SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Hukum Kesehatan dan
Etika Kesehatan Masyarakat
OUTLINE MODUL
MODUL
Deskripsi Singkat
Tujuan Pembelajaran
Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan
Bahan Ajar
Langkah-langkah Pembelajaran
Uraian Materi
Rangkuman
Latihan
DESKRIPSI SINGKAT
 Hukum kesehatan merupakan cabang dari
ilmu hukum yang secara relative masih baru
berkembang di Indonesia.
 Hukum kesehatan merupakan cakupan dari
aspek-aspek hukum perdata, hukum
administrasi, hukum pidana dan hukum
disiplin yang tertuju pada sub sistem
kesehatan dalam masyarakat.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran Umum
• Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami
hukum kesehatan dan etika kesehatan masyarakat.
Tujuan Pembelajaran Khusus
• Secara khusus setelah peserta mempelajari materi ini
diharapkan dapat:
• Menjelaskan proses legislasi hukum kesehatan;
• Menjelaskan etika kesehatan.
POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN
PROSES LEGISLASI
HUKES
• Pengertian Hukes
• Pembangunan
Kesehatan
Berdimensi HAM
ETIKA KESEHATAN
• Pengertian Etika
Kesehatan
Masyarakat
• Argumentasi
Etikolegal Dalam
Permasalahan
Kesehatan
BAHAN AJAR
1
•LCD dan Laptop
2
•Bahan Tayang
3
•Petunjuk Diskusi Kasus
LANGKAH PEMBELAJARAN
 Diskusi atau curah pendapat
 Ceramah dan tanya jawab
 Latihan
a. Pengertian Hukum Kesehatan
• Pengertian Hukes
• Sumber Hukum Hukes
• Ruang Lingkup Hukes
b. Pembangunan Kesehatan berdimensi HAM
 Hukum kesehatan adalah semua ketentuan hukum yang
berhubungan langsung dengan pemeliharaan atau pelayanan
kesehatan dan penerapannya.
 Hal ini berarti, hukum kesehatan adalah aturan tertulis
mengenai hubungan antara pihak pemberi pelayanan kesehatan
dengan masyarakat atau anggota masyarakat.
 Hukum kesehatan tersebut mengatur hak dan kewajiban
masing-masing penyelenggara pelayanan kesehatan dan
penerima pelayanan kesehatan atau masyarakat
Konsep ruang lingkup dalam Hukum
Kesehatan
Konsep Konteks dalam Hukum Kesehatan
Subjek
Hukum
1. Orang (Person): Tenaga Kesehatan (Dokter, Perawat, Rekam Medis, Gizi, dsb),
Pasien (keluarga pasien),
2. Badan Hukum: Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Organisasi Profesi, Asosiasi
Fasilitas Kesehatan, institusi lainnya yang aktifitas utamanya di bidang
kesehatan baik langsung maupun tidak langsung.
Objek
Hukum
Perjanjian terapeutik (jasa medis) dan mencakup upaya pengobatan atau pelayanan
kesehatan (tindakan pengobatan atau tindakan pencegahan, promotive maupun
rehabilitative) atau inspanning verbintennis
Perjanjian lainnya resultaat verbintennis: misalnya perjanjian pengadaan obat, alkes
dan perjanjian kerja antara dokter atau tenaga kesehatan dengan Dinas Kesehatan
atau pemda.
Peristiwa
Hukum
Kelalaian Medis atau kesalahan medis (dianalisis kembali apakah ini termasuk
pelanggaran hukum atau pelanggaran etis).
1.
Aturan
Tertulis
2.
Traktat/Konve
nsi
Internasional
3.
Yurisprudens
i
4.
Doktrin/Pendap
at Ahli
5. Kebiasaan
 Sumber hukum dalam hukum kesehatan
meliputi hukum tertulis, yurisprudensi, konsensus, traktat,
dan pendapat para ahli (doktrin).
 Dilihat dari objeknya, maka hukum kesehatan mencakup
segala aspek yang berkaitan dengan pemeliharaan
kesehatan (zorg voor de gezondheid) atau hukum kesehatan
memiliki ruang lingkup yang cukup luas dan kompleks.
 Ada 30 (tiga puluh) jenis peraturan perundang-undangan
yang berkaitan dengan kesehatan (Jayasuriya)
 Secara umum dari lingkup hukum kesehatan, materi muatan
yang dikandung di dalam asasnya ialah memberikan
perlindungan kepada individu, masyarakat dan
memfasilitasi penyelenggaraan upaya kesehatan agar
tujuan kesehatan dapat tercapai.
 Ada lima fungsi yang mendasari hukum kesehatan, yaitu :
1. pemberian hak;
2. penyediaan perlindungan;
3. peningkatan kesehatan;
4. pembiayaan kesehatan, dan
5. penilaian terhadap kuantitas dan kualitas dalam
pemeliharaan kesehatan (Jayasuriya)
Asas hukum kesehatan bertumpu pada hak atas pemeliharaan
kesehatan sebagai hak dasar social (the right to health care)
