SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Download to read offline
1
PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN BEKELANJUTAN
PENINGKATAN MOTIVASI SISWA KATOLIK KELAS VIII
DALAM MEMBACA KITAB SUCI DI SMP XAVERIUS I KABANJAHE
Disusun oleh:
ANDRO MEDA SEMBIRING
SMP SANTO XAVERIUS 1 KABANJAHE
YAYASAN DON BOSCO KAM
SUMATERA UTARA
2022
2
LEMBAR PERSETUJUAN
No : 000/00.0/MN/SMP/XI/2021
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Sehukur Br. Sebayang, S.Pd
Jabatan : Kepala Sekolah
Dengan ini menerangkan bahwa
Nama : Andro Meda Sembiring
Jabatan : Guru Pendidikan Agama Katolik
No. HP : +62 813-9734-0556
Benar telah melaksanakan Pengembangan Kepribadian Bekelanjutan (PKB)
dengan Judul Peningkatan Motivasi Siswa Katolik Kelas VIII Dalam Membaca Kitab Suci
di Kelas VIII-SMP Xaverius I Kabanjahe Semester Genap Tahun 2022/2023, mulai tanggal
8 Februari sampai April 2021.
Demikian Surat keterangan pelaksanaan penelitian ini saya perbuat dengan
sesungguhnya agar dapat dipergunakan seperlunya.
Kabanjaeh, 10 September 2023
Kepala Sekolah
Sehukur Br. Sebayang, S.Pd
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................................................................4
BAB I................................................................................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................................................5
1.2 Tupoksi Organisasi.........................................................................................................................................................8
1.3 Tujuan Organisasi...........................................................................................................................................................9
1.4 Manfaat................................................................................................................................................................................11
BAB II IDENTIFIKASI DAN ANALISIS ISU ................................................................................................................................12
BAB III STRATEGI PENYELESAIAN ISU......................................................................................................................................18
BAB IV PENUTUP ...................................................................................................................................................................................32
BAB V LEMBAR PENILAIAN DAN PENGESAHAN DARI YPK DON BOSCO KAM..................................................33
4
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan pujian dan rasa syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan
Bunda Maria karena hanya dengan limpahan berkatNya penulis dapat menyelesaikan
penulisan Rancangan Aktualisasi ini. Dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi ini,
penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu ucapan terima kasih dengan
tulus dan ikhlas penulis ucapkan kepada :
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna untuk itu
segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis
harapkan.
Kabanjahe 10 September 2023
Andro Meda Sembiring
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya, misalnya spirit keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1 Ayat 1). Oleh karena itu, kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan tertentu sangat penting dalam memajukan dan mengembangkan negara
ini dan juga untuk bekal kehidupan bermasyarakat.
Pendidikan menjadi menjadi salah satu aspek penting yang berperan dalam
peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan, manusia dapat
menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan diperoleh untuk menghadapi
tantangan yang ada sesuai dengan perkembangan zaman.Oleh karena itu, pendidikan
hendaknya mengarah pada upaya pembentukan manusia yang tanggap terhadap
lingkungan dan peka terhadapperubahan (Haidir & Salim, 2014).
Saat ini, pendidikan dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi di tengah
kehidupan masyarakat. Pendidikan harus berubah seiring dengan permasalahan yang
terjadi di dalam negeri maupun ditataran global. Perubahan dan permasalahan dalam
bidang pendidikan ini mencakup perkembangan ilmu pengetahuan, perkembangan
teknologi dan informasi serta perkembangan sosial budaya (Ali, 2009).
Isu permasalahan motivasi belajar menjadi dasar bagi keberhasilan pendidikan
setiap siswa. Motivasi menjadi dorongan bagi seseorang secara sadar atau tidak sadar
untuk melakukan sesuatu kegiatan untuk mencapai tujuannya. Motivasi juga bisa
berasal dari dalam diri dan dari orang lain, baik itu guru, keluarga dan teman. Siswa
6
yang memiliki motivasi belajar maka akan serius dan tertarik dalam pembelajaran
sehingga siswa mendapatkan hasil belajar yang memuaskan, tetapi siswa yang tidak
memiliki motivasi belajar maka akan selalu merasa bosan dalam pembelajaran.
Motivasi belajar siswa dapat dianalogikan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan
mesin. Motivasi belajar yang memadai akan mendorong siswa berperilaku aktif untuk
berprestasi dalam kelas. Akan tetapi motivasi yang terlalu kuat tanpa disertai dengan
kemampuan belajar yang memadai, justru dapat berpengaruh negatif terhadap
keefektifan usaha belajarsiswa. Dengan demikian, siswa yang mempunyai motivasi
belajar akan mengerti dengan apa yang menjadi tujuan dalam belajar, semangat dalam
belajar dan mampu menyelesaikan tugas denganbaik (Parnawi, 2020).
Ada dua aspek yang mempengaruhi motivasi belajar siswa yakni motivasi
ekstrinsik dan motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik merupakan hal yang mendorong
dari luar diri baik berupa imbalan dan hukuman. Sedangkan, motivasi intrinsik berarti
motivasi internal yang berasal dari diri sendiri dan melakukan sesuatu demi tujuannya
itu sendiri (Sandrock, 2007). Sementara itu, Uno (2008) menguraikan aspek-aspek
motivasi belajar menjadi enam aspek yakni hasrat untuk melakukan sesuatu; dorongan
untuk melakukan sesuatu; harapan dan cita-cita; penghargaan dan penghormatan atas
diri; lingkungan yang baik; dan kegiatan yang menarik Motivasi belajar siswa
dipengaruhi oleh, cita-cita dan aspirasi siswa; kemampuan siswa; kondisi siswa; kondisi
lingkungan siswa. Cita-cita pada hakikatnya memampukan siswa baik intrinsik
maupun ekstrinsik. Dalam kondisi belajar daring, siswa diharapkan memiliki keinginan
yang kuat agar mampu dan cakap dalam memecahkan masalah yang ada. Demikian
halnya dengan kondisi siswa, apabila kondisi jasmani dan rohani siswa baik maka
proses pembelajaran akan berjalan dengan baik juga. Juga dalam hubungannya dengan
lingkungan sekitar siswa khususnya pada saat daring. Lingkungan yang dimaksudkan
antara lain lingkungan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya dan
kehidupan sekitarnya.
Saat ini penulis ditempatkan di SMP Xaverius I Kabanjahe sebagai Guru Pendidikan
Agama Katolik Ahli Pertama. Selama lebih dari setahun penulis menjalankan tugas di
SMP Xaverius I Kabanjahe penulis menemukan beberapa isu yang harus segera
diselesaikan. Isu yang pertama adalah kurang optimalnya proses pembelajaran Agama
Katolik jarak jauh yang ditunjukkan dengan minimnya partisipasi aktif siswa dalam
7
pembelajaran dan pengumpulan tugas. Pembelajaran daring yang membatasi
pertemuan secara fisik pada faktanya membuat anak acuh tak acuh dalam
pembelajaran serta dengan mudah membangun berbagai alasan untuk membenarkan
ketidakhadiran dalam Pembelajaran Daring.
Temuan yang kedua adalah rendahnya motivasi siswa khususnya Katolik dalam
membaca Kitab Suci. Asumsi ini menjadi perhatian penulis ketika memberikan
pelajaran di kelas. Dalam hal ini penulis memfokuskan isu ini kepada siswa Katolik di
kelas VIII. Setelah dilaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas penulis menemukan
rendahnya motivasi siswa Katolik kelas VIII dalam membaca Kitab Suci. Hal ini
ditunjukkan ketika penulis memberikan tugas membaca Kitab Suci tentang
“perumpamaan” yang terdapat pada Injil Matius dan memberikan beberapa pertanyaan
panduan, masih banyak siswa yang tidak melaksanakannya. Berikut adalah bukti data
hasil laporan keaktifan siswa kelas VIII dalam membaca Kitab Suci khususnya pada
bulan Kitab Suci yakni September.
Tabel 1.1 Data Keaktifan siswa kelas VIII dalam melaksanakan tugas membaca
Kitab Suci dan menjawab pertanyaan panduan
Bulan
September
Jumlah
siswa
Jumlah siswa yang melaksanakan tugas membaca
Kitab Suci
dan menjawab pertanyaan panduan
Minggu I Minggu II Minggu III Ket
Kelas A 28 14 17 20
Kelas B 30 13 18 22
Kelas C 29 12 18 20
Data pada tabel di atas menunjukkan rendahnya motivasi siswa Katolik dalam
membaca kitab suci, maka diperlukan adanya kegiatan penyelesaian isu kegiatan
belajar mengajar, terutama dalam hal kegiatan dan pembiasaan membaca Kitab Suci,
sehingga anak semakin dekat dengan Kitab Suci, mencintai Kitab Suci dan menerapkan
ajaran-ajaran Kitab Suci dalam praktek hidup sehari-hari. Berdasarkan permasalahan di
atas maka penulis menyimpulkan ada dua isu yang ada di SMP Xaverius I Kabanjahe
8
yang dapat dicari solusi permasalahanya dan dijadikan sebagai sarana untuk
mengaktualisasikan nilai-nilai. Isu tersebut antara lain kurang optimalnya
pembelajaran daring agama Katolik di SMP Xaverius I Kabanjahe, Kurangnya minat
siswa Katolik di SMP Xaverius I Kabanjahe dalam menghafal doa Bapa Kami, dan
kurangnya minat siswa Katolik kelas VIII SMP Xaverius I Kabanjahe dalam membaca
Kitab Suci.
1.2 Tupoksi Organisasi
1.2.1 Profil Organisasi
Nama Instansi : SMP Xaverius I Kabanjahe
Status Kepemilikan : Yayasan Don Bosco KAM
Alamat : Jl Katepul No. 2 Kabanjahe
Desa/Kelurahan : Gung Negeri
Kecamatan : Kabanjahe
Kabupaten : Karo
Provinsi : Sumatera Utara
Kode Pos : 22112
1.2.2 Visi SMP
SMP Xaverius 1 Kabanjahe Membentuk Manusia yang beriman cerdas berkarakter
terampil terbuka pada perubahan zaman dan memiliki semangat cinta kasih dan
berwawasan lingkungan
1.2.3 Misi SMP
1. Meningkatkan penghayatan iman dan rasa syukur atas kebaikan dan cinta kasih
Tuhan.
2. Menumbuh kembangkan potensi bakat minat peserta didik melalui kegiatan
kelompok bidang studi dan kegiatan ekstrakurikuler.
3. Meningkatkan pemahaman dan pengalaman budaya kasih pada warga sekolah
4. Menanamkan nilai-nilai norma budi pekerti dan menghargai perbedaan
5. Mengembangkan lingkungan sekolah. Yang sehat, rapi, bersih, aman dan
nyaman.
9
6. Menumbuhkan kedisiplinan rasa kekeluargaan dan semangat dari seluruh
warga sekolah
7. Mewujudkan siswa yang mempunyai bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan
yagn berguna bagi masa depannya
1.2.4 Tujuan
1. Meletakkan dasar kecerdasan pengetahuan kepribadian akhlak mulia serta
