1. USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
Raisa
(Rangin Lain Rasa)
BIDANG KEGIATAN:
PKM-KEWIRAUSAHAAN
Diusulkan oleh:
SEKOLAH TINGGI KEPENDIDIKAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
SIDOARJO
2019
(1523095)
(1523102)
ZAKIYATIL FAKHIROH
ANGGI FEBI J.
2. HALAMAN PENGESAHAN PKM-K
1. Judul Kegiatan : Raisa (Rangin Lain Rasa)
2. Bidang Kegiatan : PKM-K
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Zakiyatil Fakhiroh
b. NIM : 1523095
c. Program Studi : Pendidikan Bahasa Inggris
d. Perguruan Tinggi : STKIP PGRI Sidoarjo
e. Alamat Rumah (HP) : Prasung tani RT 02 RW 01 (085232570372)
g. Email : kiyafakhiroh99@gmail.com
5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 Orang
6. Mika plastiken Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dina Merris M, S.Pd., M. Pd.
b. NIDK : 0707048703
c. Alamat Rumah (HP) : Alamat Lengkap (Nomor HP)
7. Biaya Total Kegiatan
a. Dikti : Rp 2.000.000,00
b. Sumber Lain : -
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 Bulan
Sidoarjo, 9 Januari 2019
Menyetujui,
Rektor STKIP PGRI Sidoarjo Ketua Pelaksana Kegiatan
(Zakiyatil Fakhiroh)
NIM. 1523095
Ketua Program Studi Mika plastiken Pendamping
(Yulianto Sabat, M. Pd.) (Dina Merris M, S.Pd., M.Pd.)
NIDN. 0705068403 NIDK. 0707048703
3. HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI
BAB 1 : PENDAHULUAN
JUDUL
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN PROGRAM
1.4 LUARAN YANG DIHARAPKAN
1.5 KEGUNAAN
BAB 2 : GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 DESKRIPSI UMUM
2.2 GAMBARAN UMUM
2.3 TAMPILAN FISIK
BAB III : METODE PELAKSANAAN PROGRAM
3.1 PERSIAPAN
3.2 PELAKSANAAN
3.3 PROSES PEMASARAN
3.4 PELAPORAN
BAB IV : RENCANA BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 RANCANGAN BIAYA
LAMPIRAN
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 JUDUL
“Raisa (Rangin Lain Rasa)
1.2 LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman suku bangsa dan
budaya. Selain itu, Indonesia juga memiliki beragam kuliner tradisional. Namun, di
era yang semakin modern ini, minat masyarakat terhadap makanan tradisional
semakin menurun. Rasanya yang tidak enak ataupun cara penyajiannya kurang
menarik namun karena mayoritas konsumen “gengsi” untuk mengkonsumsinya di era
yang sudah modern. Hal inilah yang menjadi tantangan bagi generasi muda yang ingin
melestarikan makanan tradisional. Bagaimana makanan tersebut bisa bersaing dengan
produk modern dan impor lainnya.
Oleh karena itu, kami generasi muda ingin mengembangkan kualitas produk
serta pemasaran salah satu makanan tradisional Indonesia yaitu “rangin”. Berdasarkan
hasil survey yang kami lakukan, banyak masyarakat yang sering bertanya tentang
keberadaan kue lezat tersebut. Rangin adalah makanan tradisional yang digemari oleh
semua kalangan, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Sebagai jajanan
tradisional dan lebih sering dikenal jadi jajanan masa SD, kue rangin, rangi atau
disebut juga kue pancong atau bandros, apapun sebutannya di berbagai daerah, adalah
kue yang gurih. Pasalnya, jajanan gurih ini sudah jarang di Indonesia namun anehnya,
rangin sudah populer di negara New York dengan sebutan Coconut Pancake. Berkat
Nigel Sielegar lah yang memasarkan camilan gurih ini pada pengunjung pasar malam
di Queens Night Market, New York.
Oleh sebab itu, pembuatan PKM-K ini mengangkat tema pengembangan
kualitas produk dan perbaikan pemasaran kue rangin sebagai salah satu makanan
tradisional Indonesia. Pengembangan kualitas produk dan perbaikan pemasaran kue
rangin bertujuan untuk mengangkat nilai jual serta menambah segmen pasar terutama
di daerah sekitar sidoarjo. Perbaikan pemasaran dilakukan dengan cara memperbaiki
kemasan kue rangin, sedangkan untuk perbaikan kualitas produk, kami berinovasi
dengan kue rangin yang memiliki berbagai rasa sesuai keinginan konsumen. Selain
itu, untuk memberi kesan penasaran pada konsumen serta agar konsumen mau
mencoba produk ini. Kami memberi nama produk kami “Raisa (Rangin Lain Rasa)”.
