Dokumen tersebut membahas tentang proses produksi multimedia, mulai dari tahap pra-produksi, produksi, hingga pasca-produksi. Tahap pra-produksi meliputi perencanaan seperti menentukan konsep, membuat naskah, dan merencanakan anggaran. Tahap produksi adalah pengambilan gambar sesuai naskah. Tahap pasca-produksi meliputi editing, evaluasi, dan revisi hingga produk siap diproduksi secara massal.
2. TUJUAN ALUR PRODUKSI
2
Peserta didik dapat menganalisa tahap-tahap
dalam pembuatan sebuah produk multimedia
secara jelas
1. Menganalisa langkah-langkah tahap pra produksi
2. Menguraikan langkah-langkah tahap pra produksi
Peserta didik dapat merancang panduan produk
multimedia secara jelas.
Peserta didik dapat mengevaluasi kembali proses
pembuatan produk multimedia secara jelas.
ROBET RIYANTO
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
3. PRA PRODUKSI
• Pra produksi adalah
merupakan tahap
perencanaan,isinya adalah
sebuah kegiatan diskusi
secara umum tahap
persiapan sebelum memulai
proses produksi.
ROBET RIYANTO
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
4. PRA PRODUKSI MULTIMEDIA
• Diskusi, presentasi proposal
• sasaran dan tujuan
Menentukan Ide dan
Konsep produck
• Diskusi Perencana awal produksi
• Konsep, ide, judul
Membuat Naskah
• Diskusi Membuat sebuah, sinopsis, storyline,
storyboard, Skenario
Membuat Panduan Produk
• Diskusi Waktu dan tempat proses produksi
• Membentuk Tim Produksi
Perencaan proses product, dan
tim
• Diskusi tim yang mengerjakan produksi
• Anggaran yang diperlukan
Menentukan anggaran
• Penanda tangan kontrak Sebagai kekuatan
hukum
• Pendaftaran hak cipta
Penandatangan kontrak, dan
Pengurusan hak cipta
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
5. • Menentukan Ide dan Konsep produck
Dalam penyampaian konsep dapat dilakukan
dengan presentasi dan diskusi bersama. Ide adalah
rancangan yang tersusun di pikiran. Gagasan
menyebabkan timbulnya konsp,yang merupakan
dasar bagi segala macam pengetahuan,baik sains
maupun filsafat
PRA PRODUKSI
ROBET RIYANTO
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
6. PRA PRODUKSI
• Membuat Naskah
gambaran atau deskripsi tentang pesan atau informasi yang
disampaikan seperti alur cerita, karakter tokoh utama,
dramatisasi, peran/figuran, setting, dan property
ROBET RIYANTO
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
7. PRA PRODUKSI
• Membuat Panduan Produk
Diperlukan tim-tim dengan kemampuan tertentu agar proses
produksi dapat berjalan lancar. Diskusi Membuat sebuah
naskah, Sinopsis, Storyline, Storyboard, Skenario
ROBET RIYANTO
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
8. PRA PRODUKSI
•Perencaan proses product, dan tim
Melakukan penjadwalan yang diperlukan agar
produksi selesai tepat waktu. Misal, minggu
pertama tahap ini harus sudah selesai, minggu
kedua tahap selanjutnya dst.
ROBET RIYANTO
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
9. PRA PRODUKSI
• Menentukan anggaran
Tahapan ini merupakan tahapan yang paling penting dalam
pembuatan produksi. Pasalnya, tanpa adanya anggaran,
produksi tidak dapat berjalan. Sangat penting untuk menentukan
anggaran dengan seksama saja.
ROBET RIYANTO
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
10. PRA PRODUKSI
• Penandatangan kontrak, dan Pengurusan hak cipta
Surat perjanjian resmi diperlukan agar memiliki kekuatan
hukum. Satu lembar untuk developer dan konsumen.
Mendapat minimal 20% uang pengerjaan dari jumlah total.
