2. K O N S E L I N G
SUATU PROSES YANG MELIBATKAN DUA
ORANG YANG TIDAK ADA
HUBUNGANNYA SATU SAMA LAIN
BERTEMU UNTUK MEMECAHKAN SUATU
MASALAH, ATAU MEMBUAT KEPUTUSAN
YANG MENYANGKUT PERILAKU DAN
PERSOALAN YANG SANGAT PRIBADI
3. SUKARELA WAJIB
PELAYANAN KONSELING
TES KSG PENCEGAHAN
KSG PASCA TES (-) KSG PENCEGAHAN
KSG PASCA TES (+)
KSG BERKELANJUTAN KSG KELUARGA
Dukungan jangka panjang
dibutuhkan?
Tidak
Pelayanan selesai
Ya
Pelayanan jangka panjang KSG KEMATIAN
Positif?
ya
Tidak
Tidak
6. KUALITAS:ISI KONSELING
• HUBUNGAN INTERPERSONAL
• MENGUMPULKAN INFORMASI
– Alasan untuk tes
– Pengetahuan tentang HIV dan penularannya
– Riwayat risiko
– Kemampuan menyesuaikan diri dengan hasil tes
– Dukungan yang dibutuhkan dan yang tersedia
• MEMBERIKAN INFORMASI
– Informasi tentang tes
– Arti hasil tes (+, -, ditunda)
– Mengurang risiko
– Rencana tindak lanjut
• MENANGANI MASALAH TERTENTU
7. KONSELING PRA-TEST
• Tujuan: agar klien paham semua aspek
testing, dari segi teknik, medis, sosial,
psikologis, hukum dan kemungkinan semua
hasil test
• Memahami HIV/AIDS
• Memberikan semua informasi dibutuhkan
• Menjelaskan dan membuat persetujuan tertulis
• Menilai tingkat kerawanan klien
• Mengkaji kemampuan klien menerima hasil
• Menjalin hubungan untuk pasca-test konseling
8. TUJUAN KONSELING PRA-TES
• Klien memahami manfaat tes
• Klien dapat menilai risiko dan
memahami masalahnya sendiri
• Kecemasan klien menurun
• Klien dapat membuat rencana hidup
sesuai dengan apa yang dialaminya
• Klien memahami arti tes dan
memutuskan tes atau tidak
9. RISIKO INFEKSI HIV DAN
PERILAKU SEKSUAL
• Abstinen, sama sekali tidak melakukan
• Berpelukan, berfantasi
• Hubungan seksual non penetratif: masturbasi,
menggesekkan alat kelamin satu sama lain
• Senggama vaginal dengan/tanpa menggunakan
kondom secara tetap dan benar
• Kunilingus (oralitas pada genitalia perempuan)
• Felasio tanpa ejakulasi dalam mulut
• Felasi dengan ejakulasi dalam mulut
• Senggama anal dengan kondom
• Setiap saat kontak dengan darah
• Senggama anal tanpa kondom
10. 5 PRINSIP KONSELING PRA TES HIV/AIDS
• Motiv melaksanakan tes: sukarela VS paksaan
• Interpretasi hasil
– Penapisan/skrining vs konfirmasi
– Tanpa gejala vs gejala nyata
– Tidak dpat sembuh (HIV) namun dapat diobati
(infeksi oportunistik)
• Estimasi hasil. Assessment risiko bukan
harapan akan hasil, periode jendela
• Membuat rencana jika didapatkan hasil. Apa
yang harus dilakukan bila positif atau negatif
• Membuat keputusan: melakukan tes atau tidak
11. KONSELING PASCA-TEST
• HASIL TEST NEGATIF
– Arti dari test negatif dan periode jendela
– Evaluasi perubahan perilaku
• HASIL TEST POSITIF
– Sampaikan secara tepat, pribadi dan rahasia
– Berikan peluang mencerna berita hasil test
– Atasi / berikan dukungan psikologis
– Informasi cara mengisi sisa hidup yang positif
• HASIL TEST MERAGUKAN
– Berikan pengertian arti meragukan
– Dukungan psikologis selama menunggu test-ulang
(kadang lebih buruk reaksinya dari yang positif)
12. TUJUAN KONSELING PASCA TES
• HASIL TES NEGATIF
– Klien memahami arti periode jendela
– Klien membuat keputusan akan tes ulang atau tidak,
kapan waktu tepat untuk mengulang
– Klien dapat mengembangkan pedoman praktis bagi
dirinya untuk mengurangi risiko melalui perilakunya
• HASIL TES POSITIF
– Klien memahami dan menerima hasil tes secara tepat
– Klien dapat menurunkan masalah psikologis dan emosi
karena hasil tes
– Klien dapat menyesuaikan kondisi dirinya dengan infeksi
dn menyusun pemecahan masalah serta dapat menikmati
hidup
– Klien dapat mengembangkan pedoman praktis bagi
dirinya untuk mengurangi risiko melaui perilakunya
13. 5 PRINSIP KONSELING
PASCA TES HIV/AIDS
• Menilai situasi psikososial klien terkini
• Menilai kembali pemahaman klien
• Membacakan hasil
• Dukung emosi klien
• Manajemen pemecahan masalah
14. TAHAPAN KONSELING 1&2
• ANAMNESIS
– Keterampilan komunikasi
– Menjalin hubungan dan
kepercayaan
• RISK ASSESSMENT
• MERUMUSKAN
PERMASALAHAN DAN
KEINGINAN TEST DAN
TIDAK TEST
• MERUMUSKAN
MASALAH UTAMA
• KONFIRMASI
• MENGGALI
ALTERNATIF
MENGATASI
MASALAH
• MENGGALI BAIK
BURUK SETIAP
ALTERNATIF
15. TAHAPAN KONSELING 3&4
• MEMBANTU KLIEN
MENGGALI
DAMPAK YANG
MUNGKIN TIMBUL
DARI SETIAP
KEPUTUSAN
• MEMBANTU KLIEN
MENGAMBIL
KEPUTUSAN
• MERENCANAKAN
KEGIATAN UNTUK
MENJALANI
KEPUTUSAN
• MEMBANTU KLIEN
MENJALANI
KEPUTUSAN
• MERENCANAKAN
PERTEMUAN
LANJUTAN
16. Menilai situasi psikososial klien
terkini
• Bagaimana khabarnya sejak saat
pertemuan kita yang lalu?