yang ditopang oleh dua hak dasar individual terdiri dari
hak atas informasi (the right to information) dan hak untuk menentukan
nasib sendiri (the right of self determination). (Hermien
Hadiati Koeswadji)
Tautan antara hukum kesehatan dengan hak untuk sehat :
hak atas pemeliharaan kesehatan mencakup
berbagai aspek yang merefleksikan pemberian perlindungan dan
pemberian fasilitas dalam pelaksanaannya.
Untuk merealisasikan hak atas pemeliharaan bisa juga mengandung
pelaksanaan hak untuk hidup, hak atas privasi, dan hak untuk
memperoleh informasi
(Roscam Abing)
Ada beberapa asas hukum di dalam ilmu kesehatan, yaitu:
a) “Sa science et sa conscience” artinya ya ilmunya dan ya hati nuraninya. Maksud dari
pernyataan ini adalah bahwa kepandaian seorang ahli kesehatan tidak boleh bertentangan
dengan hati nurani dan kemanusiaannya. Biasanya digunakan pada pengaturan hak-hak
dokter, dimana dokter berhak menolak dilakukannya tindakan medis jika bertentangan
dengan hati nuraninya.
b) “Agroti Salus Lex Suprema” artinya keselamatan pasien adalah hukum yang tertinggi.
c) “Deminimis noncurat lex” artinya hukum tidak mencampuri hal-hal yang sepele. Hal ini
berkaitan dengan kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Selama kelalaian
tersebut tidak berdampak merugikan pasien maka hukum tidak akan menuntut.
d) “Res Ipsa liquitur” artinya faktanya telah berbicara. Digunakan di dalam kasus-kasus
malpraktek dimana kelalaian yang terjadi tidak perlu pembuktian lebih lanjut karena
faktanya terlihat jelas.
Politik Hukum dalam Proses Legislasi Hukum
KesehatanRegulasi kesehatan adalah seperangkat aturan tertulis
bidang kesehatan yang dibuat oleh badan legislatif
maupun stakeholder terkait.
Regulasi di bidang kesehatan dibuat dengan tujuan
untuk mengatur pelaksanaan dan penyelenggaraan
bidang kesehatan di Indonesia.
Dinas Kesehatan memiliki peran sebagai regulator di daerah
yang merupakan perpanjangan tangan dari
Kementerian Kesehatan memiliki peran ganda dalam
melakukan pembentukan regulasi kesehatan
dan implementasinya di daerah
UUD 1945
Ketetapan MPR
Undang-undang dan Perppu
Peraturan Pemerintah (PP)
Peraturan Presiden (Perpres)
Peraturan Daerah (Perda Provinsi/Kabupaten/Kota) Dan
Peraturan kepala daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota)
ASAS PEMBENTUKAN PERATURAN PERUU_AN
Lex superiori derogat legi inferiori yaitu
peraturan yang lebih tinggi mengesampingkan
peraturan yang rendah (peraturan yang lebih
tinggi kedudukannya akan didahulukan).
Lex specialis derogat legi generali yaitu peraturan
yang bersifat khusus mengesampingkan peraturan
yang bersifat umum.
Lex posteriori derogat legi lex priori yaitu peraturan
baru mengesampingkan peraturan yang lama.
a. Pengertian Etika Kesehatan Masyarakat
•Pengertian Etika
•Perbedaan Etika dan Hukum
•Asas-asas Etika Kesehatan
b. Argumentasi Etikolegal dalam Permasalahan
Kesehatan
Etika adalah pedoman, patokan, ukuran
untuk menilai perilaku manusia yang baik atau buruk yang berlaku
secara umum dalam kehidupan bersama. (Veronika Komalawati)
Secara sistematis, etika dibedakan menjadi 2 jenis:
a. Etika Umum, membahas mengenai prinsip-prinsip dasar
dari masyarakat.
b. Etika Khusus, menerapkan prinsip-prinsip dasar dari moral
masing-masing bidang kehidupan manusia.
Kajian etika dan hukum kesehatan mengharuskan Anda memahami perbedaan
yang tidak sederhana antara etika dan hukum kesehatan.
Di mana teknologi yang berkembang semakin canggih mengakibatkan
arus informasi mudah akses. Namun, juga turut menyumbang persepsi yang
seringnya keliru memaknai mengenai etika dan hukum dalam bidang kesehatan.
Etika dan Hukum kesehatan memiliki perbedaan dan persamaan tentunya.
•Nilai
•Organisasi Profesi
ETIKA
•Norma Hukum
(Konkrit)
•Penegak Hukum
•Alat Bukti
HUKUM
No.
Perbandingan Etika dan Hukum Kesehatan
Persamaan Perbedaan
1. Etika dan hukum kesehatan sama-sama
merupakan alat untuk mengatur tertibnya hidup
bermasyarakat dalam bidang kesehatan.
Etika kesehatan hanya berlaku dilingkungan masing-masing profesi
