Peran dan pengukuran kinerja UMKM
Dokumen tersebut membahas tentang peran koperasi, pegadaian syariah, dan zakat dalam mendukung pengembangan UMKM, serta pengukuran kinerja UMKM melalui omset usaha, kepuasan konsumen dan tenaga kerja, serta efektivitas produksi.
1. Peran dan pengukuran
kinerja UMKM
Shofiyyah Nazihah (190721100017)
Iqbal Fakhrur Rozi (190721100024)
Novi Romdhani (190721100193)
Achnad syaefi samlan (180721100211)
2. 1. Peran Koperasi Terhadap Umkm
Bagi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM), koperasi dapat dijadikan mitra pembiayaan modal dengan sistem syariah. Kendati demikian
Imron berpendapat bahwa untuk meningkatkan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) adalah tantangan bagi para pelaku keuangan syariah,
Koperasi syariah memiliki 7 nilai syariah dalam bisnis yaitu:
a. Shiddiq yang mencerminkan kejujuran, akurasi dan akuntabilitas
b. Istiqamah yang mencerminkan konsistensi, komitmen dan loyalitas
c. Tabligh yang mencerminkan transparansi, kontrol, edukatif, dan komunikatif;
d. Amanah yang mencerminkan kepercayaan, integritas, reputasi, dan kredibilitas;
e. Fathanah yang mencerminkan etos profesional, kompeten, kreatif, dan inovatif;
f. Ri’ayah yang mencerminkan semangat solidaritas, empati, kepedulian, dan awareness;
g. Mas’uliyah yang mencerminkan responsibilitas.
3. Tujuan dibentuknya koperasi syariah ini adalah Meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
serta turut membangun tatanan perekonomian yang berkeadilan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Fungsi dan Peran Koperasi Syariah
yaitu:
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, guna
meningkatkan kesejahteraan sosial ekonominya;
b. Memperkuat kualitas sumber daya insani anggota, agar menjadi lebih amanah,
c. professional (fathonah), konsisten, dan konsekuen (istiqomah) di dalam menerapkan prinsip-prinsip ekonomi Islam dan prinsip-prinsip
syariah Islam;
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan azas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi
e. Sebagai mediator antara penyandang dana dengan pengguna dana, sehingga tercapai optimalisasi pemanfaatan harta
f. Menguatkan kelompok-kelompok anggota, sehingga mampu bekerjasama melakukan kontrol terhadap koperasi secara efektif
g. Mengembangkan dan memperluas kesempatan kerja
h. Menumbuh kembangkan usaha-usaha produktif anggota.
4. Koperasi merupakan suatu kata yang berasal dari bahasa inggris comperation yang memiliki arti usaha
bersama. Dengan arti seperti itu maka segala bentuk pekerjaan yang dilakukan bersama-sama sebernya dapan
dikategorikan sebagai koperasi. Penjelasana secara umum koperasi merupakan suatu perkumpulan orang yang
secara sukarela mempersatukan diri untuk memperjuangkan kemajuan kesejahteraan ekonomi mereka, melalui
pembentukan sebuah perusahaan yang dikelola secara demokratis. Jadi pengertian koperasi itu sendiri yaitu
suatu perkumpulan orang yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas dengan melalui lembaga organisasi
perusahaan yang diawasi secara demokrati, dari setiap individu memberikan sumbangan yang setara terhadap
modal yang diperlukan, dan sudah siap menanggung resiko yang akan didapatkan dalam hal itu, serta mau
menerima imbalan yang sesuai dengan usaha yang mereka lakukan.
Koperasi secara umum
5. Akad dan Produk Dana
BMT dan Koperasi
Syariah
Koperasi Syariah
Sejarah koperasi
syariah
Koperasi Syariah dan
Baitul Mal Wat Tamwil
Fungsi Koperasi Syariah
di Masyarakat
6. Sejarah koperasi
syariah
Pada sejarah berdirinya di Indonesia sendiri koperasi berbasis syariah ini lahir
pertama kali dalam bentuk paguyuban usaha bernama Syarikat Dagang Islam
(SDI). SDI didirikan oleh H. Samanbudi di Solo, Jawa Tengah, Anggota nya
merupakan para pedagang muslim, Yang Mayoritasnya adalah pedagang batik,
Meskipin demikian pada perkembangannya, SDI Berubah menjadi Syarikat
Islam (SI) yang bernuansa gerakan politik. Dalam konteks budaya kemitraan ,
penelitian Afzalul Rahman yang dirilis dalam Economic Doctrines of Islam.
Koperasi tipe kemitraan modern barat mirip dengn kemitraan islam. Bahkan,
telah dipraktekkan oleh umat islam hingga abad ke 18. Baik dalam bentuk
syirkah Islam dan syirkah modern, sama dibentuk oleh paar pihak atas
kesepakatan mereka sendiri untuk mencari keuntungan secara proposional dan
mutual berdasarkan hukum negara.
