Dokumen tersebut membahas tentang trauma tajam yang dapat menyebabkan berbagai jenis luka seperti luka iris, luka tusuk, dan luka bacok. Dokumen juga membedakan ciri-ciri masing-masing jenis luka tersebut dan menjelaskan bagaimana dokter dapat menentukan penyebab luka berdasarkan deskripsi luka."
3. Saat ini banyak sekali terjadi kasus-kasus
perlukaan yang terjadi di sekitar kita khususnya luka
akibat benda tajam.
Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian
jaringan tubuh yang salah satunya disebabkan oleh
trauma tajam. Menurut Departemen Kesehatan
Republik Indonesia tahun 2013, prevalensi terjadinya
luka di Indonesia yaitu 8,2%. Sulawesi Selatan
menempati peringkat tertinggi untuk angka kejadian
luka yaitu 12,8% dan prevalensi terendah sebesar
4,5% terjadi di Jambi.
Trauma tajam adalah suatu rudapaksa akibat
kontak dengan benda tajam. Trauma tajam dapat
mengakibatkan terbentuknya luka iris atau luka sayat
(vulnus scissum), luka tusuk (vulnus punctum) dan
luka bacok (vulnus caesum). Ditinjau dari sifatnya,
kekerasan tajam seringkali dilakukan dengan
menggunakan benda-benda tajam seperti pisau,
kapak, silet dan lainnya. Benda-benda ini
kemudian mengakibatkan luka bahkan kematian
bagi individu yang terlibat.
Pendahuluan
5. Luka
Definisi
Luka adalah rusaknya kesatuan/ komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat
substansi jaringan yang rusak atau hilang. Beberapa pasal memiliki definisi tersendiri tentang
luka, berdasarkan kerusakan yang terjadi. Hal ini termasuk kerusakan pada organ-organ
dalam. Pasal lain juga menyebutkan tentang derajat luka, tidak berdasarkan bentuknya namun
berdasarkan akibatnya yang dapat membahayakan nyawa korban.
6. Derajat Kedalaman & Luas Luka
1. Luka Stadium I : Luka superfisial “Non-Blanching Erythema”
2. Luka Stadium II : Luka “ Partial Thickness”
3. Luka Stadium III : Luka “ Full Thickness”
4. Luka Stadium IV : Luka “ Full Thickness”
7. Deskripsi Luka
Deskripsi luka adalah cara dalam membahasakan gambaran luka pada tubuh manusia, baik hidup
maupun mati. Deskripsi luka hendaknya mengikuti urutan-urutan sebagai berikut :
1. Regio
2. Kordinat
3. Jenis luka
4. Kondisi ( Warna, Bentuk, Dasar luka, Bersih/kotor, arah)
5. Ukuran/Demensi
contoh : “Pada dada sebelah kanan, tiga sentimeter dari sumbu tengah tubuh, sepuluh sentimeter di
bawah tulang belikat terdapat sekumpulan luka lecet geser berwarna kemerahan, bentuk tidak
beraturan, dasar kulit, kondisi kotor, arah dari dalam ke luar, ukuran panjang lima sentimeter dan
lebar tiga sentimeter”.
8. Intravitalitas Luka
Intravitalitas luka adalah reaksi tubuh manusia yang hidup terhadap luka. Luka
merupakan kerusakan pada bagian tubuh yang disebabkan oleh kekuatan mekanis.
Reaksi in penting untuk membedakan apakah luka terjadi pada saat seseorang masih
hidup atau sudah mati. Reaksi vital yang umum berupa perdarahan yaitu ekimosis,
petekie dan emboli.
9. Efek Akibat Luka
Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul :
1. Hilangnya seluruhnya atau sebagian fungsi organ
2. Respon stres simpatis
3. Perdarahan dan pembekuan darah
4. Kontaminasi bakteri
5. Kematian sel
10. Peristiwa Penyebab Luka
Latar belakang terjadinya luka dapat disebabkan, oleh:
● peristiwa pembunuhan
● bunuh diri
● kecelakaan
11. Ciri Umum dan Luka Akibat
Benda Tajam
● Garis batas luka teratur, tepi rata dan sudut runcing
● Rapat bila ditautkan dan membentuk garis lurus atau sedikit lengkung
● Tebing luka rata dan tidak ada jembatan jaringan
● Daerah di sekitar garis batas luka tidak ada memar.