kesehatan, sedangkan hukum kesehatan berlaku untuk umum.
2. Sebagai objeknya adalah sama yakni masyarakat
baik yang sakit maupun yang tidak sakit (sehat).
Etika kesehatan disusun berdasarakan kesepakatan anggota
masingmasing profesi, sedangkan hukum kesehatan disusun oleh badan
pemerintahan, baik legislative (Undang-Undang = UU, Peraturan Daerah
= Perda), maupun oleh eksekutif ( Peraturan Pemerintah / PP, Kepres.
Kepmen, dan sebagainya).
3. Masing-masing mengatur kedua belah pihak
antara hak dan kewajiban, baik pihak yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan maupun
yang menerima pelayanan kesehatan agar tidak
saling merugikan.
Etika kesehatan tidak semuanya tertulis, sedangkan hukum kesehatan
tercantum atau tertulis secara rinci dalam kitab undang-undang atau
lembaran Negara lainnya.
4. Keduanya menggugah kesadaran untuk bersikap
manusiawi, baik peyelenggara maupun penerima
pelayanan kesehatan.
Sanksi terhadap penyelenggaraan etika kesehatan berupa tuntunan,
biasanya dari organisasi profesi, sedangkan sanksi pelanggaran hukum
kesehatan adalah “ tuntutan “, yang berujung pada pidana atau hukuman.
5. Baik etika maupun hukum kesehatan merupakan
hasil pemikiran dari para pakar serta pengalaman
para praktisi bidang kesehatan.
Pelanggaran etika kesehatan diselesaikan oleh Majelis Kehormatan Etik
Profesi dari masing-masing organisasi profesi, sedangkan pelanggaran
hukum kesehatan diselesaikan lewat pengadilan.
6. Penyelesaian pelanggaran etik tidak selalu disertai bukti fisik, sedangkan
untuk pelanggaran hukum pembuktiannya memerlukan bukti fisik.
 Proses legislasi hukum kesehatan
berpedoman kepada asas-asas pembentukan
peraturan perundang-undangan yang baik
dan benar dengan melihat hierarki peraturan
perundang-undangan sebagaimana diatur
dalam UU No. 12 Tahun 2011. Dalam proses
legislasi hukum kesehatan selalu
dipengaruhioleh politik hukum.
 Etika kesehatan masyarakat adalah suatu tatanan moral
berdasarkan sistem nilai yang berlaku secara universal dalam
eksistensi mencegah perkembangan resiko pada individu,
kelompok dan masyarakat yang mengakibatkan penderitaan
sakit dan kecacatan, serta meningkatkan keberdayaan
masyarakat untuk hidup sehat dan sejahtera. Etika kesehatan
masyarakat sangat berbeda dengan etika kedokteran yang
menyatakan bahwa dalam menjalankan pekerjaan kedokteran
seorang dokter janganlah dipengaruhi oleh pertimbangan-
pertimbangan pribadi, seorang dokter harus senantiasa
mengingat kewajiban melindungi hidup makhluk insani, seorang
dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri
ingin diperlakukan, seorang dokter harus tetap memelihara
kesehatan dirinya.
KASUS
Kasus
Permasalahan berkembangnya nyamuk malaria yang mengakibatkan penyakit malaria di wilayah Bukit Menoreh
yang berlokasi di tiga kabupaten menjadi perhatian serius pemerintah. Bahkan permasalahan ini melibatkan tiga
kementerian yang terdiri Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Dan
Transmigrasi RI, serta Kementerian Dalam Negeri RI untuk fokus mengentaskan bukit menoreh terbebas dari
malaria. Berbagai upaya perlu dilakukan dengan melibatkan baik pemerintah daerah maupun dengan bantuan
pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
Berikan argumentasi saudara untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Bagaimana bentuk upaya penanggulangan yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Daerah lintas batas
wilayah dalam kasus di atas?
2. Dapatkah Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 293 Tahun 2009 tentang eliminasi malaria, digunakan
sebagai landasan yuridis dalam penyelesaian masalah ini?
3. Bagaimana mekanisme penanganan lintas batas wilayah dan stakeholder terkait dalam penanganan
kasus di atas? Dapatkah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota lintas batas membuat kebijakan hukum
daerah secara bersama-sama? Jelaskan argumentasi saudara!
BUKU
PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Makalah hukum kesehatan
Makalah hukum kesehatanMakalah hukum kesehatan
Makalah hukum kesehatanMeisin Rahman
 
