SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
ISSUE ETIK YANG TERJADI DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN
“ISSUE MORAL”
•
• 2.1 Pengertian Etika
• Etika diartikan “sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan
keburukan dalam hidup manusia khususnya perbuatan
manusia yang didorong oleh kehendak dengan didasari
pikiran yang jernih dengan pertimbangan perasaan.
• Etik ialah suatu cabang ilmu filsafat. Secara sederhana dapat
dikatakan bahwa etik adalah disiplin yang mempelajari
tentang baik atau buruk sikap tindakan manusia. Etika
Merupakan bagian filosofis yang berhubungan erat dengan
nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah
benar atau salah, dan penyelesaiannya baik atau tidak (Jones,
1994).
ABORSI
Dunia tidak hanya telah diporak - porandakan oleh peperangan politis, keberingasan kriminal
ataupun ketergantungan akan obat bius, tetapi juga datang dari jutaan ibu yang mengakhiri hidup
janinnya. Aborsi telah menjadi penghancur kehidupan umat manusia terbesar sepanjang sejarah
dunia.
Hasil riset Allan Guttmacher Institute ( 1989 ) melaporkan bahwa setiap tahun sekitar 55 juta bayi
digugurkan. Angka ini memberikan bukti bahwa setiap hari 150.658 bayi dibunuh, atau setiap menit
105 nyawa bayi direnggut sewaktu masih dalam kandungan.
Janin : ( Manusia dalam Rahim ) Pengguguran kandungan alias aborsi ( abortus, bahasa Latin ) secara
umum dapat dipilah dalam dua kategori, yakni aborsi alami ( abortus natural ) dan aborsi buatan
( abortus provocatus ), yang termasuk didalamnya abortus provocatus criminalis, yang merupakan
tindak kejahatan dan dilarang di Indonesia ( diatur dalam pasal 15 ayat 2 Undang - undang Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 ).A.Aborsi tidak hanya dilakukan oleh para wanita berstatus istri
yang bermaksud menghentikan kelangsungan kandungannya, tetapi juga banyak penyandang hamil
pra-nikah melakukannya.
Kecenderungan melakukan aborsi ini tak lepas dari pandangan terhadap hakikat kapan kehidupan
anak manusia dimulai.
Aborsi merupakan masalah yang kompleks, mencakup nilai-nilai religius, etika, moral dan ilmiah serta
secara spesifik sebagai masalah biologi.
DEFINISI ABORSI
• Secara sederhana kata aborsi adalah mati ( gugurnya ) hasil konsepsi. Artinya aborsi itu dapat
dimulai dari sejak benih wanita (ovum ) dengan benih pria ( sperma ) mengadakan konsepsi.
Kehidupan yang utuh dimulai dari dua benih menjadi satu ( TWO IS ONE ).
Aborsi adalah : Berakhirnya suatu kehamilan ( oleh akibat – akibat tertentu ) sebelum buah
kehamilan tersebut mampu untuk hidup di luar kandungan / kehamilan yang tidak dikehendaki atau
diinginkan. Aborsi itu sendiri dibagi menjadi dua, yaitu aborsi spontan dan aborsi buatan. Aborsi
spontan adalah aborsi yang terjadi secara alami tanpa adanya upaya - upaya dari luar ( buatan )
untuk mengakhiri kehamilan tersebut. Sedangkan aborsi buatan adalah aborsi yang terjadi akibat
adanya upaya - upaya tertentu untuk mengakhiri proses kehamilan.
Aborsi tetap saja menjadi masalah kontroversial, tidak saja dari sudut pandang kesehatan, tetapi
juga dari sudut pandang hukum dan agama. Aborsi biasanya dilakukan atas indikasi medis yang
berkaitan dengan ancaman keselamatan jiwa atau adanya gangguan kesehatan yang berat pada diri
si ibu, misalnya tuberkulosis paru berat, asma, diabetes, gagal ginjal, hipertensi, bahkan biasanya
terdapat dikalangan pecandu ( ibu yang terinfeksi virus ).
Aborsi dikalangan remaja masih merupakan hal yang tabu, jangankan untuk dibicarakan apalagi
untuk dilakukan
PEMBAGIAN ABORSI
1.Pembagian Aborsi
a.Aborsi spontan
b.Aborsi Provocatus
2.Kejadain aborsi
a.Aborsi dalam pernikahan
b.Aborsi dalam pra nikah
Ada 3 hal yang terjadi sebelum aborsi :
1.Adanya hubungan seks pria dan wanita
2.Hubungan seks dengan komitmen ( seks dalam
pernikahan )
3.Hubungan seks tanpa komitmen ( seks di luar
pernikahan )
Aborsi adalah dampak dari hubungan seks, artinya
aborsi baru terjadi apabila ada hubungan seks
( termasuk perkosaan / kekerasan seks ) dan
konsepsi kedua benih. Konsepsi dapat terjadi pada
wanita yang sudah menstruasi dengan laki - laki
yang spermanya telah dewasa : dimulai dari
kelompok remaja sampai tua, kecuali pada wanita
sampai menopause.
.Aborsi itu sendiri ada 3 macam :
1.ME ( Menstrual Extraction ) : Dilakukan 6 minggu
dari menstruasi terakhir dengan penyedotan.
Tindakan aborsi ini sangat sederhana dan secara
psikologis juga tidak terlalu " berat " karena masih
dalam bentuk gumpalan darah, belum berbentuk
janin.
2.Diatas 12 minggu, masih dianggap normal dan
termasuk tindakan aborsi
yang sederhana.
3.Aborsi diatas 18 minggu, tidak dilakukan di klinik
tetapi di rumah sakit besar.
Lanjutan
Tetapi bagi kalangan pecandu atau pekerja seks aborsi seringkali terjadi
saat usia kehamilan sudah diatas 18 minggu. Biasanya mereka akan
mendatangi klinik - klinik yang mereka ketahui dan mereka seringkali tidak
memikirkan efek samping bagi tubuh mereka sendiri. Mereka melakukan
aborsi ini karena mereka tidak menginginkan kehamilan tersebut dan
terkadang mereka melakukan ini karena tidak ingin menularkan virus pada
bayi mereka, dikarenakan sebagian dari mereka mengetahui bahwa
mereka telah terinfeksi virus, tetapi bagaimana jika mereka tidak
mengetahui jika mereka terinfeksi virus dan menginginkan bayi tersebut
lahir ? Ada juga dari mereka yang memilih cara - cara alternatif, seperti
melakukannya sendiri dengan meminum jamu peluntur, loncat - loncat,
mengurut perut, sampai memasukan benda - benda tertentu kedalam
