SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
PANTUN IBUNDA
Gedung sekolah ambruk setengah
Ada jalan aspalnya tanah
Ibunda tak pernah gundah
Kurang gizi tak terkendali
Petani susah mencari nasi
Ibunda tetap tidak peduli
Orang sakit bertambah sakit
Saat dibawa ke rumah sakit
Orangnya sakit rumahnya sakit
Tapi ibunda tak pernah sakit
Lowongan kerja ada dimana
Pengangguran dimana mana
Sambil memegang perut, ananda lapar bertanya
Ibunda ada dimana ?
Ibunda memang penyabar
Tetap tegar walaupun ananda lapar
Ananda bilang bukanlah sabar
Tapi ibunda memang tak sadar
Ibunda si hura hura
Belanja mahal itu biasa
Ibunda si hura hura
Dandannya di singapura
Ibunda si hura hura
Banyak hartsa dimana mana
Ibunda si pura pura
Berkerudung tapi pendusta
Ibunda si huru hara
Yang membuat marah hati ananda
Ibunda si raja tega
Tega meminum darah dan air mata
Ibunda memang perkasa, kuatnya lebihi baja
Ibunda memang kuasa, ibarat tangan gurita
Bimsalabim abra kadabra
Ada cerita dari tanah jawara
Ibunda kini dirundung duka
Bim salabim abra kadabra
Istana berubah wujud jadi penjara
Ibunda aku berdo'a
Sabarlah harap ananda
Pandeglang, 19 Desember 2013
DIALAM GAMANG
Mak
Kini aku mulai mengerti
Diperjalananku yang baru setengah hari
Aku ini anak laki laki yang tak tau diri
Begitu banyak kenyataan yang aku ingkari
Mak
Aku kini dalam gamang, meraba raba kenyataan tidaklah gampang
Kadang kadang aku menolak batas kewajaran
Atau berperang melawan kesadaran
Kemarau yang begitu panjang hilang oleh hujan yang barusan
Membuatku ragu akan cita-cita dan angan-angan
Aku pernah menatap masa depan
Namun yang nampak hanya wajah wajah kepalsuan
Mak
Aku kini dalam lingkaran kemunafikan
Aku bicara tentang Tuhan namun dosa yang aku bangga banggakan
Aku berusaha menanam iman namun aku sendiri ada dalam keraguan
Aku bicara tentang kemanusiaan namun aku sendiri amoral yang tak berprikemanusiaan
Aku bicara tentang kebenaran namun yang kudapat hanya cibiran
Setiap hari aku lemparkan senyuman namun aku tak mampu sembunyikan penderitaan
Aku berusaha memupuk kekuatan namun lagi lagi yang kurasa hanya kelemahan
Aku capek Mak
Namun aku tak boleh mengeluh
Tuhan melarangku untuk putus harapan
Mak
Kamu sering bertanya tentang kehidupan
Lalu aku jawab, “gampang!”
Tahukah kamu Mak ?, itu hanya hiburan kebijaksanaan
Mak
Kini aku sudah putuskan, dibawah gugur pohon mahoni
Aku mengasingkan diri, aku bicara pada batinku sendiri
Aku tertawa pada diriku sendiri, aku menangis pada jiwaku sendiri
Lalu aku menelan ludahku sendiri
Sendiri, sendiri, ya ! sendiri
Tuhan juga sendiri, ya ! sendiri
Mati juga sendiri, Ya, sendiri
Aku juga sendiri, ya ! sendiri
Serang, 20 Juli 2014
EROSI MASA TRANSISI
Anak anaku
Kini tiba saatnya masa transisi
Para politisi berbenah kerah dan dasi
Para kiyai dan santri kembali mulai mengaji
Para pelaku seni mulai berpuisi
Orang-orang yang dulu sepi
Kini mulai berekspresi
Anak-anaku
Kini tiba saat musim pancaroba
Para jawara tidak lagi busungkan dada
Raja raja didesa sudah mulai mengatur kata
Mereka mulai membaca cuaca
Biar tidak jadi tersangka
Salah salah memilih kata
Bisa saja jadi terdakwa
Karena hukum ditanah jawara
Kini mulai berkuasa
Anak anaku
Gerimis dimusim ini
Negeri kita masih rawan korupsi
Jangan heran negeri ini banyak yang mencaci
Sebab politisi pengatur negeri
Yang nampak suci tapi miskin hati
Tak bisa menahan diri
Akhirnya jadi pencuri
Anak anaku
Para agamawan bisa saja bicara tentang Tuhan
Tapi Tuhan bisa hilang kalau sudah ada uang
Para kiyai bisa bicara tentang teologi
Tapi ideologi bisa lari kalu lihat susu sapi
Para pemangku kebijakan bisa saja ngomong soal kesejahteraan
Tapi kemiskinan selalu saja jadi bahan iklan
Badan anggaran bisa bicara menutup kebocoran
Tapi hutang selalu jadi bahan omongan
Para pakar pintar bicara mengatur bahan bakar
Tapi harga bahan dipasar jadi terbakar
Mentri ekonomi bisa bicara atasi krisis ekonomi
Tapi ketimpangan selalu melanda negeri ini
Mentri pertahanan bisa bicara tentang keamanan
Tapi kenyamanan sulit untuk didapatkan
Anak anaku
Dimasa transisi kini
Kamu harus mampu menahan diri dan mampu membaca situasi
Sebab kawan dan lawan sulit di identifikasi
Keadaan jadi sampan tak berhaluan
Pintu-pintu kekuasaan berjubelan
Benar salah dibuat saling bertabrakan
Sungguh, perubahan penuh jebakan
Jika ingin merubah keadaan
Tak bisa melulu jadi demonstran
Sebab demonsran tidak merubah keadaan
Ini hanya pembuktian, bahwa dinegeri ini ada perlawanan
Jadilah pemangku kebijakan
Maka dipastikan kau akan dibanggakan atau bahkan dilecehkan
Anak anaku
Ilmu yang kamu pelajari disini
Haruslah dirangkum menjadi ilmu kemanusiaan dan ilmu kehidupan
Bila nanti semua penduduk negeri ini menjadi pencuri
Maka anak anaku akan menjadi para pencuri yang baik hati
Serang, 18 Juli 2014
PERJALANAN
Kini aku sudah tak takut lagi
Tentang hantu dimasa lalu
Dan ancaman dimasa depan
Matahari yang merayap turun diujung barat
Hanya soal datang dan pergi
Sejak zaman Nabi Adam
Manusia hanya dihadapkan pada dua pilihan
Dan hidup yang kita hirup setiap saat
Hanya bergerak pada soal kemauan
Kemauan akan mengajak pada kemenangan
Kemenangan lahir dari pertempuran
Kemauan akan mengajak pada kenikmatan
Kenikmatan lahir dari derita yang berkepanjangan
Kemauan akan berusaha mencapai kenyamanan
Kenyamanan lahir dari kegundahan
Kemauan akan berfikir benar dan merasa dirinya suci
Ketika orang lain berbuat salah
Kemauan akan merasa seolah dirinya tak pernah tertawa
Kala derita menimpanya
Kehidupan yang maha luas
Hanya kumaknai dengan sederhana
Soal tanggung jawab
Aku tidak tuli akan hingar bingar kenikmatan dunia
Tapi nafsu serakah membuatku rakus dan gelap mata
Aku tidak cukup mengisi dapur dengan prinsip
Tetapi kepalsuan yang merajalela memaksaku bermuka dua
Aku tahu lapar itu tak enak rasanya
Tetapi aku tak mau menjadi burung kicau dirumah raja raja
Mak
Kini aku mulai mengerti
Tentang cerita kutu loncat atau bunga mawar yang tumbuh dibelantara
Diusia yang senja, hidup haruslah menjadi nyata
Merdeka dalam penjara atau dijajah dialam raya
Sudah ya Mak ?
Serang, 11 Juli 2014
KU TITIPKAN CINTA PADA DO’A
Wahai kerudung yang mendung;
Akankah hujan membasahi bola matamu ?
Wahai merpati yang biasa jinak menari;
Akankah kau hinggap kembali disini, dimalam ini ?
Demi malam, yang telah menghadirkan nafsu dalam tubuhku
Simpanlah birahiku !
Ajaklah ia bermain bersama cahaya bulan, biar tak menangis
Atau sembunyikan ia dalam gelap, biar syetan tak menemukannya
Sebab, merpatiku telah lelah menari
Ia akan tidur bersamaku malam ini
Tidurlah
Lelaplah
Sambil mengendap-endap aku berbaring
Diujung pandang, terbayang olehku tentang satu malam yang halal
Tapi kenyataan membuat pandanganku memudar
Astaga ! aku mengedipkan air mata
Demi mimpi, yang menghadirkan imaji
Pertemukan kami !
Karena hanya lewat mimpi aku mampu memberi
Merpatiku yang lelah menari;
Ikutlah denganku ke taman sriwedari di maespati