ROBET RIYANTO
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
11. TUGAS PRA PRODUKSI
ROBET RIYANTO
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
• Diskripsikan isi dari hasil diskusi di dalam pra produksi
12. PRODUKSI
Tahap Produksi adalah tahap dimana
kita mulai mengumpulkan data video
,yang sesuai dengan panduan
produksi kegiatan ini dimulai dari
merekam video dengan script dan
konsep yang sudah dirancang.
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
13. PRODUKSI
• Mengetahui karakteristik kamera
• Disesuaikan dengan tempat dan kondisi
Pemilihan kamera sesuai
kebutuhan
• Disesuaikan panduan produksi berupa
storyboard, storyline, skenaro
• Disesuaikan dengan konsep dan skenario
Melakukan
pengambilan gambar
bergerak
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
16. PASCA/POST PRODUKSI
Setelah proses produksi maka akan dihasilkan produk
yang siap dibuat secara massal. Tahap ini merupakan
tahap akhir dalam proses produk multimedia.
17. Editing Video
• Menambahk
an tek,
narasia
audio, efect
suara
ataupun
video
Evaluasi
• Analisis
kekurangan
durasi atau
gambar
Revisi
• Proses
perbaikan
• Proses
pengulangan
Pengarsipan
•Produk siap
dibangun
•Produksi
massal
PASCA/POST PRODUKSI
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
18. Editing Video
PASCA/POST PRODUKSI
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
Proses dimana semua bahan di kumpulhan dan di eksekusi menjadi sebuah
Produk yang bisa di nikmati
19. • Evaluasi
Tahap ini dilakukan untuk menganalisis kekurangan dalam pengujian versi
sebelumnya. Setelah mengetahui kekurangan dari produk. Akan dilanjut
proses revisi.
PASCA/POST PRODUKSI
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
20. • Revisi
Revisi merupakan proses perbaikan kekurangan pada versi sebelumnya.
Biasanya, dalam pembuatan produk, tahap revisi akan megalami
pengulangan hingga menjadi produk yang sempurna.
PASCA/POST PRODUKSI
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
21. • Pengarsipan
Setelah produk siap di-build, efek-efek telah diberikan hingga menjadi
sempurna. Produk siap diproduksi masal dan mengalami pengarsipan
kemudian dikeluarkan secara massal.
PASCA/POST PRODUKSI
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
22. • Diskripsikan isi dari hasil post produksi?
PASCA/POST PRODUKSI
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
26. TUJUAN
1. Melalui observasi peserta didik dapat mengidentifikasi bagian-bagian
kamera video serta fungsinya secara teliti dan bertanggungjawab
2. Melalui observasi peserta didik dapat menguraikan prinsip kerja kamera
video secara teliti dan bertanggungjawab
3. Melalui diskusi peserta didik dapat mengklasifikasi berbagai jenis kamera
untuk memproduksi film secara santun dan menghargai pendapat orang
lain.
27. 1. Mengidentifikasi bagian-bagian kamera video
2. Menguraikan prinsip kerja kamera video
3. Mengklasifikasi berbagai jenis kamera untuk memproduksi film
INDIKATOR
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
28. KAMERA VIDEO
kamera elektronik untuk menangkap
gambar bergerak (Motion) dalam
format video
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
30. 7
KAMERA KONSUMER
• Fitur yang disediakan serba
otomatis
• Harga relatif lebih murah
• Tidak tahan banting dan cenderung
lebih ringkih
• Memiliki resolusi gambar yang
rendah, SD – SDTV (Standard –
definition television)
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
31. 8
KAMERA PROSUMER
• Penggunanya adalah home industry atau
mendekati professional
• Sudah memiliki beberapa fitur manual
• Harga lebih mahal dibanding kamera
consumer
• Tidak tahan banting tetapi tidak ringkih
• Mempunyai resolusi gambar yang
cenderung lebih baik dari kelas consumer
namun masih SD – SDTV. Ada yang sudah
HDTV (high definition television) namun
harganya masih mahal.
