Aplikasi Pakar Kopi dirancang untuk memberikan informasi dan solusi kepada petani kopi mengenai penyakit dan hama tanaman kopi melalui sistem pertanyaan interaktif. Aplikasi ini juga menyediakan informasi tentang budidaya kopi yang baik. Pengembangan aplikasi ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan mutu tanaman kopi di Indonesia.
2. • Untuk menghasilkan kopi yang berkualitas juga perlu
didukung dengan curah hujan yang baik, termasuk
bagaimana cara menanam pohon dan
membudidayakan kopi dengan benar.
• Organisme penggangu tanaman (OPT) merupakan
masalah penting yang dihadapi dalam upaya
meningkatkan produktivitas dan mutu kopi. Seringkali
petani kesulitan untuk bertanya tentang hama dan
penyakit yang menyerang tanaman kopi dan bagaimana
menindaklanjutinya.
• Agar petani mendapatkan informasi dan solusi akurat
tentang hama dan penyakit kopi, Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai
Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri)
mengembangkan aplikasi Pakar Kopi.
Introduction
3. Introduction …
• Aplikasi berbasis android ini dikembangkan
Balittri bersama Universitas Borobudur dengan
biaya hibah KP4S tahun 2018 Balitbangtan
Kementerian Pertanian.
• Pakar Kopi merupakan sistem pakar penyakit
dan hama tanaman kopi berbasis mobile yang
bermanfaat bagi petani kopi dan petugas
penyuluh lapangan untuk mendapatkan
informasi dan solusi akurat.
• Aplikasi ini layaknya pakar kopi atau ahli yang
mengetahui tanaman kopi.
4. • Aplikasi ini berisi tentang tanya jawab tentang
permasalahan kopi.
• Di dalamnya kita akan mendapatkan informasi
mengenai :
Budidaya kopi,
Konsultasi kopi, dan
Konsultasi hama kopi.
Pakar Kopi
5. Pakar Kopi …
• Menu Budidaya membahas budidaya kopi arabika
yang meliputi syarat tanam, varietas, penanaman,
dan pemeliharaan. Varietas unggul kopi arabika
yang dianjurkan antara lain; varietas S 795, USDA
762, Andungsari 1, Gayo 1 dan Gayo 2.
• Melalui aplikasi Pakar Kopi, petani juga bisa
berkonsultasi mengenai penyakit dan hama
tanaman kopi. Aplikasi ini akan menanyakan
identifikasi penyakit dan hama melalui pertanyaan
yang harus dijawab petani. Pertanyaan pada Konsul
Penyakit, misalnya: Apakah daun yang terinfeksi
timbul bercak kuning, kemudian berubah menjadi
cokelat? Petani cukup menjawab ya atau tidak.
6. Kemudian akan muncul pertanyaan lanjutan,
hingga Pakar Kopi bisa mengidentifikasi penyakit
lengkap dengan gejala-gejalanya. Misalnya
penyakit karat daun (Hemileia vastatrix) dengan
gejala: daun yang terinfeksi timbul bercak kuning,
kemudian berubah menjadi cokelat dan tanaman
yang terserang akan mengalami daun gugur.
• Aplikasi Pakar Kopi juga akan menampilkan cara
pengendalian penyakit karat daun secara
bercocok tanam, secara fisik dan mekanis, secara
biologi (hayati), dan secara fungisida.
Pakar Kopi …
7. • Aplikasi ini bisa diunduh menggunakan
handphone Android melalui Google Play Store
dan dapat digunakan secara offline.
Mengunduh Aplikasi
8.
9. Luar Biasanya …
Kualitas Kopi Indonesia
• Kualitas kopi di Indonesia sudah banyak diketahui
khalayak dan tersohor hingga ke Mancanegara. Ada
kopi Gayo, kopi Toraja, Java coffee, kopi Amadanom
Dampit, kopi Lampung, dll
• Indonesia memiliki banyak jenis kopi yang memiliki
kualitas sangat baik. Hal ini karena kondisi geografis
Indonesia memiliki banyak pulau, sehingga membuat
kopi dari Indonesia memberikan keunikan dan
memiliki cita rasa tersendiri.
• Indonesia memiliki lahan terbesar nomor 2 di dunia
setelah Brazil yang mempunyai luasan tanah lebih
besar yang didedikasikan untuk kopi.