Kita berenang menyelami dalamnya telaga madirda menemukan cupu manik astagina1
Lalu ku kalungkan dilehermu menjadi hiasan didadamu
Wahai merpati yang biasa jinak menari;
Ingin lama sekali aku bermimpi
Mengajakmu menari dan terus menari
Bersama Legong Bali yang memikat hati
Atau saman yang mengajarkan kebajikan
Tapi malam telah mengajakmu pergi
Sebelum kulumat gincumu yang mengisahkan banyak lelaki
Merpatiku yang telah lelah menari;
Ada yang lebih indah dalam tafsir cintaku
Selain memanggangmu dengan nafsuku
Waaaah ! naif sekali aku ini
Ya !
Aku tak bisa lari dari jasad kelelakianku
Yang terus meronta-ronta
Yang terus menggelora seperti ombak disamudra
Tapi aku ini manusia yang sedang membaca cinta
Dihalaman pertama, aku membaca kata kata;
Menjaga kesucianmu itu lebih utama, sejatinya dalam cinta;
Tak boleh membuat luka, tak boleh membuat kecewa
Aku hanya boleh membuatmu bahagia
Waaah ! ini terlalu memaksa, aku tidak bisa
Tapi jika kau jawab “Ya !”, aku pasti berusaha
Dan jika “tidak” akan kutitipkan saja cintaku pada do’a
Wahai merpati yang biasa jinak menari
Malam sudah menunggumu dibalik pintu
Menggondol semua mimpi mimpi
Juga kau Dayang Sumbi
Setelah semalaman kita asik bicara mimpi
Akhirnya tiba saat kau pergi
Merpatiku yang biasa jinak menari
Menarilah dan terus menari
Aku selalu menantimu dengan rindu dibawah rimbun pohon seri
Serang, 11 Agustus 2014
KUTITIPKAN DO’AKU PADA PUISI
(Untuk Alm. Ruby Ach. Baedhawy)
Aku melihat Wajah kuning keemasan
Disepertiga malam, Ia bicara lewat cahaya bulan
Bintang bintang menyaksikan Izrail diperintahkan
Mereka bersaktah seperti Yaasin dan Muthaffifin
Diujung bulan Nuzulul Qur’an aku diperintahkan
Menemui laki-laki yang baik hati di pedalaman Cilangkahan
Akan kuajak ia pada keabadian, dan kupertemukan ia dengan kedamaian
Dunia baginya terlalu menyakitkan
Wahai bumi, sambutlah ia dengan kesuburanmu
Wahai langit, tempatkanlah ia dengan kemegahanmu
Wahai alam raya ikhlaskanlah ia bila menyisakan luka
Wahai Rokib wahai Atid sempurnakanlah ia dengan penamu
Wahai Mungkar wahai Nakir permudahlah ia dengan keadilanmu
Wahai Malik wahai Ridwan
Atas nama ke-Maha RohimanMu
Izinkanlah ia
Berta’awudz menyinggahi serambi surga dan segala keagungannya
Serang, 09 Agustus 2014
SAJAK CINTA DAN PENGANGGURAN
Seperti pesakitan
Tubuhku meringkuk memeluk gembolan
Kutimang-timang kusayang sayang
Kau tahu ? ini bukan gombalan
Inilah cinta dan kesetiaan
Calon istriku
Aku bukanlah laki-laki yang mampu mengajakmu jalan-jalan atau makan malam di restoran
Aku ini pengangguran seperti juga pencopet, nasibku untung-untungan
Tapi ini cinta, jurus pertama satukan rasa soal dana itu nomor dua
Kalau cintamu bergantung pada jajan
Bercintalah dengan tukang kelontongan atau pedagang asongan
Lebih hebat lagi jadi selingkuhan kepala jawatan atau penguasa partai
Maka dipastikan gincumu masuk anggaran di DPR
Aku ini pengangguran
Tapi walaupun aku pengangguran aku hanya menganggurkan pekerjaan
Tak kan pernah aku menganggurkan cintamu padaku
Calon istriku
Meskipun kau telah berpacaran dengan laki-laki yang banyak bentuknya
Tapi soal kesetiaan akulah jagonya
Sebab, pengangguran tak punya banyak kesibukan menjaga cintamu itulah pekerjaan
Untuk sementara anggaplah aku ini satpam yang menjaga keamanan
Akan kupastikan kau merasa aman dan nyaman
Meski cinta bagimu celana dalam
Tapi cinta, ada dalam celana !
Calon istriku
Berpacaran denganku tak usah takut kelaparan
Aku bukanlah tipe pengangguran tahun delapan puluhan
Menuhankan pekerjaan sama saja dengan hasil curian uangnya haram kalau kau makan
Aku ini pengangguran yang ber-Tuhan
Calon istriku
Berpacaran denganku tak usah malu karena tampangku serampangan
Penampilan itu tak menjadi jaminan
Tidak sedikit laki-laki yang berwatak pedagang
Penampilan mereka dijadikan bahan iklan agar laris bersaing dipasaran
Tapi ini cinta tidak baik jika berpura-pura
Calon istriku
Jika suatu saat orang tuamu bertanya tentang calon suamimu
Katakan alasanmu, jangan ragu dan jangan malu-malu kenapa kau pilih aku sebagai suamimu
Jangan sampai aku kau buat palsu
Jadilah perempuan yang pandai merayu jangan jadi perempuan yang pandai menipu
Jika orang tuamu melarang, lanjutkan saja rencana kita ke pelaminan
Konon katanya cinta terlarang itu lebih nikmat kalau sudah diatas ranjang
Lalu setelah kita bercinta semalaman esok pagi kita akan baca berita dikoran:
“seorang putri hartawan dengan wajah yang menawan telah menikah dengan sorang laki-
laki pengangguran yang serampangan”
Nah ! disinilah letak keindahan cinta terlarang
Kisah kita akan dijadikan sebuah rujukan dan bahan kajian
Ini namanya keajaiban !
Kita berdua akan menjadi pasangan yang dikagumi banyak orang
Dan, inilah hakikat ilmu memperbaiki keturunan
Serang, 21 September 2014
BANTAM PURNAMA
Ampat belas tahun lamanya, masih saja kita bicara purnama
Padahal Bantam tengah gerhana gelap selama-lamanya
Sultan, ampuni kami yang telah bosan mengepal tangan dan teriak lawan
Sultan, maklumi kami yang telah benci mencaci dan tak sanggup memuji
Wahai Banten Nagari, siapa yang musti kami caci dan kami puji ?
Sedang kawan dan lawan entah Tuhan entah syetan
Wahai para pejuang, senjata yang paling menakutkan ialah kesamaan
mengepal tangan genggam iman yang plin-plan tak begitu menyeramkan
Sambil kutenangkan encok diotaku, kupeluk lutut sambil mencari jawaban
Esok hari, apa yang mesti kulakukan selain mempertahankan iman
Sultan, aku menuntut jawaban !
Serang, 04 Oktober 2014
MENANAM RINDU
Mengenang Alm. Ruby Achmad Baedhawy
aku ingin menapak tilas jejak petualangmu
pada tanah-tanah pedalaman
pada butir-butir pasir dipesisir
pada aspal-aspal jalan perkotaan
pada singgasana-singgasana kerajaan
aku ingin mengikuti pancaran cahayamu
pada bangku-bangku perguruan
pada sayatan pene-pena sastrawan
pada kebijaksanaan seniman dan budayawan
pada warung-warung kopi dipinggir jalan
pada panji-panji yang memerangi keadaan
aku ingin mencuri ketawaduanmu, sungguh
pada orang-orang besar kepala dan besar jiwa
pada orang-orang besar kepala tak besar jiwa
pada orang-orang yang tak besar apa-apa
kamu ada disana dengan nada yang biasa
sungguh, aku iri padamu
aku ingin menyibak jejak cintamu
pada manis bibir Elviana istrimu
pada tawa renyah Sultan putra bungsumu
;ceritakanlah padaku
Aku ingin menapak tilas jejak spiritualmu
Pada doa-doa suci para kiayi
Pada silsilah dan wasilah para karuhun, buyut dan ambu
Sungguh, aku rindu padamu
Meski telat aku memilikimu
Sungguh, aku ingin menyaksikan bahagiamu
Bersama para sultan, sunan, pangeran dan adipati
Bersama keutuhan iman yang terpancar dari hati para wali
Bersama kesucian cinta yang bermuara disamudra anbiya
Tidurlah, jiwamu dalam surga
Sementara
Biarkan aku mengenyam luka
Kutelan sebagai ilmu yang memenuhi isi perutku
Lalu kutanam dikebun belakang
Menjadi tunas dan pohon-pohon kayu
Biarkanlah aku terus menanam rindu
Pada setiap jejak-jejak itu
Biar kutuai menjadi doa untukmu
Serang, 05 November 2014
