Teori-teori globalisasi meliputi pandangan positif, pesimis, tradisionalis, dan transformasional terhadap fenomena globalisasi. Ada pula teori-teori khusus seperti teori glokalisasi Robertson yang mendeskripsikan penyesuaian lokal terhadap tekanan global, teori isomorphism Meyer mengenai keserupaan sistem antarnegara, dan teori kapitalisme global Robinson mengenai terbentuknya kelas kapitalis transnasional.
2. Teori Globalisasi
Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teoritis yang dapat
dilihat, yaitu:
A. Para '''globalis positif''' dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa
globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab.
Para '''globalis pesimis''' berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya
adalah bentuk penjajahan yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai
sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi.
B. Para '''tradisionalis''' tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah
sebuah mitos semata atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi
sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap
lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital
3. Cochrane dan Pain
Para '''transformasionalis''' berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi
telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita
menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai
"''seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak
terjadi secara langsung''". Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau,
setidaknya, dapat dikendalikan.
4. Teori Globalisasi menurut Ronald Robertson
Menurut sosiolog Roland Robertson, yang memopulerkan kata ini, glokalisasi mendeskripsikan hasil penyesuaian
lokal baru terhadap tekanan global. Di konferensi "Globalization and Indigenous Culture" tahun
1997, Robertson mengatakan bahwa glokalisasi "berarti munculnya tendensi universal dan terpusat secara
bersamaan."
5. Teori Globalisasi menurut Thomas Meyer
Thomas Meyer
Thomas Meyer menulis bahwa masyarakat di aneka macam negara di dunia menjadi makin seolah-olah dalam
hal pemerintahan dan kebijakan, hal ini disebut “isomorphism”. Misalnya negara yang berbasiskan pertanian
tidak menciptakan sistem pendidikan yang berbeda, namun mengadopsi sistem dari negara-negara Barat.
Negara-negara ini juga mengadopsi sistem aturan yang mirip, kebijakan kependudukan dan kesehatan, aturan
lingkungan hidup, dan sebagainya. Sehingga, walau negara-negara berbeda dalam hal pemerintahan, banyak
aspek kebijakan yang mirip. Teori Meyer termasuk dalam teori pemerintahan dunia (World Polity System).
6. Teori Globalisasi Menurut Wiliam Robinson
William Robinson
William Robinson (2004) mengusung teori kapitalisme global (global capitalism). Menurut Robinson, perubahan besar telah
terjadi, dari ekonomi dunia menjadi ekonomi global. Awalnya, setiap negara berbagi ekonomi nasional yang terhubung
dengan negara lain melalui perdagangan dan keuangan dalam sebuah pasar internasional yang terintegrasi. Kemudian,
muncul tahap transnasional kapitalisme dunia. Pada tahap ini, terjadi globalisasi tahap produksi, dikala produksi-produksi
nasional menjadi produksi global.
Menurutnya, telah hadir kelas kapitalis dan negara transnasional gres yang disebut Transnasional Capitalism Class (TCC).
Kelas yang melampaui batas-batas negara ini merupakan sebuah sistem global di mana para kapitalis dari Jepang nyaman
berinvestasi di Amerika Latin sebagaimana para kapitalis dari Amerika Utara berinvestasi di Asia Tenggara. Perkembangan
industri dan bisnis global mereka yang saling terkait mengakibatkan mereka pendorong kapitalisme dunia.