SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang 
setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya, 
termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Dengan demikian, industri 
merupakan bagian dari proses produksi. Bahan-bahan industri diambil secara langsung 
maupun tidak langsung, kemudian diolah, sehingga menghasilkan barang yang bernilai lebih 
bagi masyarakat. Kegiatan proses produksi dalam industri itu disebut dengan perindustrian. 
Dari definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai kegiatan manufaktur 
(manufacturing). Padahal, pengertian industri sangatlah luas, yaitu menyangkut semua 
kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial. Karena 
merupakan kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industri berbeda-beda 
untuk tiap negara atau daerah. Pada umumnya, makin maju tingkat perkembangan 
perindustrian di suatu negara atau daerah, makin banyak jumlah dan macam industri, dan 
makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut. Cara penggolongan atau 
pengklasifikasian industri pun berbeda-beda. Tetapi pada dasarnya, pengklasifikasian industri 
didasarkan pada kriteria yaitu berdasarkan bahan baku, tenaga kerja, pangsa pasar, modal 
atau jenis teknologi yang digunakan. Selain faktor-faktor tersebut, perkembangan dan 
pertumbuhan ekonomi suatu negara juga turut menentukan keanekaragaman industri negara 
tersebut, semakin besar dan kompleks kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi, maka 
semakin beranekaragam jenis industrinya. 
Sedangkan industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi yang mengubah 
sistem pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Industrialisasi juga bisa 
diartikan sebagai suatu keadaan dimana masyarakat berfokus pada ekonomi yang meliputi
pekerjaan yang semakin beragam (spesialisasi), gaji dan penghasilan yang semakin tinggi. 
Industrialisasi adalah bagian dari proses modernisasi dimana perubahan sosial dan 
perkembangan ekonomi erat hubungannya dengan inovasi teknologi. 
Oleh sebab itu maka dalam makalah ini kami akan membahas tentang bagaimana 
sejarah sektor industri di Indonesia,masalah keterbalakangan industrialisasi di 
Indonesia,bagaimana kebijakan industrilisasi di Indonesia,dan peranan sektor industri dalam 
pembangunan. 
1.2 Rumusan Masalah 
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di rumuskan beberapa macam masalah 
antara lain adalah sebagai berikut: 
1. Bagaimana sejarah sektor industri di Indonesia? 
2. Apa yang menjadi masalah keterbelakangan industrialisasi di Indonesia? 
3. Bagaimana kebijakan industrialisasi? 
4. Bagaimana sektor industri dalam pembangunan? 
5. Apa yang menjadi dampak industrialisasi Indonesia? 
1.3 Tujuan penulisan 
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk pemenuhan tugas sistem ekonomi Indonesia 
selain itu diharapkan setelah makalah ini diselesaikan,kita dapat: 
1. Mengetahui dan memahami bagaiamana sejarah sektor industri di Indonesia. 
2. Mengatahui dan memahami masalah keterbelakangan industrialisasi di Indonesia. 
3. Mengetahui dan memahami bagaiamana kebijkan industrialisasi. 
4. Mengetahui dan memahami bagaimana sektor industri dalam pembangunan. 
5. Mengetahui dan memahami apa yang menjadi dampak dari industrialisasi Indonesia. 
1.4 Kajian Teori
Ada beberapa teori tentang industri atau industrialisasi yang dikemukakan oleh para ahli, 
Diantaranya adalah : 
Menurut Boediono definisi Industrialisasi adalah: 
Proses percepatan pertumbuhan produksi barang industri yang dilaksanakan didalam 
negri, yang diimbangi dengan pertumbuhan yang serupa di bidang permintaannya (yang 
berasal dari dalam negri sendiri maupun luar negri). Industrialisasi akan terhambat apabila 
aspek produksinya atau aspek permintaanya atau keduannya terhambat pertumbuhannya. 
(Ekonomi Internasional 1990). 
Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang industri adalah: 
Kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, 
dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunannya, 
termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. (Pasal 1 ayat 2). 
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa pengertian industrialisasi adalah suatu 
proses untuk mengelolah bahan-bahan baku konsumsi dan barang-barang yang olah lebih 
lanjut dengan memperhatikan aspek produksi dan aspek permintaan. 
Menurut klasifikasi Jean Fourastie, sebuah ekonomi terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama 
terdiri dari produksi komoditas (pertanian, peternakan, ekploitasi sumber daya mineral). 
Bagian kedua proses produksi barang untuk dijual dan bagian ketiga sebagai industri layanan. 
Proses Industrialisasi didasarkan pada perluasan bagian kedua yang kegiatan ekonominya 
didominasi oleh kegiatan bagian pertama.
BAB II 
PEMBAHASAN 
2.1 Sejarah Sektor Industri Indonesia 
Pada tahun 1920-an industri modern di Indonesia semuanya dimiliki oleh orang asing, 
walau jumlahnya hanya sedikit. Indutri kecil yang ada pada masa itu berupa industri rumah 
tangga seperti penggilingan padi, pembuatan gula merah (tebu dan nira), rokok kretek, 
kerajinan tekstil dan sebagainya tidak terkoordinasi dengan baik. 
Perusahaan modern pada saat hanya ada dua, yaitu pabrik rokok milik British American 
Tobaco (BAT) dan perakitan kendaraan bermotor General Motor Car Assembly. Depresi 
ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1930an meruntuhkan perekonomian, megakibatkan 
menurunnya penerimaan ekspor dari 1.448 gulden menjadi 505 gulden (1929) yang 
mengakibatkan pengangguran. Melihat situasi tersebut pemerintah Hindia Belanda mengubah 
system dan pola kebijakan ekonomi dari sektor perkebunan ke sektor industri, dengan 
memberi kemudahan dalam pemberian ijin dan fasilitas bagi pendirian industri baru. 
Berdasarkan Sensus Industri Pertama (1939), industri yang ada ketika itu mempekerjakan 173 
ribu orang di bidang pengolahan makanan, tekstil dan barang logam, semuanya milik asing. 
Pada masa perang dunia II kondisi industrialisasi cukup baik. Namun setelah 
pendudukan Jepang keadaannya terbalik. Disebabkan larangan impor bahan mentah dan 
diangkutnya barang kapital ke Jepang dan pemaksaan tenaga kerja (romusha) sehingga 
investasi negara asing nihil. Setelah Indonesia merdeka, mulai dikembangkan sektor industri 
dan menawarkan investasi walau dalam tahap percobaan. Tahun 1951, pemerintah 
meluncurkan RUP (Rencana Urgensi Perekonomian). Program utamanya menumbuhkan dan 
mendorong industri kecil pribumi dan memberlakukan pembatasan industri besar atau 
modern yang dimiliki orang Eropa dan Cina. Pada tahun 1957 sektor industri mengalami
stagnasi dan perekonomian mengalami masa teduh, pada tahun 1960-an sektor industri tidak 
berkembang. Akibat karena situasi polotik yang bergejolak, juga disebabkan kurangnya 
modal dan tenaga ahli yang terampil. Pemberlakuan dua undang-undang baru, PMA tahun 
