SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
GOLD MINING
 BIZZ PLAN
        Kr. Woyla & Kr. Mas
             Meulaboh
            Aceh Barat
                By
Global Makmur Perkasa Abadi Group
Pendahuluan
   Latar Belakang
   laporan SKIP NO.73/TAMBEN/SKIP/2010. CV. ACEH POE
    ATRA
    Ditemukannya sebuah ladang tambang emas di daerah Kecamatan Sungai Emas dan Woyla Timur,
    Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, dan belum dilakukan penambangan secara modern tetapi telah
    dimulai pengolahan secara sederhana oleh beberapa orang yang sangat minim keahlian tentang
    pengolahan juga minim permodalan.
    Berdasarkan laporan hasil survey pendahuluan yang dilakukan oleh CV.ACEH POE ATRA. Dimana potensi emas
    placer yg dikandung pasir di sungai serta
   Visi
    Meningkatkan hasil penambangan dan membentuk usaha tambang yang dikelola oleh pengusaha lokal,
    serta pemberdayaan masyarakat setempat dalam mendukung usaha pertambangan daerah yang perduli
    lingkungan sehingga tingkat perekonomian daerah semakin maju.


   Misi
    Menciptakan lapangan pekerjaan baru
    Meningkatkan hasil produksi pengolahan
    Membentuk perusahaan tambang yang kuat dengan SDM lokal.
Tambang Emas
   Teknik pengolahan emas tergantung pada type Endapan emas yang dikatagorikan menjadi dua yaitu :
    * Endapanprimer/CebakanPrimer.
    * Endapan plaser / Cebakan Sekunder
   Cebakan Primer
    untuk jenis endapan ini memiliki karakter:
    *Komponen mineral atau logam tidak tersebar merata pada badan urat.
    *Mineral bijih dapat berupa kristal-kristal yang kasar.
    *Kebanyakan urat mempunyai lebar yang sempit sehingga rentan dengan
       pengotoran ( dilution ).
    *Kebanyakan urat berasosiasi dengan sesar, pengisi rekahan, dan zona
     geser (regangan), sehingga pada kondisi ini memungkinkan terjadinya
     efek dilution pada batuan samping.
    *Perbedaan assay ( kadar ) antara urat dan batuan samping pada
     umumnya tajam, berhubungan dengan kontak dengan batuan samping,
     impregnasi pada batuan samping, serta pola urat yang menjari (
     bercabang ).
    *Fluktuasi ketebalan urat sulit diprediksi, dan mempunyai rentang yang
     terbatas, serta mempunyai kadar yang sangat erratic ( acak / tidak
     beraturan ) dan sulit diprediksi.
    *Kebanyakan urat relatif keras dan bersifat brittle.
   metode penambangan yg umum diterapkan adalah tambang bawah tanah ( underground )
    dengan metode Gophering, yaitu suatu cara penambangan yang tidak sistematis, tidak perlu
    mengadakan persiapan-persiapan penambangan ( development works ) dan arah
    penggalian hanya mengikuti arah larinya cebakan bijih. Oleh karena itu ukuran lubang
    ( stope ) juga tidak tentu, tergantung dari ukuran cebakan bijih di tempat itu dan umumnya
    tanpa penyanggaan yang baik.
metode penambangan yang umum diterapkan adalah tambang bawah tanah
 ( underground ) dengan metode Gophering, yaitu suatu cara penambangan
     yang tidak sistematis, tidak perlu mengadakan persiapan-persiapan
 penambangan ( development works ) dan arah penggalian hanya mengikuti
 arah larinya cebakan bijih. Oleh karena itu ukuran lubang ( stope ) juga tidak
tentu, tergantung dari ukuran cebakan bijih di tempat itu dan umumnya tanpa
                           penyanggaan yang baik.

                    Pompa udara
                                                    Generator

                Lubang bukaan
                                                      Material batuan dari
                                                           tambang




    Penyangga   Jalur Transportasi




    PENGOLAHAN

                                                                        Pencucian
                                     Transportasi
Cebakan Sekunder
          Cebakan emas sekunder atau yang lebih dikenal sebagai endapan emas
aluvial merupakan emas yang diendapkan bersama dengan material sedimen yang
  terbawa oleh arus sungai atau gelombang laut adalah karakteristik yang umum
          ditambang oleh rakyat, karena kemudahan penambangannya.



                                                   Transportasi        Pencucian
    Pengambilan Material




                      PENGOLAHAN




                                               Hammer Mill
                                                 Pengecilan Ukuran   Jaw Crusher




                                               Tailing
     EMAS (AU)
Alur Kegiatan Penambangan
       Emas Placer
RENCANA PENAMBANGAN
   Perencanaan penambangan endapan
    alluvial dan placer
    * Pendulangan ( panning )
    * hydraulicking
    Dalam hal ini rencana pertambangan adlah dengan sistem hydraulicking yang menggunakan
    peralatan floatation machines dan dreger machines

   Perencanaan penambangan endapan
    primer
    * Pembangunan lubang masuk ke tambang.
    * Pembangunan akses menuju badan bijih.
    * Penggalian bijih emas
    * Pengangkutan bijih emas
120 cm