FUCK YOU
Tuan
Perlawanan macam apa lagi yang kau gelorakan
Sementara payung dan pecimu tak mampu menahan panas dan hujan
Musuh yang mana lagi yang akan kau tumbangkan
Sebab yang kau tebang itu adalah padang ilalang
Tuan
Korupsi siapa lagi yang kau awasi
Sementara kau sendiri butuh jajan setiap hari
Pencuri yang mana lagi yang kau identifikasi
Sementara fotonya sendiri masih kau pajang rapi
Di masyarakat maling
Maling teriaki pencuri tidaklah asing
Biar tak disebut maling haruslah lebih dulu menuding
Padahal maling tetaplah maling
Tuan
Perubahan macam apa lagi yang kau kampanyekan
Tahukah kamu, kebenaran disini itu hanya jadi benalu
Kemenangan macam apa lagi yang kau banggakan
Kau lihat, para pejuang kita kelaparan dimedan perang
Tuan
Harapan apa lagi yang kau tawarkan
Jutaan ibu dan bapak juga anak anaknya
Hilang angannya direbut masa depannya
Tidak kah kau tahu
Itu ulah teman-temanmu, teman semeja dikantormu
Itu ulah kawan-kawanmu, kawan semeja difraksimu
Yang dulu sama jual harap sepertimu
Sekarang apa lagi
Tuan
Aku muak dengar pidatomu
Aku bosan lihat senyumu
Aku muntah dengan teori-teorimu
Aku ingin saja bakar buku-bukumu itu
Juga gedungmu
Biar kau tahu, dan kawanmu juga tahu
Bahwa kalian hanya pantas menjadi abu
Akan segera kutinggalkan basa-basimu
Yang telah lancang meramalkan nasibku
Perdamu sama sekali tak berhubungan dengan jalan hidupku
Tak kan lagi aku memilihmu juga rakyatku
Untuk mewakili keinginanku juga rakyatku
Sebab kebaikanmu hanyalah gincu
Sejatinya, kau tidak lebih baik dariku juga rakyatku
Kau bukanlah pahlawanku juga bagi rakyatku
Fuck you
Serang, 10 November 2014
HUJAN DIBAWAH LAMPU
ingin kujamah lagi tubuhmu
saat hujan menelan rebahku
inginku hitung lagi jarimu
saat sepi menyelimuti hari
ingin kutatap lagi wajahmu
saat lampu-lampu mulai beku
bersinarlah matamu
inginku cium lagi farfum-mu
saat sesak nafasku
ingin kuraba lagi pinggulmu
untuk menenangkan encokmu
ingin ku elus lagi pipimu
saat putus asa memburu
ingin kurangkul tubuhmu
saat rapuh meremukan tulangku
pada waktu aku selalu menunggu
menjawab semua pertanyaanku
kapan mata kita akan bertemu
nafas-nafas kita bertemu
lalu kuberbisik diujung lidahmu
ternyata aku masih rindu
kita harus pergi mencari mata air
membasuh cinta dari luka dan kecewa
kita musti berenang ditelaga
menyebrang rintang dan Tanya
sambil kutelan usia
aku selalu menunggumu
lari dari lelaki yang miaramu
datang membawa jutaan waktu
kujamah tubuhmu, kuhitung jarimu
kutatap wajahmu, kucium farfum-mu
kuraba pinggulmu, kuelus pipimu
kurangkul tubuhmu
mata kita bertemu, nafas kita bertemu
lalu bibirku berbisik diujung lidahmu
dengar janjiku
tidak akan pernah aku bosan padamu
Serang, 11 November 2014
RUMAH KECILKU
kecil dan terkucil
hening dan terasing
sisa-sisa yang terbuang
lalu menjadi ruang
ruang kecil yang terkucil
dari kota dan hedonisnya
kecil dan terkucil
nyempil dan mungil
dekil tapi centil
kadang ada yang mampir
kadang ada yang nyinyir
semua telah kutulis menjadi syair
susah dan payah
keluh dan kesah
gundah dan gelisah
melukis dinding rumah
rumah yang terpisah
dari serakah kota yang jadah
bicara suka-suka
tertawa semaunya
bahagia seharusnya
duka lara taka apa
sedih itu hal biasa
sebab kita manusia
manusia yang merdeka
merdeka dari kota yang penuh tanda Tanya
ini adalah Negara
Negara yang luas tanahnya
sebesar kamar mandi presiden Indonesia
tapi dirumah ini saya presidennya
biar sedikit rakyatnya, mereka punya setia
seperti presiden Indonesia, entah yang mana
saya akan mempertahankan Negara saya
dengan segala kemerdekaannya
seperti tak pernah bosan
rumah ini terus memberi keindahan
dan teruslah beri saya keindahan
sampai saya jadi wisudawan
seperti tak pernah bosan
rumah ini terus memberi bahagia
dan teruslah beri saya bahagia
sampai saya punya ibu Negara
itu sih maunya
rumahku yang kecil dan terkucil
biar adamu mengganggu
kalau hilang pasti akan dikenang
kamu pasti dirindu juga mereka yang pernah disitu
oleh siapa lagi, kalau bukan olehku; Presiden pertamamu
Saung Gubeg, 11 November 2014
ADING KERENG BANGKIRAY
dipulau Kalimantan
tege pulau sebangau
ading-adingku sayang
berkumpul yang riang
dipulau Kalimantan
tege burung tingang
terbang melayang
hinggap dirumah ading
adingku sayang
hiduplah yang riang
kita berenang
di air sebangau
adingku sayang
hiduplah yang tenang
ditanah gambut
yang penuh kabut
adingku riang
adingku tenang
terbanglah bersama burung tingang
terbanglah meraih masa depan
Palangkaraya, September 2014
Aku i ku ka ku
Aku
Otak beku
Otot kaku
Lesu
Aku
Satu-satu
Menetes
Pilu
Pada buku
Kutulis;
Aku i ku ka ku
03 Februari 2015
SYAHADAT CINTA
Bicaralah pada sunyi yang merestui kita malam ini
Tentang hati yang menyimpan banyak rahasia
Bukalah nuranimu seperti gerbang surga menunggu iman
Isyaratkan pada kedua malaikat yang menjaga pintu hatimu
Tanyalah aku;
Tentang kepura-puraan
Tentang jutaan rahasia yang tak pernah kubilang
Tentang kekakuan
Tentang kejujuran yang barangkali basi diperbincangkan
Sayang, kita mesti terima keadaan ini
Keadaan yang secara tak sadar kita ciptakan
Datang dan pergi telah terjadi
Nyatanya; kita masih disini
Basahlah sayang, seperti hujan
Jangan sekedar menjadi cahaya bulan
Aku ingin; jadilah kamu kenyataan
Tak sekedar hayalan, lalu menjadi air mata
Rasa yang kutasyakuri sejak lama
Tak ingin kubuang sia sia
Berani kubersyahadat dibawah Rum dan Nisaa
;atas nama cinta yang dianugerahkan yang maha kuasa
Kupilih kamu untuk memilikinya
MALAM YANG KESEKIAN
Mari bersulang sayang
Bersulang sekedar merayakan kesepian
Kesepian hidup yang berjalan sia sia
Sia sia sebab hidup yang tak bersama
Mari marilah kemari sayang
Kita mengunyah tawa yang sejak lama dibungkam diam
Diam yang penuh dendam karena kita tak berterus terang
Terus terang, aku ingin bicara padamu
Tentang malam yang mengundang kerinduan
Bangun bangunlah sayang
Kita habiskan malam ini dengan cerita
Cerita yang memaksa kita terus bertahan
Bertahan dalam kekakuan yang membuat kita seolah tawanan
Tawanan perasaan yang bertarung dibawah sinar bulan
Sayang, cinta adalah keinginan hati yang tak bisa dilarang
Serang, 06 Agustus 2015
ENGKAU KAH ITU
Bila malam telah sepi dan beku, matamu indah; sayu seperti bulan purnama ditanggal tua. Iya
sekarang juga.
Tinggal dingin dan suara malam yang masih terjaga, juga sepasang mataku; Laila.
Aku pernah menatap mu juga, meringkuk dengan selimut coklat tua, gubuk reot ini pula
saksinya.
Telah ku buat pula puisi untuk mengabadikannya, begitu panjang dan bermakna. Setiap
tanggal tua pasti ku baca, seperti hijib yang diamalkan berkali kali sampai sempurna.
Laila; Kamu adalah siang dan malam, musim salju dan musim semi, kemarau dan musim
hujan, kekenyangan dan kelaparan, damai dan peperangan. Kamu adalah satu dan diantara
keduanya.
Laila; suara malam terdengar lagi, kacaunya semakin nyaring. Sementara aku belum yakin,
Engkau Tuhan atau Manusia.
Laila; aku setia dan Engkau Esa
11 Januari 2016