rahim dan ada juga meminta bantuan orang yang mampu mengatasi hal
tersebut seperti mendatangi dukun dan sebagainya.
Di Indonesia sendiri pengguguran kandungan tidak asing lagi. Semakin
banyaknya pecandu yang ada dan banyaknya juga pekerja seks maka
tingkat pengguguran kandungan pun semakin meningkat. Dan ini yang
harus kita waspadai dan perhatikan. Sebaiknya jika ingin melakukan aborsi
diperhatikan
Lanjutan
• dahulu apa memang perlu adanya tindakan aborsi tersebut.
Remaja hamil, baik yang menempuh a borsi maupun yang meneruskan
kehamilannya, membutuhkan banyak biaya untuk pelaksaan aborsi atau
untuk perawatan kehamilan dan melahirkan. Biaya yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan aborsi bekisar antara Rp 300.000 sampai Rp 1.100.000,
dengan rata - rata biaya aborsi Rp. 415.000. Jumlah biaya terkecil dipakai
oleh responden dari bidan di Puskesmas atau Dokter.
Remaja yang meneruskan kehamilan membutuhkan biaya perawatan
kehamilan dan kelahiran anaknya. Berbeda dengan remaja yang
melakukan aborsi, remaja yang melahirkan anak umumnya mendapatkan
bantuan dari orang tua . Dari responden yang melahirkan, sekitar 15%
biaya ditanggung bersama dengan pasangan dan 11% ditanggung oleh
pasangan.
Sebagian besar mereka tidak memeriksa kandungannya secara rutin
karena merasa malu keluar rumah dengan perut besar tidak lama setelah
menikah atau tanpa menikah. Mereka rata - rata baru memeriksa
kandungannya setelah berusia lebih dari 4 bulan. Empat bulan pertama
kehamilan adalah periode yang berusaha disembunyikan dan bahkan
digugurkan.
KASUS - KASUS ABORSI
• Seorang pecandu yang sudah clean memiliki pengalaman pernah
melakukan aborsi karena ia dulu memakai narkoba. Karena untuk
mendapatkan drugs ia memerlukan uang banyak untuk memenuhi
kebutuhannya itu dan ia pun rela sampai menjual dirinya agar
mendapatkan drugs. Karena pekerjaan yang menurutnya sangat
menyiksa dirinya itu ia pun tidak menggunakan kondom dan ia sampai
ke tahap hamil, tanpa mengetahui siapa ayah dari bayinya tersebut. Ia
terus berusaha mencari uang lebih untuk kebutuhan drugsnya dan juga
untuk membiayai pengguguran kandungan yang tidak ia kehendaki
tersebut. Sampai pada usia kandungannya mencapai 3 bulan ia harus
penggugurkan kandungannya dan itu memerlukan uang yang sangat
banyak, karena usia kandungannya sudah cukup besar. Dan ini pun
bukan pertama kalinya ia melakukan aborsi tersebut.
PENYEBAB ABORSI
Karakteristik ibu hamil dengan aborsi yaitu:
a) Umur Dalam kurun reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk
kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian maternal pada wanita
hamil dan melahirkan pada usia di bawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi
daripada kematian maternal yang terjadi pada usia 20-29 tahun. Kematian
maternal meningkat kembali sesudah usia 30-35 tahun. Ibu-ibu yang terlalu muda
seringkali secara emosional dan fisik belum matang, selain pendidikan pada
umumnya rendah, ibu yang masih muda masih tergantung pada orang lain.
Keguguran sebagian dilakukan dengan sengaja untuk menghilangkan kehamilan
remaja yang tidak dikehendaki.Keguguran sengaja yang dilakukan oleh tenaga
nonprofessional dapat menimbulkan akibat samping yang serius seperti tingginya
angka kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya dapat
menimbulkan kemandulan. Abortus yang terjadi pada remaja terjadi karena
mereka belum matur dan mereka belum memiliki sistem transfer plasenta
seefisien wanita dewasa. Abortus dapat terjadi juga pada ibu yang tua meskipun
mereka telah berpengalaman, tetapi kondisi badannya serta kesehatannya sudah
mulai menurun sehingga dapat mempengaruhi janin intra uterine.
Lanjutan
b) Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat Jarak kehamilan kurang dari 2
tahun dapat menimbulkan pertumbuhan janin kurang baik, persalinan
lama dan perdarahan pada saat persalinan karena keadaan rahim
belum pulih dengan baik. Ibu yang melahirkan anak dengan jarak yang
sangat berdekatan (di bawah dua tahun) akan mengalami peningkatan
resiko terhadap terjadinya perdarahan pada trimester III, termasuk
karena alasan plasenta previa, anemia dan ketuban pecah dini serta
dapat melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.
c) Paritas ibu Anak lebih dari 4 dapat menimbulkan gangguan
pertumbuhan janin dan perdarahan saat persalinan karena keadaan
rahim biasanya sudah lemah. Paritas 2-3 merupakan paritas paling
aman ditinjau dari sudut kematian maternal.Paritas 1 dan paritas
tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka kematian maternal lebih
tinggi.Lebih tinggi paritas, lebih tinggi kematian maternal.Risiko pada
paritas 1 dapat ditangani dengan asuhan obstetrik lebih baik,
sedangkan risiko pada paritas tinggi dapat dikurangi atau dicegah
dengan keluarga berencana. Sebagian kehamilan pada paritas tinggi
adalah tidak direncanakan..
Lanjutan
d) Riwayat Kehamilan yang lalu Menurut Malpas dan Eastman
kemungkinan terjadinya abortus lagi pada seorang wanita ialah 73%
dan 83,6%. Sedangkan, Warton dan Fraser dan Llewellyn – Jones
memberi prognosis yang lebih baik, yaitu 25,9% dan 39%
(Wiknjosastro, 2007).
Meski pengguguran kandungan (aborsi) dilarang oleh hukum, tetapi
kenyataannya terdapat 2,3 juta perempuan melakukan aborsi
(Kompas, 3 Maret 2000). Masalahnya tiap perempuan mempunyai
alasan tersendiri untuk melakukan aborsi dan hukumpun terlihat
tidak akomodatif terhadap alasan-alasan tersebut, misalnya dalam
masalah kehamilan paksa akibat perkosaan atau bentuk kekerasan
