Makalah ini membahas pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa. Lingkungan belajar meliputi lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Faktor-faktor dari ketiga lingkungan tersebut dapat mempengaruhi prestasi belajar, seperti cara mengajar guru, fasilitas sekolah, dukungan orang tua, dan lingkungan sosial di sekitar siswa.
1. TUGAS : MAKALAH MULOK
HUBUNGAN ANTARA SIKAP BELAJAR SISWA
TERHADAP LINGKUNGAN FISIK DENGAN
PRESTASI BELAJAR SISWA
Oleh :
Kelompok 5 :
Irsan Shahid
Wd. Neni
Wijaya Mandala P.
SMA NEGERI 1 RAHA
TAHUN AJARAN 2013/2014
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses belajar agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi pada dirinya
untuk dapat memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak
mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Pendidikan juga merupakan kebutuhan yang vital bagi individu. Dalam arti sederhana
pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai
dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaan. Selanjutnya, pendidikan diartikan
sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa
atau mencapai tingkat hidup yang lebih tinggi dalam arti mental. Peningkatan kualitas sumber
daya manusia merupakan salah satu penekanan dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang
dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang tujuan Pendidikan Nasional Bab II Pasal
3 yang berbunyi: “Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Adanya Undang-Undang tersebut, maka pendidikan harus tetap menjadi prioritas utama
untuk diusahakan kelengkapan sarana dan prasarananya terutama untuk sekolah. Salah satu
tugas penting sekolah adalah menyiapkan siswa agar dapat mencapai perkembangannya
secara optimal. Seorang siswa dikatakan dapat mencapai perkembangannya secara optimal
apabila siswa dapat memperoleh pendidikan dan prestasi belajar yang sesuai dengan bakat,
kemampuan dan minat yang dimilikinya.
3. Manusia tumbuh dan berkembang dalam lingkungan. Lingkungan tidak dapat dipisahkan
dalam kehidupan manusia. Lingkungan selalu mengitari manusia dari waktu ke waktu,
sehingga antara manusia dan lingkungan terdapat hubungan timbal balik dimana lingkungan
mempengaruhi manusia dan sebaliknya manusia juga mempengaruhi lingkungan. Begitu pula
dalam proses belajar mengajar, lingkungan merupakan sumber belajar yang berpengaruh
dalam proses belajar dan perkembangan anak.
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar anak.
Menurut Slameto dalam bukunya yang berjudul Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya menyebutkan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi belajar
siswa yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern terdiri dari atas faktor-faktor
jasmaniah, psikologi, minat, motivasi dan cara belajar. Faktor ekstern yaitu faktor-faktor
keluarga, sekolah dan masyarakat.
Sedangkan menurut Ngalim Purwanto, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar di
bedakan menjadi dua golongan: [1]
a. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor individual.
b. Faktor yang ada di luar individu yang kita sebut faktor sosial. Yang termasuk ke dalam
faktor individual antara lain: faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi,
dan faktor pribadi. Sedangkan yang termasuk faktor sosial antara lain faktor
keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, lingkungan dan kesempatan
yang tersedia, dan motivasi sosial.
Lingkungan mempengaruhi perkembangan individu. Lingkungan banyak memberikan
pengalaman kepada individu. Pengalaman yang diperoleh oleh individu ikut mempengaruhi
hal belajar yang bersangkutan, terutama pada transfer belajarnya.
Lingkungan pertama yang mempengaruhi belajar anak adalah lingkungan keluarga,
karena lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama pra sekolah yang
4. dikenal anak pertama kali dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Selain hal tersebut,
lingkungan keluarga adalah lingkungan sosial siswa yang banyak mempengaruhi kegiatan
belajar siswa. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, demografi keluarga (letak
rumah), ketegangan keluarga, Cara orang tua mendidik anak, relasi antara anggota keluarga
yang dekat, suasana rumah yang nyaman dan tentram, keadaan ekonomi keluarga dan
perhatian orang tua terhadap pendidikan berpengaruh pada pola pikir dan tumbuh kembang
anak. Semuanya dapat memberi dampak baik maupun buruk terhadap kegiatan belajar dan
hasil yang dicapai oleh siswa. Contoh kebiasaan yang diterapkan orangtua siswa dalam
mengelola keluarga (family management practices) yang keliru, seperti kelalaian orangtua
dalam memonitor kegiatan anak, dapat menimbulkan dampak lebih buruk lagi. Dalam hal ini,
bukan saja anak tidak mau belajar melainkan juga ia cenderung berperilaku menyimpang,
terutama perilaku menyimpang yang berat seperti anti sosial.
Lingkungan kedua yang memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa adalah
lingkungan sekolah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang sangat dekat dengan
aktifitas anak dilihat dari cara mengajar yang menyenangkan, kurikulum, relasi guru dengan
siswa yang sangat dekat, fasilitas siswa yang tercukupi, sarana dan prasarana yang memadai
untuk menunjang kegiatan pembelajaran seta suasana lingkungan sekolah yang tidak ramai.
