kerja akan meningkatkan pendapatan masyarakat yang
pada akhirnya secara total akan meningkatkan pendapatan
nasional.
d. Secara tidak langsung pembiayaan bank syariah
dapat meningkatkan pendapatan negara, yaitu
pendapatan pajak antara lain : pajak pendapatan
dari bank syariah, dan pajak pendapatan dari
nasabah.
4. Manfaat Pembiayaan Bagi Masyarakat Luas
a. Mengurangi tingkat pengangguran. Pembiayaan yang diberikan untuk
perusahaan dapat menyebabkan adanya tambahan tenaga kerja karena
adanya peningkatan volume produksi, tentu akan menambah jumlah
tenaga kerja.
b. Melibatkan masyarakat yang memiliki profesi tertentu, misanya
akuntan, notaris, appraisal independent, asuransi. Pihak ini diperlukan
oleh bank untuk mendukung kelancaran pembiayaan.
c. Penyimpanan dana akan mendapat imbalan berupa bagi hasil lebih
tinggi dari bank apabila bank dapat meningkatkan keuntungan atas
pembiayaan yang disalurkan.
d. Memberikan rasa aman bagi masyarakat yang menggunakan pelayanan
jasa perbankan misalnya letter of credit, bank garansi, transfer, kliring,
dan layanan jasa lainnya.
E. JENIS-JENIS PEMBIAYAAN

pembiayaan bank syariah dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain :

1.Pembiayaan dilihat Dari Tujuan Penggunaan

di lihat dari tujuan penggunaannya, pembiayaan dibagi menjadi tiga jenis
yaitu :
a.Pembiayaan Investasi
di berikan oleh bank syariah kepada nasabah untuk pengadaan barangbarang modal(set tetap) yang mempunyai nilai ekonomis lebih dari 1 tahun.
Secara umum, pembiayaan investasi ini ditujukan untuk pendirian perusaan
mesin proyek baru maupun proyek pengembangan, modernisasi mesin dan
peralatan, pembelian alat angkutan yang digunakan untuk kelancaran usaha,
serta perluasan usaha, pembiayaan investasi umumnya diberikan dalam
nominal besar, serta jangka panjang dan menengah.
b. Pembiayaan Modal Kerja
Digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja yang biasanya habis
dalam satu siklus usaha. Pembiayaan modal kerja ini diberikan dalam jangka
pendek yaitu selama-lamanya 1 tahun. Kebutuhan yang dapat dibiayai
dengan menggunakan modal kerja antara lain kebutuhan bahan baku, biaya
upah, pembeliaan barana-barang dagangan, dan kebutuhan dana lain yang
sifatnya hanya digunakan selama 1 tahun, serta kebutuhan dana yang
diperlukan untuk menutup piutang perusahaan.
c. Pembiayaan konsumsi
Diberikan kepada nasabah untuk membeli barang-barang untuk keperluan
pribadi dan tidak untuk keperluan usaha.
2. Pembiayaan Dilihat Dari Jangka Waktunya
a.Pembiayaan jangka pendek
pembiayaan yang diberikan dengan jangka waktu maksimal 1 tahun.
Pembiayaan jangka pendek biasanya diberikan oleh bank syariah untuk
membiayai modal kerja perusahaan yang mempunyai siklus usaha dalam 1
tahun, dan pengembaliannya disesuaikan dengan kemampuan nasabah.
b. Pembiayaan Jangka Menengah
Diberikan dengan jangka waktu antara 1 tahun hingga 3 tahun. Pembiayaan ini
dapat diberikan dalam bentuk pembiayaan modal kerja, investasi, dan
konsumsi.
c. Pembiayaan Jangka Panjang
pembiayaan yang jangka waktunya lebih dari 3 tahun. Pembiayaan ini pada
umumnya diberikan dalam bentuk pembiayaan investasi, misalnya untuk
pembeliaan gedung, pembangunan proyek, pengadaan mesin dan peralatan,
yang nominalnya besar serta pembiayaan konsumsi yang nilainya besar,
misalnya pembiayaan untuk pembelian rumah.
3. Pembiayaan Dilihat Dari Sektor Usaha

a.Sektor Industri
pembiayaan yang diberikan kepada nasabah yang bergerak dalam sektor
industri, yaitu sektor usaha yang mengubah bentuk dari bahan baku menjadi
barang jadi atau mengubah suatu barang menjadi barang lain yang memiliki
faedah lebih tinggi. Beberapa contoh sektor industri antara lain: industri
elektronik, pertambangan, dan kimia, tekstil.
b. Sektor Perdagangan
pembiayaan ini diberikn kepada pengusaha yang bergerak dalam bidang
perdagangan, baik perdagangan kecil, menengah, dan besar. Pembiayaan ini
diberikan dengan tujuan memperluas usaha nasabah dalam usaha dagangan,
misalnya untuk memperbesar jumlah penjualan atau memperbesar pasar.
c. Sektor Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Perkebunan
pembiayaan ini diberikan dalam rangka meningkatkan hasil di sektor pertanian,
perkebunan, dan peternakan, serta perikanan.
d. Sektor jasa
beberapa sektor jasa yang dapat diberikan kredit oleh bank antara lain :

 Jasa pendidikan

Jasa pendidikan merupakan jasa yang menarik bagi bank, karena jenis ini
mudah diistimewakan pendapatannya

 jasa rumah sakit

Bank dapat memberikan pembiayaan kepada rumah sakit apabila agunan yang
diberikan tidak memiliki banyak risiko, sehingga apabila terjadi masalah,
maka bank dapat menjual agunan ini sebagai sumber pelunasan utang.
Jasa angkutan
Pembiayaan yang diberikan untuk sektor angkutan, misalnya pembiayaan kepada
pengusaha taksi, bus, angkutan darat, laut, dan udara, termasuk di dalamnya
adalah pembiayaan yang diberikan untuk biro perjalanan, pengudangan,
komunikasi, dan lainnya.

Jasa lainnya

Pembiayaan yang diberikan kepada jasa lainnya, misalnya pembiayaan untuk
profesi, pengacara, dokter, insinyur, dan akuntan.
e. Sektor perumahan
Bank syariah memberikan pembiayaan kepada mitra usaha yang bergerak di
bidang pembangunan perumahan. Pada umumnya diberikan dalam bentuk
pembiayaan konstruksi, yaitu pembiayaan untuk pembangunan perumahan. Cara
pembayaran kembali yaitu dipotong dari rumah yang telah terjual.

4. Pembiayaan Dilihat Dari Segi Jaminan

a.Pembiayaan Dengan Jaminan
Pembiayaan dengan jaminan merupakan pembiayaan yang didukung dengan
jaminan(agunan) yang cukup. Agunan atau jaminan dapat digolongkan menjadi :

 Jaminan perorangan

Merupakan jenis pembiayaan yang didukung dengan jaminan seorang(personal
securities) atau badan sebagai pihak ketiga yang bertindak sebagai penanggung
jawab apabila terjadi wanprestasi dari pihak nasabah. Dalam hal ini nasabah
tidak dapat membayar atau melunasi pembiayaannya, maka pembayarannya
dijamin oleh pihak pemerintah. Penjamin berkewajiban untuk melakukan
pelunasan.
Jaminan benda berwujud
Merupakan jaminan kebendaan yang terdiri dari barang bergerak maupun
tidak bergerak. Jaminan yang bersifat barang bergerak, meisalnya kendaraan
bermotor, mesin dan peralatn,invertaris kantor, dan barang dagangan. Jaminan
yang bersifat barang tidak bergerak antara lain, tanah dan gedung yang berdiri
diatas tanah atau sebidang tanah tanpa gedung, dan kapal api dengan ukuran 20
m3

Jaminan Benda tidak Berwujud
Benda tidak berwujud antara lain, promes, obigasi, saham, dan surat berharga
lainnya. Barang-barang tidak berwujud dapat diikat dengan cara
pemindahtanganan atau cessie.

b. Pembiayaan Tanpa Jaminan
Pembiayaan yang diberikan kepada nasabah tanpa didukung adanya jaminan.
Pembiayaan ini diberikan oleh bank syariah atas dasar kepercayaan.
Pembiayaan tanpa jaminan ini risikonya tinggi karena tidak ada pengaman yang
dimiliki oleh bank syariah apabila nasabah wanprestasi. Dalam hal nasabah
tidak mampu membayar dan macet, maka tidak ada sumber pembayaran kedua
yang dapat digunakan untuk menutup risiko pembiayaan. Bank tidak memiliki
sumber pelunasan kedua karena bank tidak memiliki jaminan yang dapat dijual.
5. Pembiayaan Dilihat Dari Segi Jumlahnya
a.Pembiayaan Retail
merupakan pembiayaan yang diberikan kepada individu
atau pengusaha dengan skala usaha sangat kecil. Jumlah
pembiayaan yang dapat diberikan hingaa Rp. 350.000.000,. Pembiayaan ini dapat diberikan dengan tujuan konsumsi,
investasi kecil, dan pembiayaan modal kerja.
b. Pembiayaan Menengah
pembiayaan yang diberikan kepada
pengusaha pada level menengah, dengan
batasan antara Rp. 350.000.000,- hingga Rp.
5.000.000.000,-.
c. Pembiayaan Korporasi
merupakan pembiayaan yang diberikan kepada nasabah dengan
jumlah nominal yang besar dan diperuntunkan kepada nasabah
besar(korporasi). Misalnya, jumlah pembiayaan lebih dari Rp.
5.000.000.000,- dikelompokkan dalam pembiayaan korporasi.
Dalam praktiknya, setiap bank mengelompokkan pembiayaan
korporasi sesuai dengan skala bank masing-masing, sehingga tidak
ada ukuran yang jelas tentang batasan minimal pembiayaan
korporasi.
E. ANALISIS PEMBIAYAAN

Merupakan suatu proses analisis yang dilakukan oleh bank syariah untuk
menilai suatu permohonan pembiayaan yang telah diajukan oleh calon nasabah.
Dengan melakukan analisis permohonan pembiayaan, bank syariah akan
memperoleh keyakinan bahwa proyek yang akan dibiayai layak(feasible). Bank
melakukan analisis pembiayaan dengan tujuan untuk mencegah secara dini
kemungkinan terjadinya default oleh nasabah. Analisis pembiayaan merupakan
salah satu faktor yang sangat penting bagi bank syariah dalam mengambil
keputusan untuk menyetujui/menolak permohonan pembiayaan.
beberapa prinsip dasar yang perlu dilakukan sebelum memutuskan
permohonan pembiayaan yang diajukan oleh calon nasabah antara lain :

1.Analisis 5C
a.Character
menggambarkan watak dan kepribadian calon nasabah. Bank perlu
melakukan analisis terhadap karakter calon nasabah dengan tujuan untuk
mengetahui bahwa calon nasabah mempunyai keinginan untk memenuhi
kewajiban membayar kembali pembiayaan yang telah diterima hingga lunas.
Bank ingin meyakini willingness to repay dari calon nasabah, yaitu keyakinan
bank terhadap kemauan calon nasabah mau memenuhi kewajibannya sesuai
dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan. Bank ingin mengetahui bahwa
calon nasabah mempunyai karakter yang baik, jujur, dan mempunyai
komitmen terhadap pembayaran kembali pembiayaannya.
Cara yang perlu dilakukan oleh bank untuk mengetahui character calon
nasabah antara lain :
1. BI checking
bank dapat melakukan penelitian dengan melakukan BI checking, yaitu melakukan
penelitian terhadap calon nasabah dengan melihat data nasabah melalui komputer
yang online dengan Bank Indonesia. BI checking dapat digunakan oleh bank untuk
mengetahui dengan jelas calon nasabahnya, baik kualitas pembiayaan calon nasabah
bila telah menjadi debitur bank lain.
2. Informasi dari pihak lain
dalam hal ini calon nasabah masih belum memiliki pinjaman di bank lain, maka cara
yang efektif ditempuh yaitu dengan meneliti calon nasabah melalui pihak-pihak lain
yang mengenal dengan baik calon nasabah. Misalnya, mencari informasi tentang
karakter calon nasabah melalui tetangga, teman kerja, atasan langsung, dan rekan
usahanya.

b. Capacity
analisis terhadap capacity ini ditujukan untuk mengetahui kemampuan keuangan
calon nasabah dalam memenuhi kewajibannya sesuai jangka waktu pembiayaan.
Kemampuan keuangan calon nasabah sangat penting karena merupakan sumber
utama pembayaran. Semakin baik kemampuan keuangan calon nasabah, maka akan
semakin baik kemungkinan kualitas pembiayaan, artinya dapat dipastikan bahwa
pembiayaan yang diberikan bank syariah dapat dibayar sesuai dengan jangka waktu
yang diperjanjikan.
Beberapa cara yang dapat ditempuh dalam mengetahui kemampuan keuangan calon
nasabah antara lain :
1. Melihat laporan keuangan
dalam laporan keuangan nasabah, maka akan dapat diketahui sumber dananya,
dengan melihat laporan arus kas. Di dalam laporan arus kas secara keseluruhan
dapat diketahui kondisi keuangan secara tunai dari calon nasabah, Dengan
membandingkan antara sumber dana yang diperoleh dan penggunaan dana.
2. Memeriksa Slip Gaji dan Rekening Tabungan
cara lain yang dapat ditempuh oleh bank syariah, bila calon nasabah pegawai, maka
bank dapat menerima foto kopi slip gaji tiga bulan terakhir dan didukung oleh
rekening tabungan sekurang-kurangnya untuk tiga bulan terakhir. Dari data slip gaji
dan fotokopi rekening tabungan tiga bulan terakhir, maka akan dapat dianalisis
tentang sumber dana dan penggunaan dana calon nasabah. Data keuangan
digunakan sebagai asumsi dasar tentang kondisi keuangan calon nasabah setelah
mendapat pembiayaan dari bank syariah.
3. Survei Lokasi Usaha Calon Nasabah
suvei ini diperlukan untuk mengetahui usaha calon nasabah dengan melakukan
pengamatan secara langsung.

c. Capital

capital atau modal yang perlu disertakan dalam objek pembiayaan perlu dilakukan
analisis yang lebih mendalam. Modal merupakan jumlah modal yang dimiliki oleh
calon nasabah atau jumlah dana yang akan disertakan dengan proyek yang dibiayai.
Semakin besar modal yang dimiliki dan disertakan oleh calon nasabah dalam objek
pembiayaan akan semakin meyakinkan bagi bank akan keseriusan calon nasabah
dalam mengajukan pembiayaan dan pembayaran kembali.
Cara yang ditempuh oleh bank untuk mengetahui capital antara lain :
1. Laporan Keuangan Calon Nasabah
dalam hal calon nasabah adalah perusahaan, maka struktur modal ini penting
untuk menilai tingkat debt to equety ratio. Perusahaan dianggap kuat dalam
menghadapi berbagai macam risiko apabila jumlah modal sendiri yang dimiliki
cukup besar.
2. Uang Muka
Uang muka yang dibayarkan dalam memperoleh pembiayaan. Dalam hal calon
nasabah adalah perorangan, dan tujuan penggunaannya jelas, misalnya
pembiayaan untuk pembiayaan rumah, maka analisis capital dapat diartikan
sebagai jumlah uang muka yang dibayarkan oleh calon nasabah kepada
pengembang atau uang muka yang telah disiapkan. Semakin besar uang muka
yang dibayarkan oleh calon nasabah untuk membeli rumah, semakin
meyakinkan bagi bank bahwa pembiayaan yang akan disalurkan kemunkinan
akan lancar.
d. Collateral
merupakan agunan yang diberikan oleh calon nasabah atas
pembiayaan yang diajukan. Aguana merupakan sumber pembiayaan
kedua. dalam analisis agunan, faktor yang sangat penting dan harus
diperhatikan adalah, purnajual dari agunan yang diserahkan kepada
bank.
Secara perinci pertimbangan atas collateral dikenal dengan MAST :
1. Marketability
agunan yang diterima oleh bank haruslah agunan yang mudah
diperjualbelikan dengan harga yang menarik dan meningkat dari
waktu ke waktu.
2. Ascertainability of value
agunan yang diterima memiliki standar harga yang
lebih pasti.
3. Stability of value
agunan yang diserahkan bank memiliki harga yang stabil, sehingga
ketika agunan dijual, maka hasil penjualan bisa meng-cover
kewajiban debitur.
4. Transferability
agunan yang diserahkan bank mudah dipindahtangankan dan mudah
dipindahkan dari satu tempat ketempat lainnya.
e. Condition of Economy
merupakan analisis terhadap kondisi perekonomian. Bank perlu
mempertimbangkan sektor usaha calon nasabah dikaitkan dengan kondisi ekonomi.
Bank perlu melakukan analisis dampak kondisi ekonomi terhadap usaha calon nasabah
di masa yang akan datang, untuk mengetahui pengaruh kondisi ekonomi terhadap
usaha calon nasabah.
Beberapa analisis terkait dengan condition of economy antara lain :

