SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
1
Philiph phenix (1964) menegaskan “since education is means of
helping human beings to become what they can and should
become,the educator needs to understand human nature . he
needs to understand people in their actualities,in their
possibilities,and in their idealities . he must also know how to foster
desirable changes in them”
“ karena pendidikan merupakan sarana untuk membantu
manusia untuk menjadi apa yang mereka bisa dan harus
menjadi, pendidik perlu memahami sifat manusia. ia perlu
memahami orang di aktualitas mereka, di kemungkinan
mereka, dan dalam ideal mereka .ia juga harus tahu bagaimana
untuk mendorong perubahan yang diinginkan di dalamnya”
2
3
Manusia adalah Mahluk Tuhan Yang Maha Esa.Evolusionisme dan
kreasionisme (J.D. Butler, 1968).Menurut evolusionisme, manusia adalah hasil
puncak dari mata rantai evolusi yang terjadi di alam semesta.Manusia
sebagaimana halnya alam semesta ada dengan sendirinya berkembang dari
alam itu sendiri, tanpa pencipta.Sebaliknya,filsafat creasionisme menyatakan
bahwa asal usul manusia sebagaimana halnya alam semesta – adalah ciptaan
suatu creative cause atau personality,yaitu Tuhan YME.
Secara filosofis penolakan tersebut antara lain didasarkan kepada
empat argumen berikut ini :
Argumen Ontologis : semua manusia memiliki ide tentang
tuhan.Sementara itu,bahwa realitas (kenyataan) lebih sempurna
dari pada ide manusia.
Argumen kosmolo-gis : segala sesuatu yang ada mesti
mempunyai suatu sebab. Adanya alam semesta termasuk manusia
adalah sebagai akibat.
Argumen Teleologis segala sesuatu memiliki tujuan
(contoh: mata untuk melihat, kaki untuk berjalan dsb).
Sebab itu, segala sesuatu(realitas) tidak terjadi dengan sendirinya,
melainkan diciptakan oleh pengatur tujuan tersebut yaitu tuhan.
Argumen moral : manusia bermoral, ia dapat membedakan
perbuatan yang baik dan yang jahat, dsb. itu menunjukan adanya
dasar, sumber dan tujuan moralitas. Dasar, sumber, dan tujuan
moralitas itu adalah tuhan.
4
Menurut Julien de La Mettrie dan feuerbach dua orang
penganut materialisme bahwa esensi manusia semata-mata bersifat
badani (tubuh/fisiknya). Sebab itu, segala hal yang bersifat
kejiwaan/spiritual dipandang hanya sebagai resonansi dari berfungsinya
badan/organ tubuh.Tubuhlah yang mempengaruhi jiwa pandangan
hubungan antara badan dan jiwa seperti itu dikenal sebagai
epiphenomenalisme (J.D Butler, 1968)
5
Manusia adalah kesatuan yang tidak dapat di bagi ia memiliki perbedaan
daripada yang lainnya, sehingga setiap manusia hakikatnya bersifat unik.
Perbedaan ini berkenaan dengan postur tubuhnya, kemampuan berfikirnya,
minat, hoby dan cita-cita. Setiap manusia juga memiliki subjektivitas ( kediri -
sendirian ), Sebab itu, ia hakikatnya adalah pribadi, ia adalah subjek dan bukan
objek. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia adalah satu
kesatuan yang tak dapat dibagi,memiliki perbedaan dengan yang lainya
sehingga bersifat unik, merupakan subjek yang otonom, serta berada dalam
pertumbuhan dan perkembangan.
6
Setiap manusia adalah individual/ personal, tetapi
tidak hidup sendirian, tak mungkin hidup sendirian
dan tidak mungkin hanya hidup untuk hidupnya
sendiri, melainkan ia juga hidup dalam keterpautan
dengan sesamanya.
Sehubungan dengan ini Aristoteles menyebut manusia
sebagai mahluk sosial atau mahluk bermasyarakat (ernst
cassirer,1987), menyatakan : “Manusia takan menemukan
diri,manusia takan menyadari individualitasnya kecuali
melalui perantaraan pergaulan sosial.
7
keberbudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik manusia dengan belajar.
( Koentjaraningrat,1985 )
Tiga Jenis Wujud Kebudayaan
1. Sebagai kompleks dari ide-ide, ilmu pengetahuan,
nilai- nilai, norma-norma, peraturan-peraturan,dsb.
2. Sebagai kompleks aktivitas kelakuan berpola dari
manusia dalam masyarakat.