● Bentuk luka selalu merupakan garis. Tepi luka rata, tidak ada jembatan jaringan.
Dengan kaca pembesar dapat dilihat adanya forikel rambut yang terpotong. Dasar
luka berbentuk garis atau titik dan di sekitar luka tidak terdapat luka lecet.
● Kedua ujung luka disebut sudut luka.
Sudut luka tumpul ⇒ punggung senjata
Sudut luka runcing ⇒ mata senjata atau ujung senjata.
12. Mekanisme Luka disebabkan Benda
Tajam
● Gross Gross : ” pada saat ujung pisau menusuk kedalam tubuh pada kedalaman ½ atau 1 inci
semua itu akan membentuk luka pertama dengan sudut yang runcing dan tajam pada dasar luka
; semakin dalam pisau masuk dasar luka akan membentuk tajam dan runcing ; tetapi bagian lain
yang kontak dengan bagian tumpul pisau akan menghasilkan hal yang sebaliknya.
● Perdarahan luar dari luka tusuk biasanya berjumlah sedikit, perdarahan dalam yang serius dapat
disebabkan oleh penetrasi luka pada toraks dan abdomen. Gejala klinis pada perdarahan dalam
dapat timbul belakangan.
● Pada saat senjata seperti pisau atau blati ditusukan kedalam jaringan dengan kekuatan yang
cukup besar maka kulit disekitar luka akan memar.
● Luka tusuk muncul biasanya pada kasus penganiayaan dan pembunuhan
14. Luka Iris
● Definisi
⇒ Luka yang disebabkan objek tajam (pisau,pedang,silet,kaca,kampak tajam dll), dengan arah kekerasan sejajar
dengan kulit , berbentuk seperti garis, ukuran dalam luka lebih kecil dari panjang luka. Kedua sudut luka yang
diakibatkan oleh mata pisau selalu runcing. Luka iris sering terlihat pada bunuh diri dengan senjata tajam, berupa
sayatan-sayatan sejajar dipergelangan tangan (tentative wound) atau dileher.
● Ciri-ciri luka iris
Adanya pemisahan yang rapi dari kulit dan jaringan dibawahnya, maka sudut bagian luar biasanya bisa
dikatakan bersih dari kerusakan apapun.
1. Garis batas luka biasanya teratur, tepinya rata dan sudut luka tajam
2. Jembatan jaringan tidak ada
3. Permukaan luka rata dan rambut dapat terpotong dengan potongan yang tegas
4. Pada sekitar luka tidak didapatkan luka memar
5. Luka tidak mengenai tulang
6. Panjang luka lebih besar daripada dalam luka
15. Luka Iris
Ciri-ciri cara kematian bunuh diri pada kasus luka
iris :
1. Lokasi luka pada daerah yang fatal dan mudah
dicapai oleh tangan korban. Misalnya leher,
pergelangan tangan, lekuk siku, lekuk lutut, lipatan
paha dan perut
2. Pakaian korban disingkirkan dahulu
3. Ada luka percobaan
4. Tidak ada luka tangkisan
5. Kadang terdapat cadaveric spasme
6. Keadaaan tenang pada pemeriksaan setempat
16. Luka Iris
Ciri-ciri cara kematian pembunuhan
pada kasus luka iris :
1. Lokasi luka di sembarang tempat
2. Pakaian koban ikut terkoyak
3. Tidak ada luka percobaan
4. Ada luka tangkisan
5. Tidak terdapat cadaveric spasme
6.Tanda perkelahian pada pemeriksaan setempat
Kematian luka iris karena pembunuhan,
bunuh diri ataupun kecelakaan dapat disebabkan
oleh :