1. Kebijakan pemerintah. Perubahan kebijakan pemerintah digunakan
sebagai pertimbangan bagi bank untuk melakukan analisis condition of
economy.
2. Bank syariah tidak terlalu fokus terhadap analisis condition of
sconomy pada pembiayaan konsumsi. Bank akan mengkaitkan
antara tempat kerja calon nasabah dan kondisi ekonomi saat ini
dan saat mendatang, sehingga dapat diestimasikan tentang
kondisi perusahaan dimana calon nasabah bekerja.
2. Analisis 6A
a.Analisis Aspek Hukum
di dalam akad pembiayaan, terdapat dua pihak yang berserikat, yaitu bank
syariah sebagai pihak yang menginvestasikan modal dan pihak nasabah yang
mendapat kepercayaan untuk menjalankan usahanya. Kedua pihak mempunyai
hak dan kewajiban masing-masing, oleh karena itu perlu dilandasi oleh dasardasar hukum secara formal sesuai dengan prinsip syariah dan undang-undang
yang berlaku.
Nasabah pembiayaan dapat digolongkan menjadi tiga kelompok, antara lain :
1. Nasabah perorangan(individu)
adalah permohonan pembiayaan yang diajukan oleh sesorang atas nama pribadi

2. Nasabah merupakan bentuk usaha yang bukan badan hukum
nasabah merupakan bentuk usaha bukan badan hukum antara lain, CV, UD, dan
firma.
3. Nasabah merupakan bentuk usaha yang badan hukum. Yang termasuk dalam
kelompok ini antara lain : perseroan terbatas, pesero, koperasi, dan yayasan
Faktor yang sangat penting dalam analisis hukum adalah keyakinan bank
syariah bahwah setelah memberikan pembiayaan,maka regalitasnya kuat
sehingga bank aman bila terjadi resiko.
b. Analisis Aspek Pemasaran
Aspek pemasaran merupakan aspek yang sangat penting untuk dianalisis
lebih mendalam karena hal ini terkait dengan aktivitas pemasaran produk calon
nasabah. Bank syariah dapat mengetahui sejauh mana produk yang dihasilkan oleh
calon dibetur diterimah oleh pasar dan berapa lama produknya. Produk yang dihasilkan
nasabah adalah produk leader atau follower . Penjualan produk setiap tahun.
Kemudian bank syariah akan dapat memperkirakan berapa uang yang diterima atas
hasil penjualan produk. Dengan mengetahui hasil penjualan maka bank dapat
menghitung arus kas masuk dan kas keluar.
Secara perinci ,aspek pmasaran yang perlu di analisis antara lain ;
1.

2.

Produk yang dipasarkan.
Bank melakukan analisis terhadap produk yang ditawarkan oleh calon nasabah
yang ada di pasar, untuk mengatahui sebeberapa besar produk yang dipasarkan
tergolong produk yang diminta oleh konsuman.
Pangsa pasar
Bank malakukan analisis terhadap pangsa pasar produk yang di tawarkan oleh
nasabah, dengan tujuan mengetahui besar pangsa pasar dan dapat di ambil oleh
perusahaan calon nasabah
3.

Pesaing

4.

Analisis di lakukan untuk mengetahui seberapa kuat para pesaing produk
calon nasabah, bank syariah juga perluh yakin bahwa nasabah mampu
melakukan inofasi pasar , sehingga dapat bertahan dalam persaingan
dalam kurun waktu tertenu sesuai dengan jangka waktu pembiayaan.
Strategi pemasaran
Bank perlu mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan oleh
perusahan dalam merebut pasar selama masa pembiyaan.

c.

Analisis aspek teknis
Merupakan analisis yang di lakukan bank syariah dengan tujuan untuk
mengetahui fisik dan lingkungan usaha perusahaan calon nasabah serta peroses
produksi. Bank syariah juga dapat mengetahui apakah produksinya berdasarkan
pesanan atau prodksi masa. Pengaruh pada cash in flow perusahaan, karena
jangka waktu penerima uang atas hasil penjualan akan berbeda.
Analisis aspek teknis ini dapat dilakukan
dengan cara melakukan analisis terhadap :
1. Lokasi pabrik.
Ini tujuanya untuk mengetahui lokasi pabrik,
apakah berada di tempat yang aman dan jauh
dari pemukiman.

2. Layout pabrik.

yaitu mengetahui keamanan pabrik dari
kebakaran,antara gedung kantor,pabrik,dan
gudang.

3. Proses produksi.
Bank perlu mengetahui berapa lama
prose produksi atas satu unit barang.
4. Ketersediaan bahan baku.
Bank perlu mengetahui kemudahan dalam membeli bahan
baku,terkait dalam efisiensi dalam produksi barang.
5. Ketersediaan tenaga kerja dan kualitasnya.
Bank perlu mendapat informasi tentang tenaga kerja yang
dibutuhkan dan kemudahan mencari tenaga kerja yang
diperlukan.
d. Analisis Aspek Menajemen.
Merupakan salah satu aspek yang sangat penting
sebelum bank memberikan rekomendasi atas
permohonan pembiayaan.
Faktor yang perlu dilakukan terhadap aspek
menajemen antara lain :
1. Struktur organisasi
Bank syariah ingin mengetahui struktur
organisasi perusaan dan melakukan
evaluasi terhadap efektivitas
2. Job descrition.
Bank perlu mengetahui bahwa perusahaan
telah menentukan job description
3. Sistem dan produser.
Bahwa perusahaan telah menyusun sistem dan produser kerja
dan dibukukan dalam buku dokumen.

4. Penataan sumber daya hidup manusia.
Bank perlu melihat penataan SDM sesuai dengan keahlianya.
5. Pengalaman usaha
Bank ini mengetahui pengalaman
menajemen dalam mengelola usaha.
6. Management skill.
Bank perlu mengetahui keterampilan top manajemen
hingga lini tingkat pertama, sehingga Bank ykin
kelangsungan hidup perusahaan calon nasabah.
e. Analisis Aspek Keuangan.
Analisis aspek keuangan diperlukan oleh bamk untuk
mengetahui kemampuan keuangan perusahaan dalam
memenuhi kewajibanya. Aspek keuangan ini sangat
penting bagi bank syariah untuk mengetahui besarnya
kebutuhan dana yang diperlukan. Agar perusahaan dapat
meningkatkan volume usahanya serta mengetahui
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhanya.
Instrumen keuangan yang diperlukan dalam
analisis keuangan antara lain :
1. Liquidity.
Bank syariah ingin mengetahui likuaditas
perusahaan, sehingga Bank yakin bahwa calon nasabah
mampu membayar kembali pembiayaan yang telah
diterimah dari Bank sy ariah. Current Ratio
perusahaan harus lebih dari 1. Current Ratio dihitung
dengan membandingkan antara aset lancar dengan
kewajiban jangka pendek.
2. Solvability
Bank syariah ingin mengetahui kemampuan
perusahaan dalam memenuhi seluruh
kewajibanya dengan aset yang dimiliki .
3. Profitability
Bank perlu mengetahui kemampuan
calon debitur dalam menciptakan
laba dari aset dan modal yang
diinvestasikan.
4. Analisis sumber dan penggunaan dana.
Bank perlu mendapat informasi tentang
jumlah sumber dana,asal sumber dana,dan
penggunaan sumber dana.
f. Analisis Aspek Sosial ekonomi
Merupakan analisis yang dilakukan oleh Bank
untuk mendapatkan informasi tentang
lingkungan terkait dengan usaha calon
nasabah.

Analisis aspek sosial ekonomi antara lain meliputi :
1. Dampak yang ditimbulkan oleh perusahaan
terhadap lingkungan dan berdampak positif dan
negatif.
2. Pengaruh perusahaan terhadap lingkungan kerja.

