Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai standar kompetensi membuat karya tekstil dengan teknik cetak saring. Terdapat penjelasan mengenai zat warna, pengental, dan obat bantu yang digunakan beserta resep-resep zat warna reaktif untuk digunakan dalam proses cetak saring dan pewarnaan tekstil.
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Hand out cetak saring Kria Tekstil Part 2
1. HAND OUT CETAK SARING
Pertemuan 3
STANDAR KOMPETENSI : MEMBUAT KRIA TEKSTIL DENGAN TEKNIK CETAK SARING
KOMPETENSI DASAR : MENJELASKAN KARYA KRIA TEKSTIL CETAK SARING
ZAT WARNA, OBAT BANTU DAN RESEP ZAT WARNA REAKTIF
A. ZAT WARNA UNTUK PRINTING
Hampir semua jenis zat warna dalamtekstil dapat digunakan dalam penyablonan. Macam-
macam jenis zat warna tekstil yang tergolong zat warna sintetis antara lain:
Zat warna Direk, Zat warna Asam, Zat warna Basa, Zat warna Naptol, Zat warna Belerang, Zat
warna Pigmen, Zat warna Dispersi, Zat warna Bejana, Zat warna Bejana Larut (Indigosol), dan
Zat warna Reaktif.
Tidak semua zat warna sintetis dapat dipakai dengan mudah untuk proses printing. Tetapi
zat warna pigmen paling banyak digunakan terutama pada industri T-shirt dan spanduk
contohnya: sandy colorwalaupun sifatnya hanya menempel pada permukaan serat tekstil
atau kain tetapi penggunaannya sangat mudah, seperti untuk warna pokok: merah, biru,
kuning atau CMYK( Cian, Magenta, Yellow dan Hitam). Selain itu dalam industri besar
maupun kecil banyak menggunakan zat warna reaktif seperti: (Remazol, Procian, Cibacron).
Sedangkan zat warna dispersi digunakan pada industri printing untuk penyablonan pada kain
sintetis.
1. Zat warna Pigmen
Adalah zat warna yang tidak larut dalam segala macampelarut. Zat warna ini sebetulnya
tidak mempunyai afinitas terhadap segala macam serat. Pemakaiannya untuk bahan
tekstil memerlukan suatu zat pengikat yang membantu pengikatan zat warna tersebut
dengan serat.pengikat yang digunakan yaitu emulsi (campuran dari emulsifier, air dan
minyak tanah) yang dicampur dengan putaran tinggi. Zat warna pigmen banyak
digunakan untuk cetak saring, tidak layak digunakan sebagai pencelupan.
Contoh nama dagang zat warna pigmen:
Acramin (Bayer)
Helizarin (BASF)
Sandye ((Sanyo)Pristofix (Sandoz)
Alcilan (I.C.I)
2. Zat warna Reaktif
2. Zat warna Reaktif zat warna yang bentuknya serbuk, dengan variasi warna yang banyak.
Digunakan untuk pewarnaan bahan tekstil untuk pencelupan dan pencapan (for dyeing
and printing) semuanya sama, harus mengandung pigmen warna (kromofor) dan
mempunyai daya ikat atau dapat terikat dengan serat.
Zat warna reaktif bisa digunakan untuk pencelupan dan pencapan (printing). Zat warna
reaktif berdasarkan cara pemakaiannya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: reaktif
dingin dan reaktif panas. Untuk zat warna reaktif dingin salah satunya adalah zat warna
procion, dengan nama dagang Procion MX, yaitu zat warna yang mempunyai kereaktifan
tinggi dan dicelup pada suhu rendah. Zat warna reaktif termasuk zat warna yang larut
dalam air dan mengadakan reaksi dengan serat selulosa, sehingga zat warna reaktif
tersebut merupakan bagian dari serat. Oleh karena itu sifat-sifat tahan luntur warna dan
tahan sinarnya sangat baik.
Nama dagang zat warna teraktif, sebagai berikut:
Procion (produk dari I.C.I) Drimarine (produk Sandoz)
Cibacron (produk Ciba Geigy) Primazine (produk BASF)
Remazol (produk Hoechst) Levafix (produk Bayer)
Basilen (BASF) Apollo Reaktive (Taiwan)
Zat warna Reaktif dalam bentuk serbuk
B. PENGENTAL DAN OBAT BANTU
Dalampembuatan larutan zat warna untuk printing memerlukan suatu bahan yang disebut
pengental yang mana mempunyai sifat tidak berwarna dan tidak merusak zat warna. Seperti
halnya untuk zat warna Pigmen memerlukan pengental yang disebut emulsi dalam bentuk
liquid.
- Fasdy yaitu pengental yang dicampur dengan sandy menghasilkan sablonan tidak timbul.
- Rubber warna dicampur dengan sandy menghasilkan sablonan timbul diraba menonjol
pada hasil sablonan,
- Rubber white untuk sablonan putih atau sablonan dasar untuk bahan tekstil / kaos warna
gelap.
Sedangkan untuk printing dengan zat warna Reaktif menggunakan pengental
3. - Manutex atau Natrium Alginat merupakan agar-agar rumput laut yang tidak berwarna
dan tidak mewarnai bahan, digunakan sebagai pengental zat warna dalam bentuk serbuk
seperti zat warna reaktif atau dispersi.