1. Perdarahan
2. Emboli udara terutama bila luka mengenai
vena jugularis atau vena subclavia
3. Infeksi dan sepsis
4. Vagal reflex pada luka iris di daerah leher.
17. Ciri-ciri cara kematian pembunuhan pada kasus luka iris :
1. Lokasi luka di sembarang tempat
2. Pakaian koban ikut terkoyak
3. Tidak ada luka percobaan
4. Ada luka tangkisan
5. Tidak terdapat cadaveric spasme
6. Tanda perkelahian pada pemeriksaan setempat
18. Contoh Deskripsi Luka Iris
- Jumlah : Satu
- Lokasi : Di perut kana atas , ujung pertama 10 sentimeter sebelah kanan garis tengah tubuh tubuh
dan 5 sentimeter di atas garis mendatar yang melewati pusat sedang ujung kedua 15 sentimeter dari
garis tengan tubuh dan 4 sentimeter di atas garis mendatar yang melewati pusat.
- Bentuknya : Sebelum dirapatkan terbuka dan ketika diatautkan rapat serta membentuk garis lurus
yang arahnya miring
- Ukurannya : Sebelum di tautkan ukurannya 5 sentimeter, lebar 2 sentimeter dan dalamnya 1
sentimeter. Ketika dirapatkan panjangnya menjadi 5,3 sentimeter.
- Sifatnya : Garis batas luka bentuknya teratur, tepi rata dan kedua sudutnya runcing. Tebing luka rata
dan terdiri atas jaringa kulit, jaringan ikat , lemak serta otot. Jembatan jaringan tidak ada. Dasar luka
terdiri atas jaringan otot. Daerah sekitar batas luka tidak didapati memar.
19. b. Luka Tusuk
Luka tusuk (Stab Wound) adalah luka dengan
kedalaman luka melebihi panjang luka akibat alat
berujung runcing dan bermata tajam atau bermata
tumpul terjadi dengan suatu tekanan tegak lurus
atau serong pada permukaan tubuh.
20. Karakteristik Luka Tusuk
● Tepi luka rata —> jembatan jaringan (-)
● Dalam luka > panjang/lebar luka
Identifikasi senjata:
● Panjang luka merupakan ukuran maksimal lebar
senjata.
● Dalam luka merupakan ukuran minimal panjang
senjata.
21. Bentuk luka
● Organ parenkim &
tulang→bentuk luka tusuk
sesuai dgn alat penyebab
luka.
● Kulit & otot→ bentuk luka tusuk pada kulit
dan otot:
- Alat pisau: luka tusuk bentuk celah,
menganga, atau asimetris.
- Ganco/lembing: luka tusuk berbentuk
celah/ bulat,
- Alat penampang segitiga/ segiempat: luka
tusuk bentuk bintang berkaki tiga/ empat.
22. ● Tepi luka tajam atau rata.
● Sudut luka tajam namun kurang tajam pada
sisi tumpul.
● Rambut terpotong pada sisi tajam.
● Sekitar luka kadang terdapat luka memar
(contusion). Ekimosis karena tusukan sampai
mengenai tangkai pisau.
● Kedalaman luka melebihi panjang luka.
Ciri-ciri Luka Tusuk
23. 4 sebab kematian luka tusuk:
● Perdarahan
● Kerusakan organ bital
● Emboli udara
● Enfeksi dan sepsis
3 cara kematian luka tusuk:
● Pembunuhan (tersering)
● Bunuh diri
● Kecelakaan
25. C. Luka Bacok
Luka bacok pengertiannya bahwa senjata
tajam ukurannya relatif besar dan diayunkan
dengan tenaga kuat sehingga mata tajam dari
senjata tersebut mengenai suatu bagian dari
tubuh.
26. ● Ukuran luka besar dan menganga.
● Panjang luka kurang lebih sama dengan dalam
luka.
● Biasanya tulang-tulang di bawahnya ikut
menderita luka.
● Tepi luka bacok tergantung pada mata senjata.
● Sudut luka bacok tergantung pada mata senjata.
● Kadang-kadang memutuskan bagian tubuh yang
terkena bacokan.
● Di sekitar luka dapat kita temukan luka memar
(contusion) atau luka lecet (abrasion) atau aberasi.