More Related Content

What's hot

Pidato kesan dan pesan dari siswa yang meninggalkan
Pidato kesan dan pesan dari siswa yang meninggalkanPidato kesan dan pesan dari siswa yang meninggalkan
Pidato kesan dan pesan dari siswa yang meninggalkanOperator Warnet Vast Raha
 
Materi training 80 ice breaking pembelajaran kreatif 2021
Materi training 80 ice breaking pembelajaran kreatif 2021Materi training 80 ice breaking pembelajaran kreatif 2021
Materi training 80 ice breaking pembelajaran kreatif 2021Namin AB Ibnu Solihin
 
Lirik padamu negeri
Lirik padamu negeriLirik padamu negeri
Lirik padamu negerigembook
 
Kumpulan 30 puisi tentang wanita
Kumpulan 30 puisi tentang wanitaKumpulan 30 puisi tentang wanita
Kumpulan 30 puisi tentang wanitaDikha Wijanarko
 
Doa penutup acara
Doa penutup acaraDoa penutup acara
Doa penutup acaraTha Qute
 
Doa Pembukaan Kegiatan
Doa Pembukaan KegiatanDoa Pembukaan Kegiatan
Doa Pembukaan KegiatanMunawar Shodiq
 
Pidato kesan dan pesan dari siswa yang meninggalkan
Pidato kesan dan pesan dari siswa yang meninggalkanPidato kesan dan pesan dari siswa yang meninggalkan
Pidato kesan dan pesan dari siswa yang meninggalkanOperator Warnet Vast Raha
 
Ijin karya wisata 2019 kradinan 1
Ijin karya wisata 2019 kradinan 1Ijin karya wisata 2019 kradinan 1
Ijin karya wisata 2019 kradinan 1Ko Jeck
 
Proposal Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Proposal Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAWProposal Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Proposal Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAWVicall Andryantho
 
Contoh Pidato Anak-Anak
Contoh Pidato Anak-AnakContoh Pidato Anak-Anak
Contoh Pidato Anak-AnakMadon Saleh
 
Powerpoint bekerja keras & tanggung jawab oleh nur hasyrah
Powerpoint bekerja keras & tanggung jawab oleh nur hasyrahPowerpoint bekerja keras & tanggung jawab oleh nur hasyrah
Powerpoint bekerja keras & tanggung jawab oleh nur hasyrahnur hasyrah
 

What's hot (20)

Pidato kesan dan pesan dari siswa yang meninggalkan
Pidato kesan dan pesan dari siswa yang meninggalkanPidato kesan dan pesan dari siswa yang meninggalkan
Pidato kesan dan pesan dari siswa yang meninggalkan
 
Puisi guru
Puisi guruPuisi guru
Puisi guru
 
Doa pembuka
Doa pembukaDoa pembuka
Doa pembuka
 
Materi training 80 ice breaking pembelajaran kreatif 2021
Materi training 80 ice breaking pembelajaran kreatif 2021Materi training 80 ice breaking pembelajaran kreatif 2021
Materi training 80 ice breaking pembelajaran kreatif 2021
 
Lirik padamu negeri
Lirik padamu negeriLirik padamu negeri
Lirik padamu negeri
 
Proposal kurban idul adha 1432 h p
Proposal kurban idul adha 1432 h pProposal kurban idul adha 1432 h p
Proposal kurban idul adha 1432 h p
 
Kumpulan 30 puisi tentang wanita
Kumpulan 30 puisi tentang wanitaKumpulan 30 puisi tentang wanita
Kumpulan 30 puisi tentang wanita
 
Doa penutup acara
Doa penutup acaraDoa penutup acara
Doa penutup acara
 
Doa Pembukaan Kegiatan
Doa Pembukaan KegiatanDoa Pembukaan Kegiatan
Doa Pembukaan Kegiatan
 
Kumpulan puisi
Kumpulan puisiKumpulan puisi
Kumpulan puisi
 
Pidato kesan dan pesan dari siswa yang meninggalkan
Pidato kesan dan pesan dari siswa yang meninggalkanPidato kesan dan pesan dari siswa yang meninggalkan
Pidato kesan dan pesan dari siswa yang meninggalkan
 
FORM PEMILIHAN KETUA RT
FORM PEMILIHAN KETUA RTFORM PEMILIHAN KETUA RT
FORM PEMILIHAN KETUA RT
 
TEKS DO'A
TEKS DO'A TEKS DO'A
TEKS DO'A
 
Ijin karya wisata 2019 kradinan 1
Ijin karya wisata 2019 kradinan 1Ijin karya wisata 2019 kradinan 1
Ijin karya wisata 2019 kradinan 1
 
Doa penutup
Doa penutupDoa penutup
Doa penutup
 
Syair para mujahid
Syair para mujahidSyair para mujahid
Syair para mujahid
 
Proposal Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Proposal Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAWProposal Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Proposal Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW
 
Contoh Pidato Anak-Anak
Contoh Pidato Anak-AnakContoh Pidato Anak-Anak
Contoh Pidato Anak-Anak
 
Pidato bahasa indonesia
Pidato bahasa indonesiaPidato bahasa indonesia
Pidato bahasa indonesia
 
Powerpoint bekerja keras & tanggung jawab oleh nur hasyrah
Powerpoint bekerja keras & tanggung jawab oleh nur hasyrahPowerpoint bekerja keras & tanggung jawab oleh nur hasyrah
Powerpoint bekerja keras & tanggung jawab oleh nur hasyrah
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

ANTOLOGI SYAIR KELAS 9J - SMPN 1 CIPANAS - JAGUAR PETANG TIGA PULUH
ANTOLOGI SYAIR KELAS 9J - SMPN 1 CIPANAS - JAGUAR PETANG TIGA PULUHANTOLOGI SYAIR KELAS 9J - SMPN 1 CIPANAS - JAGUAR PETANG TIGA PULUH
ANTOLOGI SYAIR KELAS 9J - SMPN 1 CIPANAS - JAGUAR PETANG TIGA PULUH
 
Contoh puisi lama
Contoh puisi lamaContoh puisi lama
Contoh puisi lama
 
Puisi untuk ibu
Puisi untuk ibuPuisi untuk ibu
Puisi untuk ibu
 
Puisi Saya
Puisi SayaPuisi Saya
Puisi Saya
 
Kumpulan Puisi Sekolahku
Kumpulan Puisi SekolahkuKumpulan Puisi Sekolahku
Kumpulan Puisi Sekolahku
 
