SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
BAGIAN 3
SALURAN UDARA TRANSMISI ARUS
BOLAK-BALIK
3.1 Komponen-Komponen Utama
Komponen-komponen utama dari
saluran udara transmisi AC terdiri
atas:
1. Menara Transmisi (tiang transmisi)
beserta pondasinya
2. Isolator
3. Kawat Penghantar
4. Kawat Tanah (Ground Wire)
Gambar 1. Saluran udara transmisi AC
3.1.1 Menara atau Tiang Transmisi
 Menara atau tiang transmisi ialah suatu
bangunan penopang saluran transmisi
yang bisa berupa menara baja, tiang
baja, tiang beton, dan tiang kayu.
 Menara baja ialah bangunan tinggi
terbuat dari baja yang bagian-bagian
kakinya mempunyai pondasi sendiri-
sendiri.
Berdasarkan Bentuk dan Konstruksinya:
1. Menara Persegi
Menara jenis ini sama bentuk dan kekuatannya
dan paling banyak digunakan untuk saluran
transmisi ganda (double)
2. Menara Persegi Panjang
Bagian atas dan bawah sama dan banyak
digunakan untuk saluran tunggal dan saluran
banyak
3. Menara Jenis Korset
Bagian tengah sempit dan biasanya digunakan
untuk saluran-saluran tunggal dan untuk gawang
yang besar.
Lanjutan………………..
4. Menara Gantry
Digunakan bila saluran menyeberangi jalan kereta api, jalan
raya, dan kanal-kanal air.
5. Menara Rotasi
Meruapakan menara yang bagian atasnya diputar 45 di atas
bagian bawahnya
6. Menara MC
Merupakan menara yang terbuat dari pipa-pipa baja yang diisi
beton
7. Menara Bertali
Mempunyai konstruksi berengsel yang menunjang beban
mekanisnya dengan kawat-kawat penahan
Menara transmisi di atas diperlihatkan pada gambar 2
Gambar 2. Jenis-Jenis Menara Baja
Tiang Baja
 Tiang baja ialah bangunan tinggi yang terbuat dari baja yang
mempunyai satu pondasi untuk semua bagian-bagian kakinya.
 Tiang Baja (Gambar 3) dapat dibagi atas:
1. Tiang Persegi
Paling banyak digunakan untuk saluran ganda
2. Tiang Segi Tiga
Tiang Jenis ini banyak digunakan pada kawat-kawat transmisi
yang bebannya ringan
3. Tiang Pipa Baja
Terbuat dari pipa baja dengan penampang bulat
4. Tiang Panzer
Terbuat dari plat-plat baja tipis yang dipasang ditempat
penopang tiang.
Gambar 3. Jenis-Jenis Tiang Baja
Tiang Beton Bertulang
 Tiang beton bertulang dapat diklasifikasikan
menurut cara pembuatan dan cara
menghimpunnya.
 Berdasarkan cara pembuatan dibagi atas:
a. Pembuatan di pabrik
b. Pembuatan setempat
 Berdasarkan cara menghimpunnya (Gbr 4)
dibagi:
a. Tunggal
b. Jenis H
c. Jenis A
d. Jenis Gerbang Kuil
Gambar 4. Klasifikasi tiang baja bertulang dan tiang
kayu menurut cara menghimpunnya
Tiang Kayu
 Jenis H dipakai untuk saluran
dengan kelas tegangan 110
kV, 132 kV, 154 kV, 230 kV, dan
345 kV.
 Jenis tunggal untuk saluran
dengan kelas tegangan 66 kV.
ISOLATOR
 Berfungsi untuk memisahkan daerah yang
bertegangan dengan yang tidak bertegangan.
 Berdasarkan penggunaan dan konstruksinya
(Gambar 5) dibagi atas:
1. Isolator Jenis Pasak (Pin Type Insulator)
Terbuat dari porselin yang bagian dalam
diberi timah untuk alur pasak baja yang
disekrupkan untuk menopang isolator.
Jenis isolator ini mempunyai kekuatan
mekanis rendah dan digunakan untuk saluran
transmisi 30 kV.
Lanjutan…………
2. Isolator Jenis Pos Saluran
Terbuat dari porselin yang bagian bawahnya
diberi tutup besi cor yang disemenkan
padanya serta pasak baja yang disekrupkan
padanya dan digunakan untuk saluran 30 kV.
3. Isolator Gantung
Terbuat dari porselin atau gelas karena dapat
dipasang dalam gandengan dan mempunyai
kekuatan mekanis tinggi sehingga digunakan
untuk saluran transmisi tegangan tinggi.
Gambar 5. Macam-macam isolator porselin
Kawat Penghantar
 Penghantar untuk saluran udara transmisi ialah
berupa kawat-kawat tanpa isolasi (telanjang)
yang padat, berlilit atau berongga dan terbuat
dari logam biasa, logam campuran atau logam
paduan.
 Pada awal jaman penyaluran daya
listrik, penghantarnya biasanya terbuat dari
tembaga, tetapi kini penghantar aluminium telah
sama sekali menggantikan tembaga karena
harganya jauh lebih murah dan lebih ringan