lain termasuk kegagalan KB. Larangan aborsi berakibat pada
banyaknya terjadi aborsi tidak aman (unsafe abortion), yang
mengakibatkan kematian.Data WHO menyebutkan, 15-50% kematian
ibu disebabkan oleh pengguguran kandungan yang tidak aman.Dari
20 juta pengguguran kandungan tidak aman yang dilakukan tiap
tahun, ditemukan 70.000 perempuan meninggal dunia.Artinya 1 dari
8 ibu meninggal akibat aborsi yang tidak aman.
ABORSI DALAM PANDANGAN ISLAM
•
Bagaimana Islam memandang Aborsi ?
Soal :
Bagaimana hukum dalam pandangan Islam ?
Jawab :
Sebelum membahas hukum aborsi, ada dua fakta yang dibedakan oleh para
fuqaha dalam masalah ini. Pertama : apa yang disebut imlash ( aborsi,
pengguguran kandungan ). Kedua, isqâth ( penghentian kehamilan ). Imlash
adalah menggugurkan janin dalam rahim wanita hamil yang dilakukan
dengan sengaja untuk menyerang atau membunuhnya.
Dalam hal ini, tindakan imlash ( aborsi ) tersebut jelas termasuk kategori
dosa besar; merupakan tindak kriminal. Pelakunya dikenai diyat ghurrah
budak pria atau wanita, yang nilainya sama dengan 10 diyat manusia
sempurna. Dalam kitab Ash - Shahîhayn, telah diriwayatkan bahwa Umar
telah meminta masukan para sahabat tentang aktivitas imlâsh yang
dilakukan oleh seorang wanita, dengan cara memukuli perutnya, lalu
janinnya pun gugur. Al-Mughirah bin Syu’bah berkata: '' Rasulullah saw. telah
memutuskan dalam kasus seperti itu dengan diyat ghurrah 1 budak pria atau
wanita ''.
Lanjutan
• Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Muhammad bin Maslamah, yang
pernah menjadi wakil Nabi saw. di Madinah. Karena itu, pada dasarnya
hukum aborsi tersebut haram.
Ini berbeda dengan isqâth al - haml ( penghentian kehamilan ), atau
upaya menghentikan kehamilan yang dilakukan secara sadar, bukan
karena keterpaksaan, baik dengan cara mengkonsumsi obat, melalui
gerakan, atau aktivitas medis tertentu. Penghentian kehamilan dalam
pengertian ini tidak identik dengan penyerangan atau pembunuhan,
tetapi bisa juga diartikan dengan mengeluarkan kandungan baik setelah
berbentuk janin ataupun belum dengan paksa.
Dalam hal ini, penghentian kehamilan ( al - ijhâdh ) tersebut kadang
dilakukan sebelum ditiupkannya ruh di dalam janin, atau setelahnya.
Tentang status hukum penghentian kehamilan terhadap janin, setelah ruh
ditiupkan kepadanya, maka para ulama sepakat bahwa hukumnya haram,
baik dilakukan oleh si ibu, bapak, atau dokter. Sebab, tindakan tersebut
merupakan bentuk penyerangan terhadap jiwa manusia, yang darahnya
wajib dipertahankan. Tindakan ini juga merupakan dosa besar.
HUKUM ABORSI MENURUT UUD
Menurut hukum - hukum yang berlaku di Indonesia, aborsi atau pengguguran
janin termasuk kejahatan, yang dikenal dengan istilah “ Abortus Provocatus
Criminalis ”
Yang menerima hukuman adalah:
1.Ibu yang melakukan aborsi
2.Dokter atau bidan atau dukun yang membantu melakukan aborsi
3.Orang - orang yang mendukung terlaksananya aborsi
Beberapa pasal yang terkait adalah:
Pasal 229
1.Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruhnya
supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan, bahwa
karenapengobatan itu hamilnya dapat digugurkan, diancam dengan pidana
penjara paling lama empat tahun atau denda paling banyak tiga ribu rupiah.
2.Jika yang bersalah, berbuat demikian untuk mencari keuntungan, atau
menjadikan perbuatan tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan, atau jika
dia seorang tabib, bidan atau juru obat, pidananya dapat ditambah sepertiga.
3.Jika yang bersalah, melakukan kejahatan tersebut, dalam menjalani
pencarian maka dapat dicabut haknya untuk melakukan pencarian itu.
Lanjutan
• Pasal 314
Seorang ibu yang, karena takut akan ketahuan melahirkan anak, pada saat anak
dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa
anaknya, diancam, karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara
paling lama tujuh tahun.
Pasal 342
Seorang ibu yang, untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan
ketahuan bahwa akan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak
lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam, karena melakukan
pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara paling lama
sembilan tahun.
Pasal 343
Kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342 dipandang, bagi orang
lain yang turut serta melakukan, sebagai pembunuhan atau pembunuhan
dengan rencana.
Pasal 346
Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya
atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling
lama empat tahun.
Lanjutan
Pasal 347
1.Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan
seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara
paling lama dua belas tahun.
2.Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan
pidana penjara paling lama lima belas tahun.
Pasal 348
1.Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan
seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara
paling lama lima tahun enam bulan.
2.Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan
pidana penjara paling lama tujuh tahun.
Pasal 349
Jika seorang tabib, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan
yang tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan
salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka
pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga
dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam mana kejahatan
dilakukan.
KELOMPOK II
• 1. FITRI DIANA ASTUTI
• 2. SARDINA NDOLIFI
• 3. DOMINIKA BUDU
• 4. AL FATIH