                                                                                     185 cm


                                                                        145 cm




Penambangan metode gophering yang baik dilakukan dengan ketentuan:
   Jalan masuk menuju urat bijih emas harus dibuat lebih dari satu buah, dan dapat dibuat
    datar/horizontal, miring/inclined maupun tegak lurus/vertikal sesuai dengan kebutuhan.
   Ukuran jalan masuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan, disarankan diameter > 100 cm.
   Lokasi jalan masuk berada pada daerah yang stabil ( kemiringan < 30o ) dan diusahakan tidak
    membuat jalan masuk pada lereng yang curam.
   Lubang bukaan harus dijaga dalam kondisi stabil/tidak runtuh, bila diperlukan dapat dipasang suatu
    sistem penyanggaan yang harus dapat menjamin kestabilan lubang bukaan ( untuk lubang masuk
    dengan kemiringan > 60o disarankan untuk selalu memasang penyangga ).
   Kayu penyangga yang digunakan disarankan kayu kelas 1 ( kayu jati, kihiang, rasamala, dll ).
    Ukuran diameter/garistengah kayu penyangga yang digunakan disarankan tidak kurang dari 7 cm.
    Jarak antar penyangga disarankan tidak lebih dari 0.75 x diameter bukaan ( tergantung kelas kayu
    penyangga yang digunakan dan kekuatan batuan yang disangga ).
   Sirkulasi udara harus terjamin sehingga dapat menjamin kebutuhan minimal 2 m3 /menit, bila
    perlu dapat menggunakan blower / kompresor untuk men-supply kebutuhan oksigen ke dalam
    lubang
   Disekitar lubang masuk dibuat paritan untuk mencegah air masuk, dan paritan diarahkan menuju
    ke kolam pengendap dengan pengendapan dilakukan bertahap, bila perlu dapat menggunakan
    pompa air submersible untuk membuang genangan air dari dalam lubang.
DIAGRAM ALIR TEHNOLOGI PROSES PENGOLAHAN BIJIH

                    EMAS
Minning equipment
                                          untuk
                               ekploitasi dan pengolahan
No                     Jenis        kapsitas    No              Jenis          kapasitas
     1   Bulldozer                               16   Pompa monitor            250m3/h
     2   Excavator                               17   River floating vessel    250m3/h
     3   Dump truk                               18   Floation machine         250 m3/h
     4   Pompa limbah                3 m3/s      19   Dreger machine           150m3/h
     5   Genset                     2500kva      20   Table shacking            100 t/h
     6   spare part                   Set        21   konveyor                 400 ton/h
     7   Gedung + utility           5000 m2      22   Tangki + agitator         250 ton
     8   Jaw Crusher                400 ton/h    23   Rotary dryer             150 ton/h
     9   Cone Crusher               400 ton/h    24   separator                250 ton/h
 10      Hammermill                 400 ton/h    25   Electrowinning
 11      Ball Mill                  400 ton/h    26   Tanur
 12      Screening                  400 ton/h    27   Alat pemurnian
 13      Jack hammer                             28   Cetakan
 14      Lori                         1 ton      29   Timbangan
 15      Kompresor screw           15000 m3/h    30   Bahan kimia konsentrat
Analisa Perencanaan Keuangan
   Pembiayaan direncanakan berasal dari:
    * Pinjaman Overdraft dari bank
    * Pinjaman dari sahabat atau kerabat
   Analisa Biaya Produksi yang terdiri dari :
    * Biaya Tenaga Kerja
    * Biaya utility
    * Analisa Biaya Penyusutan Peralatan
    * Biaya Perizinan
    * Biaya bahan baku
    berdasarkan perhitungan analisa biaya dengan komponen
    tersebut diatas diperoleh total biaya produksi dan harga pokok
    produksi sebagai acuan perhitungan laba.
Total Biaya Produksi dan Harga Pokok Produksi

Total biaya produksi                    No   Keterangan                               Jumlah


   a. Biaya Bahan baku per hari        1    Biaya Bahan Baku          762,780,000              
            Rp 762,780,000.00
                                        2    Biaya Overhead                                     
   b. Biaya Utility
                                             2.1. Biaya utility        932,825,000              
           Rp 932,825,000.00
                                             2.2. Biaya                538,680,939              
   c. Biaya Tenaga Kerja                          Penyusutan
            Rp 266,100,000.00
                                             2.3. Biaya                    590,300              
   d. Depresiasi Alat                             perizinan
           Rp 538,680,939.00                 2.4. biaya tenaga         266,100,000              
                                                   kerja
   e. Biaya izin
           Rp       590,300.00                                        1,738,196,239             

                                        3    Biaya produksi           2,500,976,239             
   Total biaya produksi per hari
            Rp 2,500,976,239.-          4    Harga Pokok Produksi                      140,964

                                        5    Harga Jual retail per gram                400,000

                                        6    Keuntungan yang diharapkan per            259,036
                                                 gram
Ikhtisar Penjualan
No   Keterangan               kapasitas                Jumlah

                                                         Rp

1    Harga Jual per gram     Rp. 400,000.-

2    Target Produksi       5500 ton / hari konsentart (17,741,9 gram
                              /hari)
     Penjualan                                            7,096,774,194.-

3    Pengeluaran                                         3,263,756,239.-




5    Laba Kotor Perbulan                               114,990,538,650.-
Analisa Usaha Pertambangan
    dalam Bussines Plan

      Rencana Pengembangan Produksi
  1   Pembelian Bahan Baku untuk 6 bulan produksi    130,730,040,000

  2   Biaya Over Head untuk 6 bulan produksi         450,175,723,020

      Biaya Produksi per 6 bulan                     580,905,763,020

      Persiapan usaha dan Areal Tambang                1,165,650,000

  3   Pembangunan dan Pembelian Mesin                777,128,706,000

  4   Biaya Community Development                      1,942,822,000


  5   Biaya Reklamasi tambang                         19,428,217,650

  6   Kebutuhan Modal Usaha awal                    1,380,571,158,670
No              Uraian                 gram             Rp                   Rp
                                      3,193,542.0
 1    Hasil produksi selama 6 bulan             0         400,000     1,277,416,800,000.00


 2    Biaya produksi selama 6 bulan       1         580,905,763,020         580,905,763,020


 3    laba kotor selama 6 bulan           1                            696,511,036,980.00