1967 dan PMDN tahun 1968 ternyata mampu membangkitkan gairah sektor industri. 
Perkembang sektor industri sejak orde baru, atau tepatnya semasa pembangunan jangka 
panjang tahap pertama, sangat mengesankan. Hal itu dapat dilihat dari berbagai ukuran 
perbandingan seperti jumlah unit usaha atau perusahaan, jumlah tenaga kerja yang diserap, 
nilai keluaran (output) yang dihasilkan, sumbangan dalam perolehan devisa, kontribusi dalam 
pembentukan pendapatan nasional, serta tingkat pertumbuhannya. 
2.2 Masalah keterbelakangan Industrialisasi di Indonesia 
Dari jumlah penduduk Indonesia termasuk negara sedang berkembang terbesar k-3 
setelah india dan cina. Namun diluar dari segi industrialisasi, Indonesia dapat dikatakan baru 
mulai salah satu indikator dari tingkat industrialisasi adalah sumbangan sektor industri dalam 
GDP (groos domestic product). Dari ukuran ini sektor industri di Indonesia sangat 
ketinggalan dibandingkan dari negara-negara utama di asia. Dua ukuran lain adalah besar nya 
nilai tambah yang di hasilkan sektor industri dan nilai tambah perkapita. 
Dari segi ukuran mutlak sektor industri di Indonesia masih sangat kecil, bahkan kalah 
dengan negara-negara kecil seperti Singapura, Hongkong dan Taiwan. Secara perkapita nilai 
tambah sektor industri di Indonesia termasuk yang paling rendah di asia. Indikator lain 
tingkat industrialisasi adalah produksi listrik perkapita dan prosentasi produksi listrik yang 
digunakan oleh sektor industri. Di Indonesia produksi listrik perkapita sangat rendah, dan dari 
tingkat yang rendah ini hanya sebagian kecil yang di gunakan oleh konsumen industri. 
Keadaan sektor industri selama tahun 1950-an dan 1960-an pada umumnya tidak 
menggembirakan karena iklim politik pada waktu yang tidak menentu. Kebijakan 
perindustrian selama awal tahun 1960-an mencerminkan filsafat proteksionalisme dan
eatisme yang ekstrim, dengan akibat kemacetan produksi. Sehingga produksi sektor industri 
praktis tidak berkembang (stagnasi). Selain itu juga disebabkan karena kelangkaan modal dan 
tenaga kerja ahli yang memadai. 
Perkembangan sektor industri mengalami kemajuan yang cukup mengesankan pada masa 
PJP I, hal ini dapat dilihat dari jumlah usaha, tenaga kerja yang di serap, nilai keluaran yang 
dihasilkan, sumbangan devisa dan kontribusi pembentukan PDB, serta pertumbuhannya 
sampai terjadinya krisis ekonomi di Indonesia. 
Faktor-Faktor yang dapat menghambat perkembangan perindustrian adalah: 
1. Keterbatasan teknologi 
Kurangnya perluasan dan penelitian dalam bidang teknologi menghambat efektivitas dan 
kemampuan produksi. 
2. Kualitas sumber daya manusia 
Terbatasnya tenaga profesional di Indonesia menjadi penghambat untuk mendapatkan dan 
mengoperasikan alat alat dengan teknologi terbaru. 
3. Keterbatasan dana pemerintah 
Terbatasnya dana pengembangan teknologi oleh pemerintah untuk mengembangkan 
infrastruktur dalam bidang riset dan teknologi. 
Industrialisai di Indonesia mengalami kemunduran mulai dari semenjak krisis ekonomi 
terjadi di tahun 1998, hal ini terjadi karna suhu politik yang tidak stabil pada saat itu. Akan 
tetapi kemunduran ini bukanlah berarti Indonesia tidak memiliki modal untuk melakukan 
investasi pada industri dalam negeri, tetapi indonesia lebih memfokuskan kepada penyerapan 
barang hasil produksi industri dalam negeri. Membuka pasar dalam negeri adalah kunci 
penting bagi industri Indonesia untuk bisa bangkit lagi karena saat ini pasar Indonesia 
dikuasai oleh produk produk luar. 
2.3 Kebijakan Industrialisasi
Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana 
dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak. Istilah ini dapat 
diterapkan pada pemerintahan, organisasi dan kelompok sektor swasta, individu. Kebijakan 
berbeda dengan peraturan dan hukum. Jika hukum dapat memaksakan atau melarang suatu 
perilaku (misalnya suatu hokum yang mengharuskan pembayaran pajak penghasilan), 
kebijakan hanya menjadi tindakan yang paling mungkin memperoleh hasil yang diinginkan. 
Kebijakan atau kajian kebijakan dapat pula merujuk pada proses pembuatan keputusan-keputusan 
pentingnya organisasi, termasuk identifikasi berbagai alternatif seperti prioritas 
program atau pengeluaran, dan pemilihannya berdasarkan dampaknya. Kebijakan juga dapat 
diartikan sebagai mekanisme politis , menejeman , finansial, atau administratif untuk 
mencapai suatu tujuan eksplisit. 
Pemerintahan orde baru melakukan perubahan-perubahan besar dalam kebijakan 
perindustrian. Ada tiga aspek kebijakan ekonomi orde baru yang menumbuhkan iklim lebih 
baik bagi pertumbuhan sektor industri. Ketiga aspek tersebut adalah: 
1. Dirombaknya sistem devisa. Sehingga transaksi luar negeri menjadi lebih bebas dan lebih 
sederhana. 
2. Dikuranginya fasilitas-fasilitas khusus yang hanya disediakan bagi perusahaan Negara, dan 
kebijaksanaan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan sektor swasta bersama-sama 
dengan sektor BUMN. 
3. Diberlakukannya undang-undang penanaman modal asing (PMA). 
Dalam implementasinya ada empat argumentasi basis teori yang melandasi suatu 
kebijakan industrialisasi, yaitu : 
a. Keunggulan komperatif
Negara-negara yang menganut basis teori keunggulan komperatif (comparative advantage) 
akan mengembangkan sub sektor atau jenis-jenis industri yang memiliki keunggulan 
komparatif baginya. 
b. Keterkaitan industrial 
Negara-negara yang bertolak dari keterkaitan industrial (industrial linkage) akan lebih 
mengutamakan pengembangan bidang-bidang kegiatan atau sektor-sektor ekonomi lain. 
c. Penciptaan kesempatan kerja 
Negara yang industrialisasinya dilandasi argumentasi penciptaan lapangan kerja (employment 
creator) niscaya akan lebih memprioritaskan pengembangan industri-industri yang paling 
banyak tenaga kerja. Jenis industri yang dimajukan bertumpu pada industri-industri padat 
karya dan indsutri-industri kecil. 
d. Loncatan teknologi 
Negara-Negara yang menganut argumentasi loncatan teknologi (teknologi jump) percaya 
bahwa industri-industri yang menggunakan tehnologi tinggi (hitech) akan memberikan nilai 
tambah yang sangat baik, diiringi dengan kemajuan bagi teknologi bagi industri-industri dan 
sektor lain. 
2.4 Peranan Sektor Industri Indonesia 
Sektor industri merupakan sektor utama dalam perekonomian Indonesia setelah sektor 
pertanian. Sektor ini sebagai penyumbang terbesar dalam pembentukan PDB Indonesia 
sampai tahun 1999. Bahkan sejak tahun 1991 peran sektor industri mampu menjadi sektor 
utama dengan mengalahkan sektor pertanian. 
Di Indonesia industri dibagi menjadi empat kelompok, yaitu industri besar, industri 
sedang, industri kecil dan industri rumah tangga. Pengelompokan ini didasarkan pada 
banyaknya tenaga kerja yang terlibat didalamnya, tanpa memperhatikan industri yang 
digunakan.
Perindustrian di Indonesia telah berkembang pesat. Namun perindustrian yang telah maju 
