Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang jati diri koperasi yang membedakannya dengan perusahaan lain, diantaranya adalah mengedepankan nilai-nilai kekeluargaan dan kegotongroyongan serta pendidikan berkelanjutan kepada anggotanya. Dokumen tersebut juga menjelaskan pentingnya memahami dan menerapkan prinsip-prinsip koperasi serta nilai-nilai dasar
1. by : Muhammad Arsad Dalimunte
MEMBINCANG
"JATI DIRI KOPERASI"
DALAM TINJAUAN PRAKTEK
menandaskan substansi di kejuangan koperasi
Pembelajar yang masih berproses
2. 01
"BERANGKAT DARI NILAI BEDA"
A. Koperasi Itu Tentang Ke-Kita-an
Koperasi adalah tentang ke-kita-an yang didorong pada aksi-aksi
produktif yang berpotensi men-sejahteraan bagi segenap unsur
organisasinya. Sebagai kumpulan orang yang berasal dari berbagai latar
belakang, status sosial dan keberagaman karakter, maka koperasi perlu
mencerdaskan anggotanya guna membangun kesamaan persepsi dan
pengetahuan serupa tentang apa dan bagaimana kesejahteraan sebagai
tujuan berkoperasi bisa dicapai. Untuk mencapai cita-cita besar itu,
setiap unsur harus bergerak bersama secara proporsional dimana
peran satu dengan lainnya bersifat saling menguatkan & mengarah pada
satu tujuan yang didefenisikan sebagai cita-cita bersama. Agar
terbangun kesadaran dan kemauan bergerak, maka koperasi harus
mendidik anggotanya sehingga terbangun kapasitas dan karakter yang
berpengaruh pada kualitas aspirasi dan demokasi dalam koperasi.
Koperasi harus mencerdaskan anggotanya melalui pendidikan sehingga
terbentuk keyakinan kuat dan kesadaran penuh bahwa bersama-sama
dan saling bahu membahu merupakan cara terbaik membentuk
kehidupan yang lebih berpengharapan. Oleh karena itu, keterbangunan
orang menjadi kunci membangun sebuah koperasi. Bahkan, Ke-Kita-an
yang terbangun dalam koperasi sesungguhnya imbas dari efektivitas
pendidikan yang diselenggarakan koperasi kepada segenap anggotanya.
Ke-kita-an yang dimaksudkan tidak sebatas tergiring masuk ke dalam
barisan koperasi sebagai anggota, tetapi juga mendorong kesadaran
melakukan tindakan-tindakan produktif, baik dalam tujuan
mendatangkan kemanfaatan bagi dirinya (baca: anggota) maupun
dalam membesarkan perusahaan koperasi yang mereka miliki bersama-
sama .
B. Nilai Beda Sebagai Inspirasi
Sekilas, rancang bangun perusahaan bernama koperasi tampak sama dengan
perusahaan-perusahaan lainnya. Hal ini bisa difahami karena dalam
kesehariannya koperasi juga diisi dengan aktivitas sebagaimana perusahaan-
perusahaan pada umumnya, yaitu transaksi barang dan jasa.
Namun demikian, perusahaan koperasi sesungguhnya memiliki sisi-sisi lain
yang tidak mungkin didapati pada perusahaan lainnya.Transaksi didalam
koperasi tidak sekedar persoalan putaran uang, tetapi didalamnya terdapat
semangat menolong diri sendiri saat ini (baca: keterpenuhan kebutuhan)
maupun di masa mendatang (baca: terbangunnya perusahaan yang kokoh,
melindungi, mencerdaskan & men-sejahterakan anggotanya). Transaksi di
koperasi idealnya juga diinspirasi oleh semangat kepemilikan (sense of
ownership) dan rasa kebersamaan (kolektivitas) yang kuat. Intinya, perusahaan
dalam koperasi hanyalah alat/media yang besar kecilnya sangat tergantung
pada komitmen orang-orang yang terhimpun didalamnya.
Oleh karena itu, koperasi menempatlkan uang sebagai alat bantu dan
memposisikan orang sebagai penentu. Atas dasar itu pula, orang-orang di
koperasi perlu dididik sehingga terbangun kapasitas yang membimbing mereka
dalam menyampaikan aspirasi dan juga bertindak, baik dalam meningkatkan
pendapatannya maupun dalam menggunakan pendapatannya. Dalam tinjauan
yang lebih visioner, koperasi merupakan media strategis pemberdayaan melalui
penumbuhkembangan kewirausahawan. Sementara itu, kebersamaan (baca: ke-
kita-an) yang terbangun menjadi media pemersatu yang membuat ragam
perbedaan menjadi inspirasi melipatgandakan manfaat melalui penyatuan
potensi dan energi. Inilah yang disebut ikatan sosial yang membentuk budaya
produktif yang berjalan dalam semangat kekeluargaan & kegotongroyongan. Hal
ini pula yang menjadi alasan mengapa koperasi bukan saja tentang pemenuhan
aspirasi & kebutuhan ekonomi semata, tetapi juga melingkupi sosial dan budaya
yang membuat hidup anggotanya lebih berkualitas.