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
32. 9
KAMERA PROFESIONAL
• Pengguna sebagian besar professional
broadcast industri besar di dunia
pertelevisian dan Production house (PH)
• Fitur manual
• Harga mahal
• Memiliki standar fungsi yang tinggi,
resolusi HDTV dengan warna yang tidak
mengalami distorsi
• Sangat stabil dan handal
• Cukup kuat dan tahan segala kondisi
seperti getaran, guncangan, debu,
panas
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
34. 11
DISKUSI
• Fasilitator membagi peserta menjadi 5 kelompok
• Fasilitator memberikan kamera video pasa setiap kelompok
• Setiap kelompok melakukan kegiatan
a) Mengidentifikasi bagian kamera video
b) Mendeskripsikan fungsi setiap bagian kamera video
c) Mencari tahu cara kerja kamera video
• Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
36. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
Teknik Pengambilan Gambar Bergerak
KD 3.3
37. TUJUAN
1. Peserta didik dapat menguraikan berbagai variasi teknik-
teknik pengambilan gambar bergerak
2. Peserta didik dapat mendiskripsikan dan mengkorelasikan
pengambilan gambar dari sebuah ide/gagasan ke dalam
storyline, storyboard
3. Melalui diskusi dan kerjasama dengan kelompok peserta
didik dapat menetapkan angle, frame size dan
pergerakan kamera dengan tepat.
4. Melalui penugasan Praktikum,peserta didik dapat
menerapkan cara merekam angle, frame dan
pergerakan kamera berdasarkan yang telah di tetapkan
dengan tepat
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
38. KEGIATAN
PEMBELAJARAN
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 3-5 siswa.
2. Bersama kelompok, buatlah panduan cerita produksi sederhana (sinopsis).
Dengan Tema/gagas tema tentang teknik-teknik pengambilan gambar.
3. Bersama kelompok terjemahkanlah sinopsis yang anda buat kedalam
storyline/storyboard yang isinya tentang teknik-teknik pengambilan gambar/
bergerak
4. Hasil tugas diskusi dipresentasi didepan kelas?
TUGAS PERTEMUAN 2
TUGAS PERTEMUAN 1
1. Bersama kelompok, storyline/storyboard yang anda buat silahkan di praktikan.
Dengan mengawali pembuatan time produksi terlebih dahulu.
apabila sudah siap silahkan setiap kelompok untuk bisa meminjam alat yang di
butuhkan dalam perekaman
2. Bersama kelompok, silahkan merekam gambar sesuai dengan
storyline/storyboard
yang ada.
3. Simpulkanlah/presentasikan kendala saat pengambilan gambar bergerak dari
storyline/storyboard yang anda buat!
39. 4
TEKNIK TEKNIK PENGAMBILAN
GAMBAR BERGERAK
1. Sudut pengambilan gambar (Camera Angle) 5
2. Bidang Pandang Pengambilan Gambar (Frame Size)
3. Gerakan Kamera dalam Pengambilan Gambar
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
40. 5
SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR
• Subyektif : kamera dari sudut pandang penonton yang
dilibatkan
• Obyektif : kamera dari sudut pandang penonton outsider, tidak
dari sudut pandang pemain tertentu
• Point of view : gabungan antara obyektif dan subyektif
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
42. 7
BIRD EYE VIEW
Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera berada
di atas objek dan jarak minimal 10 meter dengan posisi kamera
berada pada sudut 0- 30 derajat diatas objek
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
43. 8
HIGH ANGLE
Sudut pengambilan gambar dengan
ketinggian kamera berada di atas
objek dan jarak maxsimal 10 meter
dengan posisi kamera berada pada
sudut 30- 60 derajat diatas objek
hasilnya mengesankan objek jadi
kecil
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
45. 10
LOW ANGLE
Sudut pengambilan gambar dari arah bawah objek sehingga
mengesankan objek jadi terlihat besar sudut pengambilanya
posisi kamera berada 210-230
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
46. 11
FROG EYE
Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar
dengan alas/dasar kedudukan objek atau lebih rendah
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
47. 12
• Kamera berlaku sebagai mata penonton untuk
menempatkan mereka dalam adegan
• Kamera berganti-ganti tempat dengan seseorang yang
berada dalam gambar
• Kamera bertindak sebagai mata dari penonton yang tidak
kelihatan
SUDUT KAMERA SUBYEKTIF
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
48. 13
• Extreme Long Shot
• Very Long Shot
• Long shot
• Full shot
• Kne shot
• Medium Long Shot
• Medium Shot
• Medium Close Up
• Close Up
• Big Close Up
• Extreme big Close Up
UKURAN BIDANG PANDANG GAMBAR
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
49. 14
EXTREEME LONG SHOT (ELS)
Gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan
objek lagi tetapi latar belakangnya.