keterampilan untuk hidup mandiri dalam mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2. Menjadikan SMP Santo Xaverius 1 Kabanjahe sebagai sekolah yang memiliki
lingkungan yang asri dan tertib kekeluargaan sehat jasmani dan rohani melalui
program 9K: Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keteladanan Keindahan,
Kerindangan, Kekeluargaan, Kesehatan, Keterbukaan, Keteledanan.
1.3 Tujuan Organisasi
Secara umum tujuan SMP Xaverius I Kabanjahe sebagai salah satu sekolah jenjang
pendidikan menengah Pertama adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut. Secara lebih mendetail, tujuan SMP Xaverius I Kabanjahe akan
dijabarkan secara efektif, yaitu sebagai berikut :
1. Unggul dalam bidang kebersihan, kesehatan (UKS) dan penghijauan sekolah.
2. Unggul dalam kemampuan berbahasa Inggris dan debat bahasa Inggris.
3. dll
1.3.1 Nilai nilai Organisasi
Nilai organisasi yang menjadi pedoman sesuai dengan nilai-nilai Don Bosco, yaitu :
Bersahabat (gotong-royong/solider, nasionalis, ramah, empat, gembira, mengampuni,
murahhati dan tulus), Berdedikasi (disiplin, loyal, komit, melayani, jujur, menguasai
diri, rendah hati, bersyukur dan kerja keras) dan Memerdekakan (demokratis, kreatif,
toleran, percayadiri dan optimis).
10
Berdasarkan Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 bahwa pelaksanaan beban
kerja guru yakni selama 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam kerja efektif bagi Guru
mencakup kegiatan pokok:
1. Merencanakan Pembelajaran atau Pembimbingan, meliputi: pengkajian
kurikulum dan silabus pembelajaran/pembimbingan/program kebutuhan
khusus pada satuan pendidikan. Pengkajian program tahunan dan semester.
Pembuatan RPP/Pembimbingan sesuai standar proses atau rencana
pelaksanaan pembimbingan.
2. Melaksanakan Pembelajaran atau Pembimbingan (Pelaksanaan dari RPP),
Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL), Rencana Pelaksanaan Bimbingan (RPB).
3. Menilai Hasil Pembelajaran atau Pembimbingan (merupakan proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik pada aspek sikap, pengetahuan, dan ktreampilan).
4. Membimbing dan Melatih Peserta Didik (kegiatan kokurikuler dan/atau
kegiatan ekstrakurikuler).
5. Melaksanakan Tugas Tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan
pokok sesuai dengan beban kerja guru.
Pemenuhan beban kerja tersebut dilaksanakan dalam kegiatan intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
1.3.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan minat siswa Katolik kelas VIII di SMP Xaverius I
Kabanjahe dalam membaca Kitab Suci.
2. Supaya siswa Katolik kelas VIII di SMP Xaverius I Kabanjahe semakin
mengenal dan mencintai Kitab Suci sebagai salah satu sumber ajaran iman
Katolik.
3. Untuk menerapkan nilai-nilai dasar pendidik yang BerAKHLAK yaitu:
a. Berorientasi Pelayanan (berkomitmen memberikan pelayanan prima demi
kepuasan masyarakat)
b. Akuntabel (bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan)
c. Kompeten (terus belajar dan mengembangkan kapabilitas)
11
d. Harmonis (saling peduli dan menghargai perbedaan)
e. Loyal (berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara)
f. Adaptif (terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan serta
menghadapi perubahan)
g. Kolaboratif (membangun kerja sama yang sinergis)
1.4 Manfaat
Adapun Manfaat Kegiatan Rancangan Aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penulis: Memahami dan mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar
pendidik BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) sebagai panduan perilaku bagi guru di
unit kerja.
2. Bagi Unit Kerja: Unit Kerja semakin dapat meningkatkan efektifitas,
efesiensi,inovasi, serta mutu pelayanan dengan penerapan nilai-nilai dasar
pendidik demi tercapainya visi dan misi Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi di
UPT SMP Xaverius I Kabanjahe .
3. Bagi Siswa : Peserta didik menjadi pelaku dalam kegiatan yang dilaksanakan
yang melahiran perubahan karakter dalam diri peserta didik menjadi lebih
baik, khususnya dalam hal keaktifan membaca Kitab Suci.
12
BAB II
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS ISU
2.1 Identifikasi
Dalam menyelesaikan permasalahan di tempat kerja, tahap pertama yang
dilakukan adalah mengidentifikasi isu. Pengertian isu menurut Regester dan Larkin
adalah sebuah kondisi atau peristiwa, baik yang berlangsung di internal maupun
eksternal organisasi, yang jika berlanjut akan menjadi efek yang signifikan pada fungsi
dan kinerja organisasi tersebut di masa datang. Isu bisa meliputi masalah, perubahan,
peristiwa, situasi, kebijakan, atau nilai yang tengah berlangsung dalam kehidupan
bermasyarakat.
Identifikasi isu dalam kegiatan aktualisasi ini diperoleh dari penemuan masalah
atau problematika yang terjadi pada instansi penulis yakni SMP Xaverirus I Kabanjahe,
Kabupaten Karo secara khusus dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik.
Adapun identifikasi isu tersebut adalah:
1. Kurang optimalnya pembelajaran daring agama Katolik di SMP Xaverirus I
Kabanjahe—Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem
pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi
dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet. Idealnya
dunia pendidikan harus tetap berjalan dengan baik di tengah pandemi yang
melanda. Guru harus mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan
memanfaatkan media daring (online). Siswa harus memiliki kesadaran
pentingnya belajar dan kemauan beradaptasi dengan situasi dan model
pembelajaran yang baru. Orangtua harus menjadi pendamping anak dalam
belajar dalam rangka membangun kolaborasi dengan guru. Namun fakta
menunjukkan bahwa belum optimalnya pembelajaran Agama Katolik secara
daring ditunjukkan dengan kehadiran siswa dalam proses pembelajaran
daring dan minimnya partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran serta
pengumpulan tugas. Pembelajaran daring yang membatasi pertemuan secara
13
fisik pada faktanya membuat anak acuh tak acuh dalam pembelajaran serta
dengan mudah membangun berbagai alasan untuk membenarkan
ketidakhadiran dalam Pembelajaran Daring.
2. Rendahnya motivasi siswa Katolik kelas VIII SMP Xaverirus I Kabanjahe dalam
membaca Kitab Suci—Seorang Kudus Katolik St Hironimus berkata “Yang tidak
mengenal Kitab Suci, tidak mengenal Allah”. Perkataan ini menunjukkan
bahwa betapa pentingnya untuk membaca Kitab Suci sebagai dasar iman serta
pedoman hidup. Kitab Suci harus diperkenalkan kepada anak sejak dini untuk
menjadi sebuah kebiasaan yang melekat dalam hidupnya sehari-hari. Siswa
harus menaruh minat untuk membaca kitab suci yang merupakan dasar dari
Pembelajaran Agama Katolik di Sekolah. Namun fakta menunjukkan bahwa
rendahnya keaktifan siswa Katolik dalam membaca Kitab Suci, hal ini
ditunjukkan melalui data hasil laporan keaktifan siswa Katolik dalam hal
membaca Alkitab selama bulan September 2022.
2.2 Analisis dan Penetapan Isu Terpilih dan Penyebabnya
2.2.1 Analisis Isu dengan Metode APKL
Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses
pemilihan isu dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan
Kelayakan (APKL). Teknik APKL adalah teknik yang digunakan untuk menentukan
kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu:
1. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan
hingga masa sekarang;
2. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan
yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan
pemecahannya;
3. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat
hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau
sekelompok kecil orang;
4. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas
sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya
diangkat menjadi isu yang prioritas.
14
Isu-isu yang berhasil diidentifikasi kemudian akan divalidasi terlebih dahulu
menggunakan perangkat APKL. Perangkat evaluasi APKL memvalidasi isu berdasarkan
empat item, yaitu : Aktual, artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat;
Problematik, artinya memiliki dimensi masalah yang kompleks; Kekhalayakan, artinya
menyangkut hajat hidup orang banyak; Layak, artinya masuk akal dan realistis, serta
relevan untuk dicarikan solusinya.
Berdasarkan isu-isu yang telah diambil diatas maka analis isu menggunakan
kriteria APKL, dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 2.1 Analisis Isu dengan Menggunakan APKL
NO ISU
KRITERIA APKL
KETERANGAN
A P K L
1
Kurang optimalnya
pembelajaran daring agama
Katolik di SMP Xaverirus I
Kabanjahe.
   X Tidak Memenuhi
2
Rendahnya minat siswa Katolik
kelas VIII dalam membaca Kitab
Suci. Di SMP Xaverirus I
Kabanjahe.
    Memenuhi
Keterangan : A = Aktual K = Kekhalayakan, P = Problematik L = Layak
Berdasarkan hasil analisis di atas, ada 2 isu yang memenuhi syarat yakni:
Rendahnya motivasi siswa Katolik kelas VIII SMP Xaverirus I Kabanjahe dalam
membaca Kitab Suci.
2.2.2 Penetapan Isu Terpilih Dengan Teknik USG
Hasil validasi isu yang menunjukkan tiga isu yang valid, kemudian dianalisis lebih
lanjut menggunakan perangkat USG. USG merupakan kependekan dari Urgency,
Seriousness, Growth yang merupakan salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas
isu yang harus diselesaikan. Cara menggunakan USG adalah dengan menentukan
tingkat urgensi, keseriusan dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai
(likert). Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas.
15
Keterangan penjelasan mengenai pengertian urgency, seriousness, dan growth
diuraikan sebagai berikut :
 Urgency merupakan seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan
dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut
untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tersebut.
 Seriousness merupakan seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan
dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah
lain jika masalah penyebab isu tidak dipecahkan.
 Growth merupakan seberapa besar kemungkinan isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan dengan kemungkinan masalah penyebab isu akan
semakin memburuk kalau dibiarkan.
Tabel 2.2 Analisis Isu dengan Menggunakan USG
NO ISU
Kriteria USG
TOTAL
Priorit
as
U S G
2
Rendahnya motivasi baca Kitab Suci
siswa Katolik di SMP Xaverius-1
Kabanjahe
5 5 5 15 I
Keterangan: U: Urgency; S=Seriousness; G: Growth.
Interval Penentuan Prioritas:
 Angka 1 : sangat tidak mendesak/gawat dan dampak;
 Angka 2 : tidak mendesak/gawat dan dampak;
 Angka 3 : cukup mendesak/gawat dan dampak;
 Angka 4 : mendesak/gawat dan dampak;
 Angka 5 : sangat mendesak/gawat dan dampak
Berdasarkan tabel di atas, dari 2 isu yang sangat layak diangkat dan menjadi
bahan perhatian adalah “Rendahnya Motivasi Siswa Katolik Kelas VIII dalam Membaca
Kitab Suci di SMP Xaverirus I Kabanjahe ”.
2.2.3 Analisis Penyebab Isu Menggunakan Fishbone
16