More Related Content

What's hot

ABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM
ABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAMABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM
ABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAMFera Rausanni Ilma
 
Pandangan Agama terhadap Aborsi
Pandangan Agama terhadap AborsiPandangan Agama terhadap Aborsi
Pandangan Agama terhadap AborsiSamuel Sitorus
 
Abortus illahhhhhh
Abortus illahhhhhhAbortus illahhhhhh
Abortus illahhhhhhfhradillah
 
Presentasi aborsi
Presentasi aborsiPresentasi aborsi
Presentasi aborsiBayu aji
 
kehamilan tidak diinginkan (aborsi)
kehamilan tidak diinginkan (aborsi)kehamilan tidak diinginkan (aborsi)
kehamilan tidak diinginkan (aborsi)Juwita Wulandari
 
Materi penyuluhan kespro.pptx 2
Materi penyuluhan kespro.pptx 2Materi penyuluhan kespro.pptx 2
Materi penyuluhan kespro.pptx 2Muhammad ramadhan
 
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaKesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaIsmail Hamim
 
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaKesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi Remajaguest484be3
 
Pendekatan Siklus Kehidupan
Pendekatan Siklus Kehidupan Pendekatan Siklus Kehidupan
Pendekatan Siklus Kehidupan pjj_kemenkes
 
Asuhan pada ibu hamil resiko tinggi
Asuhan pada ibu hamil resiko tinggiAsuhan pada ibu hamil resiko tinggi
Asuhan pada ibu hamil resiko tinggiAmalia Senja
 
Kesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupan
Kesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupanKesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupan
Kesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupansyarifah irmadani
 
PERILAKU SEKSUAL PADA REMEJA DAN KESEHATAN REPRODUKSI
PERILAKU SEKSUAL PADA REMEJA DAN KESEHATAN REPRODUKSIPERILAKU SEKSUAL PADA REMEJA DAN KESEHATAN REPRODUKSI
PERILAKU SEKSUAL PADA REMEJA DAN KESEHATAN REPRODUKSISellvia Rahmi
 

What's hot (19)

Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
ABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM
ABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAMABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM
ABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM
 
Pandangan Agama terhadap Aborsi
Pandangan Agama terhadap AborsiPandangan Agama terhadap Aborsi
Pandangan Agama terhadap Aborsi
 
Abortus illahhhhhh
Abortus illahhhhhhAbortus illahhhhhh
Abortus illahhhhhh
 
Presentasi aborsi
Presentasi aborsiPresentasi aborsi
Presentasi aborsi
 
kehamilan tidak diinginkan (aborsi)
kehamilan tidak diinginkan (aborsi)kehamilan tidak diinginkan (aborsi)
kehamilan tidak diinginkan (aborsi)
 
Materi penyuluhan kespro.pptx 2
Materi penyuluhan kespro.pptx 2Materi penyuluhan kespro.pptx 2
Materi penyuluhan kespro.pptx 2
 
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaKesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi Remaja
 
Aborsi dan kehamilan yang tidak diinginkan
Aborsi dan kehamilan yang tidak diinginkanAborsi dan kehamilan yang tidak diinginkan
Aborsi dan kehamilan yang tidak diinginkan
 
Kesehatan reproduksi remaja (revisi)
Kesehatan reproduksi remaja (revisi)Kesehatan reproduksi remaja (revisi)
Kesehatan reproduksi remaja (revisi)
 
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaKesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi Remaja
 
Dampak aborsi dan kesehatan
Dampak aborsi dan kesehatanDampak aborsi dan kesehatan
Dampak aborsi dan kesehatan
 
Kontrasepsi hormonal dan infertilitas sekunder.
Kontrasepsi hormonal dan infertilitas sekunder. Kontrasepsi hormonal dan infertilitas sekunder.
Kontrasepsi hormonal dan infertilitas sekunder.
 