tersebut tampaknya malah menjadi malapetaka bagi sektor pertanian. Dengan semakin 
banyaknya pabrik yang berdiri di setiap daerah bahkan daerah pedesaan telah menggusur 
lahan-lahan pertanian produktif yang jika tetap digunakan dapat menghasilkan komoditas 
pertanian yang unggul. Selain itu hujan asam yang timbul akibat adanya pencemaran dari 
gas-gas beracun yang tersebar di udara oleh pabrik-pabrik tersebut dapat merusak tanaman 
dan tanah sehingga hasil yang didapat sangat tidak bagus bahkan kurang baik jika dikonsumsi 
oleh manusia. 
2.5 Dampak Industrialisasi Di Indonesia 
Pengalaman beberapa negara berkembang khususnya negara-negara yang gandrung 
memakai teknologi dalam industri yang ditransfer dari negara-negara maju (core industry) 
untuk pembangunan ekonominya seringkali berakibat pada terjadinya distorsi tujuan. 
Keadaan ini terjadi karena aspek-aspek dasar dari manfaat teknologi bukannya dinikmati oleh 
negara importir, tetapi memakmurkan negara pengekpor atau pembuat teknologi. Negara 
pengadopsi hanya menjadi konsumen dan ladang pembuangan produk teknologi karena 
tingginya tingkat ketergantungan akan suplai berbagai jenis produk teknologi dan industri 
dari negara maju Alasan umum yang digunakan oleh negara-negara berkembang dalam 
mengadopsi teknologi (iptek) dan industri, searah dengan pemikiran Alfin Toffler maupun 
John Naisbitt yang meyebutkan bahwa untuk masuk dalam era globalisasi dalam ekonomi 
dan era informasi harus melewati gelombang agraris dan industrialis. Hal ini didukung oleh 
itikad pelaku pembangunan di negara-negara untuk beranjak dari satu tahapan pembangunan 
ke tahapan pembangunan berikutnya. 
Pada dewasa ini yang menjadi bahan perdebatan adalah bagaimana menyusun suatu 
pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Semakin meningkatnya 
populasi manusia mengakibatkan tingkat konsumsi produk dan energi meningkat juga.
Permasalahan ini ditambah dengan ketergantungan penggunaan energi dan bahan baku yang 
tidak dapat diperbarui. Pada awal perkembangan pembangunan, industri dibangun sebagai 
suatu unit proses yang tersendiri, terpisah dengan industri lain dan lingkungan. Proses 
industri ini menghasilkan produk, produk samping dan limbah yang dibuang ke 
lingkungan.Adanya sejumlah limbah yang dihasilkan dari proses produksi, mengharuskan 
industri menambah investasi untuk memasang unit tambahan untuk mengolah limbah hasil 
proses sebelum dibuang ke lingkungan. Pengendalian pencemaran lingkungan dengan cara 
pengolahan limbah (pendekatan end of pipe) menjadi sangat mahal dan tidak dapat 
menyelesaikan permasalahan ketika jumlah industri semakin banyak, daya dukung alam 
semakin terbatas, dan sumber daya alam semakin menipis. 
Persoalannya kemudian, pada era dewasa ini, apapun sektor usaha yang dibangkitkan 
oleh sebuah bangsa maupun kota harus mampu siap bersaing pada tingkat global. Walaupun 
sebenarnya apa yang disebut dengan globalisasi baru dapat dikatakan benar-benar hadir 
dihadapan kita ketika kita tidak lagi dapat mengatakan adanya produk-produk, teknologi, 
korporasi, dan industri-industri nasional. Dan aset utama yang masih tersisa dari suatu bangsa 
adalah keahlian dan wawasan rakyatnya, yang pada gilirannya akan mengungkapkan 
kemampuan suatu bangsa dalam membangun keunggulan organisasi produksi dan organisasi 
dunia kerjanya. 
Kasus Indonesia Indonesia memang negara “late corner” dalam proses industrialisasi di 
kawasan Pasifik dan dibandingkan beberapa negara di kawasan ini kemampuan teknologinya 
juga masih terbelakang. Terlepas dari berbagai keberhasilan pembangunan yang 
disumbangkan oleh teknologi dan sektor indusri di Indonesia, sesungguhnya telah terjadi 
kemerosotan sumber daya alam dan peningkatan pencemaran lingkungan, khususnya pada 
kota-kota yang sedang berkembang seperti Gresik, Surabaya, Jakarta, bandung Lhoksumawe, 
Medan, dan sebagainya.
Berikut ada beberapa dampak positif dari pembangunan industri: 
a. Menambah penghasilan penduduk. 
b. Menghasilkan aneka barang. 
c. Memperluas lapangan pekerjaan. 
d. Mengurangi ketergantungan dengan negara lain. 
e. Memperbesar kegunaan bahan mentah. 
f. Bertambahnya devisa negara. 
Dan di bawah ini beberapa dampak negatif dari pembangunan industri: 
a. Terjadinya arus urbanisasi. 
b. Terjadinya pencemaran lingkungan. 
c. Adanya sifat konsumerisme. 
d. Lahan pertanian semakin kurang. 
e. Cara hidup masyarakat berubah. 
f. Limbah industri menyebabkan polusi tanah. 
g. Terjadinya peralihan mata pencaharian. 
BAB III 
PENUTUP 
3.1 Kesimpulan 
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang 
setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya, 
termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. 
Di Indonesia industri masih sangat ketertinggalan dari negara-negara lainnya, bahkan 
kalah dengan industri negara yang kecil, padahal d Indonesia potensi untuk di adakannya 
perindustrian itu sangat bagus. Namun ada bebarapa faktor yang mempengaruhinya seperti 
kurangnya SDM, kurangnya teknologi dan pendanaan dari pemerintah. Pada saat sekarang
ini, industri di Indonesia mengalami kemajuan banyak industri-industri kecil yang muncul. 
Akan tetapi, hal ini kurang tepat, karena menimbulkan beberapa dampak yang tidak baik, 
karena industri-industri di Indonesia tidak memperhatikam permasalah lingkungan terutama 
permasalahan limbah yang tidak terorganisir secara baik. Meskipun dalam upaya yang 
dilakukan oleh bangsa ini, supaya perindustrian di Indonesia tidak tertinggal telah dibuat 
kebijakan tentang perindustrian namun pada kenyataannya kebijakan itu belum sepenuhnya 
efektif. 
3.2 Saran 
Saran yang dapat kami berikan adalah supaya pemerintah lebih memperhatikan 
permasalahan dalam perindustrian ini baik dalam segi modal ataupun memikirkan bagaimana 
cara supaya limbah perindustrian tidak mencemari lingkungan. Dan industri yang ada dapat 
dikelola sesuai dengan kebijakan yang dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA 
Anonim. http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan (diakses tanggal 23 november 2012). 
Arianto, Eko, 2009. Dampak Indusrialisasi di Indonesia. 
http://ekoarianto.students.uii.ac.id/2009/03/25/dampak- industrialisasi-di- indonesia (diakses 
tanggal 23 november 2012). 
Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP Unsyiah, 2012. Industrialisasi di 
Indonesia. http://himadikon- fkip.blogspot.com/2012/01/industrialisasi-diindonesia.html 
(diakses tanggal 23 november 2012). 
Primadita, Cynthia, 2011. Makalah Industrialisasi di Indonesia. 
http://cynthiaprimadita.blogspot.com/2011/03/makalah- industrialisasi-di- indonesia.html 
(diakses tanggal 23 november 2012). 
Ridwan, Ita R., Dampak Industri Terhadap Lingkungan dan Sosial, 
http://jurnalgea.com/index.php/jurnal/file/25-dampak- industri-terhadap- lingkungan-dan-sosial 
(diakses tanggal 30 november 2012). 
Subandi, 2005, Sistem Ekonomi Indonesia, Bandung: Alfabeta.