Hujan bulan juni
Hujan bulan juniHujan bulan juni
Hujan bulan juni
 
Puisi citraan penglihatan
Puisi citraan penglihatanPuisi citraan penglihatan
Puisi citraan penglihatan
 
Pintar berbahasa indonesia
Pintar berbahasa indonesiaPintar berbahasa indonesia
Pintar berbahasa indonesia
 
Geguritan
GeguritanGeguritan
Geguritan
 
Yang perlu diperhatikan saat presentasi
Yang perlu diperhatikan saat presentasiYang perlu diperhatikan saat presentasi
Yang perlu diperhatikan saat presentasi
 
Syair agus rusmanto
Syair agus rusmantoSyair agus rusmanto
Syair agus rusmanto
 
Kumpulan puisi
Kumpulan puisiKumpulan puisi
Kumpulan puisi
 
Puisi aditya 01_mia 4
Puisi aditya 01_mia 4Puisi aditya 01_mia 4
Puisi aditya 01_mia 4
 
Hasil Karya Puisi
Hasil Karya PuisiHasil Karya Puisi
Hasil Karya Puisi
 
Puisi maulid nabi muhammad saw
Puisi maulid nabi muhammad sawPuisi maulid nabi muhammad saw
Puisi maulid nabi muhammad saw
 
Puisi kelahiran nabi muhammad saw
Puisi kelahiran nabi muhammad sawPuisi kelahiran nabi muhammad saw
Puisi kelahiran nabi muhammad saw
 
Puisi
PuisiPuisi
Puisi
 
Pantun
PantunPantun
Pantun
 
Puisi berantai
Puisi berantaiPuisi berantai
Puisi berantai
 
Isi tugas ppt
Isi tugas pptIsi tugas ppt
Isi tugas ppt
 

Similar to Kumpulan puisi nedi suryadi

7076858 kumpulan-lagu-keroncong
7076858 kumpulan-lagu-keroncong7076858 kumpulan-lagu-keroncong
7076858 kumpulan-lagu-keroncongIda Komariana
 
Bantu Ponakan buat Tugas
Bantu Ponakan buat TugasBantu Ponakan buat Tugas
Bantu Ponakan buat TugasHijriaha
 
Kumpulan puisi perpisahan terbaru
Kumpulan puisi perpisahan terbaruKumpulan puisi perpisahan terbaru
Kumpulan puisi perpisahan terbaruMaman Nyamuk
 
Kumpulan puisi perpisahan terbaru
Kumpulan puisi perpisahan terbaruKumpulan puisi perpisahan terbaru
Kumpulan puisi perpisahan terbaruAbrar Farisi
 
Antologi puisi, cerpe, dan skenario drama
Antologi puisi, cerpe, dan skenario dramaAntologi puisi, cerpe, dan skenario drama
Antologi puisi, cerpe, dan skenario dramaEliErnawati4
 
Parafrasa puisi
Parafrasa puisiParafrasa puisi
Parafrasa puisiFelix net
 
Sajak cinta dalam bahasa sunda
Sajak cinta dalam bahasa sundaSajak cinta dalam bahasa sunda
Sajak cinta dalam bahasa sundaYadhi Muqsith
 
koleksi_pantun_majlis.pdf
koleksi_pantun_majlis.pdfkoleksi_pantun_majlis.pdf
koleksi_pantun_majlis.pdffadilahabwahab
 
Koleksi pantun majlis
Koleksi pantun majlisKoleksi pantun majlis
Koleksi pantun majlismazelismail
 
Puisi penyisian fl2sn 2017
Puisi penyisian fl2sn 2017Puisi penyisian fl2sn 2017
Puisi penyisian fl2sn 2017andika dika
 
Puisi tanpa judul
Puisi tanpa judulPuisi tanpa judul
Puisi tanpa judulLeo_Chandra
 
04. Isi - Kompilasi Sajak Cikgu Iswan (1999 - 2014)
04. Isi - Kompilasi Sajak Cikgu Iswan (1999 - 2014)04. Isi - Kompilasi Sajak Cikgu Iswan (1999 - 2014)
04. Isi - Kompilasi Sajak Cikgu Iswan (1999 - 2014)gayong1
 

Similar to Kumpulan puisi nedi suryadi (20)

7076858 kumpulan-lagu-keroncong
7076858 kumpulan-lagu-keroncong7076858 kumpulan-lagu-keroncong
7076858 kumpulan-lagu-keroncong
 
Bantu Ponakan buat Tugas
Bantu Ponakan buat TugasBantu Ponakan buat Tugas
Bantu Ponakan buat Tugas
 
Kumpulan puisi perpisahan terbaru
Kumpulan puisi perpisahan terbaruKumpulan puisi perpisahan terbaru
Kumpulan puisi perpisahan terbaru
 
Kumpulan puisi perpisahan terbaru
Kumpulan puisi perpisahan terbaruKumpulan puisi perpisahan terbaru
Kumpulan puisi perpisahan terbaru
 
Antologi puisi, cerpe, dan skenario drama
Antologi puisi, cerpe, dan skenario dramaAntologi puisi, cerpe, dan skenario drama
Antologi puisi, cerpe, dan skenario drama
 
Chairil anwar
Chairil anwarChairil anwar
Chairil anwar
 
Puisi
PuisiPuisi
Puisi
 
Puisi
PuisiPuisi
Puisi
 
Parafrasa puisi
Parafrasa puisiParafrasa puisi
Parafrasa puisi
 
Lukisan hasan
Lukisan hasanLukisan hasan
Lukisan hasan
 
Sajak cinta dalam bahasa sunda
Sajak cinta dalam bahasa sundaSajak cinta dalam bahasa sunda
Sajak cinta dalam bahasa sunda
 
Pantun
PantunPantun
Pantun
 
koleksi_pantun_majlis.pdf
koleksi_pantun_majlis.pdfkoleksi_pantun_majlis.pdf
koleksi_pantun_majlis.pdf
 
Koleksi pantun majlis
Koleksi pantun majlisKoleksi pantun majlis
Koleksi pantun majlis
 
Puisi penyisian fl2sn 2017
Puisi penyisian fl2sn 2017Puisi penyisian fl2sn 2017
Puisi penyisian fl2sn 2017
 
Puisi tanpa judul
Puisi tanpa judulPuisi tanpa judul
Puisi tanpa judul
 
Pantun dalam Berbagai Topik
Pantun dalam Berbagai Topik Pantun dalam Berbagai Topik
Pantun dalam Berbagai Topik
 
Pantun majlis
Pantun majlisPantun majlis
Pantun majlis
 
Koleksi puisi
Koleksi puisiKoleksi puisi
Koleksi puisi
 
04. Isi - Kompilasi Sajak Cikgu Iswan (1999 - 2014)
04. Isi - Kompilasi Sajak Cikgu Iswan (1999 - 2014)04. Isi - Kompilasi Sajak Cikgu Iswan (1999 - 2014)
04. Isi - Kompilasi Sajak Cikgu Iswan (1999 - 2014)
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 

