1. PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
ANALISIS BANDINGAN FAIRYTALES INDONESIA (BAWANG
PUTIH DAN BAWANG MERAH) DAN FAIRYTALES CHINA
(CINDERELLA)
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
SIDOARJO
2017
NAMA KETUA : Lik Aksana 1523067 2015
NAMA ANGGOTA : Anggi Febi Jayanti 1523102 2015
Dinda Ladya P 1523051 2015
Siti Fadilah Amrin 1523083 2015
Zakiyatil Fakhiroh 1523095 2015
2. PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN
1. Judul Kegiatan : Analisis Bandingan Fairytales
Indonesia (Bawang Putih Dan
Bawang Merah) Dan Fairytales
China (Cinderella)
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Lik Aksana
b. NIM : 1523067
c. Jurusan : Pendidikan Bahasa Inggris
d. Universitas/Institut/Politeknik: STKIP PGRI Sidoarjo
e. Alamat Rumah/No. Telp./Hp : Dukuhsari RT. 5/RW. I,
Kecamatan Jabon, Kabupaten
Sidoarjo, Kode Pos 61276,
Propinsi Jawa Timur
Hp. 081333248302
f. Alamat email : likaksana@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 (empat) orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Sulistyaningsih, Sp.Pd., M.Pd.
b. NIDN : 0731125102
c. Alamat Rumah/No. Telp/Hp : Wisma Delta no. 13, Sekardangan,
Jl. Hasanudin, Sidoarjo
Telp./Faks. 031-8921170
Hp. 08123532413
6. Biaya Kegiatan total
a. Kemristekdikti : 11.800.000,-
b. Sumber Lain : Tidak ada
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : ± 3 (bulan)
Sidoarjo, 20 Juli 2017
Menyetujui,
Ketua Program Studi
Yulianto Sabat, S.Pd., M.Pd.
NIDN. 0705068403
Ketua Pelaksana Kegiatan,
Lik Aksana
NIM. 1523067
3. Pembantu Ketua II,
Lailatul Musyarofah, S.Pd., M.Pd.
NIDN. 0717087803
Dosen Pendamping,
Dr. Sulistyaningsih, S.Pd., M.Pd.
NIDN. 0731125102
4. i
DAFTAR ISI
Daftar Isi ....................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian............................................................ 2
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian ...................................................................... 4
2.2 Konsep Penelitian ............................................................ 4
2.3 Hasil Temuan .................................................................. 5
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian ......................................................... 9
3.2 Luaran ............................................................................ 10
3.3 Indikator Capaian .......................................................... 10
3.4 Metode Pengumpulan Data ........................................... 10
3.5 Cara Penafsiran .............................................................. 10
3.6 Penyimpulan Hasil Penelitian......................................... 11
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..................................................................... 12
4.2 Saran............................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
5. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sastra Bandingan merupakan kajian antara dua karya sastra untuk
mengetahui perbedaan dan persamaan budaya dari dua negara. Menurut E.B.
Taylor (dalam Abdul Syani 2002:48) kebudayaan sebagai kompleks yang
mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum adat istiadat dan
kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan manusia
sebagai warga masyarakat.
Pada awalnya Sastra Bandingan berkembang di Prancis, Inggris, Jerman
dan negara-negara Eropa. Kemudian perkembangannya hingga Amerika juga
Asia. Karya-karya Andre Malraung Wiliam Somerset Maughnam dan Franz
Kafka dikaji sejak tahun 1970. Pada awalnya Pada awalnya sastra banding
hanya membandingkan karya sastra untuk mencari kefavoritan dan
keoriginalitasan karya, (Endraswara2011:13).
Dongeng atau cerita rakyat atau dalam bahasa Inggris disebut dengan
fairytales merupakan salah satu jenis kesusastraan di dunia. Setiap negara
memiliki cerita rakyat yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh banyak
hal, diantaranya letak geografis suatu negara dan juga budaya sehingga
menyebabkan berbeda dalam tata cara, aturan atau norma, kebiasaan bahkan
karakter manusianya.