3. Sebagai benda-benda hasil karya manusia.
8
Manusia memiliki dimensi moralitas karena ia memiliki kata
hati yang dapat membedakan antara baik dan jahat. Oleh
karena itu manusia mempunyai kebebasan memilih untuk
bertindak/berbuat, maka selalu ada penilaian moral atau
tuntutan pertanggung jawaban atas setiap perbuatannya.
Merupakan salah satu karakteristik esensial eksistensi
manusia yang terungkap dalam bentuk keyakinan akan
kebenaran suatu agama yang diwujudkan dalam sikap dan
perilakunya dan ia memperoleh kejelasan tentang asal
usulnya, dasar hidupnya, tata cara hidupnya, dan menjadi
jelas pula kemana arah tujuan hidupnya.
9
Artinya bahwa keberadaan manusia pada saat ini
terpaut kepada masa lalunya,ia belum selesai
mewujudkan dirinya sebagai manusia,ia mengarah
kemasa depan untuk mencapai tujuan hidupnya
Tujuan manusia mencangkup 3 dimensi
1. Dimensi Ruang (disini-disana, dunia-akhirat)
2. Dimensi waktu ( masa sekarang-masa datang)
3. Dimensi nilai ( baik-tidak baik)
10
Dilakukannya baik secara vertikal,yaitu
dengan Tuhannya,secara Horizontal yaitu
dengan alam dan sesama manusia serta
budayanya,dan bahkan dengan dirinya
sendiri
N Drijarkara S.J. (1986).Menyatakan bahwa manusia
mempunyai dinamika, artinya manusia tidak pernah
berhenti, selalu dalam keaktifan, baik dalam aspek fisiologik
maupun spiritualnya. Dinamika mempunyai arah horizontal
(kearah sesama dan dunia) maupun arah transendental
(kearah yang mutlak).Adapun dinamika itu adalah untuk
penyempurnaan diri baik dalam hubungannya dengan
sesama,dunia dan Tuhan.
11
12
Prinsip dimana
manusia belum
selesai mewujudkan
dirinya sebagai
manusia.
Sosok manusia ideal
merupakan gambaran
manusia yang dicita-
citakan atau yang
seharusnya. Sebab itu
sosok manusia ideal
tersebut belum
terwujudkan
melainkan harus
diupayakan untuk
diwujudkan.
Bahwa berbagai kemampuan
yang seharusnya dimiliki
manusia tidak dibawa sejak
kelahirannya, melainkan
harus diperoleh setelah
kelahirannya dalam
perkembangannya menuju
kedewasaannya. Dalam
bereksistensi yang harus
mengadakan/menjadikan diri
itu hakikatnya adalah manusia
itu sendiri
Manusia memiliki berbagai potensi, yaitu: potensi
untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME,
potensi untuk mampu berbuat baik, potensi cipta,
rasa, karsa, dan potensi karya,
oleh sebab itu manusia akan dapat di didik karena
ia memiliki potensi untuk menjadi manusia ideal.
Manusia itu sendiri memiliki dinamika untuk menjadi
manusia ideal yang selalu aktif baik dalam aspek fisiologik
maupun spiritualnya, ia selalu menginginkan dan
mengejar segala hal yang lebih dari apa yang telah ada
atau yang telah dicapainya. Ia berupaya untuk
mengaktualisasikan diri agar menjadi manusia ideal, baik
dalam rangka interaksi/komunikasi secara horizontal
maupun vertikal.
13
Manusia adalah individu yang memiliki
kediri sendirian (subyektivitas), bebas
dan aktif berupaya untuk menjadi
dirinya sendiri.
Pendidikan hakikatnya berlangsung
dalam pergaulan (interaksi/komunikasi)
antar sesama manusia (pendidik dan
peserta didik). Melalui pergaulan
tersebut pengaruh pendidikan
disampaikan oleh pendidik dan diterima
oleh peserta didik.
Pendidikan bersifat normatif, artinya
dilaksanakan berdasarkan sistem norma
dan nilai tertentu. Pendidikan bertujuan
agar manusia berakhlak mulia, agar
manusia berprilaku sesuai dengan nilai
dan norma-norma yang bersumber dari
agama, manusia dan masyarakat dan
budayanya.
14
15
Manusia dan Pendidikan sangat berkaitan erat karena fungsi dari
pendidikan tersebut adalah untuk memanusiakan manusia. Maka dari
itu para pendidik dan calon pendidik perlu memahami hakikat manusia.
Dengan pendidikan maka manusia akan menjadi manusia yang
seutuhnya, yaitu menjadi manusia yang ideal dengan kata lain manusia
yang ideal itu adalah manusia yang diharapkan,di cita–citakan atau
menjadi manusia yang seharusnya

