SlideShare a Scribd company logo
ETIKA BISNIS
Disusun oleh :
NAMA : FIKRI AULAWI RUSMAHAFI
NIM : 55117110125
DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA
MATAKULIAH : BUSINESS ETHIC & GOOD GOVERNANCE
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS MANAJEMEN
UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA
2017
ABSTRAK
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Etika
bisnis sangatlah diperlukan setiap perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Etika bisnis
memberikan kebebasan dan tanggung jawab kepada pelaku bisnis atau perusahaan yang
diterapkan dalam kebijakan, instuisi dan perilaku bisnis. Penulisan ini bertujuan untuk
mengetahui apakah pelaku bisnis atau perusahaan melakukan atau menjalankan etika bisnis.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa masih banyak perusahaan atau pelaku bisnis yang
masih melanggar etika bisnis atau tidak menggunakan prinsip-prinsip etika bisnis. Pelaku
bisnis yang melanggar etika bisnis tersebut hanya berorientasi pada keuntungan yang
maksimal dan menguasai pangsa pasar, sehingga merugikan banyak pihak.
Kata kunci : Etika Bisnis dan Pelanggaran Etika Bisnis, Perkembangan Etika Bisnis, Norma
dan Teori dalam Etika, Prinsip – Prinsip Etika Bisnis, dll.
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan
tugas pembuatan artikel yang berjudul “Etika Bisnis” sehingga dapat terselesaikan dengan
lancar. Dalam pembuatan artikel ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada teman –
teman kelompok atas kerjasama dan bantuannya baik melalui materi maupun non materi.
Tanpa uluran bantuan dari teman – teman makalah ini tidak dapat diselesaikan.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis
pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
kesempurna untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari teman-teman sangat
kami harapkan demi perbaikan makalah kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan
“ Terima Kasih”.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak faktor yang mempengaruhi dan menentukan kegiatan berbisnis. Sebagai
kegiatan sosial, bisnis dengan banyak cara terjalin dengan kompleksitas masyarakat
modern. Dalam kegiatan berbisnis, mengejar keuntungan adalah hal yang wajar,
asalkan dalam mencapai keuntungan tersebut tidak merugikan banyak pihak. Jadi,
dalam mencapai tujuan dalam kegiatan berbisnis ada batasnya. Kepentingan dan hak-
hak orang lain perlu diperhatikan.
Perilaku etis dalam kegiatan berbisnis adalah sesuatu yang penting demi kelangsungan
hidup bisnis itu sendiri. Bisnis yang tidak etis akan merugikan bisnis itu sendiri
terutama jika dilihat dari perspektif jangka panjang. Bisnis yang baik bukan saja bisnis
yang menguntungkan, tetapi bisnis yang baik adalah selain bisnis tersebut
menguntungkan juga bisnis yang baik secara moral. Perilaku yang baik, juga dalam
konteks bisnis, merupakan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral. Bisnis juga
terikat dengan hukum. Dalam praktek hukum, banyak masalah timbul dalam hubungan
dengan bisnis, baik pada taraf nasional maupun taraf internasional. Walaupun terdapat
hubungan erat antara norma hukum dan norma etika, namun dua macam hal itu tidak
sama. Ketinggalan hukum, dibandingkan dengan etika, tidak terbatas pada masalah-
masalah baru, misalnya, disebabkan perkembangan teknologi.
Tanpa disadari, kasus pelanggaran etika bisnis merupakan hal yang biasa dan wajar
pada masa kini. Secara tidak sadar, kita sebenarnya menyaksikan banyak pelanggaran
etika bisnis dalam kegiata berbisnis di Indonesia. Banyak hal yang berhubungan
dengan pelanggaran etika bisnis yang sering dilakukan oleh para pebisnis yang tidak
bertanggung jawab di Indonesia. Berbagai hal tersebut merupakan bentuk dari
persaingan yang tidak sehat oleh para pebisnis yang ingin menguasai pasar. Selain
untuk menguasai pasar, terdapat faktor lain yang juga mempengaruhi para pebisnis
untuk melakukan pelanggaran etika bisnis, antara lain untuk memperluas pangsa pasar,
serta mendapatkan banyak keuntungan. Ketiga faktor tersebut merupakan alasan yang
umum untuk para pebisnis melakukan pelanggaran etika dengan berbagai cara.
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan
standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena
dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh
ketentuan hukum.
1.2 Batasan dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka kami mendapatkan batasan dan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah pengertian dari etika?
2. Norma dan teori apa saja yang terdapat dalam etika?
3. Pentingkah etika di dalam bisnis?
4. Apakah perusahaan yang etis lebih menguntungkan dari perusahaan lainnya?
5. Bagaimana prinsip-prinsip dari etika bisnis?
6. Bagaimana tujuan dari etika bisnis?
7. Bagaimana peran etika bisnis?
8. Faktor-faktor apa saja yang membuat pebisinis melakukan pelanggaran etika
bisnis?
1.3 Tujuan Pembuatan Artikel
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memberikan wawasan
yang utuh, komprehensip dan mendalam tentang etika dalam berbisnis dengan
berbagai prinsip dan tujuannya.
1.4 Manfaat Pembuatan Artikel
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar para pembaca khususnya para calon
pebisnis memiliki dan mengerti akan wawasan yang utuh mengenai prinsip-prinsip,
tujuan, serta peran etika bisnis sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kegiatan
bisnis yang real di masyarakat pada umumnya.
1.5 Metode Pembuatan Artikel
Kami membuat makalah ini dengan beberapa metode antara lain :
a. Kepustakaan yaitu mencari buku-buku yang berkaitan dengan materi yang kami
bahas.
b. Pencarian ilmu dan teori yang berkaitan dengan materi yang kami bahas melalui
Internet
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Etika Bisnis
Pengertian Etika Bisnis, Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah
cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang
berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya ini
mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang
berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di
masyarakat. Etika bisnis juga merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral
yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana
diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis merupakan
studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan
organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan
mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di
dalam organisasi.
Kinerja bisnis tidak dapat hanya diukur dari kinerja manajerial / finansial, tetapi juga
berkaitan dengan komitmen moral, intergritas moral, pelayanan, jaminan mutu dan
tanggung jawab social. Dengan persaingan yang ketat, pelaku bisnis sadar bahwa
konsumen adalah raja sehingga perusahaan harus bisamerebut dan mempertahankan
kepercayaan konsumen.
Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang dalam bentuk jamaknya “ taetha”
berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam kaitan ini yang dimaksud Etika adalah
berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri sendiri , seseorang ,
maupun masyarakat ataupun kelompok masyarakat.
Etika Bisnis adalah pengetahuan tentang cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis
yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal serta
implementasi norma dan moralitas untuk menunjang maksud dan tujuan kegiatan
bisnis (Kees Bertens,2008). Etika Bisnis adalah kode etik perilaku pengusaha
berdasarkan nilai – nilai moral dan norma yang dijadikan tuntutan dalam membuat
keputusan dan memecahkan persoalan. Etika pada dasarnya adalah komitmen untuk
melakukan apa yang benar dan menghindari apa yang tidak benar (Mulyadi
Nitisusastro, 2010).
Etika Bisnis adalah keseluruhan dari aturan – aturan etika, baik yang tertulis maupun
yang tidak tertulis , yang mengatur hak – hak dan kewajiban produsen dan konsumen
serta etika yang harus dipraktikkan dalam bisnis (Suryana,2008). Berikut ini beberapa
pengertian etika bisnis menurut para ahli :
1. Zimmerer (1996:20), etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha
berdasarkan nilai – nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat
keputusan dan memecahkan persoalan.
2. Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin (2000:80), etika bisnis adalah istilah yang
sering digunakan untuk menunjukkan perilaku dari etika seseorang manajer atau
karyawan suatu organisasi.
3. K. Bertens, Pengantar Etika Bisnis, (Yogjakarta: Penerbit Kanisius, 2000, Hal. 5),
Etika Bisnis adalah pemikiran refleksi kritis tentang moralitas dalam kegiatan
ekonomi dan bisnis.
4. Velasquez, 2005, Etika Bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral
yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana
diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.
2.2 Perkembangan Etika Bisnis
Berikut perkembangan etika bisnis menurut Bertens (2000):
1. Situasi Dahulu
Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain
menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam
negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus
diatur.
2. Masa Peralihan: tahun 1960-an
Ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS),
revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan terhadap establishment
(kemapanan). Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya
manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum
dengan nama Business and Society. Topik yang paling sering dibahas adalah
corporate social responsibility.
3. Etika Bisnis Lahir di AS: tahun 1970-an
Sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar
bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral
yang sedang meliputi dunia bisnis di AS.
4. Etika Bisnis Meluas ke Eropa: tahun 1980-an
Di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10
tahun kemudian. Terdapat forum pertemuan antara akademisi dari universitas serta
sekolah bisnis yang disebutEuropean Business Ethics Network (EBEN).
5. Etika Bisnis menjadi Fenomena Global: tahun 1990-an
Tidak terbatas lagi pada dunia Barat. Etika bisnis sudah dikembangkan di
seluruh dunia.Telah didirikan International Society for Business, Economics, and
Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996
2.3 Norma dan Teori dalam Etika
Norma-norma umum tersebut adalah
1. Norma Sopan Santun / Norma Etiket
Norma sopan santun adalah norma yang mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah
dalam pergaulan sehari – hari. Etika tidak sama dengan etiket. Etiket hanya
menyangkut perilaku lahiriah yang menyangkut sopan santun atau tata krama.
Misalnya, menjamu tamu di perusahaan, menerima dan menjawab telepon,
berbicara dengan pimpinan, pergaulan antar karyawan, dsb. Jadi etiket dalam
bisnis tidak benar – benar menentukan kualitas moral atau baik buruknya
seseorang sebagai manusia dimana di bekerja.
2. Norma Hukum
Norma hukum merupakan norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas oleh
masyarakat karena dianggap perlu demi menjamin keselamatan dan kesejahteraan
manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Norma hukum ini mencerminkan
harapan, keinginan dan keyakinan seluruh anggota masyarakat tersebut tentang
bagaimana hidup bermasyarakat yang baik dan bagaimana masyarakat tersebut
harus diatur secara baik. Mengikat semua anggota masyarakat tanpa kecuali.
Berbeda dengan norma sopan santun dan norma moral, norma hukum selalu
dikodifikasikan dalam bentuk aturan tertulis yang dapat dijadikan pegangan dan
rujukan konkrit bagi setiap anggota masyarakat baik dalam berprilaku maupun
dalam menjatuhkan sangsi bagi pelanggannya. Yang menarik, itulah sebabnya
keberlakuan norma ini lebih tegas dan pasti, karena ditunjang dan dijamin oleh
hukuman bagi pelanggannya.
3. Norma Moral
Norma moral, yaitu mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai. Norma moral
ini menyangkut aturan tentang baik buruknya, adil tidaknya tindakan dan perilaku
manusia sejauh ia dilihat sebagai manusia. Norma moral ini meletakkan dasar dan
tolak ukur penilaian atas perilaku seseorang sebagai penghayatan hidupnya sebagai
seorang manusia. Disini seseorang dinilai sebagai manusia dalam menghayati
profesinya, bukan dinilai dari sikap lahiriahnya dalam menjalani profesi itu. Jadi
yang dinilai adalah tanggung jawab dia dalam menjalankan profesinya secara
tuntas. Sikapnya melayani klien, pasien atau orang yang dilayani, sikapnya
menanggapi keluhan orang lain, dan memperlakukan semua orang sebagai
manusia yang sama. Adapun ciri – ciri utama yang membedakan norma moral dari
norma umum lainnya adalah :
a. Kaidah moral berkaitan dengan hal yang dianggap mempunyai konsekuensi
yang serius bagi kesejahteraan, kebaikan dan kehidupan manusia. Pada
umumnya kaidah moral selalu mengatur agar tindakan manusia tidak sampai
