SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Oleh :
Pujianto
Dinas Perinkop & UMKM
Kabupaten Magelang
Pengembangan
Industri, Koperasi
& Usaha Mikro Kecil dan
Menengah
Kabupaten Magelang
UMKM, Pahlawan Ekonomi Indonesia
Jumlah UMKM dibandingkan total perusahaan yang ada di
Indonesia adalah sebesar 99 % yaitu 55,2 juta unit usaha.
Jumlah tenaga kerja yang terserap oleh sektor UMKM menca
pai 99,4% dari total tenaga kerja.
Sumbangannya pada Produk Domestik Bruto (PDB) juga besa
r, lebih dari separuh ekonomi kita didukung oleh produksi dar
i UMKM (59,3%)
Kondisi UKM Indonesia saat ini
1. Manajemen lemah, Tidak adanya pembagian tugas yang jelas a
ntara bidang administrasi dan operasi.
2. Administrasi /pembukuan tidak rapi
3. Akses industri kecil terhadap lembaga kredit formal kecil.
4. Belum mempunyai status badan hukum.
5. Penguasaan teknologi rendah, sehingga kapasitas produksi kecil
6. Tenaga kerja belum terampil dan mahalnya biaya tenaga kerja.
7. Produk belum punya standar kualitas
8. Dalam bidang pemasaran, masalahnya terkait dengan banyakny
a pesaing yang bergerak dalam industri yang sama serta terbat
asnya akses pasar.
KONDISI UMUM IKM
KABUPATEN MAGELANG
KELOMPOK
INDUSTRI
JUMLAH UNIT
USAHA
PENYERAPAN
TENAGA KERJA
NILAI INVESTASI
(RP 000)
NILAI PRODUKSI
(RP 000)
IHPK 35.366 72.575 233.466.098 1.281.445.358
ILMKA& IATT 2.919 15.537 120.143.934 624.133.759
JUMLAH 38.285 88.112 353.610.032 1.905.579.097
Keterangan:
ILMKA & IATT : Industri Logam Mesin Kimia dan Aneka / Industri Alat
Transportasi dan Telematika
IHPK : Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan
DATA DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011
INDUSTRI KECIL
PARIWISATA
PERTANIAN
SEKTOR UNGGULAN (EKONOMI)
SINERGI
AGRO INDUSTRI
AGRO WISATA
INDUSTRI
CENDERAMATA
Dinas Perinkop dan UMKM
• Bidang Industri
• Bidang UMKM
• Bidang Koperasi
Strategi ABG
Untuk pengembangan UMKM
bussines
academis
Goverment
Saran
Kegiatan
KKN
• Cara produksi pangan yang baik adalah pedoman untuk men
ghasilkan bahan pangan yang aman untuk dikonsumsi
• Higiene pangan adalah kondisi yang diperlukan untuk menja
min keamanan bahan pangan di setiap mata rantai pangan.
• Sanitasi pangan adalah upaya pencegahan berkembangnya
jasad renik atau patogen dalam pangan.
• Industri Rumah Tangga (IRT) adalah perusahaan pangan
berlokasi di tempat tinggal dengan peralatan manual sampai
semi otomatis.
1. Penerapan Good Manufacturing Practice
(Cara memproduksi Makanan Yang Baik)
Pada Industri Rumah Tangga
TUJUAN PENERAPAN CPPB - IRT
 TUJUAN UMUM
Menghasilkan pangan yang bermutu, aman untuk dikon
sumsi dan sesuai dengan tuntutan konsumen.
• TUJUAN KHUSUS
1. Memberikan prinsip dasar produksi pangan yang baik
2. Mengarahkan IRT agar nantinya dapat memenuhi pers
yaratan produksi pangan yang baik.
A.LINGKUNGAN PRODUKSI
IRT harus berada di tempat yang :
 Bebas pencemaran, semak belukar dan genangan air
 Bebas dari serangan hama
 Tidak berada di sekitar tempat pembuangan sampah at
au penimbunan barang bekas
 Tidak di berada di kawasan perumahan kumuh
Lingkungan harus dipertahankan dengan :
 Sampah selalu dibuang
 Tempat sampah selalu tertutup
 Jalan bersih dari debu, selokan berfungsi dengan baik
B. BANGUNAN DAN FASILITAS IRT
RUANG PRODUKSI
a. Desain dan tata letak sebaiknya luas dan mudah dibersih
kan
b. Lantai kedap air,rata,halus tapi tidak licin, bersih dari deb
u, lendir dan kotoran lainnya.
c. Dinding terbuat dari bahan kedap air,rata,halus,warna ter
ang,tak mudah mengelupas,bersih dari debu,lendir dan k