Pendekatan Siklus Kehidupan
Pendekatan Siklus Kehidupan Pendekatan Siklus Kehidupan
Pendekatan Siklus Kehidupan
 
Asuhan pada ibu hamil resiko tinggi
Asuhan pada ibu hamil resiko tinggiAsuhan pada ibu hamil resiko tinggi
Asuhan pada ibu hamil resiko tinggi
 
Utk blog
Utk blogUtk blog
Utk blog
 
Kesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupan
Kesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupanKesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupan
Kesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupan
 
PERILAKU SEKSUAL PADA REMEJA DAN KESEHATAN REPRODUKSI
PERILAKU SEKSUAL PADA REMEJA DAN KESEHATAN REPRODUKSIPERILAKU SEKSUAL PADA REMEJA DAN KESEHATAN REPRODUKSI
PERILAKU SEKSUAL PADA REMEJA DAN KESEHATAN REPRODUKSI
 

Similar to ABORSI

Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiMakalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiWarung Bidan
 
Persentase aborsi
Persentase aborsiPersentase aborsi
Persentase aborsievie_tobeli
 
Kesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptx
Kesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptxKesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptx
Kesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptxIndahYulianti25
 
SERI 2 Kesehatan Reproduksi.pdf
SERI 2 Kesehatan Reproduksi.pdfSERI 2 Kesehatan Reproduksi.pdf
SERI 2 Kesehatan Reproduksi.pdfssuserc0f6811
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulOperator Warnet Vast Raha
 
ABORSI-pertemuan-4.docx
ABORSI-pertemuan-4.docxABORSI-pertemuan-4.docx
ABORSI-pertemuan-4.docxNurmaYanti40
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulOperator Warnet Vast Raha
 
Islam dan kesehatan
Islam dan kesehatanIslam dan kesehatan
Islam dan kesehatanAnis Solihah
 
5. MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI,DUKUNGAN DAN LAYANAN (2).pdf
5. MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI,DUKUNGAN DAN LAYANAN (2).pdf5. MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI,DUKUNGAN DAN LAYANAN (2).pdf
5. MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI,DUKUNGAN DAN LAYANAN (2).pdfWaliputriWarmadewi
 

Similar to ABORSI (20)

Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiMakalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
 
Kti tiwi
Kti tiwiKti tiwi
Kti tiwi
 
Persentase aborsi
Persentase aborsiPersentase aborsi
Persentase aborsi
 
Kesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptx
Kesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptxKesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptx
Kesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptx
 
Isu etik (aborsi)
Isu etik (aborsi)Isu etik (aborsi)
Isu etik (aborsi)
 
SERI 2 Kesehatan Reproduksi.pdf
SERI 2 Kesehatan Reproduksi.pdfSERI 2 Kesehatan Reproduksi.pdf
SERI 2 Kesehatan Reproduksi.pdf
 
Masa Antara
Masa Antara Masa Antara
Masa Antara
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
 
Kespro remaja
Kespro remaja  Kespro remaja
Kespro remaja
 
ABORSI-pertemuan-4.docx
ABORSI-pertemuan-4.docxABORSI-pertemuan-4.docx
ABORSI-pertemuan-4.docx
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
 
Islam dan kesehatan
Islam dan kesehatanIslam dan kesehatan
Islam dan kesehatan
 
5. MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI,DUKUNGAN DAN LAYANAN (2).pdf
5. MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI,DUKUNGAN DAN LAYANAN (2).pdf5. MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI,DUKUNGAN DAN LAYANAN (2).pdf
5. MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI,DUKUNGAN DAN LAYANAN (2).pdf
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