More Related Content

What's hot

Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...DIANTO IRAWAN
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajarNarendra
 
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
 
Pengertian filsafat pendidikan
Pengertian filsafat pendidikanPengertian filsafat pendidikan
Pengertian filsafat pendidikanHaBeb Ashegaf
 
Teori holistik – dinami sppt fix
Teori holistik – dinami sppt fixTeori holistik – dinami sppt fix
Teori holistik – dinami sppt fixyulianaika61
 
Filsafat Ketuhanan
Filsafat KetuhananFilsafat Ketuhanan
Filsafat KetuhananAhmad Rudi
 
7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bk7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bkkomisariatimmbpp
 
Konsep Dasar Antropologi IPS
Konsep Dasar Antropologi IPSKonsep Dasar Antropologi IPS
Konsep Dasar Antropologi IPSSiti Hardiyanti
 
Filsafat materialisme untuk materi kuliah
Filsafat materialisme untuk materi kuliahFilsafat materialisme untuk materi kuliah
Filsafat materialisme untuk materi kuliahMeylinLagi
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayiMakalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayiZulfa Meizanita
 
Peran guru dalam pendidikan
Peran guru dalam pendidikanPeran guru dalam pendidikan
Peran guru dalam pendidikanferyanusharefa
 

What's hot (20)

Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajar
 
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
Pengertian filsafat pendidikan
Pengertian filsafat pendidikanPengertian filsafat pendidikan
Pengertian filsafat pendidikan
 
pendekatan Humanistik ppt
pendekatan Humanistik pptpendekatan Humanistik ppt
pendekatan Humanistik ppt
 
Aliran kritisisme
Aliran kritisismeAliran kritisisme
Aliran kritisisme
 
Teori holistik – dinami sppt fix
Teori holistik – dinami sppt fixTeori holistik – dinami sppt fix
Teori holistik – dinami sppt fix
 
Pendidik dan peserta didik
Pendidik dan peserta didikPendidik dan peserta didik
Pendidik dan peserta didik
 
10 pendekatan-saintifik
10 pendekatan-saintifik10 pendekatan-saintifik
10 pendekatan-saintifik
 
Filsafat Ketuhanan
Filsafat KetuhananFilsafat Ketuhanan
Filsafat Ketuhanan
 
7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bk7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bk
 
Konsep Dasar Antropologi IPS
Konsep Dasar Antropologi IPSKonsep Dasar Antropologi IPS
Konsep Dasar Antropologi IPS
 
Pengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikanPengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikan
 
Filsafat materialisme untuk materi kuliah
Filsafat materialisme untuk materi kuliahFilsafat materialisme untuk materi kuliah
Filsafat materialisme untuk materi kuliah
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayiMakalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
 