3. Pengaruh perusahaan terhadap pendapatan
negara.
4. Debitur melakukan kegiatan yang tidak
bertentangan
Pembiayaan Bank Syariah

More Related Content

What's hot

Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7
Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7
Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7afriyani_dwi
 
Kelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariahKelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariahPT. TERSERAH ANDA
 
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATPERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATUofa_Unsada
 
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidin
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidinSejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidin
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidinMiftah Iqtishoduna
 
Makalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariahMakalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariahHana Rosmawati
 
Sumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana BankSumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana BankAfdal Adam
 
Kuliah komunikasi bisnis direct request
Kuliah komunikasi bisnis direct requestKuliah komunikasi bisnis direct request
Kuliah komunikasi bisnis direct requestgilang muharam
 
Produk produk perbankan syariah
Produk produk perbankan syariahProduk produk perbankan syariah
Produk produk perbankan syariahAmalia Damayanti
 
Ruang Lingkup Perbankan Syariah
Ruang Lingkup Perbankan SyariahRuang Lingkup Perbankan Syariah
Ruang Lingkup Perbankan SyariahAri Munandar
 
Produk Perbankan Syariah
Produk Perbankan SyariahProduk Perbankan Syariah
Produk Perbankan SyariahPhuji Maisaroh
 
Penghimpunan dana
Penghimpunan danaPenghimpunan dana
Penghimpunan danaElla Aisah
 
Sejarah Bank Syariah
Sejarah Bank SyariahSejarah Bank Syariah
Sejarah Bank Syariahmadureh
 
Modal ventura syariah
Modal ventura syariahModal ventura syariah
Modal ventura syariahErik Nugroho
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...M Abdul Aziz
 
Akuntansi murabahah
Akuntansi murabahahAkuntansi murabahah
Akuntansi murabahahmadureh
 

What's hot (20)

Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7
Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7
Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7
 
Kelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariahKelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariah
 
Makalah Sewa Guna Usaha
Makalah Sewa Guna UsahaMakalah Sewa Guna Usaha
Makalah Sewa Guna Usaha
 
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATPERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
 
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidin
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidinSejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidin
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidin
 
Ekonomi Makro Islam
Ekonomi Makro IslamEkonomi Makro Islam
Ekonomi Makro Islam
 
Makalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariahMakalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariah
 
Sumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana BankSumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana Bank
 
Kuliah komunikasi bisnis direct request
Kuliah komunikasi bisnis direct requestKuliah komunikasi bisnis direct request
Kuliah komunikasi bisnis direct request
 
Produk produk perbankan syariah
Produk produk perbankan syariahProduk produk perbankan syariah
Produk produk perbankan syariah
 
Makalah anjak piutang
Makalah anjak piutangMakalah anjak piutang
Makalah anjak piutang
 
Ruang Lingkup Perbankan Syariah
Ruang Lingkup Perbankan SyariahRuang Lingkup Perbankan Syariah
Ruang Lingkup Perbankan Syariah
 
Makalah BANK UMUM
Makalah BANK UMUMMakalah BANK UMUM
Makalah BANK UMUM
 
Produk Perbankan Syariah
Produk Perbankan SyariahProduk Perbankan Syariah
Produk Perbankan Syariah
 
Penghimpunan dana
Penghimpunan danaPenghimpunan dana
Penghimpunan dana
 
Sejarah Bank Syariah
Sejarah Bank SyariahSejarah Bank Syariah
Sejarah Bank Syariah
 
Modal ventura syariah
Modal ventura syariahModal ventura syariah
Modal ventura syariah
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
 
Akuntansi murabahah
Akuntansi murabahahAkuntansi murabahah
Akuntansi murabahah
 
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islamKonsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
 

Similar to Pembiayaan Bank Syariah

Bank dan lembaga keuangan - kegiatan mengalokasikan dana
Bank dan lembaga keuangan - kegiatan mengalokasikan danaBank dan lembaga keuangan - kegiatan mengalokasikan dana
Bank dan lembaga keuangan - kegiatan mengalokasikan danaMiftah Iqtishoduna
 
Makalah_Alokasi_Dana.docx
Makalah_Alokasi_Dana.docxMakalah_Alokasi_Dana.docx
Makalah_Alokasi_Dana.docxMartunisSyarra
 
3. Kegiatan-Kegiatan Bank.pptx
3. Kegiatan-Kegiatan Bank.pptx3. Kegiatan-Kegiatan Bank.pptx
3. Kegiatan-Kegiatan Bank.pptxAdiyathRandy
 
Sistem pembiayaan keuangan syariah
Sistem pembiayaan keuangan syariahSistem pembiayaan keuangan syariah
Sistem pembiayaan keuangan syariahAkadusyifa .
 
PPT PENYALURAN DANA KELOMPOK 2.pptx
PPT PENYALURAN DANA KELOMPOK 2.pptxPPT PENYALURAN DANA KELOMPOK 2.pptx
PPT PENYALURAN DANA KELOMPOK 2.pptxSahlimaHutagalung
 
Kodifikasi produk perbankan syariah
Kodifikasi produk perbankan syariahKodifikasi produk perbankan syariah
Kodifikasi produk perbankan syariahginan gbu
 
Manajemen Bank Syariah
Manajemen Bank SyariahManajemen Bank Syariah
Manajemen Bank SyariahDwi Anita
 
PEMBIAYAAN DAN PINJAMAN DALAM BANK SYARIAH
PEMBIAYAAN DAN PINJAMAN DALAM BANK SYARIAHPEMBIAYAAN DAN PINJAMAN DALAM BANK SYARIAH
PEMBIAYAAN DAN PINJAMAN DALAM BANK SYARIAHAhsan Rafsanjany
 
Analisis perkreditan
Analisis perkreditanAnalisis perkreditan
Analisis perkreditanmasadib
 
PENGENALAN BPR DAN PRODUK – PRODUK BPR
PENGENALAN BPR  DAN PRODUK – PRODUK BPRPENGENALAN BPR  DAN PRODUK – PRODUK BPR
PENGENALAN BPR DAN PRODUK – PRODUK BPRPT. BPR NBP 31
 
Pembiayaan agribisnis
Pembiayaan agribisnis Pembiayaan agribisnis
Pembiayaan agribisnis Salamah8
 
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...Maghfira Arsyfa Ganivy
 
Memahami kredit perbankan
Memahami kredit perbankanMemahami kredit perbankan
Memahami kredit perbankanFridin Skidds
 
manajemen bisnis
manajemen bisnismanajemen bisnis
manajemen bisnisDea Daulika
 
4, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Moratorium Hutang ,Universitas Mercu Buana...
4, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Moratorium Hutang ,Universitas Mercu Buana...4, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Moratorium Hutang ,Universitas Mercu Buana...
4, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Moratorium Hutang ,Universitas Mercu Buana...lenianggr
 

Similar to Pembiayaan Bank Syariah (20)

Bank dan lembaga keuangan - kegiatan mengalokasikan dana
Bank dan lembaga keuangan - kegiatan mengalokasikan danaBank dan lembaga keuangan - kegiatan mengalokasikan dana
Bank dan lembaga keuangan - kegiatan mengalokasikan dana
 
Makalah_Alokasi_Dana.docx
Makalah_Alokasi_Dana.docxMakalah_Alokasi_Dana.docx
Makalah_Alokasi_Dana.docx
 
Latar belakang
Latar belakangLatar belakang
Latar belakang
 
3. Kegiatan-Kegiatan Bank.pptx
3. Kegiatan-Kegiatan Bank.pptx3. Kegiatan-Kegiatan Bank.pptx
3. Kegiatan-Kegiatan Bank.pptx
 
Manajemen perkreditan
Manajemen perkreditanManajemen perkreditan
Manajemen perkreditan
 
Sistem pembiayaan keuangan syariah
Sistem pembiayaan keuangan syariahSistem pembiayaan keuangan syariah
Sistem pembiayaan keuangan syariah
 
PPT PENYALURAN DANA KELOMPOK 2.pptx
PPT PENYALURAN DANA KELOMPOK 2.pptxPPT PENYALURAN DANA KELOMPOK 2.pptx
PPT PENYALURAN DANA KELOMPOK 2.pptx
 
KREDIT TANPA AGUNAN
KREDIT TANPA AGUNANKREDIT TANPA AGUNAN
KREDIT TANPA AGUNAN
 
Kodifikasi produk perbankan syariah
Kodifikasi produk perbankan syariahKodifikasi produk perbankan syariah
Kodifikasi produk perbankan syariah
 
Manajemen Bank Syariah
Manajemen Bank SyariahManajemen Bank Syariah
Manajemen Bank Syariah
 
PEMBIAYAAN DAN PINJAMAN DALAM BANK SYARIAH
PEMBIAYAAN DAN PINJAMAN DALAM BANK SYARIAHPEMBIAYAAN DAN PINJAMAN DALAM BANK SYARIAH
PEMBIAYAAN DAN PINJAMAN DALAM BANK SYARIAH
 
Analisis perkreditan
Analisis perkreditanAnalisis perkreditan
Analisis perkreditan
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
PENGENALAN BPR DAN PRODUK – PRODUK BPR
PENGENALAN BPR  DAN PRODUK – PRODUK BPRPENGENALAN BPR  DAN PRODUK – PRODUK BPR
PENGENALAN BPR DAN PRODUK – PRODUK BPR
 
Pembiayaan agribisnis
Pembiayaan agribisnis Pembiayaan agribisnis
Pembiayaan agribisnis
 
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...
 