merugikan orang lain atau agar manusia berbuat baik bagi kehidupan orang
lain. Berbeda dengan norma hukum, norma moral diharapkan untuk dipatuhi
oleh setiap orang tanpa mempedulikan sanksi atau hukuman. Hal tersebut
karena memang norma moral tidak mengenal sanksi-sanksi semacam itu.
Sehingga norma moral ditaati hanya karena nilai yang terkandung dalam
norma itu, sedangkan pada norma hukum kemungkinan norma itu ditaati hanya
sekedar untuk menghindari sanksi atau hukuman.
b. Norma moral tidak ditetapkan atau diubah oleh penguasa tertentu. Hal ini
berbeda dengan norma hukum karena norma hukum ditetapkan atau diubah
oleh pemerintah. Norma moral dan norma hukum sama – sama merupakan
ekspresi, cermin dan harapan masyarakat mengenai apa yang baik dan apa
yang buruk. Tanpa perlu ditetapkan menjadi aturan tertulis semua anggota
masyarakat yang sama akan bereaksi secara kurang lebih sama sesuai dengan
norma tak tertulis itu dalam menghadapi berbagai kasus.
c. Norma moral selalu menyangkut sebuah perasaan khusus tertentu yang disebut
sebagai perasaan moral. Perasaan moral ini akan muncul baik ketika seseorang
melakukan yang buruk atau ketika kita melihat orang lain melakukan tindakan
yang tidak sesuai dengan norma moral tertentu. Misalnya ketika kita
melakukan tindakan buruk maka kita akan merasa bersalah dan menyesal.
Begitu pula jika kita melihat orang lain melakukan suatu tindakan yang buruk
maka dengan spontan kita akan merasa marah, jengkel, ataupun mengutuk
2.4 Etika memberi kita pegangan atau orientasi dalam menjalani kehidupan. Ini berarti
tindakan manusia selalu mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapainya. Dalam hal ini
kita perlu mengetahui dua teori etika yang meliputi :
1. Etika deontologi
Istilah Deontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu deon yang berarti kewajiban.
Maka dari itu deontology menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara
baik. Terdapat tiga prinsip yang harus dipenuhi dalam etika deontology:
a. Supaya suatu tindakan punya nilai moral, tindakan itu harus dijalankan
berdasarkan kewajiban.
b. Nilai moral dari tindakan itu tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari
tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang
untuk melakukan tindakan-itu berarti kalaupun tujuannya tidak tercapai, tindakan
itu sudah di nilai baik.
c. Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip itu, kewajiban adalah hal yang niscaya
dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral
universal
2. Etika Teleologi
Teleologi berasal dari akar kata Yunani, telos, yang berarti akhir, tujuan, maksud,
dan logos, yang berarti perkataan. Teleology adalah ajaran yang menerangkan segala
sesuatu dan segala kejadian menuju pada tujuan tertentu. Istilah teleology
dikemukakan oleh Christian Wolff. Teleologi merupakan sebuah studi tentang gejala
– gejala yang memperlihatkan keteraturan, rancangan, tujuan, akhir, maksud,
kecenderungan, sasaran, arah dan bagaimana hal – hal ini dicapai dalam suatu proses
perkembangan. Berbeda dengan etika deontology, etika teleology justru mengukur
baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang hendak dicapai ataupun akibat
yang ditimbulkan oleh tindakan itu. Suatu tindakan dinilai baik kalau bertujuan untuk
kebaikan. Begitu pula sebaliknya bila suatu tindakan dinilai buruk apabila bertujuan
untuk kejahatan. Oleh karena etika teleology dikatakan memiliki sifat situasional.
Karena tujuan dan akibat suatu tindakan bisa sangat tergantung pada situasi tertentu.
2.5 Prinsip – Prinsip Etika Bisnis
Mutu pribadi pelaku bisnis merupakan faktor lain yang juga penting dalam
terlaksananya etika. Kebenaran yang sulit dibantah tentang kaitan etika dan
keberhasilan bisnis, bahwa sebuah kegiatan bisnis hanya dapat lestari dan berkembang
baik dalam jangka panjang dan menengah apabila memenuhi 2 syarat , yaitu
kepercayaan dan memperhatikan yang membutuhkan. Dengan demikian etika bisnis
mengandung2 prinsip dasar , yaitu tanggung jawab dan keadilan. Prinsip – prinsip
Etika bisnis menurut Raymond Baumhart (1998) adalah sebagai berikut :
1. Sopan santun, yaitu selalu bicara benar, terus terang , tidak menipu dan tidak
mencuri
2. Integritas (Intergrity) , yaitu memiliki prinsip , hormat , dan tidak bermuka dua.
3. Menjaga janji , yaitu dapat dipercaya bila berjanji dan tidak mau menang sendiri.
4. Kesetiaan , ketaatan (Fidelity), yaitu benar dan loyal pada keluarga dan teman,
tidak menyembunyikan informasi yang tidak perlu dirahasiakan.
5. Kejujuran , kewajaran (Fairness), yaitu berlaku terbuka , sesuai dengan komitmen.
Sesungguhnya kejujuran merupakan salah satu kunci keberhasilan bisnis, bahkan
termasuk unsur penting untuk dapat bertahan ditengah persaingan bisnis.
6. Menjaga satu sama lain (Carring for others) , yaitu penuh perhatian dan saling
menolong yang memerlukan bantuan.
7. Saling menghargai satu sama lain (Respect for other), yaitu usaha membangun
kepercayaan antara anggota masyarakat dengan perusahaan atau pengusaha.
8. Warga Negara yang bertanggung jawab (Responsible citizenship) yaitu
patuhterhadap undang – undang dan peraturan yang berlaku. Jika menjadi seorang
pemimpin maka harus bersifat terbuka dan penolong.
9. Pengerjaan keunggulan (Pursuit excellent), yaitu berbuatlah yang terbaik dalam
segala kegiatan, bertanggung jawab , rajin , berkomitmen dan bersedia
meningkatkan
kompetensi dalam segala bidang dan tidak menang sendiri.
10. Dapat dipertanggung jawabkan (Accountability) , yaitu bertanggung jawab dalam
segala hal yang diperbuat terutama saat mengambil keputusan.
2.6 Tujuan Etika Bisnis
Pada dasarnya sebuah etika bisnis ini digalakkan karena memiliki maksud dan tujuan
tertentu dalam dunia bisnis. Adapun tujuan etika bisnis adalah untuk menjalankan dan
menciptakan sebuah bisnis seadil mungkin serta menyesuaikan hukum yang sudah
dibuat. Selain itu, juga dimaksudkan untuk menghilangkan ketergantungan pada
sebuah kedudukan individu maupun perusahaan. Etika bisnis ini tingkatannya lebih
luas jika dibanding dengan ketentuan yang sudah diatur berdasarkan hukum yang
berlaku, bahkan jika dibandingkan dengan standar minimal dari ketentuan hukum
maka etika bisnis menjadi standar atau ukuran yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan,
dalam kegiatan berbisnis tidak jarang kita jumpai adanya bagian abu-abu dan tidak
diatur berdasarkan ketentuan hukum.
Menurut Mulyadi Nitisusastro ( 2011), setidaknya terdapat 7 alasan yang mendorong
perusahaan untuk menjalankan bisnis secara etis sebagai berikut :
1. Meningkatkan harapan publik agarperusahaan menjalankan bisnis secara etis.
Perusahaan yang tidak berhasil dalam menjalankan bisnis secara etis akan menjadi
sasaran kritik, bahkan dihukum.
2. Agar perusahaan dan pekerja tidak melakukan tindakan – tindakan yang
membahayakan stakeholder lain.
3. Penerapan etika bisnis di perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaan,
4. Penerapan etika bisnis seperti kejujuran , menepati janji , dan menolak supaya
dapat meningkatkan kualitas hubungan bisnis diantara dua belah pihak yang
melakukan hubungan bisnis. Hal ini diamksudkan untuk meningkatkan
kepercayaan diantara pihak – pihak yang terlibat dalam hubungan bisnis.
5. Agar perusahaan terhindar dari penyalah gunaan oleh karyawan maupun
competitor yang bertindak tidak etis.
6. Penerapan etika bisnis secara baik dalam perusahaan dapat menghindarkan dari
terjadinya pelanggaran hak – hak pekerja olej pemberi kerja. Perusahaan
dipandang
bertindak secara etis apabila memenuhi hak – hak normatif para pekerja seperto
gaji
dan kondisi kerja yang memadai, pemberian pernilaian kerja secara adil, adanya
reward dan punishment policy yang jelas.
7. Perusahaan perlu menerapkan etika bisnis dalam menjalankan usaha agar tidak
memperoleh sanksi hukum karena telah menjalankan bisnis secara tidak etis.
2.7 Peranan Etika Bisnis
Hal yang perlu diperhatikan dalam menciptakan etika bisnis yaitu :
1. Pengendalian diri artinya setiap pelau ekonomi harus mampu mengendalikan diri
untuk tidak mengambil apa pun dalam bentuk apa pun
2. Pengambangan tanggung jawab sosial ini pelaku bisnis di tuntut untuk saling
peduli
baik terhadap sesama pelaku bisnis atau masyarakat
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah terombang ambing oleh pesatnya
perkembangan informasi teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan.
6. Menghindari sifat 5k (katabelence,kongkalikong,koneksi,kolusi,komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antar golongan pengusaha kuat dan golongan
pengusaha lemah
9. Konsekuen kan konsisten dengan aturan main yang di sepakati bersama
10. Menumbuhkan kesadaran dan rasa memiliki atas apa yang telah disepakati
11. Perlu adanya etika bisnis yang di tuangkan dalam hokum positif yang berupa
peraturan perundang undangan
Etika bisnis dalam perusahaan mempunyai peran penting, yaitu untuk membentuk suatu
perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan
menciptakan nilai ( value-creation ) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Tidak
dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan memancing
tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat sehingga akan kontra produktif, misalnya
melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan lain sebagainya. Hal
ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan. Sedangkan perusahaan
yang menjunjung tinggi nilai etika bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki
peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaaan tidak mentolerir
tindakan yang tidak etis. Misalnya diskriminsi dalam sistem jenjang karier. Peranan Etika
dalam Bisnis menurut Richard De George, bila perusahaan ingin sukses/berhasil memerlukan
3 hal pokok yaitu :
1. Produk yang baik
2. Managemen yang baik
3. Memiliki Etika
Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang
transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang
dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya
praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah
maupun jangka panjang, karena :
1. Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik
intern perusahaan maupun dengan eksternal.
2. Mampu meningkatkan motivasi pekerjaan
3. Melindungi prinsip kebebasan berniaga
4. Mampu meningkatkan keunggulan bersaing
Etika bisnis memang memiliki peranan penting dalam keberhasilan ataupun kegagalan sebuah
usaha. Etika bisnis sangat berpengaruh besar dalam hasil suatu usaha tingkah wirausaha yang
baik akan menentukan suatu usahanya tersebut dapat kearah yang berhasil atau gagal. Apabila
moral merupakan sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kebaikan etika bertindak
sebagai rambu-rambu (sign) yang merupakan kesepakatan secara rela dari semua anggota
suatu kelompok. Dunia bisnis yang bermoral akan mampu mengembangkan etika
(patokan/rambu-rambu) yang menjamin kegiatan bisnis yang seimbang, selaras, dan serasi.
Perannya etika dalam suatu bisnis sangatlah berpengaruh besar,tingkat keberhasilan sutu usha
yng mempengaruhi salah satunya adalah etika yang dimiliki oleh seorang wirausahawan
tersebut. Etika bisnis perusahhan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk
suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai
kemampuan menciptakan nilai yang tinggi,diperlukan suatu landasan yang kokoh.
Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, system prosedur yang
transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang
dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. Karena itu, tindakan perusahaan berasal dari
pilihan dan tindakan individu manusia, indivdu-individulah yang harus dipandang sebagai
penjaga utama kewajiban moral dan tanggung jawab moral : individu manusia bertanggung
jawab atas apa yang dilakukan perusahaan karena tindakan perusahaan secara keseluruhan
mengalir dari pilihan dan perilaku mereka. Jika perusahaan bertindak keliru, kekeliruan itu
disebabkan oleh pilihan tindakan yang dilakukan oleh individu dalam perusahaan itu, jika
perusahaan bertindak secara moral, hal itu disebabkan oleh pilihan individu dalam perusahaan
bertindak secara bermoral. Etika bisnis mempunyai prinsip dalam kaitan ini berhubungan
dengan berbagai upaya untuk menggabungkan berbagai nilai-nilai dasar (basic values) dalam
perusahaan, agar berbagai aktivitas yang dilaksanakan dapat mencapai tujuan.
2.8 Faktor – Faktor Terjadinya Pelanggaran Bisnis
Terdapat faktor-faktor yang berpengaruh terhadap etika bisnis:
1. Lingkungan Bisnis
Eksekutif perusahaan diharapkan harus mengejar kuota penjualan,menekan
ongkos-
ongkos,peningkatan efisiensi. Selain itu juga perusahaan di peruntukan untuk
menstabilitas bisnis yang berjalan di Negara untuk ikut serta membangun ekonomi
Negara.
2. Organisasi
Anggota organisasi harus saling mempengaruhi satu degan yang lain (proses
interaksi),misalnya masalah upah, jam kerja maksimum.