Kami berharap dengan adanya produk baru ini bisa meningkatkan nilai jual kue
rangin serta dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.
5. 1.3 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan, berikut rumusan masalah yang
muncul, yaitu:
1 Bagaimana cara pengelolaan kue rangin yang inovatif?
2 Bagaimana strategi pemasaran Raisa agar diminati oleh masyarakat?
3 Bagaimana prospek kedepan dari produk itu?
1.4 TUJUAN PROGRAM
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, kegiatan ini bertujuan untuk:
1 Meningkatkan nilai jual dan eksistensi kue rangin terutama di kalangan anak
muda
2 Agar kue tradisional mampu bersaing dengan kue-kue modern
3 Meningkatkan minat kewirausahaan para mahasiswa
1.5 LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari Program Kreativitas Mahasiswa di bidang
kewirausahaan ini adalah terciptanya produk baru yang berasal dari makanan
tradisional berbahan dasar kelapa parut, tepung beras dan santan yang memiliki rasa
yang gurih, bernilai ekonomis serta menjadi makanan yang digemari oleh masyarakat.
Produk ini diberi nama “Raisa (Rangin Lain Rasa)”. Hal ini dilakukan untuk dapat
menarik minat para konsumen, karena keunikan namanya (memberi kesan utama
konsumen untuk membeli). Selain itu, untuk meningkatkan nilai jualnya, kami
mengembangkan kualitas produk serta melakukan perbaikan pemasaran. Kami
mengembangkan kualitas produk dengan cara memberi inovasi pada rasa rangin serta
perbaikan kemasan pada produk rangin.
1.6 KEGUNAAN
Berdasarkan survei pendapat yang dilakukan oleh penulis, dapat diketahui
bahwa kue rangin disukai oleh berbagai kalangan masyarakat. Akan tetapi, kue rangin
tidak bisa mengikuti perkembangan zaman sehingga konsumen menjadi bosan dan
lebih memilih mengkonsumsi makanan atau camilan baru yang modern. Oleh karena
itu, kami memberi inovasi baru pada kue rangin dengan memberi aneka rasa.
Sehingga diharapkan:
6. a) Dapat merubah tampilan produk rangin tradisional menjadi rangin yang lebih
modern, yaitu memiliki beraneka rasa dan dikemas secara modern. Sehingga
dapat menarik minat konsumen untuk mengkonsumsinya.
b) Dapat menyediakan produk yang menarik, unik, enak, dengan harga yang
terjangkau, bagi kalangan masyarakat.
c) Dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap makanan tradisional.
d) Dapat menciptakan peluang kerja bagi diri sendiri dan orang lain.
7. BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 DESKRIPSI UMUM
Usaha ini bergerak di bidang produksi kue tradisional. Kue rangin yang
berbahan dasar kelapa parut, tepung beras, dan santan ini. Kue gurih ini harganya
terjangkau dan lezat pastinya. Oleh kami, kue ini diolah menjadi kue yang memiliki
beberapa rasa dan dikemas secara modern. Dengan tujuan agar ada inovasi terbaru
khusus untuk kue rangin mampu bersaing di era global.
2.2 GAMBARAN UMUM
Pemasaran kue rangin tradisional sangatlah sederhana, yaitu menggunakan
gerobak pikul. Hal ini merupakan salah satu faktor penghambat eksistensi kue rangin
di kalangan masyarakat terutama di kalangan anak muda. Produk yang dihasilkan
hanyalah kue rangin berwarna putih dengan taburan gula pasir, sehingga tidak ada
variasi rasa. Selain itu, kemasannya kurang menarik, yaitu hanya menggunakan kertas
minyak sehingga terlihat tradisional dan kurang menarik.