More Related Content

What's hot

Rangkuman Pemahaman Mengenai Industrialisasi
Rangkuman Pemahaman Mengenai IndustrialisasiRangkuman Pemahaman Mengenai Industrialisasi
Rangkuman Pemahaman Mengenai IndustrialisasiFitri Indra Wardhono
 
Industrialisasi dan perkembangan sektor industri erlina risnandari 11140131...
Industrialisasi dan perkembangan sektor industri erlina   risnandari 11140131...Industrialisasi dan perkembangan sektor industri erlina   risnandari 11140131...
Industrialisasi dan perkembangan sektor industri erlina risnandari 11140131...erlina risnandari
 
Presentation9 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Presentation9 industrialisasi dan perkembangan sektor industryPresentation9 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Presentation9 industrialisasi dan perkembangan sektor industryiswah yuni
 
Week 11 industrialiasasi dan perkembangan sektor industri yusinadia 11140023 ...
Week 11 industrialiasasi dan perkembangan sektor industri yusinadia 11140023 ...Week 11 industrialiasasi dan perkembangan sektor industri yusinadia 11140023 ...
Week 11 industrialiasasi dan perkembangan sektor industri yusinadia 11140023 ...Yusinadia Sekar Sari
 
Pengaruh Perindustrian Bagi Perekonomian Indonesia
Pengaruh Perindustrian Bagi Perekonomian IndonesiaPengaruh Perindustrian Bagi Perekonomian Indonesia
Pengaruh Perindustrian Bagi Perekonomian IndonesiaPutri Karunia Darmawati
 
Industrialisasi di indonesia
Industrialisasi di indonesiaIndustrialisasi di indonesia
Industrialisasi di indonesiaifa_talita
 
Industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Industrialisasi dan perkembangan sektor industryIndustrialisasi dan perkembangan sektor industry
Industrialisasi dan perkembangan sektor industryInas Intishar
 
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...Operator Warnet Vast Raha
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahmariam Iam
 
9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
9. industrialisasi dan perkembangan sektor industriFindi Rifa'i
 
Ena mudiawati (11140596) 11 industrialisasi & perkembangan sektor industri
Ena mudiawati (11140596) 11 industrialisasi & perkembangan sektor industriEna mudiawati (11140596) 11 industrialisasi & perkembangan sektor industri
Ena mudiawati (11140596) 11 industrialisasi & perkembangan sektor industriEna Mudiawati
 
Abdul ajid 11140963 tugas ke 11
Abdul ajid 11140963 tugas ke 11Abdul ajid 11140963 tugas ke 11
Abdul ajid 11140963 tugas ke 11abdul ajid
 

What's hot (15)

Rangkuman Pemahaman Mengenai Industrialisasi
Rangkuman Pemahaman Mengenai IndustrialisasiRangkuman Pemahaman Mengenai Industrialisasi
Rangkuman Pemahaman Mengenai Industrialisasi
 
Industrialisasi dan perkembangan sektor industri erlina risnandari 11140131...
Industrialisasi dan perkembangan sektor industri erlina   risnandari 11140131...Industrialisasi dan perkembangan sektor industri erlina   risnandari 11140131...
Industrialisasi dan perkembangan sektor industri erlina risnandari 11140131...
 
Presentation9 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Presentation9 industrialisasi dan perkembangan sektor industryPresentation9 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Presentation9 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
 
Week 11 industrialiasasi dan perkembangan sektor industri yusinadia 11140023 ...
Week 11 industrialiasasi dan perkembangan sektor industri yusinadia 11140023 ...Week 11 industrialiasasi dan perkembangan sektor industri yusinadia 11140023 ...
Week 11 industrialiasasi dan perkembangan sektor industri yusinadia 11140023 ...
 