Tugas prof amri amir sp.f prodi neurologi
Tugas prof amri amir sp.f prodi neurologiTugas prof amri amir sp.f prodi neurologi
Tugas prof amri amir sp.f prodi neurologiABSTRACTPIT
 
Materi perkuliahan etika dan hukum kesehatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Materi perkuliahan etika dan hukum kesehatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Materi perkuliahan etika dan hukum kesehatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Materi perkuliahan etika dan hukum kesehatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Operator Warnet Vast Raha
 
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat DaruratAspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat DaruratElon Yunus
 
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan IndonesiaAnalisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan IndonesiaFuad Amsyari
 
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiasistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiarisdiana21
 
ASPEK HUKUM PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL
ASPEK  HUKUM PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONALASPEK  HUKUM PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL
ASPEK HUKUM PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONALpjj_kemenkes
 
Aspek hukum dalam keperawatan
Aspek hukum dalam keperawatanAspek hukum dalam keperawatan
Aspek hukum dalam keperawatanyunike ashadi
 
pengaruh-politik-terhadap-kesehatan
pengaruh-politik-terhadap-kesehatanpengaruh-politik-terhadap-kesehatan
pengaruh-politik-terhadap-kesehatanmeri yusnita
 

What's hot (20)

Aspek legal keperawatan gawat darurat
Aspek legal keperawatan gawat daruratAspek legal keperawatan gawat darurat
Aspek legal keperawatan gawat darurat
 
Makalah hukum kesehatan
Makalah hukum kesehatanMakalah hukum kesehatan
Makalah hukum kesehatan
 
Hukum kesehatan
Hukum kesehatanHukum kesehatan
Hukum kesehatan
 
MI 6
MI 6MI 6
MI 6
 
Tugas prof amri amir sp.f prodi neurologi
Tugas prof amri amir sp.f prodi neurologiTugas prof amri amir sp.f prodi neurologi
Tugas prof amri amir sp.f prodi neurologi
 
Materi perkuliahan etika dan hukum kesehatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Materi perkuliahan etika dan hukum kesehatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Materi perkuliahan etika dan hukum kesehatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Materi perkuliahan etika dan hukum kesehatan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Aspek hukum dalam praktek kebidanan
Aspek hukum dalam praktek kebidananAspek hukum dalam praktek kebidanan
Aspek hukum dalam praktek kebidanan
 
Hukum kesehatan
Hukum kesehatanHukum kesehatan
Hukum kesehatan
 
Kb 1
Kb 1Kb 1
Kb 1
 
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
 
Jurnal manajemen pelayanan kesehatan
Jurnal manajemen pelayanan kesehatanJurnal manajemen pelayanan kesehatan
Jurnal manajemen pelayanan kesehatan
 
1.uu36 09-kesehatan
1.uu36 09-kesehatan1.uu36 09-kesehatan
1.uu36 09-kesehatan
 
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat DaruratAspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
 
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan IndonesiaAnalisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
 
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiasistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
 
ASPEK HUKUM PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL
ASPEK  HUKUM PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONALASPEK  HUKUM PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL
ASPEK HUKUM PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL
 
Sistem yankes
Sistem yankesSistem yankes
Sistem yankes
 
Aspek hukum dalam keperawatan
Aspek hukum dalam keperawatanAspek hukum dalam keperawatan
Aspek hukum dalam keperawatan
 
Etika Dan Hukum Dalam Keperawatan Gadar
Etika Dan Hukum Dalam Keperawatan GadarEtika Dan Hukum Dalam Keperawatan Gadar
Etika Dan Hukum Dalam Keperawatan Gadar
 
pengaruh-politik-terhadap-kesehatan
pengaruh-politik-terhadap-kesehatanpengaruh-politik-terhadap-kesehatan
pengaruh-politik-terhadap-kesehatan
 

Similar to Hukum Kesehatan dan Etika Kesehatan Masyarakat

Hukum Kesehatan dalam Kebidanan
Hukum Kesehatan dalam Kebidanan Hukum Kesehatan dalam Kebidanan
Hukum Kesehatan dalam Kebidanan pjj_kemenkes
 
Etik dan Hukum Perawat
Etik dan Hukum PerawatEtik dan Hukum Perawat
Etik dan Hukum PerawatLintang Diah Y
 
HUKUM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 1 Pengertian Hukum Kesehatan.pptx
HUKUM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 1 Pengertian Hukum Kesehatan.pptxHUKUM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 1 Pengertian Hukum Kesehatan.pptx
HUKUM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 1 Pengertian Hukum Kesehatan.pptxLuhAriyani1
 
HUKUM DAN KEbIJAKAN KESEHATAN pertemuan 1.pptx
HUKUM DAN KEbIJAKAN KESEHATAN pertemuan 1.pptxHUKUM DAN KEbIJAKAN KESEHATAN pertemuan 1.pptx
HUKUM DAN KEbIJAKAN KESEHATAN pertemuan 1.pptxLuhAriyani1
 