Prediksi Pengembalian Modal Usaha
Prediksi pengembalian pinjaman Debitur sebagai berikut :
1.Hutang 2012          Rp. 1,380,571,158,670.00
2.Rencana pengembalian modal selama 2 Tahun, dengan
  Prediksi penjualan Tahun 2013-2014 sebagai berikut :
  Laba Kotor per tahun:
  Rp 1,277,416,800,000.00x 2 semester Rp. 2,554,833,600,000.00
             Laba Kotor setelah dipotong hutang Rp.
                      1,174,262,441,330.00
Peluang dan Kesempatan
   Kondisi Pasar
    Saat ini harga emas terus melambung sesuai dengan kondisi moneter
    sehingga perlu dilakukan pengawasan terhadap kondisi moneter dan hari
    hari besar. Dalam hal ini tidak perlu ada kecemasan yang besar.
   Kendala
    Mengingat besarnya modal yang dibutuhkan dan adanya minimum
    produksi agar diperoleh provit yang bagus maka perlu dilakukan
    penarikan investor dengan perhitungan pembagian provit yang jelas
   Peluang
    Dengan kondisi saat ini, dimana tidak adanya persaingan dalam hal penguasaan
    lahan tambang dan minimnya pengetahuan masyarakat sekitarnya serta adanya
    lahan dengan luas 912 ha yang akan dilepas oleh masyarakat diareal tersebut
    maka dapat memuluskan perusahaan untuk melakukan penambangan secara
    continue.
   Persaingan
    Setelah melakukan peninjauan lokasi dan pemetaan
    lokasi didapat data bahwa telah pernah ada survey yang
    dilakukan oleh perusahaan CV.ACEH POE ATRA dan
    pernah ada perusahaan exploitasi PT. ARA TUTUT
    dibuktikan dengan adanya bekas-bekas penambangan
    dan beberapa peralatan yg masih ditinggal sereta
    berdasarkan laporan skip CV. ACEH POE ATRA.
Strategi Bisnis
   Tujuan
    Merupakan hasil jangka panjang yang akan dicapai dalam
    usaha produksi emas
   Sasaran
    Bisnis tambang emas ini diharapkan dapat memberikan
    keuntungan yang lebih baik kepada produsen dan pihak
    pihak yang terlibat baik secara financial maupun social
    kemasyarakatan.
   Target
    Dalam hal ini yang menjadi target utama produksi adalah
    meningkatkan jumlah produksi, memiliki lahan konsesi
    tambang yang syah.sehingga dapat dilanjutkan dengan
    penambangan mineral ikutan lainnya yang ada di lokasi
    tersebut.
Penggalangan relasi

Untuk mensukseskan bisnis ini dilakukan
penggalangan kepada :
 Pemilik modal atau investor. Penggalangan relasi
 Pemilik lahan dalam hal ini pihak swasta atau
  Negara agar diperoleh hak penggunaan lahan
  sebagai kepemilikan HGU
 Pemerintah daerah setempat dalam hal ini
  sebagai pengeluar izin eksplorasi dan eksploitasi.
 Aparat keamanan dan muspika setempat dalam
  hal ini sebagai pengamanan jalannya eksploitasi
  penambangan.
 Masyarakat setempat dalam hal ini sebagai low
  supporter class, agar pekerjaan penambangan
  mendapat dukungan serta imbal balik positif
  sehingga hubungan simbiosis mutualisme terjalin
  dengan baik dan benar.
Proyeksi Keuntungan
Jika direncanakan pembangunan
fasilitas tambang dan pengolahan di
mulai tahun 2012 dan selesai selama
2 tahun yaitu tahun 2015 maka
diassumsikan pertambangan mulai
beroperasi dan berproduksi ditahun
2016 maka , dengan memasukkan
hasil produksi dan nilai keuntungan
per bulan maka dapat dilakukan
pentabelan sbb:
Tabel cash flow tahun kerja 2015 s/d 2016.

Bln ke.                           Modal(Rp)                                        Jlh produksi                                 Provit



          biaya over head      biaya bahan baku       Jumlah Rp               gr                  Rp       Hasil jual Rp                     Provit Rp



    1      52.145.887.170,00     22.883.400.000,00    75.029.287.170,00    532.257,00       400.000,00   212.902.800.000,00              137.873.512.830,00

    2      52.145.887.170,00     22.883.400.000,00    75.029.287.170,00    532.257,00       400.000,00   212.902.800.000,00              137.873.512.830,00

    3      52.145.887.170,00     22.883.400.000,00    75.029.287.170,00    532.257,00       400.000,00   212.902.800.000,00              137.873.512.830,00

    4      52.145.887.170,00     22.883.400.000,00    75.029.287.170,00    532.257,00       400.000,00   212.902.800.000,00              137.873.512.830,00

    5      52.145.887.170,00     22.883.400.000,00    75.029.287.170,00    532.257,00       400.000,00   212.902.800.000,00              137.873.512.830,00

    6      52.145.887.170,00     22.883.400.000,00    75.029.287.170,00    532.257,00       400.000,00   212.902.800.000,00              137.873.512.830,00

    7      52.145.887.170,00     22.883.400.000,00    75.029.287.170,00    532.257,00       400.000,00   212.902.800.000,00              137.873.512.830,00

    8      52.145.887.170,00     22.883.400.000,00    75.029.287.170,00    532.257,00       400.000,00   212.902.800.000,00              137.873.512.830,00

    9      52.145.887.170,00     22.883.400.000,00    75.029.287.170,00    532.257,00       400.000,00   212.902.800.000,00              137.873.512.830,00

   10      52.145.887.170,00     22.883.400.000,00    75.029.287.170,00    532.257,00       400.000,00   212.902.800.000,00              137.873.512.830,00

   11      52.145.887.170,00     22.883.400.000,00    75.029.287.170,00    532.257,00       400.000,00   212.902.800.000,00              137.873.512.830,00

   12      52.145.887.170,00     22.883.400.000,00    75.029.287.170,00    532.257,00       400.000,00   212.902.800.000,00              137.873.512.830,00

  Total   677.896.533.210,00    297.484.200.000,00   975.380.733.210,00   6.919.341,00                   2.767.736.400.000,00            1.792.355.666.790,00

More Related Content

What's hot

Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambanganheny novi
 
Uu no. 3 thn 2020 tentang Minerba
Uu no. 3 thn 2020 tentang MinerbaUu no. 3 thn 2020 tentang Minerba
Uu no. 3 thn 2020 tentang MinerbaCIkumparan
 
Penyusunan Rencana Pastambang
Penyusunan Rencana PastambangPenyusunan Rencana Pastambang
Penyusunan Rencana PastambangYusufRiyandi
 
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
 
Mesin pengolahan emas
Mesin pengolahan emasMesin pengolahan emas
Mesin pengolahan emasKhairul Fadli
 