Dongeng Cinderella yang berasal dari China yang telah diterjemahkan
kedalam Bahasa Indonesia memiliki persamaan dan perbedaan cerita dengan
dongeng Indonesia yakni Bawang Putih dan Bawang Merah. Keduanya
merupakan kisah suka duka seseorang yang disajikan dengan membawa
pesan moral, sindiran dan memiliki fungsi yang sama sebagai hiburan
(Danandjaja (1997).
Adanya temuan persamaan dan perbedaan pada dongeng Cinderella dan
dongeng Bawang Putih dan Bawang Merah penting dijadikan sebagai bahan
kajian untuk diteliti secara mendalam sehingga akan didapatkan hasil dari
analisis bandingan kesusastraan yang berasal dari China dan kesusastraan
yang berasal dari Indonesia.
6. 2
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dibahas dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa perbedaan dan persamaan plot fairytales Cinderella (China) dan
fairytales Bawang Putih dan Bawang Merah (Indonesia)?
2. Apa perbedaan dan persamaan pesan moral fairytales Cinderella (China)
dan fairytales Bawang Putih dan Bawang Merah (Indonesia)?
3. Apa perbedaan dan persamaan karakter fairytales Cinderella (China) dan
fairytales Bawang Putih dan Bawang Merah (Indonesia)?
4. Apa perbedaan dan persamaan thema fairytales Cinderella (China) dan
fairytales Bawang Putih dan Bawang Merah (Indonesia)?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan
di atas maka penelitian ini bertujuan:
1. Mendeskripsikan perbedaan dan persamaan plot fairytales Cinderella
(China) dan fairytales Bawang Putih dan Bawang Merah (Indonesia).
2. Mendeskripsikan perbedaan dan persamaan pesan moral fairytales
Cinderella (China) dan fairytales Bawang Putih dan Bawang Merah
(Indonesia).
3. Mendeskripsikan perbedaan dan persamaan style dan tone fairytales
Cinderella (China) dan fairytales Bawang Putih dan Bawang Merah
(Indonesia).
4. Mendeskripsikan perbedaan dan persamaan character fairytales Cinderella
(China) dan fairytales Bawang Putih dan Bawang Merah (Indonesia).
5. Mendeskripsikan perbedaan dan persamaan thema fairytales Cinderella
(China) dan fairytales Bawang Putih dan Bawang Merah (Indonesia).
1.4. Kontribusi
Manfaat penelitian:
1. Melalui artikel ini diharapkan pembaca dapat mengetahui unsur nilai
budaya dan pendidikan yang terdapat dalam fairytales.
7. 3
2. Melalui artikel ini diharapkan pembaca dapat memberikan masukan
tentang kajian sastra bandingan antara fairytales yang berasal dari
Indonesia dan fairytales yang berasal dari luar negeri (China).
8. 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Menurut Sapardi Djoko Damono (2005: 2) menyatakan bahwa
sastra bandingan merupakan pendekatan dalam ilmu sastra yang tidak
menghasilkan teori tersendiri.
Definisi lain menurut Remak (1990, 1) Sastra bandingan adalah
kajian sastra di luar batas-batas sebuah negara dan kajian hubungan di
antara sastra dengan bidang ilmu serta kepercayaan yang lain seperti seni,
misalnya seni lukis, seni ukir, seni suara, seni musik, dan juga filsafat,
sejarah, dan sains sosial (misal politik, ekonomi, sosiologi) sain, agama,
dan lain-lain.
Nada (1999: 9) menyatakan bahwa sastra bandingan adalah suatu
studi atau kajian sastra suatu bangsa yang mempunyai kaitan kesejarahan
dengan sastra bangsa lain, bagaimana terjalin proses saling mempengaruhi
antara satu dengan lainnya, apa yang telah diambil suatu sastra, dan apa
pula yang telah disumbangkanya.
Sedangkan menurut Benedecto Crose (Giffo, 1995:1) studi sastra
banding adalah kajian yang berupa eksplorasi perubahan, penggantian,
pengembangan, dan perbedaan timbal balik diantara dua karya atau lebih.