Sejarah Hukum Kesehatan yang ada di indonesia.pptx
Sejarah Hukum Kesehatan yang ada di indonesia.pptxSejarah Hukum Kesehatan yang ada di indonesia.pptx
Sejarah Hukum Kesehatan yang ada di indonesia.pptxpengelolaanbbbr
 
Aspek hukum-praktek-kebidanan
Aspek hukum-praktek-kebidananAspek hukum-praktek-kebidanan
Aspek hukum-praktek-kebidananNova Ci Necis
 
Modul 4 etikologial
Modul 4 etikologialModul 4 etikologial
Modul 4 etikologialpjj_kemenkes
 
Hukum dan perkembangannya
Hukum dan perkembangannyaHukum dan perkembangannya
Hukum dan perkembangannyazumira zamiati
 
LANDASAN HUKUM PRAKTEK KEPERAWATAN FIX.pdf
LANDASAN HUKUM PRAKTEK KEPERAWATAN FIX.pdfLANDASAN HUKUM PRAKTEK KEPERAWATAN FIX.pdf
LANDASAN HUKUM PRAKTEK KEPERAWATAN FIX.pdfchantieq
 
HUKUM_KESEHATAN_BHP.pptx
HUKUM_KESEHATAN_BHP.pptxHUKUM_KESEHATAN_BHP.pptx
HUKUM_KESEHATAN_BHP.pptxHarisWidodo7
 
Peran komite medik dan hukum
Peran komite medik dan hukumPeran komite medik dan hukum
Peran komite medik dan hukumbudi1
 
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Operator Warnet Vast Raha
 
Kb 1 m 2 Aspek Hukum Praktik Keperawatan Profesional
Kb 1 m 2 Aspek Hukum Praktik Keperawatan ProfesionalKb 1 m 2 Aspek Hukum Praktik Keperawatan Profesional
Kb 1 m 2 Aspek Hukum Praktik Keperawatan ProfesionalUwes Chaeruman
 
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.pptPerryBoyChandraSiaha1
 

Similar to Hukum Kesehatan dan Etika Kesehatan Masyarakat (20)

Hukum Kesehatan dalam Kebidanan
Hukum Kesehatan dalam Kebidanan Hukum Kesehatan dalam Kebidanan
Hukum Kesehatan dalam Kebidanan
 
Etik dan Hukum Perawat
Etik dan Hukum PerawatEtik dan Hukum Perawat
Etik dan Hukum Perawat
 
HUKUM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 1 Pengertian Hukum Kesehatan.pptx
HUKUM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 1 Pengertian Hukum Kesehatan.pptxHUKUM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 1 Pengertian Hukum Kesehatan.pptx
HUKUM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 1 Pengertian Hukum Kesehatan.pptx
 
HUKUM DAN KEbIJAKAN KESEHATAN pertemuan 1.pptx
HUKUM DAN KEbIJAKAN KESEHATAN pertemuan 1.pptxHUKUM DAN KEbIJAKAN KESEHATAN pertemuan 1.pptx
HUKUM DAN KEbIJAKAN KESEHATAN pertemuan 1.pptx
 
Sejarah Hukum Kesehatan yang ada di indonesia.pptx
Sejarah Hukum Kesehatan yang ada di indonesia.pptxSejarah Hukum Kesehatan yang ada di indonesia.pptx
Sejarah Hukum Kesehatan yang ada di indonesia.pptx
 
Aspek hukum-praktek-kebidanan
Aspek hukum-praktek-kebidananAspek hukum-praktek-kebidanan
Aspek hukum-praktek-kebidanan
 
Modul 4 etikologial
Modul 4 etikologialModul 4 etikologial
Modul 4 etikologial
 
Hukum dan perkembangannya
Hukum dan perkembangannyaHukum dan perkembangannya
Hukum dan perkembangannya
 
Modul 4 kb 1
Modul 4 kb 1Modul 4 kb 1
Modul 4 kb 1
 
Modul 4 kb 1
Modul 4 kb 1Modul 4 kb 1
Modul 4 kb 1
 
LANDASAN HUKUM PRAKTEK KEPERAWATAN FIX.pdf
LANDASAN HUKUM PRAKTEK KEPERAWATAN FIX.pdfLANDASAN HUKUM PRAKTEK KEPERAWATAN FIX.pdf
LANDASAN HUKUM PRAKTEK KEPERAWATAN FIX.pdf
 
Aspek hukum dalam praktek kebidanan
Aspek hukum dalam praktek kebidananAspek hukum dalam praktek kebidanan
Aspek hukum dalam praktek kebidanan
 
Hukum kesehatan dalam kebidanan
Hukum kesehatan dalam kebidananHukum kesehatan dalam kebidanan
Hukum kesehatan dalam kebidanan
 