• Bagaimana perasaannya selama
menunggu hasil tes?
• Apa saja yang anda lakukan sejak saat
itu?
• Adakah keraguan?
17. Menilai pemahaman klien kembali
• Saya akan menerangkan apa yang telah
kita bicarakan pada pertemuan lalu.
• Masih adakah keraguan atau belum
dimengerti?
18. Membacakan hasil
• Rangkuman langkah-langkah pemeriksaan:
– Bila hasil penapisan normal / tidak normal.
– Bi;a hasil tes konfirmasi negatif atau positif
• Sampaikan hasilnya, tahap demi tahap seperti di
atas, sampaikan dengan tenang, kontak mata,
ringkas dan ucapkan secara datar. Sesekali sebutlah
nama, kemudian teruskan kalimatnya.
• Berhentilah bicara, perhatiakan klien, setelah
kalimat berikut: “…… Hasil tes darah konfirmasi
menunjukan hasil positif”
19. Contoh kalimat……..
• Seperti telah kita bicarakan, tes HIV dilakukan dalam 2
tahap
• Tahap pertama adalah penapisan, dengan dua
kemungkinan hasilnya : normal atau tidak normal
– Jika hasilnya normal, kita tidak melanjutkan tes
– Jika hasilnya abnormal, kita lanjutkan tes konfirmasi
• Hasil tes konfirmasi dapat negati atau positif
– Bila negatif, artinya infeksi tidak ditemukan
– Bila positif, artinya infeksi HIV berada dalam tubuh anda
– Cukup jelas?....................................
20. (Bagaimana dengan hasil tes saya?)
• Sesudah kita ambil darahnya dan diperiksa, maka
hasilnya seperti ini Tuan ….. Hasil pada tahap pertama:
abnormal, Tuan ….
• Setelah kita tes ulang: melalui tes konfirmasi, hasilnya
positif, Tuan …,
(BERHENTILAH BICARA DAN TETAPLAH HENING)
• BERSIAP:
– Dukung emosi klien: ventilasi dan mendorong klien bicara lebih lanjut
– Manajemen pemecahan masalah: gali masalah, pahami dan pahamkan
klien, susun rencana
21. ISI KONSELING
• Keprihatinan
• Menyesuaikan diri dengan situasi baru: HIV
• Rahasia
• Klien mau dan mampu mengkomunikasikan
pada pasangan
• Gunakan kondom setiap kali berhubungan
seksual
• Hindari kontrasepsi IUD
• Perawatan dalam keluarga
• Tetap patuh pada pengobatan
22. HIV PADA PEREMPUAN DI THAILAND
• Perempuan hamil 1 juta per tahun, angka
infeksi 2%
• Perempuan hamil dengan HIV positif 20.000
• HIV positif ini akan ditularkan pada janin
dengan estimasi angka penularan 20%
• Maka bayi yang mengalami HIV positif 4000
• Hal ini dapat dikurangi separuhnya dengan
pemberian pengobatan dan konseling
• Bayi yang HIV positif 2000
23. KONSELING HIV PADA PEREMPUAN HAMIL
Perempuan hamil & suaminya
Risiko tinggi Risiko rendah
HIV positif HIV negatif
Mempertahankan kehamilan Menggugurkan
Konseling pra-tes
-Individu
-Keluarga
-kelompok
Konseling pasca-tes
-Individu
-Keluarga
-Kelompok
Konseling berkelanjutan
(pemecahan masalah, AZT)
Transmisi vertikal Tak ada penularan
Perawatan jangka panjang
(konseling, rumah perawatan
Kelompok sepenanggungan
29. VCT Sebagai Titik Awal
Menerima keadaan
terinfeksi HIV
Voluntary
Counseling
Testing
Merencanakan
perubahan
perilaku a
Membantu
mengurangi
STIGMA
Memfasilitasi akses
pelayanan sosial o
Sumber: WHO, adapted
Memfasilitasi akses
pelayanan medis e
Memfasilitasi
kegiatan pencegahan
Merencanakan untuk
masa depan
Penyetaraan
HIV/AIDS