Dari beberapa definisi tersebut diatas peneliti mengambil
kesimpulan bahwa sastra bandingan merupakan wilayah keilmuan sastra
yang terkait satu sama lain dalam berbagai bidang. Sastra bandingan juga
disebut sebagai sastra lintas negara.
2.2 Konsep Penelitian
Dongeng Cinderella dan dongeng Bawang Putih dan Bawang
Merah merupakan dongeng yang terkenal terutama dikalangan anak-anak.
Keduanya memberikan pelajaran budi perkerti baik dan buruk. Sehingga
dengan dongeng tersebut bisa digunakan sebagai media pendidikan moral.
9. 5
Adapun persamaan dan perbedaan yang terdapat pada kedua cerita
akan dijelaskan secara rinci berdasarkan plot cerita, pesan moral, karakter
dan thema. Plot cerita meliputi penjelasan eksposition, ricing conflict,
climax, resolution (conclusion).
2.3 Hasil Temuan
Setelah melaksanakan penelitian terhadap dongeng Cinderella dan
bawang Putih dan Bawang Merah, ada temuan tentang persamaan dan
perbedaan berdasarkan plot cerita yang meliputi ekposition (pengenalan
cerita), ricing conflict (pemasalahan mulai muncul), climax (puncak
permasalahan dan resolution (conclusion). Persamaan dan perbedaan yang
lain terdapat pada pesan moral, style, tones, dan karakter.
Persamaan pada pengenalan cerita (eksposition) yaitu kedua cerita
rakyat baik Cinderella maupun Bawang Putih dan Bawang Merah terjadi
pada masa lampau, pada sebuah wilayah dibawah pemerintahan raja,
dengan tokoh utama seorang gadis yang baik hati yang ditinggal oleh
ayahnya sehingga mereka harus tinggal bersama dengan ibu dan saudara
tirinya. Tokoh utama digambarkan sebagai gadis yang memiliki budi
pekerti yang luhur, menyayangi ibu dan saudara tirinya, meskipun dirinya
diperlakukan buruk oleh ibu dan saudara tirinya. Namun begitu Cinderella
dan Bawang Putih tetap berlaku baik serta tidak berusaha untuk
membalasnya. Perbedaan pada keduanya yaitu dongeng Cinderella berasal
dari China dan dongeng Bawang Putih dan Bawang Merah berasal dari
Riau, Indonesia.
Persamaan permasalahan mulai muncul (ricing conflict) pada
kedua cerita diawali oleh keserakahan ibu tiri yang ingin menguasai harta
peninggalan ayah kandung tokoh utama sehingga ibu tiri berniat ingin
menyingkirkan tokoh utama dengan cara apapun. Baik ibu tiri dan saudara
tiri membebankan semua tanggung jawab dan tugas rumah tangga kepada
tokoh utama dengan harapan tokoh utama akan menderita dan
meninggalkan rumah. Namun perbuatan buruk yang dilakukan oleh ibu tiri
dan saudara tiri tokoh utama tidak menyebabkan tokoh utama mengeluh
dan putus asa, kebaikan hatinya yang tidak pernah membalas kejahatan
dengan kejahatan tapi dibalasnya dengan kebaikan menyebabkan dirinya
memiliki nilai yang tinggi martabatnya sehingga yang maha kuasa
mengirimkan pertolongan tanpa disangka-sangka.
10. 6
Pada dongeng Cinderella permasalahan mulai muncul (rising
conflict) pada saat kerajaan mencari calon permaisuri untuk pangeran
mahkota dengan mengadakan pesta dansa. Raja mengundang semua putri
dari seluruh pelosok negeri supaya hadir memenuhi undangan raja dengan
tujuan pangeran bisa memilih satu untuk dijadikan sebagai istrinya. Berita
undangan pesta dansa sampai juga pada keluarga Cinderella, sehingga
kedua saudara tirinya sangat antusias untuk mengikutinya dan berebut
untuk menjadi pilihan pangeran. Sedangkan pada dongeng Bawang Putih
dan Bawang Merah permasalahan muncul ketika ibu tiri dan saudra tirinya
merasa heran mengapa Bawang Putih selalu bisa menyelesaikan semua
tugas-tugasnya. Hingga suatu hari ibu tiri dan saudara tirinya mengintip
siapa yang telah membantu Bawang Putih dan mereka mendapati ada
seekor ikan emas yang bisa berbicara dan telah membantu segala
pekerjaan Bawang Putih.
