SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
TUGAS PERTEMUAN 1: PPh PASAL 21/PASAL26
1. RINGKASLAH MATERI 1 DIATAS MENJADI 4 HALAMAN SAJA.
Pajak Penghasilan Pasal 21 / Pasal 26
a) Pemotong Pajak PPh Pasal 21 / 26
Pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau
kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang diterima atau diperoleh Wajib
Pajak orang pribadi dalam negeri, wajib dilakukan oleh:
1) Pemberi kerja : orang pribadi, badan, cabang, perwakilan, atau unit yang
berhubungan pembayaran gaji, upah, tunjangan, dsb.
2) Bendahara Pemerintah: Bendahara pusat maupun Bendahara daerah.
3) Dana pensiun, badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja.
4) Badan yang membayar honorarium atau pembayaran lain sebagai imbalan
sehubungan dengan jasa termasuk jasa tenaga ahli yang melakukan pekerjaan
bebas.
5) Penyelenggara kegiatan yg melakukan pembayaran sehubungan dgn pelaksanaan
suatu kegiatan.
b) Pengertian Obyek Pajak
Obyek pajak merupakan segala sesuatu baik berupa barang, jasa, kegiatan atau
keadaan yang dikenakan pajak.
c) Pengertian Obyek Pajak Penghasilan
Obyek pajak penghasilan yaitu penghasilan, yang berarti setiap tambahan
kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal
dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau
untuk menambah kekayaan Wajib Pajak.
 Pengelompokkan Penghasilan
Dilihat dari mengalirnya tambahan kemampuan ekonomis kepada Wajib Pajak
penghasilan dapat dikelompokkan menjadi :
- Penghasilan dari pekerjaan : gaji, tunjangan, honorarium, dll
- Penghasilan dari kegiatan usaha
- Penghasilan dari modal : bunga, sewa, royalty
- Penghasilan lain-lain : pembebasan hutang, hadiah
 Penghasilan termasuk Obyek PPh
Pasal 4 UU No. 36 tahun 2008, penghasilan yang termasuk obyek pajak antara
lain adalah :
1) Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang
diterima atau diperoleh Gaji, upah, Tunjangan, bonus dll
2) Hadiah dari undian atau pekerjaan dan penghargaan
Hadiah termasuk hadiah dari undian, pekerjaan dan kegiatan
Penghargaan adalah imbalan yang diberikan sehubungan dengan kegiatan
tertentu.
3) Laba Usaha
4) Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta
5) Dividen dengan nama dan dalam bentuk apapun
6) Royalti atau imbalan atas penggunaan hak
7) Premi asuransi, dll
d) Penghasilan Bukan Obyek Pajak
Menurut Pasal 4 ayat 3 UU No. 36 tahun 2008 yaitu terhadap penghasilan-
penghasilan tertentu yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dikecualikan dari
pengenaan Pajak Penghasilan.
Yang termasuk bukan obyek Pajak Penghasilan antara lain adalah
- Bantuan atau sumbangan - Harta hibah
- Zakat - Warisan, dll
e) Subyek PPh
Subyek PPh adalah segala sesuatu yang mempunyai potensi untuk memperoleh
penghasilan dan menjadi sasaran untuk dikenakan pajak penghasilan.
 Pembagian Subyek Pajak
Menurut UU No. 36 tahun 2008 pasal 2 ayat (1), Subyek PPh dibedakan menjadi :
- Subyek Pajak Dalam Negeri
1) Orang pribadi yang bertempat tinggal atau berada di Indonesia lebih dari
183 hari dalam jangka waktu 12 bulan.
2) Orang pribadi yang mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia.
3) Badan yang didirikan atau berkedudukan di Indonesia, kecuali unit
tertentu dari Badan Pemerintah dengan kriteria :
- Pembentukannya berdasarkan ketentuan perundang-undangan
- Pembiayaan bersumber dari APBN dan atau APBD
4) Warisan yang belum terbagi
Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan merupakan subyek
pengganti, menggantikan mereka yang berhak, yaitu ahli waris.
- Subyek Pajak Luar Negeri
1) Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia
2) Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia kurang dari 183 hari
3) Badan yang tidak didirikan di Indonesia yang melakukan usaha dan
memperoleh penghasilan dari Indonesia melalui Bentuk Usaha Tetap
(BUT) di Indonesia
f) Pengecualian Subyek Pajak
Menurut UU No. 36 tahun 2008 yang dikecualikan dari subyek PPh adalah :
1) Kantor perwakilan Negara asing
2) Pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat lain dari Negara asing dan
orang-orang yang diperbantukan kepada mereka dengan syarat bukan WNI dan di
Indonesia tidak menerima penghasilan di luar jabatannya.
3) Organisasi internasional, dengan syarat :
a. Indonesia menjadi anggota organisasi tsb
b. Tidak menjalankan usaha atau kegiatan lainnya untuk memperoleh penghasilan
dari Indonesia selain memberikan pinjaman kepada Pemerintah yang dananya
berasal dari iuran para anggota
g) Tarif PPh
Tarif dibagi menjadi :
1) Wajib Pajak Orang Pribadi
 Mempunyai NPWP
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak Penghasilan
Sampai dengan 50 juta 5%
50 juta - 250 juta 15%
250 juta - 500 juta 25%
Diatas 500 juta 30%
 Tidak mempunyai NPWP
Bagi WPOP yang tidak mempunyai NPWP tarif Pajak Penghasilannya lebih
tinggi 20% jika dibandingkan dengan WPOP yang mempunyai NPWP
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak Penghasilan
Sampai dengan 50 juta 6%
50 juta - 250 juta 18%
250 juta - 500 juta 30%
Diatas 500 juta 36%
2) Wajib Pajak Badan
Tarif PPh badan adalah tarif tunggal sebesar 25%
 Skema Dasar Pengenaan PPh Pasal 21
 Pegawai :
- Tetap = Ph NETO – PTKP
- Tidak Tetap
Bulanan = Ph BRUTO – PTKP
Harian = Ph BRUTO – 450 RIBU
= Ph BRUTO(>4,5 - 10,2jt ) – PTKP Harian
= Ph BRUTO(>10,2jt) – PTKP
 Pensiunan
- Sekaligus = PP 68 Th 2010
- Berkala = Ph NETO – PTKP
 Bukan Pegawai
- Berkesinambungan = ((50% X Ph Bruto) – PTKP bulanan) Kumulatif
- Berkesinambungan ex Psl 13 (1) = (50% X Ph Bruto) Kumulatif
- Tidak Berkesinambungan = 50 % x Ph Bruto
 Komisaris, Mantan Pegawai, Penarikan Dapen O / Pegawai = Ph Bruto Kumulatif
 Peserta Kegiatan = Ph Bruto
2. JUMLAH PENGHASILAN KENA PAJAK BAPAK AGUNG RP 200.000.000,
HITUNGLAH PAJAK PENGHASILAN TERUTANGNYA JIKA BPK AGUNG BELUM
PUNYA NPWP DAN JIKA BAPAK AGUNG SUDAH PUNYA NPWP
 Punya NPWP :
Pajak Penghasilan Terutang :
5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000
15% x Rp 150.000.000 = Rp 22.500.000
Jumlah Rp 25.000.000
 Belum Punya NPWP
Pajak Penghasilan Terutang :
6% x Rp 50.000.000 = Rp 3.000.000
18% x Rp 150.000.000 = Rp 27.000.000
Jumlah Rp 30.000.000
3. JUMLAH PENGHASILAN KENA PAJAK BAPAK ANDY RP 900.000.000,
HITUNGLAH PAJAK PENGHASILAN TERUTANGNYA JIKA BPK ANDY BELUM
PUNYA NPWP DAN JIKA BAPAK AGUNG SUDAH PUNYA NPWP
 Punya NPWP
Pajak Penghasilan Terutang :
5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000
15% x Rp 200.000.000 = Rp 30.000.000
25% x Rp 250.000.000 = Rp 62.500.000
30% x Rp 400.000.000 = Rp 120.000.000
Jumlah Rp 215.000.000
 Belum Punya NPWP
Pajak Penghasilan Terutang :
6% x Rp 50.000.000 = Rp 3.000.000
18% x Rp 200.000.000 = Rp 36.000.000
30% x Rp 250.000.000 = Rp 75.000.000
36% x Rp 400.000.000 = Rp 144.000.000
Jumlah Rp 258.000.000
Maulidya Yuniwiansyah
5 SA-1 / 1810111389