KONSEP PEMBELAJARAN.ppt
KONSEP PEMBELAJARAN.pptKONSEP PEMBELAJARAN.ppt
KONSEP PEMBELAJARAN.ppt
 
KD 7 - Ciri-Ciri Insan Kamil
KD 7 - Ciri-Ciri Insan KamilKD 7 - Ciri-Ciri Insan Kamil
KD 7 - Ciri-Ciri Insan Kamil
 
Peran guru dalam pendidikan
Peran guru dalam pendidikanPeran guru dalam pendidikan
Peran guru dalam pendidikan
 

Similar to Manusia dan pendidikan

Manusia dan Pendidikan.pptx
Manusia dan Pendidikan.pptxManusia dan Pendidikan.pptx
Manusia dan Pendidikan.pptxbambanggunawan39
 
Uts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikanUts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikanovindaaa
 
Hakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan PengembangannyaHakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan PengembangannyaHariyatunnisa Ahmad
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaPujiati Puu
 
Hakikat manusia dan pengembangannya
Hakikat manusia dan pengembangannyaHakikat manusia dan pengembangannya
Hakikat manusia dan pengembangannyaPujiati Puu
 
P.p bab i created nila rahmadhani
P.p bab i created nila rahmadhaniP.p bab i created nila rahmadhani
P.p bab i created nila rahmadhaninilarahmadhani
 
P.p bab i created nila rahmadhani
P.p bab i created nila rahmadhaniP.p bab i created nila rahmadhani
P.p bab i created nila rahmadhaninellianjelli
 
Hakikat Manusia
Hakikat ManusiaHakikat Manusia
Hakikat Manusia1231011994
 
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptxKONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptxFaisalFaiz19
 
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptxKONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptxFaisalFaiz19
 
Landasan Kependidikan
Landasan KependidikanLandasan Kependidikan
Landasan Kependidikanbigbossjava
 
Manusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikanManusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikanWali Min
 
hakikat manusia dan pengembangannya
hakikat manusia dan pengembangannyahakikat manusia dan pengembangannya
hakikat manusia dan pengembangannyaMerlinda Ambinari
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikanSarli Arham
 
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas JambiHakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas JambiNabilaMaulinanm
 
Pengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan pptPengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan pptbertha_tandi
 
Pengantar pendd-slide
Pengantar pendd-slidePengantar pendd-slide
Pengantar pendd-slidemutia123
 

Similar to Manusia dan pendidikan (20)

Manusia dan Pendidikan.pptx
Manusia dan Pendidikan.pptxManusia dan Pendidikan.pptx
Manusia dan Pendidikan.pptx
 
Uts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikanUts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikan
 
Hakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan PengembangannyaHakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan Pengembangannya
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
 
Hakikat manusia dan pengembangannya
Hakikat manusia dan pengembangannyaHakikat manusia dan pengembangannya
Hakikat manusia dan pengembangannya
 
P.p bab i created nila rahmadhani
P.p bab i created nila rahmadhaniP.p bab i created nila rahmadhani
P.p bab i created nila rahmadhani
 
P.p bab i created nila rahmadhani
P.p bab i created nila rahmadhaniP.p bab i created nila rahmadhani
P.p bab i created nila rahmadhani
 
Hakikat Manusia
Hakikat ManusiaHakikat Manusia
Hakikat Manusia
 
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptxKONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
 
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptxKONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
 
Landasan Kependidikan
Landasan KependidikanLandasan Kependidikan
Landasan Kependidikan
 
Manusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikanManusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikan
 
Pertemuan 2 Hakikat manusia.pptx
Pertemuan 2 Hakikat manusia.pptxPertemuan 2 Hakikat manusia.pptx
Pertemuan 2 Hakikat manusia.pptx
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
hakikat manusia dan pengembangannya
hakikat manusia dan pengembangannyahakikat manusia dan pengembangannya
hakikat manusia dan pengembangannya
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikan
 
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas JambiHakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
 
Pengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan pptPengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan ppt
 
Pengantar pendd-slide
Pengantar pendd-slidePengantar pendd-slide
Pengantar pendd-slide
 
BAB I AGAMA.pptx
BAB I AGAMA.pptxBAB I AGAMA.pptx
BAB I AGAMA.pptx
 

More from IwanAr

Ppt ekonomi makro
Ppt ekonomi makroPpt ekonomi makro
Ppt ekonomi makroIwanAr
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
PembahasanIwanAr
 
Pengertian pendidikan
Pengertian pendidikanPengertian pendidikan
Pengertian pendidikanIwanAr
 
Pendidikan sebagai ilmu dan seni
Pendidikan sebagai ilmu dan seniPendidikan sebagai ilmu dan seni
Pendidikan sebagai ilmu dan seniIwanAr
 
Landasan sosiologis dan antropologis pendidikan
Landasan sosiologis dan antropologis pendidikanLandasan sosiologis dan antropologis pendidikan
Landasan sosiologis dan antropologis pendidikanIwanAr
 
Landasan psikologis pendidikan
Landasan psikologis pendidikanLandasan psikologis pendidikan
Landasan psikologis pendidikanIwanAr
 
Landasan pendidikan adila
Landasan pendidikan adilaLandasan pendidikan adila
Landasan pendidikan adilaIwanAr
 
Landasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikanLandasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikanIwanAr
 
Landasan filosofis pendidikan
Landasan filosofis pendidikanLandasan filosofis pendidikan
Landasan filosofis pendidikanIwanAr
 
Landasa yuridis pendidikan
Landasa yuridis pendidikanLandasa yuridis pendidikan
Landasa yuridis pendidikanIwanAr
 

More from IwanAr (10)

Ppt ekonomi makro
Ppt ekonomi makroPpt ekonomi makro
Ppt ekonomi makro
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
Pengertian pendidikan
Pengertian pendidikanPengertian pendidikan
Pengertian pendidikan
 
Pendidikan sebagai ilmu dan seni
Pendidikan sebagai ilmu dan seniPendidikan sebagai ilmu dan seni
Pendidikan sebagai ilmu dan seni
 
Landasan sosiologis dan antropologis pendidikan
Landasan sosiologis dan antropologis pendidikanLandasan sosiologis dan antropologis pendidikan
Landasan sosiologis dan antropologis pendidikan
 
Landasan psikologis pendidikan
Landasan psikologis pendidikanLandasan psikologis pendidikan
Landasan psikologis pendidikan
 
Landasan pendidikan adila
Landasan pendidikan adilaLandasan pendidikan adila
Landasan pendidikan adila
 
Landasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikanLandasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikan
 
Landasan filosofis pendidikan
Landasan filosofis pendidikanLandasan filosofis pendidikan
Landasan filosofis pendidikan
 
Landasa yuridis pendidikan
Landasa yuridis pendidikanLandasa yuridis pendidikan
Landasa yuridis pendidikan
 