Puncak permasalahan terjadi pada dongeng Cinderella saat dia
tidak disangka bisa menghadiri acara pesta dansa yang diselenggarakan
oleh kerajaan. Dengan dibantu ibu peri, Cinderella berhasil merubah
penampilannya dari seorang gadis kotor menjadi putri yang sangat cantik.
Ibu peri bepesan supaya Cinderella tidak lupa untuk meninggalkan istana
tidak melelebihi waktu yang telah ditentukan. Dia harus pergi dari pesta
dansa sebelum jam dua belas malam. Pada saat pesta dansa pangeran
sangat mengagumi Cinderella sehingga membuat Cinderella hampir saja
melupakan pesan ibu peri. Ketika lonceng berbunyi dua belas kali pada
malam itu, Cinderella terburu-buru meninggalkan pangeran dan berlari
meninggalkan pesta. Dengan rasa kecewa pangeran mengejar putri yang
berhasil menarik hatinya itu. Karena terburu-buru Cinderella tersandung
sehingga sepatunya terlepas dan pangera segera mengambilnya.
Sedangkan puncak permasalahan pada dongeng bawang Merah dan
Bawang Putih terjadi ketika rahasia Bawang Putih terbongkar bahwa yang
membantunya selama ini dalam menyelesaikan tugas-tugas rumah tangga
yang dibebankan padanya adalah seekor ikan emas. Karena tidak suka hal
itu maka ibu dan saudara tiri Bawang Putih menangkap ikan emas tersebut
dan menggorengnya. Kemudiannya memakannya sedangkan duri-durinya
diberikan kepada Bawang Putih. Karena kelembutan hatinya, Bawang
Putih tidak sampai hati memakannya, dia telah berhutang banyak kepada
ikan emas tersebut yang telah membantuny dalam kesulitan. Dengan rasa
iba dan meneteskan air mata kemudian dia mengubur duri ikan emas
tersebut di halaman rumahnya.
11. 7
Terdapat persamaan karakter antara tokoh ibu pada dongeng
Cinderella dan tokoh ibu pada dongeng Bawang Putih dan Bawang Merah,
yaitu keduanya memiliki sifat yang kejam dan serakah. Kedua ibu tiri
berlaku tidak adil terhadap Cinderella dan Bawang Putih. Mereka ingin
menyingkirkan anak tirinya karena ingin menguasai harta peninggalan
ayahnya. Sedangkan karakter tokoh utama yakni Cinderella dan Bawang
Putih digambarkan sebagai sosok yang baik hati dan memiliki hati yang
welas asih. Ada persamaan pandangan baik dongeng luar negeri atau
dongeng dari luar negeri tentang pendapat seorang ibu tiri, ibu tiri
merupakan simbol wanita yang jahat dan kejam.
Pesamaan pada bagian penutup (resolution/conclusion) dongeng
Cinderella dan bawang Putih dan Bawang Merah, ibu dan saudara tiri
tokoh utama menyesali atas sikap jahat yang mereka lakukan, namun
karena kebaikan hati dan kemurahan tokoh utama akhirnya mereka
menyadari bahwa kejahatan tetap tidak akan menang melawan kebaikan.
Karena kebaikan hati tokoh utama, kedua ibu dan saudara tiri dimaafkan
dan mereka tetap hidup bersama dalam istana selamanya. Kedua tokoh
utama akhirnya menikah dengan pangeran dan mereka hidup bahagia
selamanya di dalam istana.