Semua berperan penting dalam perkembangan prestasi belajar anak.
Lingkungan ketiga adalah masyarakat, dilingkungan masyarakat ini anak belajar
bersosialisasi, belajar tentang norma dan budaya yang baik. Yang etrmasuk lingkungan sosial
anak adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar
perkampungan siswa tersebut. Kondisi masyarakat di lingkungan kumuh yang serba
kekurangan dan anak-anak penganggur, misalnya akan sangat memengaruhi aktivitas belajar
siswa. Paling tidak, siswa akan menemukan kesulitan ketika memerlukan teman belajar atau
5. berdiskusi. Untuk itulah lingkungan masyarakat mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan
belajar anak. [2]
Dengan demikian, lingkungan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam
mempengaruhi prestasi belajar siswa baik itu pada proses belajar siswa maupun pada hasil
belajar siswa.
Tetapi kondisi nyata pada sekolah yang menjadi objek penelitian peneliti menunjukkan
fakta yang berkebalikan dengan apa yang telah di paparkan di atas. Ada banyak perbedaan
antara konsep atau teori dengan keadaan nyata di lapangan pada observasi awal. Diantaranya
adalah lingkungan sekolah yang tidak kondusif dalam artian lokasi sekolah yang berada di
bawah naungan yayasan yang mana dalam satu lingkungan sekolah terdapat empat macam
level pendidikan bukan hanya madrasah ibtidaiyah saja tetapi ada madrasah tsanawiyah dan
juga madrasah aliyah selain itu juga madrasah di sini ada dua jenis yang pertama bernama
sekolah dasar islam dan yang kedua yaitu madrsah ibtidaiyah. Semua itu membuat suasana
pembelajaran tidak efektif karena kondisi sekolah yang berbeda tingkatan pendidikan tersebut
pasti juga memiliki perbedaan cara maupun peraturan yang berbeda pula.
Masalah yang kedua adalah tempat tinggal siswa, ada yang bertempat tinggal di pondok
pesantren dan ada yang tinggal di keluarga sendiri. Ada banyak perbedaan dari keduanya dan
ini sangat unik sekali. Bagaimana keadaan siswa yang tinggal jauh dari keluarga dengan yang
tinggal serumah dengan keluarga, terutama dalam kegiatan belajar dan aktivitas yang
mendukung terhadap kelancaran belajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih mendalam
dengan mengambil judul”HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP LINGKUNGAN FISIK
DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA.”
B. Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang peneliti kemukakan dalam penelitian ini adalah:
6. a. Apakah terdapat Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar ?
b. Bagaimanakah Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa ?
c. Seberapa besar Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar ?
C. Tujuan makalah
Secara makalah ini bertujuan menganalisis Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Siswa. Adapun secara khusus tujuan dari makalah ini sesuai dengan rumusan
masalah di atas adalah:
a. Untuk menjelaskan apakah terdapat Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Siswa.
b. Untuk menjelaskan bagaimanakah Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Siswa
c. Untuk menjelaskan seberapa besar Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Siswa.
7. BAB II
PEMBAHASAN
Hubungan antara sikap terhadap lingkungan fisik denagan Prestasi Belajar Siswa
Lingkungan adalah segala yang terdapat di sekitar mahkluk hidup, baik yang bersifat
biotik dan abiotik yang selalu berinteraksi secara timbal balik. Didalam lingkungan anak
tumbuh dan berkembang serta memperoleh pendidikan secara bertahap hingga membentuk
pribadi yang dewasa.
Berprestasi tidaknya siswa dalam belajar sangat ditentukan faktor individu siswa itu
sendiri dan faktor lingkungan. Faktor individu berupa sehat tidaknya jasmani, motifasi dan
minat belajar , konsentrasi belajar kedisiplinan dan keraturan dalam belajar. Faktor
lingkungan indifidu yaitu : sekolah. Sekolah sebagai temapat belajar merupakan syarat utama
yang harus di penuhi untuk dapat belajar dengan baik dan prestasi yang baik.
Baik buruknya lingkungan di sekitar anak merupakan faktor utama yang
mempengaruhi perkembangan jiwa dan keberhasilan prestasi belajar anak (siswa).
Lingkungan tersebut adalah lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Berikut hambatan
yang dihadapi siswa dalam proses belajar.
2.5.1. Faktor yang Bersumber dari Lingkungan Sekolah
Hambatan terhadap kemajuan studi tidak saja bersumber dari diri siswa, akan tetapi juga
bersumber dari sekolah atau lembaga itu sendiri. Sebab-sebab dibawah ini bisa menimbulkan
hambatan kemajuan studi antara lain :
a.Cara memberikan pelajaran.