otoran lainnya
d. Konstruksi langit-langit didesain untuk mencegah penum
pukan debu,jamur,pengelupasan,terbuat dari bahan taha
n lama dan mudah dibersihkan,diusahakan selalu bersih
dari debu,sarang laba-laba,dan kotoran lainnya.
e. Pintu, jendela dan lubang angin dari bahan tahan lam
a,tidak mudah pecah,dilengkapi kawat kasa,desain m
embuka keluar,dapat ditutup dan selalu mengalir ke r
uang produksi, selalu bersih dan bebas dari sarang la
ba-laba.
f. Ruang produksi cukup terang, alat-alat diletakkan di
tersedianya tempat cuci tangan dan perlengkapan PPP
K.
g. Tempat penyimpanan bahan pangan termasuk BTP, te
rpisah dari tempat penyimpanan produk akhir, harus
mudah dibersihkan agar bebas dari hama dan ada sir
kulasi udara, untuk bahan bukan pangan (mis: pelum
as) disimpan dalam tempat khusus yang terpisah.
C. PERALATAN PRODUKSI
Tata letak kelengkapan ruang produksi diatur sedemikia
n rupa agar tidak terjadi kontaminasi silang serta untuk
menjamin mutu dan keamanan pangan yang dihasilkan.
 Terbuat dari bahan yang kuat, tidak mudah berkarat,
mudah dibongkar pasang dan dibersihkan.
 Permukaan yg kontak langsung dengan bahan seharus
nya halus, tidak bercelah, tidak mengelupas, tidak me
nyerap air.
 Alat produksi diletakkan sesuai urutan proses (Process
Layout) untuk memudahkan pekerjaan.
 Peralatan selalu dipelihara agar tetap berfungsi baik.
D. SUPLAI AIR
Air yang digunakan dalam proses produksi harus meme
nuhi syarat sebagai air bersih dan air minum
 Suplai air yang digunakan adalah suplai air bersih
 Sumber dan pipa air untuk keperluan di luar produksi
seharusnya dipisah dan diberi warna berbeda
 Air yang kontak langsung dengan bahan pangan sela
ma proses haruslah memenuhi syarat sebagai air ber
sih.
E. FASILITAS DAN KEGIATAN
HIGIENE DAN SANITASI
Diperlukan untuk memastikan bangunan dan peralatan selalu dala
m keadaan bersih dan mencegah terjadinya kontaminasi silang dar
i karyawan
 Alat cuci pembersih harus tersedia dan terpelihara baik
dan untuk membersihkan alat tertentu digunakan air
panas
 Fasilitas higiene karyawan harus tersedia dalam jumlah
cukup dan selalu bersih, pintu toilet/jamban harus bisa
ditutup
 Pembersihan dengan bahan kimia/deterjen atau jika diperlukan
melakukan penyucihamaan dengan menggunakan kaporit sesuai
anjuran.
F. PENGENDALIAN HAMA
Mencegah Masuknya Hama
Lubang-lubang dan selokan yang memungkinkan hama masu
k harus selalu tertutup, hewan peliharaan tidak diperbolehkan
berkeliaran di ruang produksi,, bahan pangan tidak boleh terc
ecer sembarangan. IRT harus sering mengontrol lingkunganny
a dari ancaman serangan hama.
Pemberantasan Hama
Dapat dilakukan secara fisik,misal perangkap atau racun tikus,
harus dilakukan dengan cara yang tidak menurunkan mutu sel
ain itu perlakuan pada bahan kimia perlu dipertimbangkan sec
ara cermat agar tidak mencemari lingkungan.
G. KESEHATAN DAN HIGIENE
KARYAWAN
Kesehatan karyawan
Karyawan di ruang produksi harus yang berbadan
sehat, jika baru sembuh dan diduga masih sakit,
atau menunjukkan gejala sakit tidak diperkenank
an bekerja di pengolahan bahan pangan. Karyawa
n harus diperiksa kesehatannya secara berkala.
Kebersihan karyawan
Kebersihan badan karyawan harus selalu terjaga, s
elalu cuci tangan sebelum mengolah bahan panga
n, pakaian kerja (celemek,sarung tangan,tutup ke
pala,dll) harus dipakai saat bekerja, apabila sedang
menderita luka harus ditutup dengan perban
Kebiasaan karyawan
Saat bekerja karyawan tidak boleh makan minum,
bersin ke arah bahan pangan, meludah, merokok d