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusIstilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusAling Syahril
 
Rekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-GampingRekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-GampingUDIN MUHRUDIN
 
Tugas k3 dan lingkungan hiradc (peledakan tambang)
Tugas k3 dan lingkungan hiradc (peledakan tambang)Tugas k3 dan lingkungan hiradc (peledakan tambang)
Tugas k3 dan lingkungan hiradc (peledakan tambang)Sylvester Saragih
 
Gophering and Glory Hole Underground Mining
Gophering and Glory Hole Underground MiningGophering and Glory Hole Underground Mining
Gophering and Glory Hole Underground MiningIhsan Arif
 
Istilah istilah underground mining
Istilah istilah underground miningIstilah istilah underground mining
Istilah istilah underground miningalam_budiman
 
Produktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat DozerProduktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat DozerElis Wahyuni
 
Genesa bahan galian bijih nikel laterit
Genesa bahan galian bijih nikel lateritGenesa bahan galian bijih nikel laterit
Genesa bahan galian bijih nikel lateritSylvester Saragih
 
Ppt peralatan tambang
Ppt peralatan tambangPpt peralatan tambang
Ppt peralatan tambangChristie N
 
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruckestimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruckevamanroe
 
Proposal kegiatan perencanaan pemboran
Proposal kegiatan perencanaan pemboranProposal kegiatan perencanaan pemboran
Proposal kegiatan perencanaan pemboranLeonardoSitorus
 

What's hot (20)

Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambangan
 
Uu no. 3 thn 2020 tentang Minerba
Uu no. 3 thn 2020 tentang MinerbaUu no. 3 thn 2020 tentang Minerba
Uu no. 3 thn 2020 tentang Minerba
 
Penyusunan Rencana Pastambang
Penyusunan Rencana PastambangPenyusunan Rencana Pastambang
Penyusunan Rencana Pastambang
 
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
 
Mesin pengolahan emas
Mesin pengolahan emasMesin pengolahan emas
Mesin pengolahan emas
 
Contoh Presentasi Tentang Pertambangan
Contoh Presentasi Tentang PertambanganContoh Presentasi Tentang Pertambangan
Contoh Presentasi Tentang Pertambangan
 
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusIstilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
 
Pasir kuarsa
Pasir kuarsaPasir kuarsa
Pasir kuarsa
 
Rekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-GampingRekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-Gamping
 
Tugas k3 dan lingkungan hiradc (peledakan tambang)
Tugas k3 dan lingkungan hiradc (peledakan tambang)Tugas k3 dan lingkungan hiradc (peledakan tambang)
Tugas k3 dan lingkungan hiradc (peledakan tambang)
 
Gophering and Glory Hole Underground Mining
Gophering and Glory Hole Underground MiningGophering and Glory Hole Underground Mining
Gophering and Glory Hole Underground Mining
 
Metoda Penambangan
Metoda PenambanganMetoda Penambangan
Metoda Penambangan
 
Istilah istilah underground mining
Istilah istilah underground miningIstilah istilah underground mining
Istilah istilah underground mining
 
Produktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat DozerProduktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat Dozer
 
Genesa bahan galian bijih nikel laterit
Genesa bahan galian bijih nikel lateritGenesa bahan galian bijih nikel laterit
Genesa bahan galian bijih nikel laterit
 
Ppt peralatan tambang
Ppt peralatan tambangPpt peralatan tambang
Ppt peralatan tambang
 
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruckestimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
 
1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang
 
Ganesa batubara
Ganesa batubaraGanesa batubara
Ganesa batubara
 
Proposal kegiatan perencanaan pemboran
Proposal kegiatan perencanaan pemboranProposal kegiatan perencanaan pemboran
Proposal kegiatan perencanaan pemboran
 

Similar to Emas Placer Bisnis Rencana

TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERATTUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERATAndreanJerrico
 
slidepemetaanzonasiairtanahkabupatenbangkatengah-131009205156-phpapp01.pdf
slidepemetaanzonasiairtanahkabupatenbangkatengah-131009205156-phpapp01.pdfslidepemetaanzonasiairtanahkabupatenbangkatengah-131009205156-phpapp01.pdf
slidepemetaanzonasiairtanahkabupatenbangkatengah-131009205156-phpapp01.pdfDianora Didi
 
Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengahPemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengahDianora Didi
 
Tahapan pelaksanaan rencana usaha pertambangan mangan
Tahapan pelaksanaan rencana usaha pertambangan manganTahapan pelaksanaan rencana usaha pertambangan mangan
Tahapan pelaksanaan rencana usaha pertambangan manganGregorio Antonny Bani
 
PERENCANAAN_SUMUR_BOR_PNPM.pptx
PERENCANAAN_SUMUR_BOR_PNPM.pptxPERENCANAAN_SUMUR_BOR_PNPM.pptx
PERENCANAAN_SUMUR_BOR_PNPM.pptxClanaOne
 
252385404 bab-iv-rencana-penambangan
252385404 bab-iv-rencana-penambangan252385404 bab-iv-rencana-penambangan
252385404 bab-iv-rencana-penambangandesan45
 
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwallPerencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwallFathur Rozaq
 
234542160 metode-pelaksanaan-gedung
234542160 metode-pelaksanaan-gedung234542160 metode-pelaksanaan-gedung
234542160 metode-pelaksanaan-gedungNaruto40
 
TUGAS METODE KONSTRUKSI SHORTCUT SUNGAI DARI KELOMPOK BACKHOE TEKNIK SIPIL UNS
TUGAS METODE KONSTRUKSI SHORTCUT SUNGAI DARI KELOMPOK BACKHOE TEKNIK SIPIL UNSTUGAS METODE KONSTRUKSI SHORTCUT SUNGAI DARI KELOMPOK BACKHOE TEKNIK SIPIL UNS
TUGAS METODE KONSTRUKSI SHORTCUT SUNGAI DARI KELOMPOK BACKHOE TEKNIK SIPIL UNShanifmuhammad24
 