3. Individu
Individu yang memiliki tanggung jawab moral terhadap hasil
pekerjaannya,memiliki filosofi moral dan beriteraksi dengan hukum akan
berperilaku etis Etika adalah standard perilaku dan nilai moral yang berhubungan
dengan tindakan yang benar dan salah yang terjadi di lingkungan kerja.Corporate
Social Responsibility (CSR) adalah bentuk tanggung jawb dari setiap perusahaan
terhadap lingkungan, terutama kemungkinan kerusakan lingkungan yang semakin
parah agar anak cucu kita tidak semakin berat menanggung beban.
Tanggung jawab social perusahaan oleh sebagian pelaku usaha seringkali
dihubungkan dengan Philantrophy, kalau perusahaan telah melakukan kegiatan
Philantriphy berarti perusahaan tersebut sudah menjalankan tanggung jawab social
seperti yang dikatakan oleh Echols dan Shadily (2002) bahwa philantrophy adalan
kedermawaanan. Sementara tanggng jawab tidak dan bukan sekedar berbuat
kedermawanan, melainkan lebih luas karena mencakup kewajiban kepada komunitas
setempat dan masyarakat pada umumnya. Pelanggaran etika akan mengakibatkan hal –
hal berikut :
Citra perusahaan akan buruk dimata publik.
Menerima tuntutan hukum yang mahal.
Tingkat pencurian oleh karyawan menjadi tinggi.
Sebaliknya pengambilan keputusan yang etis dapat menumbuhkan kepercayaan yaitu
unsur yang sangat menentukan untuk pembinaan hubungan yang kuat dengan para
pelanggan , karyawan , dan organisasi lainnya.
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988),
memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
1. Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh
karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat
memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak
membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
2. Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki
hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus
dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang
lain.
3. Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan
bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara
perseorangan ataupunsecara kelompok. Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran
yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan
memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai
(value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai
dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan
didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang
dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan
perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena :
1. Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik
intern perusahaan maupun dengan eksternal.
2. Mampu meningkatkan motivasi pekerja.
3. Melindungi prinsip kebebasan berniaga.
4. Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.
Tidak bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan
memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra
produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi
dan lain sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai
perusahaan. Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis, pada
umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi
pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya
diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier. Karyawan yang berkualitas
adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus
semaksimal mungkin harus mempertahankan karyawannya.
2.9 Profitabiitas pada perusahaan etis
Ada banyak kesulitan dalam upaya mempelajari perusahaan yang etis lebih
menguntungkan dari pada perusahaan yang tidak etis karena ada banyak cara untuk
mendefinisikan etis ataupun mengukur keuntungan. Disamping kesulitan – kesulitan
tersebut beberapa studi telah meneliti apakah profitabilitas berkorelasi dengan perilaku
etis. Hasilnya berkombinasi. Beberapa studi menemukan hubungan yang positif antara
perilaku yang bertanggung jawab secara social dengan profitabilitas. Meskipun begitu
tidak ada satu studi pun menemukan korelasi yang mengindikasikan bahwa etika
merupakan beban terhadap keuntungan. Studi yang lain melihat bagaimana
perusahaan yang bertanggung jawab secara social bertransaksi di pasar saham dan
menyimpulkan bahwa perusahaan yang etis memperoleh pengembalian yang lebih
tinggi dari pada perusahaan lainnya. Jadi semua studi tersebut menunjukan bahwa
secara keseluruhan etika tidak memperkecil keutungan, dan tampaknya justru
berkontribusi terhadap keuntungan.
3.0 Selain itu juga ada beberapa nilai – nilai etika bisnis yang dinilai oleh Adiwarman
Karim, Presiden Direktur Karim Business Consulting, seharusnya jangan dilanggar,
yaitu :
a. Kejujuran: Banyak orang beranggapan bisnis merupakan kegiatan tipu-menipu
demi mendapat keuntungan. Ini jelas keliru. Sesungguhnya kejujuran merupakan
salah satu kunci keberhasilan berbisnis. Bahkan, termasuk unsur penting untuk
bertahan di tengah persaingan bisnis.
b. Keadilan: Perlakukan setiap orang sesuai haknya. Misalnya, berikan upah kepada
karyawan sesuai standar serta jangan pelit memberi bonus saat perusahaan
mendapatkan keuntungan lebih. Terapkan juga keadilan saat menentukan harga,
misalnya dengan tidak mengambil untung yang merugikan konsumen.
c. Rendah Hati: Jangan lakukan bisnis dengan kesombongan. Misalnya, dalam
mempromosikan produk dengan cara berlebihan, apalagi sampai menjatuhkan
produk bersaing, entah melalui gambar maupun tulisan. Pada akhirnya, konsumen
memiliki kemampuan untuk melakukan penilaian atas kredibilitas sebuah
poduk/jasa. Apalagi, tidak sedikit masyarakat yang percaya bahwa sesuatu yang
terlihat atau terdengar terlalu sempurna, pada kenyataannya justru sering kali
terbukti buruk.
d. Simpatik: Kelola emosi. Tampilkan wajah ramah dan simpatik. Bukan hanya di
depan klien atau konsumen anda, tetapi juga di hadapan orang-orang yang
mendukung bisnis anda, seperti karyawan, sekretaris dan lain-lain
e. Kecerdasan: Diperlukan kecerdasan atau kepandaian untuk menjalankan strategi
bisnis sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, sehingga menghasilkan
keuntungan yang memadai. Dengan kecerdasan pula seorang pebisnis mampu
mewaspadai dan menghindari berbagai macam bentuk kejahatan non-etis yang
mungkin dilancarkan oleh lawan-lawan bisnisnya.
CONTOH KASUS
KASUS ETIKA BISNIS INDOMIE DI TAIWAN
Akhir-akhir ini makin banyak dibicarakan perlunya pengaturan tentang perilaku bisnis
terutama menjelang mekanisme pasar bebas. Dalam mekanisme pasar bebas diberi kebebasan
luas kepada pelaku bisnis untuk melakukan kegiatan dan mengembangkan diri dalam
pembangunan ekonomi. Disini pula pelaku bisnis dibiarkan bersaing untuk berkembang
mengikuti mekanisme pasar. Dalam persaingan antar perusahaan terutama perusahaan besar
dalam memperoleh keuntungan sering kali terjadi pelanggaran etika berbisnis, bahkan
melanggar peraturan yang berlaku. Apalagi persaingan yang akan dibahas adalah persaingan
produk impor dari Indonesia yang ada di Taiwan. Karena harga yang lebih murah serta
kualitas yang tidak kalah dari produk-produk lainnya.
Kasus Indomie yang mendapat larangan untuk beredar di Taiwan karena disebut mengandung
bahan pengawet yang berbahaya bagi manusia dan ditarik dari peredaran. Zat yang
terkandung dalam Indomie adalah methyl parahydroxy benzoate dan benzoic acid (asam
benzoat). Kedua zat tersebut biasanya hanya boleh digunakan untuk membuat kosmetik, dan
pada Jumat (08/10/2010) pihak Taiwan telah memutuskan untuk menarik semua jenis produk
Indomie dari peredaran. Di Hongkong, dua supermarket terkenal juga untuk sementara waktu
tidak memasarkan produk dari Indomie.
Kasus Indomie kini mendapat perhatian Anggota DPR dan Komisi IX akan segera memanggil
Kepala BPOM Kustantinah. “Kita akan mengundang BPOM untuk menjelaskan masalah
terkait produk Indomie itu, secepatnya kalau bisa hari Kamis ini,” kata Ketua Komisi IX
DPR, Ribka Tjiptaning, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (12/10/2010). Komisi IX
DPR akan meminta keterangan tentang kasus Indomie ini bisa terjadai, apalagi pihak negara
luar yang mengetahui terlebih dahulu akan adanya zat berbahaya yang terkandung di dalam
produk Indomie.
A Dessy Ratnaningtyas, seorang praktisi kosmetik menjelaskan, dua zat yang terkandung di
dalam Indomie yaitu methyl parahydroxybenzoate dan benzoic acid (asam benzoat) adalah
bahan pengawet yang membuat produk tidak cepat membusuk dan tahan lama. Zat berbahaya
ini umumnya dikenal dengan nama nipagin. Dalam pemakaian untuk produk kosmetik sendiri
pemakaian nipagin ini dibatasi maksimal 0,15%. Ketua BPOM Kustantinah juga
membenarkan tentang adanya zat berbahaya bagi manusia dalam kasus Indomie ini.
Kustantinah menjelaskan bahwa benar Indomie mengandung nipagin, yang juga berada di
dalam kecap dalam kemasam mie instan tersebut. tetapi kadar kimia yang ada dalam Indomie
masih dalam batas wajar dan aman untuk dikonsumsi, lanjut Kustantinah. Tetapi bila kadar
nipagin melebihi batas ketetapan aman untuk di konsumsi yaitu 250 mg per kilogram untuk
mie instan dan 1.000 mg nipagin per kilogram dalam makanan lain kecuali daging, ikan dan
unggas, akan berbahaya bagi tubuh yang bisa mengakibatkan muntah-muntah dan sangat
berisiko terkena penyakit kanker.
Menurut Kustantinah, Indonesia yang merupakan anggota Codex Alimentarius Commision,
produk Indomie sudah mengacu kepada persyaratan Internasional tentang regulasi mutu, gizi
dan kemanan produk pangan. Sedangkan Taiwan bukan merupakan anggota Codec. Produk
Indomie yang dipasarkan di Taiwan seharusnya untuk dikonsumsi di Indonesia. Dan karena
standar di antara kedua negara berbeda maka timbulah kasus Indomie ini.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Di dalam persaingan dunia usaha yang sangat ketat ini, etika bisnis merupakan sebuah
harga mati, yang tidak dapat ditawar lagi. Dalam zaman keterbukaan dan
luasnya informasi saat ini, baik-buruknya sebuah dunia usaha dapat tersebar dengan
cepat dan luas. Memposisikan karyawan, konsumen, pemasok, pemodal dan
masyarakat umum secara etis dan jujur adalah satu-satunya cara supaya dapat bertahan
di dalam dunia bisnis saat ini. Ketatnya persaingan bisnis menyebabkan beberapa
pelaku bisnisnya kurang memperhatikan etika dalam bisnis. Etika bisnis
mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari masing-masing elemen dalam
lingkaran bisnis. Pemasok (supplier), perusahaan, dan konsumen, adalah elemen yang
saling mempengaruhi. Masing-masing elemen tersebut harus menjaga etika, sehingga
kepercayaan yang menjadi prinsip kerja dapat terjaga dengan baik.
Etika berbisnis ini bisa dilakukan dalam segala aspek. Saling menjaga kepercayaan
dalam
kerjasama akan berpengaruh besar terhadap reputasi perusahaan tersebut, baik dalam
lingkup mikro maupun makro. Tentunya ini tidak akan memberikan keuntungan
segera, namun ini adalah wujud investasi jangka panjang bagi seluruh elemen dalam
lingkaran bisnis. Oleh karena itu, etika dalam berbisnis sangatlah penting.
B. SARAN
Perlu adanya sadar diri didalam hati para pegawai didalam perusahaan yang ingin
menerapkan etika didalam bisnis agar tidak adanya kecurangan atau kebohongan yang
terjadi pada perusahaan itu nantinya dan perlu diterapkannya sanksi atau hukuman
yang berat apabila ada salah satu pegawai yang melanggarnya, sehingga etika di dalam
bisnis pun dapat berjalan dengan baik dan lancar di perusahaan tersebut.
Bagi setiap perusahaan yang menjalankan suatu usaha atau bisnis diharapkan
menerapkan suatu etika dalam perusahaannya. Karena untuk membentuk suatu
perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai
kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan
yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik,
sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta
etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekwen.
Jangan menganggap remeh suatu etika bisnis itu karena etika tersebut sangat penting
bagi kemajuan perusahaan itu sendiri. Tanpa adanya suatu etika dalam bisnis mungkin
perusahaan tidak akan bertahan lama karena akan menghancurkan nama baik
perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu wajib bagi semua perusahaan untuk
menerapkan suatu etika bisnis dalam perusahaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Sudaryono, Dr. Pengantar Bisnis Teori dan Kasus . 2015.
Sumarni, Murti – John soeprihanto . Pengantar bisnis ( dasar – dasar ekonomi
perusahaan ), 1998.
http://dewity.blogspot.com/2012/10/peran-etika- bisnis-dalam- perusahaan.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/01/peranan-etika- dalam-bisnis/
http://arieedwi.blogspot.com/2012/05/etika-dalam- bisnis.html
http://ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=2729:etik
a-bisnis- berpengaruh-dalam- berwirausaha-edit- mar&catid=44:dasar-dasar-
kewirausahaan&Itemid=69
http://bisnisi.com/pengertian-definisi- tujuan-dan- fungsi-etika- bisnis/

