Kewirausahaan, iwan muklas, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi, univ...
Manajemen Fungsi
1. DASAR MANAJEMEN DAN FUNGSI MANAJEMEN DALAM
ORGANISASI BISNIS
Pertemuan Ke- 9
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “ Kewirausahaan I “
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA
Oleh :
Iwan Muklas ( 41317110050 )
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2018
2. Pengertian Maanajemen
Manajemen adalah seni yang menghubungan ilmu dan pengorganisasian. Beberapa fungsi manajemen
adalah ; menyusun perencanaan, membangun organisasi dan pengorganisasiannya, pergerakan, serta
pengendalian atau pengawasan.
George R. Terry,1958 dalam bukunya Principles of Management membagi empat fungsi dasar
manajemen, yaitu Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Pelaksanaan)
dan Controlling (Pengawasan).
Keempat fungsi manajemen ini disingkat dengan POAC.
a. Planning (Perencanaan)
George R. Terry dalam bukunya Principles of Management mengemukakan tentang Planning sebagai
berikut, yaitu
“Planning is the selecting and relating of facts and the making and using of assumptions regarding the
future in the visualization and formulation to proposed of proposed activation believed necesarry to
accieve desired result”.
“…Perencanaan adalah pemilih fakta dan penghubungan fakta- fakta serta pembuatan dan
penggunaan perkiraan-perkiraan atau asumsi-asumsi untuk masa yang akan datang dengan jalan
menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang
diinginkan.”
b. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian tidak dapat diwujudkan tanpa ada hubungan dengan yang lain dan tanpa
menetapkan tugas-tugas tertentu untuk masing- masing unit. George R. Terry dalam bukunya
Principles of Management mengemukakan tentang organizing sebagai berikut, yaitu
“Organizing is the determining, grouping and arranging of the various activities needed necessary
forthe attainment of the objectives, the assigning of the people to thesen activities, the providing of
suitable physical factors of enviroment and the indicating of the relative authority delegated to each
respectives activity.
“Pengorganisasian adalah penentuan, pengelompokkan, dan penyusunan macam-macam kegiatan
yang dipeelukan untuk mencapai tujuan, penempatan orang-orang (pegawai), terhadap kegiatan-
kegiatan ini, penyediaan faktor-faktor physik yang cocok bagi keperluan kerja dan penunjukkan
hubungan wewenang, yang dilimpahkan terhadap setiap orang dalam hubungannya dengan
pelaksanaan setiap kegiatan yang diharapkan.
Terry (Sukarna, 2011) juga mengemukakan tentang azas-azas organizing, sebagai berikut, yaitu :
The objective atau tujuan.
Departementation atau pembagian kerja.
Assign the personel atau penempatan tenaga kerja.
Authority and Responsibility atau wewenang dan tanggung jawab.
Delegation of authority atau pelimpahan wewenang.
3. c. Actuating (Pelaksanaan/Penggerakan)
Menurut George R. Terry dalam bukunya Principles of Management mengatakan bahwa
Actuating is setting all members of the group to want to achieve and to strike to achieve the objective
willingly and keeping with the managerial planning and organizing efforts.
Penggerakan adalah membangkitkan dan mendorong semua anggota kelompok agar supaya
berkehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai tujuan dengan ikhlas serta serasi dengan
perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian dari pihak pimpinan.
Definisi diatas terlihat bahwa tercapai atau tidaknya tujuan tergantung kepada bergerak atau tidaknya
seluruh anggota kelompok manajemen, mulai dari tingkat atas, menengah sampai kebawah. Segala
kegiatan harus terarah kepada sasarannya, mengingat kegiatan yang tidak terarah kepada sasarannya
hanyalah merupakan pemborosan terhadap tenaga kerja, uang, waktu dan materi atau dengan kata lain
merupakan pemborosan terhadap tools of management. Hal ini sudah barang tentu merupakan mis-
management.
Tercapainya tujuan bukan hanya tergantung kepada planning dan organizing yang baik, melainkan
juga tergantung pada penggerakan dan pengawasan. Perencanaan dan pengorganisasian hanyalah
merupakan landasan yang kuat untuk adanya penggerakan yang terarah kepada sasaran yang dituju.
Penggerakan tanpa planning tidak akan berjalan efektif karena dalam perencanaan itulah ditentukan
tujuan, budget, standard, metode kerja, prosedur dan program. (Sukarna, 2011: 82-83).
