Laporan ini membahas kekuatan konteks sosio-kultural Tasikmalaya yang sejalan dengan konsep hidup Sunda dan pemikiran KHD. Kekuatan tersebut diantaranya silih asah (mencerdaskan), silih asih (mengasihi), silih asuh (menjaga), dan silih wawangi (memberi dukungan positif). Konsep-konsep ini dikontekstualisasikan ke aktivitas keagamaan dan sosial masyarakat setempat. Pemikiran KHD yang dianggap p
1. LAPORAN KEGIATAN RUANG KOLABORASI
GROUP BOR B
TENTANG SOSIO-KULTURAL
TASIKMALAYA RELIGIUS ISLAMI
KONTEKSTUAL
PENEBALAN
Oleh :
Sahabat PP 169
Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 6
Tahun 2022
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
RISET DAN TEKNOLOGI
2022
2. TASIKMALAYA RELIGIUS ISLAMI
(Apa kekuatan konteks sosio-kultural di daerah Anda yang sejalan dengan pemikiran KHD?)
TASIKMALAYA YANG RELIGIUS ISLAMI
YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN KONSEP HIDUP ORANG
SUNDA
1. SILIH ASAH
• Silih asah mempunyai makna saling mencerdaskan antarmanusia
2. SILIH ASIH
• Silih asih dapat dimaknai sebagai saling mengasihi terhadap sesamanya
3. SILIH ASUH
• Silih asuh mempunyai makna yaitu saling menjaga
4. SILIH WAWANGI
• Silih wawangi dapat bermakna saling memberi dukungan ke arah yang positif
4. KONTEKSTUAL
(Bagaimana pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuaikan dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah
asal yang relevan menjadi penguatan karakter murid sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat
pada konteks lokal sosial budaya di daerah Anda?)
RELIGIUS ISLAMI YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN KONSEP HIDUP ORANG SUNDA
1. SILIH ASAH (mempunyai makna saling mencerdaskan antarmanusia)
• Berdoá sebelum memulai pembelajaran
• Berdoá menutup pembelajaran
• Membaca surat-surat pendek sebelum pembelajaran
• Shalat Sunnah Duha & Shalat Dzuhur Berjamaáh
• Sekolah Diniyah
• Magrib Mengaji
• Puasa Sunnah
• Tagihan hafalan surat-surat pendek
5. KONTEKS SILIH ASAH #1
• Berdoá sebelum memulai pembelajaran • Berdoá menutup pembelajaran
12. KONTEKSTUAL
3. SILIH ASUH (mempunyai makna yaitu saling menjaga)
• Sosialisasi Anti Bulying
• Melaksanakan Home Visit
13. KONTEKS SILIH ASUH #1
• Sosialisasi Anti Bulying • Melaksanakan Home Visit
14. KONTEKSTUAL
4. SILIH WAWANGI (dapat bermakna saling memberi dukungan ke arah yang positif)
• Memotivasi minat belajar peserta didik
• Murojaáh surat-surat pendek
• Pendampingan dan pendekatan individual dan klasikal
• Peringatan hari-hari besar Islam
16. KONTEKS SILIH WAWANGI #2
• Pendampingan dan pendekatan individual dan
klasikal
• Peringatan hari-hari besar Islam
17. PENEBALAN
(Sepakati satu kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku murid di kelas atau sekolah Anda sesuai
dengan konteks lokal sosial budaya di daerah Anda yang dapat diterapkan.)
Pemikiran KHD yang kami sepakati yang dapat menebalkan laku murid di sekolah sesuai dengan konteks
lokal sosial budaya :
“ Ing ngarso sung tulodo “
Yaitu sebagai pendidik kita harus menjadi tauladan serta dapat menuntun dan memberi contoh kepada
peserta didik sesuai dengan Kodrat alam & zaman dengan Agama sebagai pondasi utama guna
membentuk budi pekerti peserta didik yang berahlak mulia.
Kita tidak hanya menyuruh siswa kita untuk melaksanakan kegiatan tersebut, tapi kita ikut serta
melaksankan kegiatan tersebut sehingga siswa mencontoh kita. disini pendidik berperan sekaligus
sebagai pamong dan sebagai tauladan bagi siswa. Sebagai tauladan yang menuntun siswa tersebut
sesuai dengan kodrat alam dan dan kodrat zaman yang akan membentuk karakter atau budi pekerti
religius sesuai dengna profil pelajar pancasila yang beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berahlak mulia.