Resolution (conclusion) pada dongeng (fairytales) Cinderella
dimulai saat pangeran ingin mencari tahu siapa pemilik sepatu kaca yang
tertinggal itu. Pangeran telah jatuh cinta kepada putri pemilik sepatu kaca
tersebut dan ingin menmukannya. Dia ingin menemukannya untuk
dijadikan menjadi istrinya. Perjalanan pangeran untuk menemukan pemilik
sepatu tidaklah mudah, dia masuk ke setiap rumah untuk mencobakan
sepatu kaca tersebut kepada setiap putri yang ada di seluruh negeri. Ketika
pangeran tiba di rumah Cinderella, saudara tiri Cinderella berebut ingin
mencoba sepatu kaca tersebut, namun sayangnya keduanya tidak berhasil.
Yang satu kegedean dan yang laiinya kekecilan. Disaat pangeran akan
meninggalkan rumah Cinderella, pangeran melihat Cinderella dibalik
tembok yang sedang mengintipnya. Lalu pangeran menginginkan dia juga
mencoba sepatu kaca tersebut. Meskipun ibu dan saudara tirinya
melarangnya, tetap saja tidak bisa menolak perintah pangeran untuk
mencoba sepatu kaca itu. Dan pada akhirnya kaki Cinderella cocok dengan
sepatu kaca itu dan dia mengeluarkan sepatu pasangannya. Setelah kedua
sepatu terpasang di kakinya, pangeran menyadari dia telah menemukan
12. 8
putrid yang telah dicarinya. Dia membawa Cinderella dan keluarganya ke
istana dan mereka hidup bahagia selamanya.
Sedangkan resolution/conclusion pada dongeng Bawang Putih dan
Bawang Merah adalah telah tumbuh sebuah pohon dimana duri ikan emas
tersebut dikuburkan. Seorang pangeran datang dan menanyakan siapa yang
telah menanamnya, namun sebenarnya pangeran telah tahu siapa yang
telah menanamnya tidak lain adalah Bawang Putih. Karena kebaikan
hatinya akhirnya pangeran terbebas dari kutukan. Pangeran akhirnya
membawa Bawang Putih ke istana untk dijadikan menjadi istrinya.
Hikmah dari kedua dongeng adalah supaya kita bisa mengambil
pelajaran dari setiap kejahatan yang dilakukan pasti akan mendapat
balasannya. Tidak ada kebahagiaan yang abadi di dunia, begitu juga
dengan kesengsaraan. Keduanya akan selalu datang silih berganti kepada
setiap manusia sebagai ujian hidup di dunia.
Persamaan karakter pada kedua dongeng terdapat karakter tokoh
utama yang digambarkan sebagai gadis yang sederhana dan baik hati.
Keduanya memiliki kesabaran dan sikap yang baik terhadap kehidupan ini.
Mereka tidak membalas kejahatan dengan kejahatan namun sebaliknya.
Dengan kebaikan hatinya hal itu yang membawanya kepada kebahagiaan
hidupnya. Ada persamaan pendapat pada kedua dongeng tentang ibu dan
saudara tiri, baik dongeng dari Indonesia ataupun dongeng dari China
memiliki gambaran yang sama terhadap karakter ibu dan saudara tiri yakni
kesan jahat dan berperangai buruk.
Persamaan thema pada dongeng Cinderella dan Bawang Putih dan
Bawang Merah adalah kebaikan mengalahkan kejahatan serta terdapat
kisah cinta yang penuh pengorbanan. Kisah cinta yang tidak memandang
tahta atau status wanita sebagai persyaratan menikah. Cinta sejati pangeran
yang mencari istri dengan mementingkan syarak kebaikan hati.
13. 9
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Dalam PKM-P ini kami mengambil metode deskriptif kuantitatif. Arti dari
metode ini adalah suatu metode penelitian status kelompok manusia, suatu objek,
suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah yang terjadi dalam
sebuah fairytales sebagai obyek yang dijadikan bahan acuan untuk memulai
metode tersebut. Dalam metode ini peneliti mencoba mendeskripsikan tentang
perbandingan sebuah cerita fairytales. Untuk itu di perlukan beberapa tahapan.
Tahap pertama, peneliti mencoba menemukan persamaan apa saja yang
ada isi dari fairytales yang akan dibandingkan mulai dari alur, tempat, waktu,
tokoh, karakteristik, budaya,sudut pandang, gaya bahasa, dan lain-lain.