Faktor-faktor yang dierlukan untuk penggerakan yaitu:
Leadership (Kepemimpinan)
Attitude and morale (Sikap dan moril)
Communication (Tatahubungan)
Incentive (Perangsang)
Supervision (Supervisi)
Discipline (Disiplin).
d. Controlling (Pengawasan)
Control mempunyai perananan atau kedudukan yang penting sekali dalam manajemen, mengingat
mempunyai fungsi untuk menguji apakah pelaksanaan kerja teratur tertib, terarah atau tidak.
Walaupun planning, organizing, actuating baik, tetapi apabila pelaksanaan kerja tidak teratur, tertib
dan terarah, maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai. Dengan demikian control
mempunyai fungsi untuk mengawasi segala kegaiatan agara tertuju kepada sasarannya, sehingga
tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Untuk melengkapi pengertian diatas, menurut George R. Terry (Sukarna, 2011: 110) mengemukakan
bahwa Controlling, yaitu:
Controlling can be defined as the process of determining what is to accomplished, that is the standard,
what is being accomplished. That is the performance, evaluating the performance, and if the necessary
applying corrective measure so that performance takes place according to plans, that is conformity
with the standard.
Pengawasan dapat dirumuskan sebagai proses penentuan apa yang harus dicapai yaitu standard, apa
yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan, dan bilaman perlu melakukan
4. perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana, yaitu selaras dengan standard
(ukuran).
Terry (Sukarna, 2011), mengemukakan proses pengawasan sebagai berikut, yaitu:
Determining the standard or basis for control (menentukan standard atau dasar bagi pengawasan)
Measuring the performance (ukuran pelaksanaan)
Comparing performance with the standard and ascerting the difference, it any (bandingkan
pelaksanaan dengan standard dan temukan jika ada perbedaan)
Correcting the deviation by means of remedial action (perbaiki penyimpangan dengan cara-cara
tindakan yang tepat).
Implementasi / Penerapan sistem manajemen diperusahaan dapat disesuaikan dengan jenis atau ruang
lingkup usaha mereka, ada beberapa macam jenis implementasi sistem manajemen yang biasa dipakai
dalam perusahaan dan sebagai standar untuk masuk dan bersaing dengan negara lain antara lain :
Sistem Manajemen Mutu atau yang lebih sering disebut dengan ISO 9001, ISO 9001 versi yang baru
saja update adalah seri ISO 9001 tahun 2015, implementasi sistem manajemen mutu ini adalah
sebagai dasar perbaikan yang akan dilakukan dalam perusahaan sebelum perusahaan tersebut
menerapkan sistemanajemen lainnya
Sistem manajemen lingkungan atau ISO 14001, sistem manajemen diterapkan oleh banyak
perusahaan yang berpotensi mencemari lingkungan sekitarnya dari hasil olahan produknya.
Sistem Manajemen pengelolaan keamanan pangan atau ISO 22000 adalah sistem keamanan pangan
atau GMP good manufacturing pratice yang diterapkan oleh perusaan yang bergelut pada food and
beverage
Sistem keselamatan atau K3 atau sering disebut dengan OSHAS 18001 sistem manajemen
keselamatan ini juga paling banyak di implementasikan di dunia usaha.
Sistem manjemen laboratorium atau sering disebut juga ISO 17025 adalah sistem manajemen yang
mengatur mengenai manajemen laboratorium.
Sistem manajemen otomotif atau sering disebut juga dengan ISO TS 1649adalah sebuah sistem yang
mengatur mengenai usaha otomotif seperti perusahaan part kendaraan bermotor ataupun perakitannya.
Sistem manajemen Oil and atau Gas disebut dengan ISO 29001 yaitu sistem manajemen yang
mengatur mengenai sistem dalam perusahaan Oil and Gas.
Sistem manajemen keamanan informasi atau sering disebut juga dengan ISO 27001 yang mengatur
mengenai sistem pengamanan informasi dalam sebuah perusahaan.
Beberapa sistem manajemen diatas adala sistem manajemen yang diterapakan didunia usaha hampir
diseluruh dunia guna meningkatkan kualitas produk dan jasa dalam bisnis mereka serta menjamin
keamanan dalam bekerja.
Masih banyak sistem manajemen yang dapat diterapkan selain sistem manajemen diatas tergantung
dari jenis usaha dan bidangnya masing-masing.