Setelah ditetapkan isu prioritas, maka dicari penyebab yang mengakibatkan
terjadinya isu “Rendahnya minat siswa Katolik Kelas VIII dalam membaca Kitab Suci di
SMP Xaverius I Kabanjahe” menggunakan analisis fishbone. Diagram ini merupakan
suatu alat untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan menggambarkan secara detail
semua penyebab yang berhubungan dengan suatu permasalahan. Kategori penyebab
permasalahan yang saya gunakan adalah manusia, metode, lingkungan, dan fasilitas
sehingga hasilnya digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Analisis Penyebab Isu menggunakan Fish Bone
Setelah dilakukan analisis penyebab terhadap isu prioritas dengan menggunakan
Fishbone, diperoleh penyebab-penyebab prioritas yang perlu diselesaikan, yaitu:
1. MANUSIA
a) Rendahnya minat siswa membaca Kitab Suci
b) Guru kurang memotivasi
c) Rendahnya kesadaran siswa dalam mengenal Kitab Suci
2. METODE
a) Metode pembelajaran kurang menarik
b) Minimnya pemanfaatan teknologi dan media sosial
3. LINGKUNGAN
a) Minimnya dukungan orangtua
b) Minimnya keaktifan di gereja
4. FASILITAS
Metode LINGKUNGAN MANUSIA
RENDAHNYA
MOTIVASI SISWA
KATOLIK KELAS
VIII DALAM
MEMBACA KITAB
SUCI DI SMP
XAVERIUS I
KABANJAHE
Metode
pembelajaran
kurang menarik
Minimnya
pemanfaatan
teknologi & media
sosial
Minimnya keaktifan
di gereja
Minimnya
dukungan orangtua
Rendahnya Motivasi
Siswa Membaca KS
Guru kurang memotivasi
Rendahnya Kesadaran
siswa dalam mengenal KS
Kurangnya penggunaan
aplikasi KS di Android
17
a) Kurangnya penggunaan aplikasi Kitab Suci di Android
2.3 Dampak Isu Terpilih
Jika isu ini tidak dicari solusinya, maka akan berdampak terhadap:
1) Kurangnya kesadaran siswa akan Kitab Suci sebagai dasar iman Katolik
2) Kurangnya pemahaman siswa terhadap ajaran Kitab Suci sebagai penanaman
nilai-nilai karakter
3) Rusaknya moralitas, etika, dan disiplin siswa
4) Maraknya kenakalan remaja, pergaulan bebas, dan kecanduan game online
yang membahayakan karena siswa tidak dibina dengan pembinaan iman dan
ketakwaan terhadap Tuhan.
18
BAB III
STRATEGI PENYELESAIAN ISU
3.1 Penetapan Gagasan dan Kegiatan Kreatif
3.1.1 Penetapan Gagasan
Berdasarkan tabulasi USG seperti tercantum di atas, ditemukan isu utama yang
memenuhi syarat dan ditetapkan isu paling prioritas yakni “Rendahnya Minat Siswa
Katolik Kelas VIII dalam Membaca Kitab Suci di SMP Xaverius I Kabanjahe” Untuk
itulah, penulis mengambil isu tersebut untuk diambil langkah perbaikan dengan
meangaktualisasikan nilai-nilai dasar pendidik dengan judul “Peningkatan Minat
Siswa Katolik Kelas VIII dalam Membaca Kitab Suci di SMP Xaverius I Kabanjahe.”
3.1.2 Kegiatan Kreatif
Adapun kegiatan kreatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat siswa
Katolik dalam hal membaca Alkitab antara lain melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
1. Membuat Gerakan ABKS (Ayo Baca Kitab Suci)
a. Konsultasi dengan Kepala Sekolah tentang kegiatan yang akan saya lakukan.
b. Membuat Materi Sosialisasi ABKS dengan video dan mengupload ke youtube.
c. Mensosialisasikan Gerakan ABKS kepada siswa secara tatap muka di kelas
dengan menayangkan kembali video sosialisasi..
d. Menyiapkan perikop Kitab Suci yang akan dibaca oleh siswa.
e. Membuat pertanyaan panduan untuk mendalami Kitab Suci.
f. Meminta siswa untuk membaca perikop yang sudah ditentukan
g. Meminta siswa untuk menjawab pertanyaan panduan.
h. Memberikan penilaian kepada siswa sebagai bentuk evaluasi.
i. Mempertanggungjawabkan kegiatan yang sudah dilaksanakan kepada
Kepala Sekolah.
2. Membuat Video Nyanyian KSPL (Kitab Suci Perjanjian Lama) Katolik
19
a. Konsultasi dengan Kepala Sekolah tentang rencana kegiatan yang akan saya
lakukan.
b. Menyanyikan dan Merekam lagu KSPL.
c. Mengupload ke Youtube
d. Mensosialisasikan lagu tersebut kepada siswa melalui WhatUp Group.
e. Meminta siswa mempelajari dan menghafal lagu KSPL.
f. Meminta siswa untuk mengucapkan atau menyanyikan lagu KSPL di depan
kelas.
g. Memberi Penilaian Kepada siswa sebagai bentuk evaluasi.
h. Melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala Sekolah sebagai bentuk
pertanggung jawaban.
3. Membuat Video Nyanyian KSPB (kitab Suci Perjanjian Baru)
a. Konsultasi dengan Kepala Sekolah tentang rencana kegiatan yang akan saya
lakukan.
b. Menyanyikan dan Merekam lagu KSPL Deuterokanonika.
c. Mengupload ke Youtube
d. Mensosialisasikan lagu tersebut kepada siswa melalui WAG.
e. Meminta siswa mempelajari dan menghafal lagu KSPB.
f. Meminta siswa mengucapkan atau menyanyikan isi lagu KSPB
g. Memberi Penilaian Kepada siswa sebagai bentuk evaluasi.
h. Melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala Sekolah sebagai bentuk
pertanggung jawaban.
4. Menuliskan Satu Ayat Emas Kitab Suci setiap hari di Grup WA
a. Konsultasi dengan Kepala Sekolah tentang rencana kegiatan yang akan saya
lakukan.
b. Menyiapkan perikop-perikop Kitab Suci yang akan dibaca oleh siswa setiap
harinya
c. Meminta siswa untuk menuliskan satu ayat emas di grup WA
d. Membuat rekapitulasi keaktifan siswa dalam menuliskan ayat emas
e. Menyatukan seluruh ayat emas dalam bentuk Word
20
f. Melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala Sekolah sebagai bentuk
pertanggung jawaban.
5. Membuat TTS Kitab Suci sebelum memulai pelajaran Agama Katolik
a. Konsultasi dengan Kepala Sekolah tentang rencana kegiatan yang akan saya
lakukan.
b. Menyusun Kumpulan soal TTS Kitab Suci
c. Meminta siswa untuk mengerjakan TTS sebelum pelajaran dimulai
d. Memberikan penilaian terhadap siswa.
e. Melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala Sekolah sebagai bentuk
pertanggung jawaban.
3.2 Relevansi Rencana Kegiatan Dengan Aktualisasi Agenda 2 (Nilai-Nilai Dasar
Pendidik dan Core Value guru yang BerAKHLAK)
Dalam membuat rancangan aktualisasi ini, penulis menerapkan nilai-nilai dasar
guru yang terdiri dari BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaftif dan Kolaboratif). Berikut ini uraian tentang relevansi rencana
kegiatan dengan aktualisasi nilai-nilai dasar guru yaitu :
1) Berorientasi Pelayanan—Berorientasi pelayanan adalah komitmen memberikan
pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Adapun panduan perilakunya
yaitu:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.
c. Melakukan perbaikan tiada henti.
2) Akuntabel—Akuntabel adalah bertanggung jawab atas kepercayaan yang
diberikan. Adapun panduan perilakunya yaitu:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin
dan berintegritas tinggi.
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien.
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
21
3) Kompeten—Kompeten adalah terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.
Adapun panduan perilakunya yaitu:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah.
b. Membantu orang lain belajar.
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4) Harmonis—Harmonis adalah saling peduli dan menghargai perbedaan. Adapun
panduan perilakunya yaitu:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
b. Suka menolong orang lain.
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5) Loyal—Loyal adalah berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan
Negara. Adapun panduan perilakunya yaitu:
a) Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
b) Setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah.
c) Menjaga nama baik sesame rekan guru, pimpinan, instansi dan negara, serta
menjaga rahasia jabatan dan negara.
6) Adaptif—Adaptif adalah terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan
ataupun menghadapi perubahan. Adapun panduan perilakunya yaitu:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
c. Bertindak proaktif.
7) Kolaboratif—Kolaboratif adalah membangun kerjasama yang sinergis. Adapun
panduan perilakunya yaitu:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
22
Berikut ini adalah relevansi antara nilai dasar standar operasional pendidikan
dalam pelaksanaan pembelajaran oleh semua guru di sekolah dalam suasana belajar
1) Interaktif, artinya metode pembelajaran melibatkan siswa secara aktif.
2) Inspiratif, pembelajaran yang bertujuan untuk mengkaji ide-ide baru dari siswa.
3) Menyenangkan, pembelajaran yang membebaskan siswa untuk berani mencoba,
bertindak, bertanya dan mengemukakan pendapat.
4) Menantang, artinya pembelajaran harus melibatkan interaksi antara guru dan
siswa lebih komunikatif. Pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas.
Guru secara inovatif menyampaikan materi sehingga siswa dapat belajar secara
mandiri sehingga siswa dapat menemukan sendiri pembelajaran yang
menyenangkan sekaligus menantang.
5) Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan karakteristik dan minat siswa dengan
membuat berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang dapat menumbuhkan dan
meningkatkan minat serta bakat siswa. Kegiatan ekstrakurikuler di SMP Xaverius
I Kabanjahe meliputi:
a) Bimbel Matematika
b) English Club
c) Paduan Suara
d) dll
6) Selain kegiatan ekskul, siswa juga bisa mengembangkan minat dan bakat mereka
pada perayaan-perayaan Nasional dan Kerohanian yang dilaksanakan di sekolah
seperti:
1. Perayaan Natal
2. Perayaan Paskah
3. Perpisahan Sekolah
3.2.1 SMART Pendidik
Era Teknologi Informasi saat ini memberikan kemudahan dalam melakukan
segala hal. Banyak manfaat yang diperoleh dari kemajuan teknologi informasi, salah
satunya perkembangan pesat bidang komunikasi. Sesuai dengan 5 arahan presiden
dalam upaya percepatan transformasi digital, pengembangan SDM merupakan salah
23
satu fokus Presiden. Berdasarkan petunjuk khusus dari Presiden pada Rapat Terbatas
Perencanaan Transformasi Digital, bahwa transformasi digital di masa pandemi
maupun pandemi yang akan datang akan mengubah secara struktural cara kerja,
beraktivitas, berkonsumsi, belajar, bertransaksi yang sebelumnya luring dengan
kontak fisik menjadi lebih banyak ke daring yang akan dihadapi oleh semua lapisan
masyarakat khususnya guru. Dalam hal tersebut berikut merupakan empat pilar
literasi digital yaitu:
1) Digital Skills (Cakap Bermedia Digital) merupakan dasar dari kompetensi literasi
digital yaitu mengetahui, memahami, menggunakan perangkat keras, Teknologi
Informasi Komunikasi dan sister Operasi.
2) Digital Culture (Budaya Bermedia Digital) sebagai wujud di mana kompetensi
digital individu difungsikan agar mampu berperan sebagai warganegara dalam
batas-batas formal yang berkaitan dengan hak, kewajiban, dan tanggung
jawabnya.
3) Digital Ethics (Etika Bermedia Digital) sebagai panduan berperilaku terbaik di
ruang digital membawa individu untuk bisa menjadi bagian masyarakat
digital.
4) Digital Safety (Aman Bermedia Digital) sebagai panduan bagi individu agar
dapat menjaga keselamatan dirinya.
Nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang dimasukkan dalam kerangka