03 Irawan=P2 Jj Kaltim 30 Agt 06 Edited
03 Irawan=P2 Jj Kaltim 30 Agt 06 Edited03 Irawan=P2 Jj Kaltim 30 Agt 06 Edited
03 Irawan=P2 Jj Kaltim 30 Agt 06 EditedAfianto Faisol
 
TEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptxTEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptxAkilaZaalan
 
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan rayaContoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan rayaMOSES HADUN
 
1. KAK Paket Supervisi Perbaikan Bendungan Raknamo 310122.pdf
1. KAK Paket Supervisi Perbaikan Bendungan Raknamo 310122.pdf1. KAK Paket Supervisi Perbaikan Bendungan Raknamo 310122.pdf
1. KAK Paket Supervisi Perbaikan Bendungan Raknamo 310122.pdfHarpinaSihombing
 

Similar to Emas Placer Bisnis Rencana (20)

208119724 rks-sumur-bor
208119724 rks-sumur-bor208119724 rks-sumur-bor
208119724 rks-sumur-bor
 
PRESENTASI SIDANG KP
PRESENTASI SIDANG KPPRESENTASI SIDANG KP
PRESENTASI SIDANG KP
 
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERATTUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
 
operasional tambang.ppt
operasional tambang.pptoperasional tambang.ppt
operasional tambang.ppt
 
slidepemetaanzonasiairtanahkabupatenbangkatengah-131009205156-phpapp01.pdf
slidepemetaanzonasiairtanahkabupatenbangkatengah-131009205156-phpapp01.pdfslidepemetaanzonasiairtanahkabupatenbangkatengah-131009205156-phpapp01.pdf
slidepemetaanzonasiairtanahkabupatenbangkatengah-131009205156-phpapp01.pdf
 
Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengahPemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
 
Tahapan pelaksanaan rencana usaha pertambangan mangan
Tahapan pelaksanaan rencana usaha pertambangan manganTahapan pelaksanaan rencana usaha pertambangan mangan
Tahapan pelaksanaan rencana usaha pertambangan mangan
 
PERENCANAAN_SUMUR_BOR_PNPM.pptx
PERENCANAAN_SUMUR_BOR_PNPM.pptxPERENCANAAN_SUMUR_BOR_PNPM.pptx
PERENCANAAN_SUMUR_BOR_PNPM.pptx
 
252385404 bab-iv-rencana-penambangan
252385404 bab-iv-rencana-penambangan252385404 bab-iv-rencana-penambangan
252385404 bab-iv-rencana-penambangan
 
Basic Drilling Operation.pptx
Basic Drilling Operation.pptxBasic Drilling Operation.pptx
Basic Drilling Operation.pptx
 
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwallPerencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
 
Alluvial mine
Alluvial mineAlluvial mine
Alluvial mine
 
234542160 metode-pelaksanaan-gedung
234542160 metode-pelaksanaan-gedung234542160 metode-pelaksanaan-gedung
234542160 metode-pelaksanaan-gedung
 
TUGAS METODE KONSTRUKSI SHORTCUT SUNGAI DARI KELOMPOK BACKHOE TEKNIK SIPIL UNS
TUGAS METODE KONSTRUKSI SHORTCUT SUNGAI DARI KELOMPOK BACKHOE TEKNIK SIPIL UNSTUGAS METODE KONSTRUKSI SHORTCUT SUNGAI DARI KELOMPOK BACKHOE TEKNIK SIPIL UNS
TUGAS METODE KONSTRUKSI SHORTCUT SUNGAI DARI KELOMPOK BACKHOE TEKNIK SIPIL UNS
 
03 Irawan=P2 Jj Kaltim 30 Agt 06 Edited
03 Irawan=P2 Jj Kaltim 30 Agt 06 Edited03 Irawan=P2 Jj Kaltim 30 Agt 06 Edited
03 Irawan=P2 Jj Kaltim 30 Agt 06 Edited
 
TEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptxTEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptx
 
Pengolahan_Pasir_Besi
Pengolahan_Pasir_BesiPengolahan_Pasir_Besi
Pengolahan_Pasir_Besi
 
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan rayaContoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
 
Operasi produksi sand control
Operasi produksi sand controlOperasi produksi sand control
Operasi produksi sand control
 
1. KAK Paket Supervisi Perbaikan Bendungan Raknamo 310122.pdf
1. KAK Paket Supervisi Perbaikan Bendungan Raknamo 310122.pdf1. KAK Paket Supervisi Perbaikan Bendungan Raknamo 310122.pdf
1. KAK Paket Supervisi Perbaikan Bendungan Raknamo 310122.pdf
 

More from Khairul Fadli

hubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkungan
hubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkunganhubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkungan
hubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkunganKhairul Fadli
 
Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan Khairul Fadli
 
Uu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaan
Uu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaanUu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaan
Uu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaanKhairul Fadli
 
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnis
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnisProgram pembentukan jasa layanan pengembangan bisnis
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnisKhairul Fadli
 
Blue print panas bumi april04
Blue print panas bumi april04Blue print panas bumi april04
Blue print panas bumi april04Khairul Fadli
 
Pompa mesin fluida ajar
Pompa mesin fluida ajarPompa mesin fluida ajar
Pompa mesin fluida ajarKhairul Fadli
 
Turbin air mesin fluida ajar
Turbin air mesin fluida ajarTurbin air mesin fluida ajar
Turbin air mesin fluida ajarKhairul Fadli
 
Perencanaan turbin air
Perencanaan turbin airPerencanaan turbin air
Perencanaan turbin airKhairul Fadli
 
Pengendalian organisasi
Pengendalian organisasiPengendalian organisasi
Pengendalian organisasiKhairul Fadli
 
Wakt unya bangun dan mem bangung waktu
Wakt unya bangun dan mem bangung waktuWakt unya bangun dan mem bangung waktu
Wakt unya bangun dan mem bangung waktuKhairul Fadli
 

More from Khairul Fadli (20)

hubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkungan
hubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkunganhubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkungan
hubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkungan
 
Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan
 
Uu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaan
Uu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaanUu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaan
Uu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaan
 