3. 02
lanjutan berangkat dari nilai beda....
Paragraf diatas adalah penjelas yang membedakan koperasi dengan
perusahaan lainnya. Perbedaan-perbedaan itu lah yang selanjutnya
menjadikan Jati Diri yang tidak boleh ditinggalkan apalagi ditanggalkan
. Jati Diri koperasi harus berfungsi sebagai pembeda dan sekaligus
inspirasi dalam menemukan dan mengembangkan “kreativitas cara”
guna mencapai efektivitas yang terus tumbuh dalam mewujudkan cita-
cita bersama. Hal ini perlu ditandaskan mengingat operasionalisasi
mayoritas organisasi dan perusahaan koperasi lemah secara filosopis.
Mayoritas pelaku/praktisi koperasi terjebak pada pemaknaan koperasi
semata-mata sebagai perusahaan yang hanya fokus pada pertumbuhan
modal dan laba (baca: SHU), sehingga lupa membangun orang-orang
didalamnya melalui pendidikan berkelanjutan. Ironisnya, laju kreativitas
perusahan koperasi sering tertinggal jauh dibanding dengan badan
usaha lainnya sehingga menyebabkan koperasi tidak menarik dijadikan
sebagai tempat men-transaksikan kebutuhan masyarakat, khususnya
para anggota yang notabene adalah pemilik koperasi itu sendiri.
Untuk itu, pemaknaan koperasi sebagai kumpulan orang yang berposisi
tidak saja sebagai pemilik tetapi juga sekaligus sebagai pengguna jasa,
harus dijadikan dasar keberadaan setiap orang yang masuk dalam
barisan koperasi. Dalam semangat berdiri sama tinggi dan duduk sama
rendah, orang-orang di koperasi seharusnya menyelenggarakan agenda
duduk bersama minimal untuk: (i) merumuskan “cita-cita bersama” dan
kemudian; (ii) “berbagi peran efektif” dalam mencapainya. 2 (dua) tahap
kebersamaan produktif inilah letak titik krusial dan muasal eksis,
tumbuh dan kembangnya koperasi. Koperasi harus didorong pada nalar
ke-kita-an yang melahirkan semangat penyatuan potensi dan
sumberdaya sehingga terbentuk akumulasi yang menjadi modal penting
dalam memproduksi makna dan manfaat dari berkoperasi. Sementara
itu “trust” yang terbangun dan tumbuh dari interaksi yang tulus menjadi
penjaga efektif kebersamaan, kekeluargaan & kegotongroyongan dalam
koperasi.
Concern koperasi membangun orang-orang didalamnya melalui
pendidikan yang diimplementasikan lewat ragam metode
sesuai dengan karakter dan kebutuhan. Keterbangunan ragam
unit layanan (baca: perusahaan) adalah imbas dari efektivitas
pendidikan yang berbuah kesadaran. Sebagai contoh; (i) kala
pendidikan berhasil menyadarkan betapa penting menabung
akan melahirkan akumulasi uang yang bisa di manfaatkan
untuk membiayai jalannya organisasi dan juga perusahaan bagi
kepentingan bersama; (ii) Saat anggota menyadari bahwa perlu
adanya pemberian pinjaman dengan tingkat jasa/margin rendah
pasca keterkumpulan akumulasi simpanan anggota, maka hal
ini akan mendorong lahirnya unit layanan simpan pinjam; (iii)
Pada saat mayoritas asprasi anggota menginginkan bisa
memperoleh barang kebutuhan sehari-hari dengan harga yang
lebih efisien, maka hal itu menjadi inspirasi kelahiran unit
layanan toko koperasi; (iv) Kala anggota melihat ada potensi
lokal yang mungkin dikerjakan koperasi bersama anggotnya,
maka hal ini bisa mendorong koperasi mem-produksi sesuatu.
Demikian seterusnya sehingga perusahaan koperasi tumbuh
seiring dengan aspirasi dan kebutuhan anggotanya dengan
tetap berpegang teguh pada azas subsidiary. Azas subsisdiary
yang dimaksud adalah “apa-apa yang bisa dikerjakan anggota
sebaiknya tidak dikerjakan koperasi dan apa-apa yang tidak bisa
dikerjakan anggota, itulah sebaiknya yang dikerjakan koperasi”.