Ciri-ciri Luka Bacok
27. 5 sebab kematian luka bacok:
● Perdarahan.
● Rusaknya organ vital.
● Emboli udara.
● Infeksi dan sepsis.
● Vagal reflex pada luka bacok
(chop wound) di daerah leher.
2 cara kematian luka bacok:
● Pembunuhan (tersering)
● Kecelakaan
28. Dokter diwajibkan untuk dapat memberikan kejelasan dari permasalahan sebagai berikut :
a. Jenis luka apakah yang terjadi.
b. Jenis kekerasan/ senjata apakah yang menyebabkan luka.
c. Bagaimanakah kualifikasi luka itu.
d. Bagaimana membedakan luka tersebut merupakan upaya bunuh diri,
pembunuhan atau kecelakaan.
e. Berapa lama usia luka tersebut.
f. Bagaimanakah membedakan luka tersebut sewaktu masih hidup atau
setelah mati
Aspek Medikolegal
29. Pasal 351
1. Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun
delapan bulan atau denda paling banyak 4.500 rupiah.
2. Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah
dikenakan pidana penjara paling lama lima tahun.
3. Jika mengakibatkan mati, dikenakan pidana penjara paling lama tujuh
tahun.
4. Dengan sengaja merusak kesehatan orang disamakan dengan
penganiayaan.
5. Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.
Aspek Medikolegal
30. Pasal 352
1. Kecuali yang tersebut dalam pasal 353 dan 356, maka penganiayaan
yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan
pekerjaan jabatan atau pencaharian, diancam sebagai penganiayaan
ringan, dengan pidana penjara paling lama tiga bulan atau denda paling
banyak 4.500 rupiah. Pidana dapat ditambah sepertiga bagi orang yang
melakukan kegiatan itu terhadap orang yang bekerja padanya atau
menjadi bawahannya.
2. Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.
Aspek Medikolegal
31. Pasal 90
Luka berat berarti :
1. Jika sakit atau mendapat luka, yang tidak memberi harapan atau
sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut.
2. Tidak mampu terus-menerus untuk menjalankan tugas jabatan atas
pekerjaan pencaharian.
3. Kehilangan salah satu panca indra.
4. Mendapat cacat berat
5. Menderita sakit lumpuh.
6. Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih.
7. Gugurnya atau matinya kandungan seorang perempuan
Aspek Medikolegal
32. Sanksi hukuman dari tindak pidana berdasarkan klasifikasi luka (ringan/
sedang/ berat) yang direncanakan atau suatu kealpaan atau yang
mendatangkan akibat kematian diatur pada KUHP BAB XX pasal 351-
pasal 358. Dari pasal-pasal tersebut dapat dibedakan empat jenis tindak
pidana yaitu:
1. Penganiayaan ringan.
2. Penganiayaan.
3. Penganiayaan yang menyebabkan luka berat.
4. Penganiayaan yang menyebabkan kematian.
Aspek Medikolegal
34. Traumatologi adalah ilmu (cabang ilmu bedah) yang mempelajari berbagai luka luka dan
berbagai kekerasan/trauma serta interaksi antar luka dan kekerasan. Trauma benda tajam adalah
bentuk luka yang mudah dikenali karena berciri seperti garis batas luka yang teratur, tepinya
rata,sudut lukanya tajam, tidak adanya jembatan jaringan, tebing luka rata, bila ditautkan akan
menjadi rapat karena benda tersebut hanya memisahkan tidak menghilangkan jaringan dan
berbentuk garis lurus atau melengkung, serta daerah di sekitar garis luka tidak ada memar atau
luka lecet. kekerasan tajam disebabkan pisau, pedang, silet, gunting, kampak, bayonet dan lain
lain. Klasifikasi luka akibat benda tajam yaitu luka sayat, luka tikam dan luka bacok. Pengertian
Kualifikasi luka semata mata pengertian ilmu kedokteran forensik, yang hanya baru dipahami
setelah mempelajari pasal pasal dalam kitab undang undang hukum Pidana pasal 351, pasal 352,
pasal 353, pasal 354, pasal 355 dan pasal 90.