4. Kedudukan QA ...
1. Inspeksi (Inspection)
• Pada Tahun 1920-an, Para inspector mengukur
hasil produksi berdasarkan spesifikasi.
• Namun, inspector pada zaman tersebut tidaklah
independen. Hal ini menyebabkan adanya
kecurangan akibat adanya beberapa
kepentingan. Seandainya inspector melakukan
penolakan terhadap suatu proses produksi
akibat output yang dihasilkan tidak sesuai
dengan spesifikasi, maka bagian pabrik akan
tetap meloloskannya tanpa memperhatikan
mutu dari output yang dihasilkan.
5. 2. Pengendalian Mutu (Quality Control/QC)
• Adanya Perang Dunia II pada tahun 1924-an,
mengharuskan dihasilkannya produk militer yang
bebas cacat. Cara yang digunakan yaitu adanya
pengendalian mutu selama memproduksi produk
militer tersebut. Hal ini menyebabkan
para inspector beralih menjadi para pengendali mutu.
• Untuk mendapatkan hasil penilaian mutu produk militer
yang baik, maka para pengendali mutu ini merupakan
pihak yang independen.
Kedudukan QA ...
6. 3. Penjaminan Mutu (Quality Assurance/QA)
• Sehubungan dengan adanya rekomendasi yang
diajukan oleh para teknik-teknik statistik terkait
dengan pengendalian mutu produk, perlu adanya
pihak yang melakukan pengambilan keputusan. hal
ini kemudian menyebabkan adanya perkembangan
pengendalian mutu menjadi penjaminan mutu
(Quality Assurance).
• QA bertanggung jawab memastikan proses yang
berjalan dengan produk yang dihasilkan sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditetapkan melalui
pelaksanaan audit, pelatihan dan analisis kinerja.
Kedudukan QA ...
7. 4. Manajemen Mutu Terpadu
(Total Quality Management/TQM)
• Mutu fungsi produksi bukanlah satu-satunya hal
yang mempengaruhi kepuasan pelanggan.
• Seiring dengan perkembangannya, manajemen
mutu tidak hanya menjadi tanggung jawab
bagian tertentu, tetapi menjadi tanggung jawab
setiap individu dalam perusahaan. Inilah yang
disebut dengan Total Quality Management.
Kedudukan QA ...
8. • Quality Assurance (Penjaminan Mutu) adalah
rangkaian tindakan terencana, sistematis dan
ditunjukan untuk meyakinkan pelanggan bahwa
persyaratan yang telah ditetapkan akan dijamin
tercapainya.
• QA lebih berperan sebagai analyst untuk memperbaiki
suatu produk/service yang datanya diperoleh
dari sampling bagian qc, feedback dari internal
perusahaan maupun adanya complain yang diterima
dari customer.
• Selain itu, QA juga umumnya berperan sebagai
sertifikasi atas terjaminnya mutu suatu produk/service.
Kedudukan QA ...
9. • Berdasarkan ISO 9000-2000 Section 3.2.11 (QMS-
Fundamentals And Vocabulary), Quality
assurance “part of quality management focus on
providing confidence that quality requirements will be
fulfilled”. Ini berarti bahwa quality assurance terfokus
kepada pemberian jaminan /keyakinan bahwa
persyaratan mutu akan dipenuhi.
• Menurut ISO 9000-2000 Section 3.2.10 (QMS-
Fundamentals And Vocabulary), Quality Control “part
of quality management focused on fulfilling quality
requirements”. Berdasarkan arti tersebut, QC berfokus
kepada pemenuhan persyaratan mutu suatu produk
atau service.
Kedudukan QA ...
10. • Mengacu kepada definisi di atas, kegiatan-
kegiatan inspeksi dan uji termasuk kepada
kategori QC.
• Kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
perencanaan mutu, sertifikasi ISO, audit system
manajemen dan sebagainya termasuk ke dalam
kategori QA.
• Secara singkat, QA bertugas menjamin QC.
Kedudukan QA ...
11. • QC menjadi suatu alat yang digunakan untuk
menjamin tercapainya suatu kesepakatan mutu.
• QA memiliki kedudukan lebih tinggi dari QC
dimana QA bertugas menentukan layak tidaknya
suatu produk/service. QA lebih kepada menjaga
image perusahaan dengan mencegah defect
kepada konsumen. Parameter yang digunakan
yaitu kesesuaian produk/service yang dihasilkan
dengan standar yang telah ditetapkan.
Kedudukan QA ...
12. • Secara fungsi, QC merupakan orang bagian
operasional/ operator yang langsung melakukan
aktivitas pemeriksaan/inspeksi terhadap
produk/service. Untuk lini produksi, umumnya
adanya seorang pengontrol mutu produk
seperti sampling dan aktivitas lainnya.