More Related Content

What's hot

BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...
Alimsuciana
 
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...
Alimsuciana
 
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
AndreasFabianPramudi
 
Pertemuan 1 2 etika bisnis
Pertemuan 1 2 etika bisnisPertemuan 1 2 etika bisnis
Pertemuan 1 2 etika bisnis
INDAHMAWARNI1
 
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Zikri Nurmansyah
 
Paper bab 13 Etika bisnis
Paper bab 13 Etika bisnisPaper bab 13 Etika bisnis
Paper bab 13 Etika bisnis
FryselLa CiNdy
 
Power Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia Modern
Power Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia ModernPower Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia Modern
Power Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia Modern
Fajar Jabrik
 
Week 14, Be & gg, bayu adam, prof. hapzi ali, Ethics and Conflict Interest, u...
Week 14, Be & gg, bayu adam, prof. hapzi ali, Ethics and Conflict Interest, u...Week 14, Be & gg, bayu adam, prof. hapzi ali, Ethics and Conflict Interest, u...
Week 14, Be & gg, bayu adam, prof. hapzi ali, Ethics and Conflict Interest, u...
Bayu Adam
 
Be gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
Be  gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...Be  gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
Be gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
Hadi saputra Maska
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
syeahnas nasir
 
Bussiness Rthic & Good Governance
Bussiness Rthic & Good GovernanceBussiness Rthic & Good Governance
Bussiness Rthic & Good Governance
FatinahGhiyats1
 
BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...
BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...
BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...
Sonya Arista
 
Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)
Tugas sofkill etika bisnis (janu eka) Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)
Tugas sofkill etika bisnis (janu eka) Janu W
 
Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi
Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia TeknologiEtika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi
Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia TeknologiKent Ardy Sutjiadi
 
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...
Rimada Diamanta Putri
 
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
Cut Amanda Pravitadewi
 

What's hot (16)

BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...
 
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...
 
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
 
Pertemuan 1 2 etika bisnis
Pertemuan 1 2 etika bisnisPertemuan 1 2 etika bisnis
Pertemuan 1 2 etika bisnis
 
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
 
Paper bab 13 Etika bisnis
Paper bab 13 Etika bisnisPaper bab 13 Etika bisnis
Paper bab 13 Etika bisnis
 
Power Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia Modern
Power Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia ModernPower Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia Modern
Power Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia Modern
 
Week 14, Be & gg, bayu adam, prof. hapzi ali, Ethics and Conflict Interest, u...
Week 14, Be & gg, bayu adam, prof. hapzi ali, Ethics and Conflict Interest, u...Week 14, Be & gg, bayu adam, prof. hapzi ali, Ethics and Conflict Interest, u...
Week 14, Be & gg, bayu adam, prof. hapzi ali, Ethics and Conflict Interest, u...
 
Be gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
Be  gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...Be  gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
Be gg, hadi saputra maska, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, etika bisnis di...
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
Bussiness Rthic & Good Governance
Bussiness Rthic & Good GovernanceBussiness Rthic & Good Governance
Bussiness Rthic & Good Governance
 
BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...
BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...
BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...
 
Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)
Tugas sofkill etika bisnis (janu eka) Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)
Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)
 
Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi
Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia TeknologiEtika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi
Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi
 
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...
BE & GG, Rimada D. Putri, Hapzi Ali, Etika Bisnis PT Sompo Insurance Indonesi...
 
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
 

Similar to Be & gg ; fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana, 2017.

2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
AndreasFabianPramudi
 
Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...
Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...
Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...
Edo Fitriansyah
 
Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017
Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017
Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017
bashori alwie alwie
 
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia ModernMakalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Fajar Jabrik
 
7, be&gg, gunawan adam, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges, probl...
7, be&gg, gunawan adam, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges, probl...7, be&gg, gunawan adam, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges, probl...
7, be&gg, gunawan adam, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges, probl...
Gunawan Adam
 
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...
Alimsuciana
 
Be&gg,heru eko septian,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,studi kasus pelan...
Be&gg,heru eko septian,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,studi kasus pelan...Be&gg,heru eko septian,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,studi kasus pelan...
Be&gg,heru eko septian,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,studi kasus pelan...
heru septian
 
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...
Harits Mufqi Arief
 
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...
Dody Wijaksono
 
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
riansaputro1991
 
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...
Febi Nofita Sari
 
1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
TeguhBudiSantoso9
 
1, BE & GG, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, BE & GG, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...1, BE & GG, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, BE & GG, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
TeguhBudiSantoso9
 
2, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Ethics, Un...
2, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Ethics, Un...2, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Ethics, Un...
2, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Ethics, Un...
SukrasnoSukrasno
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
MedysaRahmah
 
Etika dan bisnis di dunia modern
Etika dan bisnis di dunia modernEtika dan bisnis di dunia modern
Etika dan bisnis di dunia modern
PuputPutriWulan
 
1, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Principles of Personal Ethics dan Principles...
1, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Principles of Personal Ethics dan Principles...1, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Principles of Personal Ethics dan Principles...
1, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Principles of Personal Ethics dan Principles...
SukrasnoSukrasno
 
7,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika bisnis the...
7,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika bisnis the...7,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika bisnis the...
7,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika bisnis the...
dyahruthw
 
Tugas uts,waldy gagantika,hapzi ali,etika bisnis,universitas mercubuana 2017
Tugas uts,waldy gagantika,hapzi ali,etika bisnis,universitas mercubuana   2017Tugas uts,waldy gagantika,hapzi ali,etika bisnis,universitas mercubuana   2017
Tugas uts,waldy gagantika,hapzi ali,etika bisnis,universitas mercubuana 2017
gagantika
 
1, be & gg, rudi, hapzi ali, principles of personal ethics dan principles of ...
1, be & gg, rudi, hapzi ali, principles of personal ethics dan principles of ...1, be & gg, rudi, hapzi ali, principles of personal ethics dan principles of ...
1, be & gg, rudi, hapzi ali, principles of personal ethics dan principles of ...
PT Kalbe Farma
 

Similar to Be & gg ; fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana, 2017. (20)

2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
 
Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...
Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...
Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...
 
Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017
Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017
Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017
 
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia ModernMakalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
 
7, be&gg, gunawan adam, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges, probl...
7, be&gg, gunawan adam, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges, probl...7, be&gg, gunawan adam, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges, probl...
7, be&gg, gunawan adam, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges, probl...
 
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...
 
Be&gg,heru eko septian,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,studi kasus pelan...
Be&gg,heru eko septian,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,studi kasus pelan...Be&gg,heru eko septian,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,studi kasus pelan...
Be&gg,heru eko septian,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,studi kasus pelan...
 
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...
 
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...
 
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
 
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...
 
1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
 
1, BE & GG, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, BE & GG, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...1, BE & GG, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
1, BE & GG, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, unive...
 
2, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Ethics, Un...
2, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Ethics, Un...2, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Ethics, Un...
2, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business Ethics, Un...
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Etika dan bisnis di dunia modern
Etika dan bisnis di dunia modernEtika dan bisnis di dunia modern
Etika dan bisnis di dunia modern
 
1, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Principles of Personal Ethics dan Principles...
1, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Principles of Personal Ethics dan Principles...1, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Principles of Personal Ethics dan Principles...
1, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Principles of Personal Ethics dan Principles...
 
7,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika bisnis the...
7,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika bisnis the...7,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika bisnis the...
7,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika bisnis the...
 
Tugas uts,waldy gagantika,hapzi ali,etika bisnis,universitas mercubuana 2017
Tugas uts,waldy gagantika,hapzi ali,etika bisnis,universitas mercubuana   2017Tugas uts,waldy gagantika,hapzi ali,etika bisnis,universitas mercubuana   2017
Tugas uts,waldy gagantika,hapzi ali,etika bisnis,universitas mercubuana 2017
 
1, be & gg, rudi, hapzi ali, principles of personal ethics dan principles of ...
1, be & gg, rudi, hapzi ali, principles of personal ethics dan principles of ...1, be & gg, rudi, hapzi ali, principles of personal ethics dan principles of ...
1, be & gg, rudi, hapzi ali, principles of personal ethics dan principles of ...
 

More from FIkri Aulawi Rusmahafi

Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 

More from FIkri Aulawi Rusmahafi (20)

Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 

Recently uploaded

BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
perumahanbukitmentar
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
PavingBlockBolong
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
flashretailindo
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
afaturooo
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 

Recently uploaded (17)

BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 

Be & gg ; fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana, 2017.