More Related Content

What's hot

Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21
Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21
Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21Tobagus Makmun
 
Materi Pajak Penghasilan_Zul Afdal_Yayasan Pendidikan Persada Bunda
Materi Pajak Penghasilan_Zul Afdal_Yayasan Pendidikan Persada BundaMateri Pajak Penghasilan_Zul Afdal_Yayasan Pendidikan Persada Bunda
Materi Pajak Penghasilan_Zul Afdal_Yayasan Pendidikan Persada BundaIkbalAdytiaNst
 
Natal kristiono hukum pajak materi pph_21_dan_26_new
Natal kristiono hukum pajak  materi pph_21_dan_26_newNatal kristiono hukum pajak  materi pph_21_dan_26_new
Natal kristiono hukum pajak materi pph_21_dan_26_newnatal kristiono
 
Kel 1. subjek & objek pajak
Kel 1. subjek & objek pajakKel 1. subjek & objek pajak
Kel 1. subjek & objek pajakanisa93
 
Pajak penghasilan
Pajak penghasilanPajak penghasilan
Pajak penghasilaneryeryey
 
Bahan ajar p ph pasal 21 orang pribadi
Bahan ajar p ph pasal 21 orang pribadiBahan ajar p ph pasal 21 orang pribadi
Bahan ajar p ph pasal 21 orang pribadiGendhuk Nugroho
 
Bagian 2 slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke
Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-okeBagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke
Bagian 2 slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-okeAsep suryadi
 
Bab 4 pajak penghasilan pasal 21
Bab 4 pajak penghasilan pasal 21Bab 4 pajak penghasilan pasal 21
Bab 4 pajak penghasilan pasal 21Sidik Abdullah
 
Slide pph orang pribadi
Slide pph orang pribadiSlide pph orang pribadi
Slide pph orang pribadiNaila Karima
 
PPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soalPPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soalYABES HULU
 
MAKALAH AKUNTANSI PERPAJAKAN - PPH 21
MAKALAH AKUNTANSI PERPAJAKAN - PPH 21MAKALAH AKUNTANSI PERPAJAKAN - PPH 21
MAKALAH AKUNTANSI PERPAJAKAN - PPH 21PELANGI ANGGITA
 
Pajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.Si
Pajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.SiPajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.Si
Pajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.Simas karebet
 
Pajak penghasilan
Pajak penghasilanPajak penghasilan
Pajak penghasilan22091993GS
 
Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26
Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26
Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26Myla Rezietha
 
Sosialisasi pajak copy
Sosialisasi pajak   copySosialisasi pajak   copy
Sosialisasi pajak copysusanti daly
 

What's hot (20)

Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21
Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21
Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21
 
Materi Pajak Penghasilan_Zul Afdal_Yayasan Pendidikan Persada Bunda
Materi Pajak Penghasilan_Zul Afdal_Yayasan Pendidikan Persada BundaMateri Pajak Penghasilan_Zul Afdal_Yayasan Pendidikan Persada Bunda
Materi Pajak Penghasilan_Zul Afdal_Yayasan Pendidikan Persada Bunda
 
Natal kristiono hukum pajak materi pph_21_dan_26_new
Natal kristiono hukum pajak  materi pph_21_dan_26_newNatal kristiono hukum pajak  materi pph_21_dan_26_new
Natal kristiono hukum pajak materi pph_21_dan_26_new
 