ABORSI

  • 1. ISSUE ETIK YANG TERJADI DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN “ISSUE MORAL” • • 2.1 Pengertian Etika • Etika diartikan “sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan keburukan dalam hidup manusia khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh kehendak dengan didasari pikiran yang jernih dengan pertimbangan perasaan. • Etik ialah suatu cabang ilmu filsafat. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa etik adalah disiplin yang mempelajari tentang baik atau buruk sikap tindakan manusia. Etika Merupakan bagian filosofis yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah, dan penyelesaiannya baik atau tidak (Jones, 1994).
  • 2. ABORSI Dunia tidak hanya telah diporak - porandakan oleh peperangan politis, keberingasan kriminal ataupun ketergantungan akan obat bius, tetapi juga datang dari jutaan ibu yang mengakhiri hidup janinnya. Aborsi telah menjadi penghancur kehidupan umat manusia terbesar sepanjang sejarah dunia. Hasil riset Allan Guttmacher Institute ( 1989 ) melaporkan bahwa setiap tahun sekitar 55 juta bayi digugurkan. Angka ini memberikan bukti bahwa setiap hari 150.658 bayi dibunuh, atau setiap menit 105 nyawa bayi direnggut sewaktu masih dalam kandungan. Janin : ( Manusia dalam Rahim ) Pengguguran kandungan alias aborsi ( abortus, bahasa Latin ) secara umum dapat dipilah dalam dua kategori, yakni aborsi alami ( abortus natural ) dan aborsi buatan ( abortus provocatus ), yang termasuk didalamnya abortus provocatus criminalis, yang merupakan tindak kejahatan dan dilarang di Indonesia ( diatur dalam pasal 15 ayat 2 Undang - undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 ).A.Aborsi tidak hanya dilakukan oleh para wanita berstatus istri yang bermaksud menghentikan kelangsungan kandungannya, tetapi juga banyak penyandang hamil pra-nikah melakukannya. Kecenderungan melakukan aborsi ini tak lepas dari pandangan terhadap hakikat kapan kehidupan anak manusia dimulai. Aborsi merupakan masalah yang kompleks, mencakup nilai-nilai religius, etika, moral dan ilmiah serta secara spesifik sebagai masalah biologi.
  • 3. DEFINISI ABORSI • Secara sederhana kata aborsi adalah mati ( gugurnya ) hasil konsepsi. Artinya aborsi itu dapat dimulai dari sejak benih wanita (ovum ) dengan benih pria ( sperma ) mengadakan konsepsi. Kehidupan yang utuh dimulai dari dua benih menjadi satu ( TWO IS ONE ). Aborsi adalah : Berakhirnya suatu kehamilan ( oleh akibat – akibat tertentu ) sebelum buah kehamilan tersebut mampu untuk hidup di luar kandungan / kehamilan yang tidak dikehendaki atau diinginkan. Aborsi itu sendiri dibagi menjadi dua, yaitu aborsi spontan dan aborsi buatan. Aborsi spontan adalah aborsi yang terjadi secara alami tanpa adanya upaya - upaya dari luar ( buatan ) untuk mengakhiri kehamilan tersebut. Sedangkan aborsi buatan adalah aborsi yang terjadi akibat adanya upaya - upaya tertentu untuk mengakhiri proses kehamilan. Aborsi tetap saja menjadi masalah kontroversial, tidak saja dari sudut pandang kesehatan, tetapi juga dari sudut pandang hukum dan agama. Aborsi biasanya dilakukan atas indikasi medis yang berkaitan dengan ancaman keselamatan jiwa atau adanya gangguan kesehatan yang berat pada diri si ibu, misalnya tuberkulosis paru berat, asma, diabetes, gagal ginjal, hipertensi, bahkan biasanya terdapat dikalangan pecandu ( ibu yang terinfeksi virus ). Aborsi dikalangan remaja masih merupakan hal yang tabu, jangankan untuk dibicarakan apalagi untuk dilakukan
  • 4. PEMBAGIAN ABORSI 1.Pembagian Aborsi a.Aborsi spontan b.Aborsi Provocatus 2.Kejadain aborsi a.Aborsi dalam pernikahan b.Aborsi dalam pra nikah
  • 5. Ada 3 hal yang terjadi sebelum aborsi : 1.Adanya hubungan seks pria dan wanita 2.Hubungan seks dengan komitmen ( seks dalam pernikahan ) 3.Hubungan seks tanpa komitmen ( seks di luar pernikahan ) Aborsi adalah dampak dari hubungan seks, artinya aborsi baru terjadi apabila ada hubungan seks ( termasuk perkosaan / kekerasan seks ) dan konsepsi kedua benih. Konsepsi dapat terjadi pada wanita yang sudah menstruasi dengan laki - laki yang spermanya telah dewasa : dimulai dari kelompok remaja sampai tua, kecuali pada wanita sampai menopause.
  • 6. .Aborsi itu sendiri ada 3 macam : 1.ME ( Menstrual Extraction ) : Dilakukan 6 minggu dari menstruasi terakhir dengan penyedotan. Tindakan aborsi ini sangat sederhana dan secara psikologis juga tidak terlalu " berat " karena masih dalam bentuk gumpalan darah, belum berbentuk janin. 2.Diatas 12 minggu, masih dianggap normal dan termasuk tindakan aborsi yang sederhana. 3.Aborsi diatas 18 minggu, tidak dilakukan di klinik tetapi di rumah sakit besar.