Memahami kredit perbankan
Memahami kredit perbankanMemahami kredit perbankan
Memahami kredit perbankan
 
22
2222
22
 
manajemen bisnis
manajemen bisnismanajemen bisnis
manajemen bisnis
 
4, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Moratorium Hutang ,Universitas Mercu Buana...
4, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Moratorium Hutang ,Universitas Mercu Buana...4, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Moratorium Hutang ,Universitas Mercu Buana...
4, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Moratorium Hutang ,Universitas Mercu Buana...
 

Recently uploaded

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

Pembiayaan Bank Syariah

  • 1. RIKA RAMLAWATI 213320019 DEWI AYU NINGRAT 213320005 SAPRIL 213320027 KELOMPOK VI
  • 2. A. PENGERTIAN PEMBIAYAAN Menurut Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998, pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dan pihak lain yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
  • 3. B. UNSUR-UNSUR PEMBIAYAAN 1.Bank syariah Merupakan badan usaha yang memberikan pembiayaan kepada pihak lain yang membutuhkan dana. 2. Mitra Usaha/Partner merupakan pihak yang mendapatkan pembiayaan dari bank syariah, atau pengguna dana yang disalurkan oleh bank syariah. 3. Kepercayaan(trust) bank syariah memberikan kepercayaan kepada pihak yang menerima pembiayaan bahwa mitra akan memenuhi kewajiban untuk mengembalikan dana bank syariah sesuai dengan jangka waktu tertentu yang diperjanjikan. Bank syariah memberikan pembiayaan kepada mitra usaha sama artinya dengan bank memberikan kepercayaan kepada pihak penerima pembiayaan, bahwa pihak penerima pembiayaan akan dapat memenuhi kewajibannya. 4. Akad akad merupakan suatu kontrak perjanjian atau kesepakatan yang dilakukan antara bank syariah dan pihak nasabah/mitra
  • 4. 5. Risiko setiap dana yang disalurkan/diinvestasikan oleh bank syariah selalu mengandung risiko tidak kembalinya dana. Risiko pembiayaan merupakan kemungkinan kerugian yang akan timbul karena dana yang disalurkan tidak dapat kembali 6. Jangka waktu merupakan periode waktu yang diperlukan oleh nasabah untuk membayar kembali pembiayaan yang telah diberikan oleh bank syariah. Jangka waktu dapat bervariasi antara lain jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Janka pendek adalah jangka waktu pembayaran kembali pembiayaan hingga 1 tahun. Jangka menengah merupakan jangka waktu yang diperlukan dalam melakukan pembayaran kembali antara 1 hingga 3 tahun. Jangka panjang adalah jangka waktu pembayaran kembali pembiayaan yang lebih dari 3 tahun. 7. Balas jasa sebagai balas jasa atas dana yang disalurkan oleh bank syariah, maka nasabah membayar sejumlah tertentu sesuai dengan akad yang telah disepakati antara bank dan nasabah.
  • 5. C. FUNGSI PEMBIAYAAN 1.Pembiayaan dapat meningkatkan arus tukar-menukar barang dan jasa hal ini seandainya belum tersedia uang sebagai alat pembayaran, maka pembiayaan akan membantu melancarkan lalu lintas pertukaran barang dan jasa. 2. Pembiayaan merupakan alat yang dipakai untuk memanfaatkan idle fund bank dapat mempertemukan pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang memerlukan dana. Bank dapat memanfaatkan dana idle untuk disalurkan kepada pihak yang membutuhkan 3. Pembiayaaan sebagai alat pengendali harga Ekspansi pembiayaan akan memndorong meningkatnya jumlah uang yang beredar, dan peningkatan peredaran uang akan mendorong kenaikan harga. Sebaliknya, pembatasan pembiayaan akan berpengaruh pada jumlah uang yang beredar, dan keterbatasan uang yang beredar di masyarakat memiliki dampak pada penurunan harga 4. Pembiayaan dapat mengaktifkan dan meningkatkan manfaat ekonomi yang ada. pembiayaan mudharabah dan musyarakah yang diberikan oleh bank syariah memiliki dampak pada kenaikan makro-ekonomi. Mitra(pengusaha), setelah mendapatkan pembiayaan dari bank syariah, akan memproduksi barang, mengolah bahan baku menjadi barang jadi, meningkatkan volume perdagangan, dan melaksanakan kegiatan ekonomi lainnya.
  • 6. D. MANFAAT PEMBIAYAAN 1. Manfaat Pembiayaan Bagi Bank a. Pembiayaan yang diberikan oleh bank kepada nasabah akan mendapat balas jasa berupa bagi hasil, margin keuntungan, dan pendapatan sewa, tergantung pada akad pembiayaan yang telah diperjanjikan antara bank syariah dan mitra usaha(nasabah). b. Pembiayaan akan berpengaruh pada peningkatan profitabilitas bank. Hal ini dapat tercermin pada perolehan laba. Dengan adanya peningkatan laba usaha bank akan menyebabkan kenaikan tingkat profitabilitas bank. c. Pemberian pembiayaan kepada nasabah secara sinergi akan memasarkan produk bank syariah lainnya seperti produk dana dan jasa. Salah satu kewajiban debitur yaitu membuka rekening(giro wadiah, tabungan wadiah atau tabungan mudharabah) sebelum mengajukan permohonan pembiayaan. Sehingga pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah, secara tidak langsung juga telah memasarkan produk pendanaan maupun produk pelayanan jasa bank. d. Kegiatan pembiayaan dapat mendorong peningkatan kemampuan pegawai untuk lebih memahami secara perinci aktivitas usaha para nasabah di berbagai sektor usaha. Pegawai bank semakin terlatih untuk dapat memahami berbagai sektor usaha sesuai dengan jenis usaha nasabah yang dibiayai.
  • 7. 2. Manfaat Pembiayaan Bagi Debitur a. Meningkatkan usaha nasabah. Pembiayaan yang diberikan oleh bank kepada nasabah memberikan manfaat untuk memperluas volume usaha. Pembiayaan untuk membeli bahan baku, pengadaan mesin dan peralatan, dapat membantu nasabah untuk meningkatkan volume produksi dan penjualan. b. Biaya yang diperlukan dalam rangka mendapatkan pembiayaan dari bank syariah relatif murah, misalnya biaya provisi. c. Nasabah dapat memilih berbagai jenis pembiayaan berdasarkan akad yang sesuai dengan tujuan penggunaannya. d. Bank dapat memberikan fasilitas lainnya kepada nasabah, misalnya transfer dengan menggunakan wakalah, kafalah, hawalah, dan fasilitas lainnya yang dibutuhkan oleh nasabah. e. Jangka waktu pembiayaan disesuaikan dengan jenis pembiayaan dan kemampuan nasabah dalam membayar kembali pembiayaannya, sehingga nasabah dapat mengestimasikan keuangannya dengan tepat.
  • 8. 3. Manfaat Pembiayaan Bagi Pemerintah a. Pembiayaan dapat digunakan sebgai alat untuk mendorong pertumbuhan sektor riil, karena uang yang tersedia di bank menjadi tersalurkan kepada pihak yang melaksanakan usaha. Pembiayaan yang diberikan kepada perusahaan untuk investasi atau modal kerja, akan meningkatkan volume produksinya, sehingga peningkatan volume produksi akan berpengaruh pada peningkatan volume usaha dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan secara nasional. b. Pembiayaan bank dapat digunakan sebagai alat pengendali moneter. Pembiayaan diberikan pada saat dana bank berlebihan atau dengan kata lain pada saat peredaran uang di masyarakat terbatas. Pemberian pembiayaan ini dapat meningkatkan peredaran uang di masyarakat akan bertambah sehingga arus barang juga bertambah. Sebaliknya, dalam hal peredaran uang di masyarakat meningkat,maka pemberian pembiayaan dibatasi, sehingga peredaran uang di masyarakat dapat dikendalikan, sehingga nilai uang dapat stabil.