an tidak diperkenankan mengenakan segala bentu
k perhiasan.
2. Legalitas Usaha
1. Sertifikat penyuluhan Industri Rumah Tangga (SP-IRT)
Adalah jaminan dari pemerintah bahwa sebuah produk
makanan aman dikonsumsi masyarakat.
persyaratan :
– KTP
– Pengantar Desa/Kelurahan
– Denah tempat produksi
– Denah alamat produksi
– Label
– Sampel
 Kelompok Industri Kecil dengan investasi di bawah Rp 5.000
.000,- tidak wajib memperoleh TDI, kecuali bila dikehendaki ol
eh perusahaan yang bersangkutan.
 Kelompok Industri Kecil dengan investasi Rp 5.000.000,- sa
mpai dengan Rp 200.000.000,- wajib memilikiTDI.
 Industri dengan investasi di atas Rp 200.000.000,- wajib me
miliki IUI.
 Izin Perluasan Industri diberikan kepada Industri yang melak
ukan penambahan kapasitas produksi melebihi 30% dari kap
asitas produksi yang telah diizinkan.
 Masa berlaku IUI, TDI dan Izin Perluasan Industri selama Per
usahaan Industri yang bersangkutan masih beroperasi dan se
tiap 5 (lima) tahun sekali wajib melakukan pendaftaran ulang
(her registrasi).
2. Tanda Daftar Industri (TDI) dan
Ijin Usaha Industri (IUI)
2. PENGEMASAN
PRODUK PANGAN
Fungsi dan Syarat Kemasan
Fungsi Kemasan
 Menjaga agar setiap produk dalam keadaan bersih dan
terlindung dari kontaminasi lainnya.
 Memberi proteksi bahan makanan terhadap kerusakan
fisik, air, oksigen dan cahaya
 Harus bisa menjamin proses pengemasan berlangsung
lancar,efisien, dan ekonomis.
 Dalam mempertimbangkan desain harus mempertimba
ngkan kepentingan konsumen, dan juga kepentingan
distribusi, penggudangan dan penjualan.
 Memberi informasi, identifikasi dan sekaligus sebagai
alat advertensi.
Fungsi dan Syarat Kemasan
Syarat Kemasan
 Tidak toksilk
 Harus cocok dengan bahan yang dikemas
 Harus menjamin sanitasi dan syarat-syarat kesehatan
 Dapat mencegah pemalsuan
 Kemudahan membuka dan menutup dan keamanan dalam
mengeluarkan isi
 Kemudahan pembuangan kemasan bekas
 Ukuran, bentuk dan berat harus sesuai
 Penampilan dan pencetakan
 Biaya rendah
 Syarat-syarat khusus
Jenis dan Bahan Kemasan
Jenis/Golongan Kemasan
a. Kemasan untuk konsumen
Kaleng logam, botol gelas dan jar, kem kaku,asan dari plasti
k yangtabung tekan baik dari logam atau plastik, dus karton
/karton lipat, nampan kertas yang dicetak dengan bentuk ter
tentu, kertas bentuk atau elastis yang terbuat dari kertas, kar
ton, film, foil, laminasi, dipergunakan sebagai pembungkus.
b. Kemasan untuk transportasi
Kotak-kotak dari papan kayu/kayu lapis, drum dari kayu ata
u kayu lapis, drum baja atau alumunium, peti kemas, kotak d
ari dos karton, sak terbuat dari nylon, kain, goni, kain, plasti
k atau kertas.
c. Bahan Pengemas
Logam (mis:alumunium), gelas, plastik, kertas dan karton, la
minasi dari beberapa bahan tersebut.
Informasi yang ada dalam desain ke
masan produk pangan yang ideal :
• Nama merk / label pangan
• Ijin dari pihak berwenang (dari Depkes/BPOM RI)
• Alamat kontak perusahaan
• Komposisi bahan
• Informasi gizi yang terkandung (jika perlu bisa ditulis)
• Berat bersih
• Waktu Kadaluwarsa
• Untuk produk yang akan dimasak, tulis cara memasak/penya
jian
Sosi
alisa
si De
27
3. Pemasaran Produk IKM
• Pemasaran On Line
– Facebook marketing
– Twitter marketing
• Pembuatan konsep pemasaran prod
uk
4. Sosialisasi Koperasi
Syarat-syarat pendirian koperasi
1. Penyuluhan tentang perkoperasian
2. Rapat pembentukan perkoperasian yang dihadiri
minimal 20 orang
3. Menetapkan AD/ART
4. Menentukan jenis koperasi
5. Menyusun rencana usaha
6. Menetapkan pengurus dan pengawas