  • 7. Lanjutan Tetapi bagi kalangan pecandu atau pekerja seks aborsi seringkali terjadi saat usia kehamilan sudah diatas 18 minggu. Biasanya mereka akan mendatangi klinik - klinik yang mereka ketahui dan mereka seringkali tidak memikirkan efek samping bagi tubuh mereka sendiri. Mereka melakukan aborsi ini karena mereka tidak menginginkan kehamilan tersebut dan terkadang mereka melakukan ini karena tidak ingin menularkan virus pada bayi mereka, dikarenakan sebagian dari mereka mengetahui bahwa mereka telah terinfeksi virus, tetapi bagaimana jika mereka tidak mengetahui jika mereka terinfeksi virus dan menginginkan bayi tersebut lahir ? Ada juga dari mereka yang memilih cara - cara alternatif, seperti melakukannya sendiri dengan meminum jamu peluntur, loncat - loncat, mengurut perut, sampai memasukan benda - benda tertentu kedalam rahim dan ada juga meminta bantuan orang yang mampu mengatasi hal tersebut seperti mendatangi dukun dan sebagainya. Di Indonesia sendiri pengguguran kandungan tidak asing lagi. Semakin banyaknya pecandu yang ada dan banyaknya juga pekerja seks maka tingkat pengguguran kandungan pun semakin meningkat. Dan ini yang harus kita waspadai dan perhatikan. Sebaiknya jika ingin melakukan aborsi diperhatikan
  • 8. Lanjutan • dahulu apa memang perlu adanya tindakan aborsi tersebut. Remaja hamil, baik yang menempuh a borsi maupun yang meneruskan kehamilannya, membutuhkan banyak biaya untuk pelaksaan aborsi atau untuk perawatan kehamilan dan melahirkan. Biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan aborsi bekisar antara Rp 300.000 sampai Rp 1.100.000, dengan rata - rata biaya aborsi Rp. 415.000. Jumlah biaya terkecil dipakai oleh responden dari bidan di Puskesmas atau Dokter. Remaja yang meneruskan kehamilan membutuhkan biaya perawatan kehamilan dan kelahiran anaknya. Berbeda dengan remaja yang melakukan aborsi, remaja yang melahirkan anak umumnya mendapatkan bantuan dari orang tua . Dari responden yang melahirkan, sekitar 15% biaya ditanggung bersama dengan pasangan dan 11% ditanggung oleh pasangan. Sebagian besar mereka tidak memeriksa kandungannya secara rutin karena merasa malu keluar rumah dengan perut besar tidak lama setelah menikah atau tanpa menikah. Mereka rata - rata baru memeriksa kandungannya setelah berusia lebih dari 4 bulan. Empat bulan pertama kehamilan adalah periode yang berusaha disembunyikan dan bahkan digugurkan.
  • 9. KASUS - KASUS ABORSI • Seorang pecandu yang sudah clean memiliki pengalaman pernah melakukan aborsi karena ia dulu memakai narkoba. Karena untuk mendapatkan drugs ia memerlukan uang banyak untuk memenuhi kebutuhannya itu dan ia pun rela sampai menjual dirinya agar mendapatkan drugs. Karena pekerjaan yang menurutnya sangat menyiksa dirinya itu ia pun tidak menggunakan kondom dan ia sampai ke tahap hamil, tanpa mengetahui siapa ayah dari bayinya tersebut. Ia terus berusaha mencari uang lebih untuk kebutuhan drugsnya dan juga untuk membiayai pengguguran kandungan yang tidak ia kehendaki tersebut. Sampai pada usia kandungannya mencapai 3 bulan ia harus penggugurkan kandungannya dan itu memerlukan uang yang sangat banyak, karena usia kandungannya sudah cukup besar. Dan ini pun bukan pertama kalinya ia melakukan aborsi tersebut.
  • 10. PENYEBAB ABORSI Karakteristik ibu hamil dengan aborsi yaitu: a) Umur Dalam kurun reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian maternal pada wanita hamil dan melahirkan pada usia di bawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi daripada kematian maternal yang terjadi pada usia 20-29 tahun. Kematian maternal meningkat kembali sesudah usia 30-35 tahun. Ibu-ibu yang terlalu muda seringkali secara emosional dan fisik belum matang, selain pendidikan pada umumnya rendah, ibu yang masih muda masih tergantung pada orang lain. Keguguran sebagian dilakukan dengan sengaja untuk menghilangkan kehamilan remaja yang tidak dikehendaki.Keguguran sengaja yang dilakukan oleh tenaga nonprofessional dapat menimbulkan akibat samping yang serius seperti tingginya angka kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya dapat menimbulkan kemandulan. Abortus yang terjadi pada remaja terjadi karena mereka belum matur dan mereka belum memiliki sistem transfer plasenta seefisien wanita dewasa. Abortus dapat terjadi juga pada ibu yang tua meskipun mereka telah berpengalaman, tetapi kondisi badannya serta kesehatannya sudah mulai menurun sehingga dapat mempengaruhi janin intra uterine.
  • 11. Lanjutan b) Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat Jarak kehamilan kurang dari 2 tahun dapat menimbulkan pertumbuhan janin kurang baik, persalinan lama dan perdarahan pada saat persalinan karena keadaan rahim belum pulih dengan baik. Ibu yang melahirkan anak dengan jarak yang sangat berdekatan (di bawah dua tahun) akan mengalami peningkatan resiko terhadap terjadinya perdarahan pada trimester III, termasuk karena alasan plasenta previa, anemia dan ketuban pecah dini serta dapat melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. c) Paritas ibu Anak lebih dari 4 dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan janin dan perdarahan saat persalinan karena keadaan rahim biasanya sudah lemah. Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal.Paritas 1 dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi.Lebih tinggi paritas, lebih tinggi kematian maternal.Risiko pada paritas 1 dapat ditangani dengan asuhan obstetrik lebih baik, sedangkan risiko pada paritas tinggi dapat dikurangi atau dicegah dengan keluarga berencana. Sebagian kehamilan pada paritas tinggi adalah tidak direncanakan..