daripada penghantar tembaga dengan resistansi
yang sama.
Kawat Penghantar lanjutan…….
Lambang-lambang berbagai jenis penghantar
aluminium sebagai berikut:
 AAC : All-aluminium conductor
(Penghantar aluminium)
 AAAC : All-aluminium-alloy conductor
(Penghantar aluminium paduan)
 ACSR : Aluminium conductor steel
reinforced (Penghantar aluminium
diperkuat dengan baja)
 ACAR : Aluminium conductor alloy reinforced
(Penghantar aluminium, diperkuat
dengan logam paduan)
Kawat Tanah (Ground Wire)
 Kawat tanah atau ground wire juga
disebut kawat pelindung (shield
wires).
 Gunanya untuk melindungi kawat-
kawat penghantar atau kawat-kawat
fasa terhadap sambaran petir, jadi
kawat tanah umumnya dipakai kawat
baja (steel wires) yang lebih
murah, tetapi juga biasa digunakan
ACSR.
Parameter Saluran Transmisi
 Saluran transmisi mempunyai
empat parameter, yaitu:
1. Resistansi
2. Induktansi
3. Kapasitansi
4. konduktansi.
Parameter Saluran Transmisi Lanjutan………
1. Resistansi
 Resistansi dari suatu konduktor ialah:
Di mana:
R = Resistansi (ohm)
= Resistivitas = tahanan jenis
l = Panjang konduktor (m)
A = Luas penampang kawat (m2)
A
l
R
Resistansi Lanjutan…………….
 Resistansi berubah terhadap temperatur.
Dalam batas temperatur 10 C s/d 100 C
berlaku hubungan:
Di mana:
Rt2= Tahanan pada temperatur t2
Rt1= Tahanan pada temperatur t1
 Nilai resistansi di atas ialah resistansi arus
searah
)}(1{ 12112 tttRR tt
 Untuk memperoleh resistansi riel
(arus bolak-balik) maka harus
dikalikan dengan faktor:
a. 1,0 untuk konduktor padat (solid wire)
b. 1,01 untuk konduktor pilin 2 lapis
(stand)
c. 1,02 untuk konduktor pilin > 2 lapis
Resistansi Lanjutan…………….
Contoh:
Hitunglah resistansi ACSR 253 mm2 (500.000
cm) dalam ohm per km pada 25 C, bila
diketahui: 25= 1,8 µ cm
l = 1 km =105 cm
Solusi:
Resistansi Lanjutan…………….
km
A
fl
fR
p
dc
/074,0
10253
02,110
108,102,1 2
5
6
2525
Induktansi
 Induktansi ialah sifat rangkaian yang memberikan
hubungan antara tegangan yang diimbaskan oleh
perubahan fluks dengan kecepatan perubahan
arus.
 Secara matematis dituliskan:
di mana: L = Induktansi (henry)
N = Jumlah lilitan (turn)
= Jumlah fluks (weber)
I = jumlah arus (ampere)
di
d
NL
 Besarnya reaktansi induktif saluran
ialah:
Di mana : r1 = jari-jari penghantar (m)
d12 = jarak antar penghantar (m)
XL = reaktansi induktif
(ohm/km)
Induktansi Lanjutan………….
}log10587,0
1
{log144467,0 12
1
d
r
X L
 Contoh:
Suatu saluran fasa tunggal dengan konduktor
tembaga keras: 97,3%; 107,2 km2, 19 kawat
elemen dengan radius efektif 0,6706 cm. Jarak
antar kedua kawat 1,5m. Tentukanlah
reaktansi induktif saluran itu dalam ohm/km.
Solusi:
Induktansi Lanjutan………….
km
d
r
X L
/3556,0
}5,1log10587,0
006706,0
1
{log144467,0
}log10587,0
1
{log144467,0 12
1
Kapasitansi
 Bila dua kawat paralel dipisahkan oleh media
isolasi akan terbentuk kapasitor, jadi mempunyai
sifat untuk menyimpan muatan listrik.
 Bila suatu perbedaan tegangan dipertahankan
antara kedua kawat maka muatan-muatan listrik
pada kawat tersebut mempunyai tanda-tanda
berlawanan. Sebaliknya, jika kita
mempertahankan muatan listrik pada dua kawat
dengan tanda yang berlawanan akan timbul
perbedaan tegangan antara kedua kawat
tersebut.
 Keadaan ini menimbulkan kapasitansi.
 Secara matematis dituliskan:
Di mana : C = kapasitansi (farad)
Q = jumlah muatan (coulomb)
V = beda potensial (volt)
 Secara praktis yang digunakan ialah reaktansi kapasitif:
Di mana: XC = reaktansi kapasitif (ohm/km)
f = frekuensi (hertz)
r1 = jari-jari konduktor (m)
d12 = Jarak antar konduktor (m)
Kapasitansi Lanjutan…………..
V
Q
C
}log
1
{log
105856,6
12
1
6
d
rf
X C
Konduktansi
 Konduktansi antar penghantar atau
antara penghantar dengan tanah
disebabkan oleh karena adanya arus
bocor pada isolator pada saluran udara
atau pada isolasi kabel pada saluran
bawah tanah.
 Oleh karena kebocoran pada isolator
atau pada isolasi kabel dapat diabaikan
maka konduktansi antar penghantar
dapat diabaikan.
Terima
Kasih