More Related Content

Similar to 03-DISPERINKOPUMKM.pptx

Penerapan Good Manufacturing Practices Industri
Penerapan Good Manufacturing Practices IndustriPenerapan Good Manufacturing Practices Industri
Penerapan Good Manufacturing Practices IndustriMeilanyAstining
 
Sanitasi dan Hygiene Industri Retail.pdf
Sanitasi dan Hygiene Industri Retail.pdfSanitasi dan Hygiene Industri Retail.pdf
Sanitasi dan Hygiene Industri Retail.pdfSinta Lestari
 
sanitasi-cpmb1.ppt
sanitasi-cpmb1.pptsanitasi-cpmb1.ppt
sanitasi-cpmb1.pptNanaNunu11
 
sanitasi-cpmb1.ppt
sanitasi-cpmb1.pptsanitasi-cpmb1.ppt
sanitasi-cpmb1.pptrhamset
 
Materi 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdf
Materi 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdfMateri 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdf
Materi 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdfHenyAkbarMarwiana
 
Pemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing ProcessPemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing ProcessAli Fuad R
 
Good Manufactory Practices (GMP).ppt
Good Manufactory Practices (GMP).pptGood Manufactory Practices (GMP).ppt
Good Manufactory Practices (GMP).pptManikaSundaPeliyanty
 
TRAINING GMP, SSOP, HACCP.ppt
TRAINING GMP, SSOP, HACCP.pptTRAINING GMP, SSOP, HACCP.ppt
TRAINING GMP, SSOP, HACCP.pptDwiKristanto10
 
GoodHousekeeping - modul GMP
GoodHousekeeping - modul GMPGoodHousekeeping - modul GMP
GoodHousekeeping - modul GMPTRiP Consultant
 
Bahan-Tayang-GHP.ppt
Bahan-Tayang-GHP.pptBahan-Tayang-GHP.ppt
Bahan-Tayang-GHP.pptromiadi2
 
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-panganSanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-panganraden prawoto
 
Perusahaan bumbu bubur pedas
Perusahaan bumbu bubur pedasPerusahaan bumbu bubur pedas
Perusahaan bumbu bubur pedasAbdul Narawi
 
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhx
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhxPPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhx
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhxHerlindamn
 
KEAMANAN PANGAN.pptx
KEAMANAN PANGAN.pptxKEAMANAN PANGAN.pptx
KEAMANAN PANGAN.pptxCalebMLandy
 
Pengolahan makanan
Pengolahan makananPengolahan makanan
Pengolahan makananDevi Giyanti
 
Sistem Informasi Manajemen Perusahaan Sido Muncul
Sistem Informasi Manajemen Perusahaan Sido MunculSistem Informasi Manajemen Perusahaan Sido Muncul
Sistem Informasi Manajemen Perusahaan Sido MunculInayatulInsiyahFarchaty
 

