2. Latar Belakang
Maksud pendidikan yaitu: menuntun segala kekuatan kodrat yang
ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan sebagai
anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan setinggi-tingginya”(KHD)
Kutipan tersebut mengisyaratkan bahwa sebagai guru harus membangun
komunitas di sekolah untuk menyiapkan murid di masa depan agar
menjadi manusia berdaya tidak hanya untuk pribadi tapi berdampak pada
masyarakat
3. Latar Belakang
Motivasi Perilaku Manusia
Menurut Diane Gossen dalam bukunya Restructuring School
Discipline,
menyatakan ada 3 alasan motivasi perilaku manusia yaitu
Ø Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman
Ø Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari
orang lain.
Ø Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan
menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka
percaya
4. MengapaHarusKeyakinan
Kelas
a. Makna Disiplin Positif
Disiplin banyak orang yang memaknai sebagai sesuatu yang dilakukan
mendapatkan kepatuhan dan memiliki kecenderungan ketidaknyamanan
dengan tata tertib yang berkaitan dengan sanksi dan hukuman bagi yang
Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa untuk mewujudkan murid yang
disiplin yang kuat yang berasal dari dirinya ataupun berasal dari luar diri.
“dimana ada kemerdekaan, disitulah harus ada disiplin yang kuat.
bersifat ”self discipline” yaitu kita sendiri yang mewajibkan kita dengan
sekeras-kerasnya.
CONTOH MEMBUKA KEPALAN TANGAN
Sebaliknya antara hukuman (punishment) dan reward berdampak sama.
5. HOW?
Memulai idealitas tersebut di sekolah harus dimulai dari merumuskan
keyakinan bersama tentang nilai-nilai kebajikan. Nilai-nilai kebajikan
dapat bersumber dari manapun. Nilai-nilai ini merupakan ‘payung besar’
dari sikap dan perilaku kita, atau nilai-nilai ini merupakan fondasi kita
berperilaku. Nilai-nilai kebajikan adalah sifat-sifat positif manusia yang
merupakan tujuan mulia yang ingin dicapai setiap individu.
IKM > PROFIL PELAJAR PANCASILA
> NILAI-NILAI KEBAJIKAN UNIVERSAL
6. Efektifitas Keyakinan Kelas
•Keyakinan kelas bersifat lebih ‘abstrak’ daripada peraturan, yang lebih rinci dan
konkrit.
•Keyakinan kelas berupa pernyataan-pernyataan universal.
•Pernyataan keyakinan kelas senantiasa dibuat dalam bentuk positif.
•Keyakinan kelas hendaknya tidak terlalu banyak, sehingga mudah diingat dan
dipahami oleh semua warga kelas.
•Keyakinan kelas sebaiknya sesuatu yang dapat diterapkan di lingkungan tersebut.
•Semua warga kelas hendaknya ikut berkontribusi dalam pembuatan keyakinan kelas
lewat kegiatan curah pendapat.
•Bersedia meninjau kembali keyakinan kelas dari waktu ke waktu.
11. AKSI
NYATA
1. CURAH PENDAPAT (PERATURAN KELAS YANG DIAWALI
DENGAN KELAS IMPIAN)
2. CATAT SEMUA MASUKAN-MASUKAN PARA
MURID/WARGA SEKOLAH DAN TEMPEL
3. GANTILAH KALIMAT-KALIMAT DALAM BENTUK NEGATIF
MENJADI POSITIF.
4. AJAK WARGA SEKOLAH/MURID-MURID UNTUK
MENEMUKAN NILAI KEBAJIKAN ATAU KEYAKINAN YANG
DITUJU DARI PERATURAN
5. SEBAIKNYA KEYAKINAN SEKOLAH/KELAS TIDAK
TERLALU BANYAK, BISA BERKISAR ANTARA 3-7
PRINSIP/KEYAKINAN
6. DITINJAU ULANG KEMUDIAN DITANDATANGANI
7. DILEKATKAN DI DINDING KELAS DI TEMPAT YANG
MUDAH DILIHAT SEMUA WARGA KELAS.