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
50. 15
VERY LONG SHOT (VLS)
Mempunyai komposisi panjang , jauh, dan luas tetapi lebih kecil
daripada ELS
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
51. 16
LONG SHOT (LS)
Memperlihatkan komposisi obyek secara total, dari ujung
kepala hingga ujung kaki (bila obyek manusisa) tetapi masih
memiliki sisa baground
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
52. 17
FULL SHOT)
Teknik pengambilan gambar yang diambil dan menghasilkan
gambar obyek full scren,
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
53. 18
KNEE SHOT (MLS)
Gambar diambil dari jarak yang wajar batas pengambilan
antara lutut sampai unjung kepala,
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
54. 19
MEDIUM SHOT (MS)
Gambar yang memiliki komposisi subjek (manusia) dari tangan
hingga ke atas kepala sehingga penonton dapat melihat jelas
ekspresi dan emosi yang meliputinya.
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
55. 20
MEDIUM CLOSE UP (MCU)
Komposisi gambar yang memperlihatkan setengah porsi subjek
dengan latar yang masih bisa dinikmati sehingga memberikan
kesatuan antara komposisi subjek dengan latar.
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
56. 21
CLOSE UP (CU)
Komposisi yang memperjelas ukuran gambar contoh pada
gambar manusia biasanya antara kepala hingga leher.
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
57. 22
VERY CLOSE UP (CU)
Komposisi yang memperjelas ukuran gambar contoh pada
gambar manusia biasanya antara dahi hingga dagu.
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
58. 23
BIG CLOSE UP (BCU)
Komposisi yang lebih dalam dari pada CU sehingga bertujuan
menampilkan kedalaman pandangan mata
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
59. 24
EXTREEME CLOSE UP (ECU)
Penggambilan gambar close up secara mendetail
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
60. 25
EXTREEME Big CLOSE UP (EBCU)
Penggambilan gambar close up secara mendetail dan berani
tampak jelas
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
68. 33
PENUGASAN
• Fasilitator membagi peserta menjadi 5 kelompok
• Setiap kelompok melakukan kegiatan pengambilan gambar dengan
berbagai variasi
a) Sudut pengambilan gambar
b) Bidang pandang pengambilan gambar
c) Gerakan kamera
• Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
69. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
KIKD 4.4
Mengatur tata cahaya dalam pengambilan
gambar bergerak (perekaman video)
KIKD 3.4
Menganalisis tata cahaya gambar bergerak
(perekaman video
71. TUJUAN
1. Melalui diskusi peserta didik dapat menguraikan peranan tata cahaya dalam
proses pengambilan gambar bergerak secara santun dan menghargai pendapat
orang lain
2. Melalui observasi peserta didik dapat mengidentifikasi prinsip three points
lighting dalam proses pengambilan gambar bergerak secara teliti dan
bertanggungjawab.
3. Melalui diskusi peserta didik dapat menentukan waktu yang tepat untuk
pengambilan gambar bergerak dengan menggunakan sumber cahaya alami
secara santun dan menghargai pendapat orang lain.