7. Koperasi Syariah dan
Baitul Mal Wat Tamwil
BMT (Baitul Mal Wa Tanwil) merupakan suatu lembaga yang dibangun sebagai
usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersial. Menurut Soemitra (2009)
baitul mal merupakan “lembaga keuangan mikro yang di operasikan dengan
prinsip bagi hasil, menumbuh kembangkan bisnis usaha mikro dan kecil, dalam
rangka mengangkat derajat dan martabat serta membela kepentingan kaum kafir
miskin”43. Usaha-usaha tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
BMT sebagai lembaga pendukung kegiatan ekonomi msyarakat kecil dengan
berlandaskan islam. Lembaga ini didirikan dengan maksud untuk memfasilitasi
masyarakat bawah yang tidak terjangkau oleh pelayanan bank islam atau BPR
islam. Prinsip operasinya didasarkan atas prinsip bagi hasil, jual beli (ijarah), dan
titipan (wadiah).
8. Fungsi Koperasi Syariah di
Masyarakat
a. Meningkatkan kualitas SDM anggota, pengurus, dan pengelola menjadi lebih
professional, salaam (selamat,damai, dan sejahtera), dan amanah sehingga makin utuh
dan tangguh dalam berjuang dan berusaha (beribadah) menghadapi tantangan global
b. Mengorganisasi dan memobilisasi dana sehingga dana yang dimiliki oleh
masyarakat dapat termanfaatkan secara optimal di dalam dan di luar oraganisasi untuk
kepentingan rakyat banyak. Pengorganisasian sangatlah penting dalam awal
membangun sebuah kelompok, dimana agar lebih terkontrol setiap kegiatan yang di
pegang oleh para penanggung jawab.
c. Mengembangkan kesempatan kerja. Masalah pengangguran, merupakan
problematika ketenagakerjaan yang banyak dialami oleh beberapa Negara.
d. Mengukuhkan dan meningkatkan kualitas usaha dan pasar produk-produk anggota.
9. Akad dan Produk Dana BMT
dan Koperasi Syariah
Dalam menjalankan usahanya, berbagai akad yang ada pada BMT serupa dengan akad yang ada
pada bank pembiayaan rakyat islam. Adapun akad-akad tersebut adalah : Pada sistem
operasional BMT, pemilik dana menanamkan uangnya di BMT tidak dengan motif
mendapatkan bunga, tetapi dalam rangka mendapatkan keuntungan bagi hasil.
a. Giro wadiah merupakan produk simpanan yang bisa ditarik kapan saja. Dana nasabah dititipkan di BMT dan
boleh dikelola
b. Tabungan Mudarabah dana yang disimpan nasabah akan dikelola oleh BMT, untuk memperoleh keuntungan
c. Deposito Mudarabah, BMT bebas melakukan berbagai usaha yang tidak bertentangan dengan Islam dan
mengembangkannya
10. Simpanan Wadiah Yad Adh-Dhamanah
adalah simpanan anggota dengan akad
wadiah atau titipan namun dengan
sepersetujuan penyimpan dana
simpanan dapat digunakan untuk
kegiatan yang bersifat operasional
koperasi, dengan ketentuan penyimpan
tidak akan mendapatkan bagi hasil atas
penyimpanan dananya, tetapi bias
diganti kompensasinya dengan imbalan
bonus yang besarnya ditentukan sesuai
kebijakan dan kemampuan koperasi
yang bersangkutan.
Simpanan Wadiah Yad
Adh-Dhamanah
11. Investasi mudharabah Al-Mutlaqah adalah
tabungan dari anggota pada koperasi
dengan akad Mudharabah Al-Mutlaqah
yang diperlakukan sebagai bentuk
investasi anggota untuk dimanfaatkan
secara produktif dalam bentuk
pembiayaan yang ditujukan kepada
anggota koperasi, calon anggota, koperasi
lain dan atau anggotanya dengan
pengelolaan secara profesional disertai
ketentuan penyimpan mendapatkan bagi
hasil atas penyimpanan dananya sesuai
nisbah (proporsi bagi hasil) sesuai dengan
yang disepakati pada saat pembukaan
rekening tabungan.
Investasi mudharabah
Al-Mutlaqah
12. Investasi mudharabah Berjangka adalah
merupakan tabungan anggota anggota
koperasi dengan akad Mudharabah Al-
Mutlaqah dimana penyetorannya
dilakukan sekali dan penarikannya hanya
dapat dilakukan pada waktu tertentu
sesuai dengan perjanjian antara
penyimpan dan koperasi. Bagian
selanjutnya pembahasan manajemen
koperasi jasa simpan pinjam syariah akan
kami tulis dalam posting terpisah agar
tidak terlalu panjang.