Tahap kedua, peneliti mulai mendeskripsikan apa saja yang dia peroleh
sesuai dengan apa yang dia baca dan bandingkan. Itu bisa dijelaskan dengan
persamaan apa saja yang hampir mirip dari cerita serta perbedaan apa saja yang
muncul ketika sedang terjadi sebuah konflik yang menjadi inti dari cerita tersebut.
Tahap terakhir, peneliti menyimpulkan tentang keseluruhan dari cerita
yang dibandingkan semenarik mungkin agar pembaca merasa ikut terbawa
suasana yang dialami penulis.
Dengan metode ini, peneliti juga ingin mempelajari norma-norma atau
standar-standar sehingga penelitian ini bisa diterima oleh orang luar. Dan
terkadang peneliti juga harus teliti dalam menganalis gaya bahasa dalam fairytales
yang dibandingkan. Walaupun cerita hampir sama, tapi gaya bahasa berbeda
antara negara yang satu dengan yang lain sesuai dengan asal cerita tersebut. Untuk
itu peneliti dituntut untuk bisa memahami apa saja yang terkandung dalam cerita
agar bisa memberikan penjelasan yang mudah dimengerti oleh pembaca.
Peneliti juga menentukan beberapa empat pendekatan yang bisa digunakan
dalam penelitian seperti :
1. Tema/ mitos
2. Genre/ bentuk
3. Zaman
4. Hubungan antara sastra dan bidang ilmu, seni, disiplin, dll
14. 10
3.2 Luaran
Pada penelitian ini target luarannya adalah:
1. Pembaca bisa mengetahui apa perbandingan tentang fairytales antar negara
satu dengan yang lain.
2. Lebih bisa mengapresiasikan makna yang terkandung dalam sebuah cerita
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Memberikan semangat kepada penerus bangsa agar bisa menggali apa saja
unsur yang terkandung dalam sebuah karya sastra atau dongeng yang
pernah berkembang di negaranya.
3.3 Indikator capaian yang terukur disetiap tahapan
1. Menjelaskan apa saja perbandingan yang terkandung dalam dua cerita
fairytale baik dari segi intrinsik atau unsur ekstrinsik.
2. Menjelaskan makna yang tersembunyi dari dua fairytale yang
dibandingkan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami.
3. Memberi kesan kepada pembaca agar makna yang disampaikan ketika
melakukan penelitian bisa diambil kesimpulan dengan sebuah tindakan
dalam kehidupan sehari-hari.
3.4 Metode pengumpulan data dan analisis data
1. Menyiapkan cerita fairytales yang akan dibandingkan yaitu Cinderella
sama cerita Bawang Putih dan Bawang Merah.
2. Membandingkan cerita mulai dari tokoh, alur, setting, karakteristik,
sudut pandang, gaya bahasa, dan budaya.
3. Memisahkan antara persamaan dan perbedaan dari kedua fairytales
tersebut.
4. Memberi penekanan pada gaya bahasa yang sulit dipahami.
5. Menyampaikan makna yang tersirat secara tidak langsung.
6. Menyimpulkan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca.
3.5 Cara penafsiran
Cara penafsiran bisa dilakukan dengan membaca cerita mulai awal hingga
akhir. Kemudian diambil pokok-pokok cerita atau bisa juga dari klimaks cerita
tersebut. Setelah itu pisahkan persamaan dan perbedaan. Beri sedikit gaya bahasa
yang menarik agar pembaca tahu apa maksud dari cerita yang dibandingkan.
15. 11
Penafsiran juga dilihat seberapa mampu kita menguasai emosi ketika membaca
cerita tersebut seperti marah, senang, sedih, dll.