  • 12. Lanjutan d) Riwayat Kehamilan yang lalu Menurut Malpas dan Eastman kemungkinan terjadinya abortus lagi pada seorang wanita ialah 73% dan 83,6%. Sedangkan, Warton dan Fraser dan Llewellyn – Jones memberi prognosis yang lebih baik, yaitu 25,9% dan 39% (Wiknjosastro, 2007). Meski pengguguran kandungan (aborsi) dilarang oleh hukum, tetapi kenyataannya terdapat 2,3 juta perempuan melakukan aborsi (Kompas, 3 Maret 2000). Masalahnya tiap perempuan mempunyai alasan tersendiri untuk melakukan aborsi dan hukumpun terlihat tidak akomodatif terhadap alasan-alasan tersebut, misalnya dalam masalah kehamilan paksa akibat perkosaan atau bentuk kekerasan lain termasuk kegagalan KB. Larangan aborsi berakibat pada banyaknya terjadi aborsi tidak aman (unsafe abortion), yang mengakibatkan kematian.Data WHO menyebutkan, 15-50% kematian ibu disebabkan oleh pengguguran kandungan yang tidak aman.Dari 20 juta pengguguran kandungan tidak aman yang dilakukan tiap tahun, ditemukan 70.000 perempuan meninggal dunia.Artinya 1 dari 8 ibu meninggal akibat aborsi yang tidak aman.
  • 13. ABORSI DALAM PANDANGAN ISLAM • Bagaimana Islam memandang Aborsi ? Soal : Bagaimana hukum dalam pandangan Islam ? Jawab : Sebelum membahas hukum aborsi, ada dua fakta yang dibedakan oleh para fuqaha dalam masalah ini. Pertama : apa yang disebut imlash ( aborsi, pengguguran kandungan ). Kedua, isqâth ( penghentian kehamilan ). Imlash adalah menggugurkan janin dalam rahim wanita hamil yang dilakukan dengan sengaja untuk menyerang atau membunuhnya. Dalam hal ini, tindakan imlash ( aborsi ) tersebut jelas termasuk kategori dosa besar; merupakan tindak kriminal. Pelakunya dikenai diyat ghurrah budak pria atau wanita, yang nilainya sama dengan 10 diyat manusia sempurna. Dalam kitab Ash - Shahîhayn, telah diriwayatkan bahwa Umar telah meminta masukan para sahabat tentang aktivitas imlâsh yang dilakukan oleh seorang wanita, dengan cara memukuli perutnya, lalu janinnya pun gugur. Al-Mughirah bin Syu’bah berkata: '' Rasulullah saw. telah memutuskan dalam kasus seperti itu dengan diyat ghurrah 1 budak pria atau wanita ''.
  • 14. Lanjutan • Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Muhammad bin Maslamah, yang pernah menjadi wakil Nabi saw. di Madinah. Karena itu, pada dasarnya hukum aborsi tersebut haram. Ini berbeda dengan isqâth al - haml ( penghentian kehamilan ), atau upaya menghentikan kehamilan yang dilakukan secara sadar, bukan karena keterpaksaan, baik dengan cara mengkonsumsi obat, melalui gerakan, atau aktivitas medis tertentu. Penghentian kehamilan dalam pengertian ini tidak identik dengan penyerangan atau pembunuhan, tetapi bisa juga diartikan dengan mengeluarkan kandungan baik setelah berbentuk janin ataupun belum dengan paksa. Dalam hal ini, penghentian kehamilan ( al - ijhâdh ) tersebut kadang dilakukan sebelum ditiupkannya ruh di dalam janin, atau setelahnya. Tentang status hukum penghentian kehamilan terhadap janin, setelah ruh ditiupkan kepadanya, maka para ulama sepakat bahwa hukumnya haram, baik dilakukan oleh si ibu, bapak, atau dokter. Sebab, tindakan tersebut merupakan bentuk penyerangan terhadap jiwa manusia, yang darahnya wajib dipertahankan. Tindakan ini juga merupakan dosa besar.
  • 15. HUKUM ABORSI MENURUT UUD Menurut hukum - hukum yang berlaku di Indonesia, aborsi atau pengguguran janin termasuk kejahatan, yang dikenal dengan istilah “ Abortus Provocatus Criminalis ” Yang menerima hukuman adalah: 1.Ibu yang melakukan aborsi 2.Dokter atau bidan atau dukun yang membantu melakukan aborsi 3.Orang - orang yang mendukung terlaksananya aborsi Beberapa pasal yang terkait adalah: Pasal 229 1.Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruhnya supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan, bahwa karenapengobatan itu hamilnya dapat digugurkan, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau denda paling banyak tiga ribu rupiah. 2.Jika yang bersalah, berbuat demikian untuk mencari keuntungan, atau menjadikan perbuatan tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan, atau jika dia seorang tabib, bidan atau juru obat, pidananya dapat ditambah sepertiga. 3.Jika yang bersalah, melakukan kejahatan tersebut, dalam menjalani pencarian maka dapat dicabut haknya untuk melakukan pencarian itu.
  • 16. Lanjutan • Pasal 314 Seorang ibu yang, karena takut akan ketahuan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa anaknya, diancam, karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun. Pasal 342 Seorang ibu yang, untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan ketahuan bahwa akan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam, karena melakukan pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun. Pasal 343 Kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342 dipandang, bagi orang lain yang turut serta melakukan, sebagai pembunuhan atau pembunuhan dengan rencana. Pasal 346 Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.
  • 17. Lanjutan Pasal 347 1.Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun. 2.Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara paling lama lima belas tahun. Pasal 348 1.Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan. 2.Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun. Pasal 349 Jika seorang tabib, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan yang tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam mana kejahatan dilakukan.
  • 18. KELOMPOK II • 1. FITRI DIANA ASTUTI • 2. SARDINA NDOLIFI • 3. DOMINIKA BUDU • 4. AL FATIH