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum mikrokontroler dengan led
Laporan praktikum mikrokontroler dengan ledLaporan praktikum mikrokontroler dengan led
Laporan praktikum mikrokontroler dengan ledSawah Dan Ladang Ku
 
Transmisi daya dan gardu induk
Transmisi daya dan gardu indukTransmisi daya dan gardu induk
Transmisi daya dan gardu indukyendymw
 
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDipmakalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDiprezon arif
 
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanRumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanHerry SR
 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)mocoz
 
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy GintingRegulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy GintingMuhammad Kennedy Ginting
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrikderrydwipermata
 
contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.
contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.
contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.Kevin Adit
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeterSimon Patabang
 
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaBank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaMuhammad Hendra
 
Materi tugas saluran transmisi dan matching impedance
Materi tugas saluran transmisi dan matching impedanceMateri tugas saluran transmisi dan matching impedance
Materi tugas saluran transmisi dan matching impedanceEmyu Rahmawan
 
12.buku pedoman lightning arrester
12.buku pedoman lightning arrester12.buku pedoman lightning arrester
12.buku pedoman lightning arresteradiskurnia std
 
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSIPPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSIHastih Leo
 

What's hot (20)

Laporan praktikum mikrokontroler dengan led
Laporan praktikum mikrokontroler dengan ledLaporan praktikum mikrokontroler dengan led
Laporan praktikum mikrokontroler dengan led
 
Transmisi daya dan gardu induk
Transmisi daya dan gardu indukTransmisi daya dan gardu induk
Transmisi daya dan gardu induk
 
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 SUBSTATION  ( GARDU  INDUK ) SUBSTATION  ( GARDU  INDUK )
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDipmakalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
 
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK  GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Jaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrikJaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrik
 
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanRumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
 
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy GintingRegulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
 
