Presentasi Study Case Pasca Trisakti Manajemen Pemasaran : NIKE
Kata Bijak Mario Teguh tentang Kemiskinan dan Kerja Keras
1. Setinggi apapun
pangkat yang dimiliki,
Anda tetap seorang pegawai..
Sekecil apapun usaha yang anda punya,
Anda adalah Bos nya..
~ Bob Sadino ~
2. Kelompok 1 :
ADVENT SAMUEL ZANDROTO 122.140.009
ELVINDO PRATAMA 122.140.047
MEGA AMALIA 121.140.094
ROESDANIEL IBRAHIM 122.140.128
EKONOMI LINGKUNGAN BISNIS DAN ENTREPRENEURSHIP
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PASCA SARJANA
UNIVERSITAS TRI SAKTI
3. Wirausaha (entrepreneurship) ditujukan
untuk ativitas atau kegiatan dari
entrepreneur .
Wiraswasta (entrepreneurial) adalah
pelaku yang bisa perorangan atau
organisasi yang melakukan ativitas atau
kegiatan dari entrepreneur tersebut
4. Kewirausahaan memainkan peran penting
dalam lahir dan tumbuhnya para pelaku
usaha, yang sejalan dengan pertumbuhan
dan kemakmuran suatu wilayah bahkansatu
negara.
Terlihat dari peluang kegiatan wirausaha
yang muncul antara dua pihak yang saling
menguntungkan dan seorang individu yang
giat dan mau berusaha.
Seorang Entrepreneur bertindak
berdasarkan terhadap apa yang mereka
percayai sebagai sebuah peluang.
6. TERSTRUKTUR DALAM BERPIKIR
berpikir kreatif dan inovasi dari pengetahuan tentang pasar
dan tekologi baru dapat menyebabkan produk/jasa yang
memenuhi pasar dan mendapatkan keuntungan.
BRICOLAGE
wirausahawan yang berusaha untuk mengkombinasikan
/menggabungkan serta menerapkan sumber daya yang
dimiliki untuk dijadikan sebagai peluang bisnis baru
7. EFFECTUATION
berpikir rasional dan kritis untuk mendapatkan peluang usaha/
bisnis yang baru
BERADAPTASI SECARA KOGNITIF
Adaptasi Kognitif menggambarkan sejauh mana wirausaha
untuk bergerak secara dinamis, fleksibel, bisa mengatur waktu
sendiri dan terlibat dalam proses untuk menghasilkan sebuah
kerangka keputusan yang berfokus pada penginderaan dan
pengolahan / analisa perubahan didalam lingkungan serta
melakukan implementasinya.
9. Pertanyaan pemahaman dibuat untuk peningkatan pemaham
pengusaha terhadap kelestarian lingkungan.
Tugas yang berhubungan dibuat untuk menstimulus
pengusaha untuk berpikir bagaimana situasi yang sama saat
itu dan perbedaan situasi yang pernah dihadapi sebelumnya
dan dapat diselesaikan.
Tugas yang strategis didisain untuk merangsang pengusaha
berpikir tentang strategi apa yang pas untuk meyelesaikan
masalah (mengapa) atau mengejar peluang.
Tugas yang merefleksikan dibuat untuk menstimulus
pengusaha berpikir terhadap apa yang mereka pahami dan
rasakan sebagai proses berpikir kewirausahaan.
10. Orientasi Tujuan
1. Saya sering menetapkan target-target untuk diri sendiri
2. Saya mengerti bagaimana caranya menyelesaikan
tugas-tugas yang berhubungan dengan target.
3. Saya menetapkan target-target dengan detail sebelum
mengerjakan sebuah tugas baru.
4. Saya bertanya kepada diri sendiri seberapa baik saya
pernah mencapaitarget-target pada kesempatan
pertama.
5. Ketika melakukan sebuah tugas, saya sering kali
mengukur sudah seberapa jauh lagi saya menuju tujuan
saya.
11. Pengetahuan Metakognitif
1. Saya memikirkan beberapa cara untuk menyelesaikan sebuah permasalahan dan
memilih satu cara yang terbaik.
2. Saya menantang asumsi-asumsi pribaditerkait tugas sebelum saya memulainya.
3. Saya memikirkantentang bagaimana orang lain mungkin akanberaksi terhadap apa yang
saya lakukan.
4. Saya menemukan diri saya secara otomatis menggunakan strategi yang pernah berhasil
di masa lalu.
5. Saya dapat melakukan yang terbaik ketika saya telah memiliki pengetahuan terkait tugas
yang ada.
6. Saya membuat perumpamaan pribadi untuk membuat informasi kian bermakna.
7. Saya mencoba menggunakan strategi yang pernah berhasil di masa lalu.
8. Saya bertanya kepada diri sendiri dengan pertanyaan-pertanyaan yang muncul terkait
tugas sebelum memulainya.
9. Saya mencoba untuk menterjemahkan informasi terbaru ke dalam pemahaman pribadi.
10. Saya mencoba memecahkan masalah-masalah yang dihadapai menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil.
11. Saya fokus pada pemahaman dan arti dari informasi yang baru.
12. Pengalaman Metakognitif
1. Saya memikirkan tentang apakah saya benar-benar harus
menyelesaikannya sebelum memulai sebuah tugas.
2. Saya menggunakan strategi berbeda bergantung pada
situasi yang dihadapi.