Feed mill
Feed millFeed mill
Feed mill
 
Milling
MillingMilling
Milling
 
Grinding mill
Grinding millGrinding mill
Grinding mill
 
Kudaan5
Kudaan5Kudaan5
Kudaan5
 
Kuda-kudaan
Kuda-kudaanKuda-kudaan
Kuda-kudaan
 
Kuda-kudaan
Kuda-kudaanKuda-kudaan
Kuda-kudaan
 
Kuda-kudaan
Kuda-kudaanKuda-kudaan
Kuda-kudaan
 
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnis
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnisProgram pembentukan jasa layanan pengembangan bisnis
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnis
 
Blue print panas bumi april04
Blue print panas bumi april04Blue print panas bumi april04
Blue print panas bumi april04
 
Pompa mesin fluida ajar
Pompa mesin fluida ajarPompa mesin fluida ajar
Pompa mesin fluida ajar
 
Turbin air mesin fluida ajar
Turbin air mesin fluida ajarTurbin air mesin fluida ajar
Turbin air mesin fluida ajar
 
Perencanaan turbin air
Perencanaan turbin airPerencanaan turbin air
Perencanaan turbin air
 
Atap baja ringan
Atap baja ringanAtap baja ringan
Atap baja ringan
 
Pengendalian organisasi
Pengendalian organisasiPengendalian organisasi
Pengendalian organisasi
 
Doktrinasi satu
Doktrinasi satuDoktrinasi satu
Doktrinasi satu
 
Doktrinasi satu
Doktrinasi satuDoktrinasi satu
Doktrinasi satu
 
Wakt unya bangun dan mem bangung waktu
Wakt unya bangun dan mem bangung waktuWakt unya bangun dan mem bangung waktu
Wakt unya bangun dan mem bangung waktu
 