JARINGAN TRANSMISI LISTRIK
JARINGAN TRANSMISI  LISTRIK JARINGAN TRANSMISI  LISTRIK
JARINGAN TRANSMISI LISTRIK
 
Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearah
 
SALURAN TEGANGAN RENDAH 380/220 VOLT
SALURAN  TEGANGAN RENDAH 380/220 VOLTSALURAN  TEGANGAN RENDAH 380/220 VOLT
SALURAN TEGANGAN RENDAH 380/220 VOLT
 
Makalah Sinyal digital dan analog
Makalah Sinyal digital dan analogMakalah Sinyal digital dan analog
Makalah Sinyal digital dan analog
 
contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.
contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.
contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
 
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaBank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
 
Materi tugas saluran transmisi dan matching impedance
Materi tugas saluran transmisi dan matching impedanceMateri tugas saluran transmisi dan matching impedance
Materi tugas saluran transmisi dan matching impedance
 
12.buku pedoman lightning arrester
12.buku pedoman lightning arrester12.buku pedoman lightning arrester
12.buku pedoman lightning arrester
 
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSIPPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
 

Viewers also liked

Dasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan TinggiDasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan Tinggiedofredika
 
Tugas Bahan-bahan Listrik, Bahan Transmisi Distribusi
Tugas Bahan-bahan Listrik, Bahan Transmisi DistribusiTugas Bahan-bahan Listrik, Bahan Transmisi Distribusi
Tugas Bahan-bahan Listrik, Bahan Transmisi Distribusiciyusmiapah
 
Power Systems Engineering - Transmission Line Parameter Calculation For 3 Sub...
Power Systems Engineering - Transmission Line Parameter Calculation For 3 Sub...Power Systems Engineering - Transmission Line Parameter Calculation For 3 Sub...
Power Systems Engineering - Transmission Line Parameter Calculation For 3 Sub...Mathankumar S
 
Power Systems Enginering - Transmission Line Parameter Calculation For 2- Con...
Power Systems Enginering - Transmission Line Parameter Calculation For 2- Con...Power Systems Enginering - Transmission Line Parameter Calculation For 2- Con...
Power Systems Enginering - Transmission Line Parameter Calculation For 2- Con...Mathankumar S
 
188571563 parameter-saluran-transmisi-gmd-n-gmr
188571563 parameter-saluran-transmisi-gmd-n-gmr188571563 parameter-saluran-transmisi-gmd-n-gmr
188571563 parameter-saluran-transmisi-gmd-n-gmrDraj Cahya
 
Teknik transmisi tenaga listrik jilid 2
Teknik transmisi tenaga listrik jilid 2Teknik transmisi tenaga listrik jilid 2
Teknik transmisi tenaga listrik jilid 2saitama182
 
Transmission Loss Calculation on 33 / 66 / 132 KV Lines for Solar Power Plant
Transmission Loss Calculation on 33 / 66 / 132 KV  Lines for Solar Power PlantTransmission Loss Calculation on 33 / 66 / 132 KV  Lines for Solar Power Plant
Transmission Loss Calculation on 33 / 66 / 132 KV Lines for Solar Power PlantGensol Engineering Limited
 
Economic load dispatch
Economic load  dispatchEconomic load  dispatch
Economic load dispatchDeepak John
 
transmission line
transmission line transmission line
transmission line singh1515
 
Electrical transmission line
Electrical transmission lineElectrical transmission line
Electrical transmission lineDhananjay Jha
 

Viewers also liked (13)

SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
Dasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan TinggiDasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan Tinggi
 
Tugas Bahan-bahan Listrik, Bahan Transmisi Distribusi
Tugas Bahan-bahan Listrik, Bahan Transmisi DistribusiTugas Bahan-bahan Listrik, Bahan Transmisi Distribusi
Tugas Bahan-bahan Listrik, Bahan Transmisi Distribusi
 
Bab2 analisis rangkaian
Bab2 analisis rangkaianBab2 analisis rangkaian
Bab2 analisis rangkaian
 
Power Systems Engineering - Transmission Line Parameter Calculation For 3 Sub...
Power Systems Engineering - Transmission Line Parameter Calculation For 3 Sub...Power Systems Engineering - Transmission Line Parameter Calculation For 3 Sub...
Power Systems Engineering - Transmission Line Parameter Calculation For 3 Sub...
 