Pengaruh Perindustrian Bagi Perekonomian Indonesia
Pengaruh Perindustrian Bagi Perekonomian IndonesiaPengaruh Perindustrian Bagi Perekonomian Indonesia
Pengaruh Perindustrian Bagi Perekonomian Indonesia
 
Industrialisasi di indonesia
Industrialisasi di indonesiaIndustrialisasi di indonesia
Industrialisasi di indonesia
 
Bab 7 industri dan industrialisasi
Bab 7 industri dan industrialisasiBab 7 industri dan industrialisasi
Bab 7 industri dan industrialisasi
 
Industrialisasi indo
Industrialisasi indoIndustrialisasi indo
Industrialisasi indo
 
Industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Industrialisasi dan perkembangan sektor industryIndustrialisasi dan perkembangan sektor industry
Industrialisasi dan perkembangan sektor industry
 
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
 
Makalah industrialisasi di indonesia
Makalah industrialisasi di indonesiaMakalah industrialisasi di indonesia
Makalah industrialisasi di indonesia
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
 
Ena mudiawati (11140596) 11 industrialisasi & perkembangan sektor industri
Ena mudiawati (11140596) 11 industrialisasi & perkembangan sektor industriEna mudiawati (11140596) 11 industrialisasi & perkembangan sektor industri
Ena mudiawati (11140596) 11 industrialisasi & perkembangan sektor industri
 
Abdul ajid 11140963 tugas ke 11
Abdul ajid 11140963 tugas ke 11Abdul ajid 11140963 tugas ke 11
Abdul ajid 11140963 tugas ke 11
 

Similar to SEJARAH INDUSTRI INDONESIA

Makalah masalah industrialisasi
Makalah  masalah industrialisasiMakalah  masalah industrialisasi
Makalah masalah industrialisasiWarnet Raha
 
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri
9 industrialisasi  dan perkembangan sektor industri9 industrialisasi  dan perkembangan sektor industri
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industrimuhammad muhaimin
 
Industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Industrialisasi dan perkembangan sektor industryIndustrialisasi dan perkembangan sektor industry
Industrialisasi dan perkembangan sektor industryAhmad Muhyi
 
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industriM9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industrierlina na
 
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri adhi nugraha_5_x_11141026
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri adhi nugraha_5_x_111410269 industrialisasi dan perkembangan sektor industri adhi nugraha_5_x_11141026
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri adhi nugraha_5_x_11141026adhi nugraha
 
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...Septian Muna Barakati
 
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...Warnet Raha
 
Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 11
Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 11Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 11
Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 11Rostiawati Hasan
 
Industrialisasi ^0 perkembangan sektor industri
Industrialisasi ^0 perkembangan sektor industriIndustrialisasi ^0 perkembangan sektor industri
Industrialisasi ^0 perkembangan sektor industrimariam Iam
 
Industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Industrialisasi dan perkembangan sektor industryIndustrialisasi dan perkembangan sektor industry
Industrialisasi dan perkembangan sektor industrysuhemah emah
 
Sukma industrialisasi
Sukma industrialisasiSukma industrialisasi
Sukma industrialisasiSukma Wijaya
 
Sukma industrialisasi
Sukma industrialisasiSukma industrialisasi
Sukma industrialisasiSukma Wijaya
 
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMIBakhrul Ulum
 
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industriDede Ridwan Nurul Falah
 
Industrialisai dan perkembangan sektor industri
Industrialisai dan perkembangan sektor industriIndustrialisai dan perkembangan sektor industri
Industrialisai dan perkembangan sektor industriifat fatiroh
 
(9)industrialisasi dan perkembangan sektor industri
(9)industrialisasi dan perkembangan sektor industri(9)industrialisasi dan perkembangan sektor industri
(9)industrialisasi dan perkembangan sektor industriElisabeth Marina
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahmariam Iam
 

Similar to SEJARAH INDUSTRI INDONESIA (20)

Makalah masalah industrialisasi
Makalah  masalah industrialisasiMakalah  masalah industrialisasi
Makalah masalah industrialisasi
 
Makalah masalah industrialisasi
Makalah  masalah industrialisasiMakalah  masalah industrialisasi
Makalah masalah industrialisasi
 
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri
9 industrialisasi  dan perkembangan sektor industri9 industrialisasi  dan perkembangan sektor industri
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri
 
Industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Industrialisasi dan perkembangan sektor industryIndustrialisasi dan perkembangan sektor industry
Industrialisasi dan perkembangan sektor industry
 
Sos industri
Sos industriSos industri
Sos industri
 
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industriM9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
 
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri adhi nugraha_5_x_11141026
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri adhi nugraha_5_x_111410269 industrialisasi dan perkembangan sektor industri adhi nugraha_5_x_11141026
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri adhi nugraha_5_x_11141026
 
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
 
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
 
Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 11
Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 11Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 11
Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 11
 
Industrialisasi ^0 perkembangan sektor industri
Industrialisasi ^0 perkembangan sektor industriIndustrialisasi ^0 perkembangan sektor industri
Industrialisasi ^0 perkembangan sektor industri
 
Industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Industrialisasi dan perkembangan sektor industryIndustrialisasi dan perkembangan sektor industry
Industrialisasi dan perkembangan sektor industry
 
Sukma industrialisasi
Sukma industrialisasiSukma industrialisasi
Sukma industrialisasi
 
Sukma industrialisasi
Sukma industrialisasiSukma industrialisasi
Sukma industrialisasi
 
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
 
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri
 
Industrialisai dan perkembangan sektor industri
Industrialisai dan perkembangan sektor industriIndustrialisai dan perkembangan sektor industri
Industrialisai dan perkembangan sektor industri
 
(9)industrialisasi dan perkembangan sektor industri
(9)industrialisasi dan perkembangan sektor industri(9)industrialisasi dan perkembangan sektor industri
(9)industrialisasi dan perkembangan sektor industri
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
Nursyidah
NursyidahNursyidah
Nursyidah
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 