Investasi mudharabah
Berjangka
13. Peran Ziswaf Terhadap
Pengembangan UMKM
Berbicara tentang zakat tentunya sudah tidak asing di telinga banyak
orang, sebagai perwujudan dari rasa sosialisme dalam diri manusia peran zakat
sangatlah penting. Sebab bagaimana mungkin manusia dapat bertahan hidup
tanpa manusia lain, tentunya hal itu sangatlah mustahil. Kembali lagi pada peran
zakat dalam kehidupan sehari-hari, zakat berperan penting dalam menstabilkan
perekonomian, sebab pengelolaan harta yang dimiliki manusia lebih mudah
diatur baik dalam pengelolaan maupun pendistribusiannya, karena sebagian harta
yang diperoleh didalamnya terdapat hak orang lain yang dalam penghidupannya
sehari-hari kurang mampu/berkecukupan. Maka dari itu, selain terdapat perintah
pengeluaran zakat, Allah juga memerintahkan agar pengelolaan zakat benar-
benar diamanahkan pada orang yang cakap dan berkompeten.
14. 1. Omset Usaha
2. Kepuasan Konsumen
3. Kepuasan Tenaga Kerja
4. Efektifitas Produksi
Pengukuran Kinerja UMKM
15. Omset Usaha
Aspek-aspek manajamen perusahaan merupakan pedoman untuk
melakukan manajamen usaha. Pelaku UMKM perlu melakukan
manajemen usaha agar dapat melakukan prinsip-prinsip manajemen
dengan baik dan benar, sehingga dapat mengevaluasi usahanya dan
mengetahui perkembangan usahanya. Efesiensi dan efektifitas
produksi dinilai dari aplikasi aspek-asspek manajemen perusahaan,
dan dapat dilihat dari beberapa hal seperti tingkat pemborosan yang
terjadi akibat kesalahan produksi, ketepatan perencanaan kapasitas
produksi, persediaan, dan lain sebagainya.
16. Kepuasan
Konsumen
Kepuasan konsumen merupakan evaluasi spesifik terhadap
keseluruhan pellayanan yang diberikan pemberian jasa, sehingga
kepuasan konsumen hanyadapat dinilai berdasarkan pengalaman yang
pernah dialami saat proses pemberian pelayanan. Kepuasan konsumen
terutama di bidang jasa menjadi keharusan agar perusahaan tersebut
tetap berjalan dengan lancar dan sukses. Keunggulan suatu jasa
tergantung pada keunikan serta kualitas yang biasanya diperlihatkan
oleh jasa tersebut. Konsumen yang meiliki kualitas pelayanannya yang
menyeluruh atas keunggulan suatu jasa biasanya akan membedakan
sebuah perusahaan jasa dengan perusahaan jasa lainnya yaitu
memberikan pelayanan dengan kualiatas yang lebih tinggi dari pesaing
secara konsisten
17. Kepuasan
Tenaga Kerja
Kepuasan tenaga kerja harus menjadi salah satu ukuran kinerja
utama di dalam perusahaan. Dan kepuasan karyawan dipandang
sebagai faktor penting dalam meningkatkan efektivitas bisnis karena
kepuasan karyawan dapat disebabkan oleh perilaku ruginya
perusahaan. Praktik organisasi yang memaksimalkan kepuasan
karyawan yang memungkinkan akan melihat karyawan yang lebih
kooperatif dan mau membantu perusahaan menjadi sukses.
18. Efektifitas
Produksi
Efektifitas dan efisiensi produksi juga berpengaruh terhadap keberadaan sumber daya
manusia, dan juga penentukan harga jual produk tersebut. Kriteria pengukuran kinerja perlu
dikembangkan sehingga ada pedoman untuk mengukur kinerja yang dapat memasukkan
unsur konsumen, dan untuk mengetahui kualitas produk dari konsumen. dan model
manajemen efektifitas produksi dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Desain produk dan kualitas
2. Kapasitas produksi
3. Proses produksi dan tata letak
4. Persediaan Manusia dan sistem kerja
.
19. Pegadaian ini banyak diminati oleh masyarakat karena kebanyakan
masyarakat yang membutuhkan dana untuk memenuhi kebutuhan juga
untuk mengatasi kekurangan dana yang dibutuhkan oleh masyarakat
dengan mendatangi kantor pegadaian dengan proses yang singkat, mudah
dan cepat tentunya dapat dipercaya sesuai dengan motto pegadaian syariah
yaitu ʺMengatasi masalah tanpa masalahʺ. Sebagaiamana peran dari
pegadaian ini yang bidangnya memang bergerak dibidang jasa pembiayaan
dengan tujuan untuk membantu dan melayani kebutuhan masyarakat kecil
sehingga pada akhirnya dapat membantu pertumbuhan ekonomi.
Peran pegadaian Syariah Terhadap
Pengembangan UMKM