Kumpulan puisi nedi suryadi

  • 1. PANTUN IBUNDA Gedung sekolah ambruk setengah Ada jalan aspalnya tanah Ibunda tak pernah gundah Kurang gizi tak terkendali Petani susah mencari nasi Ibunda tetap tidak peduli Orang sakit bertambah sakit Saat dibawa ke rumah sakit Orangnya sakit rumahnya sakit Tapi ibunda tak pernah sakit Lowongan kerja ada dimana Pengangguran dimana mana Sambil memegang perut, ananda lapar bertanya Ibunda ada dimana ? Ibunda memang penyabar Tetap tegar walaupun ananda lapar Ananda bilang bukanlah sabar Tapi ibunda memang tak sadar Ibunda si hura hura Belanja mahal itu biasa Ibunda si hura hura
  • 2. Dandannya di singapura Ibunda si hura hura Banyak hartsa dimana mana Ibunda si pura pura Berkerudung tapi pendusta Ibunda si huru hara Yang membuat marah hati ananda Ibunda si raja tega Tega meminum darah dan air mata Ibunda memang perkasa, kuatnya lebihi baja Ibunda memang kuasa, ibarat tangan gurita Bimsalabim abra kadabra Ada cerita dari tanah jawara Ibunda kini dirundung duka Bim salabim abra kadabra Istana berubah wujud jadi penjara Ibunda aku berdo'a Sabarlah harap ananda Pandeglang, 19 Desember 2013
  • 3.
  • 4. DIALAM GAMANG Mak Kini aku mulai mengerti Diperjalananku yang baru setengah hari Aku ini anak laki laki yang tak tau diri Begitu banyak kenyataan yang aku ingkari Mak Aku kini dalam gamang, meraba raba kenyataan tidaklah gampang Kadang kadang aku menolak batas kewajaran Atau berperang melawan kesadaran Kemarau yang begitu panjang hilang oleh hujan yang barusan Membuatku ragu akan cita-cita dan angan-angan Aku pernah menatap masa depan Namun yang nampak hanya wajah wajah kepalsuan Mak Aku kini dalam lingkaran kemunafikan Aku bicara tentang Tuhan namun dosa yang aku bangga banggakan Aku berusaha menanam iman namun aku sendiri ada dalam keraguan Aku bicara tentang kemanusiaan namun aku sendiri amoral yang tak berprikemanusiaan Aku bicara tentang kebenaran namun yang kudapat hanya cibiran Setiap hari aku lemparkan senyuman namun aku tak mampu sembunyikan penderitaan Aku berusaha memupuk kekuatan namun lagi lagi yang kurasa hanya kelemahan
  • 5. Aku capek Mak Namun aku tak boleh mengeluh Tuhan melarangku untuk putus harapan Mak Kamu sering bertanya tentang kehidupan Lalu aku jawab, “gampang!” Tahukah kamu Mak ?, itu hanya hiburan kebijaksanaan Mak Kini aku sudah putuskan, dibawah gugur pohon mahoni Aku mengasingkan diri, aku bicara pada batinku sendiri Aku tertawa pada diriku sendiri, aku menangis pada jiwaku sendiri Lalu aku menelan ludahku sendiri Sendiri, sendiri, ya ! sendiri Tuhan juga sendiri, ya ! sendiri Mati juga sendiri, Ya, sendiri Aku juga sendiri, ya ! sendiri Serang, 20 Juli 2014
  • 6. EROSI MASA TRANSISI Anak anaku Kini tiba saatnya masa transisi Para politisi berbenah kerah dan dasi Para kiyai dan santri kembali mulai mengaji Para pelaku seni mulai berpuisi Orang-orang yang dulu sepi Kini mulai berekspresi Anak-anaku Kini tiba saat musim pancaroba Para jawara tidak lagi busungkan dada Raja raja didesa sudah mulai mengatur kata Mereka mulai membaca cuaca Biar tidak jadi tersangka Salah salah memilih kata Bisa saja jadi terdakwa Karena hukum ditanah jawara Kini mulai berkuasa Anak anaku Gerimis dimusim ini Negeri kita masih rawan korupsi Jangan heran negeri ini banyak yang mencaci Sebab politisi pengatur negeri
  • 7. Yang nampak suci tapi miskin hati Tak bisa menahan diri Akhirnya jadi pencuri Anak anaku Para agamawan bisa saja bicara tentang Tuhan Tapi Tuhan bisa hilang kalau sudah ada uang Para kiyai bisa bicara tentang teologi Tapi ideologi bisa lari kalu lihat susu sapi Para pemangku kebijakan bisa saja ngomong soal kesejahteraan Tapi kemiskinan selalu saja jadi bahan iklan Badan anggaran bisa bicara menutup kebocoran Tapi hutang selalu jadi bahan omongan Para pakar pintar bicara mengatur bahan bakar Tapi harga bahan dipasar jadi terbakar Mentri ekonomi bisa bicara atasi krisis ekonomi Tapi ketimpangan selalu melanda negeri ini Mentri pertahanan bisa bicara tentang keamanan Tapi kenyamanan sulit untuk didapatkan Anak anaku Dimasa transisi kini Kamu harus mampu menahan diri dan mampu membaca situasi
  • 8. Sebab kawan dan lawan sulit di identifikasi Keadaan jadi sampan tak berhaluan Pintu-pintu kekuasaan berjubelan Benar salah dibuat saling bertabrakan Sungguh, perubahan penuh jebakan Jika ingin merubah keadaan Tak bisa melulu jadi demonstran Sebab demonsran tidak merubah keadaan Ini hanya pembuktian, bahwa dinegeri ini ada perlawanan Jadilah pemangku kebijakan Maka dipastikan kau akan dibanggakan atau bahkan dilecehkan Anak anaku Ilmu yang kamu pelajari disini Haruslah dirangkum menjadi ilmu kemanusiaan dan ilmu kehidupan Bila nanti semua penduduk negeri ini menjadi pencuri Maka anak anaku akan menjadi para pencuri yang baik hati Serang, 18 Juli 2014
  • 9. PERJALANAN Kini aku sudah tak takut lagi Tentang hantu dimasa lalu Dan ancaman dimasa depan Matahari yang merayap turun diujung barat Hanya soal datang dan pergi Sejak zaman Nabi Adam Manusia hanya dihadapkan pada dua pilihan Dan hidup yang kita hirup setiap saat Hanya bergerak pada soal kemauan Kemauan akan mengajak pada kemenangan Kemenangan lahir dari pertempuran Kemauan akan mengajak pada kenikmatan Kenikmatan lahir dari derita yang berkepanjangan Kemauan akan berusaha mencapai kenyamanan Kenyamanan lahir dari kegundahan Kemauan akan berfikir benar dan merasa dirinya suci Ketika orang lain berbuat salah Kemauan akan merasa seolah dirinya tak pernah tertawa
  • 10. Kala derita menimpanya Kehidupan yang maha luas Hanya kumaknai dengan sederhana Soal tanggung jawab Aku tidak tuli akan hingar bingar kenikmatan dunia Tapi nafsu serakah membuatku rakus dan gelap mata Aku tidak cukup mengisi dapur dengan prinsip Tetapi kepalsuan yang merajalela memaksaku bermuka dua Aku tahu lapar itu tak enak rasanya Tetapi aku tak mau menjadi burung kicau dirumah raja raja Mak Kini aku mulai mengerti Tentang cerita kutu loncat atau bunga mawar yang tumbuh dibelantara Diusia yang senja, hidup haruslah menjadi nyata Merdeka dalam penjara atau dijajah dialam raya Sudah ya Mak ? Serang, 11 Juli 2014
  • 11. KU TITIPKAN CINTA PADA DO’A Wahai kerudung yang mendung; Akankah hujan membasahi bola matamu ? Wahai merpati yang biasa jinak menari; Akankah kau hinggap kembali disini, dimalam ini ? Demi malam, yang telah menghadirkan nafsu dalam tubuhku Simpanlah birahiku ! Ajaklah ia bermain bersama cahaya bulan, biar tak menangis Atau sembunyikan ia dalam gelap, biar syetan tak menemukannya Sebab, merpatiku telah lelah menari Ia akan tidur bersamaku malam ini Tidurlah Lelaplah Sambil mengendap-endap aku berbaring Diujung pandang, terbayang olehku tentang satu malam yang halal Tapi kenyataan membuat pandanganku memudar Astaga ! aku mengedipkan air mata Demi mimpi, yang menghadirkan imaji Pertemukan kami ! Karena hanya lewat mimpi aku mampu memberi Merpatiku yang lelah menari; Ikutlah denganku ke taman sriwedari di maespati