literasi digital dapat diklasifikasikan menjadi dua pokok besar, yaitu:
1) Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Landasan
Kecakapan Digital Dalam Kehidupan Berbudaya, Berbangsa dan Bernegara.
Adapun kompetensi yang dibutuhkan adalah Cakap Paham.
2) Internalisasi (Penerapan) Nilai-Nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika di
Ruang Digital. Adapun kompetensi yang dibutuhkan adalah Cakap Produksi,
Cakap Distribusi, Cakap Partisipasi dan Cakap Kolaborasi.
3.2.2 Rancangan Aktualisasi
24
Berdasarkan hasil terpilihnya isu “Rendahnya motivasi siswa Katolik Kelas VIII
dalam membaca Kitab Suci di SMP Xaverius I Kabanjahe”, maka akan dilakukan
beberapa kegiatan untuk mengatasi hal tersebut yang tertera dibawah ini:
Unit Kerja : UPT SMP Xaverius I Kabanjahe
Identifikasi Isu : 1) Kurang optimalnya pembelajaran daring agama Katolik
di SMP Xaverius I Kabanjahe
2) Rendahnya minat siswa Katolik Kelas VIII dalam
membaca Kitab Suci di SMP Xaverius I Kabanjahe
Isu yang Diangkat : Rendahnya motivasi siswa Katolik Kelas VIII dalam
membaca Kitab Suci di SMP Xaverius I Kabanjahe
Gagasan Pemecahan Isu Peningkatan Motivasi Siswa
Katolik Kelas VIII dalam Membaca Kitab Suci di SMP
Xaverius I Kabanjahe
N
o
Kegiatan Tahapan Kegiatan
Output/
Hasil
Keterkatitan
Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi
Terhadap
Tujuan Dan
Sasaran
Organisasi
Penguat
an Nilai
Organis
asi
1 Membuat
Gerakan
ABKS (Ayo
Baca
Kitab
Suci)
1. Konsultasi dengan
Kepala Sekolah tentang
kegiatan yang akan
saya lakukan.
2. Membuat Materi
Sosialisasi ABKS dengan
video dan mengupload
ke youtube.
3. Mensosialisasikan
Gerakan ABKS kepada
siswa secara tatap muka
di kelas dengan
menayangkan kembali
video sosialisasi..
4. Menyiapkan perikop
Kitab Suci yang akan
dibaca oleh siswa.
5. Membuat pertanyaan
Terlaksana
nya
Gerakan
ABKS (Ayo
Baca Kitab
Suci) di
sekolah
Berorientasi
Pelayanan
Membuat sebuah
gerakan sebagai
bentuk pelayanan
kepada siswa
Akuntabel
Mempertanggungj
awabkan kegiatan
yang dilakukan
kepada atasan
Kompeten
Mampu membuat
sebuah gerakan
untuk membaca
Kitab Suci
Harmonis
Membantu siswa
25
panduan untuk
mendalami Kitab Suci.
6. Meminta siswa untuk
membaca perikop yang
sudah ditentukan
7. Meminta siswa untuk
menjawab pertanyaan
panduan.
8. Berkomunikasi dengan
orangtua dan wali kelas
apabila ada siswa yang
tidak hadir atau tidak
aktif dalam kegiatan.
9. Memberikan penilaian
kepada siswa sebagai
bentuk evaluasi.
10. Mempertanggungjawab
kan kegiatan yang
sudah dilaksanakan
kepada Kepala Sekolah.
mengetahui isi
Kitab Suci melalui
Gerakan ABKS
Loyal
Mengamalkan
Nilai Pancasila Sila
Pertama
“Ketuhanan Yang
Maha Esa”
Adaptif
Menyesuaikan diri
terhadap
perubahan serta
terus berinovasi
dan
mengembangkan
kreatifitas
Kolaboratif
Menjalin
kerjasama dengan
atasan, orangtua,
guru, dan siswa
2 Membuat
Video
Nyanyian
KSPL
(Kitab
Suci
Perjanjia
n Lama)
Katolik
1. Konsultasi dengan
Kepala Sekolah tentang
rencana kegiatan yang
akan saya lakukan.
2. Menyanyikan dan
Merekam lagu KSPL
Deuterokanonika.
3. Mengupload ke
Youtube
4. Mensosialisasikan lagu
tersebut kepada siswa
melalui WAG.
5. Meminta siswa
mempelajari dan
menghafal lagu KSPL.
6. Meminta siswa untuk
Terlaksana
nya
Kegiatan
Membuat
Video
Nyanyian
KSPL yang
diunggah
ke youtube
dan dapat
ditonton
oleh siswa
kapanpun
Berorientasi
Pelayanan
Membuat sebuah
video nyanyian
Kitab Suci sebagai
salah satu bentuk
pelayanan kepada
siswa
Akuntabel
Mempertanggungj
awabkan kegiatan
yang dilakukan
kepada atasan
Kompeten
Mampu membuat
video nyanyian
26
mengucapkan atau
menyanyikan lagu KSPL
di depan kelas.
7. Berkomunikasi dengan
orangtua dan wali
kelas apabila ada siswa
yang tidak hadir atau
tidak aktif dalam
kegiatan.
8. Memberi Penilaian
Kepada siswa sebagai
bentuk evaluasi.
9. Melaporkan hasil
kegiatan kepada Kepala
Sekolah sebagai bentuk
pertanggung jawaban.
Kitab Suci
Perjanjian Lama
untuk mengajak
siswa lebih
mengenal Kitab
Suci
Harmonis
Membantu siswa
mengetahui isi
Kitab Suci melalui
melalui Video
Loyal
Mengamalkan
Nilai Pancasila Sila
Pertama
“Ketuhanan Yang
Maha Esa”
Adaptif
Menyesuaikan diri
terhadap
perubahan serta
terus berinovasi
dan
mengembangkan
kreatifitas dengan
menggunakan
teknologi.
Kolaboratif
Menjalin
kerjasama dengan
atasan, orangtua,
guru, dan siswa
3 Membuat
Video
Nyanyian
KSPB
(Kitab
Suci
1. Konsultasi dengan
Kepala Sekolah tentang
rencana kegiatan yang
akan saya lakukan.
2. Menyanyikan dan
Merekam lagu KSPL
Terlaksana
nya
Kegiatan
Membuat
Video
Nyanyian
Berorientasi
Pelayanan
Membuat sebuah
video nyanyian
Kitab Suci sebagai
salah satu bentuk
27
Perjanjia
n Baru)
Deuterokanonika.
3. Mengupload ke
Youtube
4. Mensosialisasikan lagu
tersebut kepada siswa
melalui WAG.
5. Meminta siswa
mempelajari dan
menghafal lagu KSPB.
6. Meminta siswa
mengucapkan atau
menyanyikan isi lagu
KSPB
7. Berkomunikasi dengan
orangtua dan wali
kelas apabila ada siswa
yang tidak hadir atau
tidak aktif dalam
kegiatan.
8. Memberi Penilaian
Kepada siswa sebagai
bentuk evaluasi.
9. Melaporkan hasil
kegiatan kepada Kepala
Sekolah sebagai bentuk
pertanggung jawaban.
KSPB yang
diunggah
ke youtube
dan dapat
ditonton
oleh siswa
kapanpun
pelayanan kepada
siswa
Akuntabel
Mempertanggungj
awabkan kegiatan
yang dilakukan
kepada atasan
Kompeten
Mampu membuat
video nyanyian
Kitab Suci
Perjanjian Baru
untuk mengajak
siswa lebih
mengenal Kitab
Suci
Harmonis
Membantu siswa
mengetahui isi
Kitab Suci melalui
melalui Video
Loyal
Mengamalkan
Nilai Pancasila Sila
Pertama
“Ketuhanan Yang
Maha Esa”
Adaptif
Menyesuaikan diri
terhadap
perubahan serta
terus berinovasi
dan
mengembangkan
kreatifitas dengan
menggunakan
teknologi.
Kolaboratif
Menjalin
28
kerjasama dengan
atasan, orangtua,
guru, dan siswa
4 Menulisk
an Satu
Ayat
Emas
Kitab Suci
setiap
hari di
Grup WA
1. Konsultasi dengan
Kepala Sekolah tentang
rencana kegiatan yang
akan saya lakukan.
2. Menyiapkan perikop-
perikop Kitab Suci yang
akan dibaca oleh siswa
setiap harinya
3. Meminta siswa untuk
menuliskan satu ayat
emas di grup WA
4. Membuat rekapitulasi
keaktifan siswa dalam
menuliskan ayat emas
5. Menyatukan seluruh
ayat emas dalam
bentuk Word
6. Berkomunikasi dengan
orangtua dan wali
kelas apabila ada siswa
yang tidak hadir atau
tidak aktif dalam
kegiatan.
7. Melaporkan hasil
kegiatan kepada Kepala
Sekolah sebagai bentuk
pertanggung jawaban.
Terlaksana
nya
kegiatan
menuliska
n satu ayat
emas Kitab
Suci setiap
hari di
grup WA
Berorientasi
Pelayanan
Menyiapkan
perikop-perikop
Kitab Suci sebagai
salah satu bentuk
pelayanan kepada
siswa
Akuntabel
Mempertanggungj
awabkan kegiatan
yang dilakukan
kepada atasan
Kompeten
Mampu
menyiapkan
perikop-perikop
Kitab Suci untuk
mengajak siswa
lebih mengenal
dan mencintai
Kitab Suci
Harmonis
Membantu siswa
mengenal dan
membaca Kitab
Suci lewat perikop-
perikop yang
diberikan oleh
guru
Loyal
Mengamalkan
Nilai Pancasila Sila
Pertama
“Ketuhanan Yang
Maha Esa”
29
Adaptif
Menyesuaikan diri
terhadap
perubahan serta
terus berinovasi
dan
mengembangkan
kreatifitas.
Kolaboratif
Menjalin
kerjasama dengan
atasan, orangtua,
guru, dan siswa.
5 Membuat
TTS Kitab
Suci
sebelum
memulai
pelajaran
Agama
Katolik
1. Konsultasi dengan
Kepala Sekolah tentang
rencana kegiatan yang
akan saya lakukan.
2. Menyusun Kumpulan
soal TTS Kitab Suci
3. Meminta siswa untuk
mengerjakan TTS
sebelum pelajaran
dimulai
4. Berkomunikasi dengan
orangtua dan wali
kelas apabila ada siswa
yang tidak hadir atau
tidak aktif dalam
kegiatan.
5. Memberikan penilaian
terhadap siswa.
6. Melaporkan hasil
kegiatan kepada Kepala
Sekolah sebagai bentuk
pertanggung jawaban.
Terlaksana
nya
kegiatan
membuat
TTS Kitab
Suci
sebelum
pelajaran
Agama
Katolik
dimulai
Berorientasi
Pelayanan
Menyiapkan TTS
Kitab Suci sebagai
salah satu bentuk
pelayanan kepada
siswa
Akuntabel
Mempertanggungj
awabkan kegiatan
yang dilakukan
kepada atasan
Kompeten
Mampu
menyiapkan TTS
Kitab Suci untuk
mengajak siswa
lebih mengenal
dan mencintai
Kitab Suci
Harmonis
Membantu siswa
mengenal dan
membaca Kitab
Suci melalui TTS
yang diberikan
30
oleh guru
Loyal
Mengamalkan
Nilai Pancasila Sila
Pertama
“Ketuhanan Yang
Maha Esa”
Adaptif
Menyesuaikan diri
terhadap
perubahan serta
terus berinovasi
dan
mengembangkan
kreatifitas dengan
menggunakan
teknologi.
Kolaboratif
Menjalin
kerjasama dengan
atasan, orangtua,
guru, dan siswa.
3.2.3 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
NO KEGIATAN
BULAN
RENCANA BUKTI KEGIATAN
September 2022
I II III IV
1 Membuat Gerakan ABKS (Ayo
Baca Kitab Suci)
- Screenshoot Video Youtube yang
sudah di upload
- Link youtube ABKS
- Poto kegiatan sosialisasi kepada
siswa menggunakan proyektor.
2 Membuat Video Nyanyian KSPL
(Kitab Suci Perjanjian Lama)
Katolik
- Link dan screenshoot Youtube
KSPL Katolik
- Poto dan video siswa
menyanyikan lagu KSPL Katolik
3 Membuat Viedo Nyanyian KSPB - Link dan screenshoot Youtube
31
(Kitab Suci Perjanjian Baru) KSPB
- Poto dan video siswa
menyanyikan lagu KSPB
4 Menuliskan Satu Ayat Emas
Kitab Suci setiap hari di Grup
WA
- Daftar perikop Kitab Suci yang
dibaca siswa
- Screenshoot keaktifan siswa
dalam penulisan ayat emas di
Grup WA
5 Membuat TTS Kitab Suci
sebelum memulai pelajaran
Agama Katolik
- Poto TTS Kitab Suci
- Poto Kegiatan siswa
mengerjakan TTS Kitab Suci
32
BAB IV
PENUTUP
Demikian laporan Pengembangan Kepribadian Bekelanjutan (PKB) ini dibuat
dalam rangka peningkatan motivasi siswa Katolik Kelas VIII dalam membaca Kitab Suci
di SMP Xaverius I Kabanjahe
.
33
BAB V
LEMBAR PENILAIAN DAN PENGESAHAN
DARI YPK DON BOSCO KAM
No Hal Penilaian
1 Judul
2 Latar Belakang
3 Isi
4 Analisis, Membandingkan Isi Dengan Latar Belakang
5 Kesimpulan Dan Saran
Hasil Penilaian : …………………………………………………………………………….…
…………………………………………………………………………….…
.….….……………………………………………………………………..…
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
Catatan : ……………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
Medan, ……., ………………., 2022
Penilai
…………………………………………..
34
DAFTAR PUSTAKA
Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Republik Indonesia. 2020. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Satuan Pendidikan
Nasional
Republik Indonesia. 2020. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2020 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil
Republik Indonesia. 2020. Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan
Agama dan Pendidikan Keagamaan.
Hamzah B. Uno. (2014). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: BumiAksara.
Hamalik, Oemar. (1993). Sistem Pembelajaran Jarak Jauh. Bandung: Trigenda Karya.
Haidir & Salim. (2014). Strategi Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing.
Hurlock, Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga, 2000.
Ikhsan Muhammad & Afdal.(2016).”Kajian Motivasi Belajar Siswa Dalam PembelajaranKimia
Menggunakan Daring Lab”,dalam Jurnal Pendas Mahakam, Vol. 1.