  • 9. c. Pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Peningkatan lapangan kerja terjadi karena nasabah mendapat pembiayaan terutama pembiayaan investasi atau modal kerja yang tujuannya ialah untuk meningkatkan volum usaha, tentunya akan menyerap jumlah tenaga kerja. Penyerapan jumlah tenaga kerja akan meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada akhirnya secara total akan meningkatkan pendapatan nasional. d. Secara tidak langsung pembiayaan bank syariah dapat meningkatkan pendapatan negara, yaitu pendapatan pajak antara lain : pajak pendapatan dari bank syariah, dan pajak pendapatan dari nasabah.
  • 10. 4. Manfaat Pembiayaan Bagi Masyarakat Luas a. Mengurangi tingkat pengangguran. Pembiayaan yang diberikan untuk perusahaan dapat menyebabkan adanya tambahan tenaga kerja karena adanya peningkatan volume produksi, tentu akan menambah jumlah tenaga kerja. b. Melibatkan masyarakat yang memiliki profesi tertentu, misanya akuntan, notaris, appraisal independent, asuransi. Pihak ini diperlukan oleh bank untuk mendukung kelancaran pembiayaan. c. Penyimpanan dana akan mendapat imbalan berupa bagi hasil lebih tinggi dari bank apabila bank dapat meningkatkan keuntungan atas pembiayaan yang disalurkan. d. Memberikan rasa aman bagi masyarakat yang menggunakan pelayanan jasa perbankan misalnya letter of credit, bank garansi, transfer, kliring, dan layanan jasa lainnya.
  • 11. E. JENIS-JENIS PEMBIAYAAN pembiayaan bank syariah dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain : 1.Pembiayaan dilihat Dari Tujuan Penggunaan di lihat dari tujuan penggunaannya, pembiayaan dibagi menjadi tiga jenis yaitu : a.Pembiayaan Investasi di berikan oleh bank syariah kepada nasabah untuk pengadaan barangbarang modal(set tetap) yang mempunyai nilai ekonomis lebih dari 1 tahun. Secara umum, pembiayaan investasi ini ditujukan untuk pendirian perusaan mesin proyek baru maupun proyek pengembangan, modernisasi mesin dan peralatan, pembelian alat angkutan yang digunakan untuk kelancaran usaha, serta perluasan usaha, pembiayaan investasi umumnya diberikan dalam nominal besar, serta jangka panjang dan menengah. b. Pembiayaan Modal Kerja Digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja yang biasanya habis dalam satu siklus usaha. Pembiayaan modal kerja ini diberikan dalam jangka pendek yaitu selama-lamanya 1 tahun. Kebutuhan yang dapat dibiayai dengan menggunakan modal kerja antara lain kebutuhan bahan baku, biaya upah, pembeliaan barana-barang dagangan, dan kebutuhan dana lain yang sifatnya hanya digunakan selama 1 tahun, serta kebutuhan dana yang diperlukan untuk menutup piutang perusahaan. c. Pembiayaan konsumsi Diberikan kepada nasabah untuk membeli barang-barang untuk keperluan pribadi dan tidak untuk keperluan usaha.
  • 12. 2. Pembiayaan Dilihat Dari Jangka Waktunya a.Pembiayaan jangka pendek pembiayaan yang diberikan dengan jangka waktu maksimal 1 tahun. Pembiayaan jangka pendek biasanya diberikan oleh bank syariah untuk membiayai modal kerja perusahaan yang mempunyai siklus usaha dalam 1 tahun, dan pengembaliannya disesuaikan dengan kemampuan nasabah. b. Pembiayaan Jangka Menengah Diberikan dengan jangka waktu antara 1 tahun hingga 3 tahun. Pembiayaan ini dapat diberikan dalam bentuk pembiayaan modal kerja, investasi, dan konsumsi. c. Pembiayaan Jangka Panjang pembiayaan yang jangka waktunya lebih dari 3 tahun. Pembiayaan ini pada umumnya diberikan dalam bentuk pembiayaan investasi, misalnya untuk pembeliaan gedung, pembangunan proyek, pengadaan mesin dan peralatan, yang nominalnya besar serta pembiayaan konsumsi yang nilainya besar, misalnya pembiayaan untuk pembelian rumah.
  • 13. 3. Pembiayaan Dilihat Dari Sektor Usaha a.Sektor Industri pembiayaan yang diberikan kepada nasabah yang bergerak dalam sektor industri, yaitu sektor usaha yang mengubah bentuk dari bahan baku menjadi barang jadi atau mengubah suatu barang menjadi barang lain yang memiliki faedah lebih tinggi. Beberapa contoh sektor industri antara lain: industri elektronik, pertambangan, dan kimia, tekstil. b. Sektor Perdagangan pembiayaan ini diberikn kepada pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan, baik perdagangan kecil, menengah, dan besar. Pembiayaan ini diberikan dengan tujuan memperluas usaha nasabah dalam usaha dagangan, misalnya untuk memperbesar jumlah penjualan atau memperbesar pasar. c. Sektor Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Perkebunan pembiayaan ini diberikan dalam rangka meningkatkan hasil di sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan, serta perikanan. d. Sektor jasa beberapa sektor jasa yang dapat diberikan kredit oleh bank antara lain :  Jasa pendidikan Jasa pendidikan merupakan jasa yang menarik bagi bank, karena jenis ini mudah diistimewakan pendapatannya  jasa rumah sakit Bank dapat memberikan pembiayaan kepada rumah sakit apabila agunan yang diberikan tidak memiliki banyak risiko, sehingga apabila terjadi masalah, maka bank dapat menjual agunan ini sebagai sumber pelunasan utang.
  • 14. Jasa angkutan Pembiayaan yang diberikan untuk sektor angkutan, misalnya pembiayaan kepada pengusaha taksi, bus, angkutan darat, laut, dan udara, termasuk di dalamnya adalah pembiayaan yang diberikan untuk biro perjalanan, pengudangan, komunikasi, dan lainnya. Jasa lainnya Pembiayaan yang diberikan kepada jasa lainnya, misalnya pembiayaan untuk profesi, pengacara, dokter, insinyur, dan akuntan. e. Sektor perumahan Bank syariah memberikan pembiayaan kepada mitra usaha yang bergerak di bidang pembangunan perumahan. Pada umumnya diberikan dalam bentuk pembiayaan konstruksi, yaitu pembiayaan untuk pembangunan perumahan. Cara pembayaran kembali yaitu dipotong dari rumah yang telah terjual. 4. Pembiayaan Dilihat Dari Segi Jaminan a.Pembiayaan Dengan Jaminan Pembiayaan dengan jaminan merupakan pembiayaan yang didukung dengan jaminan(agunan) yang cukup. Agunan atau jaminan dapat digolongkan menjadi :  Jaminan perorangan Merupakan jenis pembiayaan yang didukung dengan jaminan seorang(personal securities) atau badan sebagai pihak ketiga yang bertindak sebagai penanggung jawab apabila terjadi wanprestasi dari pihak nasabah. Dalam hal ini nasabah tidak dapat membayar atau melunasi pembiayaannya, maka pembayarannya dijamin oleh pihak pemerintah. Penjamin berkewajiban untuk melakukan pelunasan.
  • 15. Jaminan benda berwujud Merupakan jaminan kebendaan yang terdiri dari barang bergerak maupun tidak bergerak. Jaminan yang bersifat barang bergerak, meisalnya kendaraan bermotor, mesin dan peralatn,invertaris kantor, dan barang dagangan. Jaminan yang bersifat barang tidak bergerak antara lain, tanah dan gedung yang berdiri diatas tanah atau sebidang tanah tanpa gedung, dan kapal api dengan ukuran 20 m3 Jaminan Benda tidak Berwujud Benda tidak berwujud antara lain, promes, obigasi, saham, dan surat berharga lainnya. Barang-barang tidak berwujud dapat diikat dengan cara pemindahtanganan atau cessie. b. Pembiayaan Tanpa Jaminan Pembiayaan yang diberikan kepada nasabah tanpa didukung adanya jaminan. Pembiayaan ini diberikan oleh bank syariah atas dasar kepercayaan. Pembiayaan tanpa jaminan ini risikonya tinggi karena tidak ada pengaman yang dimiliki oleh bank syariah apabila nasabah wanprestasi. Dalam hal nasabah tidak mampu membayar dan macet, maka tidak ada sumber pembayaran kedua yang dapat digunakan untuk menutup risiko pembiayaan. Bank tidak memiliki sumber pelunasan kedua karena bank tidak memiliki jaminan yang dapat dijual.