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
72. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
INDIKATOR
1.Menguraikan peranan tata cahaya dalam proses
pengambilan gambar bergerak
2.Mengidentifikasi prinsip three points lighting dalam proses
pengambilan gambar bergerak
3.Menentukan waktu yang tepat untuk pengambilan gambar
bergerak dengan menggunakan sumber cahaya alami
73. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
FUNGSI TATA CAHAYA
• Penerangan,
• Dimensi,
• Pemilihan
• Atmosfir.
75. 7
SUMBER CAHAYA
• Alami : cahaya matahari
• Buatan : cahaya lampu
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
76. 8
PENUGASAN
• Fasilitator membagi peserta menjadi 5 kelompok
• Setiap kelompok melakukan kegiatan
a) pengambilan gambar dengan prinsip three lighting points
b) pengambilan gambar dengan sumber cahaya alami di waktu
pagi, siang dan sore hari
• Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
78. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
KD 3.5 Menerapkan penyuntingan video dengan
menggunakan perangkat lunak pengolah video
4.5
Menyunting video dengan menggunakan
perangkat lunak pengolah video.
80. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
TUJUAN
• Melalui observasi peserta didik dapat
mengidentifikasi kebutuhan aplikasi untuk
editing video.
• Melalui praktikum peserta didik dapat
mengenal fungsi-fungsi Adobe Premiere
81. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
• Menginstall aplikasi editing video
• Mengenal Adobe Premiere sebagai
aplikasi editing video
INDIKATOR
82. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
Fitur Baru Adobe Premiere CS4
Pada versi baru ini Adobe Premiere CS4 hadir dengan
tampilan baru, tetapi lebih simple dari para
pendahulunya. Penamaan efek video serta transisinya
sedikit mengalami perubahan.
Kebutuhan Komputer untuk Menjalankan Adobe
Premiere CS4
Prosesor 2 GHz atau prosesor yang lebih cepat untuk
DV; 3.4 GHz untuk HDV; dual 2,8 GHz untuk HD. dll
PENGENALAN ADOBE PREMIERE
83. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
Aktivitas Pembelajaran 1.1: Instalasi Adobe Premiere Pro
CS4
Aktivitas Pembelajaran 1.2: Memulai Adobe Premiere Pro
CS4
Aktivitas Pembelajaran 1.3: Membuat Project Baru dan
Mengatur Setting Dasar
Beri nama Workspace pada kotak Sequence Name.
Pada tab General danTracks dapat diatur lagi setting
Sequence dan jumlah track video atau audio biarkan
saja, lalu klik OK
AKTIVITAS PEMBELAJARAN
84. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
Aktivitas Pembelajaran1.4: Mengenal Area Kerja Adobe
Premiere ProCS4
Project window, yang berada pada sebelah kiri atas.
Monitor window, yang berada di sebelah kanan atas.
Timeline window, yang berada di sebelah kiri bawah.
Tools window, yang berada di sebelah kiri bawah
AKTIVITAS PEMBELAJARAN
85. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
Aktivitas Pembelajaran1.4: Mengenal Area Kerja Adobe
Premiere ProCS4
AKTIVITAS PEMBELAJARAN
86. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
Tugas:
Installah Adobe Premiere Pro CS 4
Buatlah sebuah project baru.
Isilah project Anda dengan beberapa klip video.
Previewlah beberapa klip pada Window Monitor
LATIHAN/TUGAS
87. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
Adobe Premiere menjadi program standar bagi para
profesional dalam bidang digital video.
Ketika memulai bekerja dengan Adobe Premiere Pro CS
4 ada beberapa hal yang perlu dikenal, yaitu: Project
window adalah tempat dimana menyimpan
klip/footage yang berupa file image,audio,title dan
video yang akan digunakan dalam proses editing.
Project window memiliki 2 bagian yaitu Tab Project yang
berisi daftar klip dan Tab Effects. Timeline Window
adalah tempat untuk menyusun dan menempatkan
klip/footage untuk kemudian diedit.
RANGKUMAN
88. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
1. Apakah Saudara telah mengenal aplikasi untuk
editing video?
2. Apakah Saudara telah memahami aplikasi Adobe
Premiere?