Hukum kesehatan dalam kebidanan
Hukum kesehatan dalam kebidananHukum kesehatan dalam kebidanan
Hukum kesehatan dalam kebidanan
 
HUKUM_KESEHATAN_BHP.pptx
HUKUM_KESEHATAN_BHP.pptxHUKUM_KESEHATAN_BHP.pptx
HUKUM_KESEHATAN_BHP.pptx
 
Peran komite medik dan hukum
Peran komite medik dan hukumPeran komite medik dan hukum
Peran komite medik dan hukum
 
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
 
kode etik.pptx
kode etik.pptxkode etik.pptx
kode etik.pptx
 
Kb 1 m 2 Aspek Hukum Praktik Keperawatan Profesional
Kb 1 m 2 Aspek Hukum Praktik Keperawatan ProfesionalKb 1 m 2 Aspek Hukum Praktik Keperawatan Profesional
Kb 1 m 2 Aspek Hukum Praktik Keperawatan Profesional
 
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt
 

Recently uploaded

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 

Recently uploaded (19)

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 

Hukum Kesehatan dan Etika Kesehatan Masyarakat

  • 1. Hukum Kesehatan dan Etika Kesehatan Masyarakat
  • 2. OUTLINE MODUL MODUL Deskripsi Singkat Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan Bahan Ajar Langkah-langkah Pembelajaran Uraian Materi Rangkuman Latihan
  • 3. DESKRIPSI SINGKAT  Hukum kesehatan merupakan cabang dari ilmu hukum yang secara relative masih baru berkembang di Indonesia.  Hukum kesehatan merupakan cakupan dari aspek-aspek hukum perdata, hukum administrasi, hukum pidana dan hukum disiplin yang tertuju pada sub sistem kesehatan dalam masyarakat.
  • 4. TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Pembelajaran Umum • Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami hukum kesehatan dan etika kesehatan masyarakat. Tujuan Pembelajaran Khusus • Secara khusus setelah peserta mempelajari materi ini diharapkan dapat: • Menjelaskan proses legislasi hukum kesehatan; • Menjelaskan etika kesehatan.
  • 5. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN PROSES LEGISLASI HUKES • Pengertian Hukes • Pembangunan Kesehatan Berdimensi HAM ETIKA KESEHATAN • Pengertian Etika Kesehatan Masyarakat • Argumentasi Etikolegal Dalam Permasalahan Kesehatan
  • 6. BAHAN AJAR 1 •LCD dan Laptop 2 •Bahan Tayang 3 •Petunjuk Diskusi Kasus
  • 7. LANGKAH PEMBELAJARAN  Diskusi atau curah pendapat  Ceramah dan tanya jawab  Latihan
  • 8.
  • 9. a. Pengertian Hukum Kesehatan • Pengertian Hukes • Sumber Hukum Hukes • Ruang Lingkup Hukes b. Pembangunan Kesehatan berdimensi HAM
  • 10.  Hukum kesehatan adalah semua ketentuan hukum yang berhubungan langsung dengan pemeliharaan atau pelayanan kesehatan dan penerapannya.  Hal ini berarti, hukum kesehatan adalah aturan tertulis mengenai hubungan antara pihak pemberi pelayanan kesehatan dengan masyarakat atau anggota masyarakat.  Hukum kesehatan tersebut mengatur hak dan kewajiban masing-masing penyelenggara pelayanan kesehatan dan penerima pelayanan kesehatan atau masyarakat
  • 11. Konsep ruang lingkup dalam Hukum Kesehatan Konsep Konteks dalam Hukum Kesehatan Subjek Hukum 1. Orang (Person): Tenaga Kesehatan (Dokter, Perawat, Rekam Medis, Gizi, dsb), Pasien (keluarga pasien), 2. Badan Hukum: Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Organisasi Profesi, Asosiasi Fasilitas Kesehatan, institusi lainnya yang aktifitas utamanya di bidang kesehatan baik langsung maupun tidak langsung. Objek Hukum Perjanjian terapeutik (jasa medis) dan mencakup upaya pengobatan atau pelayanan kesehatan (tindakan pengobatan atau tindakan pencegahan, promotive maupun rehabilitative) atau inspanning verbintennis Perjanjian lainnya resultaat verbintennis: misalnya perjanjian pengadaan obat, alkes dan perjanjian kerja antara dokter atau tenaga kesehatan dengan Dinas Kesehatan atau pemda. Peristiwa Hukum Kelalaian Medis atau kesalahan medis (dianalisis kembali apakah ini termasuk pelanggaran hukum atau pelanggaran etis).
  • 13.  Sumber hukum dalam hukum kesehatan meliputi hukum tertulis, yurisprudensi, konsensus, traktat, dan pendapat para ahli (doktrin).  Dilihat dari objeknya, maka hukum kesehatan mencakup segala aspek yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan (zorg voor de gezondheid) atau hukum kesehatan memiliki ruang lingkup yang cukup luas dan kompleks.  Ada 30 (tiga puluh) jenis peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kesehatan (Jayasuriya)