Kecerdasan aspirasi semacam itu adalah buah dari pendidikan.
Atas dasar itu pula , bila koperasi ingin menjadi perusahaan
besar dan berpengaruh pada percaturan ekonomi, maka
koperasi harus terus menerus mencerdaskan anggotanya
sehingga melahirkan “kemauan” untuk terus mengembangkan
makna-makna kebersamaan melalui pengayaan kreativitas dan
inovasi.
4. JATI DIRI KOPERASI
03
pembeda
dengan
yang lain
inspirasi
strategi
merawat &
menumbuhkem
bangkan
sumber
keunggulan
&
Kebanggaan
TANTA
NGAN
NYA
Sebagai referensi dalam mengembangkan koperasi, tantangannya adalah bagaimana
men-terjemahkan dan meng-operasionalisasikannya ke dalam keseharian koperasi
sehingga melahirkan "nilai tambah" yang berkelanjutan dan men-sejahterakan anggota
secara bertahap & berkesinambungan
Pasal 5, UU No 25 Tahun 1992
(1) Koperasi melaksanakan
prinsip Koperasi sebagai
berikut:
a. keanggotaan bersifat sukarela
dan terbuka;
b. pengelolaan dilakukan secara
demokratis;
c. pembagian sisa hasil usaha
dilakukan secara adil
sebanding dengan besarnya
jasa usaha masing-masing
anggota;
d. pemberian balas jasa yang
terbatas terhadap modal;
e. kemandirian.
(2) Dalam mengembangkan
Koperasi, maka Koperasi
melaksanakan pula prinsip
Koperasi sebagai berikut:
a. pendidikan perkoperasian;
b. kerja sama antarkoperasi
6. 05
DIMENSI KEBUTUHAN & ASPIRASI
EKONOMI
SOSIAL
Membangun pola ber-ekonomi brilian : (I) Bijak dalam menggunakan pendapatan: (II) Cerdas dalam
meningkatkan pendapatan
menyatukan ragam potensi ke dalam sinergitas produktif yang saling menguatkan melalui penyatuan
sumber daya dan energi.
berpeluang menemukan titik kesamaan di keberagaman yang bisa menghasilkan efisiensi kolektif dan
meningkatkan pendapatan real anggota
ber-jejaring dalam memperluas pasar atas produk yang dihasilkan anggota dan juga koperasi.
berjejaring dalam meng-efisienkan operasional usaha yang dijalankan oleh masing-masing anggota
maupun koperasi.
meng-akselerasi pencapaian cita-cita pribadi lewat mobilisasi kebersamaan dalam semangat
kegotongroyongan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Melatihkan dan membudayakan interaksi antar individu tanpa kelas
membangkitkan kepedulian & empati satu sama lain dalam semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan
membangun pribadi yang bijaksana dalam keberagaman karakter dan latarbelakang sosial
membangkitkan perasaan ke-kita-an yang merekatkan satu sama lain sehingga terbentuk rasa kekeluargaan
yang kuat.
1.
2.
3.
4.
Mengikis budaya persaingan yang cenderung saling meniadakan dan saling mengalahkan
mendorong kerja sama dalam kesetaraan (equal) yang berorientasi saling mendukung dan
menguatkan.
Mengikis budaya/perilaku konsumerisme
Mengikis egoisme dan individualisme
Membangun budaya hidup kolektif dalam semangat produktif yang berujung terbentuknya nilai tambah
yang men-sejahterakan secara bertahap & berkesinambungan
1.
2.
3.
4.
5.
BUDAYA
7. 06
BEDAH
NILAI-NIAI
NILAI-
NILAI BERDASAR
KAN
NILAI-NILAI
ANGGOTA
KOPERASI
PERCAYA
PADA
NILAI2
menolong diri sendiri
tanggungjawab
sendiri
demokrasi
persamaan
keadilan
kesetiakawanan
tanggungjawab
sosial
etis
KejujurabnKeterbuk
aan
tanggungjawab
sosial
peduli pada orang
lain
Nilai-nilai ini harus di edukasikan secara
terus menerus sampai melekat dalam
pribadi dan keseharian setiap insan koperasi
sehingga menjadi pribadi yang siap
bekerjasama dengan pribadi lainnya.
Kerjasama itu dimaksudkan untuk mem-
produksi nilai tambah baru dan kebaikan3
baru dalam lingkar kesetiakawanan &
semangat gotong royong yang terjaga.