3. Apakah telah berhasil melakukan praktikum untuk
menginstall Adobe Premiere dan mengenal area
kerja Adobe Premiere ?
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
90. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
KD 3.6 Menerapkan
manipulasi video
dengan menggunakan
fitur efek perangkat
lunak pengolah video
KD 4.6
Memanipulasi video
dengan menggunakan
fitur efek perangkat
lunak pengolah video
92. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
TUJUAN
• Melalui observasi peserta didik dapat
mengidentifikasi kebutuhan aplikasi
untuk editing video.
• Melalui praktikum peserta didik dapat
mengenal fungsi-fungsi Adobe Premiere
93. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
•Melalui observasi peserta didik dapat
memahami proses import dan triming
•Melalui praktikum peserta didik dapat
mengenal import dan triming
INDIKATOR
94. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
Mengenal proses import dan triming
PENGENALAN ADOBE PREMIERE
INDIKATOR
95. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
Clip/klip adalah sebutan untuk file-file yang dapat
dipakai dalam project untuk membangun project di
dalam Timeline, dapat berupa file image/gambar, file
video dan file suara/audio.
Format file yang disupport oleh Adobe Premiere Pro CS4
adalah QuickTime, AVI , WAV , PSD, JPEG, SGI, TIFF, PICT
dll
File-file hasil capture dan klip hasil import masih
merupakan potongan-potongan kasar yang masih harus
dilakukan pemilihan atau penyortiran final
PENGENALAN
PROSES IMPORT DAN TRIMING
96. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
Pada dasarnya proses Trimming adalah menentukan In
Point dan Out Point pada klip kemudian hasil trim
tersebut dapat disusun ke dalam Timeline menggunakan
metode Lift dan Overlay
Setelah klip-klip yang akan kita pakai diimpor, maka
langkah selanjutnya adalah menyusun klip-klip tersebut
kedalam Timeline
PENGENALAN
PROSES IMPORT DAN TRIMING
97. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
Aktivitas Pembelajaran 3.1: Mengimpor Klip
Aktivitas Pembelajaran 3.2: Melakukan Trimming
Aktivitas Pembelajaran 3.3: Metode Insert dan Metode
Overlay
Aktivitas Pembelajaran 3.4 : Mengatur Tampilan Klip
yang ada di dalam Track Video
Aktivitas Pembelajaran 3.5 : Mengatur Tampilan Klip
yang ada di dalam Track Audio
AKTIVITAS PEMBELAJARAN
98. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
Aktivitas Pembelajaran 3.6 : Menggunakan Zoom Toggle
Untuk Melakukan Zoom-In dan Zoom-Out
Aktivitas Pembelajaran 3.7 : Mengatur Durasi Klip
Aktivitas Pembelajaran 3.8 : Memotong Klip
Aktivitas Pembelajaran 3.9 : Menghapus Klip
Aktivitas Pembelajaran 3.10 : Property Motion
AKTIVITAS PEMBELAJARAN
99. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
Latihan:
Sebutkan beberapa cara menyusun klip ke dalam Time
Line?
Apa perbedaan metode In Point dan Out Point dengan
metode Insert dan Overlay ?
Apa yang dihasilkan dari tampilan berbagai display style
berikut : Show Head and Tail, Show Head Only,Show
Frames dan Show Name Only.
Setiap klip yang ada di dalam Timeline Window memiliki
property Motion, apa fungsi pengaturan : Position,
Scale, Rotation, Anchor Point.
LATIHAN/TUGAS
100. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
File-file yang dapat diimport dalam project untuk
membangun project di dalam Timeline, dapat berupa
file image/gambar, file video dan file suara/audio.
Proses Trimming adalah menentukan In Point dan Out
Point pada klip kemudian hasil trim tersebut dapat
disusun ke dalam Timeline. Selain drag and drop, kita
dapat juga memakai metode Insert dan Overlay.
Tampilan Klip yang ada pada Track Video ataupun
Audio di dalam Timeline Window dapat diatur
sedemikian rupa. Pada pengaturan ini kadang kita perlu
melakukan Zoom-In dan Zoom-Out, mengatur durasi klip,
memotong klip, menghapus klip.