  • 14.  Secara umum dari lingkup hukum kesehatan, materi muatan yang dikandung di dalam asasnya ialah memberikan perlindungan kepada individu, masyarakat dan memfasilitasi penyelenggaraan upaya kesehatan agar tujuan kesehatan dapat tercapai.  Ada lima fungsi yang mendasari hukum kesehatan, yaitu : 1. pemberian hak; 2. penyediaan perlindungan; 3. peningkatan kesehatan; 4. pembiayaan kesehatan, dan 5. penilaian terhadap kuantitas dan kualitas dalam pemeliharaan kesehatan (Jayasuriya)
  • 15. Asas hukum kesehatan bertumpu pada hak atas pemeliharaan kesehatan sebagai hak dasar social (the right to health care) yang ditopang oleh dua hak dasar individual terdiri dari hak atas informasi (the right to information) dan hak untuk menentukan nasib sendiri (the right of self determination). (Hermien Hadiati Koeswadji) Tautan antara hukum kesehatan dengan hak untuk sehat : hak atas pemeliharaan kesehatan mencakup berbagai aspek yang merefleksikan pemberian perlindungan dan pemberian fasilitas dalam pelaksanaannya. Untuk merealisasikan hak atas pemeliharaan bisa juga mengandung pelaksanaan hak untuk hidup, hak atas privasi, dan hak untuk memperoleh informasi (Roscam Abing)
  • 16. Ada beberapa asas hukum di dalam ilmu kesehatan, yaitu: a) “Sa science et sa conscience” artinya ya ilmunya dan ya hati nuraninya. Maksud dari pernyataan ini adalah bahwa kepandaian seorang ahli kesehatan tidak boleh bertentangan dengan hati nurani dan kemanusiaannya. Biasanya digunakan pada pengaturan hak-hak dokter, dimana dokter berhak menolak dilakukannya tindakan medis jika bertentangan dengan hati nuraninya. b) “Agroti Salus Lex Suprema” artinya keselamatan pasien adalah hukum yang tertinggi. c) “Deminimis noncurat lex” artinya hukum tidak mencampuri hal-hal yang sepele. Hal ini berkaitan dengan kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Selama kelalaian tersebut tidak berdampak merugikan pasien maka hukum tidak akan menuntut. d) “Res Ipsa liquitur” artinya faktanya telah berbicara. Digunakan di dalam kasus-kasus malpraktek dimana kelalaian yang terjadi tidak perlu pembuktian lebih lanjut karena faktanya terlihat jelas.
  • 17. Politik Hukum dalam Proses Legislasi Hukum KesehatanRegulasi kesehatan adalah seperangkat aturan tertulis bidang kesehatan yang dibuat oleh badan legislatif maupun stakeholder terkait. Regulasi di bidang kesehatan dibuat dengan tujuan untuk mengatur pelaksanaan dan penyelenggaraan bidang kesehatan di Indonesia. Dinas Kesehatan memiliki peran sebagai regulator di daerah yang merupakan perpanjangan tangan dari Kementerian Kesehatan memiliki peran ganda dalam melakukan pembentukan regulasi kesehatan dan implementasinya di daerah
  • 18. UUD 1945 Ketetapan MPR Undang-undang dan Perppu Peraturan Pemerintah (PP) Peraturan Presiden (Perpres) Peraturan Daerah (Perda Provinsi/Kabupaten/Kota) Dan Peraturan kepala daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota)
  • 19. ASAS PEMBENTUKAN PERATURAN PERUU_AN Lex superiori derogat legi inferiori yaitu peraturan yang lebih tinggi mengesampingkan peraturan yang rendah (peraturan yang lebih tinggi kedudukannya akan didahulukan). Lex specialis derogat legi generali yaitu peraturan yang bersifat khusus mengesampingkan peraturan yang bersifat umum. Lex posteriori derogat legi lex priori yaitu peraturan baru mengesampingkan peraturan yang lama.
  • 20. a. Pengertian Etika Kesehatan Masyarakat •Pengertian Etika •Perbedaan Etika dan Hukum •Asas-asas Etika Kesehatan b. Argumentasi Etikolegal dalam Permasalahan Kesehatan
  • 21. Etika adalah pedoman, patokan, ukuran untuk menilai perilaku manusia yang baik atau buruk yang berlaku secara umum dalam kehidupan bersama. (Veronika Komalawati) Secara sistematis, etika dibedakan menjadi 2 jenis: a. Etika Umum, membahas mengenai prinsip-prinsip dasar dari masyarakat. b. Etika Khusus, menerapkan prinsip-prinsip dasar dari moral masing-masing bidang kehidupan manusia. Kajian etika dan hukum kesehatan mengharuskan Anda memahami perbedaan yang tidak sederhana antara etika dan hukum kesehatan. Di mana teknologi yang berkembang semakin canggih mengakibatkan arus informasi mudah akses. Namun, juga turut menyumbang persepsi yang seringnya keliru memaknai mengenai etika dan hukum dalam bidang kesehatan. Etika dan Hukum kesehatan memiliki perbedaan dan persamaan tentunya.