Untuk itu, nilai-nilai ini harus di internalisasi-
kan melalui pendidikan berkelanjutan dan
atau praktek-praktek yang edukatif &
motivasional sehingga koperasi akan terus
tumbuh seiring dengan semakin menubuh-
nya nilai-nilai ini pada segenap unsur
organisasi.
Ketika koperasi dihuni insan-insan yang
memegang teguh nilai-nilai tersebut, maka
organisasi dan perusahan koperasi
terbimbing tumbuhkembang yang berujung
dengan peningkatan kesejahteraan anggota
secara bertahap dan bekesinambungan.
8. 01.KEANGGOTAAN
SUKA RELA & TERBUKA
07
BEDAH
PRINSIP-PRINSIP
prinsip-prinsip koperasi merupakan referensi pengembangan
gagasan dan operasionalisasi koperasi. Prinsip-prinsip akan
memandu koperasi eksis dengan ciri khasnya sebagai kumpulan
orang dan juga perusahaan,
FUNGSI
PRINSIP2
SUKARELA bermakna silahkan
bergabung bagi yang SUKA
sepanjang didatangin RELA.
Kerelaan ini kemudian
dirumuskan ke dalam AD/ART
yang mendefenisikan siapa yang
boleh bergabung ke dalam
koperasi tersebut.
TERBUKA bermakna koperasi
komitmen memposisikan semua
orang adalah setara (equal) tanpa
membedakan latarbelakang
sosial, gender, agama, level
ekonomi dan warna politik,
sepanjang yang bersangkutan
memenuhi syarat keanggotaan
(sesuai AD/ART) dan bersepakat
dengan nilai2 dan prinsip2
koperasi.
1.
2.
02.PENGENDALIAN
SECARA DEMOKRATIS
sebagai organisasi dan
perusahaan berbasis kumpulan
orang, koperasi memposisikan
anggota selaku "pemilik" yang
melekat hak dalam
mengendalikan jalannya
organisasi & perusahaan
koperasi.
Pengendalian ini dilakukan
secara demokratis dengan
mengedepankan musyawarah
untuk mencapai mufakat.
Voting digunakan hanya apabila
fase musyawarah tidak
menghasilkan kesepakatan dan
dilaksanakan tetap dalam
semangat kekeluargaan.
1.
2.
03.PARTISIPASI
EKONOMI ANGGOTA
Disamping sebagai kumpulan
orang, koperasi juga memiliki
perusahaan yang fungsinya
adalah alat atau media untuk
mewujudkan aspirasi dan
kebutuhan anggota.
Mereferensi pada kalimat
tersebut, "partisipasi ekonomi
anggota" menjadi kunci penting
dalam proses kelahiran dan
tumbuhkembang perusahaan
koperasi. Untuk itu,
partisipasi ekonomi anggota
tidak saja sebagai pemodal,
tetapi juga sebagai pengguna
jasa, sebab anggota merupakan
obyek dan sekaligus subyek
utama dari perusahaan
koperasi itu sendiri
1.
2.
9. 04.OTONOMI&KEBEBASAN
08
BEDAH
PRINSIP-PRINSIP
prinsip-prinsip koperasi merupakan referensi
pengembangan gagasan dan operasional isasi koperasi.
Prinsip-prinsip akan memandu koperasi eksis dengan ciri
khasnya sebagai kumpulan orang dan juga perusahaan,
FUNGSI
PRINSIP2
koperasi merupakan
organisasi otonom yang
memiliki kebebasan dalam
mengatur rumah tangganya
sendiri.
Namun demikian, koperasi
juga tetap harus tunduk dan
patuh terhadap semua
regulasi yang berkaitan
dengan perkoperasian.
1.
2.
05.PENDIDIKAN,
PELATIHAN & INFORMASI
Sebagai kumpulan orang yang
fokusnya membangun orang-
orang yang tergabung
didalamnya, pendidikan dan
pelatihan menjadi kunci
penting, baik untuk penyamaan
persepsi maupun
pengembangan kapasitas
anggota yang berdampak pada
kesadaran untuk berpartisipasi
dalam aktivitas2 yang
diselenggarakan koperasi.
informasi efektif menjadi
sarana mendetailkan
perkembangan dan juga
memelihara iklim "saling
percaya" diantara segenap
unsur organisasi koperasi.
1.
2.
06.KERJASAMA ANTAR
KOPERASI
Hakekat koperasi adalah
"kerjasama" diantara orang2
yang berhimpun didalamnya
dengan target
menumbuhkambangkan "nilai
tambah" yang bisa dinikmatin
oleh anggotanya.