3.6 Penyimpulan hasil penelitian
Setelah melakukan penelitian, kita bisa mengetahui apa saja isi dari cerita
tersebut. Mulai dari genre yang bersifat romantic, zaman ketika cerita itu seperti
kerajaan untuk cinderella,pengaruh yang ditimbulkan oleh cerita, tema, dan lain-
lain. Dalam fairytales ini kedua tokoh sama-sama mempunyai saudara yang tidak
menginginkan tokoh utama. Mereka melakukan segala cara agar tokoh utama
menderita. Selain konflik yang terjadi mulai dari awal cerita sampai klimaks,
pembaca dibuat ikut merasakan apa yang terjadi terhadap tokoh utama. Mereka
membuat pembaca meluapkan emosi yang terkandung dengan sikap marah, sedih,
bahagia, dan lain-lain.
Dalam penelitian ini terkadang menemukan gaya bahasa yang
mengandung makna tersirat dalam fairytale dan itupun berbeda-beda tergantung
berasal dari mana cerita tersebut. Makna yang tersirat dalam kedua fairytales
tersebut adalah tetaplah rendah hati dan janganlah menyombongkan apa yang kita
punya. Walapun pada akhirnya tokoh utama hidup bahagia, tetapi tidak ada
sedikitpun rasa sombong atau angkuh dalam dirinya.
Dalam penelitian ini, kita bisa menghargai antar sesama dan tidak
membedakan antara kaya atau miskin, jelek atau cantik, dan lebih mengutamakan
persatuan antar sesama. Penelitian ini juga mengingatkan kepada kita agar selalu
berhati-hati dalam bertingkah laku, tutur bahasa, dan lain-lain. Karena apa yang
kita tanam itulah yang kita tuai.
16. 12
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai perbandingan antara
dongeng Cinderella dari China dan dongeng Bawang Merah Bawang Putih
dari Indonesia, kami menarik kesimpulan bahwa budaya yang ada di
Eropa memiliki budaya yang berbeda dengan budaya yang ada di
Indonesia. Dari kedua dongeng tersebut, kebudayaan yang berbeda-beda
tetapi memiliki persamaan cerita yang hampir sama. Budaya yang ada
dalam dongeng Cinderella adalah budaya pesta dansa yang meriah,
sedangkan budaya dalam dongeng Bawang Merah Bawang Putih yaitu
budaya pernikahan yang sederhana. Kemudian untuk persamaan cerita di
dalam dongeng tersebut yaitu berupa penyiksaan terhadap anak tirinya
yang dilakukan oleh ibu tiri.
4.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas,
berikut saran yang mampu kami berikan untuk pengembangan lebih lanjut,
yaitu para pembaca mampu meneliti dongeng-dongeng antar negara
dengan mnggunakan bermacam-macam metode yang akan memudahkan
para pembaca untuk mengembangkannya agar lebih menarik lagi.
17. DAFTAR PUSTAKA
Abdul Syani. 2002. Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Almakruf, Ali Imron. 2014. “Metode Penelitian Ssastra dan Pembelajaranya”.
Hand Out Mata Kuliah Metode Penelitian Sastra dan Pembelajaranya.
Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Damono, Sapardi Djoko. 2011. Sastra Bandingan. Ciputat: Editum
Ridwan. 2012. "Sastra Bandingan".
Http://tugasfbsunm.blogspot.co.id/2012/11/sastra-bandingan.html.
Diakses pada 15 Juli 2017. Pada pukul 12.30 WIB.
Danandjaja, James. 1997. Folklore Jepang. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Endraswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta:
CAPS.
Koetjaraningrat. 1984. Kebudayaan Mentalis dan Pembangunan. Jakarta: PT
Gramedia.
Syamsuri Maulana. Bawang Merah-Bawang Putih dan Naga Baru
Klinting.Surabaya: Greisinda Pres.
Yudiono K.S. 2009. Pengkajian Kritik Sastra Indonesia. Jakarta: PT Grasindo.
Yudhi Kurniawan. 2014. “Perbedaan Budaya Di
Jerman”. Http//www.perbedaan budaya di Jerman.html. Diakses pada 15
Juli 2017. Pada pukul 09.33 WIB.
18. Lampiran 1: Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping
Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Lik Aksana
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
4 NIM 1523067
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sidoarjo, 17 Agustus 1974
6 E-mail likaksana@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081333248302
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Dukuhsari I
I,
SMPN I, Jabon SMEAN Sidoarjo
Jurusan - - Akuntansi
Tahun Masuk-Lulus 1980/1986 1986/1989 1989/1992
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
2
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.