Power Systems Enginering - Transmission Line Parameter Calculation For 2- Con...
Power Systems Enginering - Transmission Line Parameter Calculation For 2- Con...Power Systems Enginering - Transmission Line Parameter Calculation For 2- Con...
Power Systems Enginering - Transmission Line Parameter Calculation For 2- Con...
 
188571563 parameter-saluran-transmisi-gmd-n-gmr
188571563 parameter-saluran-transmisi-gmd-n-gmr188571563 parameter-saluran-transmisi-gmd-n-gmr
188571563 parameter-saluran-transmisi-gmd-n-gmr
 
Teknik transmisi tenaga listrik jilid 2
Teknik transmisi tenaga listrik jilid 2Teknik transmisi tenaga listrik jilid 2
Teknik transmisi tenaga listrik jilid 2
 
Pendawaian Elektrik
Pendawaian ElektrikPendawaian Elektrik
Pendawaian Elektrik
 
Transmission Loss Calculation on 33 / 66 / 132 KV Lines for Solar Power Plant
Transmission Loss Calculation on 33 / 66 / 132 KV  Lines for Solar Power PlantTransmission Loss Calculation on 33 / 66 / 132 KV  Lines for Solar Power Plant
Transmission Loss Calculation on 33 / 66 / 132 KV Lines for Solar Power Plant
 
Economic load dispatch
Economic load  dispatchEconomic load  dispatch
Economic load dispatch
 
transmission line
transmission line transmission line
transmission line
 
Electrical transmission line
Electrical transmission lineElectrical transmission line
Electrical transmission line
 

Similar to OPTIMIZING

Material Konduktor
Material KonduktorMaterial Konduktor
Material KonduktorIPA 2014
 
SISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptx
SISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptxSISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptx
SISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptxPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
Komponen transmisi lstrik
Komponen transmisi lstrik  Komponen transmisi lstrik
Komponen transmisi lstrik finifa
 
Penghantar listrik
Penghantar listrikPenghantar listrik
Penghantar listrikAgus Tri
 
Material konduktor (asti, armadhani, fuad)
Material konduktor (asti, armadhani, fuad)Material konduktor (asti, armadhani, fuad)
Material konduktor (asti, armadhani, fuad)kemenag
 

Similar to OPTIMIZING (20)

Transmisi Tenaga Listrik
Transmisi Tenaga ListrikTransmisi Tenaga Listrik
Transmisi Tenaga Listrik
 
Transmisi Tenaga Listrik
 Transmisi Tenaga Listrik  Transmisi Tenaga Listrik
Transmisi Tenaga Listrik
 
TRANSMISI ENERGI LISTRIK
TRANSMISI ENERGI LISTRIK TRANSMISI ENERGI LISTRIK
TRANSMISI ENERGI LISTRIK
 
Konduktor dan isolator
Konduktor dan isolatorKonduktor dan isolator
Konduktor dan isolator
 
Material Konduktor
Material KonduktorMaterial Konduktor
Material Konduktor
 
SISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptx
SISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptxSISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptx
SISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptx
 
transmisi.ppt
transmisi.ppttransmisi.ppt
transmisi.ppt
 
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
 
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIKTRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI  TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI  TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
Komponen transmisi lstrik
Komponen transmisi lstrik  Komponen transmisi lstrik
Komponen transmisi lstrik
 
Penghantar listrik
Penghantar listrikPenghantar listrik
Penghantar listrik
 
ahmad syaifur rahman.pptx
ahmad syaifur rahman.pptxahmad syaifur rahman.pptx
ahmad syaifur rahman.pptx
 
Material konduktor (asti, armadhani, fuad)
Material konduktor (asti, armadhani, fuad)Material konduktor (asti, armadhani, fuad)
Material konduktor (asti, armadhani, fuad)
 
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIKSISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
TRANFORMATO
TRANFORMATOTRANFORMATO
TRANFORMATO
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIKTRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 

More from Iwank Odarlean

More from Iwank Odarlean (20)