.
RANGKUMAN
101. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
1. Apakah Saudara telah memahami apa yang
dimaksud dengan ------?
2. Apakah Saudara telah memahami ----- ?
3. Apakah telah berhasil melakukan praktikum untuk ----
?
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
103. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
KIKD 3.14
Menganalisis pengolahan teks untuk dipadukan
dengan
4.14
Menggabung-kan teks untuk dipadukan
dengan video
105. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
TUJUAN
•Melalui praktikum peserta didik dapat
memahami tentang title dalam video
editing.
• Melalui praktikum peserta didik
mengenal cara membuat title atau
penyajian teks pada video
106. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
•Mampu membuat title atau penyajian
teks pada video.
INDIKATOR
107. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
Title adalah tulisan ataupun judul berupa susunan teks
dalam video.
Title ini dapat digunakan untuk judul, penjelasan,
caption ataupun informasi lainnya.
Adobe Premiere Pro menyediakan fasilitas untuk
membuat title menggunakan tool Adobe Title Designer
PENGENALAN ADOBE PREMIERE
MEMBUAT TITLE
108. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
Selain membuat teks biasa, ukuran dan jenis huruf, kita
juga dapat membuat teks vertikal, membuat text
paragraf horisontal, membuat text paragraf vertikal,
membuat path teks, membuat warna gradient,
memberikan warna tepi/stroke pada title.
Adobe Title Designer adalah alat serbaguna yang
memungkinkan untuk membuat bukan hanya judul dan
penutup video, tetapi komposit animasi juga
PENGENALAN ADOBE PREMIERE
MEMBUAT TITLE
109. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
Pada dasarnya proses Trimming adalah menentukan In
Point dan Out Point pada klip kemudian hasil trim
tersebut dapat disusun ke dalam Timeline menggunakan
metode Lift dan Overlay
Setelah klip-klip yang akan kita pakai diimpor, maka
langkah selanjutnya adalah menyusun klip-klip tersebut
kedalam Timeline
PENGENALAN
PROSES IMPORT DAN TRIMING
110. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
Aktivitas Pembelajaran 3.1: Mengimpor Klip
Aktivitas Pembelajaran 3.2: Melakukan Trimming
Aktivitas Pembelajaran 3.3: Metode Insert dan Metode
Overlay
Aktivitas Pembelajaran 3.4 : Mengatur Tampilan Klip
yang ada di dalam Track Video
Aktivitas Pembelajaran 3.5 : Mengatur Tampilan Klip
yang ada di dalam Track Audio
AKTIVITAS PEMBELAJARAN
111. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
Aktivitas Pembelajaran 3.6 : Menggunakan Zoom Toggle
Untuk Melakukan Zoom-In dan Zoom-Out
Aktivitas Pembelajaran 3.7 : Mengatur Durasi Klip
Aktivitas Pembelajaran 3.8 : Memotong Klip
Aktivitas Pembelajaran 3.9 : Menghapus Klip
Aktivitas Pembelajaran 3.10 : Property Motion
AKTIVITAS PEMBELAJARAN
112. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
Latihan:
Sebutkan beberapa cara menyusun klip ke dalam Time
Line?
Apa perbedaan metode In Point dan Out Point dengan
metode Insert dan Overlay ?
Apa yang dihasilkan dari tampilan berbagai display style
berikut : Show Head and Tail, Show Head Only,Show
Frames dan Show Name Only.
Setiap klip yang ada di dalam Timeline Window memiliki
property Motion, apa fungsi pengaturan : Position,
Scale, Rotation, Anchor Point.
LATIHAN/TUGAS
113. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
File-file yang dapat diimport dalam project untuk
membangun project di dalam Timeline, dapat berupa
file image/gambar, file video dan file suara/audio.
Proses Trimming adalah menentukan In Point dan Out
Point pada klip kemudian hasil trim tersebut dapat
disusun ke dalam Timeline. Selain drag and drop, kita
dapat juga memakai metode Insert dan Overlay.