  • 1. ETIKA BISNIS Disusun oleh : NAMA : FIKRI AULAWI RUSMAHAFI NIM : 55117110125 DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA MATAKULIAH : BUSINESS ETHIC & GOOD GOVERNANCE PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS MANAJEMEN UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 2017
  • 2. ABSTRAK Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Etika bisnis sangatlah diperlukan setiap perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Etika bisnis memberikan kebebasan dan tanggung jawab kepada pelaku bisnis atau perusahaan yang diterapkan dalam kebijakan, instuisi dan perilaku bisnis. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelaku bisnis atau perusahaan melakukan atau menjalankan etika bisnis. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa masih banyak perusahaan atau pelaku bisnis yang masih melanggar etika bisnis atau tidak menggunakan prinsip-prinsip etika bisnis. Pelaku bisnis yang melanggar etika bisnis tersebut hanya berorientasi pada keuntungan yang maksimal dan menguasai pangsa pasar, sehingga merugikan banyak pihak. Kata kunci : Etika Bisnis dan Pelanggaran Etika Bisnis, Perkembangan Etika Bisnis, Norma dan Teori dalam Etika, Prinsip – Prinsip Etika Bisnis, dll.
  • 3. KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan artikel yang berjudul “Etika Bisnis” sehingga dapat terselesaikan dengan lancar. Dalam pembuatan artikel ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada teman – teman kelompok atas kerjasama dan bantuannya baik melalui materi maupun non materi. Tanpa uluran bantuan dari teman – teman makalah ini tidak dapat diselesaikan. Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurna untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari teman-teman sangat kami harapkan demi perbaikan makalah kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan “ Terima Kasih”.
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak faktor yang mempengaruhi dan menentukan kegiatan berbisnis. Sebagai kegiatan sosial, bisnis dengan banyak cara terjalin dengan kompleksitas masyarakat modern. Dalam kegiatan berbisnis, mengejar keuntungan adalah hal yang wajar, asalkan dalam mencapai keuntungan tersebut tidak merugikan banyak pihak. Jadi, dalam mencapai tujuan dalam kegiatan berbisnis ada batasnya. Kepentingan dan hak- hak orang lain perlu diperhatikan. Perilaku etis dalam kegiatan berbisnis adalah sesuatu yang penting demi kelangsungan hidup bisnis itu sendiri. Bisnis yang tidak etis akan merugikan bisnis itu sendiri terutama jika dilihat dari perspektif jangka panjang. Bisnis yang baik bukan saja bisnis yang menguntungkan, tetapi bisnis yang baik adalah selain bisnis tersebut menguntungkan juga bisnis yang baik secara moral. Perilaku yang baik, juga dalam konteks bisnis, merupakan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral. Bisnis juga terikat dengan hukum. Dalam praktek hukum, banyak masalah timbul dalam hubungan dengan bisnis, baik pada taraf nasional maupun taraf internasional. Walaupun terdapat hubungan erat antara norma hukum dan norma etika, namun dua macam hal itu tidak sama. Ketinggalan hukum, dibandingkan dengan etika, tidak terbatas pada masalah- masalah baru, misalnya, disebabkan perkembangan teknologi. Tanpa disadari, kasus pelanggaran etika bisnis merupakan hal yang biasa dan wajar pada masa kini. Secara tidak sadar, kita sebenarnya menyaksikan banyak pelanggaran etika bisnis dalam kegiata berbisnis di Indonesia. Banyak hal yang berhubungan dengan pelanggaran etika bisnis yang sering dilakukan oleh para pebisnis yang tidak bertanggung jawab di Indonesia. Berbagai hal tersebut merupakan bentuk dari persaingan yang tidak sehat oleh para pebisnis yang ingin menguasai pasar. Selain untuk menguasai pasar, terdapat faktor lain yang juga mempengaruhi para pebisnis untuk melakukan pelanggaran etika bisnis, antara lain untuk memperluas pangsa pasar, serta mendapatkan banyak keuntungan. Ketiga faktor tersebut merupakan alasan yang umum untuk para pebisnis melakukan pelanggaran etika dengan berbagai cara. Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum. 1.2 Batasan dan Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang maka kami mendapatkan batasan dan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah pengertian dari etika? 2. Norma dan teori apa saja yang terdapat dalam etika? 3. Pentingkah etika di dalam bisnis? 4. Apakah perusahaan yang etis lebih menguntungkan dari perusahaan lainnya? 5. Bagaimana prinsip-prinsip dari etika bisnis? 6. Bagaimana tujuan dari etika bisnis? 7. Bagaimana peran etika bisnis? 8. Faktor-faktor apa saja yang membuat pebisinis melakukan pelanggaran etika bisnis?
  • 5. 1.3 Tujuan Pembuatan Artikel Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memberikan wawasan yang utuh, komprehensip dan mendalam tentang etika dalam berbisnis dengan berbagai prinsip dan tujuannya. 1.4 Manfaat Pembuatan Artikel Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar para pembaca khususnya para calon pebisnis memiliki dan mengerti akan wawasan yang utuh mengenai prinsip-prinsip, tujuan, serta peran etika bisnis sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kegiatan bisnis yang real di masyarakat pada umumnya. 1.5 Metode Pembuatan Artikel Kami membuat makalah ini dengan beberapa metode antara lain : a. Kepustakaan yaitu mencari buku-buku yang berkaitan dengan materi yang kami bahas. b. Pencarian ilmu dan teori yang berkaitan dengan materi yang kami bahas melalui Internet
  • 6. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Etika Bisnis Pengertian Etika Bisnis, Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat. Etika bisnis juga merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi. Kinerja bisnis tidak dapat hanya diukur dari kinerja manajerial / finansial, tetapi juga berkaitan dengan komitmen moral, intergritas moral, pelayanan, jaminan mutu dan tanggung jawab social. Dengan persaingan yang ketat, pelaku bisnis sadar bahwa konsumen adalah raja sehingga perusahaan harus bisamerebut dan mempertahankan kepercayaan konsumen. Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang dalam bentuk jamaknya “ taetha” berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam kaitan ini yang dimaksud Etika adalah berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri sendiri , seseorang , maupun masyarakat ataupun kelompok masyarakat. Etika Bisnis adalah pengetahuan tentang cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal serta implementasi norma dan moralitas untuk menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis (Kees Bertens,2008). Etika Bisnis adalah kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai – nilai moral dan norma yang dijadikan tuntutan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan. Etika pada dasarnya adalah komitmen untuk melakukan apa yang benar dan menghindari apa yang tidak benar (Mulyadi Nitisusastro, 2010). Etika Bisnis adalah keseluruhan dari aturan – aturan etika, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis , yang mengatur hak – hak dan kewajiban produsen dan konsumen serta etika yang harus dipraktikkan dalam bisnis (Suryana,2008). Berikut ini beberapa pengertian etika bisnis menurut para ahli : 1. Zimmerer (1996:20), etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai – nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan. 2. Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin (2000:80), etika bisnis adalah istilah yang sering digunakan untuk menunjukkan perilaku dari etika seseorang manajer atau karyawan suatu organisasi. 3. K. Bertens, Pengantar Etika Bisnis, (Yogjakarta: Penerbit Kanisius, 2000, Hal. 5), Etika Bisnis adalah pemikiran refleksi kritis tentang moralitas dalam kegiatan ekonomi dan bisnis.
  • 7. 4. Velasquez, 2005, Etika Bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. 2.2 Perkembangan Etika Bisnis Berikut perkembangan etika bisnis menurut Bertens (2000): 1. Situasi Dahulu Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur. 2. Masa Peralihan: tahun 1960-an Ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan). Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum dengan nama Business and Society. Topik yang paling sering dibahas adalah corporate social responsibility. 3. Etika Bisnis Lahir di AS: tahun 1970-an Sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis di AS. 4. Etika Bisnis Meluas ke Eropa: tahun 1980-an Di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Terdapat forum pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang disebutEuropean Business Ethics Network (EBEN). 5. Etika Bisnis menjadi Fenomena Global: tahun 1990-an Tidak terbatas lagi pada dunia Barat. Etika bisnis sudah dikembangkan di seluruh dunia.Telah didirikan International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 2.3 Norma dan Teori dalam Etika Norma-norma umum tersebut adalah 1. Norma Sopan Santun / Norma Etiket Norma sopan santun adalah norma yang mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah dalam pergaulan sehari – hari. Etika tidak sama dengan etiket. Etiket hanya menyangkut perilaku lahiriah yang menyangkut sopan santun atau tata krama. Misalnya, menjamu tamu di perusahaan, menerima dan menjawab telepon, berbicara dengan pimpinan, pergaulan antar karyawan, dsb. Jadi etiket dalam bisnis tidak benar – benar menentukan kualitas moral atau baik buruknya seseorang sebagai manusia dimana di bekerja. 2. Norma Hukum Norma hukum merupakan norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas oleh masyarakat karena dianggap perlu demi menjamin keselamatan dan kesejahteraan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Norma hukum ini mencerminkan harapan, keinginan dan keyakinan seluruh anggota masyarakat tersebut tentang bagaimana hidup bermasyarakat yang baik dan bagaimana masyarakat tersebut harus diatur secara baik. Mengikat semua anggota masyarakat tanpa kecuali. Berbeda dengan norma sopan santun dan norma moral, norma hukum selalu
  • 8. dikodifikasikan dalam bentuk aturan tertulis yang dapat dijadikan pegangan dan rujukan konkrit bagi setiap anggota masyarakat baik dalam berprilaku maupun dalam menjatuhkan sangsi bagi pelanggannya. Yang menarik, itulah sebabnya keberlakuan norma ini lebih tegas dan pasti, karena ditunjang dan dijamin oleh hukuman bagi pelanggannya. 3. Norma Moral Norma moral, yaitu mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai. Norma moral ini menyangkut aturan tentang baik buruknya, adil tidaknya tindakan dan perilaku manusia sejauh ia dilihat sebagai manusia. Norma moral ini meletakkan dasar dan tolak ukur penilaian atas perilaku seseorang sebagai penghayatan hidupnya sebagai seorang manusia. Disini seseorang dinilai sebagai manusia dalam menghayati profesinya, bukan dinilai dari sikap lahiriahnya dalam menjalani profesi itu. Jadi yang dinilai adalah tanggung jawab dia dalam menjalankan profesinya secara tuntas. Sikapnya melayani klien, pasien atau orang yang dilayani, sikapnya menanggapi keluhan orang lain, dan memperlakukan semua orang sebagai manusia yang sama. Adapun ciri – ciri utama yang membedakan norma moral dari norma umum lainnya adalah : a. Kaidah moral berkaitan dengan hal yang dianggap mempunyai konsekuensi yang serius bagi kesejahteraan, kebaikan dan kehidupan manusia. Pada umumnya kaidah moral selalu mengatur agar tindakan manusia tidak sampai merugikan orang lain atau agar manusia berbuat baik bagi kehidupan orang lain. Berbeda dengan norma hukum, norma moral diharapkan untuk dipatuhi oleh setiap orang tanpa mempedulikan sanksi atau hukuman. Hal tersebut karena memang norma moral tidak mengenal sanksi-sanksi semacam itu. Sehingga norma moral ditaati hanya karena nilai yang terkandung dalam norma itu, sedangkan pada norma hukum kemungkinan norma itu ditaati hanya sekedar untuk menghindari sanksi atau hukuman. b. Norma moral tidak ditetapkan atau diubah oleh penguasa tertentu. Hal ini berbeda dengan norma hukum karena norma hukum ditetapkan atau diubah oleh pemerintah. Norma moral dan norma hukum sama – sama merupakan ekspresi, cermin dan harapan masyarakat mengenai apa yang baik dan apa yang buruk. Tanpa perlu ditetapkan menjadi aturan tertulis semua anggota masyarakat yang sama akan bereaksi secara kurang lebih sama sesuai dengan norma tak tertulis itu dalam menghadapi berbagai kasus. c. Norma moral selalu menyangkut sebuah perasaan khusus tertentu yang disebut sebagai perasaan moral. Perasaan moral ini akan muncul baik ketika seseorang melakukan yang buruk atau ketika kita melihat orang lain melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan norma moral tertentu. Misalnya ketika kita melakukan tindakan buruk maka kita akan merasa bersalah dan menyesal. Begitu pula jika kita melihat orang lain melakukan suatu tindakan yang buruk maka dengan spontan kita akan merasa marah, jengkel, ataupun mengutuk
