Pemerintahan Megawati Soekarnoputri (2001-2004) berfokus pada kebijakan ekonomi seperti menstabilkan kurs, menekan inflasi, dan membentuk KPK. Di bidang politik, dilakukan pemilu demokratis pada 2004 dan menetapkan undang-undang baru tentang pemilu. Pemerintahan ini mencatat keberhasilan seperti membentuk KPK dan menangkap koruptor, namun juga mengalami kegagalan seperti lepasnya pulau
4. □ Mengurangi hutang luar negeri.
□ Menstabilkan kurs.
□ Menekan inflasi.
□ Memperbaiki kinerja ekspor.
□ Membentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
□ Memutuskan hubungan dengan IMF.
□ Melakukan restrukturisasi dan reformasi sector keuangan.
□ Meningkatkan pendapatan melalui pajak, cukai, dan kepabeanan.
□ Menciptakan situasi kondusif bagi investor.
□ Meningkatkan kegiatan ekspor.
□ Mendorong kemajuan usaha kecil dan menengah.
□ Kerjasama ekonomi dan politik Internasional.
6. □ Mengadakan pemilu demokratis tahun 2004 & melalui dua periode yaitu :
1. Periode pertama memilih anggota legislatif.
2. Periode kedua memilih presiden dan wakil presiden secara langsung.
□ Memelihara dan menetapkan stabilitas Nasional.
□ Menjaga keutuhan NKRI.
□ Membangun tatanan politik baru, dengan mengeluarkan undang - undang
baru yakni :
1. UU No. 12 Tahun 2003 tentang pemilihan umum
2. UU No. 22 Tahun 2003 tentang susunan dan kedudukan DPR/MPR
3. UU No. 23 Tahun 2003 tentang pemilihan presiden dan wakil presiden
□ Mendukung dana, tenaga, dan sumberdaya lain untuk suksesnya
penerapan UU tersebut.
□ Melanjutkan amandemen UUD 1945.
□ Meluruskan otonomi daerah.
7. PEMILU
2004 Diselenggarakan 5
April 2004. Diikuti
24 partai politik.
Lima parpol suara
terbanyak:
1. Golkar (21,58%)
2. PDI-P (18,53%)
3. PKB (10,57%)
4. PPP (8,15%)
5. PAN (6,44%)
Diadakan putaran
kedua:
1. H. Susilo
Bambang
Yudhoyono dan
Drs. Muhammad
Jusuf Kalla
(60,62%)
2. Hj. Megawati
Soekarnoputri
dan K.H. Ahmad
Hasyim
(39,38%)
9. 1. Mendirikan Lembaga pemberantas korupsi KPK
2. Menghentikan aktivitas Freeport karena dianggap melanggar aturan
Internasional tentang AMDAL.
3. Menghentikan kontrak pertambangan minyak Caltex di Blok Natuna Kepri.
4. Menghentikan kontrak pertambangan Migas Caltex di Riau daratan.
5. Membubarkan BUMN Indosat.
6. Menangkap 17 jenderal korup dan menangkap Ketua Partai Golkar Akbar
Tanjung yang terlibat korupsi dana JPS senilai Rp40 milyar.
7. Keluar dari IMF yang menandakan Indonesia sudah keluar dari krisis 1998 dan
Indonesia yang lebih mandiri.
8. Menangkap 21 pengemplang Bantuan Likuiditas Bank Indonesia, (BLBI
dikucurkan oleh Suharto tahun 1996 sebesar 600 Trilyun).
9. Mega mengeluarkan Keppres no 34 Tahun 2004 tentang penertiban bisnis
TNI. Dimana aparat TNI sering dipakai untuk memback-up ilegal logging &
kejahatan lainnya ditindak tegas dengan pemecatan ditambah kurungan
penjara.
10. Mendirikan Akademi Intelijen.
11. Melakukan pembangunan infrastruktur. Tol Cipularang (Cikampek-Bandung),
Jembatan Surabaya Madura (Suramadu), Tol Cikunir, Rel ganda kereta api.
12. Lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan.