SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
KELOMPOK 2SERIZAWA Kasus	:aborsi Anggota	: Adetya W Catra P Eko Oddie Helmi Y Kandar S Marfin S
aborsi Gugurkandunganatauaborsi (bahasa Latin: abortus) adalahberhentinyakehamilansebelumusiakehamilan 20 minggu yang mengakibatkankematianjanin. Apabilajaninlahirselamat (hidup) sebelum 38 minggunamunsetelah 20 minggu, makaistilahnyaadalahkelahiranprematur. Dalamilmukedokteran, istilah-istilahinidigunakanuntukmembedakanaborsi: Spontaneous abortion: gugurkandungan yang disebabkanoleh trauma kecelakaanatausebab-sebabalami. Induced abortionatauprocured abortion: penggugurankandungan yang disengaja. Termasukdidalamnyaadalah:  Therapeutic abortion: pengguguran yang dilakukankarenakehamilantersebutmengancamkesehatanjasmaniataurohani sang ibu, kadang-kadangdilakukansesudahpemerkosaan. Eugenic abortion: pengguguran yang dilakukanterhadapjanin yang cacat. Elective abortion: pengguguran yang dilakukanuntukalasan-alasan lain. Dalambahasasehari-hari, istilah "keguguran" biasanyadigunakanuntukspontaneous abortion, sementara "aborsi" digunakanuntukinduced abortion.
Kasusaborsi Metrotvnews.com, Ciamis:PolisiterusmelakukanpenyelidikandanpengembanganterkaitkasuspraktikaborsidiKecamatanJatinagara, KabupatenCiamis, Jawa Barat. PolisimendugapraktikMakIlohsebagaidukunaborsiinisudahberlangsungselama 35 tahun, danpolisimendugamasihadanyatemuankuburanbayihasilaborsilainnya.WalaupunMakIlohtetapmengelakdantakmengakuiataspraktikdukunaborsitersebut. Namunpihakkepolisiansektor (Polsek) Kawali, Ciamis, takpercayabegitusajadanterusmelakukanpemeriksaandanpenyelidikan yang intensifterhadapMakIlohdansejumlahsaksi. MenurutKepolisianSektorKawaliAjunKomisarisPolisi Ari SatmokopihadapselainmelakukanpemeriksaanterhadapMakIlohsejumlahsaksitermasukduaorangtersangkalainnyayaituRoni yang berperansebagaipenguburbayihasilaborsi.PihaknyaagakkesulitandalampemeriksaantersangkaMakIlohkarenaterusmengelakdanmenyangkalsemuatuduhanpolisi, MakIlohhanyamengakudirinyaselamainihanyamenjadidukunberanak yang kerjanyamenolongibumelahirkan. Demikianproseshukumterusberjalan.
Aspek Hukum Menuruthukum-hukum yang berlakudi Indonesia, aborsiataupengguguranjanintermasukkejahatan, yang dikenaldenganistilah "AbortusProvocatusCriminalis"  Yang dikenaihukumandalamhalini : Ibu yang melakukanabortus Dokter/bidan/dukun/tenagakesehatan lain yang melakukanaborsi Orang-orang/pihak yang mendukungterlaksananyaaborsi Beberapapasal yang terkaitadalah : KUHP pasal 299, 346, 347, 348, 349 tentanglaranganpenggugurankandungan. UU RI No. 1 tahun 1946 menyatakanaborsimerupakantindakanpelanggaranhukum. UU RI No. 7 tahun 1984 tentanfmenghapusdiskriminasipadawanita. UU RI No. 23 tahun 1992,     pasal 15 : abortusdiperbolehkandenganalasanmedis. Pasal 77c : kebebasanmenentukanreproduksi Pasal 80 : dokterbolehmelakukanaborsi yang aman. ApabiladitinjaudariHuman Rights (HAM) : Setiapmanusiaberhakkapanmerekabereproduksi RUU pasal 7 : berhakmenentukankapandanjumlahreproduksi. RUU Kesehatanpasal 63
Aspek medicolegal Dalamduniamedis, aborsisecaragarisbesardibedakanmenjadiduamacam, yakniaborsispontandanaborsiprovokatus. Aborsiprovokatusselanjutnyadibedakanmenjadiaborsiprovokatusterapeutikdanaborsiprovokatuskriminalis.Aborsispontanpenyebabnyadapatkarenafaktor maternal (ibu) sepertiinfeksi, penyakitkronik yang melemahkanibu, pengaruh hormonal ibu, kekurangangizipadaibu (malnutrisi), kelelahanfisik, trauma psikologis, kelainanrahim, kelainansistempertahanan (sistemimun). Selainfaktor maternal, faktorjaninsendiriberperanan, yaknijanin yang mengalamikelainankromosom, sehinggajanintakdapattumbuhdenganbaikdanakhirnyameninggaldalamkandungan.Pendekkata, aborsispontanterjadidiluarcampurtanganmanusia.Aborsiprovokatusadalahaborsi yang terjadikarenacampurtanganmanusia, dibedakanmenjadiduayaituterapeutik/elektifdankriminalis. Aborsiterapeutikdapatdilakukandenganindikasimedissebagaiberikut yang pertamaadalahbilakelanjutankehamilandapatmengancamjiwaibuataumenjadigangguan yang seriusbagikesehatanibu, yang keduabilakelanjutankehamilankemungkinanbesarakanmenghasilkanpersalinananakdengancacatbawaanberatataucacat mental
Kode etik Di Indonesia, baikmenurutpandangan agama, Undang-Undang Negara, maupunEtikKedokteran, seorangdoktertidakdiperbolehkanuntukmelakukantindakanpenggugurankandungan (abortusprovokatus). Bahkansejakawalseseorang yang akanmenjalaniprofesidoktersecararesmidisumpahdenganSumpahDokter Indonesia yang didasarkanatasDeklarasiJenewa yang isinyamenyempurnakanSumpahHippokrates, dimanaiaakanmenyatakandiriuntukmenghormatisetiaphidupinsanimulaidarisaatpembuahan. Dari aspeketika, IkatanDokter Indonesia telahmerumuskannyadalamKodeEtikKedokteran Indonesia mengenaikewajibanumum, pasal 7d: Setiapdokterharussenantiasamengingatakankewajibanmelindungihidupmakhlukinsani. Padapelaksanaannya, apabilaadadokter yang melakukanpelanggaran, makapenegakanimplementasietikakandilakukansecaraberjenjangdimulaidaripanitiaetikdimasing-masing RS hinggaMajelisKehormatanEtikaKedokteran (MKEK). Sanksitertinggidaripelanggaranetikiniberupa "pengucilan" anggotadariprofesitersebutdarikelompoknya. Sanksiadministratiftertinggiadalahpemecatananggotaprofesidarikomunitasnya. Bunyilafalsumpahdokter : Sayaakanmerahasiakansegalasesuatu yang sayaketahuidaripasienbahkanhinggapasienmeninggal. Bunyilafalsumpahdokter : Sayaakanmenghormatisetiaphidup insane mulaidaripembuahan. PenjelasanPasal 7c KODEKI : AbortusProvokatusdapatdibenarkandalamtindakanpengobatan/media Pasal 10 KODEKI : Dokterwajibmengingatakankewajibannyamelindungihiduptiapinsani.
Pandangan agama Beberapapandangan agama tentangaborsiadalahsebagaiberiku : Islam MajelisUlama Indonesia memfatwakanbahwa : Aborsiharamhukumnyasejakterjadinyaimplantasiblastosispadadindingrahimibu (nidasi).  Aborsidibolehkankarenaadanyauzur, baik yang bersifatdaruratataupunhajat.  Keadaandarurat yang berkaitandengankehamilah yang membolehkanaborsiadalah:  Perempuanhamilmenderitasakitfisikberatsepertikanker stadium lanjut, TBC dengancavernadanpenyakit-penyakitfisikberatlainnya yang harusditetapkanoleh Tim Dokter.  Dalamkeadaandimanakehamilanmengancamnyawasiibu.  Keadaanhajat yang berkaitandengankehamilan yang dapatmembolehkanaborsiadalah:  Janin yang dikandungdideteksimenderitacacat genetic yang kalaulahirkelaksulitdisembuhkan.  Kehamilanakibatperkosaan yang ditetapkanoleh Tim yang berwenang yang didalamnyaterdapatantara lain keluargakorban, dokter, danulama.  Kebolehanaborsisebagaimanadimaksudhuruf b harusdilakukansebelumjaninberusia 40 hari.  Aborsiharamhukumnyadilakukanpadakehamilan yang terjadiakibatzina. Kristen Secarasingkatdidalam Al Kitabdapatdisimpulkanbahwaaborsidalambentukdanalasanapapundilarangkarena : Apabilaadaspermadan ovum telahbertwmumaka unsure kehidupantelahada. Abortuspadajanin yang cacattidakdiperbolehkankarenaTuhanmempunyairencana lain padahidupseorangmanusia AnakadalahpemberianTuhan. Bilaterjadikasuspemerkosaan, diharapkankeluargasertaorang-orangterdekatdapatmemberisemangat. Aborsiuntukmenyembunyikanaibtidakdibenarkan. Katolik Hampirsamadenganpernyataan agama Kristen, dalam agama katolikaborsijugadilarang. Hindu AborsidalamTeologiHinduismetergolongpadaperbuatan yang disebut "Himsa karma" yaknisalahsatuperbuatandosa yang disejajarkandenganmembunuh, meyakiti, danmenyiksa. Olehkarenaitulahperbuatanaborsidisetarakandenganmenghilangkannyawa, makaaborsidalam Agama Hindu tidakdikenaldantidakdibenarkan. Budha     Dalam agama budhaperlakuanaborsitidakdibenarkankarenasuatu karma harusdiselesaikandengancara yang baik, jikatidakmakaakantimbul karma yang lebihburuklagi.
SERIZAWA TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot (18)