Cara yang digunakan pengajar dalam memberikan pelajaran dan bimbingan sering sekali
besar pengaruhnya terhadap siswa, dalam menyelesaikan studinya. Memang tidak bisa
dipungkiri bahwa ada sebagian pengajar yang memberikan materi pelajaran kurang
didaktif, tanpa memperhatikan apakah siswa mengerti dengan materi yang diberikan,
tanpa memberikan kesempatan bertanya atau mengemukakan pendapat kepada siswa.
b.Kurangnya bahan bacaan.
Sering kita temui siswa mengeluh, dikarenakan mereka dituntut dengan sejumlah tugas,
dan diwajibkan mmembaca sebagian buku. Dari percakapan mereka dapat ditarik
kesimpulan, bahwa siswa bukan tidak sanggup mengerjakan tugas dan bukan tidak mau
membaca buku-buku wajib. Akan tetapi kurangnya bahan bacaan atau buku
diperpustakaan. Kesukaran ini menyebabkan mengganggu kelancaran proses belajar
siswa.
c.Bahan pelajaran tidak sesuai dengan kemampuan.
Penyusunan bahan pelajaran yang tidak sesuai dengan kemampuan para siswa akan
menghambat studi mereka. Ketidak sesuaian ini dapat berarti sesuai dengan taraf
pengetahuan mereka.
2.5.2. Faktor yang Bersumber dari Lingkungan Keluarga
Sebagian besar waktu belajar anak dilaksanakan di rumah, karena itu aspek-aspek kehidupan
dalam keluarga turut mempengaruhi kemajuan prestasi belajar siswa.
8. Ada beberapa hal mempengaruhi prestasi anak yang bersumber dari lingkungan keluarga
antara lain :
a. Kemampuan ekonomi.
Masalah biaya menjadi salah satu faktor dalam menempuh pendidikan, kurangnya biaya
sangat mempengaruhi kelancaran studi. Kurangnya ekonomi keluarga akan menimbulkan
kelesuan dalam diri siswa sehingga motivasi belajar menurun.
b. Masalah Broken Home.
Siswa yang tinggal bersama orang tua akan mengalami hambatan dalam belajar, apabila tidak
adanya kekompakan dan kesepakatan diantara kedua orang tuanya. Perselisihan,
pertengkaran, perceraian, dan tidak adanya tanggung jawab antara kedua orang tua akan
menimbulkan keadaan yang tidak diinginkan terhadap diri siswa dan akan menghambat
proses belajar.
c. Kurangnya Kontrol Orang Tua.
Pada umumnya kebanyakan siswa mengatakan bahwa ia sudah dewasa, namun pengawasan
orang tua tetap diperlukan. Orang tua turut bertanggung jawab atas kemajuan studi
anaknya. Pengawasan yang kurang inilah bisa menimbulkan kecendrungan adanya bebas
mutlak pada sekelompok siswa. Dalam hal ini sangat tidak menguntungkan bagi siswa itu
sendiri, pengawasan tidak berarti menghambat atau menekan, akan tetapi mendorong dan
membimbing ke arah yang positif, agar tercapai prestasi belajar yang tinggi.
2.5.3. Faktor yang Bersumber dari Lingkungan Masyarakat
Masyarakat adalah lingkungan ketiga bagi perkembangan jiwa siswa setelah keluarga dan
sekolah, didalam masyarakat siswa menerima berbagai macam penggaruh. Tetapi pada
umumnya masyarakat tidak akan menghalangi kemajuan studi para siswa bahkan sebaliknya
mereka membutuhkan tenaga-tenaga yang trampil untuk membantu masyarakat. Beberapa
aspek yang bisa mengganggu kelancaran studi siswa dalam masyarakat :
a. Tidak mempunyai teman belajar bersama.
Teman dalam belajar besar artinya bagi siswa dalam mengerjakan tugas-tugas di luar sekolah.
Teman bagi siswa mempunyai manfaat dalam belajar, berdiskusi memberikan bantuan
dalam kesukaran belajar dan saling mem-berikan motivasi, sehingga akan lebih
bersemangat dalam belajar dan masih banyak lagi manfaat yang bisa diambil dari belajar
bersama. Walaupun faktor ini tidak terlalu menentukan hasil belajar yang baik.
b. Gangguan dari jenis kelamin.
Pada dasarnya pergaulan sangat penting bagi siswa yang sedang tumbuh dan berkembang
dalam masa pendidikan, akan tetapi pergaulan yang terlalu bebas juga sangat berbahaya,
dimana akibat dari pergaulan ini dapat menimbulkan akses-akses yang lebih jauh,
sehingga mengganggu kelancaran proses belajar siswa, apalagi jika terjadi putus
hubungan kedua belah pihak pada umumnya menyebabkan kelesuan dalam belajar, studi
menjadi terbengkalai dan akhirnya tujuan yang hendak dicapai menurun.