Recently uploaded

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

Manusia dan pendidikan

  • 1. 1
  • 2. Philiph phenix (1964) menegaskan “since education is means of helping human beings to become what they can and should become,the educator needs to understand human nature . he needs to understand people in their actualities,in their possibilities,and in their idealities . he must also know how to foster desirable changes in them” “ karena pendidikan merupakan sarana untuk membantu manusia untuk menjadi apa yang mereka bisa dan harus menjadi, pendidik perlu memahami sifat manusia. ia perlu memahami orang di aktualitas mereka, di kemungkinan mereka, dan dalam ideal mereka .ia juga harus tahu bagaimana untuk mendorong perubahan yang diinginkan di dalamnya” 2
  • 3. 3 Manusia adalah Mahluk Tuhan Yang Maha Esa.Evolusionisme dan kreasionisme (J.D. Butler, 1968).Menurut evolusionisme, manusia adalah hasil puncak dari mata rantai evolusi yang terjadi di alam semesta.Manusia sebagaimana halnya alam semesta ada dengan sendirinya berkembang dari alam itu sendiri, tanpa pencipta.Sebaliknya,filsafat creasionisme menyatakan bahwa asal usul manusia sebagaimana halnya alam semesta – adalah ciptaan suatu creative cause atau personality,yaitu Tuhan YME.
  • 4. Secara filosofis penolakan tersebut antara lain didasarkan kepada empat argumen berikut ini : Argumen Ontologis : semua manusia memiliki ide tentang tuhan.Sementara itu,bahwa realitas (kenyataan) lebih sempurna dari pada ide manusia. Argumen kosmolo-gis : segala sesuatu yang ada mesti mempunyai suatu sebab. Adanya alam semesta termasuk manusia adalah sebagai akibat. Argumen Teleologis segala sesuatu memiliki tujuan (contoh: mata untuk melihat, kaki untuk berjalan dsb). Sebab itu, segala sesuatu(realitas) tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan diciptakan oleh pengatur tujuan tersebut yaitu tuhan. Argumen moral : manusia bermoral, ia dapat membedakan perbuatan yang baik dan yang jahat, dsb. itu menunjukan adanya dasar, sumber dan tujuan moralitas. Dasar, sumber, dan tujuan moralitas itu adalah tuhan. 4
  • 5. Menurut Julien de La Mettrie dan feuerbach dua orang penganut materialisme bahwa esensi manusia semata-mata bersifat badani (tubuh/fisiknya). Sebab itu, segala hal yang bersifat kejiwaan/spiritual dipandang hanya sebagai resonansi dari berfungsinya badan/organ tubuh.Tubuhlah yang mempengaruhi jiwa pandangan hubungan antara badan dan jiwa seperti itu dikenal sebagai epiphenomenalisme (J.D Butler, 1968) 5
  • 6. Manusia adalah kesatuan yang tidak dapat di bagi ia memiliki perbedaan daripada yang lainnya, sehingga setiap manusia hakikatnya bersifat unik. Perbedaan ini berkenaan dengan postur tubuhnya, kemampuan berfikirnya, minat, hoby dan cita-cita. Setiap manusia juga memiliki subjektivitas ( kediri - sendirian ), Sebab itu, ia hakikatnya adalah pribadi, ia adalah subjek dan bukan objek. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia adalah satu kesatuan yang tak dapat dibagi,memiliki perbedaan dengan yang lainya sehingga bersifat unik, merupakan subjek yang otonom, serta berada dalam pertumbuhan dan perkembangan. 6
  • 7. Setiap manusia adalah individual/ personal, tetapi tidak hidup sendirian, tak mungkin hidup sendirian dan tidak mungkin hanya hidup untuk hidupnya sendiri, melainkan ia juga hidup dalam keterpautan dengan sesamanya. Sehubungan dengan ini Aristoteles menyebut manusia sebagai mahluk sosial atau mahluk bermasyarakat (ernst cassirer,1987), menyatakan : “Manusia takan menemukan diri,manusia takan menyadari individualitasnya kecuali melalui perantaraan pergaulan sosial. 7
  • 8. keberbudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia dengan belajar. ( Koentjaraningrat,1985 ) Tiga Jenis Wujud Kebudayaan 1. Sebagai kompleks dari ide-ide, ilmu pengetahuan, nilai- nilai, norma-norma, peraturan-peraturan,dsb. 2. Sebagai kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat. 3. Sebagai benda-benda hasil karya manusia. 8