SEJARAH INDUSTRI INDONESIA

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Dengan demikian, industri merupakan bagian dari proses produksi. Bahan-bahan industri diambil secara langsung maupun tidak langsung, kemudian diolah, sehingga menghasilkan barang yang bernilai lebih bagi masyarakat. Kegiatan proses produksi dalam industri itu disebut dengan perindustrian. Dari definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai kegiatan manufaktur (manufacturing). Padahal, pengertian industri sangatlah luas, yaitu menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial. Karena merupakan kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk tiap negara atau daerah. Pada umumnya, makin maju tingkat perkembangan perindustrian di suatu negara atau daerah, makin banyak jumlah dan macam industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut. Cara penggolongan atau pengklasifikasian industri pun berbeda-beda. Tetapi pada dasarnya, pengklasifikasian industri didasarkan pada kriteria yaitu berdasarkan bahan baku, tenaga kerja, pangsa pasar, modal atau jenis teknologi yang digunakan. Selain faktor-faktor tersebut, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara juga turut menentukan keanekaragaman industri negara tersebut, semakin besar dan kompleks kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi, maka semakin beranekaragam jenis industrinya. Sedangkan industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi yang mengubah sistem pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Industrialisasi juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan dimana masyarakat berfokus pada ekonomi yang meliputi
  • 2. pekerjaan yang semakin beragam (spesialisasi), gaji dan penghasilan yang semakin tinggi. Industrialisasi adalah bagian dari proses modernisasi dimana perubahan sosial dan perkembangan ekonomi erat hubungannya dengan inovasi teknologi. Oleh sebab itu maka dalam makalah ini kami akan membahas tentang bagaimana sejarah sektor industri di Indonesia,masalah keterbalakangan industrialisasi di Indonesia,bagaimana kebijakan industrilisasi di Indonesia,dan peranan sektor industri dalam pembangunan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di rumuskan beberapa macam masalah antara lain adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana sejarah sektor industri di Indonesia? 2. Apa yang menjadi masalah keterbelakangan industrialisasi di Indonesia? 3. Bagaimana kebijakan industrialisasi? 4. Bagaimana sektor industri dalam pembangunan? 5. Apa yang menjadi dampak industrialisasi Indonesia? 1.3 Tujuan penulisan Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk pemenuhan tugas sistem ekonomi Indonesia selain itu diharapkan setelah makalah ini diselesaikan,kita dapat: 1. Mengetahui dan memahami bagaiamana sejarah sektor industri di Indonesia. 2. Mengatahui dan memahami masalah keterbelakangan industrialisasi di Indonesia. 3. Mengetahui dan memahami bagaiamana kebijkan industrialisasi. 4. Mengetahui dan memahami bagaimana sektor industri dalam pembangunan. 5. Mengetahui dan memahami apa yang menjadi dampak dari industrialisasi Indonesia. 1.4 Kajian Teori
  • 3. Ada beberapa teori tentang industri atau industrialisasi yang dikemukakan oleh para ahli, Diantaranya adalah : Menurut Boediono definisi Industrialisasi adalah: Proses percepatan pertumbuhan produksi barang industri yang dilaksanakan didalam negri, yang diimbangi dengan pertumbuhan yang serupa di bidang permintaannya (yang berasal dari dalam negri sendiri maupun luar negri). Industrialisasi akan terhambat apabila aspek produksinya atau aspek permintaanya atau keduannya terhambat pertumbuhannya. (Ekonomi Internasional 1990). Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang industri adalah: Kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. (Pasal 1 ayat 2). Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa pengertian industrialisasi adalah suatu proses untuk mengelolah bahan-bahan baku konsumsi dan barang-barang yang olah lebih lanjut dengan memperhatikan aspek produksi dan aspek permintaan. Menurut klasifikasi Jean Fourastie, sebuah ekonomi terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama terdiri dari produksi komoditas (pertanian, peternakan, ekploitasi sumber daya mineral). Bagian kedua proses produksi barang untuk dijual dan bagian ketiga sebagai industri layanan. Proses Industrialisasi didasarkan pada perluasan bagian kedua yang kegiatan ekonominya didominasi oleh kegiatan bagian pertama.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah Sektor Industri Indonesia Pada tahun 1920-an industri modern di Indonesia semuanya dimiliki oleh orang asing, walau jumlahnya hanya sedikit. Indutri kecil yang ada pada masa itu berupa industri rumah tangga seperti penggilingan padi, pembuatan gula merah (tebu dan nira), rokok kretek, kerajinan tekstil dan sebagainya tidak terkoordinasi dengan baik. Perusahaan modern pada saat hanya ada dua, yaitu pabrik rokok milik British American Tobaco (BAT) dan perakitan kendaraan bermotor General Motor Car Assembly. Depresi ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1930an meruntuhkan perekonomian, megakibatkan menurunnya penerimaan ekspor dari 1.448 gulden menjadi 505 gulden (1929) yang mengakibatkan pengangguran. Melihat situasi tersebut pemerintah Hindia Belanda mengubah system dan pola kebijakan ekonomi dari sektor perkebunan ke sektor industri, dengan memberi kemudahan dalam pemberian ijin dan fasilitas bagi pendirian industri baru. Berdasarkan Sensus Industri Pertama (1939), industri yang ada ketika itu mempekerjakan 173 ribu orang di bidang pengolahan makanan, tekstil dan barang logam, semuanya milik asing. Pada masa perang dunia II kondisi industrialisasi cukup baik. Namun setelah pendudukan Jepang keadaannya terbalik. Disebabkan larangan impor bahan mentah dan diangkutnya barang kapital ke Jepang dan pemaksaan tenaga kerja (romusha) sehingga investasi negara asing nihil. Setelah Indonesia merdeka, mulai dikembangkan sektor industri dan menawarkan investasi walau dalam tahap percobaan. Tahun 1951, pemerintah meluncurkan RUP (Rencana Urgensi Perekonomian). Program utamanya menumbuhkan dan mendorong industri kecil pribumi dan memberlakukan pembatasan industri besar atau modern yang dimiliki orang Eropa dan Cina. Pada tahun 1957 sektor industri mengalami