Untuk mengangkat nilai jual kue rangin dikalangan masyarakat modern, kami
melakukan inovasi baru yaitu mengembangkan kualitas produk dan pemasaran kue
yang gurih ini. Pengembangan kualitas produk berupa perubahan topping pada kue
rangin yang biasanya ditaburi gula pasir. Dengan adanya perubahan tampilan yang
sesuai dengan keinginan konsumen, maka akan meningkatkan minat masyarakat
terhadap kue tradisional ini. Sedangkan pengembangan pemasaran dilakukan dengan
cara memperbaiki kemasan serta jalur pemasaran. Misalnya dengan melakukan
perbaikan pengemasan yaitu menempatkan kue rangin di dalam mika plastik yang
didesain sesuai dengan rasa serta ukurannya yang berbeda. Kemasan kue rangin
dibagi menjadi 3 macam ukuran yaitu small (berisi 3 kue rangin), medium (berisi 6
kue rangin) dan big (berisi 10 kue rangin). Setelah penulis melakukan survei pendapat
dari beberapa masyarakat sekitar diketahui bahwa mayoritas masyarakat lebih
menyukai topping cokelat, keju, kacang dan selai strawberry. Oleh karena itu, kami
mengembangkan produk rangin dengan topping original (gula pasir), cokelat, keju,
kacang dan selai strawberry.
Pengembangan pemasaran kue tradisional tersebut dilakukan dengan cara
mempromosikan dari mulut ke mulut, secara daring, dan pemasaran kepada pembeli
secara langsung dan melayani pesan antar. Segmentasi produk ini adalah semua
kalangan masyarakat karena kue ini memiliki rasa yang unik dan dikemas secara
menarik. Target produk Raisa (rangin lain rasa) ini adalah masyarakat sekitar kawasan
Alun-Alun Sidoarjo. Hal ini dapat dilihat dari cara pengemasan yang lebih menarik
dan modern dengan nama produk yang unik sehingga masyarakat lebih tertarik untuk
membeli produk ini.
2.1.1 Produk
8. Produk dengan nama“Raisa (Rangin Lain Rasa)”ini, merupakan
produk hasil inovasi pada makanan tradisional. Hal ini dilakukan untuk
menarik minat konsumen serta meningkatkan nilai jual rangin di masyarakat.
Produk ini berbahan dasar kelapa parut, tepung beras,dan santan. Selain itu
produk ini tersedia dengan berbagai macam topping yaitu gula pasir, selai
(strawberry dan blueberry), coklat, dan keju serta tersedia dalam berbagai
ukuran kemasan pada setiap rasanya yaitu ukuran small dengan isi 3 buah
rangin, medium berisi 6 buah rangin dan big yang berisi 10 buah rangin. Hal
ini membuat produk semakin menarik, dan bercita rasa enak.
2.2.1 Harga
Harga Raisa (Rangin Lain Rasa) disesuaikan dengan topping dan
ukuran kemasan yang tersedia. Diantaranya :
UKURAN
TOPPING
Original
Coklat,
KejuKacang
Selai Strawberry
Small 4000 5000 8000
Medium 7000 8000 10000
Big 10000 11000 13000
Harga yang ditawarkan sudah disesuaikan dengan kantong masyarakat.
Selain itu, harga ini sudah terjangkau untuk semua kalangan karena produk ini
dijual mulai dari Rp 4000 hingga Rp 13000. Harga bukan sebagai penentu
dalam persaingan, karena konsumenlah yang menentukan akan membeli
produk yang sesuai kebutuhan dan minat.
2.3.1 Tempat
Warung, kantin, kaki lima, daring (pesan antar), serta dikawasan sidoarjo.
2.4.1 Promosi
Bagi produk yang baru dipasarkan seperti Raisa (Rangin Lain Rasa),
maka promosi sangatlah penting untuk dilakukan. Promosi tahap awal melalui
mulut- kemulut, yang kedua yakni melalui situs daring (facebook, twiter,
instagram, blog dll). Selain itu kami lebih mengutamakan pelayanan agar
konsumen tertarik untuk membeli produk ini, misalnya dengan cara melayani
pesan antar daerah sekitar sidoarjo. Mengenalkan produk kepada konsumen
9. adalah salah satu tujuan dalam promosi. Promosi yang efektif akan mengubah
pengetahuan publik mengenai ketersediaan dan karakteristik sebuah produk.
2.5.1 Orang
Produk camilan Raisa (Rangin Lain Rasa) ini ditujukan untuk semua
kalangan masyarakat, mulai dari anak–anak sampai orang tua. Produk ini
juga dapat dijangkau oleh kalangan menengah kebawah sebab harga yang
ditawarkan tidak terlalu mahal dan sudah sesuai dengan daya beli konsumen.
Target penjualan produk Raisa (Rangin Lain Rasa) juga ditujukan pada
masyarakat karena pada umumnya konsumen menginginkan makanan yang
unik, banyak dan murah. Oleh sebab itu, produk ini bisa dinikmati seluruh
lapisan masyarakat dengan harga terjangkau.