  • 9. Manusia memiliki dimensi moralitas karena ia memiliki kata hati yang dapat membedakan antara baik dan jahat. Oleh karena itu manusia mempunyai kebebasan memilih untuk bertindak/berbuat, maka selalu ada penilaian moral atau tuntutan pertanggung jawaban atas setiap perbuatannya. Merupakan salah satu karakteristik esensial eksistensi manusia yang terungkap dalam bentuk keyakinan akan kebenaran suatu agama yang diwujudkan dalam sikap dan perilakunya dan ia memperoleh kejelasan tentang asal usulnya, dasar hidupnya, tata cara hidupnya, dan menjadi jelas pula kemana arah tujuan hidupnya. 9
  • 10. Artinya bahwa keberadaan manusia pada saat ini terpaut kepada masa lalunya,ia belum selesai mewujudkan dirinya sebagai manusia,ia mengarah kemasa depan untuk mencapai tujuan hidupnya Tujuan manusia mencangkup 3 dimensi 1. Dimensi Ruang (disini-disana, dunia-akhirat) 2. Dimensi waktu ( masa sekarang-masa datang) 3. Dimensi nilai ( baik-tidak baik) 10
  • 11. Dilakukannya baik secara vertikal,yaitu dengan Tuhannya,secara Horizontal yaitu dengan alam dan sesama manusia serta budayanya,dan bahkan dengan dirinya sendiri N Drijarkara S.J. (1986).Menyatakan bahwa manusia mempunyai dinamika, artinya manusia tidak pernah berhenti, selalu dalam keaktifan, baik dalam aspek fisiologik maupun spiritualnya. Dinamika mempunyai arah horizontal (kearah sesama dan dunia) maupun arah transendental (kearah yang mutlak).Adapun dinamika itu adalah untuk penyempurnaan diri baik dalam hubungannya dengan sesama,dunia dan Tuhan. 11
  • 12. 12 Prinsip dimana manusia belum selesai mewujudkan dirinya sebagai manusia. Sosok manusia ideal merupakan gambaran manusia yang dicita- citakan atau yang seharusnya. Sebab itu sosok manusia ideal tersebut belum terwujudkan melainkan harus diupayakan untuk diwujudkan. Bahwa berbagai kemampuan yang seharusnya dimiliki manusia tidak dibawa sejak kelahirannya, melainkan harus diperoleh setelah kelahirannya dalam perkembangannya menuju kedewasaannya. Dalam bereksistensi yang harus mengadakan/menjadikan diri itu hakikatnya adalah manusia itu sendiri
  • 13. Manusia memiliki berbagai potensi, yaitu: potensi untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, potensi untuk mampu berbuat baik, potensi cipta, rasa, karsa, dan potensi karya, oleh sebab itu manusia akan dapat di didik karena ia memiliki potensi untuk menjadi manusia ideal. Manusia itu sendiri memiliki dinamika untuk menjadi manusia ideal yang selalu aktif baik dalam aspek fisiologik maupun spiritualnya, ia selalu menginginkan dan mengejar segala hal yang lebih dari apa yang telah ada atau yang telah dicapainya. Ia berupaya untuk mengaktualisasikan diri agar menjadi manusia ideal, baik dalam rangka interaksi/komunikasi secara horizontal maupun vertikal. 13
  • 14. Manusia adalah individu yang memiliki kediri sendirian (subyektivitas), bebas dan aktif berupaya untuk menjadi dirinya sendiri. Pendidikan hakikatnya berlangsung dalam pergaulan (interaksi/komunikasi) antar sesama manusia (pendidik dan peserta didik). Melalui pergaulan tersebut pengaruh pendidikan disampaikan oleh pendidik dan diterima oleh peserta didik. Pendidikan bersifat normatif, artinya dilaksanakan berdasarkan sistem norma dan nilai tertentu. Pendidikan bertujuan agar manusia berakhlak mulia, agar manusia berprilaku sesuai dengan nilai dan norma-norma yang bersumber dari agama, manusia dan masyarakat dan budayanya. 14
  • 15. 15 Manusia dan Pendidikan sangat berkaitan erat karena fungsi dari pendidikan tersebut adalah untuk memanusiakan manusia. Maka dari itu para pendidik dan calon pendidik perlu memahami hakikat manusia. Dengan pendidikan maka manusia akan menjadi manusia yang seutuhnya, yaitu menjadi manusia yang ideal dengan kata lain manusia yang ideal itu adalah manusia yang diharapkan,di cita–citakan atau menjadi manusia yang seharusnya