10. Kopi Amadanom Dampit, Kabupaten Malang
https://jatimnet.com/pakar-kopi-meksiko-puji-
kualitas-kopi-dampit
15. Sekilas tentang
Potensi Agrowisata Kopi
Saresehan Pakar Teh dan Pakar Kopi Serta Pakar Property Dengan Ketua Persatuan
Jurnalis Indonesia DKI Jakarta Hasilkan Franchise Republik TECO
• Keberadaan Kabupaten Aceh Tengah sebagai
“Negeri Kopi” sudah banyak diketahui khalayak,
karena kabupaten yang brada di Dataran Tinggi Gayo
ini memang sudah dikenal sebagai penghasil kopi
arabika terbaik dan memiliki areal perkebunan kopi
rakyat yang cukup luas. Eksistensi kopi arabika Gayo
sebagai tulang punggung perekonomian masyarakat
Aceh Tengah, juga tidak dapat dinafikan, karena
hampir 80 persen perekonomian warga, bergantung
kepada komoditi perkebunan ini.
• Namun potensi perkebunan kopi yang luar biasa ini,
belum dimanfaatkan secara optimal sebagai obyek
wisata agro.
16. Potensi Agrowisata Kopi …
• Berbeda dengan Kabupaten Semarang, Jawa
Tengah, meski hanya memiliki areal kebun kopi
beberapa ratus hektar saja, tapi mereka memiliki
obyek wisata kopi bernama ”Kampoeng Kopi
Banaran” yang sudah cukup dikenal ke seluruh
pelosok negeri.
• Demikian juga Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur
yang telah mampu memanfaatkan kawasan
perkebuan kopi Gunung Ijen sebagai destinasi
wisata yang banyak diminati wisatawan dalam dan
luar negeri.
17. • Meski agak terlambat, Kabupaten Aceh Tengah
akhirnya memulai juga mengembangkan
agrowisata kopi. Tahun 2016 yang lalu, Dinas
Perkebunan Aceh, mulai melirik potensi wisata
kopi Gayo dengan mengembangkan Kampung
Kopi. Desa Tebes Lues, Kecamatan Bies, Aceh
Tengah, dipilih sebagai pilot project
pengembangan kampung kopi pertama di
Dataran Tinggi Gayo ini.
Potensi Agrowisata Kopi …
18. • Kampung kopi yang diterapkan di kampung Tebes
Lues ini, menggunakan konsep “Farmer’s Home
Stay”. Dengan konsep ini, diharapkan para
wisatawan tidak sekedar singgah di kampung kopi
ini, tapi juga tinggal selama beberapa hari di rumah
para petani kopi, menyatau dengan keseharian para
petani kopi disini.
• Tentu ini akan sangat menarik bagi wisatawan yang
berasal dari luar daerah maupun manca negara,
karena mereka bisa melihat dan merasakan
langsung proses budidaya, pengolahan sampai kopi
Gayo yang sudah dikenal di seluruh dunia itu siap
tersaji di meja.
Potensi Agrowisata Kopi …
19. • Para pengunjung Kampung Kopi akan diajak
untuk larut dalam kehidupan sehari-sehari para
petani kopi Gayo. Mereka bisa melihat dan
mempraktekkan langsung bagaimana menanam,
merawat, memetik atau memanen, mengolah biji
gelondong, sampai proses pembuatan bubuk kopi,
baik secara tradisional maupun modern.
• Di tempat ini pengunjung juga bisa menikmati
lezatnya hidangan kuliner Gayo dalam suasana
perdesaan yang asri, tentu ini akan membawa
kesan tersendiri yang tidak mudah dilupakan.
Potensi Agrowisata Kopi …
20. • Peran masyarakat setempat yang akan lebih
ditonjolkan, karena dengan konsep ini, masyarakat
akan terlibat aktif sebagai pelaku utama dalam
wisata agro ini, sementara pemerintah hanya
berperan sebagai fasilitator untuk membantu
kelangsungan wisata agro berbasis kopi Gayo ini.
• Kampung kopi di Tebes Lues-Aceh ini akan tetap
terus dikembangkan menjadi salah salah satu
destinasi wisata andalan di dataran tinggi Gayo.
• Fenomena back to nature yang saat ini
menjadi tren bagi para wisatawan dalam negeri
maupun manca negara, menjadi peluang untuk
pengembangan konsep wisata agro berbasis
partisipasi masyarakat.
Potensi Agrowisata Kopi …
21. • Konsep kampung kopi ini lahir dari seorang
pakar perkopian (Ir. Sulwan Amri) yang telah
memiliki pengetahuan yang sangat mumpuni
tentang seluk beluk kopi Gayo dan memiliki
segudang pengalaman dalam pengembangan
kopi dari hulu sampai hilir. Mulai dari
pembibitan, teknik budidaya, pemeliharaan
dan perawatan tanaman, pengendalian hama
dan penyakit tanaman, panen dan pasca
panen, prosessing sampai standar mutu kopi
sudah dia kuasai dengan sangat baik.
Potensi Agrowisata Kopi …