  • 9. 2.4 Etika memberi kita pegangan atau orientasi dalam menjalani kehidupan. Ini berarti tindakan manusia selalu mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapainya. Dalam hal ini kita perlu mengetahui dua teori etika yang meliputi : 1. Etika deontologi Istilah Deontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu deon yang berarti kewajiban. Maka dari itu deontology menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Terdapat tiga prinsip yang harus dipenuhi dalam etika deontology: a. Supaya suatu tindakan punya nilai moral, tindakan itu harus dijalankan berdasarkan kewajiban. b. Nilai moral dari tindakan itu tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan-itu berarti kalaupun tujuannya tidak tercapai, tindakan itu sudah di nilai baik. c. Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip itu, kewajiban adalah hal yang niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral universal 2. Etika Teleologi Teleologi berasal dari akar kata Yunani, telos, yang berarti akhir, tujuan, maksud, dan logos, yang berarti perkataan. Teleology adalah ajaran yang menerangkan segala sesuatu dan segala kejadian menuju pada tujuan tertentu. Istilah teleology dikemukakan oleh Christian Wolff. Teleologi merupakan sebuah studi tentang gejala – gejala yang memperlihatkan keteraturan, rancangan, tujuan, akhir, maksud, kecenderungan, sasaran, arah dan bagaimana hal – hal ini dicapai dalam suatu proses perkembangan. Berbeda dengan etika deontology, etika teleology justru mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang hendak dicapai ataupun akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu. Suatu tindakan dinilai baik kalau bertujuan untuk kebaikan. Begitu pula sebaliknya bila suatu tindakan dinilai buruk apabila bertujuan untuk kejahatan. Oleh karena etika teleology dikatakan memiliki sifat situasional. Karena tujuan dan akibat suatu tindakan bisa sangat tergantung pada situasi tertentu. 2.5 Prinsip – Prinsip Etika Bisnis Mutu pribadi pelaku bisnis merupakan faktor lain yang juga penting dalam terlaksananya etika. Kebenaran yang sulit dibantah tentang kaitan etika dan keberhasilan bisnis, bahwa sebuah kegiatan bisnis hanya dapat lestari dan berkembang baik dalam jangka panjang dan menengah apabila memenuhi 2 syarat , yaitu kepercayaan dan memperhatikan yang membutuhkan. Dengan demikian etika bisnis mengandung2 prinsip dasar , yaitu tanggung jawab dan keadilan. Prinsip – prinsip Etika bisnis menurut Raymond Baumhart (1998) adalah sebagai berikut : 1. Sopan santun, yaitu selalu bicara benar, terus terang , tidak menipu dan tidak mencuri 2. Integritas (Intergrity) , yaitu memiliki prinsip , hormat , dan tidak bermuka dua. 3. Menjaga janji , yaitu dapat dipercaya bila berjanji dan tidak mau menang sendiri. 4. Kesetiaan , ketaatan (Fidelity), yaitu benar dan loyal pada keluarga dan teman, tidak menyembunyikan informasi yang tidak perlu dirahasiakan. 5. Kejujuran , kewajaran (Fairness), yaitu berlaku terbuka , sesuai dengan komitmen. Sesungguhnya kejujuran merupakan salah satu kunci keberhasilan bisnis, bahkan termasuk unsur penting untuk dapat bertahan ditengah persaingan bisnis.
  • 10. 6. Menjaga satu sama lain (Carring for others) , yaitu penuh perhatian dan saling menolong yang memerlukan bantuan. 7. Saling menghargai satu sama lain (Respect for other), yaitu usaha membangun kepercayaan antara anggota masyarakat dengan perusahaan atau pengusaha. 8. Warga Negara yang bertanggung jawab (Responsible citizenship) yaitu patuhterhadap undang – undang dan peraturan yang berlaku. Jika menjadi seorang pemimpin maka harus bersifat terbuka dan penolong. 9. Pengerjaan keunggulan (Pursuit excellent), yaitu berbuatlah yang terbaik dalam segala kegiatan, bertanggung jawab , rajin , berkomitmen dan bersedia meningkatkan kompetensi dalam segala bidang dan tidak menang sendiri. 10. Dapat dipertanggung jawabkan (Accountability) , yaitu bertanggung jawab dalam segala hal yang diperbuat terutama saat mengambil keputusan. 2.6 Tujuan Etika Bisnis Pada dasarnya sebuah etika bisnis ini digalakkan karena memiliki maksud dan tujuan tertentu dalam dunia bisnis. Adapun tujuan etika bisnis adalah untuk menjalankan dan menciptakan sebuah bisnis seadil mungkin serta menyesuaikan hukum yang sudah dibuat. Selain itu, juga dimaksudkan untuk menghilangkan ketergantungan pada sebuah kedudukan individu maupun perusahaan. Etika bisnis ini tingkatannya lebih luas jika dibanding dengan ketentuan yang sudah diatur berdasarkan hukum yang berlaku, bahkan jika dibandingkan dengan standar minimal dari ketentuan hukum maka etika bisnis menjadi standar atau ukuran yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan, dalam kegiatan berbisnis tidak jarang kita jumpai adanya bagian abu-abu dan tidak diatur berdasarkan ketentuan hukum. Menurut Mulyadi Nitisusastro ( 2011), setidaknya terdapat 7 alasan yang mendorong perusahaan untuk menjalankan bisnis secara etis sebagai berikut : 1. Meningkatkan harapan publik agarperusahaan menjalankan bisnis secara etis. Perusahaan yang tidak berhasil dalam menjalankan bisnis secara etis akan menjadi sasaran kritik, bahkan dihukum. 2. Agar perusahaan dan pekerja tidak melakukan tindakan – tindakan yang membahayakan stakeholder lain. 3. Penerapan etika bisnis di perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaan, 4. Penerapan etika bisnis seperti kejujuran , menepati janji , dan menolak supaya dapat meningkatkan kualitas hubungan bisnis diantara dua belah pihak yang melakukan hubungan bisnis. Hal ini diamksudkan untuk meningkatkan kepercayaan diantara pihak – pihak yang terlibat dalam hubungan bisnis. 5. Agar perusahaan terhindar dari penyalah gunaan oleh karyawan maupun competitor yang bertindak tidak etis. 6. Penerapan etika bisnis secara baik dalam perusahaan dapat menghindarkan dari terjadinya pelanggaran hak – hak pekerja olej pemberi kerja. Perusahaan dipandang bertindak secara etis apabila memenuhi hak – hak normatif para pekerja seperto gaji dan kondisi kerja yang memadai, pemberian pernilaian kerja secara adil, adanya reward dan punishment policy yang jelas. 7. Perusahaan perlu menerapkan etika bisnis dalam menjalankan usaha agar tidak memperoleh sanksi hukum karena telah menjalankan bisnis secara tidak etis.
  • 11. 2.7 Peranan Etika Bisnis Hal yang perlu diperhatikan dalam menciptakan etika bisnis yaitu : 1. Pengendalian diri artinya setiap pelau ekonomi harus mampu mengendalikan diri untuk tidak mengambil apa pun dalam bentuk apa pun 2. Pengambangan tanggung jawab sosial ini pelaku bisnis di tuntut untuk saling peduli baik terhadap sesama pelaku bisnis atau masyarakat 3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah terombang ambing oleh pesatnya perkembangan informasi teknologi 4. Menciptakan persaingan yang sehat 5. Menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan. 6. Menghindari sifat 5k (katabelence,kongkalikong,koneksi,kolusi,komisi) 7. Mampu menyatakan yang benar itu benar 8. Menumbuhkan sikap saling percaya antar golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha lemah 9. Konsekuen kan konsisten dengan aturan main yang di sepakati bersama 10. Menumbuhkan kesadaran dan rasa memiliki atas apa yang telah disepakati 11. Perlu adanya etika bisnis yang di tuangkan dalam hokum positif yang berupa peraturan perundang undangan Etika bisnis dalam perusahaan mempunyai peran penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai ( value-creation ) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Tidak dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat sehingga akan kontra produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan. Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai etika bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis. Misalnya diskriminsi dalam sistem jenjang karier. Peranan Etika dalam Bisnis menurut Richard De George, bila perusahaan ingin sukses/berhasil memerlukan 3 hal pokok yaitu : 1. Produk yang baik 2. Managemen yang baik 3. Memiliki Etika Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena : 1. Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal. 2. Mampu meningkatkan motivasi pekerjaan 3. Melindungi prinsip kebebasan berniaga 4. Mampu meningkatkan keunggulan bersaing Etika bisnis memang memiliki peranan penting dalam keberhasilan ataupun kegagalan sebuah usaha. Etika bisnis sangat berpengaruh besar dalam hasil suatu usaha tingkah wirausaha yang
  • 12. baik akan menentukan suatu usahanya tersebut dapat kearah yang berhasil atau gagal. Apabila moral merupakan sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kebaikan etika bertindak sebagai rambu-rambu (sign) yang merupakan kesepakatan secara rela dari semua anggota suatu kelompok. Dunia bisnis yang bermoral akan mampu mengembangkan etika (patokan/rambu-rambu) yang menjamin kegiatan bisnis yang seimbang, selaras, dan serasi. Perannya etika dalam suatu bisnis sangatlah berpengaruh besar,tingkat keberhasilan sutu usha yng mempengaruhi salah satunya adalah etika yang dimiliki oleh seorang wirausahawan tersebut. Etika bisnis perusahhan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai yang tinggi,diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, system prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. Karena itu, tindakan perusahaan berasal dari pilihan dan tindakan individu manusia, indivdu-individulah yang harus dipandang sebagai penjaga utama kewajiban moral dan tanggung jawab moral : individu manusia bertanggung jawab atas apa yang dilakukan perusahaan karena tindakan perusahaan secara keseluruhan mengalir dari pilihan dan perilaku mereka. Jika perusahaan bertindak keliru, kekeliruan itu disebabkan oleh pilihan tindakan yang dilakukan oleh individu dalam perusahaan itu, jika perusahaan bertindak secara moral, hal itu disebabkan oleh pilihan individu dalam perusahaan bertindak secara bermoral. Etika bisnis mempunyai prinsip dalam kaitan ini berhubungan dengan berbagai upaya untuk menggabungkan berbagai nilai-nilai dasar (basic values) dalam perusahaan, agar berbagai aktivitas yang dilaksanakan dapat mencapai tujuan. 2.8 Faktor – Faktor Terjadinya Pelanggaran Bisnis Terdapat faktor-faktor yang berpengaruh terhadap etika bisnis: 1. Lingkungan Bisnis Eksekutif perusahaan diharapkan harus mengejar kuota penjualan,menekan ongkos- ongkos,peningkatan efisiensi. Selain itu juga perusahaan di peruntukan untuk menstabilitas bisnis yang berjalan di Negara untuk ikut serta membangun ekonomi Negara. 2. Organisasi Anggota organisasi harus saling mempengaruhi satu degan yang lain (proses interaksi),misalnya masalah upah, jam kerja maksimum. 3. Individu Individu yang memiliki tanggung jawab moral terhadap hasil pekerjaannya,memiliki filosofi moral dan beriteraksi dengan hukum akan berperilaku etis Etika adalah standard perilaku dan nilai moral yang berhubungan dengan tindakan yang benar dan salah yang terjadi di lingkungan kerja.Corporate Social Responsibility (CSR) adalah bentuk tanggung jawb dari setiap perusahaan terhadap lingkungan, terutama kemungkinan kerusakan lingkungan yang semakin parah agar anak cucu kita tidak semakin berat menanggung beban. Tanggung jawab social perusahaan oleh sebagian pelaku usaha seringkali dihubungkan dengan Philantrophy, kalau perusahaan telah melakukan kegiatan Philantriphy berarti perusahaan tersebut sudah menjalankan tanggung jawab social seperti yang dikatakan oleh Echols dan Shadily (2002) bahwa philantrophy adalan kedermawaanan. Sementara tanggng jawab tidak dan bukan sekedar berbuat kedermawanan, melainkan lebih luas karena mencakup kewajiban kepada komunitas