  • 16. 5. Pembiayaan Dilihat Dari Segi Jumlahnya a.Pembiayaan Retail merupakan pembiayaan yang diberikan kepada individu atau pengusaha dengan skala usaha sangat kecil. Jumlah pembiayaan yang dapat diberikan hingaa Rp. 350.000.000,. Pembiayaan ini dapat diberikan dengan tujuan konsumsi, investasi kecil, dan pembiayaan modal kerja. b. Pembiayaan Menengah pembiayaan yang diberikan kepada pengusaha pada level menengah, dengan batasan antara Rp. 350.000.000,- hingga Rp. 5.000.000.000,-. c. Pembiayaan Korporasi merupakan pembiayaan yang diberikan kepada nasabah dengan jumlah nominal yang besar dan diperuntunkan kepada nasabah besar(korporasi). Misalnya, jumlah pembiayaan lebih dari Rp. 5.000.000.000,- dikelompokkan dalam pembiayaan korporasi. Dalam praktiknya, setiap bank mengelompokkan pembiayaan korporasi sesuai dengan skala bank masing-masing, sehingga tidak ada ukuran yang jelas tentang batasan minimal pembiayaan korporasi.
  • 17. E. ANALISIS PEMBIAYAAN Merupakan suatu proses analisis yang dilakukan oleh bank syariah untuk menilai suatu permohonan pembiayaan yang telah diajukan oleh calon nasabah. Dengan melakukan analisis permohonan pembiayaan, bank syariah akan memperoleh keyakinan bahwa proyek yang akan dibiayai layak(feasible). Bank melakukan analisis pembiayaan dengan tujuan untuk mencegah secara dini kemungkinan terjadinya default oleh nasabah. Analisis pembiayaan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi bank syariah dalam mengambil keputusan untuk menyetujui/menolak permohonan pembiayaan. beberapa prinsip dasar yang perlu dilakukan sebelum memutuskan permohonan pembiayaan yang diajukan oleh calon nasabah antara lain : 1.Analisis 5C a.Character menggambarkan watak dan kepribadian calon nasabah. Bank perlu melakukan analisis terhadap karakter calon nasabah dengan tujuan untuk mengetahui bahwa calon nasabah mempunyai keinginan untk memenuhi kewajiban membayar kembali pembiayaan yang telah diterima hingga lunas. Bank ingin meyakini willingness to repay dari calon nasabah, yaitu keyakinan bank terhadap kemauan calon nasabah mau memenuhi kewajibannya sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan. Bank ingin mengetahui bahwa calon nasabah mempunyai karakter yang baik, jujur, dan mempunyai komitmen terhadap pembayaran kembali pembiayaannya.
  • 18. Cara yang perlu dilakukan oleh bank untuk mengetahui character calon nasabah antara lain : 1. BI checking bank dapat melakukan penelitian dengan melakukan BI checking, yaitu melakukan penelitian terhadap calon nasabah dengan melihat data nasabah melalui komputer yang online dengan Bank Indonesia. BI checking dapat digunakan oleh bank untuk mengetahui dengan jelas calon nasabahnya, baik kualitas pembiayaan calon nasabah bila telah menjadi debitur bank lain. 2. Informasi dari pihak lain dalam hal ini calon nasabah masih belum memiliki pinjaman di bank lain, maka cara yang efektif ditempuh yaitu dengan meneliti calon nasabah melalui pihak-pihak lain yang mengenal dengan baik calon nasabah. Misalnya, mencari informasi tentang karakter calon nasabah melalui tetangga, teman kerja, atasan langsung, dan rekan usahanya. b. Capacity analisis terhadap capacity ini ditujukan untuk mengetahui kemampuan keuangan calon nasabah dalam memenuhi kewajibannya sesuai jangka waktu pembiayaan. Kemampuan keuangan calon nasabah sangat penting karena merupakan sumber utama pembayaran. Semakin baik kemampuan keuangan calon nasabah, maka akan semakin baik kemungkinan kualitas pembiayaan, artinya dapat dipastikan bahwa pembiayaan yang diberikan bank syariah dapat dibayar sesuai dengan jangka waktu yang diperjanjikan.
  • 19. Beberapa cara yang dapat ditempuh dalam mengetahui kemampuan keuangan calon nasabah antara lain : 1. Melihat laporan keuangan dalam laporan keuangan nasabah, maka akan dapat diketahui sumber dananya, dengan melihat laporan arus kas. Di dalam laporan arus kas secara keseluruhan dapat diketahui kondisi keuangan secara tunai dari calon nasabah, Dengan membandingkan antara sumber dana yang diperoleh dan penggunaan dana. 2. Memeriksa Slip Gaji dan Rekening Tabungan cara lain yang dapat ditempuh oleh bank syariah, bila calon nasabah pegawai, maka bank dapat menerima foto kopi slip gaji tiga bulan terakhir dan didukung oleh rekening tabungan sekurang-kurangnya untuk tiga bulan terakhir. Dari data slip gaji dan fotokopi rekening tabungan tiga bulan terakhir, maka akan dapat dianalisis tentang sumber dana dan penggunaan dana calon nasabah. Data keuangan digunakan sebagai asumsi dasar tentang kondisi keuangan calon nasabah setelah mendapat pembiayaan dari bank syariah. 3. Survei Lokasi Usaha Calon Nasabah suvei ini diperlukan untuk mengetahui usaha calon nasabah dengan melakukan pengamatan secara langsung. c. Capital capital atau modal yang perlu disertakan dalam objek pembiayaan perlu dilakukan analisis yang lebih mendalam. Modal merupakan jumlah modal yang dimiliki oleh calon nasabah atau jumlah dana yang akan disertakan dengan proyek yang dibiayai. Semakin besar modal yang dimiliki dan disertakan oleh calon nasabah dalam objek pembiayaan akan semakin meyakinkan bagi bank akan keseriusan calon nasabah dalam mengajukan pembiayaan dan pembayaran kembali.
  • 20. Cara yang ditempuh oleh bank untuk mengetahui capital antara lain : 1. Laporan Keuangan Calon Nasabah dalam hal calon nasabah adalah perusahaan, maka struktur modal ini penting untuk menilai tingkat debt to equety ratio. Perusahaan dianggap kuat dalam menghadapi berbagai macam risiko apabila jumlah modal sendiri yang dimiliki cukup besar. 2. Uang Muka Uang muka yang dibayarkan dalam memperoleh pembiayaan. Dalam hal calon nasabah adalah perorangan, dan tujuan penggunaannya jelas, misalnya pembiayaan untuk pembiayaan rumah, maka analisis capital dapat diartikan sebagai jumlah uang muka yang dibayarkan oleh calon nasabah kepada pengembang atau uang muka yang telah disiapkan. Semakin besar uang muka yang dibayarkan oleh calon nasabah untuk membeli rumah, semakin meyakinkan bagi bank bahwa pembiayaan yang akan disalurkan kemunkinan akan lancar. d. Collateral merupakan agunan yang diberikan oleh calon nasabah atas pembiayaan yang diajukan. Aguana merupakan sumber pembiayaan kedua. dalam analisis agunan, faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan adalah, purnajual dari agunan yang diserahkan kepada bank.
  • 21. Secara perinci pertimbangan atas collateral dikenal dengan MAST : 1. Marketability agunan yang diterima oleh bank haruslah agunan yang mudah diperjualbelikan dengan harga yang menarik dan meningkat dari waktu ke waktu. 2. Ascertainability of value agunan yang diterima memiliki standar harga yang lebih pasti. 3. Stability of value agunan yang diserahkan bank memiliki harga yang stabil, sehingga ketika agunan dijual, maka hasil penjualan bisa meng-cover kewajiban debitur. 4. Transferability agunan yang diserahkan bank mudah dipindahtangankan dan mudah dipindahkan dari satu tempat ketempat lainnya.