Aborsiiiiii
AborsiiiiiiAborsiiiiii
Aborsiiiiii
 
Bab i aborsi
Bab i aborsiBab i aborsi
Bab i aborsi
 
Pendekatan etika kristen tentang aborsi
Pendekatan etika kristen tentang aborsiPendekatan etika kristen tentang aborsi
Pendekatan etika kristen tentang aborsi
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Persentase aborsi
Persentase aborsiPersentase aborsi
Persentase aborsi
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Aborsi dalam perspektif agama dan kesehatan
Aborsi dalam perspektif agama dan kesehatanAborsi dalam perspektif agama dan kesehatan
Aborsi dalam perspektif agama dan kesehatan
 
ABORSI
ABORSIABORSI
ABORSI
 
aborsi (kesadaran wanita)
aborsi (kesadaran wanita)aborsi (kesadaran wanita)
aborsi (kesadaran wanita)
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Abortus leaflet
Abortus leafletAbortus leaflet
Abortus leaflet
 
ABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM
ABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAMABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM
ABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM
 
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiMakalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
 
Islam dan kesehatan
Islam dan kesehatanIslam dan kesehatan
Islam dan kesehatan
 
Audit Maternal Perinatal (Abortus Incomplit)
Audit Maternal Perinatal (Abortus Incomplit)Audit Maternal Perinatal (Abortus Incomplit)
Audit Maternal Perinatal (Abortus Incomplit)
 
Abortus illahhhhhh
Abortus illahhhhhhAbortus illahhhhhh
Abortus illahhhhhh
 
Inseminasi
InseminasiInseminasi
Inseminasi
 

Similar to Aborsi (20)

Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Makalah iskes
Makalah iskesMakalah iskes
Makalah iskes
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Slide-LSE-LSE-Slide-10.pptx
Slide-LSE-LSE-Slide-10.pptxSlide-LSE-LSE-Slide-10.pptx
Slide-LSE-LSE-Slide-10.pptx
 
Isu etik (aborsi)
Isu etik (aborsi)Isu etik (aborsi)
Isu etik (aborsi)
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
 
PPT Aborsi.pptx
PPT Aborsi.pptxPPT Aborsi.pptx
PPT Aborsi.pptx
 
PPT Aborsi.pptx
PPT Aborsi.pptxPPT Aborsi.pptx
PPT Aborsi.pptx
 
Kelas xi nikmat membawa sengsara
Kelas xi nikmat membawa sengsaraKelas xi nikmat membawa sengsara
Kelas xi nikmat membawa sengsara
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
ABORSI-pertemuan-4.docx
ABORSI-pertemuan-4.docxABORSI-pertemuan-4.docx
ABORSI-pertemuan-4.docx
 
Garuda956500
Garuda956500Garuda956500
Garuda956500
 
Bioetika dan abortus
Bioetika dan abortusBioetika dan abortus
Bioetika dan abortus
 
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabungMakalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
 
Yudy kirihio
Yudy kirihioYudy kirihio
Yudy kirihio
 
Campuran
CampuranCampuran
Campuran
 
Kti tiwi
Kti tiwiKti tiwi
Kti tiwi
 
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdf
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdfAborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdf
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdf
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
 