  • 23. No. Perbandingan Etika dan Hukum Kesehatan Persamaan Perbedaan 1. Etika dan hukum kesehatan sama-sama merupakan alat untuk mengatur tertibnya hidup bermasyarakat dalam bidang kesehatan. Etika kesehatan hanya berlaku dilingkungan masing-masing profesi kesehatan, sedangkan hukum kesehatan berlaku untuk umum. 2. Sebagai objeknya adalah sama yakni masyarakat baik yang sakit maupun yang tidak sakit (sehat). Etika kesehatan disusun berdasarakan kesepakatan anggota masingmasing profesi, sedangkan hukum kesehatan disusun oleh badan pemerintahan, baik legislative (Undang-Undang = UU, Peraturan Daerah = Perda), maupun oleh eksekutif ( Peraturan Pemerintah / PP, Kepres. Kepmen, dan sebagainya). 3. Masing-masing mengatur kedua belah pihak antara hak dan kewajiban, baik pihak yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan maupun yang menerima pelayanan kesehatan agar tidak saling merugikan. Etika kesehatan tidak semuanya tertulis, sedangkan hukum kesehatan tercantum atau tertulis secara rinci dalam kitab undang-undang atau lembaran Negara lainnya. 4. Keduanya menggugah kesadaran untuk bersikap manusiawi, baik peyelenggara maupun penerima pelayanan kesehatan. Sanksi terhadap penyelenggaraan etika kesehatan berupa tuntunan, biasanya dari organisasi profesi, sedangkan sanksi pelanggaran hukum kesehatan adalah “ tuntutan “, yang berujung pada pidana atau hukuman. 5. Baik etika maupun hukum kesehatan merupakan hasil pemikiran dari para pakar serta pengalaman para praktisi bidang kesehatan. Pelanggaran etika kesehatan diselesaikan oleh Majelis Kehormatan Etik Profesi dari masing-masing organisasi profesi, sedangkan pelanggaran hukum kesehatan diselesaikan lewat pengadilan. 6. Penyelesaian pelanggaran etik tidak selalu disertai bukti fisik, sedangkan untuk pelanggaran hukum pembuktiannya memerlukan bukti fisik.
  • 24.  Proses legislasi hukum kesehatan berpedoman kepada asas-asas pembentukan peraturan perundang-undangan yang baik dan benar dengan melihat hierarki peraturan perundang-undangan sebagaimana diatur dalam UU No. 12 Tahun 2011. Dalam proses legislasi hukum kesehatan selalu dipengaruhioleh politik hukum.
  • 25.  Etika kesehatan masyarakat adalah suatu tatanan moral berdasarkan sistem nilai yang berlaku secara universal dalam eksistensi mencegah perkembangan resiko pada individu, kelompok dan masyarakat yang mengakibatkan penderitaan sakit dan kecacatan, serta meningkatkan keberdayaan masyarakat untuk hidup sehat dan sejahtera. Etika kesehatan masyarakat sangat berbeda dengan etika kedokteran yang menyatakan bahwa dalam menjalankan pekerjaan kedokteran seorang dokter janganlah dipengaruhi oleh pertimbangan- pertimbangan pribadi, seorang dokter harus senantiasa mengingat kewajiban melindungi hidup makhluk insani, seorang dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan, seorang dokter harus tetap memelihara kesehatan dirinya.
  • 26. KASUS
  • 27.
  • 28. Kasus Permasalahan berkembangnya nyamuk malaria yang mengakibatkan penyakit malaria di wilayah Bukit Menoreh yang berlokasi di tiga kabupaten menjadi perhatian serius pemerintah. Bahkan permasalahan ini melibatkan tiga kementerian yang terdiri Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi RI, serta Kementerian Dalam Negeri RI untuk fokus mengentaskan bukit menoreh terbebas dari malaria. Berbagai upaya perlu dilakukan dengan melibatkan baik pemerintah daerah maupun dengan bantuan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Berikan argumentasi saudara untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: 1. Bagaimana bentuk upaya penanggulangan yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Daerah lintas batas wilayah dalam kasus di atas? 2. Dapatkah Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 293 Tahun 2009 tentang eliminasi malaria, digunakan sebagai landasan yuridis dalam penyelesaian masalah ini? 3. Bagaimana mekanisme penanganan lintas batas wilayah dan stakeholder terkait dalam penanganan kasus di atas? Dapatkah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota lintas batas membuat kebijakan hukum daerah secara bersama-sama? Jelaskan argumentasi saudara!