  • 22. e. Condition of Economy merupakan analisis terhadap kondisi perekonomian. Bank perlu mempertimbangkan sektor usaha calon nasabah dikaitkan dengan kondisi ekonomi. Bank perlu melakukan analisis dampak kondisi ekonomi terhadap usaha calon nasabah di masa yang akan datang, untuk mengetahui pengaruh kondisi ekonomi terhadap usaha calon nasabah. Beberapa analisis terkait dengan condition of economy antara lain : 1. Kebijakan pemerintah. Perubahan kebijakan pemerintah digunakan sebagai pertimbangan bagi bank untuk melakukan analisis condition of economy. 2. Bank syariah tidak terlalu fokus terhadap analisis condition of sconomy pada pembiayaan konsumsi. Bank akan mengkaitkan antara tempat kerja calon nasabah dan kondisi ekonomi saat ini dan saat mendatang, sehingga dapat diestimasikan tentang kondisi perusahaan dimana calon nasabah bekerja.
  • 23. 2. Analisis 6A a.Analisis Aspek Hukum di dalam akad pembiayaan, terdapat dua pihak yang berserikat, yaitu bank syariah sebagai pihak yang menginvestasikan modal dan pihak nasabah yang mendapat kepercayaan untuk menjalankan usahanya. Kedua pihak mempunyai hak dan kewajiban masing-masing, oleh karena itu perlu dilandasi oleh dasardasar hukum secara formal sesuai dengan prinsip syariah dan undang-undang yang berlaku. Nasabah pembiayaan dapat digolongkan menjadi tiga kelompok, antara lain : 1. Nasabah perorangan(individu) adalah permohonan pembiayaan yang diajukan oleh sesorang atas nama pribadi 2. Nasabah merupakan bentuk usaha yang bukan badan hukum nasabah merupakan bentuk usaha bukan badan hukum antara lain, CV, UD, dan firma. 3. Nasabah merupakan bentuk usaha yang badan hukum. Yang termasuk dalam kelompok ini antara lain : perseroan terbatas, pesero, koperasi, dan yayasan
  • 24. Faktor yang sangat penting dalam analisis hukum adalah keyakinan bank syariah bahwah setelah memberikan pembiayaan,maka regalitasnya kuat sehingga bank aman bila terjadi resiko. b. Analisis Aspek Pemasaran Aspek pemasaran merupakan aspek yang sangat penting untuk dianalisis lebih mendalam karena hal ini terkait dengan aktivitas pemasaran produk calon nasabah. Bank syariah dapat mengetahui sejauh mana produk yang dihasilkan oleh calon dibetur diterimah oleh pasar dan berapa lama produknya. Produk yang dihasilkan nasabah adalah produk leader atau follower . Penjualan produk setiap tahun. Kemudian bank syariah akan dapat memperkirakan berapa uang yang diterima atas hasil penjualan produk. Dengan mengetahui hasil penjualan maka bank dapat menghitung arus kas masuk dan kas keluar. Secara perinci ,aspek pmasaran yang perlu di analisis antara lain ; 1. 2. Produk yang dipasarkan. Bank melakukan analisis terhadap produk yang ditawarkan oleh calon nasabah yang ada di pasar, untuk mengatahui sebeberapa besar produk yang dipasarkan tergolong produk yang diminta oleh konsuman. Pangsa pasar Bank malakukan analisis terhadap pangsa pasar produk yang di tawarkan oleh nasabah, dengan tujuan mengetahui besar pangsa pasar dan dapat di ambil oleh perusahaan calon nasabah
  • 25. 3. Pesaing 4. Analisis di lakukan untuk mengetahui seberapa kuat para pesaing produk calon nasabah, bank syariah juga perluh yakin bahwa nasabah mampu melakukan inofasi pasar , sehingga dapat bertahan dalam persaingan dalam kurun waktu tertenu sesuai dengan jangka waktu pembiayaan. Strategi pemasaran Bank perlu mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahan dalam merebut pasar selama masa pembiyaan. c. Analisis aspek teknis Merupakan analisis yang di lakukan bank syariah dengan tujuan untuk mengetahui fisik dan lingkungan usaha perusahaan calon nasabah serta peroses produksi. Bank syariah juga dapat mengetahui apakah produksinya berdasarkan pesanan atau prodksi masa. Pengaruh pada cash in flow perusahaan, karena jangka waktu penerima uang atas hasil penjualan akan berbeda.
  • 26. Analisis aspek teknis ini dapat dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap : 1. Lokasi pabrik. Ini tujuanya untuk mengetahui lokasi pabrik, apakah berada di tempat yang aman dan jauh dari pemukiman. 2. Layout pabrik. yaitu mengetahui keamanan pabrik dari kebakaran,antara gedung kantor,pabrik,dan gudang. 3. Proses produksi. Bank perlu mengetahui berapa lama prose produksi atas satu unit barang.
  • 27. 4. Ketersediaan bahan baku. Bank perlu mengetahui kemudahan dalam membeli bahan baku,terkait dalam efisiensi dalam produksi barang. 5. Ketersediaan tenaga kerja dan kualitasnya. Bank perlu mendapat informasi tentang tenaga kerja yang dibutuhkan dan kemudahan mencari tenaga kerja yang diperlukan. d. Analisis Aspek Menajemen. Merupakan salah satu aspek yang sangat penting sebelum bank memberikan rekomendasi atas permohonan pembiayaan.
  • 28. Faktor yang perlu dilakukan terhadap aspek menajemen antara lain : 1. Struktur organisasi Bank syariah ingin mengetahui struktur organisasi perusaan dan melakukan evaluasi terhadap efektivitas 2. Job descrition. Bank perlu mengetahui bahwa perusahaan telah menentukan job description 3. Sistem dan produser. Bahwa perusahaan telah menyusun sistem dan produser kerja dan dibukukan dalam buku dokumen. 4. Penataan sumber daya hidup manusia. Bank perlu melihat penataan SDM sesuai dengan keahlianya.
  • 29. 5. Pengalaman usaha Bank ini mengetahui pengalaman menajemen dalam mengelola usaha. 6. Management skill. Bank perlu mengetahui keterampilan top manajemen hingga lini tingkat pertama, sehingga Bank ykin kelangsungan hidup perusahaan calon nasabah. e. Analisis Aspek Keuangan. Analisis aspek keuangan diperlukan oleh bamk untuk mengetahui kemampuan keuangan perusahaan dalam memenuhi kewajibanya. Aspek keuangan ini sangat penting bagi bank syariah untuk mengetahui besarnya kebutuhan dana yang diperlukan. Agar perusahaan dapat meningkatkan volume usahanya serta mengetahui kemampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhanya.
  • 30. Instrumen keuangan yang diperlukan dalam analisis keuangan antara lain : 1. Liquidity. Bank syariah ingin mengetahui likuaditas perusahaan, sehingga Bank yakin bahwa calon nasabah mampu membayar kembali pembiayaan yang telah diterimah dari Bank sy ariah. Current Ratio perusahaan harus lebih dari 1. Current Ratio dihitung dengan membandingkan antara aset lancar dengan kewajiban jangka pendek. 2. Solvability Bank syariah ingin mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibanya dengan aset yang dimiliki .
  • 31. 3. Profitability Bank perlu mengetahui kemampuan calon debitur dalam menciptakan laba dari aset dan modal yang diinvestasikan. 4. Analisis sumber dan penggunaan dana. Bank perlu mendapat informasi tentang jumlah sumber dana,asal sumber dana,dan penggunaan sumber dana.
  • 32. f. Analisis Aspek Sosial ekonomi Merupakan analisis yang dilakukan oleh Bank untuk mendapatkan informasi tentang lingkungan terkait dengan usaha calon nasabah. Analisis aspek sosial ekonomi antara lain meliputi : 1. Dampak yang ditimbulkan oleh perusahaan terhadap lingkungan dan berdampak positif dan negatif. 2. Pengaruh perusahaan terhadap lingkungan kerja. 3. Pengaruh perusahaan terhadap pendapatan negara. 4. Debitur melakukan kegiatan yang tidak bertentangan