  • 12. Kita berenang menyelami dalamnya telaga madirda menemukan cupu manik astagina1 Lalu ku kalungkan dilehermu menjadi hiasan didadamu Wahai merpati yang biasa jinak menari; Ingin lama sekali aku bermimpi Mengajakmu menari dan terus menari Bersama Legong Bali yang memikat hati Atau saman yang mengajarkan kebajikan Tapi malam telah mengajakmu pergi Sebelum kulumat gincumu yang mengisahkan banyak lelaki Merpatiku yang telah lelah menari; Ada yang lebih indah dalam tafsir cintaku Selain memanggangmu dengan nafsuku Waaaah ! naif sekali aku ini Ya ! Aku tak bisa lari dari jasad kelelakianku Yang terus meronta-ronta Yang terus menggelora seperti ombak disamudra Tapi aku ini manusia yang sedang membaca cinta Dihalaman pertama, aku membaca kata kata; Menjaga kesucianmu itu lebih utama, sejatinya dalam cinta; Tak boleh membuat luka, tak boleh membuat kecewa Aku hanya boleh membuatmu bahagia
  • 13. Waaah ! ini terlalu memaksa, aku tidak bisa Tapi jika kau jawab “Ya !”, aku pasti berusaha Dan jika “tidak” akan kutitipkan saja cintaku pada do’a Wahai merpati yang biasa jinak menari Malam sudah menunggumu dibalik pintu Menggondol semua mimpi mimpi Juga kau Dayang Sumbi Setelah semalaman kita asik bicara mimpi Akhirnya tiba saat kau pergi Merpatiku yang biasa jinak menari Menarilah dan terus menari Aku selalu menantimu dengan rindu dibawah rimbun pohon seri Serang, 11 Agustus 2014
  • 14. KUTITIPKAN DO’AKU PADA PUISI (Untuk Alm. Ruby Ach. Baedhawy) Aku melihat Wajah kuning keemasan Disepertiga malam, Ia bicara lewat cahaya bulan Bintang bintang menyaksikan Izrail diperintahkan Mereka bersaktah seperti Yaasin dan Muthaffifin Diujung bulan Nuzulul Qur’an aku diperintahkan Menemui laki-laki yang baik hati di pedalaman Cilangkahan Akan kuajak ia pada keabadian, dan kupertemukan ia dengan kedamaian Dunia baginya terlalu menyakitkan Wahai bumi, sambutlah ia dengan kesuburanmu Wahai langit, tempatkanlah ia dengan kemegahanmu Wahai alam raya ikhlaskanlah ia bila menyisakan luka Wahai Rokib wahai Atid sempurnakanlah ia dengan penamu Wahai Mungkar wahai Nakir permudahlah ia dengan keadilanmu Wahai Malik wahai Ridwan Atas nama ke-Maha RohimanMu Izinkanlah ia Berta’awudz menyinggahi serambi surga dan segala keagungannya Serang, 09 Agustus 2014
  • 15. SAJAK CINTA DAN PENGANGGURAN Seperti pesakitan Tubuhku meringkuk memeluk gembolan Kutimang-timang kusayang sayang Kau tahu ? ini bukan gombalan Inilah cinta dan kesetiaan Calon istriku Aku bukanlah laki-laki yang mampu mengajakmu jalan-jalan atau makan malam di restoran Aku ini pengangguran seperti juga pencopet, nasibku untung-untungan Tapi ini cinta, jurus pertama satukan rasa soal dana itu nomor dua Kalau cintamu bergantung pada jajan Bercintalah dengan tukang kelontongan atau pedagang asongan Lebih hebat lagi jadi selingkuhan kepala jawatan atau penguasa partai Maka dipastikan gincumu masuk anggaran di DPR Aku ini pengangguran Tapi walaupun aku pengangguran aku hanya menganggurkan pekerjaan Tak kan pernah aku menganggurkan cintamu padaku Calon istriku Meskipun kau telah berpacaran dengan laki-laki yang banyak bentuknya Tapi soal kesetiaan akulah jagonya Sebab, pengangguran tak punya banyak kesibukan menjaga cintamu itulah pekerjaan
  • 16. Untuk sementara anggaplah aku ini satpam yang menjaga keamanan Akan kupastikan kau merasa aman dan nyaman Meski cinta bagimu celana dalam Tapi cinta, ada dalam celana ! Calon istriku Berpacaran denganku tak usah takut kelaparan Aku bukanlah tipe pengangguran tahun delapan puluhan Menuhankan pekerjaan sama saja dengan hasil curian uangnya haram kalau kau makan Aku ini pengangguran yang ber-Tuhan Calon istriku Berpacaran denganku tak usah malu karena tampangku serampangan Penampilan itu tak menjadi jaminan Tidak sedikit laki-laki yang berwatak pedagang Penampilan mereka dijadikan bahan iklan agar laris bersaing dipasaran Tapi ini cinta tidak baik jika berpura-pura Calon istriku Jika suatu saat orang tuamu bertanya tentang calon suamimu Katakan alasanmu, jangan ragu dan jangan malu-malu kenapa kau pilih aku sebagai suamimu Jangan sampai aku kau buat palsu Jadilah perempuan yang pandai merayu jangan jadi perempuan yang pandai menipu Jika orang tuamu melarang, lanjutkan saja rencana kita ke pelaminan
  • 17. Konon katanya cinta terlarang itu lebih nikmat kalau sudah diatas ranjang Lalu setelah kita bercinta semalaman esok pagi kita akan baca berita dikoran: “seorang putri hartawan dengan wajah yang menawan telah menikah dengan sorang laki- laki pengangguran yang serampangan” Nah ! disinilah letak keindahan cinta terlarang Kisah kita akan dijadikan sebuah rujukan dan bahan kajian Ini namanya keajaiban ! Kita berdua akan menjadi pasangan yang dikagumi banyak orang Dan, inilah hakikat ilmu memperbaiki keturunan Serang, 21 September 2014 BANTAM PURNAMA Ampat belas tahun lamanya, masih saja kita bicara purnama Padahal Bantam tengah gerhana gelap selama-lamanya Sultan, ampuni kami yang telah bosan mengepal tangan dan teriak lawan Sultan, maklumi kami yang telah benci mencaci dan tak sanggup memuji Wahai Banten Nagari, siapa yang musti kami caci dan kami puji ? Sedang kawan dan lawan entah Tuhan entah syetan Wahai para pejuang, senjata yang paling menakutkan ialah kesamaan mengepal tangan genggam iman yang plin-plan tak begitu menyeramkan Sambil kutenangkan encok diotaku, kupeluk lutut sambil mencari jawaban
  • 18. Esok hari, apa yang mesti kulakukan selain mempertahankan iman Sultan, aku menuntut jawaban ! Serang, 04 Oktober 2014
  • 19. MENANAM RINDU Mengenang Alm. Ruby Achmad Baedhawy aku ingin menapak tilas jejak petualangmu pada tanah-tanah pedalaman pada butir-butir pasir dipesisir pada aspal-aspal jalan perkotaan pada singgasana-singgasana kerajaan aku ingin mengikuti pancaran cahayamu pada bangku-bangku perguruan pada sayatan pene-pena sastrawan pada kebijaksanaan seniman dan budayawan pada warung-warung kopi dipinggir jalan pada panji-panji yang memerangi keadaan aku ingin mencuri ketawaduanmu, sungguh pada orang-orang besar kepala dan besar jiwa pada orang-orang besar kepala tak besar jiwa pada orang-orang yang tak besar apa-apa kamu ada disana dengan nada yang biasa sungguh, aku iri padamu aku ingin menyibak jejak cintamu pada manis bibir Elviana istrimu pada tawa renyah Sultan putra bungsumu
  • 20. ;ceritakanlah padaku Aku ingin menapak tilas jejak spiritualmu Pada doa-doa suci para kiayi Pada silsilah dan wasilah para karuhun, buyut dan ambu Sungguh, aku rindu padamu Meski telat aku memilikimu Sungguh, aku ingin menyaksikan bahagiamu Bersama para sultan, sunan, pangeran dan adipati Bersama keutuhan iman yang terpancar dari hati para wali Bersama kesucian cinta yang bermuara disamudra anbiya Tidurlah, jiwamu dalam surga Sementara Biarkan aku mengenyam luka Kutelan sebagai ilmu yang memenuhi isi perutku Lalu kutanam dikebun belakang Menjadi tunas dan pohon-pohon kayu Biarkanlah aku terus menanam rindu Pada setiap jejak-jejak itu Biar kutuai menjadi doa untukmu Serang, 05 November 2014