Recently uploaded

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 

Recently uploaded (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 

Aborsi

  • 1. KELOMPOK 2SERIZAWA Kasus :aborsi Anggota : Adetya W Catra P Eko Oddie Helmi Y Kandar S Marfin S
  • 2. aborsi Gugurkandunganatauaborsi (bahasa Latin: abortus) adalahberhentinyakehamilansebelumusiakehamilan 20 minggu yang mengakibatkankematianjanin. Apabilajaninlahirselamat (hidup) sebelum 38 minggunamunsetelah 20 minggu, makaistilahnyaadalahkelahiranprematur. Dalamilmukedokteran, istilah-istilahinidigunakanuntukmembedakanaborsi: Spontaneous abortion: gugurkandungan yang disebabkanoleh trauma kecelakaanatausebab-sebabalami. Induced abortionatauprocured abortion: penggugurankandungan yang disengaja. Termasukdidalamnyaadalah: Therapeutic abortion: pengguguran yang dilakukankarenakehamilantersebutmengancamkesehatanjasmaniataurohani sang ibu, kadang-kadangdilakukansesudahpemerkosaan. Eugenic abortion: pengguguran yang dilakukanterhadapjanin yang cacat. Elective abortion: pengguguran yang dilakukanuntukalasan-alasan lain. Dalambahasasehari-hari, istilah "keguguran" biasanyadigunakanuntukspontaneous abortion, sementara "aborsi" digunakanuntukinduced abortion.
  • 3. Kasusaborsi Metrotvnews.com, Ciamis:PolisiterusmelakukanpenyelidikandanpengembanganterkaitkasuspraktikaborsidiKecamatanJatinagara, KabupatenCiamis, Jawa Barat. PolisimendugapraktikMakIlohsebagaidukunaborsiinisudahberlangsungselama 35 tahun, danpolisimendugamasihadanyatemuankuburanbayihasilaborsilainnya.WalaupunMakIlohtetapmengelakdantakmengakuiataspraktikdukunaborsitersebut. Namunpihakkepolisiansektor (Polsek) Kawali, Ciamis, takpercayabegitusajadanterusmelakukanpemeriksaandanpenyelidikan yang intensifterhadapMakIlohdansejumlahsaksi. MenurutKepolisianSektorKawaliAjunKomisarisPolisi Ari SatmokopihadapselainmelakukanpemeriksaanterhadapMakIlohsejumlahsaksitermasukduaorangtersangkalainnyayaituRoni yang berperansebagaipenguburbayihasilaborsi.PihaknyaagakkesulitandalampemeriksaantersangkaMakIlohkarenaterusmengelakdanmenyangkalsemuatuduhanpolisi, MakIlohhanyamengakudirinyaselamainihanyamenjadidukunberanak yang kerjanyamenolongibumelahirkan. Demikianproseshukumterusberjalan.
  • 4. Aspek Hukum Menuruthukum-hukum yang berlakudi Indonesia, aborsiataupengguguranjanintermasukkejahatan, yang dikenaldenganistilah "AbortusProvocatusCriminalis" Yang dikenaihukumandalamhalini : Ibu yang melakukanabortus Dokter/bidan/dukun/tenagakesehatan lain yang melakukanaborsi Orang-orang/pihak yang mendukungterlaksananyaaborsi Beberapapasal yang terkaitadalah : KUHP pasal 299, 346, 347, 348, 349 tentanglaranganpenggugurankandungan. UU RI No. 1 tahun 1946 menyatakanaborsimerupakantindakanpelanggaranhukum. UU RI No. 7 tahun 1984 tentanfmenghapusdiskriminasipadawanita. UU RI No. 23 tahun 1992,     pasal 15 : abortusdiperbolehkandenganalasanmedis. Pasal 77c : kebebasanmenentukanreproduksi Pasal 80 : dokterbolehmelakukanaborsi yang aman. ApabiladitinjaudariHuman Rights (HAM) : Setiapmanusiaberhakkapanmerekabereproduksi RUU pasal 7 : berhakmenentukankapandanjumlahreproduksi. RUU Kesehatanpasal 63
  • 5. Aspek medicolegal Dalamduniamedis, aborsisecaragarisbesardibedakanmenjadiduamacam, yakniaborsispontandanaborsiprovokatus. Aborsiprovokatusselanjutnyadibedakanmenjadiaborsiprovokatusterapeutikdanaborsiprovokatuskriminalis.Aborsispontanpenyebabnyadapatkarenafaktor maternal (ibu) sepertiinfeksi, penyakitkronik yang melemahkanibu, pengaruh hormonal ibu, kekurangangizipadaibu (malnutrisi), kelelahanfisik, trauma psikologis, kelainanrahim, kelainansistempertahanan (sistemimun). Selainfaktor maternal, faktorjaninsendiriberperanan, yaknijanin yang mengalamikelainankromosom, sehinggajanintakdapattumbuhdenganbaikdanakhirnyameninggaldalamkandungan.Pendekkata, aborsispontanterjadidiluarcampurtanganmanusia.Aborsiprovokatusadalahaborsi yang terjadikarenacampurtanganmanusia, dibedakanmenjadiduayaituterapeutik/elektifdankriminalis. Aborsiterapeutikdapatdilakukandenganindikasimedissebagaiberikut yang pertamaadalahbilakelanjutankehamilandapatmengancamjiwaibuataumenjadigangguan yang seriusbagikesehatanibu, yang keduabilakelanjutankehamilankemungkinanbesarakanmenghasilkanpersalinananakdengancacatbawaanberatataucacat mental