2.6.1 Proses
Proses pemasaran produk camilan Raisa (Rangin Lain Rasa) dilakukan
dengan cara menawarkan dari mulut ke mulut. Media lain yang dapat
digunakan untuk proses pemasaran adalah handphone dan melalui situs
daring. Cara pemasaran lewat handphone dilakukan dengan menawarkan
produk melalui media sms. Situs daring merupakan salah satu media yang
bisa diandalkan dalam memasarkan produk, misalnya melalui facebook,
twitter dan instagram. Proses pemasaran produk camilan Raisa (Rangin Lain
Rasa) berada di daerah sekitar Alun-alun Kota Sidoarjo. Produk camilan
Raisa (Rangin Lain Rasa) ini dikemas secara unik sesuai dengan namanya
2.3 TAMPILAN FISIK
Tampilan luar produk Raisa (Rangin Lain Rasa) berbeda dengan rangin
tradisional karena dikemas menggunakan mika plastik dengan ukuran 12x5 cm yang
didesain secara modern serta tersedia dengan berbagai macam topping.
10. BAB III
METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Metode pelaksanaan program menggunakan fungsi manajemen yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Metode pelaksanaan
program bertujuan untuk mengarahkan pelaksanaan program usaha yang dilakukan agar
lebih efektif dan lebih efisien dalam penggunaan bahan, biaya, tenaga kerja, serta
peralatan.
3.1 PERSIAPAN
Perencanaan merupakan langkah awal dalam memulai bisnis. Perencanaan
program merupakan faktor penentu suatu usaha. Perencanaan ini diwujudkan dalam
proses persiapan. Persiapan merupakan proses penyediaan bahan baku, tempat,
biaya, tenaga kerja serta alat-alat produksi penunjang usaha yang akan
dilakukan. Tujuan diadakannya persiapan adalah mengurangi risiko yang
mungkin terjadi serta mengarahkan usaha pada tujuan yang ingin dicapai.
3.1 Survey dan Pengumpulan Bahan Baku
Metode penelitian yang dilakukan adalah survei dan pengumpulan
bahan baku “Raisa (Rangin Lain Rasa)”. Survei ketersediaan bahan baku
dalam kegiatan bisnis ini dilakukan di pasar tradisional yang ada di wilayah
Kabupaten Sidoarjo yaitu Pasar Larangan. Hal ini dilakukan untuk menjamin
ketersediaan pasokan bahan baku yang digunakan seperti kelapa, santan,
tepung beras, telur, garam, gula pasir, kelapa, buah.
3.2 Pembuatan logo “Raisa (Rangin Lain Rasa)”
Logo suatu produk merupakan alat komunikasi produsen dan
konsumen yang berupa simbol.Pembuatan logo “Raisa (Rangin Lain
Rasa)” bertujuan untuk memberikan ciri khas terhadap produk ini agar
lebih dikenal oleh masyarakat secara umum. Logo “Raisa (Rangin Lain
Rasa)” berupa gambar kue rangin dengan adanya tamban artis Indonesia yaitu
Raisa dalam bentuk vector. Selain itu, akan ada penambahan daftar topping
yang diinginkan. Pembuatan logo ini dilakukan karena produk tersebut
masih tergolong produk baru sehingga belum benar-benar dikenal masyarakat.
Diharapkan dengan adanya logo pada produk “Raisa (Rangin Lain Rasa)”
dapat menjadi brand di masyarakat luas.
3.2 PELAKSANAAN
Pembuatan produk “Raisa (Rangin Lain Rasa)”. Proses pembuatan produk
merupakan bagian inti dari kegiatan kewirausahaan ini. Hal ini dikarenakan
proses pembuatan produk akan menentukan omset penjualan yang diperoleh.
Oleh karenanya, proses pembuatan suatu produk harus memenuhi prosedur
pembuatan produk yang sehat, higienis dan ter-standard mutu dan kualitasnya.
11. Produk “Raisa (Rangin Lain Rasa)” ini akan diproduksi pada skala home industry
tanpa menggunakan bahan pengawet. Produk “Raisa (Rangin Lain Rasa)” akan
diproduksi sebanyak 2.240 buah kue Rangin setiap bulannya atau sebesar 8.960
unit selama empat bulan.
Sebagai produk baru yang belum dikenal konsumen, maka perlu
diadakannya promosi pada produk “Raisa (Rangin Lain Rasa)”. Promosi yang
dilakukan secara langsung dan juga melalui situs daring. Metode langsung yang
digunakan adalah melalui pembagian brosur bersama dengan pembagian tester,
pemasangan spanduk, dan penempelan brosur. Promosi ini juga dilakukan
dengan menggunakan media elektronik. Media elektronik yang kami pilih yaitu
melalui website dan media sosial serta pemasaran melalui instagram.