Kel 1. subjek & objek pajak
Kel 1. subjek & objek pajakKel 1. subjek & objek pajak
Kel 1. subjek & objek pajak
 
Pajak penghasilan
Pajak penghasilanPajak penghasilan
Pajak penghasilan
 
Bahan ajar p ph pasal 21 orang pribadi
Bahan ajar p ph pasal 21 orang pribadiBahan ajar p ph pasal 21 orang pribadi
Bahan ajar p ph pasal 21 orang pribadi
 
PPh Pasal 21
PPh Pasal 21PPh Pasal 21
PPh Pasal 21
 
PPh pasal 21/26
PPh pasal 21/26PPh pasal 21/26
PPh pasal 21/26
 
PPh Pasal 26
PPh Pasal 26PPh Pasal 26
PPh Pasal 26
 
Pajak Penghasilan Pasal 21
Pajak Penghasilan Pasal 21Pajak Penghasilan Pasal 21
Pajak Penghasilan Pasal 21
 
Bagian 2 slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke
Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-okeBagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke
Bagian 2 slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke
 
Bab 4 pajak penghasilan pasal 21
Bab 4 pajak penghasilan pasal 21Bab 4 pajak penghasilan pasal 21
Bab 4 pajak penghasilan pasal 21
 
Slide pph orang pribadi
Slide pph orang pribadiSlide pph orang pribadi
Slide pph orang pribadi
 
PPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soalPPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soal
 
MAKALAH AKUNTANSI PERPAJAKAN - PPH 21
MAKALAH AKUNTANSI PERPAJAKAN - PPH 21MAKALAH AKUNTANSI PERPAJAKAN - PPH 21
MAKALAH AKUNTANSI PERPAJAKAN - PPH 21
 
Pajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.Si
Pajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.SiPajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.Si
Pajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.Si
 
PPH Pasal 21
PPH Pasal 21PPH Pasal 21
PPH Pasal 21
 
Pajak penghasilan
Pajak penghasilanPajak penghasilan
Pajak penghasilan
 
Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26
Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26
Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26
 
Sosialisasi pajak copy
Sosialisasi pajak   copySosialisasi pajak   copy
Sosialisasi pajak copy
 

Similar to PPh 21/26

PPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdf
PPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdfPPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdf
PPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdfNathaniaAprillya
 
Materi PPh Badan.pptx
Materi PPh Badan.pptxMateri PPh Badan.pptx
Materi PPh Badan.pptxRevaYuliani2
 
(4) PENYUSUTAN, PAJAK PENGHASILAN BADAN PRIBADI.pptx
(4) PENYUSUTAN, PAJAK PENGHASILAN BADAN PRIBADI.pptx(4) PENYUSUTAN, PAJAK PENGHASILAN BADAN PRIBADI.pptx
(4) PENYUSUTAN, PAJAK PENGHASILAN BADAN PRIBADI.pptxAlleAldine
 
Tugas 1 kristina perpajakan
Tugas 1 kristina perpajakanTugas 1 kristina perpajakan
Tugas 1 kristina perpajakankristina105
 
05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.pptJancokKoe1
 
05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.pptabifarizka
 
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptx
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptxRevisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptx
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptxmatius7
 
Pajak pada saat covid 19
Pajak pada saat covid 19Pajak pada saat covid 19
Pajak pada saat covid 19chendy eyar
 
Perhitungan insentif pajak penghasilan pada saat pandemi covid 19
Perhitungan insentif pajak penghasilan pada saat pandemi covid 19Perhitungan insentif pajak penghasilan pada saat pandemi covid 19
Perhitungan insentif pajak penghasilan pada saat pandemi covid 19AullyaYunidhaAssafa
 
Koreksi fiskal pph badan dan khusus perbankan
Koreksi fiskal pph badan  dan khusus perbankanKoreksi fiskal pph badan  dan khusus perbankan
Koreksi fiskal pph badan dan khusus perbankantoniaris2
 