  • 21. FUCK YOU Tuan Perlawanan macam apa lagi yang kau gelorakan Sementara payung dan pecimu tak mampu menahan panas dan hujan Musuh yang mana lagi yang akan kau tumbangkan Sebab yang kau tebang itu adalah padang ilalang Tuan Korupsi siapa lagi yang kau awasi Sementara kau sendiri butuh jajan setiap hari Pencuri yang mana lagi yang kau identifikasi Sementara fotonya sendiri masih kau pajang rapi Di masyarakat maling Maling teriaki pencuri tidaklah asing Biar tak disebut maling haruslah lebih dulu menuding Padahal maling tetaplah maling Tuan Perubahan macam apa lagi yang kau kampanyekan Tahukah kamu, kebenaran disini itu hanya jadi benalu Kemenangan macam apa lagi yang kau banggakan Kau lihat, para pejuang kita kelaparan dimedan perang
  • 22. Tuan Harapan apa lagi yang kau tawarkan Jutaan ibu dan bapak juga anak anaknya Hilang angannya direbut masa depannya Tidak kah kau tahu Itu ulah teman-temanmu, teman semeja dikantormu Itu ulah kawan-kawanmu, kawan semeja difraksimu Yang dulu sama jual harap sepertimu Sekarang apa lagi Tuan Aku muak dengar pidatomu Aku bosan lihat senyumu Aku muntah dengan teori-teorimu Aku ingin saja bakar buku-bukumu itu Juga gedungmu Biar kau tahu, dan kawanmu juga tahu Bahwa kalian hanya pantas menjadi abu Akan segera kutinggalkan basa-basimu Yang telah lancang meramalkan nasibku Perdamu sama sekali tak berhubungan dengan jalan hidupku Tak kan lagi aku memilihmu juga rakyatku Untuk mewakili keinginanku juga rakyatku Sebab kebaikanmu hanyalah gincu
  • 23. Sejatinya, kau tidak lebih baik dariku juga rakyatku Kau bukanlah pahlawanku juga bagi rakyatku Fuck you Serang, 10 November 2014
  • 24. HUJAN DIBAWAH LAMPU ingin kujamah lagi tubuhmu saat hujan menelan rebahku inginku hitung lagi jarimu saat sepi menyelimuti hari ingin kutatap lagi wajahmu saat lampu-lampu mulai beku bersinarlah matamu inginku cium lagi farfum-mu saat sesak nafasku ingin kuraba lagi pinggulmu untuk menenangkan encokmu ingin ku elus lagi pipimu saat putus asa memburu ingin kurangkul tubuhmu saat rapuh meremukan tulangku pada waktu aku selalu menunggu menjawab semua pertanyaanku kapan mata kita akan bertemu nafas-nafas kita bertemu lalu kuberbisik diujung lidahmu ternyata aku masih rindu
  • 25. kita harus pergi mencari mata air membasuh cinta dari luka dan kecewa kita musti berenang ditelaga menyebrang rintang dan Tanya sambil kutelan usia aku selalu menunggumu lari dari lelaki yang miaramu datang membawa jutaan waktu kujamah tubuhmu, kuhitung jarimu kutatap wajahmu, kucium farfum-mu kuraba pinggulmu, kuelus pipimu kurangkul tubuhmu mata kita bertemu, nafas kita bertemu lalu bibirku berbisik diujung lidahmu dengar janjiku tidak akan pernah aku bosan padamu Serang, 11 November 2014
  • 26. RUMAH KECILKU kecil dan terkucil hening dan terasing sisa-sisa yang terbuang lalu menjadi ruang ruang kecil yang terkucil dari kota dan hedonisnya kecil dan terkucil nyempil dan mungil dekil tapi centil kadang ada yang mampir kadang ada yang nyinyir semua telah kutulis menjadi syair susah dan payah keluh dan kesah gundah dan gelisah melukis dinding rumah rumah yang terpisah dari serakah kota yang jadah bicara suka-suka tertawa semaunya
  • 27. bahagia seharusnya duka lara taka apa sedih itu hal biasa sebab kita manusia manusia yang merdeka merdeka dari kota yang penuh tanda Tanya ini adalah Negara Negara yang luas tanahnya sebesar kamar mandi presiden Indonesia tapi dirumah ini saya presidennya biar sedikit rakyatnya, mereka punya setia seperti presiden Indonesia, entah yang mana saya akan mempertahankan Negara saya dengan segala kemerdekaannya seperti tak pernah bosan rumah ini terus memberi keindahan dan teruslah beri saya keindahan sampai saya jadi wisudawan seperti tak pernah bosan rumah ini terus memberi bahagia dan teruslah beri saya bahagia sampai saya punya ibu Negara itu sih maunya
  • 28. rumahku yang kecil dan terkucil biar adamu mengganggu kalau hilang pasti akan dikenang kamu pasti dirindu juga mereka yang pernah disitu oleh siapa lagi, kalau bukan olehku; Presiden pertamamu Saung Gubeg, 11 November 2014 ADING KERENG BANGKIRAY dipulau Kalimantan tege pulau sebangau ading-adingku sayang berkumpul yang riang dipulau Kalimantan tege burung tingang terbang melayang hinggap dirumah ading adingku sayang hiduplah yang riang kita berenang di air sebangau adingku sayang
  • 29. hiduplah yang tenang ditanah gambut yang penuh kabut adingku riang adingku tenang terbanglah bersama burung tingang terbanglah meraih masa depan Palangkaraya, September 2014 Aku i ku ka ku Aku Otak beku Otot kaku Lesu Aku Satu-satu Menetes Pilu Pada buku Kutulis; Aku i ku ka ku 03 Februari 2015
  • 30. SYAHADAT CINTA Bicaralah pada sunyi yang merestui kita malam ini Tentang hati yang menyimpan banyak rahasia Bukalah nuranimu seperti gerbang surga menunggu iman Isyaratkan pada kedua malaikat yang menjaga pintu hatimu Tanyalah aku; Tentang kepura-puraan Tentang jutaan rahasia yang tak pernah kubilang Tentang kekakuan Tentang kejujuran yang barangkali basi diperbincangkan Sayang, kita mesti terima keadaan ini Keadaan yang secara tak sadar kita ciptakan Datang dan pergi telah terjadi Nyatanya; kita masih disini Basahlah sayang, seperti hujan Jangan sekedar menjadi cahaya bulan Aku ingin; jadilah kamu kenyataan Tak sekedar hayalan, lalu menjadi air mata Rasa yang kutasyakuri sejak lama Tak ingin kubuang sia sia Berani kubersyahadat dibawah Rum dan Nisaa
  • 31. ;atas nama cinta yang dianugerahkan yang maha kuasa Kupilih kamu untuk memilikinya
  • 32. MALAM YANG KESEKIAN Mari bersulang sayang Bersulang sekedar merayakan kesepian Kesepian hidup yang berjalan sia sia Sia sia sebab hidup yang tak bersama Mari marilah kemari sayang Kita mengunyah tawa yang sejak lama dibungkam diam Diam yang penuh dendam karena kita tak berterus terang Terus terang, aku ingin bicara padamu Tentang malam yang mengundang kerinduan Bangun bangunlah sayang Kita habiskan malam ini dengan cerita Cerita yang memaksa kita terus bertahan Bertahan dalam kekakuan yang membuat kita seolah tawanan Tawanan perasaan yang bertarung dibawah sinar bulan Sayang, cinta adalah keinginan hati yang tak bisa dilarang Serang, 06 Agustus 2015
  • 33. ENGKAU KAH ITU Bila malam telah sepi dan beku, matamu indah; sayu seperti bulan purnama ditanggal tua. Iya sekarang juga. Tinggal dingin dan suara malam yang masih terjaga, juga sepasang mataku; Laila. Aku pernah menatap mu juga, meringkuk dengan selimut coklat tua, gubuk reot ini pula saksinya. Telah ku buat pula puisi untuk mengabadikannya, begitu panjang dan bermakna. Setiap tanggal tua pasti ku baca, seperti hijib yang diamalkan berkali kali sampai sempurna. Laila; Kamu adalah siang dan malam, musim salju dan musim semi, kemarau dan musim hujan, kekenyangan dan kelaparan, damai dan peperangan. Kamu adalah satu dan diantara keduanya. Laila; suara malam terdengar lagi, kacaunya semakin nyaring. Sementara aku belum yakin, Engkau Tuhan atau Manusia. Laila; aku setia dan Engkau Esa 11 Januari 2016