Globalisasi pertama kali digunakan pada tahun 1985 untuk menunjuk pada politik ekonomi dan perdagangan bebas. Ada empat aspek globalisasi yaitu aktivitas lintas negara, peningkatan arus perdagangan dan investasi, sistem transportasi dan komunikasi baru, serta dampak peristiwa jauh. Globalisasi juga meningkatkan interaksi budaya melalui media dan masalah bersama seperti lingkungan.
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Efusi pleura adalah akumulasi cairan yang berlebihan pada rongga pleura, cairan tersebut mengisi ruangan yang mengelilingi paru. Cairan dalam jumlah yang berlebihan dapat mengganggu pernapasan dengan membatasi peregangan paru selama inhalasi.
Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapatnya cairan pleura dalam jumlah yang berlebihan di dalam rongga pleura, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran cairan pleura. Dalam keadaan normal, jumlah cairan dalam rongga pleura sekitar 10-200 ml. Cairan pleura komposisinya sama dengan cairan plasma, kecuali pada cairan pleura mempunyai kadar protein lebih rendah yaitu <1,5 />< 30mm.
Diantara celah-celah sel ini terdapat sel limfosit
Di bawah sel-sel mesothelial ini terdapat endopleura yang berisi fibrosit dan histiosit
Di bawahnya terdapat lapisan tengah berupa jaringan kolagen dan serat-serat elastik
Lapisan terbawah terdapat jaringan interstitial subpleura yang banyak mengandung pembuluh darah kapiler dari a. Pulmonalis dan a. Brakhialis serta pembuluh limfe
Menempel kuat pada jaringanparu
Fungsinya. untuk mengabsorbsi cairan. Pleura
• Pleura parietalis
Jaringan lebih tebal terdiri dari sel-sel mesothelial dan jaringan ikat (kolagen dan elastis)
Dalam jaringan ikat tersebut banyak mengandung kapiler dari a. Intercostalis dan a. Mamaria interna, pembuluh limfe, dan banyak reseptor saraf sensoris yang peka terhadap rasa sakit dan perbedaan temperatur. Keseluruhan berasal n. Intercostalis dinding dada dan alirannya sesuai dengan dermatom dada
Mudah menempel dan lepas dari dinding dada di atasnya
Fungsinya untuk memproduksi cairan pleura
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini mengenai gangguan pernapasan yang berjudul` EFUSI PLEURA`.adalah mengetahui patofisiologi dari penyakit pernapasan tersebut.
C. Rumusan Permasalahan
• Untuk mengetahui pengertian efusi pleura
• Untuk mengetahui etiologi efusi pleura
• Untuk mengetahui manifestasi efusi pleura
• Untuk mengetahui patofisiologi efusi pleura
• Untuk mengetahui diagnosis efusi pleura
• Untuk mengetahui pengobatan(penatalaksaan) efusi pleura
• Untuk meng
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Efusi pleura adalah akumulasi cairan yang berlebihan pada rongga pleura, cairan tersebut mengisi ruangan yang mengelilingi paru. Cairan dalam jumlah yang berlebihan dapat mengganggu pernapasan dengan membatasi peregangan paru selama inhalasi.
Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapatnya cairan pleura dalam jumlah yang berlebihan di dalam rongga pleura, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran cairan pleura. Dalam keadaan normal, jumlah cairan dalam rongga pleura sekitar 10-200 ml. Cairan pleura komposisinya sama dengan cairan plasma, kecuali pada cairan pleura mempunyai kadar protein lebih rendah yaitu <1,5 />< 30mm.
Diantara celah-celah sel ini terdapat sel limfosit
Di bawah sel-sel mesothelial ini terdapat endopleura yang berisi fibrosit dan histiosit
Di bawahnya terdapat lapisan tengah berupa jaringan kolagen dan serat-serat elastik
Lapisan terbawah terdapat jaringan interstitial subpleura yang banyak mengandung pembuluh darah kapiler dari a. Pulmonalis dan a. Brakhialis serta pembuluh limfe
Menempel kuat pada jaringanparu
Fungsinya. untuk mengabsorbsi cairan. Pleura
• Pleura parietalis
Jaringan lebih tebal terdiri dari sel-sel mesothelial dan jaringan ikat (kolagen dan elastis)
Dalam jaringan ikat tersebut banyak mengandung kapiler dari a. Intercostalis dan a. Mamaria interna, pembuluh limfe, dan banyak reseptor saraf sensoris yang peka terhadap rasa sakit dan perbedaan temperatur. Keseluruhan berasal n. Intercostalis dinding dada dan alirannya sesuai dengan dermatom dada
Mudah menempel dan lepas dari dinding dada di atasnya
Fungsinya untuk memproduksi cairan pleura
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini mengenai gangguan pernapasan yang berjudul` EFUSI PLEURA`.adalah mengetahui patofisiologi dari penyakit pernapasan tersebut.
C. Rumusan Permasalahan
• Untuk mengetahui pengertian efusi pleura
• Untuk mengetahui etiologi efusi pleura
• Untuk mengetahui manifestasi efusi pleura
• Untuk mengetahui patofisiologi efusi pleura
• Untuk mengetahui diagnosis efusi pleura
• Untuk mengetahui pengobatan(penatalaksaan) efusi pleura
• Untuk meng
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Istilah globalisasi pertama kali digunakan
oleh Theodore Levit tahun 1985.istilah
itu semula digunakan untuk menunjuk
pada politik-ekonomi,khususnya politik
perdagangan bebas dan transaksi
keuangan.
Ada empat aspek globalisasi yang
kemukakan yaitu:
a. Seluruh kegiatan politik,social,ekonomi
melintasi Negara negara;
b. Globalisasi meningkatkan keuntungan
kita satu sama lain dengan
meningkatnya arus perdagangan,
investaasi, keuangan,migrasi dan
kebudayaan.
3. c. Sistem-sistem transportasi,
informasi, dan komunikasi yang
baru dan serba canggih berarti
bahwa ide,barang,informasi,
modal dan orang bergerak
dapat lebih cepat.
d. Peristiwa peristiwa secara
geografis jauh memiliki dampak
dan pengaruh yang besar bagi
hidup kita.
Bahkan, perkembangan
perkembangan lokaql membawa
dampak globalyang luar biasa.
Batas amtara persoalan dalam
negeri dan global menjadi kabur
4. Ciri-ciri Globalisasi
1. bahwa komunikasi global terjadi demikian
cepatnya, sementara melalui pergerakan massa
semacam turisme memungkinkan Perubahan
dalam Konstantin ruang dan waktu.
Perkembangan barang-barang seperti telepon
genggam, televisi satelit, dan internet
menunjukkan kita merasakan banyak hal dari
budaya yang berbeda.
2. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara
yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai
akibat dari pertumbuhan perdagangan
internasional, peningkatan pengaruh perusahaan
multinasional, dan dominasi organisasi semacam
World Trade Organization (WTO).
5. 3. Peningkatan interaksi kultural melalui
perkembangan media massa (terutama
televisi, film, musik, dan transmisi
berita dan olah raga internasional). Saat
ini, kita dapat mengonsumsi dan
mengalami gagasan dan pengalaman
baru mengenai hal-hal yang melintasi
beraneka ragam budaya, misalnya dalam
bidang fashion, literatur, dan makanan.
4. Meningkatnya masalah bersama,
misalnya pada bidang lingkungan hidup,
krisis multinasional, inflasi regional dan
lain-lain.
6. Kennedy dan Cohen menyimpulkan
bahwa transformasi ini telah
membawa kita pada
globalisme, sebuah kesadaran dan
pemahaman baru bahwa dunia adalah
satu. Giddens menegaskan bahwa
kebanyakan dari kita sadar bahwa
sebenarnya diri kita turut ambil bagian
dalam sebuah dunia yang harus
berubah tanpa terkendali yang ditandai
dengan selera dan rasa ketertarikan
akan hal sama, perubahan dan
ketidakpastian, serta kenyataan yang
mungkin terjadi. Sejalan dengan
itu, Peter Drucker menyebutkan
globalisasi sebagai zaman transformasi
sosial
8. 1. Para globalis percaya bahwa globalisasi
adalah
sebuah kenyataan yang memiliki
konsekuensi nyata terhadap bagaimana
orang dan lembaga di seluruh dunia
berjalan. Mereka percaya bahwa negara-
negara dan kebudayaan lokal akan hilang
diterpa kebudayaan dan ekonomi global
yang homogen. meskipun demikian, para
globalis tidak memiliki pendapat sama
mengenai konsekuensi terhadap proses
tersebut.
2. Para globalis positif dan optimistis
menanggapi dengan baik perkembangan
semacam itu dan menyatakan bahwa
globalisasi akan menghasilkan masyarakat
dunia yang toleran dan bertanggung jawab.
Gambar Perang
terbuka, episode
kemanusiaan yang
menyedihkan yang
dapat mengancam
globalisasi.
9. 3. Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi
tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa
fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika
memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka
merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah
fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa
yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan
tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan
perdagangan kapital.
4. Para transformasionalis berada di antara para
globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa
pengaruh globalisasi telah sangat dilebih
lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga
berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita
menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi
teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi
seharusnya dipahami sebagai "seperangkat
hubungan yang saling berkaitan dengan murni
melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar
tidak terjadi secara langsung". Mereka
menyatakan bahwa proses
10. Reaksi masyarakat terhadap
globalisasi
A . G e r a k a n
p r o -
g l o b a l i s a s i
Pendukung globalisasi (sering juga disebut dengan pro-
globalisasi) menganggap bahwa globalisasi dapat
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi
masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan
komparatif yang dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini
menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling
bergantung dan dapat saling menguntungkan satu sama
lainnya, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan
dalam bidang ekonomi. Kedua negara dapat melakukan
transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan
komparatif yang dimilikinya. Misalnya, Jepang memiliki
keunggulan komparatif pada produk kamera digital
(mampu mencetak lebih efesien dan bermutu tinggi)
sementara Indonesia memiliki keunggulan komparatif
pada produk kainnya
11. B . G e r a k a n a n t i g l o b a l i s a s i
Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum
digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang
dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global
dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar
negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
"Antiglobalisasi" dianggap oleh sebagian orang sebagai
gerakan sosial, sementara yang lainnya menganggapnya
sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah gerakan
sosial yang berbeda-beda. Apapun juga maksudnya, para
peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap
ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini, yang
menurut mereka mengikis lingkungan hidup, hak-hak
buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak
lagi penyebab-penyebab lainnya.
Namun, orang-orang yang dicap "antiglobalisasi" sering
menolak istilah itu, dan mereka lebih suka menyebut diri
mereka sebagai Gerakan Keadilan Global
12. Wujud nyata dari globalisasi ekonomi
Menurut Tantri Abeng
TANTRI
ABENG
Pembiayaan
Tenaga
Kerja
Informasi
Produksi
Perdagang
an
13. 1.Globalisasi produksi,
Di mana perusahaan berproduksi di
berbagai negara, dengan sasaran agar
biaya produksi menjadi lebih rendah. Hal
ini dilakukan baik karena upah buruh yang
rendah, tarif bea masuk yang
murah, infrastruktur yang memadai atau
pun karena iklim usaha dan politik yang
kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi
lokasi manufaktur global.
Wujud nyata dari globalisasi
ekonomi
Menurut Tantri Abeng
14. 2. Globalisasi pembiayaan.
Perusahaan global mempunyai akses untuk
memperoleh pinjaman atau melakukan investasi
(baik dalam bentuk portofolio atau pun
langsung) di semua negara di dunia. Sebagai
contoh, PT Telkom dalam memperbanyak
satuan sambungan telepon, atau PT Jasa
Marga dalam memperluas jaringan jalan tol
telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan
pola BOT (build operate transfer) bersama
mitrausaha dari manca negara.
15. 3. Globalisasi tenaga kerja.
Perusahaan global akan mampu
memanfaatkan tenaga kerja dari
seluruh dunia sesuai kelasnya,seperti
penggunaan staf profesional diambil
dari tenaga kerja yang telah memiliki
pengalaman internasional atau buruh
kasar yang biasa diperoleh dari negara
berkembang. Dengan globalisasi maka
human movement akan semakin mudah
dan bebas
16. 4. Globalisasi jaringan informasi.
Masyarakat suatu negara dengan mudah
dan cepat mendapatkan informasi dari
negara-negara di dunia karena kemajuan
teknologi, antara lain melalui:
cetak dll. Dengan jaringan komunikasi
yang semakin maju telah membantu
meluasnya pasar ke berbagai belahan
dunia untuk barang yang sama. Sebagai
contoh : KFC, celana jeans levi's, atau
hamburger melanda pasar dimana
mana. Akibatnya selera masyarakat
dunia -baik yang berdomisili di kota
ataupun di desa- menuju pada selera
global.
17. 5. Globalisasi Perdagangan.
Hal ini terwujud dalam
bentuk penurunan dan
penyeragaman tarif serta
penghapusan berbagai
hambatan nontarif.
Dengan demikian kegiatan
perdagangan dan
persaingan menjadi
semakin cepat, ketat, dan
fair.
18. • Produksi global dapat ditingkatkan
• Meningkatkan kemakmuran masyarakat
dalam suatu negara
PO
• Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
• Dapat memperoleh lebih banyak modal dan
teknologi yang lebih baik
SI
• Menyediakan dana tambahan untuk
pembangunan ekonomi
TIF
19. • Menghambat pertumbuhan sektor
industri
• Memperburuk neraca pembayaran
NE
• Sektor keuangan semakin tidak stabil
GA
• Memperburuk prospek pertumbuhan
ekonomi jangka panjang
TIF
20. Dampak positif
1. Mudah memperoleh informasi dan
ilmu pengetahuan
2. Mudah melakukan komunikasi
3. Cepat dalam bepergian ( mobili-tas
tinggi )
4. Menumbuhkan sikap kosmopolitan
dan toleran
5. Memacu untuk meningkatkan
kualitas diri
6. Mudah memenuhi kebutuhan
Dampak Globalisasi Sosbud
21. Dampak negatif
1. Informasi yang tidak tersaring
2. Perilaku konsumtif
3. Membuat sikap menutup diri,
berpikir sempit
4. Pemborosan pengeluaran dan
meniru perilaku yang buruk
5. Mudah terpengaruh oleh hal
yang berbau barat
22. Dampak positif
1. munculnya nilai dan norma baru yang sesuai
dengan tuntutan perkembangan zaman.
2. adanya struktur dan hubungan sosial baru
yang lebih manusiawi.
3. berkembangnya lembaga sosial baru.
4. kemajuan di berbagai bidang kehidupan, baik
sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.
5. kemajuan teknologi di berbagai bidang
kehidupan.
6. kemudahan dalam menjalin komunikasi
dengan masyarakat lain.
Dampak globalisasi sosial
23. Dampak negatif
1. adanya disorientasi nilai dan norma
yang
berlaku.
2. munculnya konflik sosial, baik vertikal
maupun horizontal.
3. tidak berfungsinya lembaga sosial secara
optimal.
4. munculnya krisis multidimensi dalam
masyarakat.
5. terjadinya kerusakan lingkungan akibat
perubahan pola hidup.
6. menimbulkan degradasi kualitatif
tatanan sosial.
Demontrasi dipicu
oleh tuntutan
kebutuhan hidup
24.
25. Masuk dan tersebarnya nilai-nilai demokrasi
dan kesadaran politik. (+)
Semakin lunturnya nilai-nilai politik yng
berdasarkan semangat kekeluargaan,
musyawarah mufakat, dan gotong royong.(-)
Semakin menguatnya nilai-nilai politik
berdasarkan semangat individual, kelompok,
oposisi, mayoritas.(+)
Transparansi ( keterbukaan ), akuntabilitas (
tanggung jawab ), dan profesionalisme dalam
penyelenggaraan pemerintahan. (+)
26. Masuknya nilai-nilai asing secara mudah, antara lain
melalui internet, televisi, radio, dan berbagai media
cetak.
Semakin memudarnya apresiasi masyarakat terhadap
budaya lokal. Sementara gaya hidup individualisme,
hedonisme (pengutamaan, kenikmatan sesaat ), dan
konsumerisme semakin berkembang.
Semkin lunturnya semangat gotong-royong,
solidaritas, kepedulian sosial, kesetiakawanan sosial,
dan kebersaman.
Semakin memudarnya nilai-nilai keagamaan dalam
kehidupan bermasyarakat.
Masyarakat lebih mengutamakan hal-hal yang bersifat
rasional (yang dapat diterima oleh akal).
27. Semakin menguatnya desakan terhadap
supremasi hukum, demokrasi, dan penegakan
hak-hak asasi manusia.
Menguatnya regulasi (pengaturan) hukum dan
pembuatan peraturan perundang-undangan
yang memihak kepada masyarakat.
Semakin merebaknya tindak kejahatan lintas
negara dan terorisme internasional.
Menguatnya kedudukan masyarakat sipil
dengan memposisikan tentara dan polisi
sebatas sebagai penjaga keamanan,
kedaulatan, dan ketertiban.
28. Globalisasi merupakan kenyataan.
Globalisasi dapat dipandang sebagai tantangan dan
peluang.
Ada sisi positif dan negatif dalam globalisasi.
Globalisasi bisa kita manfaatkan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan. Pada sisi lain
globalisasi menyebabkan kita selalu tergantung pada
negara lain.
Globalisasi juga menyebabkan perubahan gaya hidup
dan kita bersifat suka belanja.
Sikap kita menghadapi globalisasi kita terima hal-hal
yang sesuai dengan budaya kita dan menolak hal-hal
yang tidak sesuai dengan budaya kita.
29. Hal-hal yang dilakukan dalam menghadapi
globalisasi:
1. mengembangkan kemampuan,
2. belajar keras dan rajin supaya tidak ketinggalan
dengan negara lain.
3. belajar bahasa asing, agar dapat berkomunikasi
dengan orang asing.
4. mengembangkan kemampuan dalam
menggunakan media komunikasi dan teknologi.
30. Sikap untuk dapat manfaat globalisasi:
1. Upaya secara terus-menmerus untuk meningkatkan
kualitas pendidikan bagi anak bangsa.
2. Sedapat mungkin berbagai regulasi yang dibuat
hendaknya tidak mengorbankan kepentingan nasional
bangsa secara keseluruhan.
3. Segenap lapisan masyarakat hendaknya berpartisipasi
untuk mengnindari dampak globalisasi yang negatif
termasuk mengendalikan berbagai tindakan yang
cenderung anarkhis.
4. Segenap lapisan masyarakat hendaknya berpartisipasi
dalam memperkokoh ketahanan nilai-nilai lokal melalui
keteladanan yang baik, termasuk meningkatkan nilai-
nilai religius sesuai dengan keyakinan agamanya
masing-masing.
5. Memantapkan identitas nasional, integrasi nasional dan
wawasan kebangsaan melalui sikap saling menghargai,
solidaritas, keterbukaan, dan toleransi.
31. Kompetensi manusia di era global adalah
manusia yang memiliki:
Kompetensi interlektual,
Kompetensi (intra)personal,
Kompetensi komunikatif,
Kompetensi sosial budaya,
Kompetensi kinestetis-vokasional,
Kompetensi hidup bersama secara
multikultural,
32. Kompetensi interlektual,
yaitu memiliki kemampuan berpikir dan
bernalar, kemampuan kreatif dan inovatif
(memperbarui, meneliti dan
menemukan), kemampuan memecahkan
masalah, dan kemampuan mengambil
keputusan strategis yang mendukung
kehidupan global.
Kompetensi (intra)personal,
berupa
kemandirian, ketahanbantingan, independen, k
reativitas dan produkstivitas, kejujuran-
keberanian, keadilan, keterbukaan, mengelola
diri sendiri, dan menempatkan diri sendiri
secara bermakna serta orientasi pada
keunggulan yang sesuai dengan kehidupan
global.
33. Kompetensi komunikatif,
berupa kemahiran wacana, kemampuan
menguasai sarnana komunikasi mutakhir,
kemampuan menguasai bahasa internasional,
kemampuan bekerjasama, dan kemampuan
membangun hubungan-hubungan dengan
pihak lain yang mendukung kehidupan global
dalam satu sistem dunia.
Kompetensi sosial budaya,
berupa kemampuan hidup bersama orang lain,
kemampuan memahami dan menyelami
keberadaan orang/pihak lain, kemampuan
memahami dan menghormati kebiasaan orang
lain, kemampuan berhubungan atau
berinteraksi dengan pihak lain, dan
kemampuan bekerja sama secara multikultural.
34. Kompetensi kinestetis-vokasional,
berupa kecakapan mengoperasionalkan
sarana-sarana komunikasi mutakhir,
kecakapan melakukan pekerjaan mutakhir, dan
kecakapan menggunakan alat-alat mutakhir
yang mendukung suksesnya berkiprah dalam
kehidupan global.
Kompetensi hidup bersama secara
multikultural, berupa kemampuan
bermasyarakat secara multikultural, kecakapan
bekerja secara multikultural, kecakapan
bertingkah laku secara multikultural, dan
kemahiran bersopan santun lintas kultural
serta kemampuan menyesuaikan diri di tempat
berbeda-beda.