Similar to 03-DISPERINKOPUMKM.pptx (20)

Prinsip-Prinsip GMP
Prinsip-Prinsip GMPPrinsip-Prinsip GMP
Prinsip-Prinsip GMP
 
Penerapan Good Manufacturing Practices Industri
Penerapan Good Manufacturing Practices IndustriPenerapan Good Manufacturing Practices Industri
Penerapan Good Manufacturing Practices Industri
 
Sanitasi dan Hygiene Industri Retail.pdf
Sanitasi dan Hygiene Industri Retail.pdfSanitasi dan Hygiene Industri Retail.pdf
Sanitasi dan Hygiene Industri Retail.pdf
 
sanitasi-cpmb1.ppt
sanitasi-cpmb1.pptsanitasi-cpmb1.ppt
sanitasi-cpmb1.ppt
 
sanitasi-cpmb1.ppt
sanitasi-cpmb1.pptsanitasi-cpmb1.ppt
sanitasi-cpmb1.ppt
 
Materi 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdf
Materi 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdfMateri 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdf
Materi 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdf
 
Pemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing ProcessPemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing Process
 
Good Manufactory Practices (GMP).ppt
Good Manufactory Practices (GMP).pptGood Manufactory Practices (GMP).ppt
Good Manufactory Practices (GMP).ppt
 
TRAINING GMP, SSOP, HACCP.ppt
TRAINING GMP, SSOP, HACCP.pptTRAINING GMP, SSOP, HACCP.ppt
TRAINING GMP, SSOP, HACCP.ppt
 
GoodHousekeeping - modul GMP
GoodHousekeeping - modul GMPGoodHousekeeping - modul GMP
GoodHousekeeping - modul GMP
 
Bahan-Tayang-GHP.ppt
Bahan-Tayang-GHP.pptBahan-Tayang-GHP.ppt
Bahan-Tayang-GHP.ppt
 
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-panganSanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
 
Bahan Pembersih dalam Sanitasi
Bahan Pembersih dalam SanitasiBahan Pembersih dalam Sanitasi
Bahan Pembersih dalam Sanitasi
 
Perusahaan bumbu bubur pedas
Perusahaan bumbu bubur pedasPerusahaan bumbu bubur pedas
Perusahaan bumbu bubur pedas
 
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhx
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhxPPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhx
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhx
 
KEAMANAN PANGAN.pptx
KEAMANAN PANGAN.pptxKEAMANAN PANGAN.pptx
KEAMANAN PANGAN.pptx
 
Sanitasi Penyimpanan
Sanitasi PenyimpananSanitasi Penyimpanan
Sanitasi Penyimpanan
 
Pengolahan makanan
Pengolahan makananPengolahan makanan
Pengolahan makanan
 
Sistem Informasi Manajemen Perusahaan Sido Muncul
Sistem Informasi Manajemen Perusahaan Sido MunculSistem Informasi Manajemen Perusahaan Sido Muncul
Sistem Informasi Manajemen Perusahaan Sido Muncul
 
Pertemuan 2 cpob (tek.solid)
Pertemuan 2 cpob (tek.solid)Pertemuan 2 cpob (tek.solid)
Pertemuan 2 cpob (tek.solid)
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