5. Tantangan selanjutnya adalah bagaimana Kunci sukses penerapan sistem manajemen di perusahaan ?
Kendala atau tantangan penerapan sebuah implementasi sistem baru dalam perusahaan biasanya tidak
jauh dan berbeda dari beberapa hal dibawah ini yaitu :
Lemahnya komitmen manajemen atau direksi terhadap implementasi sistem manajemen/ sistem baru
yang menyebabkan implementasi sistem baru berjalan kurang power.
Resistensi karyawan terhadap penerapaan dan implementasi sebuah sistem baru yang dianggap
menambah aktivitas pekerjaan mereka.
Konsistensi implementasi yang lemah sehingga penerapan implementasi sistem baru tidak berjalan
semestinya.
Program kerja yang kurang jelas sehingga implementasi setiap poin penerapan sistem baru menjadi
tidak terarah dan cenderung berjalan seadanya atau yang penting ada.
Beberapa kendala penerapan sistem manajemen diatas paling sering dikeluhkan oleh setiap
penanggung jawab proses sehingga implementasi sistem manajemen apapun jadi tidak berjalan
dengan baik sesuai dengan standar yang ada.
Pertanyaan yang akan muncul adalah Bagaimana cara implementasi sistem manajemen baru dalam
perusahaan ?
Kunci sukses penerapan sistem manajemen di perusahaan adalah kebalikan dari kendala yang sering
muncul diatas, bila kita sudah mengetahui kendala yang akan dihadapi berarti kita sudah memiliki
Kunci sukses penerapan sistem manajemen di perusahaan.
Tinggal bagaimana mencari cara agar sukses dalam menerapkan sistem manajemen dalam
perusahaan.
Beberapa Kunci sukses penerapan sistem manajemen di perusahaan yang dapat dilakukan antara lain.
1. Memperkuat komitmen manajemen terhadap implementasi sistem manajemen yang akan
diterapkan, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan membuat kesepakatan atau
SK yang menyatakan dukungan penuh penerapan sistem manajemen yang akan
diimplementasikan karena tanpa komitmen yang kuat dari top manajemen tidak ada gunanya
penerapan sistem manajemen di perusahaan tersebut.
2. Melakukan training kepada setiap karyawan tentang perlunya dan pentingnya sebuah sistem
manajemen yang akan dilaksanakan dan memberikan pengertian bahwa dengan implementasi
sistem manajemen yang baru ini tidak akan mempersulit kerja mereka tetapi akan
mempermudah kerja karyawan.
3. Meningkatkan konsistensi dari penerapan sistem manajemen dimulai dengan jajaran paling
atas yaitu jajaran manajemen dan manager sehingga akan memberikan contoh kepada semua
karyawan yang berada dibawahnya.
4. Membuat jadwal kerja yang jelas sehingga setiap kendala dan proses implementasi dapat
terpantau dengan baik dan dipahami oleh semua anggota atau tim pelaksana sehingga proses
implementasi sistem manajemen berjalan sesuai jadwal yang telah dibuat.
4 hal diatas adalah Kunci sukses penerapan sistem manajemen di perusahaan, disetiap perusahaan bisa
saja akan berbeda untuk kendala dan cara penanganan dari setiap masalah yang muncul.
6. Dengan sukses menerapkan sistem manajemen di perusahaan maka akan membuat perusahaan
tersebut dapat bersaing dengan perusahaan diberbagai negara dengan adanya sertifikat manajemen
yang diperoleh dan implementasi secara konsisten dari penerapan sistem manajemen diatas, karena
sertifikat saja bisa dibeli tanpa adanya penerapan sistem manajemen dan itu biasanya jalan pintas
yang dilakukan oleh beberapa perusahaan yang ingin secara instan dan cepat memiliki sertifikat
manejemen untuk mendongkrak brand perusahaan mereka tanpa mengikuti proses implementasi dari
tahap demi tahap sehingga yang terjadi kesuksesan yang didapat tidak dapat berjalan atau bertahan
lama karena tidak ada perbaikan sistem dalam internal mereka sehingga kualitas dan jasa yang
dihasilkan tidak konsisten.
“ Jadi kunci sukses bersaing dalam dunia usaha bukan hanya sekedar memiliki sertifikat
manajemen tetapi sertifikat dan konsistensi penerapannya”.
DAFTAR PUSTAKA
Sukarna.,George R. Terry, ” Principles of Management,1958 “, 2011, https://www.dictio.id/t/apa-saja-
fungsi-fungsi-manajemen-di-dalam-organisasi/14541