  • 5. stagnasi dan perekonomian mengalami masa teduh, pada tahun 1960-an sektor industri tidak berkembang. Akibat karena situasi polotik yang bergejolak, juga disebabkan kurangnya modal dan tenaga ahli yang terampil. Pemberlakuan dua undang-undang baru, PMA tahun 1967 dan PMDN tahun 1968 ternyata mampu membangkitkan gairah sektor industri. Perkembang sektor industri sejak orde baru, atau tepatnya semasa pembangunan jangka panjang tahap pertama, sangat mengesankan. Hal itu dapat dilihat dari berbagai ukuran perbandingan seperti jumlah unit usaha atau perusahaan, jumlah tenaga kerja yang diserap, nilai keluaran (output) yang dihasilkan, sumbangan dalam perolehan devisa, kontribusi dalam pembentukan pendapatan nasional, serta tingkat pertumbuhannya. 2.2 Masalah keterbelakangan Industrialisasi di Indonesia Dari jumlah penduduk Indonesia termasuk negara sedang berkembang terbesar k-3 setelah india dan cina. Namun diluar dari segi industrialisasi, Indonesia dapat dikatakan baru mulai salah satu indikator dari tingkat industrialisasi adalah sumbangan sektor industri dalam GDP (groos domestic product). Dari ukuran ini sektor industri di Indonesia sangat ketinggalan dibandingkan dari negara-negara utama di asia. Dua ukuran lain adalah besar nya nilai tambah yang di hasilkan sektor industri dan nilai tambah perkapita. Dari segi ukuran mutlak sektor industri di Indonesia masih sangat kecil, bahkan kalah dengan negara-negara kecil seperti Singapura, Hongkong dan Taiwan. Secara perkapita nilai tambah sektor industri di Indonesia termasuk yang paling rendah di asia. Indikator lain tingkat industrialisasi adalah produksi listrik perkapita dan prosentasi produksi listrik yang digunakan oleh sektor industri. Di Indonesia produksi listrik perkapita sangat rendah, dan dari tingkat yang rendah ini hanya sebagian kecil yang di gunakan oleh konsumen industri. Keadaan sektor industri selama tahun 1950-an dan 1960-an pada umumnya tidak menggembirakan karena iklim politik pada waktu yang tidak menentu. Kebijakan perindustrian selama awal tahun 1960-an mencerminkan filsafat proteksionalisme dan
  • 6. eatisme yang ekstrim, dengan akibat kemacetan produksi. Sehingga produksi sektor industri praktis tidak berkembang (stagnasi). Selain itu juga disebabkan karena kelangkaan modal dan tenaga kerja ahli yang memadai. Perkembangan sektor industri mengalami kemajuan yang cukup mengesankan pada masa PJP I, hal ini dapat dilihat dari jumlah usaha, tenaga kerja yang di serap, nilai keluaran yang dihasilkan, sumbangan devisa dan kontribusi pembentukan PDB, serta pertumbuhannya sampai terjadinya krisis ekonomi di Indonesia. Faktor-Faktor yang dapat menghambat perkembangan perindustrian adalah: 1. Keterbatasan teknologi Kurangnya perluasan dan penelitian dalam bidang teknologi menghambat efektivitas dan kemampuan produksi. 2. Kualitas sumber daya manusia Terbatasnya tenaga profesional di Indonesia menjadi penghambat untuk mendapatkan dan mengoperasikan alat alat dengan teknologi terbaru. 3. Keterbatasan dana pemerintah Terbatasnya dana pengembangan teknologi oleh pemerintah untuk mengembangkan infrastruktur dalam bidang riset dan teknologi. Industrialisai di Indonesia mengalami kemunduran mulai dari semenjak krisis ekonomi terjadi di tahun 1998, hal ini terjadi karna suhu politik yang tidak stabil pada saat itu. Akan tetapi kemunduran ini bukanlah berarti Indonesia tidak memiliki modal untuk melakukan investasi pada industri dalam negeri, tetapi indonesia lebih memfokuskan kepada penyerapan barang hasil produksi industri dalam negeri. Membuka pasar dalam negeri adalah kunci penting bagi industri Indonesia untuk bisa bangkit lagi karena saat ini pasar Indonesia dikuasai oleh produk produk luar. 2.3 Kebijakan Industrialisasi
  • 7. Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak. Istilah ini dapat diterapkan pada pemerintahan, organisasi dan kelompok sektor swasta, individu. Kebijakan berbeda dengan peraturan dan hukum. Jika hukum dapat memaksakan atau melarang suatu perilaku (misalnya suatu hokum yang mengharuskan pembayaran pajak penghasilan), kebijakan hanya menjadi tindakan yang paling mungkin memperoleh hasil yang diinginkan. Kebijakan atau kajian kebijakan dapat pula merujuk pada proses pembuatan keputusan-keputusan pentingnya organisasi, termasuk identifikasi berbagai alternatif seperti prioritas program atau pengeluaran, dan pemilihannya berdasarkan dampaknya. Kebijakan juga dapat diartikan sebagai mekanisme politis , menejeman , finansial, atau administratif untuk mencapai suatu tujuan eksplisit. Pemerintahan orde baru melakukan perubahan-perubahan besar dalam kebijakan perindustrian. Ada tiga aspek kebijakan ekonomi orde baru yang menumbuhkan iklim lebih baik bagi pertumbuhan sektor industri. Ketiga aspek tersebut adalah: 1. Dirombaknya sistem devisa. Sehingga transaksi luar negeri menjadi lebih bebas dan lebih sederhana. 2. Dikuranginya fasilitas-fasilitas khusus yang hanya disediakan bagi perusahaan Negara, dan kebijaksanaan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan sektor swasta bersama-sama dengan sektor BUMN. 3. Diberlakukannya undang-undang penanaman modal asing (PMA). Dalam implementasinya ada empat argumentasi basis teori yang melandasi suatu kebijakan industrialisasi, yaitu : a. Keunggulan komperatif
  • 8. Negara-negara yang menganut basis teori keunggulan komperatif (comparative advantage) akan mengembangkan sub sektor atau jenis-jenis industri yang memiliki keunggulan komparatif baginya. b. Keterkaitan industrial Negara-negara yang bertolak dari keterkaitan industrial (industrial linkage) akan lebih mengutamakan pengembangan bidang-bidang kegiatan atau sektor-sektor ekonomi lain. c. Penciptaan kesempatan kerja Negara yang industrialisasinya dilandasi argumentasi penciptaan lapangan kerja (employment creator) niscaya akan lebih memprioritaskan pengembangan industri-industri yang paling banyak tenaga kerja. Jenis industri yang dimajukan bertumpu pada industri-industri padat karya dan indsutri-industri kecil. d. Loncatan teknologi Negara-Negara yang menganut argumentasi loncatan teknologi (teknologi jump) percaya bahwa industri-industri yang menggunakan tehnologi tinggi (hitech) akan memberikan nilai tambah yang sangat baik, diiringi dengan kemajuan bagi teknologi bagi industri-industri dan sektor lain. 2.4 Peranan Sektor Industri Indonesia Sektor industri merupakan sektor utama dalam perekonomian Indonesia setelah sektor pertanian. Sektor ini sebagai penyumbang terbesar dalam pembentukan PDB Indonesia sampai tahun 1999. Bahkan sejak tahun 1991 peran sektor industri mampu menjadi sektor utama dengan mengalahkan sektor pertanian. Di Indonesia industri dibagi menjadi empat kelompok, yaitu industri besar, industri sedang, industri kecil dan industri rumah tangga. Pengelompokan ini didasarkan pada banyaknya tenaga kerja yang terlibat didalamnya, tanpa memperhatikan industri yang digunakan.