03-DISPERINKOPUMKM.pptx

  • 1. Oleh : Pujianto Dinas Perinkop & UMKM Kabupaten Magelang Pengembangan Industri, Koperasi & Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Magelang
  • 2. UMKM, Pahlawan Ekonomi Indonesia Jumlah UMKM dibandingkan total perusahaan yang ada di Indonesia adalah sebesar 99 % yaitu 55,2 juta unit usaha. Jumlah tenaga kerja yang terserap oleh sektor UMKM menca pai 99,4% dari total tenaga kerja. Sumbangannya pada Produk Domestik Bruto (PDB) juga besa r, lebih dari separuh ekonomi kita didukung oleh produksi dar i UMKM (59,3%)
  • 3. Kondisi UKM Indonesia saat ini 1. Manajemen lemah, Tidak adanya pembagian tugas yang jelas a ntara bidang administrasi dan operasi. 2. Administrasi /pembukuan tidak rapi 3. Akses industri kecil terhadap lembaga kredit formal kecil. 4. Belum mempunyai status badan hukum. 5. Penguasaan teknologi rendah, sehingga kapasitas produksi kecil 6. Tenaga kerja belum terampil dan mahalnya biaya tenaga kerja. 7. Produk belum punya standar kualitas 8. Dalam bidang pemasaran, masalahnya terkait dengan banyakny a pesaing yang bergerak dalam industri yang sama serta terbat asnya akses pasar.
  • 4. KONDISI UMUM IKM KABUPATEN MAGELANG KELOMPOK INDUSTRI JUMLAH UNIT USAHA PENYERAPAN TENAGA KERJA NILAI INVESTASI (RP 000) NILAI PRODUKSI (RP 000) IHPK 35.366 72.575 233.466.098 1.281.445.358 ILMKA& IATT 2.919 15.537 120.143.934 624.133.759 JUMLAH 38.285 88.112 353.610.032 1.905.579.097 Keterangan: ILMKA & IATT : Industri Logam Mesin Kimia dan Aneka / Industri Alat Transportasi dan Telematika IHPK : Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan DATA DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011
  • 5. INDUSTRI KECIL PARIWISATA PERTANIAN SEKTOR UNGGULAN (EKONOMI) SINERGI AGRO INDUSTRI AGRO WISATA INDUSTRI CENDERAMATA
  • 6. Dinas Perinkop dan UMKM • Bidang Industri • Bidang UMKM • Bidang Koperasi
  • 7. Strategi ABG Untuk pengembangan UMKM bussines academis Goverment
  • 9. • Cara produksi pangan yang baik adalah pedoman untuk men ghasilkan bahan pangan yang aman untuk dikonsumsi • Higiene pangan adalah kondisi yang diperlukan untuk menja min keamanan bahan pangan di setiap mata rantai pangan. • Sanitasi pangan adalah upaya pencegahan berkembangnya jasad renik atau patogen dalam pangan. • Industri Rumah Tangga (IRT) adalah perusahaan pangan berlokasi di tempat tinggal dengan peralatan manual sampai semi otomatis. 1. Penerapan Good Manufacturing Practice (Cara memproduksi Makanan Yang Baik) Pada Industri Rumah Tangga
  • 10. TUJUAN PENERAPAN CPPB - IRT  TUJUAN UMUM Menghasilkan pangan yang bermutu, aman untuk dikon sumsi dan sesuai dengan tuntutan konsumen. • TUJUAN KHUSUS 1. Memberikan prinsip dasar produksi pangan yang baik 2. Mengarahkan IRT agar nantinya dapat memenuhi pers yaratan produksi pangan yang baik.
  • 11. A.LINGKUNGAN PRODUKSI IRT harus berada di tempat yang :  Bebas pencemaran, semak belukar dan genangan air  Bebas dari serangan hama  Tidak berada di sekitar tempat pembuangan sampah at au penimbunan barang bekas  Tidak di berada di kawasan perumahan kumuh Lingkungan harus dipertahankan dengan :  Sampah selalu dibuang  Tempat sampah selalu tertutup  Jalan bersih dari debu, selokan berfungsi dengan baik
  • 12. B. BANGUNAN DAN FASILITAS IRT RUANG PRODUKSI a. Desain dan tata letak sebaiknya luas dan mudah dibersih kan b. Lantai kedap air,rata,halus tapi tidak licin, bersih dari deb u, lendir dan kotoran lainnya. c. Dinding terbuat dari bahan kedap air,rata,halus,warna ter ang,tak mudah mengelupas,bersih dari debu,lendir dan k otoran lainnya d. Konstruksi langit-langit didesain untuk mencegah penum pukan debu,jamur,pengelupasan,terbuat dari bahan taha n lama dan mudah dibersihkan,diusahakan selalu bersih dari debu,sarang laba-laba,dan kotoran lainnya.