More Related Content

Similar to PTK Guru Pendidikan Agama Katolik

Review Skripsi PAI IAIN Surakarta
Review Skripsi PAI IAIN SurakartaReview Skripsi PAI IAIN Surakarta
Review Skripsi PAI IAIN SurakartaAbid Nurhuda
 
Analisis kurikulum pai 2013
Analisis kurikulum pai 2013Analisis kurikulum pai 2013
Analisis kurikulum pai 2013Junaidi Rembang
 
TESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMATESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMAguestf6b63af
 
Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...
Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...
Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...Goes Jiant
 
Bahasa indo
Bahasa indoBahasa indo
Bahasa indoDae Zhun
 
Pengembangan kurikulum muatan lokal oleh Rama PS
Pengembangan kurikulum muatan lokal oleh Rama PSPengembangan kurikulum muatan lokal oleh Rama PS
Pengembangan kurikulum muatan lokal oleh Rama PSSMPN 4 Kerinci
 
TT1 Karil_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT1 Karil_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdfTT1 Karil_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT1 Karil_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdfAyu Imtyas Rusdiansyah
 
Makalah KapitaSelektaPenmas Kelompok 8 (B).pdf
Makalah KapitaSelektaPenmas Kelompok 8 (B).pdfMakalah KapitaSelektaPenmas Kelompok 8 (B).pdf
Makalah KapitaSelektaPenmas Kelompok 8 (B).pdfaldisyahputr501
 
proker_2267_1622083786_Program Kerja Waka Kesiswaan.pdf
proker_2267_1622083786_Program Kerja Waka Kesiswaan.pdfproker_2267_1622083786_Program Kerja Waka Kesiswaan.pdf
proker_2267_1622083786_Program Kerja Waka Kesiswaan.pdfKhalisnurulhidayah
 
Presentasi TIK ~ Iye
Presentasi TIK ~ IyePresentasi TIK ~ Iye
Presentasi TIK ~ IyeChairunNisa48
 

Similar to PTK Guru Pendidikan Agama Katolik (20)

Isi
IsiIsi
Isi
 
Proposal ema
Proposal emaProposal ema
Proposal ema
 
Review Skripsi PAI IAIN Surakarta
Review Skripsi PAI IAIN SurakartaReview Skripsi PAI IAIN Surakarta
Review Skripsi PAI IAIN Surakarta
 
Analisis kurikulum pai 2013
Analisis kurikulum pai 2013Analisis kurikulum pai 2013
Analisis kurikulum pai 2013
 
TESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMATESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMA
 
Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...
Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...
Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...
 
Bahasa indo
Bahasa indoBahasa indo
Bahasa indo
 
Pengembangan kurikulum muatan lokal oleh Rama PS
Pengembangan kurikulum muatan lokal oleh Rama PSPengembangan kurikulum muatan lokal oleh Rama PS
Pengembangan kurikulum muatan lokal oleh Rama PS
 
Makalah belum jadi
Makalah belum jadiMakalah belum jadi
Makalah belum jadi
 
Pendidikan.docx
Pendidikan.docxPendidikan.docx
Pendidikan.docx
 
Pendidikan.pdf
Pendidikan.pdfPendidikan.pdf
Pendidikan.pdf
 
TT1 Karil.docx
TT1 Karil.docxTT1 Karil.docx
TT1 Karil.docx
 
TT1 Karil_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT1 Karil_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdfTT1 Karil_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT1 Karil_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
 
[3] silabus pai
[3] silabus pai[3] silabus pai
[3] silabus pai
 
Pembelajaran kreatif
Pembelajaran kreatifPembelajaran kreatif
Pembelajaran kreatif
 
[3] silabus pai
[3] silabus pai[3] silabus pai
[3] silabus pai
 
Makalah KapitaSelektaPenmas Kelompok 8 (B).pdf
Makalah KapitaSelektaPenmas Kelompok 8 (B).pdfMakalah KapitaSelektaPenmas Kelompok 8 (B).pdf
Makalah KapitaSelektaPenmas Kelompok 8 (B).pdf
 
proker_2267_1622083786_Program Kerja Waka Kesiswaan.pdf
proker_2267_1622083786_Program Kerja Waka Kesiswaan.pdfproker_2267_1622083786_Program Kerja Waka Kesiswaan.pdf
proker_2267_1622083786_Program Kerja Waka Kesiswaan.pdf
 
File
FileFile
File
 
Presentasi TIK ~ Iye
Presentasi TIK ~ IyePresentasi TIK ~ Iye
Presentasi TIK ~ Iye
 

Recently uploaded

Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa PemrogramanSaeranSaeran1
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 

Recently uploaded (20)

Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 

PTK Guru Pendidikan Agama Katolik

  • 1. 1 PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN BEKELANJUTAN PENINGKATAN MOTIVASI SISWA KATOLIK KELAS VIII DALAM MEMBACA KITAB SUCI DI SMP XAVERIUS I KABANJAHE Disusun oleh: ANDRO MEDA SEMBIRING SMP SANTO XAVERIUS 1 KABANJAHE YAYASAN DON BOSCO KAM SUMATERA UTARA 2022
  • 2. 2 LEMBAR PERSETUJUAN No : 000/00.0/MN/SMP/XI/2021 Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Sehukur Br. Sebayang, S.Pd Jabatan : Kepala Sekolah Dengan ini menerangkan bahwa Nama : Andro Meda Sembiring Jabatan : Guru Pendidikan Agama Katolik No. HP : +62 813-9734-0556 Benar telah melaksanakan Pengembangan Kepribadian Bekelanjutan (PKB) dengan Judul Peningkatan Motivasi Siswa Katolik Kelas VIII Dalam Membaca Kitab Suci di Kelas VIII-SMP Xaverius I Kabanjahe Semester Genap Tahun 2022/2023, mulai tanggal 8 Februari sampai April 2021. Demikian Surat keterangan pelaksanaan penelitian ini saya perbuat dengan sesungguhnya agar dapat dipergunakan seperlunya. Kabanjaeh, 10 September 2023 Kepala Sekolah Sehukur Br. Sebayang, S.Pd
  • 3. 3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................................................................4 BAB I................................................................................................................................................................................................................5 PENDAHULUAN.......................................................................................................................................................................................5 1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................................................5 1.2 Tupoksi Organisasi.........................................................................................................................................................8 1.3 Tujuan Organisasi...........................................................................................................................................................9 1.4 Manfaat................................................................................................................................................................................11 BAB II IDENTIFIKASI DAN ANALISIS ISU ................................................................................................................................12 BAB III STRATEGI PENYELESAIAN ISU......................................................................................................................................18 BAB IV PENUTUP ...................................................................................................................................................................................32 BAB V LEMBAR PENILAIAN DAN PENGESAHAN DARI YPK DON BOSCO KAM..................................................33
  • 4. 4 KATA PENGANTAR Penulis mengucapkan pujian dan rasa syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria karena hanya dengan limpahan berkatNya penulis dapat menyelesaikan penulisan Rancangan Aktualisasi ini. Dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu ucapan terima kasih dengan tulus dan ikhlas penulis ucapkan kepada : Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis harapkan. Kabanjahe 10 September 2023 Andro Meda Sembiring
  • 5. 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, misalnya spirit keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1 Ayat 1). Oleh karena itu, kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan tertentu sangat penting dalam memajukan dan mengembangkan negara ini dan juga untuk bekal kehidupan bermasyarakat. Pendidikan menjadi menjadi salah satu aspek penting yang berperan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan diperoleh untuk menghadapi tantangan yang ada sesuai dengan perkembangan zaman.Oleh karena itu, pendidikan hendaknya mengarah pada upaya pembentukan manusia yang tanggap terhadap lingkungan dan peka terhadapperubahan (Haidir & Salim, 2014). Saat ini, pendidikan dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi di tengah kehidupan masyarakat. Pendidikan harus berubah seiring dengan permasalahan yang terjadi di dalam negeri maupun ditataran global. Perubahan dan permasalahan dalam bidang pendidikan ini mencakup perkembangan ilmu pengetahuan, perkembangan teknologi dan informasi serta perkembangan sosial budaya (Ali, 2009). Isu permasalahan motivasi belajar menjadi dasar bagi keberhasilan pendidikan setiap siswa. Motivasi menjadi dorongan bagi seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu kegiatan untuk mencapai tujuannya. Motivasi juga bisa berasal dari dalam diri dan dari orang lain, baik itu guru, keluarga dan teman. Siswa
  • 6. 6 yang memiliki motivasi belajar maka akan serius dan tertarik dalam pembelajaran sehingga siswa mendapatkan hasil belajar yang memuaskan, tetapi siswa yang tidak memiliki motivasi belajar maka akan selalu merasa bosan dalam pembelajaran. Motivasi belajar siswa dapat dianalogikan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin. Motivasi belajar yang memadai akan mendorong siswa berperilaku aktif untuk berprestasi dalam kelas. Akan tetapi motivasi yang terlalu kuat tanpa disertai dengan kemampuan belajar yang memadai, justru dapat berpengaruh negatif terhadap keefektifan usaha belajarsiswa. Dengan demikian, siswa yang mempunyai motivasi belajar akan mengerti dengan apa yang menjadi tujuan dalam belajar, semangat dalam belajar dan mampu menyelesaikan tugas denganbaik (Parnawi, 2020). Ada dua aspek yang mempengaruhi motivasi belajar siswa yakni motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik merupakan hal yang mendorong dari luar diri baik berupa imbalan dan hukuman. Sedangkan, motivasi intrinsik berarti motivasi internal yang berasal dari diri sendiri dan melakukan sesuatu demi tujuannya itu sendiri (Sandrock, 2007). Sementara itu, Uno (2008) menguraikan aspek-aspek motivasi belajar menjadi enam aspek yakni hasrat untuk melakukan sesuatu; dorongan untuk melakukan sesuatu; harapan dan cita-cita; penghargaan dan penghormatan atas diri; lingkungan yang baik; dan kegiatan yang menarik Motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh, cita-cita dan aspirasi siswa; kemampuan siswa; kondisi siswa; kondisi lingkungan siswa. Cita-cita pada hakikatnya memampukan siswa baik intrinsik maupun ekstrinsik. Dalam kondisi belajar daring, siswa diharapkan memiliki keinginan yang kuat agar mampu dan cakap dalam memecahkan masalah yang ada. Demikian halnya dengan kondisi siswa, apabila kondisi jasmani dan rohani siswa baik maka proses pembelajaran akan berjalan dengan baik juga. Juga dalam hubungannya dengan lingkungan sekitar siswa khususnya pada saat daring. Lingkungan yang dimaksudkan antara lain lingkungan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan sekitarnya. Saat ini penulis ditempatkan di SMP Xaverius I Kabanjahe sebagai Guru Pendidikan Agama Katolik Ahli Pertama. Selama lebih dari setahun penulis menjalankan tugas di SMP Xaverius I Kabanjahe penulis menemukan beberapa isu yang harus segera diselesaikan. Isu yang pertama adalah kurang optimalnya proses pembelajaran Agama Katolik jarak jauh yang ditunjukkan dengan minimnya partisipasi aktif siswa dalam
  • 7. 7 pembelajaran dan pengumpulan tugas. Pembelajaran daring yang membatasi pertemuan secara fisik pada faktanya membuat anak acuh tak acuh dalam pembelajaran serta dengan mudah membangun berbagai alasan untuk membenarkan ketidakhadiran dalam Pembelajaran Daring. Temuan yang kedua adalah rendahnya motivasi siswa khususnya Katolik dalam membaca Kitab Suci. Asumsi ini menjadi perhatian penulis ketika memberikan pelajaran di kelas. Dalam hal ini penulis memfokuskan isu ini kepada siswa Katolik di kelas VIII. Setelah dilaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas penulis menemukan rendahnya motivasi siswa Katolik kelas VIII dalam membaca Kitab Suci. Hal ini ditunjukkan ketika penulis memberikan tugas membaca Kitab Suci tentang “perumpamaan” yang terdapat pada Injil Matius dan memberikan beberapa pertanyaan panduan, masih banyak siswa yang tidak melaksanakannya. Berikut adalah bukti data hasil laporan keaktifan siswa kelas VIII dalam membaca Kitab Suci khususnya pada bulan Kitab Suci yakni September. Tabel 1.1 Data Keaktifan siswa kelas VIII dalam melaksanakan tugas membaca Kitab Suci dan menjawab pertanyaan panduan Bulan September Jumlah siswa Jumlah siswa yang melaksanakan tugas membaca Kitab Suci dan menjawab pertanyaan panduan Minggu I Minggu II Minggu III Ket Kelas A 28 14 17 20 Kelas B 30 13 18 22 Kelas C 29 12 18 20 Data pada tabel di atas menunjukkan rendahnya motivasi siswa Katolik dalam membaca kitab suci, maka diperlukan adanya kegiatan penyelesaian isu kegiatan belajar mengajar, terutama dalam hal kegiatan dan pembiasaan membaca Kitab Suci, sehingga anak semakin dekat dengan Kitab Suci, mencintai Kitab Suci dan menerapkan ajaran-ajaran Kitab Suci dalam praktek hidup sehari-hari. Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis menyimpulkan ada dua isu yang ada di SMP Xaverius I Kabanjahe
  • 8. 8 yang dapat dicari solusi permasalahanya dan dijadikan sebagai sarana untuk mengaktualisasikan nilai-nilai. Isu tersebut antara lain kurang optimalnya pembelajaran daring agama Katolik di SMP Xaverius I Kabanjahe, Kurangnya minat siswa Katolik di SMP Xaverius I Kabanjahe dalam menghafal doa Bapa Kami, dan kurangnya minat siswa Katolik kelas VIII SMP Xaverius I Kabanjahe dalam membaca Kitab Suci. 1.2 Tupoksi Organisasi 1.2.1 Profil Organisasi Nama Instansi : SMP Xaverius I Kabanjahe Status Kepemilikan : Yayasan Don Bosco KAM Alamat : Jl Katepul No. 2 Kabanjahe Desa/Kelurahan : Gung Negeri Kecamatan : Kabanjahe Kabupaten : Karo Provinsi : Sumatera Utara Kode Pos : 22112 1.2.2 Visi SMP SMP Xaverius 1 Kabanjahe Membentuk Manusia yang beriman cerdas berkarakter terampil terbuka pada perubahan zaman dan memiliki semangat cinta kasih dan berwawasan lingkungan 1.2.3 Misi SMP 1. Meningkatkan penghayatan iman dan rasa syukur atas kebaikan dan cinta kasih Tuhan. 2. Menumbuh kembangkan potensi bakat minat peserta didik melalui kegiatan kelompok bidang studi dan kegiatan ekstrakurikuler. 3. Meningkatkan pemahaman dan pengalaman budaya kasih pada warga sekolah 4. Menanamkan nilai-nilai norma budi pekerti dan menghargai perbedaan 5. Mengembangkan lingkungan sekolah. Yang sehat, rapi, bersih, aman dan nyaman.
  • 9. 9 6. Menumbuhkan kedisiplinan rasa kekeluargaan dan semangat dari seluruh warga sekolah 7. Mewujudkan siswa yang mempunyai bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yagn berguna bagi masa depannya 1.2.4 Tujuan 1. Meletakkan dasar kecerdasan pengetahuan kepribadian akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dalam mengikuti pendidikan lebih lanjut. 2. Menjadikan SMP Santo Xaverius 1 Kabanjahe sebagai sekolah yang memiliki lingkungan yang asri dan tertib kekeluargaan sehat jasmani dan rohani melalui program 9K: Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keteladanan Keindahan, Kerindangan, Kekeluargaan, Kesehatan, Keterbukaan, Keteledanan. 1.3 Tujuan Organisasi Secara umum tujuan SMP Xaverius I Kabanjahe sebagai salah satu sekolah jenjang pendidikan menengah Pertama adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Secara lebih mendetail, tujuan SMP Xaverius I Kabanjahe akan dijabarkan secara efektif, yaitu sebagai berikut : 1. Unggul dalam bidang kebersihan, kesehatan (UKS) dan penghijauan sekolah. 2. Unggul dalam kemampuan berbahasa Inggris dan debat bahasa Inggris. 3. dll 1.3.1 Nilai nilai Organisasi Nilai organisasi yang menjadi pedoman sesuai dengan nilai-nilai Don Bosco, yaitu : Bersahabat (gotong-royong/solider, nasionalis, ramah, empat, gembira, mengampuni, murahhati dan tulus), Berdedikasi (disiplin, loyal, komit, melayani, jujur, menguasai diri, rendah hati, bersyukur dan kerja keras) dan Memerdekakan (demokratis, kreatif, toleran, percayadiri dan optimis).
  • 10. 10 Berdasarkan Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 bahwa pelaksanaan beban kerja guru yakni selama 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam kerja efektif bagi Guru mencakup kegiatan pokok: 1. Merencanakan Pembelajaran atau Pembimbingan, meliputi: pengkajian kurikulum dan silabus pembelajaran/pembimbingan/program kebutuhan khusus pada satuan pendidikan. Pengkajian program tahunan dan semester. Pembuatan RPP/Pembimbingan sesuai standar proses atau rencana pelaksanaan pembimbingan. 2. Melaksanakan Pembelajaran atau Pembimbingan (Pelaksanaan dari RPP), Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL), Rencana Pelaksanaan Bimbingan (RPB). 3. Menilai Hasil Pembelajaran atau Pembimbingan (merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik pada aspek sikap, pengetahuan, dan ktreampilan). 4. Membimbing dan Melatih Peserta Didik (kegiatan kokurikuler dan/atau kegiatan ekstrakurikuler). 5. Melaksanakan Tugas Tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru. Pemenuhan beban kerja tersebut dilaksanakan dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. 1.3.2 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk meningkatkan minat siswa Katolik kelas VIII di SMP Xaverius I Kabanjahe dalam membaca Kitab Suci. 2. Supaya siswa Katolik kelas VIII di SMP Xaverius I Kabanjahe semakin mengenal dan mencintai Kitab Suci sebagai salah satu sumber ajaran iman Katolik. 3. Untuk menerapkan nilai-nilai dasar pendidik yang BerAKHLAK yaitu: a. Berorientasi Pelayanan (berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat) b. Akuntabel (bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan) c. Kompeten (terus belajar dan mengembangkan kapabilitas)
  • 11. 11 d. Harmonis (saling peduli dan menghargai perbedaan) e. Loyal (berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara) f. Adaptif (terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan serta menghadapi perubahan) g. Kolaboratif (membangun kerja sama yang sinergis) 1.4 Manfaat Adapun Manfaat Kegiatan Rancangan Aktualisasi ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Penulis: Memahami dan mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar pendidik BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) sebagai panduan perilaku bagi guru di unit kerja. 2. Bagi Unit Kerja: Unit Kerja semakin dapat meningkatkan efektifitas, efesiensi,inovasi, serta mutu pelayanan dengan penerapan nilai-nilai dasar pendidik demi tercapainya visi dan misi Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi di UPT SMP Xaverius I Kabanjahe . 3. Bagi Siswa : Peserta didik menjadi pelaku dalam kegiatan yang dilaksanakan yang melahiran perubahan karakter dalam diri peserta didik menjadi lebih baik, khususnya dalam hal keaktifan membaca Kitab Suci.