Dalam meng-akselerasi
tumbuhkembang dan atau
meluaskan manfaatnya,
koperasi bisa mengembangkan
"kerjasama antar koperasi"
yang akan semakin
menguatkan masing-masing
koperasi, baik ke dalam
(internalnya) maupun ke luar
(bargainning positionnya)
1.
2.
10. 07.KEPEDULIANPADAKOMUNITAS
09
BEDAH
PRINSIP-PRINSIP prinsip-prinsip koperasi merupakan referensi pengembangan
gagasan dan operasional isasi koperasi. Prinsip-prinsip akan
memandu koperasi eksis dengan ciri khasnya sebagai kumpulan orang
dan juga perusahaan,
FUNGSI
PRINSIP2
semangat kekeluargaan dan
kegotongroyongan yang menjadi nafas juang
koperasi menjadikannya men-dekatnya
dengan agenda kepedulian dan kemanusiaan,
baik secara internal (baca: anggota) maupun
eksternal (baca: lingkungan). Kepedulian
terhadap sekitar merupakan wujud
kesetiakawanan dan solidaritas yang
menubuh dalam diri para insan koperasi.
Kepedulian tidak terbatas pada persoalan-
persoalan kemanusiaan seperti kebodohan,
kemiskinan, kemelaratan, kelaparan, tetapi
juga bisa persoalan lingkungan seperti
bencana, global warming, kebakaran dan lain
sebagainya yang berhubungan langsung atau
tidak langsung dengan kelestarian hidup
manusia.
ketujuh prinsip tersebut merupakan satu kesatuan
yang selanjutnya membentuk realitas dan dinamika
keseharian koperasi.
Secara internal, melalui implementasi prinsip-prinsip
koperasi, sebuah koperasi akan terbimbing menjadi
kumpulan orang yang produktif berikut
perusahaannya yang terus tumbuhkembang serta
berkemampuan menyelesaikan persoalan-persoalan
dan sekaligus membangun harapan bagi kehidupan
ekonomi, sosial dan budaya dari anggotanya.
Sementara itu secara eksternal, kebersamaan yang
mewujud dalam kebermanfaatan yang terus tumbuh
dan dirasakan anggota, bisa menjadi inspirasi dan
meng-energi siapapun untuk senantiasa
membudayakan pola hidup bergotongroyong dan
saling mendukung.
11. Ber-koperasi merupakan tindakan sadar untuk
"menolong diri sendiri" di ruang kebersamaan
melalui pembangunan"kerjasama produktif"
yang didalamnya ada "penyatuan komitmen &
penggabungan sumber daya"
bagi pencapaian tujuan/cita2 bersama
www.arsadcorner.com
10
12. 11
Sebagai pengingat kembali' "sebagai kumpulan orang, concern koperasi adalah membangun orang-orang
didalamnya melalui pendidikan yang ter-implementasi lewat ragam metode sesuai dengan karakter, kebutuhan,
potensi dan bakat. sementara itu, keterbangunan ragam unit layanan (baca: perusahaan) merupakan imbas dari
efektivitas pendidikan yang berbuah kesadaran untuk menjadi insan mandiri melalui koperasi demi
meningkatkan kesejahteraan melalui penyelenggaraan aktivitas-aktivitas produktif yang berkesinambungan.
Dengan kata lain, perusahaan koperasi lahir sebagai buah peningkatan kapasitas, kecerdasan dan kreativitas.
Perusahaan itu selanjutnya bekerja dengan memegang teguh nilai-nilai dan prinsip-prinsip sehingga memiliki
pondasi dan pertahanan yang kuat.
Kesadaran anggota untuk terus melibatkan diri dan mengembangkan partisipasinya dilandasi oleh semangat
menolong dirinya sendiri dalam ruang kebersamaan di koperasi. Setiap orang menyadari baha "diam akan
menjadi beeban bagi yang bergerak", sehingga mengambil peran juga difahami sebagai bentuk kesetiakawanan
dan solidaritas sesama anggota koperasi.
Demikian gambaran singkat bagaimana koperasi berproses dan bekerja bagi pembentukan nilai tambah yang
men-sejahterakan anggota dalam arti luas. Segenap unsur organisasi bergerak secara bersama-sama dalam
pola distribusi peran yang saling berhubungan satu sama lain. Hal ini yang membedakan dengan lembaga
investasi dimana sesorang cukup meletakkan sejumlah modal, duduk manis dan kemudian menunggu hasil.
Sebagai catatan akhir, sepanjang koperasi berkomitmen berproses sesuai jati diri, maka kerjasama yang
terbangun disegenap unsur organisasi koperasi (baca: pengurus, pengawas & anggota) akan terus produktif
secara bertahap dan berkesinambungan.
PENUTUP