2. PSAK No. 27, tahun 2009
Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir
pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya
ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip
koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk
meningkatkan taraf hidup anggota pada
khususnya dan masyarakat daerah kerja pada
umumnya. Dengan demikian, koperasi merupakan
gerakan ekonomi rakyat dan sokoguru
perekonomian nasional.
3. Menurut UU No. 25 tahun 1992
Koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan.
4. Koperasi adalah suatu perkumpulan yang
didirikan oleh orang2 yg memiliki kemampuan
ekonomi terbatas, yg bertujuan utk
memperjuangkan peningkatan kesejahteraan
ekonomi mereka.
Bentuk kerja sama dalam koperasi bersifat
sukarela
Masing2 anggota koperasi memiliki hak dan
kewajiban yang sama
5. Masing2 anggota koperasi berkewajiban
untuk mengembangkan serta mengawasi
jalannya usaha koperasi
Risiko dan keuntungan usaha koperasi
ditanggung dan dibagi secara adil
6. Berbeda dengan badan usaha komersial pada
umumnya, koperasi memiliki karakteristik
tersendiri, yaitu:
Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas
dasar sedikitnya satu kepentingan ekonomi yang sama
Koperasi didirikan dan dikembangkan berlandaskan
nilai-nilai percaya diri untuk menolong serta
bertanggung jawab kepada diri sendiri,
kesetiakawanan, keadilan, persamaan, dan demokrasi.
Selain itu percaya pada nilai2 etika kejujuran,
keterbukaan, tanggung jawab sosial, & kepedulian
terhadap orang lain.
7. Koperasi didirikan, dimodali, dibiayai, diatur dan
diawasi, serta dimanfaatkan sendiri oleh anggota.
Tugas Pokok badan usaha koperasi adalah
menunjang kepentingan ekonomi anggotanya
dalamrangka menunjang kesejahteraan anggota
Jika terdapat kelebihan kemampuan pelayanan
koperasi kepada anggotanya, maka kelebihan tsb.
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat yang bukan anggota koperasi.
8. Menurut Pasal 3 UU No. 25 tahun 1992
1. Untuk memajukan kesejahteraan
anggotanya
2. Untuk memajukan kesejahteraan
masyarakat
3. Turut serta membangun tatanan
perekonomian nasional
9. Pasal 5 ayat 1 UU No. 25 tahun 1992
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3. Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan
secara adil dan sebanding dengan besarnya
jasa masing-masing anggota
4. Pemberian balas jasa yang terbatas pada
modal
5. Kemandirian
10. Koperasi Simpan Pinjam
Yaitu koperasi yg bergerak di bidang
pemupukan simpanan dana dari para
anggotanya,untuk kemudian dipinjamkan
kembali kepada para anggota yg memerlukan
bantuan dana.
Kegiatan utama koperasi simpan pinjam
adalah menyediakan jasa penyimpanan dan
peminjaman dana kepada anggota koperasi.
11. Koperasi Konsumen
Yaitu koperasi yang anggotanya terdiri dari para
konsumen akhir atau pemakai barang atau jasa.
Kegiatan utamanya melakukan pembelian
bersama.
Jenis barang atau jasa yang dilayani koperasi
konsumen sangat tergantung pada latar
belakang kebutuhan anggota yang akan
dipenuhi.
Contoh: koperasi yang mengelola toserba, mini
market, dsb.
12. Koperasi Pemasaran
Yaitu koperasi yang anggotanya terdiri dari
para produsen atau pemilik barang atau
penyedia jasa.
Dibentuk utk membantu para anggotanya
memasarkan barang-barang yg mereka
hasilkan.
Keikutsertaan anggota sebatas memasarkan
produk yang dibuatnya
13. Koperasi Produsen
Koperasi yg para anggotanya tidak memiliki badan
usaha sendiri tapi bekerja sama dalam wadah
koperasi untuk menghasilkan dan memasarkan
barang atau jasa.
Kegiatan utamanya menyediakan,
mengoperasikan dan mengelola sarana produksi
bersama.
Menyatukan kemampuan dan modal para anggota
utk menghasilkan barang/jasa tertentu.
14. Koperasi Jasa
Pada dasarnya termasuk dalam jenis koperasi
produsen yang berhubungan dengan produk
jasa
Produk utama yang dihasilkan adalah
menyediakan jasa
15. 1. Modal Anggota
a. Simpanan Pokok
b. SimpananWajib
2. Modal Sumbangan
3. Modal Penyertaan
4. Cadangan
5. Sisa Hasil Usaha (SHU)
16. Modal Anggota merupakan sumber
pembelanjaan usaha yang berasal dari
setoran para anggota.
Simpanan Pokok adalah jumlah nilai uang
yang sama banyaknya yang harus disetorkan
oleh setiap anggota pada saat masuk
menjadi anggota. Tidak dapat diambil
kembali selama orang tsb. masih menjadi
anggota.
17. SimpananWajib adalah jumlah simpanan tertentu
yang harus dibayarkan oleh anggota dalam waktu
dan kesempatan tertentu, seperti sebulan sekali.