  • 13. e. Pintu, jendela dan lubang angin dari bahan tahan lam a,tidak mudah pecah,dilengkapi kawat kasa,desain m embuka keluar,dapat ditutup dan selalu mengalir ke r uang produksi, selalu bersih dan bebas dari sarang la ba-laba. f. Ruang produksi cukup terang, alat-alat diletakkan di tersedianya tempat cuci tangan dan perlengkapan PPP K. g. Tempat penyimpanan bahan pangan termasuk BTP, te rpisah dari tempat penyimpanan produk akhir, harus mudah dibersihkan agar bebas dari hama dan ada sir kulasi udara, untuk bahan bukan pangan (mis: pelum as) disimpan dalam tempat khusus yang terpisah.
  • 14. C. PERALATAN PRODUKSI Tata letak kelengkapan ruang produksi diatur sedemikia n rupa agar tidak terjadi kontaminasi silang serta untuk menjamin mutu dan keamanan pangan yang dihasilkan.  Terbuat dari bahan yang kuat, tidak mudah berkarat, mudah dibongkar pasang dan dibersihkan.  Permukaan yg kontak langsung dengan bahan seharus nya halus, tidak bercelah, tidak mengelupas, tidak me nyerap air.  Alat produksi diletakkan sesuai urutan proses (Process Layout) untuk memudahkan pekerjaan.  Peralatan selalu dipelihara agar tetap berfungsi baik.
  • 15. D. SUPLAI AIR Air yang digunakan dalam proses produksi harus meme nuhi syarat sebagai air bersih dan air minum  Suplai air yang digunakan adalah suplai air bersih  Sumber dan pipa air untuk keperluan di luar produksi seharusnya dipisah dan diberi warna berbeda  Air yang kontak langsung dengan bahan pangan sela ma proses haruslah memenuhi syarat sebagai air ber sih.
  • 16. E. FASILITAS DAN KEGIATAN HIGIENE DAN SANITASI Diperlukan untuk memastikan bangunan dan peralatan selalu dala m keadaan bersih dan mencegah terjadinya kontaminasi silang dar i karyawan  Alat cuci pembersih harus tersedia dan terpelihara baik dan untuk membersihkan alat tertentu digunakan air panas  Fasilitas higiene karyawan harus tersedia dalam jumlah cukup dan selalu bersih, pintu toilet/jamban harus bisa ditutup  Pembersihan dengan bahan kimia/deterjen atau jika diperlukan melakukan penyucihamaan dengan menggunakan kaporit sesuai anjuran.
  • 17. F. PENGENDALIAN HAMA Mencegah Masuknya Hama Lubang-lubang dan selokan yang memungkinkan hama masu k harus selalu tertutup, hewan peliharaan tidak diperbolehkan berkeliaran di ruang produksi,, bahan pangan tidak boleh terc ecer sembarangan. IRT harus sering mengontrol lingkunganny a dari ancaman serangan hama. Pemberantasan Hama Dapat dilakukan secara fisik,misal perangkap atau racun tikus, harus dilakukan dengan cara yang tidak menurunkan mutu sel ain itu perlakuan pada bahan kimia perlu dipertimbangkan sec ara cermat agar tidak mencemari lingkungan.
  • 18. G. KESEHATAN DAN HIGIENE KARYAWAN Kesehatan karyawan Karyawan di ruang produksi harus yang berbadan sehat, jika baru sembuh dan diduga masih sakit, atau menunjukkan gejala sakit tidak diperkenank an bekerja di pengolahan bahan pangan. Karyawa n harus diperiksa kesehatannya secara berkala.
  • 19. Kebersihan karyawan Kebersihan badan karyawan harus selalu terjaga, s elalu cuci tangan sebelum mengolah bahan panga n, pakaian kerja (celemek,sarung tangan,tutup ke pala,dll) harus dipakai saat bekerja, apabila sedang menderita luka harus ditutup dengan perban Kebiasaan karyawan Saat bekerja karyawan tidak boleh makan minum, bersin ke arah bahan pangan, meludah, merokok d an tidak diperkenankan mengenakan segala bentu k perhiasan.