PPT Archicad
PPT ArchicadPPT Archicad
PPT Archicad
 
A&d jarkom copy
A&d jarkom   copyA&d jarkom   copy
A&d jarkom copy
 
A&d jarkom
A&d jarkomA&d jarkom
A&d jarkom
 
cara menggunakan Form pada VB
cara menggunakan Form pada VBcara menggunakan Form pada VB
cara menggunakan Form pada VB
 
konsep pemrograman Visual Basic
konsep pemrograman Visual Basickonsep pemrograman Visual Basic
konsep pemrograman Visual Basic
 
Perulangan - visual basic
Perulangan - visual basicPerulangan - visual basic
Perulangan - visual basic
 
struktur pemilihan dan perulangan
struktur pemilihan dan perulanganstruktur pemilihan dan perulangan
struktur pemilihan dan perulangan
 
Metode penghapusan record
Metode penghapusan recordMetode penghapusan record
Metode penghapusan record
 
ppt Tipe data,variabel, operator
ppt Tipe data,variabel, operatorppt Tipe data,variabel, operator
ppt Tipe data,variabel, operator
 
Visual basic Perulangan
Visual basic PerulanganVisual basic Perulangan
Visual basic Perulangan
 
memori i o monitor n perangkat lain
memori i o monitor n perangkat lainmemori i o monitor n perangkat lain
memori i o monitor n perangkat lain
 
ppt motherboard
ppt motherboardppt motherboard
ppt motherboard
 
ppt Prosesor arm cortex
ppt Prosesor arm cortexppt Prosesor arm cortex
ppt Prosesor arm cortex
 
Prosesor Intel
Prosesor IntelProsesor Intel
Prosesor Intel
 
Prosessor amd
Prosessor amdProsessor amd
Prosessor amd
 
ppt KWH meter
ppt KWH meterppt KWH meter
ppt KWH meter
 
Ppt register
Ppt register Ppt register
Ppt register
 
Ppt Printer
Ppt PrinterPpt Printer
Ppt Printer
 
ppt prototyping Tgs iwank
ppt prototyping Tgs iwank ppt prototyping Tgs iwank
ppt prototyping Tgs iwank
 
UNIT CONTROL Tgs.ppt
 UNIT CONTROL  Tgs.ppt UNIT CONTROL  Tgs.ppt
UNIT CONTROL Tgs.ppt
 