PPh-21-20022017.pptx
PPh-21-20022017.pptxPPh-21-20022017.pptx
PPh-21-20022017.pptxGilangAntono
 
3. pajak-p ph-badan
3. pajak-p ph-badan3. pajak-p ph-badan
3. pajak-p ph-badanana razma
 
Pajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan UmumPajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan UmumDharaniKassapa
 
PPh Pasal 26 - Pengertian, Subjek, Objek, Tarif dan Perhitungannya - Riki Ardoni
PPh Pasal 26 - Pengertian, Subjek, Objek, Tarif dan Perhitungannya - Riki ArdoniPPh Pasal 26 - Pengertian, Subjek, Objek, Tarif dan Perhitungannya - Riki Ardoni
PPh Pasal 26 - Pengertian, Subjek, Objek, Tarif dan Perhitungannya - Riki ArdoniRiki Ardoni
 

Similar to PPh 21/26 (20)

PPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdf
PPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdfPPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdf
PPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdf
 
Materi PPh Badan.pptx
Materi PPh Badan.pptxMateri PPh Badan.pptx
Materi PPh Badan.pptx
 
(4) PENYUSUTAN, PAJAK PENGHASILAN BADAN PRIBADI.pptx
(4) PENYUSUTAN, PAJAK PENGHASILAN BADAN PRIBADI.pptx(4) PENYUSUTAN, PAJAK PENGHASILAN BADAN PRIBADI.pptx
(4) PENYUSUTAN, PAJAK PENGHASILAN BADAN PRIBADI.pptx
 
Tugas 1 kristina perpajakan
Tugas 1 kristina perpajakanTugas 1 kristina perpajakan
Tugas 1 kristina perpajakan
 
05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt
 
Pajak Penghasilan
Pajak PenghasilanPajak Penghasilan
Pajak Penghasilan
 
05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt
 
05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt
 
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptx
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptxRevisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptx
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptx
 
Pajak pada saat covid 19
Pajak pada saat covid 19Pajak pada saat covid 19
Pajak pada saat covid 19
 
Perhitungan insentif pajak penghasilan pada saat pandemi covid 19
Perhitungan insentif pajak penghasilan pada saat pandemi covid 19Perhitungan insentif pajak penghasilan pada saat pandemi covid 19
Perhitungan insentif pajak penghasilan pada saat pandemi covid 19
 
Koreksi fiskal pph badan dan khusus perbankan
Koreksi fiskal pph badan  dan khusus perbankanKoreksi fiskal pph badan  dan khusus perbankan
Koreksi fiskal pph badan dan khusus perbankan
 
Dasarhukum pph
Dasarhukum pphDasarhukum pph
Dasarhukum pph
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
 
P ph 21-pajak-1-26022018
P ph 21-pajak-1-26022018P ph 21-pajak-1-26022018
P ph 21-pajak-1-26022018
 
PPh-21-20022017.pptx
PPh-21-20022017.pptxPPh-21-20022017.pptx
PPh-21-20022017.pptx
 
3. pajak-p ph-badan
3. pajak-p ph-badan3. pajak-p ph-badan
3. pajak-p ph-badan
 
Pajak penghasilan umum
Pajak penghasilan umumPajak penghasilan umum
Pajak penghasilan umum
 
Pajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan UmumPajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan Umum
 
PPh Pasal 26 - Pengertian, Subjek, Objek, Tarif dan Perhitungannya - Riki Ardoni
PPh Pasal 26 - Pengertian, Subjek, Objek, Tarif dan Perhitungannya - Riki ArdoniPPh Pasal 26 - Pengertian, Subjek, Objek, Tarif dan Perhitungannya - Riki Ardoni
PPh Pasal 26 - Pengertian, Subjek, Objek, Tarif dan Perhitungannya - Riki Ardoni
 

Recently uploaded

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 

Recently uploaded (20)