• Sedangkan, QA bertugas melakukan analisis
terhadap ketidaksesuaian mutu.
• Kesimpulannya, QC berperan
sebagai executor/operator dan QA
sebagai conceptor.
Kedudukan QA ...
13. • QC merupakan kegiatan untuk memantau,
mengevaluasi dan menindaklanjuti yang
dibuktikan dengan adanya data-data/record.
• Sedangkan QA merupakan prosedur untuk
mencapai terjaminnya mutu.
• Ini Berarti Bahwa QC lebih kepada
tindakan reactive dan pemecahan masalah.
QA lebih kepada tindakan proactive dan
pencegahan terjadinya suatu masalah.
Kedudukan QA ...
14. • Pada beberapa perusahaan besar, QA dan QC
umumnya dipisahkan dan memiliki pimpinan
masing-masing. Namun bagi perusahaan
menengah/kecil, QA dan QC umumnya digabung.
• QA dalam perusahaan besar yang telah memiliki
sertifikasi ISO, ruang lingkup yang dimilikinya lebih
besar dalam menjamin mutu produk/service serta
berhak melakukan review terhadap
standar/metode analisa yang berlaku saat ini demi
menjamin tercapainya suatu mutu yang
diharapkan.
Kedudukan QA ...
16. Skill Wajib Quality Assurance
Skill wajib yang harus dimiliki QA:
1. Mengidentifikasi Masalah
2. Menguasai Produk
3. Teliti
4. Memahami Standar Kualitas
5. Berpikir Kritis
17. Skil Wajib QA ...
• Ketika produk di produksi, QA harus
mendeteksi masalah yang bisa muncul
dari produksi produk dan membuat
rencana untuk meminimalisir masalah
agar tak lagi muncul.
• Bila masalah muncul dalam produk, maka
QA harus segera menyelesaikan masalah
tersebut. Semakin dini masalah
diidentifikasi, maka semakin baik.
1. Mengidentifikasi Masalah
18. Skil Wajib QA ...
• Tidak mungkin bagi QA untuk
menganalisis dan mengidentifikasi
masalah pada produk jika tidak menguasai
produk.
• Wawasan yang dalam mengenai produk
akan membantu seorang staf QA
menganalisis dan mengidentifikasi produk
serta jaminan kualitas yang berlaku.
2. Menguasai Produk
19. Skil Wajib QA ...
• Perhatian dan teliti terhadap detail
terkecil sekalipun akan membantu
untuk memastikan semua produk
memiliki kualitas yang sesuai.
• Memperbaiki detail kecil dapat
mencegah masalah besar yang terjadi
di rantai pasokan produk.
3. Teliti
20. Skil Wajib QA ...
• Memahami standar kualitas adalah
keterampilan penting untuk jaminan kualitas.
Sebagian besar karyawan harus bekerja dalam
standar yang ditetapkan oleh perusahaan.
• Standar kualitas masing-masing perusahaan
akan sangat berbeda dengan perusahaan lain,
tergantung dalam sektor apa perusahaan
tersebut beroperasi.
4. Memahami Standar Kualitas
21. Skil Wajib QA ...
• Setiap QA harus memiliki pemikiran kritis karena
sangat penting untuk pengujian produk. Aspek-
aspek kepribadian sangat berpengaruh seperti
rasa ingin tahu, keinginan untuk menemukan
akar masalah, pertanyaan apa yang harus
diajukan, dan lain-lain lebih disukai
dibandingkan hanya diam.
• Pikiran yang kritis dapat membuat produk
mampu melewati jaminan kualitas dengan baik.
5. Berpikir Kritis
22. Tugas dan Tanggungjawab
Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu
• Departemen QA merupakan departemen yang
bertanggung jawab antara lain :
a) Audit mutu internal
QA melakukan evaluasi kerja ke semua
bagian/departemen yang ada. Saat ini audit
internal masih terbatas pada satu atau dua
departemen.
b) Audit eksternal
Dilakukan terhadap supplier / pemasok baik bahan
baku maupun barang jadi. Untuk memilih supplier
yang dapat bekerjasama, maka QA membuat
Protap Kriteria Pemasok.
23. Tugas dan Tanggungjawab QA ...
c) Inspeksi diri
Merupakan penilaian secara jujur terhadap kinerja
perusahaan. Dari hasil penilaian yang diperoleh, maka
dilakukan evaluasi dan disusun langkah-langkah untuk
perbaikan. Inspeksi diri secara umum dilakukan setiap
6 bulan sekali dan juga di waktu-waktu tertentu sesuai
kebijakan perusahaan.
d) Pelatihan karyawan dan staf
Dalam hal ini QA bekerja sama dengan manajer yang
bersangkutan. Sebelum pelatihan, QA melakukan
evaluasi terhadap materi yang akan diberikan. Untuk
mengukur tingkat keberhasilan pelatihan dilakukan
pos test dan pengawasan kerja.
e) Pemantauan terhadap penyimpangan
Apabila terjadi penyimpangan pada proses produksi,
maka QA turut serta dalam mengatasi permasalahan
yang ada.