Dapat diambil kembali dengan cara yang diatur
lebih lanjut dalam anggaran dasar, anggaran rumah
tangga dan keputusan rapat anggota.
Simpanan sukarela adalah jumlah tertentu yang
diserahkan anggota dan bukan anggota kepada
koperasi atas kehendak sendiri. Dapat diambil
setiap saat, karenanya tidak termasuk modal
anggota tetapi sebagai utang jangka pendek
18. Modal Sumbangan adalah sejumlah uang atau
barang modal yang dapat dinilai dengan uang
yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah
dan tidak mengikat. Modal sumbangan tidak
dapat dibagikan kepada anggota koperasi selama
koperasi belumdibubarkan
Modal Penyertaan adalah sejumlah uang atau
barang modal yg dapat dinilai dengan uang yg
ditanamkan oleh pemodal untuk menambah &
memperkuat struktur permodalan dlm
meningkatkan usaha koperasi.
19. Cadangan adalah bagian dari sisa hasil usaha
(SHU) yg disisihkan oleh koperasi untuk suatu
tujuan tertentu, sesuai dgn ketentuan anggaran
dasar atau ketetapan rapat anggota. Biasanya
cadangan dibuat utk persiapan pengembangan
usaha, investasi baru, atau antisipasi thdp
kerugian usaha.
Sisa Hasil Usaha adalah selisih antara penghasilan
yg diterima koperasi selama periode tertentu dgn
pengorbanan (beban) yg dikeluarkan utk
memperoleh penghasilan tsb.
20. No. Aspek
Perbedaan
Badan Usaha Koperasi Badan Usaha Non
Koperasi
1 Sifat
Kelembagaan
Merupakan badan
usaha sekaligus sbg
gerakan ekonomi
rakyat yg berwatak
sosial
Merupakan
kumpulan orang
bukan kumpulan
modal
Pada dasarnya
murni bisnis
Merupakan
kumpulan modal
21. 2 Tujuan
Pendirian
tidak berorientasi pada laba
tetapi memajukan
kesejahteraan ekonomi
anggota khususnya dan
masyarakat pada umumnya
ikut membangun tatanan
perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil,
makmur berlandaskan
Pancasila dan UUD 1945
Pada dasarnya
berorientasi pada laba
dengan cara memenuhi
kebutuhan konsumen
tidak ada kewajiban
untuk turut membangun
tatanan perekonomian
nasional dlm rangka
mewujudkan masy. yg
maju, adil, makmur
berlandaskan Pancasila
dan UUD 1945
22. 3 Keanggotaan Keanggotaan bersifat
sukarela dan terbuka
anggota koperasi adalah
pemilik sekaligus pengguna
jasa koperasi (dual identity)
Keanggotaan koperasi
didasarkan pada kesamaan
kepentingan ekonomi
dalam lingkup usaha
koperasi
Keanggotaan koperasi tidak
dapat dipindahtangankan
Kepemilikan pada dasarnya
tertutup, kecuali pemilik
lama menyetujui untuk
menerima pemilik baru
Pemilik pada dasarnya
bukan konsumen
perusahaannya
Kepemilikan perusahaan tdk
didasarkan pada kesamaan
kepentingan ekonomi dalam
lingkup usaha perusahaan
Status kepemilikan dapat
dipindahtangankan dengan
cara menjual bagian
modalnya kepada pihak lain
23. 4 Kontribusi
Permodalan
Anggota koperasi
mempunyai
kewajiban yang sama
untuk turut
menyumbang dalam
permodalan koperasi
Jumlahnya
tergantung dari
kesempatan dan
kesediaan pemilik
5 Lapangan
Usaha
Koperasi
Lapangan usaha
koperasi berkaitan
langsung dengan
kebutuhan ekonomi
anggota
lapangan usaha
perusahaan tidak
berkaitan langsung
dengan kebutuhan
ekonomi pemilik
24. 6 Pengelolaan Koperasi dikelola
secara demokratis,
dimana para
anggotanya memiliki
hak dan kewajiban
yang sama dalam
pengelolaan koperasi
Kekuasaan tertinggi
ada pada Rapat
Anggota
Pengelolaan biasanya
dilaksanakan oleh
manajer profesional
yang diangkat dan
diberhentikan oleh
pemilik
Kekuasaan tertinggi
ada pada pemilik
modal mayoritas
25. 7 Sisa Hasil
Usaha
setelah dikurangi cadangan,
dibagikan kepada anggota serta
digunakan untuk keperluan
pendidikan perkoperasian dan
keperluan lain koperasi, sesuai
dengan keputusan Rapat
Anggota
Pembagian SHU kepada
anggota dilakukan secara adil
sebanding dengan besarnya
jasa usaha masing-masing
anggota dengan pemberian
balas jasa yang terbatas
terhadap modal
tidak ada keharusan
untuk membentuk
cadangan (kecuali jenis
usaha tertentu seperti
perbankan) dan
pembagian di luar
kepentingan pemilik
Laba (profit) dibagikan
kepada pemilik sesuai
proporsi besarnya modal
perusahaan yang
dimilikinya.