  • 12. 12 BAB II IDENTIFIKASI DAN ANALISIS ISU 2.1 Identifikasi Dalam menyelesaikan permasalahan di tempat kerja, tahap pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi isu. Pengertian isu menurut Regester dan Larkin adalah sebuah kondisi atau peristiwa, baik yang berlangsung di internal maupun eksternal organisasi, yang jika berlanjut akan menjadi efek yang signifikan pada fungsi dan kinerja organisasi tersebut di masa datang. Isu bisa meliputi masalah, perubahan, peristiwa, situasi, kebijakan, atau nilai yang tengah berlangsung dalam kehidupan bermasyarakat. Identifikasi isu dalam kegiatan aktualisasi ini diperoleh dari penemuan masalah atau problematika yang terjadi pada instansi penulis yakni SMP Xaverirus I Kabanjahe, Kabupaten Karo secara khusus dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik. Adapun identifikasi isu tersebut adalah: 1. Kurang optimalnya pembelajaran daring agama Katolik di SMP Xaverirus I Kabanjahe—Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet. Idealnya dunia pendidikan harus tetap berjalan dengan baik di tengah pandemi yang melanda. Guru harus mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online). Siswa harus memiliki kesadaran pentingnya belajar dan kemauan beradaptasi dengan situasi dan model pembelajaran yang baru. Orangtua harus menjadi pendamping anak dalam belajar dalam rangka membangun kolaborasi dengan guru. Namun fakta menunjukkan bahwa belum optimalnya pembelajaran Agama Katolik secara daring ditunjukkan dengan kehadiran siswa dalam proses pembelajaran daring dan minimnya partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran serta pengumpulan tugas. Pembelajaran daring yang membatasi pertemuan secara
  • 13. 13 fisik pada faktanya membuat anak acuh tak acuh dalam pembelajaran serta dengan mudah membangun berbagai alasan untuk membenarkan ketidakhadiran dalam Pembelajaran Daring. 2. Rendahnya motivasi siswa Katolik kelas VIII SMP Xaverirus I Kabanjahe dalam membaca Kitab Suci—Seorang Kudus Katolik St Hironimus berkata “Yang tidak mengenal Kitab Suci, tidak mengenal Allah”. Perkataan ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya untuk membaca Kitab Suci sebagai dasar iman serta pedoman hidup. Kitab Suci harus diperkenalkan kepada anak sejak dini untuk menjadi sebuah kebiasaan yang melekat dalam hidupnya sehari-hari. Siswa harus menaruh minat untuk membaca kitab suci yang merupakan dasar dari Pembelajaran Agama Katolik di Sekolah. Namun fakta menunjukkan bahwa rendahnya keaktifan siswa Katolik dalam membaca Kitab Suci, hal ini ditunjukkan melalui data hasil laporan keaktifan siswa Katolik dalam hal membaca Alkitab selama bulan September 2022. 2.2 Analisis dan Penetapan Isu Terpilih dan Penyebabnya 2.2.1 Analisis Isu dengan Metode APKL Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL). Teknik APKL adalah teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu: 1. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa sekarang; 2. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya; 3. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang; 4. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu yang prioritas.
  • 14. 14 Isu-isu yang berhasil diidentifikasi kemudian akan divalidasi terlebih dahulu menggunakan perangkat APKL. Perangkat evaluasi APKL memvalidasi isu berdasarkan empat item, yaitu : Aktual, artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat; Problematik, artinya memiliki dimensi masalah yang kompleks; Kekhalayakan, artinya menyangkut hajat hidup orang banyak; Layak, artinya masuk akal dan realistis, serta relevan untuk dicarikan solusinya. Berdasarkan isu-isu yang telah diambil diatas maka analis isu menggunakan kriteria APKL, dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 2.1 Analisis Isu dengan Menggunakan APKL NO ISU KRITERIA APKL KETERANGAN A P K L 1 Kurang optimalnya pembelajaran daring agama Katolik di SMP Xaverirus I Kabanjahe.    X Tidak Memenuhi 2 Rendahnya minat siswa Katolik kelas VIII dalam membaca Kitab Suci. Di SMP Xaverirus I Kabanjahe.     Memenuhi Keterangan : A = Aktual K = Kekhalayakan, P = Problematik L = Layak Berdasarkan hasil analisis di atas, ada 2 isu yang memenuhi syarat yakni: Rendahnya motivasi siswa Katolik kelas VIII SMP Xaverirus I Kabanjahe dalam membaca Kitab Suci. 2.2.2 Penetapan Isu Terpilih Dengan Teknik USG Hasil validasi isu yang menunjukkan tiga isu yang valid, kemudian dianalisis lebih lanjut menggunakan perangkat USG. USG merupakan kependekan dari Urgency, Seriousness, Growth yang merupakan salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Cara menggunakan USG adalah dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai (likert). Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas.
  • 15. 15 Keterangan penjelasan mengenai pengertian urgency, seriousness, dan growth diuraikan sebagai berikut :  Urgency merupakan seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tersebut.  Seriousness merupakan seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain jika masalah penyebab isu tidak dipecahkan.  Growth merupakan seberapa besar kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan dengan kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin memburuk kalau dibiarkan. Tabel 2.2 Analisis Isu dengan Menggunakan USG NO ISU Kriteria USG TOTAL Priorit as U S G 2 Rendahnya motivasi baca Kitab Suci siswa Katolik di SMP Xaverius-1 Kabanjahe 5 5 5 15 I Keterangan: U: Urgency; S=Seriousness; G: Growth. Interval Penentuan Prioritas:  Angka 1 : sangat tidak mendesak/gawat dan dampak;  Angka 2 : tidak mendesak/gawat dan dampak;  Angka 3 : cukup mendesak/gawat dan dampak;  Angka 4 : mendesak/gawat dan dampak;  Angka 5 : sangat mendesak/gawat dan dampak Berdasarkan tabel di atas, dari 2 isu yang sangat layak diangkat dan menjadi bahan perhatian adalah “Rendahnya Motivasi Siswa Katolik Kelas VIII dalam Membaca Kitab Suci di SMP Xaverirus I Kabanjahe ”. 2.2.3 Analisis Penyebab Isu Menggunakan Fishbone
  • 16. 16 Setelah ditetapkan isu prioritas, maka dicari penyebab yang mengakibatkan terjadinya isu “Rendahnya minat siswa Katolik Kelas VIII dalam membaca Kitab Suci di SMP Xaverius I Kabanjahe” menggunakan analisis fishbone. Diagram ini merupakan suatu alat untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan menggambarkan secara detail semua penyebab yang berhubungan dengan suatu permasalahan. Kategori penyebab permasalahan yang saya gunakan adalah manusia, metode, lingkungan, dan fasilitas sehingga hasilnya digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.1 Analisis Penyebab Isu menggunakan Fish Bone Setelah dilakukan analisis penyebab terhadap isu prioritas dengan menggunakan Fishbone, diperoleh penyebab-penyebab prioritas yang perlu diselesaikan, yaitu: 1. MANUSIA a) Rendahnya minat siswa membaca Kitab Suci b) Guru kurang memotivasi c) Rendahnya kesadaran siswa dalam mengenal Kitab Suci 2. METODE a) Metode pembelajaran kurang menarik b) Minimnya pemanfaatan teknologi dan media sosial 3. LINGKUNGAN a) Minimnya dukungan orangtua b) Minimnya keaktifan di gereja 4. FASILITAS Metode LINGKUNGAN MANUSIA RENDAHNYA MOTIVASI SISWA KATOLIK KELAS VIII DALAM MEMBACA KITAB SUCI DI SMP XAVERIUS I KABANJAHE Metode pembelajaran kurang menarik Minimnya pemanfaatan teknologi & media sosial Minimnya keaktifan di gereja Minimnya dukungan orangtua Rendahnya Motivasi Siswa Membaca KS Guru kurang memotivasi Rendahnya Kesadaran siswa dalam mengenal KS Kurangnya penggunaan aplikasi KS di Android
  • 17. 17 a) Kurangnya penggunaan aplikasi Kitab Suci di Android 2.3 Dampak Isu Terpilih Jika isu ini tidak dicari solusinya, maka akan berdampak terhadap: 1) Kurangnya kesadaran siswa akan Kitab Suci sebagai dasar iman Katolik 2) Kurangnya pemahaman siswa terhadap ajaran Kitab Suci sebagai penanaman nilai-nilai karakter 3) Rusaknya moralitas, etika, dan disiplin siswa 4) Maraknya kenakalan remaja, pergaulan bebas, dan kecanduan game online yang membahayakan karena siswa tidak dibina dengan pembinaan iman dan ketakwaan terhadap Tuhan.
  • 18. 18 BAB III STRATEGI PENYELESAIAN ISU 3.1 Penetapan Gagasan dan Kegiatan Kreatif 3.1.1 Penetapan Gagasan Berdasarkan tabulasi USG seperti tercantum di atas, ditemukan isu utama yang memenuhi syarat dan ditetapkan isu paling prioritas yakni “Rendahnya Minat Siswa Katolik Kelas VIII dalam Membaca Kitab Suci di SMP Xaverius I Kabanjahe” Untuk itulah, penulis mengambil isu tersebut untuk diambil langkah perbaikan dengan meangaktualisasikan nilai-nilai dasar pendidik dengan judul “Peningkatan Minat Siswa Katolik Kelas VIII dalam Membaca Kitab Suci di SMP Xaverius I Kabanjahe.” 3.1.2 Kegiatan Kreatif Adapun kegiatan kreatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat siswa Katolik dalam hal membaca Alkitab antara lain melaksanakan kegiatan sebagai berikut: 1. Membuat Gerakan ABKS (Ayo Baca Kitab Suci) a. Konsultasi dengan Kepala Sekolah tentang kegiatan yang akan saya lakukan. b. Membuat Materi Sosialisasi ABKS dengan video dan mengupload ke youtube. c. Mensosialisasikan Gerakan ABKS kepada siswa secara tatap muka di kelas dengan menayangkan kembali video sosialisasi.. d. Menyiapkan perikop Kitab Suci yang akan dibaca oleh siswa. e. Membuat pertanyaan panduan untuk mendalami Kitab Suci. f. Meminta siswa untuk membaca perikop yang sudah ditentukan g. Meminta siswa untuk menjawab pertanyaan panduan. h. Memberikan penilaian kepada siswa sebagai bentuk evaluasi. i. Mempertanggungjawabkan kegiatan yang sudah dilaksanakan kepada Kepala Sekolah. 2. Membuat Video Nyanyian KSPL (Kitab Suci Perjanjian Lama) Katolik
  • 19. 19 a. Konsultasi dengan Kepala Sekolah tentang rencana kegiatan yang akan saya lakukan. b. Menyanyikan dan Merekam lagu KSPL. c. Mengupload ke Youtube d. Mensosialisasikan lagu tersebut kepada siswa melalui WhatUp Group. e. Meminta siswa mempelajari dan menghafal lagu KSPL. f. Meminta siswa untuk mengucapkan atau menyanyikan lagu KSPL di depan kelas. g. Memberi Penilaian Kepada siswa sebagai bentuk evaluasi. h. Melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala Sekolah sebagai bentuk pertanggung jawaban. 3. Membuat Video Nyanyian KSPB (kitab Suci Perjanjian Baru) a. Konsultasi dengan Kepala Sekolah tentang rencana kegiatan yang akan saya lakukan. b. Menyanyikan dan Merekam lagu KSPL Deuterokanonika. c. Mengupload ke Youtube d. Mensosialisasikan lagu tersebut kepada siswa melalui WAG. e. Meminta siswa mempelajari dan menghafal lagu KSPB. f. Meminta siswa mengucapkan atau menyanyikan isi lagu KSPB g. Memberi Penilaian Kepada siswa sebagai bentuk evaluasi. h. Melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala Sekolah sebagai bentuk pertanggung jawaban. 4. Menuliskan Satu Ayat Emas Kitab Suci setiap hari di Grup WA a. Konsultasi dengan Kepala Sekolah tentang rencana kegiatan yang akan saya lakukan. b. Menyiapkan perikop-perikop Kitab Suci yang akan dibaca oleh siswa setiap harinya c. Meminta siswa untuk menuliskan satu ayat emas di grup WA d. Membuat rekapitulasi keaktifan siswa dalam menuliskan ayat emas e. Menyatukan seluruh ayat emas dalam bentuk Word
  • 20. 20 f. Melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala Sekolah sebagai bentuk pertanggung jawaban. 5. Membuat TTS Kitab Suci sebelum memulai pelajaran Agama Katolik a. Konsultasi dengan Kepala Sekolah tentang rencana kegiatan yang akan saya lakukan. b. Menyusun Kumpulan soal TTS Kitab Suci c. Meminta siswa untuk mengerjakan TTS sebelum pelajaran dimulai d. Memberikan penilaian terhadap siswa. e. Melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala Sekolah sebagai bentuk pertanggung jawaban. 3.2 Relevansi Rencana Kegiatan Dengan Aktualisasi Agenda 2 (Nilai-Nilai Dasar Pendidik dan Core Value guru yang BerAKHLAK) Dalam membuat rancangan aktualisasi ini, penulis menerapkan nilai-nilai dasar guru yang terdiri dari BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaftif dan Kolaboratif). Berikut ini uraian tentang relevansi rencana kegiatan dengan aktualisasi nilai-nilai dasar guru yaitu : 1) Berorientasi Pelayanan—Berorientasi pelayanan adalah komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Adapun panduan perilakunya yaitu: a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat. b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan. c. Melakukan perbaikan tiada henti. 2) Akuntabel—Akuntabel adalah bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan. Adapun panduan perilakunya yaitu: a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan berintegritas tinggi. b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien. c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
  • 21. 21 3) Kompeten—Kompeten adalah terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. Adapun panduan perilakunya yaitu: a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah. b. Membantu orang lain belajar. c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. 4) Harmonis—Harmonis adalah saling peduli dan menghargai perbedaan. Adapun panduan perilakunya yaitu: a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya. b. Suka menolong orang lain. c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif. 5) Loyal—Loyal adalah berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara. Adapun panduan perilakunya yaitu: a) Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. b) Setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah. c) Menjaga nama baik sesame rekan guru, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga rahasia jabatan dan negara. 6) Adaptif—Adaptif adalah terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi perubahan. Adapun panduan perilakunya yaitu: a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan. b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas. c. Bertindak proaktif. 7) Kolaboratif—Kolaboratif adalah membangun kerjasama yang sinergis. Adapun panduan perilakunya yaitu: a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi. b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah. c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