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 

PPh 21/26

  • 1. TUGAS PERTEMUAN 1: PPh PASAL 21/PASAL26 1. RINGKASLAH MATERI 1 DIATAS MENJADI 4 HALAMAN SAJA. Pajak Penghasilan Pasal 21 / Pasal 26 a) Pemotong Pajak PPh Pasal 21 / 26 Pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri, wajib dilakukan oleh: 1) Pemberi kerja : orang pribadi, badan, cabang, perwakilan, atau unit yang berhubungan pembayaran gaji, upah, tunjangan, dsb. 2) Bendahara Pemerintah: Bendahara pusat maupun Bendahara daerah. 3) Dana pensiun, badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja. 4) Badan yang membayar honorarium atau pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan jasa termasuk jasa tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas. 5) Penyelenggara kegiatan yg melakukan pembayaran sehubungan dgn pelaksanaan suatu kegiatan. b) Pengertian Obyek Pajak Obyek pajak merupakan segala sesuatu baik berupa barang, jasa, kegiatan atau keadaan yang dikenakan pajak. c) Pengertian Obyek Pajak Penghasilan Obyek pajak penghasilan yaitu penghasilan, yang berarti setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak.  Pengelompokkan Penghasilan Dilihat dari mengalirnya tambahan kemampuan ekonomis kepada Wajib Pajak penghasilan dapat dikelompokkan menjadi : - Penghasilan dari pekerjaan : gaji, tunjangan, honorarium, dll - Penghasilan dari kegiatan usaha - Penghasilan dari modal : bunga, sewa, royalty - Penghasilan lain-lain : pembebasan hutang, hadiah
  • 2.  Penghasilan termasuk Obyek PPh Pasal 4 UU No. 36 tahun 2008, penghasilan yang termasuk obyek pajak antara lain adalah : 1) Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh Gaji, upah, Tunjangan, bonus dll 2) Hadiah dari undian atau pekerjaan dan penghargaan Hadiah termasuk hadiah dari undian, pekerjaan dan kegiatan Penghargaan adalah imbalan yang diberikan sehubungan dengan kegiatan tertentu. 3) Laba Usaha 4) Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta 5) Dividen dengan nama dan dalam bentuk apapun 6) Royalti atau imbalan atas penggunaan hak 7) Premi asuransi, dll d) Penghasilan Bukan Obyek Pajak Menurut Pasal 4 ayat 3 UU No. 36 tahun 2008 yaitu terhadap penghasilan- penghasilan tertentu yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dikecualikan dari pengenaan Pajak Penghasilan. Yang termasuk bukan obyek Pajak Penghasilan antara lain adalah - Bantuan atau sumbangan - Harta hibah - Zakat - Warisan, dll e) Subyek PPh Subyek PPh adalah segala sesuatu yang mempunyai potensi untuk memperoleh penghasilan dan menjadi sasaran untuk dikenakan pajak penghasilan.  Pembagian Subyek Pajak Menurut UU No. 36 tahun 2008 pasal 2 ayat (1), Subyek PPh dibedakan menjadi : - Subyek Pajak Dalam Negeri 1) Orang pribadi yang bertempat tinggal atau berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan. 2) Orang pribadi yang mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia.