Tampilan Klip yang ada pada Track Video ataupun
Audio di dalam Timeline Window dapat diatur
sedemikian rupa. Pada pengaturan ini kadang kita perlu
melakukan Zoom-In dan Zoom-Out, mengatur durasi klip,
memotong klip, menghapus klip.
.
RANGKUMAN
114. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
1. Apakah Saudara telah memahami apa yang
dimaksud dengan ------?
2. Apakah Saudara telah memahami ----- ?
3. Apakah telah berhasil melakukan praktikum untuk ----
?
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
116. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
KIKD 3.15
Menerapkan pengolahan efek khusus dengan
menggunakan fitur-fitur perangkat lunak efek
khusus
4.15
Membuat efek khusus dengan menggunakan
fitur-fitur perangkat lunak efek khusus
118. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
TUJUAN
• Melalui observasi peserta didik dapat
memahami tentang fungsi transisi
• Melalui praktikum peserta didik dapat
mengenal cara rmemberikan transisi
119. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
•Mampu memberikan transisi audio dan
video
INDIKATOR
120. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
Metode pemberian transisi pada klip disesuaikan
dengan workspace yang dipakai dalam project, yaitu
A/B Editing dan Single Track Editing
Ppada versi Pro atau CS workspace A/B Editing telah
dihilangkan dan hanya menggunakan satu macam
workspace yaitu Single Track Editing
ADOBE PREMIERE
MEMBERIKAN TRANSISI
121. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
PENGENALAN ADOBE PREMIERE
WORKSPACE A/B EDITING
Metode transisi pada workspace A/B Editing
122. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
WORKSPACE SINGLE TRACK EDITING
Metode transisi pada workspace single track editing
Berbagi posisi transisi dalam single Track Editing
124. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
AKTIVITAS PEMBELAJARAN
• Aktifitas Pembelajaran 5.2 :Mengatur Durasi Transisi
Tampilan tab effect controls dalam monitor
window
Kemudian ubahlah nilai pilihan Duration
menjadi 00:00:02:10. Maka panjang
durasi akan berubah
125. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
AKTIVITAS PEMBELAJARAN
• Aktifitas Pembelajaran 5.3 : Mengatur Posisi Transisi
Tampilan posisi transisi Center at Cut di dalam Timeline
Window
Tampilan pop-up menu pilihan Alignment
126. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
AKTIVITAS PEMBELAJARAN
• Menghapus Transisi
untuk menghapus transisi caranya pilih transisi yang akan dihapus
kemudian tekan tombol Delete yang ada dalam keyboard
computer.
• Mengganti Transisi
untuk mengganti transisi yang telah ada dengan transisi jenis lainnya,
yang perlu kita lakukan adalah menimpa transisi yang lama dengan
transisi yang baru pada posisi yang sama.
127. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
LATIHAN/TUGAS
Latihan:
• Apa yang dimaksud transisi mode center of cut ,Start of
Cut dan End of Cut
• Apa fungsi Tab Effect Controls?
• Sebutkan beberapa jenis Transisi?serta gambarkan
tampilan yang dihasilkan!
128. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
RANGKUMAN
Transisi merupakan peralihan antara klip satu dengan klip lain. Transisi
biasanya diletakkan di awal dan di akhir klip dengan durasi tertentu.
Dengan transisi, perpindahan antar klip menjadi lebih dinamis dan
menarik.
Proses pemberian transisi dilakukan pada workspace Single Track
Editing.
Setelah memberikan transisi, kita perlu mengatur durasi transisi,
merubah posisi transisi.
Saat editing kita kadang perlu menghapus transisi, serta mengganti
transisi.
129. ROBET RIYANTO SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
1. Apakah Saudara telah memahami apa yang
dimaksud dengan transisi?
2. Apakah Saudara telah memahami proses pemberian
transisi?
3. Apakah telah berhasil melakukan praktikum untuk
memberikan transisi?