  • 13. setempat dan masyarakat pada umumnya. Pelanggaran etika akan mengakibatkan hal – hal berikut : Citra perusahaan akan buruk dimata publik. Menerima tuntutan hukum yang mahal. Tingkat pencurian oleh karyawan menjadi tinggi. Sebaliknya pengambilan keputusan yang etis dapat menumbuhkan kepercayaan yaitu unsur yang sangat menentukan untuk pembinaan hubungan yang kuat dengan para pelanggan , karyawan , dan organisasi lainnya. Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu : 1. Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya. 2. Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain. 3. Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupunsecara kelompok. Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena : 1. Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal. 2. Mampu meningkatkan motivasi pekerja. 3. Melindungi prinsip kebebasan berniaga. 4. Mampu meningkatkan keunggulan bersaing. Tidak bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan. Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier. Karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin harus mempertahankan karyawannya.
  • 14. 2.9 Profitabiitas pada perusahaan etis Ada banyak kesulitan dalam upaya mempelajari perusahaan yang etis lebih menguntungkan dari pada perusahaan yang tidak etis karena ada banyak cara untuk mendefinisikan etis ataupun mengukur keuntungan. Disamping kesulitan – kesulitan tersebut beberapa studi telah meneliti apakah profitabilitas berkorelasi dengan perilaku etis. Hasilnya berkombinasi. Beberapa studi menemukan hubungan yang positif antara perilaku yang bertanggung jawab secara social dengan profitabilitas. Meskipun begitu tidak ada satu studi pun menemukan korelasi yang mengindikasikan bahwa etika merupakan beban terhadap keuntungan. Studi yang lain melihat bagaimana perusahaan yang bertanggung jawab secara social bertransaksi di pasar saham dan menyimpulkan bahwa perusahaan yang etis memperoleh pengembalian yang lebih tinggi dari pada perusahaan lainnya. Jadi semua studi tersebut menunjukan bahwa secara keseluruhan etika tidak memperkecil keutungan, dan tampaknya justru berkontribusi terhadap keuntungan. 3.0 Selain itu juga ada beberapa nilai – nilai etika bisnis yang dinilai oleh Adiwarman Karim, Presiden Direktur Karim Business Consulting, seharusnya jangan dilanggar, yaitu : a. Kejujuran: Banyak orang beranggapan bisnis merupakan kegiatan tipu-menipu demi mendapat keuntungan. Ini jelas keliru. Sesungguhnya kejujuran merupakan salah satu kunci keberhasilan berbisnis. Bahkan, termasuk unsur penting untuk bertahan di tengah persaingan bisnis. b. Keadilan: Perlakukan setiap orang sesuai haknya. Misalnya, berikan upah kepada karyawan sesuai standar serta jangan pelit memberi bonus saat perusahaan mendapatkan keuntungan lebih. Terapkan juga keadilan saat menentukan harga, misalnya dengan tidak mengambil untung yang merugikan konsumen. c. Rendah Hati: Jangan lakukan bisnis dengan kesombongan. Misalnya, dalam mempromosikan produk dengan cara berlebihan, apalagi sampai menjatuhkan produk bersaing, entah melalui gambar maupun tulisan. Pada akhirnya, konsumen memiliki kemampuan untuk melakukan penilaian atas kredibilitas sebuah poduk/jasa. Apalagi, tidak sedikit masyarakat yang percaya bahwa sesuatu yang terlihat atau terdengar terlalu sempurna, pada kenyataannya justru sering kali terbukti buruk. d. Simpatik: Kelola emosi. Tampilkan wajah ramah dan simpatik. Bukan hanya di depan klien atau konsumen anda, tetapi juga di hadapan orang-orang yang mendukung bisnis anda, seperti karyawan, sekretaris dan lain-lain e. Kecerdasan: Diperlukan kecerdasan atau kepandaian untuk menjalankan strategi bisnis sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, sehingga menghasilkan keuntungan yang memadai. Dengan kecerdasan pula seorang pebisnis mampu mewaspadai dan menghindari berbagai macam bentuk kejahatan non-etis yang mungkin dilancarkan oleh lawan-lawan bisnisnya.
  • 15. CONTOH KASUS KASUS ETIKA BISNIS INDOMIE DI TAIWAN Akhir-akhir ini makin banyak dibicarakan perlunya pengaturan tentang perilaku bisnis terutama menjelang mekanisme pasar bebas. Dalam mekanisme pasar bebas diberi kebebasan luas kepada pelaku bisnis untuk melakukan kegiatan dan mengembangkan diri dalam pembangunan ekonomi. Disini pula pelaku bisnis dibiarkan bersaing untuk berkembang mengikuti mekanisme pasar. Dalam persaingan antar perusahaan terutama perusahaan besar dalam memperoleh keuntungan sering kali terjadi pelanggaran etika berbisnis, bahkan melanggar peraturan yang berlaku. Apalagi persaingan yang akan dibahas adalah persaingan produk impor dari Indonesia yang ada di Taiwan. Karena harga yang lebih murah serta kualitas yang tidak kalah dari produk-produk lainnya. Kasus Indomie yang mendapat larangan untuk beredar di Taiwan karena disebut mengandung bahan pengawet yang berbahaya bagi manusia dan ditarik dari peredaran. Zat yang terkandung dalam Indomie adalah methyl parahydroxy benzoate dan benzoic acid (asam benzoat). Kedua zat tersebut biasanya hanya boleh digunakan untuk membuat kosmetik, dan pada Jumat (08/10/2010) pihak Taiwan telah memutuskan untuk menarik semua jenis produk Indomie dari peredaran. Di Hongkong, dua supermarket terkenal juga untuk sementara waktu tidak memasarkan produk dari Indomie. Kasus Indomie kini mendapat perhatian Anggota DPR dan Komisi IX akan segera memanggil Kepala BPOM Kustantinah. “Kita akan mengundang BPOM untuk menjelaskan masalah terkait produk Indomie itu, secepatnya kalau bisa hari Kamis ini,” kata Ketua Komisi IX DPR, Ribka Tjiptaning, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (12/10/2010). Komisi IX DPR akan meminta keterangan tentang kasus Indomie ini bisa terjadai, apalagi pihak negara luar yang mengetahui terlebih dahulu akan adanya zat berbahaya yang terkandung di dalam produk Indomie. A Dessy Ratnaningtyas, seorang praktisi kosmetik menjelaskan, dua zat yang terkandung di dalam Indomie yaitu methyl parahydroxybenzoate dan benzoic acid (asam benzoat) adalah bahan pengawet yang membuat produk tidak cepat membusuk dan tahan lama. Zat berbahaya ini umumnya dikenal dengan nama nipagin. Dalam pemakaian untuk produk kosmetik sendiri pemakaian nipagin ini dibatasi maksimal 0,15%. Ketua BPOM Kustantinah juga membenarkan tentang adanya zat berbahaya bagi manusia dalam kasus Indomie ini. Kustantinah menjelaskan bahwa benar Indomie mengandung nipagin, yang juga berada di dalam kecap dalam kemasam mie instan tersebut. tetapi kadar kimia yang ada dalam Indomie masih dalam batas wajar dan aman untuk dikonsumsi, lanjut Kustantinah. Tetapi bila kadar nipagin melebihi batas ketetapan aman untuk di konsumsi yaitu 250 mg per kilogram untuk mie instan dan 1.000 mg nipagin per kilogram dalam makanan lain kecuali daging, ikan dan unggas, akan berbahaya bagi tubuh yang bisa mengakibatkan muntah-muntah dan sangat berisiko terkena penyakit kanker. Menurut Kustantinah, Indonesia yang merupakan anggota Codex Alimentarius Commision, produk Indomie sudah mengacu kepada persyaratan Internasional tentang regulasi mutu, gizi dan kemanan produk pangan. Sedangkan Taiwan bukan merupakan anggota Codec. Produk Indomie yang dipasarkan di Taiwan seharusnya untuk dikonsumsi di Indonesia. Dan karena standar di antara kedua negara berbeda maka timbulah kasus Indomie ini.
  • 16. BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Di dalam persaingan dunia usaha yang sangat ketat ini, etika bisnis merupakan sebuah harga mati, yang tidak dapat ditawar lagi. Dalam zaman keterbukaan dan luasnya informasi saat ini, baik-buruknya sebuah dunia usaha dapat tersebar dengan cepat dan luas. Memposisikan karyawan, konsumen, pemasok, pemodal dan masyarakat umum secara etis dan jujur adalah satu-satunya cara supaya dapat bertahan di dalam dunia bisnis saat ini. Ketatnya persaingan bisnis menyebabkan beberapa pelaku bisnisnya kurang memperhatikan etika dalam bisnis. Etika bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari masing-masing elemen dalam lingkaran bisnis. Pemasok (supplier), perusahaan, dan konsumen, adalah elemen yang saling mempengaruhi. Masing-masing elemen tersebut harus menjaga etika, sehingga kepercayaan yang menjadi prinsip kerja dapat terjaga dengan baik. Etika berbisnis ini bisa dilakukan dalam segala aspek. Saling menjaga kepercayaan dalam kerjasama akan berpengaruh besar terhadap reputasi perusahaan tersebut, baik dalam lingkup mikro maupun makro. Tentunya ini tidak akan memberikan keuntungan segera, namun ini adalah wujud investasi jangka panjang bagi seluruh elemen dalam lingkaran bisnis. Oleh karena itu, etika dalam berbisnis sangatlah penting. B. SARAN Perlu adanya sadar diri didalam hati para pegawai didalam perusahaan yang ingin menerapkan etika didalam bisnis agar tidak adanya kecurangan atau kebohongan yang terjadi pada perusahaan itu nantinya dan perlu diterapkannya sanksi atau hukuman yang berat apabila ada salah satu pegawai yang melanggarnya, sehingga etika di dalam bisnis pun dapat berjalan dengan baik dan lancar di perusahaan tersebut. Bagi setiap perusahaan yang menjalankan suatu usaha atau bisnis diharapkan menerapkan suatu etika dalam perusahaannya. Karena untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekwen. Jangan menganggap remeh suatu etika bisnis itu karena etika tersebut sangat penting bagi kemajuan perusahaan itu sendiri. Tanpa adanya suatu etika dalam bisnis mungkin perusahaan tidak akan bertahan lama karena akan menghancurkan nama baik perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu wajib bagi semua perusahaan untuk menerapkan suatu etika bisnis dalam perusahaannya.
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Sudaryono, Dr. Pengantar Bisnis Teori dan Kasus . 2015. Sumarni, Murti – John soeprihanto . Pengantar bisnis ( dasar – dasar ekonomi perusahaan ), 1998. http://dewity.blogspot.com/2012/10/peran-etika- bisnis-dalam- perusahaan.html http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/01/peranan-etika- dalam-bisnis/ http://arieedwi.blogspot.com/2012/05/etika-dalam- bisnis.html http://ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=2729:etik a-bisnis- berpengaruh-dalam- berwirausaha-edit- mar&catid=44:dasar-dasar- kewirausahaan&Itemid=69 http://bisnisi.com/pengertian-definisi- tujuan-dan- fungsi-etika- bisnis/