  • 20. 2. Legalitas Usaha 1. Sertifikat penyuluhan Industri Rumah Tangga (SP-IRT) Adalah jaminan dari pemerintah bahwa sebuah produk makanan aman dikonsumsi masyarakat. persyaratan : – KTP – Pengantar Desa/Kelurahan – Denah tempat produksi – Denah alamat produksi – Label – Sampel
  • 21.  Kelompok Industri Kecil dengan investasi di bawah Rp 5.000 .000,- tidak wajib memperoleh TDI, kecuali bila dikehendaki ol eh perusahaan yang bersangkutan.  Kelompok Industri Kecil dengan investasi Rp 5.000.000,- sa mpai dengan Rp 200.000.000,- wajib memilikiTDI.  Industri dengan investasi di atas Rp 200.000.000,- wajib me miliki IUI.  Izin Perluasan Industri diberikan kepada Industri yang melak ukan penambahan kapasitas produksi melebihi 30% dari kap asitas produksi yang telah diizinkan.  Masa berlaku IUI, TDI dan Izin Perluasan Industri selama Per usahaan Industri yang bersangkutan masih beroperasi dan se tiap 5 (lima) tahun sekali wajib melakukan pendaftaran ulang (her registrasi). 2. Tanda Daftar Industri (TDI) dan Ijin Usaha Industri (IUI)
  • 23. Fungsi dan Syarat Kemasan Fungsi Kemasan  Menjaga agar setiap produk dalam keadaan bersih dan terlindung dari kontaminasi lainnya.  Memberi proteksi bahan makanan terhadap kerusakan fisik, air, oksigen dan cahaya  Harus bisa menjamin proses pengemasan berlangsung lancar,efisien, dan ekonomis.  Dalam mempertimbangkan desain harus mempertimba ngkan kepentingan konsumen, dan juga kepentingan distribusi, penggudangan dan penjualan.  Memberi informasi, identifikasi dan sekaligus sebagai alat advertensi.
  • 24. Fungsi dan Syarat Kemasan Syarat Kemasan  Tidak toksilk  Harus cocok dengan bahan yang dikemas  Harus menjamin sanitasi dan syarat-syarat kesehatan  Dapat mencegah pemalsuan  Kemudahan membuka dan menutup dan keamanan dalam mengeluarkan isi  Kemudahan pembuangan kemasan bekas  Ukuran, bentuk dan berat harus sesuai  Penampilan dan pencetakan  Biaya rendah  Syarat-syarat khusus
  • 25. Jenis dan Bahan Kemasan Jenis/Golongan Kemasan a. Kemasan untuk konsumen Kaleng logam, botol gelas dan jar, kem kaku,asan dari plasti k yangtabung tekan baik dari logam atau plastik, dus karton /karton lipat, nampan kertas yang dicetak dengan bentuk ter tentu, kertas bentuk atau elastis yang terbuat dari kertas, kar ton, film, foil, laminasi, dipergunakan sebagai pembungkus. b. Kemasan untuk transportasi Kotak-kotak dari papan kayu/kayu lapis, drum dari kayu ata u kayu lapis, drum baja atau alumunium, peti kemas, kotak d ari dos karton, sak terbuat dari nylon, kain, goni, kain, plasti k atau kertas. c. Bahan Pengemas Logam (mis:alumunium), gelas, plastik, kertas dan karton, la minasi dari beberapa bahan tersebut.
  • 26. Informasi yang ada dalam desain ke masan produk pangan yang ideal : • Nama merk / label pangan • Ijin dari pihak berwenang (dari Depkes/BPOM RI) • Alamat kontak perusahaan • Komposisi bahan • Informasi gizi yang terkandung (jika perlu bisa ditulis) • Berat bersih • Waktu Kadaluwarsa • Untuk produk yang akan dimasak, tulis cara memasak/penya jian
  • 28.
  • 29. 3. Pemasaran Produk IKM • Pemasaran On Line – Facebook marketing – Twitter marketing • Pembuatan konsep pemasaran prod uk
  • 30. 4. Sosialisasi Koperasi Syarat-syarat pendirian koperasi 1. Penyuluhan tentang perkoperasian 2. Rapat pembentukan perkoperasian yang dihadiri minimal 20 orang 3. Menetapkan AD/ART 4. Menentukan jenis koperasi 5. Menyusun rencana usaha 6. Menetapkan pengurus dan pengawas