Emas Placer Bisnis Rencana

  • 1. GOLD MINING BIZZ PLAN Kr. Woyla & Kr. Mas Meulaboh Aceh Barat By Global Makmur Perkasa Abadi Group
  • 2. Pendahuluan  Latar Belakang  laporan SKIP NO.73/TAMBEN/SKIP/2010. CV. ACEH POE ATRA Ditemukannya sebuah ladang tambang emas di daerah Kecamatan Sungai Emas dan Woyla Timur, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, dan belum dilakukan penambangan secara modern tetapi telah dimulai pengolahan secara sederhana oleh beberapa orang yang sangat minim keahlian tentang pengolahan juga minim permodalan. Berdasarkan laporan hasil survey pendahuluan yang dilakukan oleh CV.ACEH POE ATRA. Dimana potensi emas placer yg dikandung pasir di sungai serta  Visi Meningkatkan hasil penambangan dan membentuk usaha tambang yang dikelola oleh pengusaha lokal, serta pemberdayaan masyarakat setempat dalam mendukung usaha pertambangan daerah yang perduli lingkungan sehingga tingkat perekonomian daerah semakin maju.  Misi Menciptakan lapangan pekerjaan baru Meningkatkan hasil produksi pengolahan Membentuk perusahaan tambang yang kuat dengan SDM lokal.
  • 3. Tambang Emas  Teknik pengolahan emas tergantung pada type Endapan emas yang dikatagorikan menjadi dua yaitu : * Endapanprimer/CebakanPrimer. * Endapan plaser / Cebakan Sekunder  Cebakan Primer untuk jenis endapan ini memiliki karakter: *Komponen mineral atau logam tidak tersebar merata pada badan urat. *Mineral bijih dapat berupa kristal-kristal yang kasar. *Kebanyakan urat mempunyai lebar yang sempit sehingga rentan dengan pengotoran ( dilution ). *Kebanyakan urat berasosiasi dengan sesar, pengisi rekahan, dan zona geser (regangan), sehingga pada kondisi ini memungkinkan terjadinya efek dilution pada batuan samping. *Perbedaan assay ( kadar ) antara urat dan batuan samping pada umumnya tajam, berhubungan dengan kontak dengan batuan samping, impregnasi pada batuan samping, serta pola urat yang menjari ( bercabang ). *Fluktuasi ketebalan urat sulit diprediksi, dan mempunyai rentang yang terbatas, serta mempunyai kadar yang sangat erratic ( acak / tidak beraturan ) dan sulit diprediksi. *Kebanyakan urat relatif keras dan bersifat brittle.  metode penambangan yg umum diterapkan adalah tambang bawah tanah ( underground ) dengan metode Gophering, yaitu suatu cara penambangan yang tidak sistematis, tidak perlu mengadakan persiapan-persiapan penambangan ( development works ) dan arah penggalian hanya mengikuti arah larinya cebakan bijih. Oleh karena itu ukuran lubang ( stope ) juga tidak tentu, tergantung dari ukuran cebakan bijih di tempat itu dan umumnya tanpa penyanggaan yang baik.
  • 4. metode penambangan yang umum diterapkan adalah tambang bawah tanah ( underground ) dengan metode Gophering, yaitu suatu cara penambangan yang tidak sistematis, tidak perlu mengadakan persiapan-persiapan penambangan ( development works ) dan arah penggalian hanya mengikuti arah larinya cebakan bijih. Oleh karena itu ukuran lubang ( stope ) juga tidak tentu, tergantung dari ukuran cebakan bijih di tempat itu dan umumnya tanpa penyanggaan yang baik. Pompa udara Generator Lubang bukaan Material batuan dari tambang Penyangga Jalur Transportasi PENGOLAHAN Pencucian Transportasi
  • 5. Cebakan Sekunder Cebakan emas sekunder atau yang lebih dikenal sebagai endapan emas aluvial merupakan emas yang diendapkan bersama dengan material sedimen yang terbawa oleh arus sungai atau gelombang laut adalah karakteristik yang umum ditambang oleh rakyat, karena kemudahan penambangannya. Transportasi Pencucian Pengambilan Material PENGOLAHAN Hammer Mill Pengecilan Ukuran Jaw Crusher Tailing EMAS (AU)
  • 7. RENCANA PENAMBANGAN  Perencanaan penambangan endapan alluvial dan placer * Pendulangan ( panning ) * hydraulicking Dalam hal ini rencana pertambangan adlah dengan sistem hydraulicking yang menggunakan peralatan floatation machines dan dreger machines  Perencanaan penambangan endapan primer * Pembangunan lubang masuk ke tambang. * Pembangunan akses menuju badan bijih. * Penggalian bijih emas * Pengangkutan bijih emas
  • 8. 120 cm 185 cm 145 cm Penambangan metode gophering yang baik dilakukan dengan ketentuan:  Jalan masuk menuju urat bijih emas harus dibuat lebih dari satu buah, dan dapat dibuat datar/horizontal, miring/inclined maupun tegak lurus/vertikal sesuai dengan kebutuhan.  Ukuran jalan masuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan, disarankan diameter > 100 cm.  Lokasi jalan masuk berada pada daerah yang stabil ( kemiringan < 30o ) dan diusahakan tidak membuat jalan masuk pada lereng yang curam.  Lubang bukaan harus dijaga dalam kondisi stabil/tidak runtuh, bila diperlukan dapat dipasang suatu sistem penyanggaan yang harus dapat menjamin kestabilan lubang bukaan ( untuk lubang masuk dengan kemiringan > 60o disarankan untuk selalu memasang penyangga ).  Kayu penyangga yang digunakan disarankan kayu kelas 1 ( kayu jati, kihiang, rasamala, dll ). Ukuran diameter/garistengah kayu penyangga yang digunakan disarankan tidak kurang dari 7 cm. Jarak antar penyangga disarankan tidak lebih dari 0.75 x diameter bukaan ( tergantung kelas kayu penyangga yang digunakan dan kekuatan batuan yang disangga ).  Sirkulasi udara harus terjamin sehingga dapat menjamin kebutuhan minimal 2 m3 /menit, bila perlu dapat menggunakan blower / kompresor untuk men-supply kebutuhan oksigen ke dalam lubang  Disekitar lubang masuk dibuat paritan untuk mencegah air masuk, dan paritan diarahkan menuju ke kolam pengendap dengan pengendapan dilakukan bertahap, bila perlu dapat menggunakan pompa air submersible untuk membuang genangan air dari dalam lubang.
  • 9. DIAGRAM ALIR TEHNOLOGI PROSES PENGOLAHAN BIJIH EMAS
  • 10. Minning equipment untuk ekploitasi dan pengolahan No Jenis kapsitas No Jenis kapasitas 1 Bulldozer 16 Pompa monitor 250m3/h 2 Excavator 17 River floating vessel 250m3/h 3 Dump truk 18 Floation machine 250 m3/h 4 Pompa limbah 3 m3/s 19 Dreger machine 150m3/h 5 Genset 2500kva 20 Table shacking 100 t/h 6 spare part Set 21 konveyor 400 ton/h 7 Gedung + utility 5000 m2 22 Tangki + agitator 250 ton 8 Jaw Crusher 400 ton/h 23 Rotary dryer 150 ton/h 9 Cone Crusher 400 ton/h 24 separator 250 ton/h 10 Hammermill 400 ton/h 25 Electrowinning 11 Ball Mill 400 ton/h 26 Tanur 12 Screening 400 ton/h 27 Alat pemurnian 13 Jack hammer 28 Cetakan 14 Lori 1 ton 29 Timbangan 15 Kompresor screw 15000 m3/h 30 Bahan kimia konsentrat