Selain itu memerlukan obat bantu sebagai berikut:
TRO (Turqis Red Oil) serbuk putih bersifat sebagai pembasah dan membuka serat agar
supaya zat warna mudah masuk kedalam serat
Soda Kue (Natrium Bikarbonat) NaHCO3 sebagai alkali / membuat suasana basa
Soda Abu (Natrium Karbonat) Na2CO3 sebagai alkali, mempercepat zat warna masuk
kedalam serat
Waterglass ( Natrium Silikat) Na2SiO3 berfungsi sebagai bahan fiksasi untuk zat warna
reaktif
Garam Dapur NaCl sebagai electrolit zat warna keserat
Matextil PAL serbuk putih sebagai anti reduksi sehingga zat warna tidak mudah rusak
Fixanol (Fix Oil) sebagai fiksasi /penguat/ pengunci / pengikat warna reaktif pada serat.
Soda abu Soda Kue
C. RESEP ZAT WARNA REAKTIF
Zat warna reaktif selain digunakan sebagai zat warna printing banyak dipakai sebagai
pencelupan baik untuk warna polos maupun dalam proses pewarnaan untuuk batik.
1. Resep 1 :R/ PENCELUPAN
Berat bahan = a gram
Vlot = 1 : 20 (perbandingan berat kain dengan zat warna)
Air = 20 x a CC
Zat warna = 3 gram/L
Matextil PAL = 5 gram/ L
Garam dapur = 30-40 gram/L
Soda Abu = 10-15 gram/L untuk warna tua
Soda Kue = 10-15 gram/ L untuk warna muda
TRO = 1 gram/ L
Urea = 50 gram/ L
Waktu-suhu = 55 menit-27°C (suhu kamar)/ air dingin
4. Kain katun yang telah disediakan dicelup dengan resep diatas dengan dihitung
perbandingan berat kain dengan zat warna yang diperlukan sesuai resep. Kemudia
dicelup dengan skema dibawah ini dan dikeringkan dengan diangin anginkan.
15’ 15’ 30’
NaCl NaHCO3 keringkan
2. Resep 2 : FIKSASI/R-2
Ada 4 cara fiksasi setelah pewarnaan
Cara I, diangin-anginkan
Setelah diwarna kain dihanger kemudian diangin-anginkan tanpa kena sinar matahari
selama 24-48 jam, selanjutnya bahan dicuci air dingin, diasbun dalam larutan sabun 2
gam/L, dicuci air dingin dan dikeringkan
Cara II, menggunakan Fixanol
Berat bahan = a gram
Vlot = 1 : 10
Air = 10 x a gram
Fixanol = 2 x zat warna (10cc/ L)
Atau : air 750cc + fixanol 7,5 cc
Waktu- suhu = 15 menit, 27°C, kemudian cuci dan keringkan
Cara III, menggunakan
Waterglass 48° Be = 950 CC
Kostik Soda 38° Be = 50 CC
Atau : waterglass murni 56° Be dicairkan 10%
Kostik soda kristal 45 gram + air dingin 55 CC = kostik soda 38° Be
Direndam dan dibiarkan 10-18 jam, cuci dingin- cuci panas + sabun, cuci dingin,
keringkan
Cara IV, cara Steam
Kain setelah diprint warna tua dikeringkan dengan diangin anginkan kemudia
bungkus/gulung menggunakan kain polos dengan cara lipat sehingga antara motif satu
dengan lainnya tidak saling menempel secara langsung dan dibungkus koran atau kertas
bekas. Kemudian dimasukkan ke dalam dandang yang ada uap panasnya jangan sampai
menempel dinding bejana. Lama fiksasi untuk kain katun selama 12 menit penguapan,
dilanjutkan pencucian dengan air dingin kemudian air panas+ sabun dan cuci air dingin
sampai bersih dan keringkan.
3. Resep 3 dan 4 : Pasta print untuk penyablonan
Penyablonan untuk menghendaki warna tua sebaiknya menggunakan zat warna reaktif
jenis Procion atau Cibacron karena warnanya lebih kuat/ tajam
5. Dengan resep pasta sebagai berikut:
R- 3 / Stock pasta print
Manutex 50 gram
Matexil PAL 12.5 gram
Soda kue 30 gram
Air ( dingin) x gram (=907,5 CC)
Jumlah 1000 gram
R- 4 / Resep pasta print( untuk warna hitam/tua
Stock pasta 90 garm
Urea 5 gram
Zat warna 5 gram
Air (60°C) 10 CC +
Jumlah 100 gram
R- 5 / Resep warna colet (untuk warna muda)
Stock pasta 25 gram
Zat warna x gram (misal : 2 gram)
Air (60°C) y CC ( misal 22 CC)
Soda kue 1 gram
Jumlah 50 gram
4. Ada alternatif lain cara membuat campuran zat warna reaktif yang biasa digunakan
untuk batik atau colet dengan cara kuas, sebagai berikut:
R- 6 / Warna dengan kuas
Zat warna remasol 35 gram
Air 400 CC
Matexil PAL 5 gram
Jumlah 500 CC
Cara pewarnaannya : kain diletakan pada meja yang dilapisi perlak/ plastik, kemudian
kuaskan larutan zat warna sampai rata, kemudian keringkan
5. R- 7 / Resep fiksasi sistempad-batch:
Waterglass 1 kg
Kostik soda 10 gram
Soda abu 25 gram
Air 500 CC
Caranya : larutkan kostik soda dan soda abu pada ember plastik, waterglass dilarutkan
sedikit demi sedikit dan aduk sampai rata. Kuaskan pada kain yang sudah diwarna sampai
rata dan pad-batch gulung dalam plastik selama 4 sampai 10 jam, kemudian cuci air
dingin, air panas dan air dingin lagi sampai bersih.