OPTIMIZING

  • 1. BAGIAN 3 SALURAN UDARA TRANSMISI ARUS BOLAK-BALIK
  • 2. 3.1 Komponen-Komponen Utama Komponen-komponen utama dari saluran udara transmisi AC terdiri atas: 1. Menara Transmisi (tiang transmisi) beserta pondasinya 2. Isolator 3. Kawat Penghantar 4. Kawat Tanah (Ground Wire)
  • 3. Gambar 1. Saluran udara transmisi AC
  • 4. 3.1.1 Menara atau Tiang Transmisi  Menara atau tiang transmisi ialah suatu bangunan penopang saluran transmisi yang bisa berupa menara baja, tiang baja, tiang beton, dan tiang kayu.  Menara baja ialah bangunan tinggi terbuat dari baja yang bagian-bagian kakinya mempunyai pondasi sendiri- sendiri.
  • 5. Berdasarkan Bentuk dan Konstruksinya: 1. Menara Persegi Menara jenis ini sama bentuk dan kekuatannya dan paling banyak digunakan untuk saluran transmisi ganda (double) 2. Menara Persegi Panjang Bagian atas dan bawah sama dan banyak digunakan untuk saluran tunggal dan saluran banyak 3. Menara Jenis Korset Bagian tengah sempit dan biasanya digunakan untuk saluran-saluran tunggal dan untuk gawang yang besar.
  • 6. Lanjutan……………….. 4. Menara Gantry Digunakan bila saluran menyeberangi jalan kereta api, jalan raya, dan kanal-kanal air. 5. Menara Rotasi Meruapakan menara yang bagian atasnya diputar 45 di atas bagian bawahnya 6. Menara MC Merupakan menara yang terbuat dari pipa-pipa baja yang diisi beton 7. Menara Bertali Mempunyai konstruksi berengsel yang menunjang beban mekanisnya dengan kawat-kawat penahan Menara transmisi di atas diperlihatkan pada gambar 2
  • 7. Gambar 2. Jenis-Jenis Menara Baja
  • 8. Tiang Baja  Tiang baja ialah bangunan tinggi yang terbuat dari baja yang mempunyai satu pondasi untuk semua bagian-bagian kakinya.  Tiang Baja (Gambar 3) dapat dibagi atas: 1. Tiang Persegi Paling banyak digunakan untuk saluran ganda 2. Tiang Segi Tiga Tiang Jenis ini banyak digunakan pada kawat-kawat transmisi yang bebannya ringan 3. Tiang Pipa Baja Terbuat dari pipa baja dengan penampang bulat 4. Tiang Panzer Terbuat dari plat-plat baja tipis yang dipasang ditempat penopang tiang.
  • 10. Tiang Beton Bertulang  Tiang beton bertulang dapat diklasifikasikan menurut cara pembuatan dan cara menghimpunnya.  Berdasarkan cara pembuatan dibagi atas: a. Pembuatan di pabrik b. Pembuatan setempat  Berdasarkan cara menghimpunnya (Gbr 4) dibagi: a. Tunggal b. Jenis H c. Jenis A d. Jenis Gerbang Kuil
  • 11. Gambar 4. Klasifikasi tiang baja bertulang dan tiang kayu menurut cara menghimpunnya
  • 12. Tiang Kayu  Jenis H dipakai untuk saluran dengan kelas tegangan 110 kV, 132 kV, 154 kV, 230 kV, dan 345 kV.  Jenis tunggal untuk saluran dengan kelas tegangan 66 kV.
  • 13. ISOLATOR  Berfungsi untuk memisahkan daerah yang bertegangan dengan yang tidak bertegangan.  Berdasarkan penggunaan dan konstruksinya (Gambar 5) dibagi atas: 1. Isolator Jenis Pasak (Pin Type Insulator) Terbuat dari porselin yang bagian dalam diberi timah untuk alur pasak baja yang disekrupkan untuk menopang isolator. Jenis isolator ini mempunyai kekuatan mekanis rendah dan digunakan untuk saluran transmisi 30 kV.
  • 14. Lanjutan………… 2. Isolator Jenis Pos Saluran Terbuat dari porselin yang bagian bawahnya diberi tutup besi cor yang disemenkan padanya serta pasak baja yang disekrupkan padanya dan digunakan untuk saluran 30 kV. 3. Isolator Gantung Terbuat dari porselin atau gelas karena dapat dipasang dalam gandengan dan mempunyai kekuatan mekanis tinggi sehingga digunakan untuk saluran transmisi tegangan tinggi.
  • 15. Gambar 5. Macam-macam isolator porselin
  • 16. Kawat Penghantar  Penghantar untuk saluran udara transmisi ialah berupa kawat-kawat tanpa isolasi (telanjang) yang padat, berlilit atau berongga dan terbuat dari logam biasa, logam campuran atau logam paduan.  Pada awal jaman penyaluran daya listrik, penghantarnya biasanya terbuat dari tembaga, tetapi kini penghantar aluminium telah sama sekali menggantikan tembaga karena harganya jauh lebih murah dan lebih ringan daripada penghantar tembaga dengan resistansi yang sama.