  • 11. Analisa Perencanaan Keuangan  Pembiayaan direncanakan berasal dari: * Pinjaman Overdraft dari bank * Pinjaman dari sahabat atau kerabat  Analisa Biaya Produksi yang terdiri dari : * Biaya Tenaga Kerja * Biaya utility * Analisa Biaya Penyusutan Peralatan * Biaya Perizinan * Biaya bahan baku berdasarkan perhitungan analisa biaya dengan komponen tersebut diatas diperoleh total biaya produksi dan harga pokok produksi sebagai acuan perhitungan laba.
  • 12. Total Biaya Produksi dan Harga Pokok Produksi Total biaya produksi No Keterangan   Jumlah  a. Biaya Bahan baku per hari 1 Biaya Bahan Baku 762,780,000   Rp 762,780,000.00 2 Biaya Overhead      b. Biaya Utility   2.1. Biaya utility 932,825,000   Rp 932,825,000.00   2.2. Biaya  538,680,939    c. Biaya Tenaga Kerja Penyusutan Rp 266,100,000.00   2.3. Biaya  590,300    d. Depresiasi Alat perizinan Rp 538,680,939.00   2.4. biaya tenaga  266,100,000   kerja  e. Biaya izin Rp 590,300.00     1,738,196,239   3 Biaya produksi   2,500,976,239    Total biaya produksi per hari Rp 2,500,976,239.- 4 Harga Pokok Produksi 140,964 5 Harga Jual retail per gram 400,000 6 Keuntungan yang diharapkan per  259,036 gram
  • 13. Ikhtisar Penjualan No Keterangan  kapasitas Jumlah Rp 1 Harga Jual per gram Rp. 400,000.- 2 Target Produksi 5500 ton / hari konsentart (17,741,9 gram /hari)   Penjualan 7,096,774,194.- 3 Pengeluaran 3,263,756,239.- 5 Laba Kotor Perbulan 114,990,538,650.-
  • 14. Analisa Usaha Pertambangan dalam Bussines Plan Rencana Pengembangan Produksi 1 Pembelian Bahan Baku untuk 6 bulan produksi 130,730,040,000 2 Biaya Over Head untuk 6 bulan produksi 450,175,723,020 Biaya Produksi per 6 bulan 580,905,763,020 Persiapan usaha dan Areal Tambang 1,165,650,000 3 Pembangunan dan Pembelian Mesin 777,128,706,000 4 Biaya Community Development 1,942,822,000 5 Biaya Reklamasi tambang 19,428,217,650 6 Kebutuhan Modal Usaha awal 1,380,571,158,670
  • 15. No Uraian gram Rp Rp 3,193,542.0 1 Hasil produksi selama 6 bulan 0 400,000 1,277,416,800,000.00 2 Biaya produksi selama 6 bulan 1 580,905,763,020 580,905,763,020 3 laba kotor selama 6 bulan 1 696,511,036,980.00 Prediksi Pengembalian Modal Usaha Prediksi pengembalian pinjaman Debitur sebagai berikut : 1.Hutang 2012 Rp. 1,380,571,158,670.00 2.Rencana pengembalian modal selama 2 Tahun, dengan Prediksi penjualan Tahun 2013-2014 sebagai berikut : Laba Kotor per tahun: Rp 1,277,416,800,000.00x 2 semester Rp. 2,554,833,600,000.00 Laba Kotor setelah dipotong hutang Rp. 1,174,262,441,330.00
  • 16. Peluang dan Kesempatan  Kondisi Pasar Saat ini harga emas terus melambung sesuai dengan kondisi moneter sehingga perlu dilakukan pengawasan terhadap kondisi moneter dan hari hari besar. Dalam hal ini tidak perlu ada kecemasan yang besar.  Kendala Mengingat besarnya modal yang dibutuhkan dan adanya minimum produksi agar diperoleh provit yang bagus maka perlu dilakukan penarikan investor dengan perhitungan pembagian provit yang jelas  Peluang Dengan kondisi saat ini, dimana tidak adanya persaingan dalam hal penguasaan lahan tambang dan minimnya pengetahuan masyarakat sekitarnya serta adanya lahan dengan luas 912 ha yang akan dilepas oleh masyarakat diareal tersebut maka dapat memuluskan perusahaan untuk melakukan penambangan secara continue.  Persaingan Setelah melakukan peninjauan lokasi dan pemetaan lokasi didapat data bahwa telah pernah ada survey yang dilakukan oleh perusahaan CV.ACEH POE ATRA dan pernah ada perusahaan exploitasi PT. ARA TUTUT dibuktikan dengan adanya bekas-bekas penambangan dan beberapa peralatan yg masih ditinggal sereta berdasarkan laporan skip CV. ACEH POE ATRA.
  • 17. Strategi Bisnis  Tujuan Merupakan hasil jangka panjang yang akan dicapai dalam usaha produksi emas  Sasaran Bisnis tambang emas ini diharapkan dapat memberikan keuntungan yang lebih baik kepada produsen dan pihak pihak yang terlibat baik secara financial maupun social kemasyarakatan.  Target Dalam hal ini yang menjadi target utama produksi adalah meningkatkan jumlah produksi, memiliki lahan konsesi tambang yang syah.sehingga dapat dilanjutkan dengan penambangan mineral ikutan lainnya yang ada di lokasi tersebut.
  • 18. Penggalangan relasi Untuk mensukseskan bisnis ini dilakukan penggalangan kepada :  Pemilik modal atau investor. Penggalangan relasi  Pemilik lahan dalam hal ini pihak swasta atau Negara agar diperoleh hak penggunaan lahan sebagai kepemilikan HGU  Pemerintah daerah setempat dalam hal ini sebagai pengeluar izin eksplorasi dan eksploitasi.  Aparat keamanan dan muspika setempat dalam hal ini sebagai pengamanan jalannya eksploitasi penambangan.  Masyarakat setempat dalam hal ini sebagai low supporter class, agar pekerjaan penambangan mendapat dukungan serta imbal balik positif sehingga hubungan simbiosis mutualisme terjalin dengan baik dan benar.
  • 19. Proyeksi Keuntungan Jika direncanakan pembangunan fasilitas tambang dan pengolahan di mulai tahun 2012 dan selesai selama 2 tahun yaitu tahun 2015 maka diassumsikan pertambangan mulai beroperasi dan berproduksi ditahun 2016 maka , dengan memasukkan hasil produksi dan nilai keuntungan per bulan maka dapat dilakukan pentabelan sbb:
  • 20. Tabel cash flow tahun kerja 2015 s/d 2016. Bln ke. Modal(Rp) Jlh produksi Provit biaya over head biaya bahan baku Jumlah Rp gr Rp Hasil jual Rp Provit Rp 1 52.145.887.170,00 22.883.400.000,00 75.029.287.170,00 532.257,00 400.000,00 212.902.800.000,00 137.873.512.830,00 2 52.145.887.170,00 22.883.400.000,00 75.029.287.170,00 532.257,00 400.000,00 212.902.800.000,00 137.873.512.830,00 3 52.145.887.170,00 22.883.400.000,00 75.029.287.170,00 532.257,00 400.000,00 212.902.800.000,00 137.873.512.830,00 4 52.145.887.170,00 22.883.400.000,00 75.029.287.170,00 532.257,00 400.000,00 212.902.800.000,00 137.873.512.830,00 5 52.145.887.170,00 22.883.400.000,00 75.029.287.170,00 532.257,00 400.000,00 212.902.800.000,00 137.873.512.830,00 6 52.145.887.170,00 22.883.400.000,00 75.029.287.170,00 532.257,00 400.000,00 212.902.800.000,00 137.873.512.830,00 7 52.145.887.170,00 22.883.400.000,00 75.029.287.170,00 532.257,00 400.000,00 212.902.800.000,00 137.873.512.830,00 8 52.145.887.170,00 22.883.400.000,00 75.029.287.170,00 532.257,00 400.000,00 212.902.800.000,00 137.873.512.830,00 9 52.145.887.170,00 22.883.400.000,00 75.029.287.170,00 532.257,00 400.000,00 212.902.800.000,00 137.873.512.830,00 10 52.145.887.170,00 22.883.400.000,00 75.029.287.170,00 532.257,00 400.000,00 212.902.800.000,00 137.873.512.830,00 11 52.145.887.170,00 22.883.400.000,00 75.029.287.170,00 532.257,00 400.000,00 212.902.800.000,00 137.873.512.830,00 12 52.145.887.170,00 22.883.400.000,00 75.029.287.170,00 532.257,00 400.000,00 212.902.800.000,00 137.873.512.830,00 Total 677.896.533.210,00 297.484.200.000,00 975.380.733.210,00 6.919.341,00 2.767.736.400.000,00 1.792.355.666.790,00