24. f) Pelatihan tim penanganan penyimpangan
Pelatihan kepada tim penanganan
penyimpangan dilakukan bersama-sama dengan
manajer yang bersangkutan.
g) Tren analisis terhadap produk bermasalah
Setiap tahun dilakukan analisis terhadap produk-
produk yang sering bermasalah kemudian
dilakukan evaluasi. Hasil evaluasi dapat
digunakan untuk dilakukan penanganan sesuai
dengan permasalahan yang dihadapi.
Tugas dan Tanggungjawab QA ...
25. h) Pembuatan prosedur tetap
Bersama departemen terkait QA membuat prosedur tetap
sebagai petunjuk operasional. Protap bersifat singkat, jelas
dan mudah dimengerti oleh operator dari berbagai latar
belakang pendidikan, tidak perlu menggunakan pendekatan
yang terlalu rumit, serta gaya penulisan dan tata bahasa
yang digunakan mudah dimengerti oleh pelaksana. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam pembuatan protap di
antaranya sistem penomoran dokumen, kode-kode dokumen
berdasarkan pengelompokan dokumen, serta pendistribusian
dan penyimpanan protap.
i) Validasi
QA Manager menjadi ketua komite validasi dengan anggota
berasal dari bagian Produksi, QC/IPC, Teknik, R&D, dan
bagian lain yang terkait, sesuai dengan jenis pelaksanaan
validasi/kualifikasi yang dilakukan. Komite validasi merupakan
sebuah team (kelompok) yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan program validasi/ kualifikasi dalam industri yang
bersangkutan.
Tugas dan Tanggungjawab QA ...
26. Standar Kinerja
1. Penilaian terhadap program quality assurance, fungsi audit
internal harus menyelenggarakan suatu proses untuk
memonitor dan menilai efektivitas program quality assurance
secara keseluruhan. Proses ini harus mencakup penilaian
(assessment) internal maupun eksternal.
2. Pelaporan program quality assurance, penanggung jawab
fungsi audit internal harus melaporkan hasil reviu dari pihak
eksternal kepada Pimpinan dan Dewan Pengawas
Organisasi.
3. Pernyataan kesesuaian dengan SPAI, dalam laporan
kegiatan periodiknya, auditor internal harus memuat
pernyataan bahwa aktivitasnya ‘dilaksanakan sesuai dengan
Standar Profesi Audit Internal’. Pernyataan ini harus didukung
dengan hasil penilaian Program Quality Assurance.
4. Pengungkapan atas ketidakpatuhan, dalam hal terdapat
ketidakpatuhan terhadap SPAI dan Kode Etik yang
mempengaruhi ruang lingkup dan aktivitas fungsi audit
internal secara signifikan, maka hal ini harus diungkapkan
kepada Pimpinan dan Dewan Pengawas Organisasi.
Program Quality Assurance fungsi Audit Internal
27. Quality Assurance di Bidang IT
• Di bidang IT, QA merupakan pengujian
atau testing terhadap suatu produk sistem
atau aplikasi untuk memastikan bahwa
sistem yang dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan yang telah ditentukan
sebelumnya, sehingga menghasilkan
sistem yang terjamin kualitasnya.
• Pengujian terhadap aplikasi biasa
dijalankan oleh QA Engineer.
28. QA Engineer
• QA Engineer biasanya ditemukan di beberapa
Perusahaan IT dan memiliki peranan penting
dalam pembangunan sebuah sistem.
• QA Engineer akan melakukan testing mulai dari
alur sistem, desain, sampai hasil akhir aplikasi.
• Hasil pengujian QA Engineer berupa alur
sistem, bug, serta masukan aplikasi yang diuji
akan didokumentasikan dalam sebuah
laporan Quality Assurance.
• Seorang QA Engineer juga harus mampu
berkomunikasi dengan pihak-pihak yang
berhubungan dengan sistem seperti designer,
back end, serta project manager.
29. Kemampuan QA Engineer
• Dalam melakukan proses testing, seorang
QA Engineer harus memiliki beberapa
kriteria kemampuan yang disyaratkan.
Kemampuan tersebut di antaranya yaitu:
Mindset Pengujian
Analisa dan Pengujian Fungsional
Perbaikan Proses
Pengujian Keamanan
Pengujian Performa
User Acceptance Testing