Dokumen tersebut membahas tentang pewarna makanan, yang merupakan bahan tambahan pangan yang ditambahkan untuk meningkatkan warna makanan atau minuman. Terdapat dua jenis pewarna makanan yaitu pewarna alami yang berasal dari sumber daya alam, dan pewarna sintetis yang dibuat secara kimia. Pewarna dapat berbentuk water based yang larut dalam air, atau oil based yang tidak larut dalam air.
2. PEWARNA MAKANAN
Pewarna makanan adalah BTP yang ditambahkan untuk meningkatkan
warna makanan atau minuman. Selain itu, pewarna makanan juga dapat
meningkatkan daya tarik, menyeragamkan dan menstabilkan warna,
serta menutupi atau mengatasi perubahan warna.
Bahan Tambahan Pangan, selanjutnya disingkat BTP, adalah bahan yang
ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan.
BTP (Bahan Tambahan Pangan)
PEWARNA ALAMI
Pewarna yang dibuat dengan proses
tertentu dari tumbuhan, mineral atau
sumber alami lainnya
CONTOH :
- Karmin CI. No. 75470
Max 300 ppm/0.03%
- Karamel III amonia proses
Max CPPB
PEWARNA SINTETIS
Pewarna yang dibuat secara sintesis kimiawi
CONTOH :
- Tartrazin CI. No. 19140 (Tartrazine)
Max 100 ppm/0.01%
- Kuning FCF CI. No. 15985 (Sunset yellow FC)
Max 100 ppm/0.01%
- Biru berlian FCF CI No. 42090 (Brilliant blue FCF)
Max 100 ppm/0.01%
3. PEWARNA WATER BASED (DYE)
adalah zat pewarna yang umumnya bersifat larut
dalam air dan larutannya dapat mewarnai.
Pelarut yang dapat digunakan selain air adalah
propilenglikol, gliserin atau alkohol. Pewarna water
base tidak dapar larut hampir dalam semua jenis
pelarut-pelarut organik.
PEWARNA OIL BASED (LAKES)
zat warna yang dibuat melalui proses pengendapan
dan absorbsi (penyerapan) pewarna pada bahan dasar
yang tidak larut dalam air, yaitu alumina. Lakes tidak
larut dalam air, Pemakaiannya dapat dengan
mendispersikan zat warna tersebut dalam serbuk
makanan.
Perbedaan antara pewarna
Water based & Oil based
Sifat-sifat Water Based Oil Based
Kelarutan Larut dalam air,
propyleneglycol, gliserin
Tidak larut dalam
kebanyakan pelarut
Metoda pewarnaan Dengan pelarutan Dengan dispersi
Kandungan pewarna Warna primer (90 – 93%) Umumnya 10 – 40%
Pemakaian 0.01 – 0.03% 0.1 – 0.3%
Ukuran partikel 12 – 200 mesh Rata-rata 5 mikron
Stabilitas : Cahaya, Panas Baik, Baik Lebih baik, Lebih baik
Kekuatan pewarnaan Proporsional dengan kadar
pewarna
Tidak proporsional
dengan kadar pewarna
Warna Konstan Bervariasi dengan kadar
pewarna
4. ISHIHARA TEST
Tes Ishihara adalah tes persepsi warna atau sering disebut juga dengan
tes buta warna. Nama Ishihara dinamai dari perancangnya, Shinobu
Ishihara, seorang profesor di Universitas Tokyo, yang pertama kali
menerbitkan tesnya pada tahun 1917.
CONTOH : 1) 2)
9. TEST STANDAR WARNA
Test Standar Warna adalah menguji ketelitian dalam menentukan warna sampel
dengan warna standar, warna standar yang disediakan 10 pilihan dengan
persentase gradasi (perbandingan warna) berbeda beda.
CONTOH :