  • 6. Kode etik Di Indonesia, baikmenurutpandangan agama, Undang-Undang Negara, maupunEtikKedokteran, seorangdoktertidakdiperbolehkanuntukmelakukantindakanpenggugurankandungan (abortusprovokatus). Bahkansejakawalseseorang yang akanmenjalaniprofesidoktersecararesmidisumpahdenganSumpahDokter Indonesia yang didasarkanatasDeklarasiJenewa yang isinyamenyempurnakanSumpahHippokrates, dimanaiaakanmenyatakandiriuntukmenghormatisetiaphidupinsanimulaidarisaatpembuahan. Dari aspeketika, IkatanDokter Indonesia telahmerumuskannyadalamKodeEtikKedokteran Indonesia mengenaikewajibanumum, pasal 7d: Setiapdokterharussenantiasamengingatakankewajibanmelindungihidupmakhlukinsani. Padapelaksanaannya, apabilaadadokter yang melakukanpelanggaran, makapenegakanimplementasietikakandilakukansecaraberjenjangdimulaidaripanitiaetikdimasing-masing RS hinggaMajelisKehormatanEtikaKedokteran (MKEK). Sanksitertinggidaripelanggaranetikiniberupa "pengucilan" anggotadariprofesitersebutdarikelompoknya. Sanksiadministratiftertinggiadalahpemecatananggotaprofesidarikomunitasnya. Bunyilafalsumpahdokter : Sayaakanmerahasiakansegalasesuatu yang sayaketahuidaripasienbahkanhinggapasienmeninggal. Bunyilafalsumpahdokter : Sayaakanmenghormatisetiaphidup insane mulaidaripembuahan. PenjelasanPasal 7c KODEKI : AbortusProvokatusdapatdibenarkandalamtindakanpengobatan/media Pasal 10 KODEKI : Dokterwajibmengingatakankewajibannyamelindungihiduptiapinsani.
  • 7. Pandangan agama Beberapapandangan agama tentangaborsiadalahsebagaiberiku : Islam MajelisUlama Indonesia memfatwakanbahwa : Aborsiharamhukumnyasejakterjadinyaimplantasiblastosispadadindingrahimibu (nidasi). Aborsidibolehkankarenaadanyauzur, baik yang bersifatdaruratataupunhajat. Keadaandarurat yang berkaitandengankehamilah yang membolehkanaborsiadalah: Perempuanhamilmenderitasakitfisikberatsepertikanker stadium lanjut, TBC dengancavernadanpenyakit-penyakitfisikberatlainnya yang harusditetapkanoleh Tim Dokter. Dalamkeadaandimanakehamilanmengancamnyawasiibu. Keadaanhajat yang berkaitandengankehamilan yang dapatmembolehkanaborsiadalah: Janin yang dikandungdideteksimenderitacacat genetic yang kalaulahirkelaksulitdisembuhkan. Kehamilanakibatperkosaan yang ditetapkanoleh Tim yang berwenang yang didalamnyaterdapatantara lain keluargakorban, dokter, danulama. Kebolehanaborsisebagaimanadimaksudhuruf b harusdilakukansebelumjaninberusia 40 hari. Aborsiharamhukumnyadilakukanpadakehamilan yang terjadiakibatzina. Kristen Secarasingkatdidalam Al Kitabdapatdisimpulkanbahwaaborsidalambentukdanalasanapapundilarangkarena : Apabilaadaspermadan ovum telahbertwmumaka unsure kehidupantelahada. Abortuspadajanin yang cacattidakdiperbolehkankarenaTuhanmempunyairencana lain padahidupseorangmanusia AnakadalahpemberianTuhan. Bilaterjadikasuspemerkosaan, diharapkankeluargasertaorang-orangterdekatdapatmemberisemangat. Aborsiuntukmenyembunyikanaibtidakdibenarkan. Katolik Hampirsamadenganpernyataan agama Kristen, dalam agama katolikaborsijugadilarang. Hindu AborsidalamTeologiHinduismetergolongpadaperbuatan yang disebut "Himsa karma" yaknisalahsatuperbuatandosa yang disejajarkandenganmembunuh, meyakiti, danmenyiksa. Olehkarenaitulahperbuatanaborsidisetarakandenganmenghilangkannyawa, makaaborsidalam Agama Hindu tidakdikenaldantidakdibenarkan. Budha     Dalam agama budhaperlakuanaborsitidakdibenarkankarenasuatu karma harusdiselesaikandengancara yang baik, jikatidakmakaakantimbul karma yang lebihburuklagi.