3. Saya mengatur waktu terbaik untuk mencapai target.
4. Saya terampil mengorganisasikan informasi.
5. Saya mengetahui jenis informasi apa yang paling penting
dipertimbangkan ketika berhadapan dengan sebuah
masalah.
6. Saya fokus dengan rasa penasaran terhadap informasi
penting terkait hal yang menjadi ketertarikan saya.
13. Pilihan Metakognitif
1. Saya bertanya kepada diri sendiri jika saya pernah
mempertimbangkan semua pilihan ketika
menyelesaikan sebuah masalah.
2. Saya bertanya kepada diri sendiri jika saya pernah
menemukan cara yang mudah untuk melakukan
sesuatu setelah saya menyelesaikan sebuah
pekerjaan.
3. Saya bertanya kepada diri sendiri jika saya pernah
mempertimbangkan semua pilihan setelah
menyelesaikan sebuah masalah.
4. Saya pernah mengevaluasi ulang dugaan-dugaan
saya ketika berada dalam kebingungan.
14. Monitoring
1. Saya melakukan evaluasi secara periodik untuk membantu saya
mengetahui hubungan-hubungan yang penting.
2. Saya berhenti dan mengecek kembali informasi yang tidak jelas.
3. Saya sadar dengan strategi yang saya gunakan ketika melaksanakan
pekerjaan yang diberikan.
4. Saya menemukan diri saya menganalisa kegunaan dari strategi yang
diiberikan ketika melaksanakan pekerjaan yang diberikan.
5. Saya menemukan diri saya berhenti sementara secara teratur untuk
mengecek pemahaman terhadap masalah atau situasi yang dihadapi.
6. Saya bertanya kepada diri saya untuk sebuah pertanyaan terkait
bagaimana saya melakukan pekerjaan dengan baik ketika saya membaca
sebuah novel. Saya berhenti dan membaca ulang ketika mengalami
kebingungan.
15. Entrepreneurial Intentions
Niat pengusaha m Niat pengusaha menjadi
motivasi dan faktor utama yang menentukan
kebiasaan yang dilakukan, kemauan keras
untuk terus mencoba, dan mengeluarkan
seluruh kemampuan untuk mencapai apa
yang diharapkan enjadi motivasi dan faktor
utama yang menentukan kebiasaan yang
dilakukan, kemauan keras untuk terus
mencoba, dan mengeluarkan seluruh
kemampuan untuk mencapai apa yang
diharapkan
16. Self-Efficacy
mengacu pada keyakinan bahwa
seseorang dapat sukses dengan
melakukan perilaku yang dibutuhkan,
yakni orang-orang yang percaya bahwa
mereka memiliki kemampuan untuk
melakukan dengan baik.
17. Perceived Desirability
mengacu pada suatu sikap individu ke
arah tindakan wiraswasta yang suka atau
tidak suka harus dilakukan untuk
mencapai tujuan dari wiraswasta tersebut.
18. Pendidikan
bidang keuangan, perencanaan strategis, pemasaran
(khususnya, distribusi), dan manajemen.
Usia
Rata-rata 22 – 45 tahun atau dapat dimulai sebelum atau
sesudah usia tersebut, asalkan pengusaha yang memiliki
pengalaman yang diperlukan dan dukungan keuangan, dan
tingkat energi yang tinggi dibutuhkan untuk memulai dan
mengelola usaha baru berhasil.
19. Pengalaman Kerja
Riwayat kerja dapat mempengaruhi keputusan untuk memulai
usaha enterpreneurial baru, tetapi juga berperan dalam
pertumbuhan dan keberhasilan akhir dari usaha baru.
Role Model
Berhasil pengusaha sering dipandang sebagai katalis oleh
pengusaha potensial. Panutan juga dapat berfungsi dalam
kapasitas mendukung sebagai mentor selama dan setelah
peluncuran sebuah usaha baru.
20. Role Model & Support System
• Dukungan Jaringan Moral
Kebanyakan pengusaha menunjukkan bahwa pasangan mereka adalah
pendukung terbesar mereka dan memungkinkan mereka untuk mencurahkan
jumlah yang lebih dan waktu yang diperlukan untuk usaha baru.Enterpreneur bisa
curhat teman-teman tanpa takut kritikan.
• Dukungan Jaringan Profesional
Seorang pengusaha bisa memulai "mentor temuan-proses" dengan menyiapkan
daftar ahli di berbagai bidang-seperti dalam kegiatan usaha dasar keuangan,
pemasaran, akuntansi, hukum, atau manajemen yang dapat memberikan praktis
"how-to" saran yang diperlukan.
21. kewirausahaan berkelanjutan difokuskan
pada melestarikan alam, mendukung
kehidupan, dan masyarakat (sustainability)
dalam mengejar peluang yang dirasakan
untuk membawa produk masa depan, proses,
dan jasa menjadi ada untuk keuntungan
(tindakan enterpreneurial) di mana
keuntungan secara luas ditafsirkan untuk
memasukkan ekonomi dan manfaat
nonekonomi kepada individu, ekonomi, dan
masyarakat (pembangunan).
23. Seseorang Lahir Dalam Kemiskinan, Itu Bukan Kesalahannya.
Apabila Kita Mati Dalam Kemiskinan, Itu “SALAH”.
Kerja Keras dan Berusahalah !
~Mario Teguh~