  • 17. Kawat Penghantar lanjutan……. Lambang-lambang berbagai jenis penghantar aluminium sebagai berikut:  AAC : All-aluminium conductor (Penghantar aluminium)  AAAC : All-aluminium-alloy conductor (Penghantar aluminium paduan)  ACSR : Aluminium conductor steel reinforced (Penghantar aluminium diperkuat dengan baja)  ACAR : Aluminium conductor alloy reinforced (Penghantar aluminium, diperkuat dengan logam paduan)
  • 18. Kawat Tanah (Ground Wire)  Kawat tanah atau ground wire juga disebut kawat pelindung (shield wires).  Gunanya untuk melindungi kawat- kawat penghantar atau kawat-kawat fasa terhadap sambaran petir, jadi kawat tanah umumnya dipakai kawat baja (steel wires) yang lebih murah, tetapi juga biasa digunakan ACSR.
  • 19. Parameter Saluran Transmisi  Saluran transmisi mempunyai empat parameter, yaitu: 1. Resistansi 2. Induktansi 3. Kapasitansi 4. konduktansi.
  • 20. Parameter Saluran Transmisi Lanjutan……… 1. Resistansi  Resistansi dari suatu konduktor ialah: Di mana: R = Resistansi (ohm) = Resistivitas = tahanan jenis l = Panjang konduktor (m) A = Luas penampang kawat (m2) A l R
  • 21. Resistansi Lanjutan…………….  Resistansi berubah terhadap temperatur. Dalam batas temperatur 10 C s/d 100 C berlaku hubungan: Di mana: Rt2= Tahanan pada temperatur t2 Rt1= Tahanan pada temperatur t1  Nilai resistansi di atas ialah resistansi arus searah )}(1{ 12112 tttRR tt
  • 22.  Untuk memperoleh resistansi riel (arus bolak-balik) maka harus dikalikan dengan faktor: a. 1,0 untuk konduktor padat (solid wire) b. 1,01 untuk konduktor pilin 2 lapis (stand) c. 1,02 untuk konduktor pilin > 2 lapis Resistansi Lanjutan…………….
  • 23. Contoh: Hitunglah resistansi ACSR 253 mm2 (500.000 cm) dalam ohm per km pada 25 C, bila diketahui: 25= 1,8 µ cm l = 1 km =105 cm Solusi: Resistansi Lanjutan……………. km A fl fR p dc /074,0 10253 02,110 108,102,1 2 5 6 2525
  • 24. Induktansi  Induktansi ialah sifat rangkaian yang memberikan hubungan antara tegangan yang diimbaskan oleh perubahan fluks dengan kecepatan perubahan arus.  Secara matematis dituliskan: di mana: L = Induktansi (henry) N = Jumlah lilitan (turn) = Jumlah fluks (weber) I = jumlah arus (ampere) di d NL
  • 25.  Besarnya reaktansi induktif saluran ialah: Di mana : r1 = jari-jari penghantar (m) d12 = jarak antar penghantar (m) XL = reaktansi induktif (ohm/km) Induktansi Lanjutan…………. }log10587,0 1 {log144467,0 12 1 d r X L
  • 26.  Contoh: Suatu saluran fasa tunggal dengan konduktor tembaga keras: 97,3%; 107,2 km2, 19 kawat elemen dengan radius efektif 0,6706 cm. Jarak antar kedua kawat 1,5m. Tentukanlah reaktansi induktif saluran itu dalam ohm/km. Solusi: Induktansi Lanjutan…………. km d r X L /3556,0 }5,1log10587,0 006706,0 1 {log144467,0 }log10587,0 1 {log144467,0 12 1
  • 27. Kapasitansi  Bila dua kawat paralel dipisahkan oleh media isolasi akan terbentuk kapasitor, jadi mempunyai sifat untuk menyimpan muatan listrik.  Bila suatu perbedaan tegangan dipertahankan antara kedua kawat maka muatan-muatan listrik pada kawat tersebut mempunyai tanda-tanda berlawanan. Sebaliknya, jika kita mempertahankan muatan listrik pada dua kawat dengan tanda yang berlawanan akan timbul perbedaan tegangan antara kedua kawat tersebut.  Keadaan ini menimbulkan kapasitansi.
  • 28.  Secara matematis dituliskan: Di mana : C = kapasitansi (farad) Q = jumlah muatan (coulomb) V = beda potensial (volt)  Secara praktis yang digunakan ialah reaktansi kapasitif: Di mana: XC = reaktansi kapasitif (ohm/km) f = frekuensi (hertz) r1 = jari-jari konduktor (m) d12 = Jarak antar konduktor (m) Kapasitansi Lanjutan………….. V Q C }log 1 {log 105856,6 12 1 6 d rf X C
  • 29. Konduktansi  Konduktansi antar penghantar atau antara penghantar dengan tanah disebabkan oleh karena adanya arus bocor pada isolator pada saluran udara atau pada isolasi kabel pada saluran bawah tanah.  Oleh karena kebocoran pada isolator atau pada isolasi kabel dapat diabaikan maka konduktansi antar penghantar dapat diabaikan.