Sidoarjo, 20 Juli 2017
Pengusul,
Lik Aksana
19. Biodata Anggota Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Anggi Febi Jayanti
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
4 NIM 1523102
5 Tempat dan Tanggal Lahir Blitar, 19 Februari 1997
6 E-mail miss_panda@yahoo.com
7 Nomor Telepon/HP 085730930838
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Modangan
5
SMPN 2 Nglegok SMKN 1 Nglegok
Jurusan - - TKJ
Tahun Masuk-Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
2
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.
Sidoarjo, 20 Juli 2017
Pengusul,
Anggi Febi Jayanti
20. Biodata Anggota Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Zakiyatil Fakhiroh
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
4 NIM 1523095
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jerman, 16 Juli 1990
6 E-mail kiyafakhiroh99@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085733889027
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
MI Darul
Hikmah
SMP 1 Gedangan SMK 2 Antartika
Jurusan - - Akuntansi
Tahun Masuk-Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No.
Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
2
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.
Sidoarjo, 20 Juli 2017
Pengusul,
Zakiyatil Fakhiroh
21. Biodata Anggota Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dinda Ladya
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
4 NIM 1523051
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sidoarjo, 27 Agustus 1997
6 E-mail dindaladya27@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 083849144838
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Suruh
SMPN 1
Sukodono
SMA Wachid
Hasyim 2 Taman
Jurusan - - -
Tahun Masuk-Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No.
Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
2
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.
Sidoarjo, 20 Juli 2017
Pengusul,
Dinda Ladya
22. Biodata Anggota Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Siti Fadilah Amrin
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
4 NIM 1523083
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sidoarjo, 5 Maret 1996
6 E-mail FAmrin69@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 083854386362
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Bligo SMPN 3 Candi
SMK 10
November
Jurusan - - -
Tahun Masuk-Lulus 2006-2008 2008-2011 2011-2014
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No.
Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
2
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.
Sidoarjo, 20 Juli 2017
Pengusul,
Siti Fadilah Amrin
23. Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Sulistyaningsih, M.Pd.
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
4 NIDN 0731125102
5 Tempat dan Tanggal Lahir Palembang, 31 Desember 1951
6 E-mail sulistya.ningsih67@yahoo.com
7 Nomor Telepon/HP 08123532413
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Institusi Unggala Sidoarjo
Unika Widya
Mandala Surabaya
UNESA
Jurusan Bahasa Inggris Bahasa Inggris
Pendidikan dan
Sastra (Inggris)
Tahun Lulus 1993 2005 2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No.
Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
2
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.
Surabaya, 21 Juli 2017
Pendamping,
Dr. Sulistyaningsih, S.Pd., M.Pd.
24. Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Justifikasi pemakaian: Tujuan pemakaian material
Keterangan berisi keterangan tambahan dari material yang diajukan
1. Peralatan penunjang
Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas
Harga
Satuan (Rp)
Keterangan
Laptop 60 hari
@100.000
6.000.000 Sewa
Printer 60 hari
@50.000
3.000.000 Sewa
Peralatan
penunjang 3
SUB TOTAL (Rp) 9.000.000,-
2. Bahan Habis Pakai
Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas
Harga
Satuan (Rp)
Keterangan
Kertas 2 buah @
50.000-
100.000 Beli
Tinta Printer 2 buah @
100.000
200.000 Beli
Material 3
SUB TOTAL (Rp) 300.000
3. Perjalanan
Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas
Harga
Satuan (Rp)
Keterangan
Perjalanan ke
tempat/kota - n
90 hari
@15.000
1.350.000 Biaya
Transportasi
Perjalanan ke
tempat/kota - n
SUB TOTAL (Rp) 1.350.000
4. Lain-lain
Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas
Harga
Satuan (Rp)
Keterangan
Biaya Makan 90 hari
@12.700
1.150.000 Biaya makan
SUB TOTAL (Rp)
TOTAL (KESELURUHAN) (Rp.) 11.800.000,-