Dokumen ini membahas tentang pengembangan desain penelitian tindakan partisipatori (PAR) oleh kelompok mahasiswa dalam mata kuliah PAR. Dokumen ini menjelaskan konsep dan prinsip dasar PAR serta penerapannya dalam pendidikan agama Islam. PAR difokuskan pada pengetahuan situasional yang dikembangkan melalui tindakan dan partisipasi semua pihak dalam siklus penelitian secara berkelanjutan.
2. Desain par
Dalam penelitian tindakan, data di padukan dan diinterpretasikan secara
kontekstual. Dasar validasi penelitian tindakan adalah perlakuan secara dan sengaja
melalui siklus yang terintegrasi ke dalam setting penelitian titik dalam pelaksanaan
penelitian tindakan bersandar pada asumsi epistemologis yang menyatakan bahwa
tujuan penelitian dan wacana akademik bukan hanya untuk mendeskripsikan,
memahami dan menjelaskan keadaan dunia, melainkan bagaimana mengubahnya.
Ditinjau dari berbagai perspektif penelitian tindakan terdiri dari beberapa jenis :
Menurut yaumi dan Damapolii 2004 setidaknya penelitian tindakan dapat
ditinjau dari perspektif objek atau luas kawasannya, dari perspektif
pelaksanaannya, dan dari perspektif pengumpulan datanya.
Menurut stringer 1996 tujuan penelitian tindakan partisipatori adalah untuk
memperbaiki kualitas organisasi, masyarakat, dan kehidupan suatu anggota.
Salah satu model penelitian tindakan partisipatori adalah model penelitian yang
dirumuskan oleh ernest T stringer 1996 sebagai penelitian tindakan berbasis
komunitas.
3. Implementasi konsep PAR
Implementasi dalam kamus besar bahasa Indonesia 1990: 327 memiliki arti
pelaksanaan, penerapan titik sehingga mengimplementasikan bisa diartikan
melaksanakan atau menerapkan. Menurut Martin dan bansu 2009, 128 implementasi
adalah suatu proses penerapan ide konsep kebijakan, atau inovasi dalam suatu
tindakan praktis sehingga memberikan dampak baik berupa perubahan pengetahuan
keterampilan maupun nilai dan konsep.
4. Adapun prinsip kerja par yang menjadi karakter utama dalam implementasi kerja
par bersama komunitas prinsip kerja tersebut adalah terurai sebagai berikut:
1. Sebuah praktek untuk meningkatkan dan memperbaiki kehidupan sosial dan
praktek prakteknya, dengan cara merubahnya dan melakukan refleksi dari akibat
perubahan-perubahan itu untuk melakukan aksi lebih lanjut secara
berkesinambungan.
2. Secara keseluruhan merupakan partisipasi yang murni atau autentik membentuk
sebuah siklus lingkaran yang berkesinambungan dimulai dari analisa sosial,
rencana aksi, aksi, evaluasi, refleksi atau teoritik pengalaman dan kemudian analisis
sosial.
3. Kerjasama untuk melakukan perubahan: melibatkan semua pihak yang memiliki
tanggung jawab stakeholder atas perubahan dalam upaya-upaya untuk
meningkatkan kemampuan mereka dan secara terus-menerus memperluas dan
memperbanyak kelompok kerjasama untuk menyelesaikan masalah dalam
persoalan yang digarap.
4. Melakukan upaya penyadaran terhadap komunitas tentang situasi dan kondisi
yang sedang mereka alami melalui pelibatan mereka dalam berpartisipasi dan
bekerjasama pada semua proses research, mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi dan refleksi.
5. 5. Suatu proses untuk membangun pemahaman situasi dan kondisi sosial secara kritis.
6. Merupakan proses yang melibatkan sebanyak mungkin orang dalam teoritisasi
kehidupan sosial mereka.
7. Menempatkan pengalaman, gagasan, pandangan dan asumsi sosial individu maupun
kelompok untuk diuji.
8. Mensyaratkan dibuat rekaman secara cermat.
9. Semua orang harus menjadikan pengalamannya sebagai objek riset.
10. Merupakan proses politik dalam arti luas diakui bahwa riset aksi ditujukan terutama
untuk melakukan perubahan sosial di masyarakat.
11. Mensyaratkan adanya analisa relasi sosial secara kritis.
12. Memulai isu-isu kecil dan mengkaitkan dengan relasi relasi yang lebih luas.
13. Memulai dengan siklus proses yang kecil (analisa sosial, rencana aksi, aksi, evaluasi,
refleksi, analisa sosial dan seterusnya).
14. Memulai dengan kelompok sosial yang kecil untuk berkolaborasi dan secara lebih luas
dengan kekuatan-kekuatan kritis lain.
15. Mensyaratkan semua orang mencermati dan membuat rekaman proses.1
16. Mensyaratkan semua orang memberikan alasan rasional yang mendasari kerja sosial
mereka.
6. Participatory Action Research
dalam Pendidikan agama islam
Zakiah daradjat 1987 : 87 menyatakan bahwa pendidikan Agama Islam adalah suatu
usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami
ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat
mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.
7. KESIMPULAN
Penelitian tindakan difokuskan pada hadirnya pengetahuan melalui tindakan.
Pengetahuan yang dikembangkan melalui penelitian tindakan adalah situasional,
tertentu dan tidak praktis. Dalam penelitian tindakan, data dipadukan dan
diinterpretasikan secara kontekstual. Dasar validasi penelitian tindakan adalah
perlakuan secara dan sengaja melalui siklus yang terintegrasi ke dalam setting
penelitian.
Dalam pelaksanaan penelitian tindakan bersandar pada asumsi epistemologis
yang menyatakan bahwa tujuan penelitian dan wacana akademik bukan hanya untuk
mendeskripsikan, memahami, dan menjelaskan keadaan dunia, melainkan bagaimana
mengubahnya. Penekanannya bukan hanya sekedar menghasilkan pengetahuan dan
menggunakan metodologi untuk mengumpulkan data, melainkan juga siapa yang
memutuskan agenda penelitian dan siapa yang mendapatkan keuntungan dari hasil
penelitian itu.