  • 3. 3) Badan yang didirikan atau berkedudukan di Indonesia, kecuali unit tertentu dari Badan Pemerintah dengan kriteria : - Pembentukannya berdasarkan ketentuan perundang-undangan - Pembiayaan bersumber dari APBN dan atau APBD 4) Warisan yang belum terbagi Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan merupakan subyek pengganti, menggantikan mereka yang berhak, yaitu ahli waris. - Subyek Pajak Luar Negeri 1) Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia 2) Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia kurang dari 183 hari 3) Badan yang tidak didirikan di Indonesia yang melakukan usaha dan memperoleh penghasilan dari Indonesia melalui Bentuk Usaha Tetap (BUT) di Indonesia f) Pengecualian Subyek Pajak Menurut UU No. 36 tahun 2008 yang dikecualikan dari subyek PPh adalah : 1) Kantor perwakilan Negara asing 2) Pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat lain dari Negara asing dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka dengan syarat bukan WNI dan di Indonesia tidak menerima penghasilan di luar jabatannya. 3) Organisasi internasional, dengan syarat : a. Indonesia menjadi anggota organisasi tsb b. Tidak menjalankan usaha atau kegiatan lainnya untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia selain memberikan pinjaman kepada Pemerintah yang dananya berasal dari iuran para anggota g) Tarif PPh Tarif dibagi menjadi : 1) Wajib Pajak Orang Pribadi  Mempunyai NPWP Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak Penghasilan Sampai dengan 50 juta 5% 50 juta - 250 juta 15%
  • 4. 250 juta - 500 juta 25% Diatas 500 juta 30%  Tidak mempunyai NPWP Bagi WPOP yang tidak mempunyai NPWP tarif Pajak Penghasilannya lebih tinggi 20% jika dibandingkan dengan WPOP yang mempunyai NPWP Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak Penghasilan Sampai dengan 50 juta 6% 50 juta - 250 juta 18% 250 juta - 500 juta 30% Diatas 500 juta 36% 2) Wajib Pajak Badan Tarif PPh badan adalah tarif tunggal sebesar 25%  Skema Dasar Pengenaan PPh Pasal 21  Pegawai : - Tetap = Ph NETO – PTKP - Tidak Tetap Bulanan = Ph BRUTO – PTKP Harian = Ph BRUTO – 450 RIBU = Ph BRUTO(>4,5 - 10,2jt ) – PTKP Harian = Ph BRUTO(>10,2jt) – PTKP  Pensiunan - Sekaligus = PP 68 Th 2010 - Berkala = Ph NETO – PTKP  Bukan Pegawai - Berkesinambungan = ((50% X Ph Bruto) – PTKP bulanan) Kumulatif - Berkesinambungan ex Psl 13 (1) = (50% X Ph Bruto) Kumulatif - Tidak Berkesinambungan = 50 % x Ph Bruto  Komisaris, Mantan Pegawai, Penarikan Dapen O / Pegawai = Ph Bruto Kumulatif  Peserta Kegiatan = Ph Bruto
  • 5. 2. JUMLAH PENGHASILAN KENA PAJAK BAPAK AGUNG RP 200.000.000, HITUNGLAH PAJAK PENGHASILAN TERUTANGNYA JIKA BPK AGUNG BELUM PUNYA NPWP DAN JIKA BAPAK AGUNG SUDAH PUNYA NPWP  Punya NPWP : Pajak Penghasilan Terutang : 5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000 15% x Rp 150.000.000 = Rp 22.500.000 Jumlah Rp 25.000.000  Belum Punya NPWP Pajak Penghasilan Terutang : 6% x Rp 50.000.000 = Rp 3.000.000 18% x Rp 150.000.000 = Rp 27.000.000 Jumlah Rp 30.000.000 3. JUMLAH PENGHASILAN KENA PAJAK BAPAK ANDY RP 900.000.000, HITUNGLAH PAJAK PENGHASILAN TERUTANGNYA JIKA BPK ANDY BELUM PUNYA NPWP DAN JIKA BAPAK AGUNG SUDAH PUNYA NPWP  Punya NPWP Pajak Penghasilan Terutang : 5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000 15% x Rp 200.000.000 = Rp 30.000.000 25% x Rp 250.000.000 = Rp 62.500.000 30% x Rp 400.000.000 = Rp 120.000.000 Jumlah Rp 215.000.000  Belum Punya NPWP Pajak Penghasilan Terutang : 6% x Rp 50.000.000 = Rp 3.000.000 18% x Rp 200.000.000 = Rp 36.000.000 30% x Rp 250.000.000 = Rp 75.000.000 36% x Rp 400.000.000 = Rp 144.000.000 Jumlah Rp 258.000.000