  • 9. Perindustrian di Indonesia telah berkembang pesat. Namun perindustrian yang telah maju tersebut tampaknya malah menjadi malapetaka bagi sektor pertanian. Dengan semakin banyaknya pabrik yang berdiri di setiap daerah bahkan daerah pedesaan telah menggusur lahan-lahan pertanian produktif yang jika tetap digunakan dapat menghasilkan komoditas pertanian yang unggul. Selain itu hujan asam yang timbul akibat adanya pencemaran dari gas-gas beracun yang tersebar di udara oleh pabrik-pabrik tersebut dapat merusak tanaman dan tanah sehingga hasil yang didapat sangat tidak bagus bahkan kurang baik jika dikonsumsi oleh manusia. 2.5 Dampak Industrialisasi Di Indonesia Pengalaman beberapa negara berkembang khususnya negara-negara yang gandrung memakai teknologi dalam industri yang ditransfer dari negara-negara maju (core industry) untuk pembangunan ekonominya seringkali berakibat pada terjadinya distorsi tujuan. Keadaan ini terjadi karena aspek-aspek dasar dari manfaat teknologi bukannya dinikmati oleh negara importir, tetapi memakmurkan negara pengekpor atau pembuat teknologi. Negara pengadopsi hanya menjadi konsumen dan ladang pembuangan produk teknologi karena tingginya tingkat ketergantungan akan suplai berbagai jenis produk teknologi dan industri dari negara maju Alasan umum yang digunakan oleh negara-negara berkembang dalam mengadopsi teknologi (iptek) dan industri, searah dengan pemikiran Alfin Toffler maupun John Naisbitt yang meyebutkan bahwa untuk masuk dalam era globalisasi dalam ekonomi dan era informasi harus melewati gelombang agraris dan industrialis. Hal ini didukung oleh itikad pelaku pembangunan di negara-negara untuk beranjak dari satu tahapan pembangunan ke tahapan pembangunan berikutnya. Pada dewasa ini yang menjadi bahan perdebatan adalah bagaimana menyusun suatu pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Semakin meningkatnya populasi manusia mengakibatkan tingkat konsumsi produk dan energi meningkat juga.
  • 10. Permasalahan ini ditambah dengan ketergantungan penggunaan energi dan bahan baku yang tidak dapat diperbarui. Pada awal perkembangan pembangunan, industri dibangun sebagai suatu unit proses yang tersendiri, terpisah dengan industri lain dan lingkungan. Proses industri ini menghasilkan produk, produk samping dan limbah yang dibuang ke lingkungan.Adanya sejumlah limbah yang dihasilkan dari proses produksi, mengharuskan industri menambah investasi untuk memasang unit tambahan untuk mengolah limbah hasil proses sebelum dibuang ke lingkungan. Pengendalian pencemaran lingkungan dengan cara pengolahan limbah (pendekatan end of pipe) menjadi sangat mahal dan tidak dapat menyelesaikan permasalahan ketika jumlah industri semakin banyak, daya dukung alam semakin terbatas, dan sumber daya alam semakin menipis. Persoalannya kemudian, pada era dewasa ini, apapun sektor usaha yang dibangkitkan oleh sebuah bangsa maupun kota harus mampu siap bersaing pada tingkat global. Walaupun sebenarnya apa yang disebut dengan globalisasi baru dapat dikatakan benar-benar hadir dihadapan kita ketika kita tidak lagi dapat mengatakan adanya produk-produk, teknologi, korporasi, dan industri-industri nasional. Dan aset utama yang masih tersisa dari suatu bangsa adalah keahlian dan wawasan rakyatnya, yang pada gilirannya akan mengungkapkan kemampuan suatu bangsa dalam membangun keunggulan organisasi produksi dan organisasi dunia kerjanya. Kasus Indonesia Indonesia memang negara “late corner” dalam proses industrialisasi di kawasan Pasifik dan dibandingkan beberapa negara di kawasan ini kemampuan teknologinya juga masih terbelakang. Terlepas dari berbagai keberhasilan pembangunan yang disumbangkan oleh teknologi dan sektor indusri di Indonesia, sesungguhnya telah terjadi kemerosotan sumber daya alam dan peningkatan pencemaran lingkungan, khususnya pada kota-kota yang sedang berkembang seperti Gresik, Surabaya, Jakarta, bandung Lhoksumawe, Medan, dan sebagainya.
  • 11. Berikut ada beberapa dampak positif dari pembangunan industri: a. Menambah penghasilan penduduk. b. Menghasilkan aneka barang. c. Memperluas lapangan pekerjaan. d. Mengurangi ketergantungan dengan negara lain. e. Memperbesar kegunaan bahan mentah. f. Bertambahnya devisa negara. Dan di bawah ini beberapa dampak negatif dari pembangunan industri: a. Terjadinya arus urbanisasi. b. Terjadinya pencemaran lingkungan. c. Adanya sifat konsumerisme. d. Lahan pertanian semakin kurang. e. Cara hidup masyarakat berubah. f. Limbah industri menyebabkan polusi tanah. g. Terjadinya peralihan mata pencaharian. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Di Indonesia industri masih sangat ketertinggalan dari negara-negara lainnya, bahkan kalah dengan industri negara yang kecil, padahal d Indonesia potensi untuk di adakannya perindustrian itu sangat bagus. Namun ada bebarapa faktor yang mempengaruhinya seperti kurangnya SDM, kurangnya teknologi dan pendanaan dari pemerintah. Pada saat sekarang
  • 12. ini, industri di Indonesia mengalami kemajuan banyak industri-industri kecil yang muncul. Akan tetapi, hal ini kurang tepat, karena menimbulkan beberapa dampak yang tidak baik, karena industri-industri di Indonesia tidak memperhatikam permasalah lingkungan terutama permasalahan limbah yang tidak terorganisir secara baik. Meskipun dalam upaya yang dilakukan oleh bangsa ini, supaya perindustrian di Indonesia tidak tertinggal telah dibuat kebijakan tentang perindustrian namun pada kenyataannya kebijakan itu belum sepenuhnya efektif. 3.2 Saran Saran yang dapat kami berikan adalah supaya pemerintah lebih memperhatikan permasalahan dalam perindustrian ini baik dalam segi modal ataupun memikirkan bagaimana cara supaya limbah perindustrian tidak mencemari lingkungan. Dan industri yang ada dapat dikelola sesuai dengan kebijakan yang dilaksanakan.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Anonim. http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan (diakses tanggal 23 november 2012). Arianto, Eko, 2009. Dampak Indusrialisasi di Indonesia. http://ekoarianto.students.uii.ac.id/2009/03/25/dampak- industrialisasi-di- indonesia (diakses tanggal 23 november 2012). Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP Unsyiah, 2012. Industrialisasi di Indonesia. http://himadikon- fkip.blogspot.com/2012/01/industrialisasi-diindonesia.html (diakses tanggal 23 november 2012). Primadita, Cynthia, 2011. Makalah Industrialisasi di Indonesia. http://cynthiaprimadita.blogspot.com/2011/03/makalah- industrialisasi-di- indonesia.html (diakses tanggal 23 november 2012). Ridwan, Ita R., Dampak Industri Terhadap Lingkungan dan Sosial, http://jurnalgea.com/index.php/jurnal/file/25-dampak- industri-terhadap- lingkungan-dan-sosial (diakses tanggal 30 november 2012). Subandi, 2005, Sistem Ekonomi Indonesia, Bandung: Alfabeta.