3.3 PROSES PEMASARAN
Pembuatan produk tidak akan berarti tanpa adanya pemasaran. Pemasaran
adalah ujung tombak dari suatu perusahaan agar bisa bersaing dengan produk lain
yang sejenis. Produk “Raisa (Rangin Lain Rasa)” ini akan dipasarkan dengan
cara mempromosikan dari mulut ke mulut, secara daring, dan pemasaran
kepada pembeli baik secara langsung maupun pesan antar. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan market share produk “Raisa (Rangin Lain Rasa)” dan
mempermudah akses konsumen terhadap produk “Raisa (Rangin Lain Rasa)”.
Harga yang ditawarkan pada produk “Raisa (Rangin Lain Rasa)” yaitu mulai
dari Rp 4000 hingga Rp 13000/pack sesuai dengan rasa dan ukuran
kemasannya. Harga ini sudah dinilai cukup terjangkau, dan telah disesuaikan
dengan kondisi perekonomian yang ada masyarakat sekitar sebagai target utama
pemasaran produk ini.
3.4 PELAPORAN
Metode terakhir yang dilakukan adalah penyusunan laporan dari produk
“Raisa (Rangin Lain Rasa)”. Laporan ini disusun untuk memberikan informasi
kepada pihak lain tentang aspek produksi, keuangan, dan promosi yang kami
lakukan pada produk tersebut. Dengan adanya penyusunan laporan tersebut
diharapkan dapat menjadi evaluasi bagi kegiatan Program Kreativitas
Mahasiswa (PKM) yang telah kami lakukan, sehingga dapat berguna dalam
penyusunan proposal dan laporan kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)
di masa yang akan datang.
12. BAB IV
RENCANA BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 RANCANGAN BIAYA
Komponen Satuan Harga satuan
(Rp)
Total biaya (Rp)
Baskom 3 buah 17.000 51.000
Serbet 2 buah 5.000 10.000
Sendok 12 buah 3.500 42.000
Spatula 2 buah 7.000 14.000
Kompor Gas 1 buah 500.000 500.000
Cetakan 4 buah 30.000 120.000
Pisau 3 buah 10.000 30.000
Pengaduk 3 buah 5.000 15.000
Pemarut Kelapa 3 buah 10.000 30.000
Total biaya 812.000
Komponen Satuan Harga Satuan Total Biaya
Tepung Beras 5 kg Rp.10.000 Rp. 50.000
Tabung LPG 3 kg 3 buah Rp. 100.000 Rp. 300.000
Keju 1 kg Rp. 150.000 Rp. 150.000
Cokelat Batang 1 kg Rp. 100.000 Rp. 100.000
Gula Pasir 2 kg Rp 12.000 Rp. 24.000
Garam 2 bungkus Rp. 2.500 Rp 5.000
Margarin 5 bungkus Rp. 10.000 Rp. 50.000
Kelapa 5 buah Rp. 10.000 Rp. 50.000
Selai Buah 3 bungkus Rp. 25.000 Rp. 75.000
Pembungkus rangin 5 lusin Rp. 20.000 Rp. 100.000
Isi ulang gas 2 kali Rp. 20.000 Rp. 40.000
Transportasi Rp. 50.000
13. Listrik Rp. 100.000
Total Biaya Rp. 1.094.000
Total biaya keseluruhan yakni Rp. 812000,00 + Rp. 1094000,00 = Rp. 1906000,00
Terbilang Satu Juta Sembilan Ratus Enam Ribu Rupiah
14. LAMPIRAN
CARA PEMBUATAN RANGIN
1. 250 gram tepung beras
2. 1 butir kelapa parut setengah tua ya jangan yang tua
3. 700 ml santan klo kurang boleh ditambah
4. 1 sdt garam
5. 1 butir telur
6. secukupnya gula pasir untuk taburan
Langkah-langkah:
Rebus santan bersama garam hingga mendidih kemudian biarkan dingin.Campur kelapa
parut,tepung beras dan telur aduk hingga rata.Masukkan santan sedikit demi sedikit hingga
adonan kental.Panaskan cetakan dan oles dengan margarine,tuang adonan kedalam cetakan
yang telah panas hingga penuh.Taburi gula pasir diatasnya kemudian tutup. Tunggu hingga
matang.Sajikan selagi hangat.