  • 22. 22 Berikut ini adalah relevansi antara nilai dasar standar operasional pendidikan dalam pelaksanaan pembelajaran oleh semua guru di sekolah dalam suasana belajar 1) Interaktif, artinya metode pembelajaran melibatkan siswa secara aktif. 2) Inspiratif, pembelajaran yang bertujuan untuk mengkaji ide-ide baru dari siswa. 3) Menyenangkan, pembelajaran yang membebaskan siswa untuk berani mencoba, bertindak, bertanya dan mengemukakan pendapat. 4) Menantang, artinya pembelajaran harus melibatkan interaksi antara guru dan siswa lebih komunikatif. Pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas. Guru secara inovatif menyampaikan materi sehingga siswa dapat belajar secara mandiri sehingga siswa dapat menemukan sendiri pembelajaran yang menyenangkan sekaligus menantang. 5) Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan karakteristik dan minat siswa dengan membuat berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang dapat menumbuhkan dan meningkatkan minat serta bakat siswa. Kegiatan ekstrakurikuler di SMP Xaverius I Kabanjahe meliputi: a) Bimbel Matematika b) English Club c) Paduan Suara d) dll 6) Selain kegiatan ekskul, siswa juga bisa mengembangkan minat dan bakat mereka pada perayaan-perayaan Nasional dan Kerohanian yang dilaksanakan di sekolah seperti: 1. Perayaan Natal 2. Perayaan Paskah 3. Perpisahan Sekolah 3.2.1 SMART Pendidik Era Teknologi Informasi saat ini memberikan kemudahan dalam melakukan segala hal. Banyak manfaat yang diperoleh dari kemajuan teknologi informasi, salah satunya perkembangan pesat bidang komunikasi. Sesuai dengan 5 arahan presiden dalam upaya percepatan transformasi digital, pengembangan SDM merupakan salah
  • 23. 23 satu fokus Presiden. Berdasarkan petunjuk khusus dari Presiden pada Rapat Terbatas Perencanaan Transformasi Digital, bahwa transformasi digital di masa pandemi maupun pandemi yang akan datang akan mengubah secara struktural cara kerja, beraktivitas, berkonsumsi, belajar, bertransaksi yang sebelumnya luring dengan kontak fisik menjadi lebih banyak ke daring yang akan dihadapi oleh semua lapisan masyarakat khususnya guru. Dalam hal tersebut berikut merupakan empat pilar literasi digital yaitu: 1) Digital Skills (Cakap Bermedia Digital) merupakan dasar dari kompetensi literasi digital yaitu mengetahui, memahami, menggunakan perangkat keras, Teknologi Informasi Komunikasi dan sister Operasi. 2) Digital Culture (Budaya Bermedia Digital) sebagai wujud di mana kompetensi digital individu difungsikan agar mampu berperan sebagai warganegara dalam batas-batas formal yang berkaitan dengan hak, kewajiban, dan tanggung jawabnya. 3) Digital Ethics (Etika Bermedia Digital) sebagai panduan berperilaku terbaik di ruang digital membawa individu untuk bisa menjadi bagian masyarakat digital. 4) Digital Safety (Aman Bermedia Digital) sebagai panduan bagi individu agar dapat menjaga keselamatan dirinya. Nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang dimasukkan dalam kerangka literasi digital dapat diklasifikasikan menjadi dua pokok besar, yaitu: 1) Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Landasan Kecakapan Digital Dalam Kehidupan Berbudaya, Berbangsa dan Bernegara. Adapun kompetensi yang dibutuhkan adalah Cakap Paham. 2) Internalisasi (Penerapan) Nilai-Nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika di Ruang Digital. Adapun kompetensi yang dibutuhkan adalah Cakap Produksi, Cakap Distribusi, Cakap Partisipasi dan Cakap Kolaborasi. 3.2.2 Rancangan Aktualisasi
  • 24. 24 Berdasarkan hasil terpilihnya isu “Rendahnya motivasi siswa Katolik Kelas VIII dalam membaca Kitab Suci di SMP Xaverius I Kabanjahe”, maka akan dilakukan beberapa kegiatan untuk mengatasi hal tersebut yang tertera dibawah ini: Unit Kerja : UPT SMP Xaverius I Kabanjahe Identifikasi Isu : 1) Kurang optimalnya pembelajaran daring agama Katolik di SMP Xaverius I Kabanjahe 2) Rendahnya minat siswa Katolik Kelas VIII dalam membaca Kitab Suci di SMP Xaverius I Kabanjahe Isu yang Diangkat : Rendahnya motivasi siswa Katolik Kelas VIII dalam membaca Kitab Suci di SMP Xaverius I Kabanjahe Gagasan Pemecahan Isu Peningkatan Motivasi Siswa Katolik Kelas VIII dalam Membaca Kitab Suci di SMP Xaverius I Kabanjahe N o Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkatitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Tujuan Dan Sasaran Organisasi Penguat an Nilai Organis asi 1 Membuat Gerakan ABKS (Ayo Baca Kitab Suci) 1. Konsultasi dengan Kepala Sekolah tentang kegiatan yang akan saya lakukan. 2. Membuat Materi Sosialisasi ABKS dengan video dan mengupload ke youtube. 3. Mensosialisasikan Gerakan ABKS kepada siswa secara tatap muka di kelas dengan menayangkan kembali video sosialisasi.. 4. Menyiapkan perikop Kitab Suci yang akan dibaca oleh siswa. 5. Membuat pertanyaan Terlaksana nya Gerakan ABKS (Ayo Baca Kitab Suci) di sekolah Berorientasi Pelayanan Membuat sebuah gerakan sebagai bentuk pelayanan kepada siswa Akuntabel Mempertanggungj awabkan kegiatan yang dilakukan kepada atasan Kompeten Mampu membuat sebuah gerakan untuk membaca Kitab Suci Harmonis Membantu siswa
  • 25. 25 panduan untuk mendalami Kitab Suci. 6. Meminta siswa untuk membaca perikop yang sudah ditentukan 7. Meminta siswa untuk menjawab pertanyaan panduan. 8. Berkomunikasi dengan orangtua dan wali kelas apabila ada siswa yang tidak hadir atau tidak aktif dalam kegiatan. 9. Memberikan penilaian kepada siswa sebagai bentuk evaluasi. 10. Mempertanggungjawab kan kegiatan yang sudah dilaksanakan kepada Kepala Sekolah. mengetahui isi Kitab Suci melalui Gerakan ABKS Loyal Mengamalkan Nilai Pancasila Sila Pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” Adaptif Menyesuaikan diri terhadap perubahan serta terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas Kolaboratif Menjalin kerjasama dengan atasan, orangtua, guru, dan siswa 2 Membuat Video Nyanyian KSPL (Kitab Suci Perjanjia n Lama) Katolik 1. Konsultasi dengan Kepala Sekolah tentang rencana kegiatan yang akan saya lakukan. 2. Menyanyikan dan Merekam lagu KSPL Deuterokanonika. 3. Mengupload ke Youtube 4. Mensosialisasikan lagu tersebut kepada siswa melalui WAG. 5. Meminta siswa mempelajari dan menghafal lagu KSPL. 6. Meminta siswa untuk Terlaksana nya Kegiatan Membuat Video Nyanyian KSPL yang diunggah ke youtube dan dapat ditonton oleh siswa kapanpun Berorientasi Pelayanan Membuat sebuah video nyanyian Kitab Suci sebagai salah satu bentuk pelayanan kepada siswa Akuntabel Mempertanggungj awabkan kegiatan yang dilakukan kepada atasan Kompeten Mampu membuat video nyanyian
  • 26. 26 mengucapkan atau menyanyikan lagu KSPL di depan kelas. 7. Berkomunikasi dengan orangtua dan wali kelas apabila ada siswa yang tidak hadir atau tidak aktif dalam kegiatan. 8. Memberi Penilaian Kepada siswa sebagai bentuk evaluasi. 9. Melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala Sekolah sebagai bentuk pertanggung jawaban. Kitab Suci Perjanjian Lama untuk mengajak siswa lebih mengenal Kitab Suci Harmonis Membantu siswa mengetahui isi Kitab Suci melalui melalui Video Loyal Mengamalkan Nilai Pancasila Sila Pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” Adaptif Menyesuaikan diri terhadap perubahan serta terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas dengan menggunakan teknologi. Kolaboratif Menjalin kerjasama dengan atasan, orangtua, guru, dan siswa 3 Membuat Video Nyanyian KSPB (Kitab Suci 1. Konsultasi dengan Kepala Sekolah tentang rencana kegiatan yang akan saya lakukan. 2. Menyanyikan dan Merekam lagu KSPL Terlaksana nya Kegiatan Membuat Video Nyanyian Berorientasi Pelayanan Membuat sebuah video nyanyian Kitab Suci sebagai salah satu bentuk
  • 27. 27 Perjanjia n Baru) Deuterokanonika. 3. Mengupload ke Youtube 4. Mensosialisasikan lagu tersebut kepada siswa melalui WAG. 5. Meminta siswa mempelajari dan menghafal lagu KSPB. 6. Meminta siswa mengucapkan atau menyanyikan isi lagu KSPB 7. Berkomunikasi dengan orangtua dan wali kelas apabila ada siswa yang tidak hadir atau tidak aktif dalam kegiatan. 8. Memberi Penilaian Kepada siswa sebagai bentuk evaluasi. 9. Melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala Sekolah sebagai bentuk pertanggung jawaban. KSPB yang diunggah ke youtube dan dapat ditonton oleh siswa kapanpun pelayanan kepada siswa Akuntabel Mempertanggungj awabkan kegiatan yang dilakukan kepada atasan Kompeten Mampu membuat video nyanyian Kitab Suci Perjanjian Baru untuk mengajak siswa lebih mengenal Kitab Suci Harmonis Membantu siswa mengetahui isi Kitab Suci melalui melalui Video Loyal Mengamalkan Nilai Pancasila Sila Pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” Adaptif Menyesuaikan diri terhadap perubahan serta terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas dengan menggunakan teknologi. Kolaboratif Menjalin
  • 28. 28 kerjasama dengan atasan, orangtua, guru, dan siswa 4 Menulisk an Satu Ayat Emas Kitab Suci setiap hari di Grup WA 1. Konsultasi dengan Kepala Sekolah tentang rencana kegiatan yang akan saya lakukan. 2. Menyiapkan perikop- perikop Kitab Suci yang akan dibaca oleh siswa setiap harinya 3. Meminta siswa untuk menuliskan satu ayat emas di grup WA 4. Membuat rekapitulasi keaktifan siswa dalam menuliskan ayat emas 5. Menyatukan seluruh ayat emas dalam bentuk Word 6. Berkomunikasi dengan orangtua dan wali kelas apabila ada siswa yang tidak hadir atau tidak aktif dalam kegiatan. 7. Melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala Sekolah sebagai bentuk pertanggung jawaban. Terlaksana nya kegiatan menuliska n satu ayat emas Kitab Suci setiap hari di grup WA Berorientasi Pelayanan Menyiapkan perikop-perikop Kitab Suci sebagai salah satu bentuk pelayanan kepada siswa Akuntabel Mempertanggungj awabkan kegiatan yang dilakukan kepada atasan Kompeten Mampu menyiapkan perikop-perikop Kitab Suci untuk mengajak siswa lebih mengenal dan mencintai Kitab Suci Harmonis Membantu siswa mengenal dan membaca Kitab Suci lewat perikop- perikop yang diberikan oleh guru Loyal Mengamalkan Nilai Pancasila Sila Pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”
  • 29. 29 Adaptif Menyesuaikan diri terhadap perubahan serta terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas. Kolaboratif Menjalin kerjasama dengan atasan, orangtua, guru, dan siswa. 5 Membuat TTS Kitab Suci sebelum memulai pelajaran Agama Katolik 1. Konsultasi dengan Kepala Sekolah tentang rencana kegiatan yang akan saya lakukan. 2. Menyusun Kumpulan soal TTS Kitab Suci 3. Meminta siswa untuk mengerjakan TTS sebelum pelajaran dimulai 4. Berkomunikasi dengan orangtua dan wali kelas apabila ada siswa yang tidak hadir atau tidak aktif dalam kegiatan. 5. Memberikan penilaian terhadap siswa. 6. Melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala Sekolah sebagai bentuk pertanggung jawaban. Terlaksana nya kegiatan membuat TTS Kitab Suci sebelum pelajaran Agama Katolik dimulai Berorientasi Pelayanan Menyiapkan TTS Kitab Suci sebagai salah satu bentuk pelayanan kepada siswa Akuntabel Mempertanggungj awabkan kegiatan yang dilakukan kepada atasan Kompeten Mampu menyiapkan TTS Kitab Suci untuk mengajak siswa lebih mengenal dan mencintai Kitab Suci Harmonis Membantu siswa mengenal dan membaca Kitab Suci melalui TTS yang diberikan
  • 30. 30 oleh guru Loyal Mengamalkan Nilai Pancasila Sila Pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” Adaptif Menyesuaikan diri terhadap perubahan serta terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas dengan menggunakan teknologi. Kolaboratif Menjalin kerjasama dengan atasan, orangtua, guru, dan siswa. 3.2.3 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi NO KEGIATAN BULAN RENCANA BUKTI KEGIATAN September 2022 I II III IV 1 Membuat Gerakan ABKS (Ayo Baca Kitab Suci) - Screenshoot Video Youtube yang sudah di upload - Link youtube ABKS - Poto kegiatan sosialisasi kepada siswa menggunakan proyektor. 2 Membuat Video Nyanyian KSPL (Kitab Suci Perjanjian Lama) Katolik - Link dan screenshoot Youtube KSPL Katolik - Poto dan video siswa menyanyikan lagu KSPL Katolik 3 Membuat Viedo Nyanyian KSPB - Link dan screenshoot Youtube
  • 31. 31 (Kitab Suci Perjanjian Baru) KSPB - Poto dan video siswa menyanyikan lagu KSPB 4 Menuliskan Satu Ayat Emas Kitab Suci setiap hari di Grup WA - Daftar perikop Kitab Suci yang dibaca siswa - Screenshoot keaktifan siswa dalam penulisan ayat emas di Grup WA 5 Membuat TTS Kitab Suci sebelum memulai pelajaran Agama Katolik - Poto TTS Kitab Suci - Poto Kegiatan siswa mengerjakan TTS Kitab Suci
  • 32. 32 BAB IV PENUTUP Demikian laporan Pengembangan Kepribadian Bekelanjutan (PKB) ini dibuat dalam rangka peningkatan motivasi siswa Katolik Kelas VIII dalam membaca Kitab Suci di SMP Xaverius I Kabanjahe .
  • 33. 33 BAB V LEMBAR PENILAIAN DAN PENGESAHAN DARI YPK DON BOSCO KAM No Hal Penilaian 1 Judul 2 Latar Belakang 3 Isi 4 Analisis, Membandingkan Isi Dengan Latar Belakang 5 Kesimpulan Dan Saran Hasil Penilaian : …………………………………………………………………………….… …………………………………………………………………………….… .….….……………………………………………………………………..… ………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………. Catatan : ………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………….. Medan, ……., ………………., 2022 Penilai …………………………………………..
  • 34. 34 DAFTAR PUSTAKA Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Republik Indonesia. 2020. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Satuan Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2020. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2020 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia. 2020. Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan. Hamzah B. Uno. (2014). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: BumiAksara. Hamalik, Oemar. (1993). Sistem Pembelajaran Jarak Jauh. Bandung: Trigenda Karya. Haidir & Salim. (2014). Strategi Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing. Hurlock, Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga, 2000. Ikhsan Muhammad & Afdal.(2016).”Kajian Motivasi Belajar Siswa Dalam PembelajaranKimia Menggunakan Daring Lab”,dalam Jurnal Pendas Mahakam, Vol. 1.