Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan industrialisasi di Indonesia dan strategi yang dapat diambil untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015. Industrialisasi di Indonesia mengalami kemunduran setelah krisis ekonomi 1998 namun memiliki modal untuk melakukan investasi. Strategi utama yang dibahas adalah penguatan daya saing ekonomi, dukungan UMKM, dan infrastruktur serta SDM.
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Ppt industri
1. Ivan Doharjo S 07021181320023
Mustika Rouli S 07021181320035
Jumino 07021181419021
Febri Farlia A 07021181419035
Arie Triputra 07021181520001
Bayu Alfarizi 07021181520005
Oktariana 07021181520009
Tomi Hendra 07021181520011
Fitri Nur A 07021181520013
Agung Islanda 07021181520015
Sosiologi Industri
Perkembangan Industrialisasi di Indonesia & Strategi Menghadapi
MEA
Dosen Pengampu : Dra. Dyah Hapsari ENH, M.Si
2. Pendahuluan
Latar belakang
Industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial
ekonomi yang merubah sistem pencaharian
masyarakat agraris menjadi masyarakat industri Industrialisasi
juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan dimana masyarakat
berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang semakin
beragam (spesialisasi), gaji, dan penghasilan yang semakin
tinggi. Industrialisasi adalah bagian dari proses modernisasi
dimana perubahan sosial dan perkembangan ekonomi erat
hubungannya dengan inovasi teknologi
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) / AEC (Asean Economic Community)
2015 adalah proyek yang telah lama disiapkan seluruh anggota ASEAN yang
bertujuan untuk meningkatkan stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN dan
membentuk kawasan ekonomi antar negara ASEAN yang kuat. Dengan
diberlakukannya MEA pada akhir 2015, negara anggota ASEAN akan mengalami
aliran bebas barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja terdidik dari dan ke masing-
masing negara. Dalam hal ini, yang perlu dilakukan oleh Indonesia adalah
bagaimana Indonesia sebagai bagian dari komunitas ASEAN berusaha untuk
mempersiapkan kualitas diri dan memanfaatkan peluang MEA 2015, serta harus
meningkatkan kapabilitas untuk dapat bersaing dengan Negara anggota ASEAN
lainnya sehingga ketakutan akan kalah saing di negeri sendiri akibat
terimplementasinya MEA 2015 tidak terjadi.
3. Pembahasan
Perkembangan Industrialisasi di Indonesia
A. Masalah keterbelakangan industrialisasi di indonesia.
Dari segi ukuran mutlak sektor industri diindonesia masih sangat
kecil, bahkan kalah dengan negara-negara kecil di Asia seperti Singapura,
Hongkong dan Taiwan. Secara perkapita nilai tambah sektor industri
termasuk yang paling rendah di Asia.
Perkembangan sektor industri mengalami kemajuan yang cukup
mengesankan pada masa Pembangunan Jangka Panjang(PJP)I, hal ini dapat
dilihat dari jumlah unit usaha, tenaga kerja yang diserap, nilai keluaran
yang dihasilkan, sumbangan devisa dan kontribusi pembentukan PDB,
serta pertumbuhannya sampai terjadinya krisis ekonomi di Indonesia.
4. Faktor-faktor pembangkit & penghambat industri di Indonesia
Pembangkit
1. Struktur organisasi
2. Ideologi
3. Kepemimpinan Penghambat
1. Keterbatasan teknologi
2. Kualitas sumber daya manusia
3. Keterbatasan dana pemerintah
5. Sumber-sumber dalam penghematan industri
1
2
3
1. Proteksi dan pola indutrialisasi di Indonesia.
Pasaran dalam negeri yang dilindungi ketat terhadap
saingan impor menjadikan para industriawan tidak termotivasi
untuk meningkatkan produktivitas dan memperbaiki mutu
barang-barang mereka.
2. Promosi Ekspor
Inisiatif pemerintah untuk membangun industri berat
dicerminkan oleh kenaikan tajam dalam pangsa barabg-barabg
logam dan produksi pengolahan industri berat antara tahun
1975-1980.
3. Teknologi
Perubahan pada paradigma teknoekonomi memunculkan
system teknologi yang baru dan menimbulkan pengaruh yang
menyeluruh pada semua sisi perekonomian. Perubahan pada
paradigma teknoekonomi akan menimbulkan produk baru dan
proses teknologi baru pada sebuah bentuk industri baru.
6. Keuntungan Industri
1
2
3
Merubah keaadaan yang serba bergantung pada luar negeri,
untuk menjadikan ekonominya lebih self sufficient.
Dengan industrialisasi diharapkan dapat meningkatkan
produktifitas tenaga kerja, dengan mempergunakan teknologi
yang lebih modern.
Menambah lapangan-lapangan kerja baru untuk memperkecil
jumlah pengangguran.
4 Memperbaiki neraca pembayaran yang selalu defisit.
7. Strategi menghadapi MEA
1. Penguatan Daya Saing Ekonomi
2. Program ACI (Aku Cinta Indonesia)
3. Penguatan Sektor UMKM
4. Perbaikan Infrastruktur
5. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
6. Reformasi Kelembagaan dan Pemerintahan
8. Industrialisai di Indonesia mengalami kemunduran mulai
dari semenjak krisis ekonomi iterjadi di tahun 1998, hal ini terjadi
karna suhu politik yang tidak stabil pada saat itu. Akan tetapi
kemunduran ini bukanlah berarti Indonesia tidak
memiliki modal untuk melakukan investasi pada industri dalam
negeri, tetapi indonesia lebih memfokuskan kepada penyerapan
barang hasil produksi industri dalam negeri. Membuka pasar
dalam negeri adalah kunci penting bagi industri Indonesia untuk
bisa bangkit lagi karena saat ini pasar Indonesia dikuasai oleh
produk produk luar.
Kesimpulan