SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
LAPORAN PRAKTIKUM 1 
ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN LED 
NAMA : AS’ADUL UMAM PURNAMA YUDA KUSUMA 
NIM : 130532606600 
KELOMPOK : IX 
FAKULTAS TEKNIK 
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO 
PRODI D3 TEKNIK ELEKTRONIKA 
UNIVERSITAS NEGERI MALANG 
September 2014
PERCOBAAN 1 
ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN LED 
1. TUJUAN 
 Mengetahui dan memahami cara mengantarmukakan mikrokontroler dengan rangkaian LED. 
 Mengetahui dan memahami bagaimana memrogram mikrokontroler untuk menyalakan LED. 
 Untuk mengetaui cara memrogram I/O dengan menggunakan aplikasi Khazama AVR Programmer dan Code Vision AVR. 
2. DASAR TEORI 
a. LED Diode pancaran cahaya atau biasa disebut LED (Light Emitting Diode) adalah sebuah sumber cahaya monokromatik yang terbuat dari bahan semikonduktor. Biasanya LED digunakan sebagai lampu indikator dalam beberapa piranti, dan mulai banyak digunakan sebagai penerangan/lampu. Gambar 1 memperlihatkan bentuk fisik LED dan simbol rangkaiannya. 
(a) Bentuk fisik LED (b) Simbol elektronik 
Gambar 1
Gambar 2 
Untuk menyalakan sebuah LED perlu rangkaian tambahan yang dapat dilihat pada Gambar 2 diatas. Rangkaian diatas merupakan sebuah transistor yang difungsikan sebagai saklar dan dua buah resistor sebagai pembatas arus. Dalam modul I/O yang dipakai dalam praktikum, kedelapan rangkaian LED tersebut dihubungkan ke sebuah soket jumper bernama OUTPUT. 2 PERINTAH DASAR MENGELUARKAN DATA 
Sebelum mulai menulis program dengan bahasa C, perlu diketahui bahwa mikrokontroler ATmega8535 perlu diset isi register DDR dan PORT agar bisa digunakan sebagaimana mestinya, seperti yang terlihat dalam Tabel. 1. 
Tabel. 1 Konfigurasi Pengaturan Port I/O 
DDR bit = 1 
DDR bit = 0 
PORT bit = 1 
Output ; High 
Input ; R pull up 
PORT bit = 0 
Output ; Low 
Input ; Floating
Untuk mengirim data byte dalam bentuk bilangan desimal ke PORTX (X=A, B, C, D) digunakan statement 
PORTX = decimal; 
PORTB = 128; 
Untuk mengirim data byte dalam bentuk bilangan biner ke PORTX (X=A, B, C, D) digunakan statement 
PORTX = 0bdata; 
PORTB = 0b10101010; 
Untuk mengirim data per bit ke PORTX.Y (X=A, B, C, D, dan Y=0, 1, 2 , 3, 4, 5, 6, 7) digunakan statement 
PORTX.Y = data; 
PORTB.1 = 0; 
Dimana data bisa berupa 0 atau 1. 
3. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN 
 1 set PC/Laptop yang sudah berisi program Code Vision dan Khazama 
 1 buah ISP Downloader AVR 
 1 buah sistem minimum AVR 
 1 buah I/O 
 1 buah kabel printer USB 
 1 buah kabel pita hitam 
4. PROSEDUR KERJA 
1. Rangkailah peralatan yang diperlukan seperti pada gambar dibawah. Hubungkan soket jumper PORTA pada minimum system dengan soket jumper OUTPUT pada I/O.
2. Buka program Code Vision AVR 
3. Buatlah project baru dengan inisialisasi PORTA sebagai output (DDRA = FFH) dan output value = 0 (PORTA=00H) sehingga pada program bagian inisialisasi PORTA terlihat sebagai berikut: 
PORTA=0x00; 
DDRA=0xff; 
4. Tambahkan file header 
#include <delay.h> 
5. Tuliskan dalam program utama sebagai berikut: 
- Program LED1 
PORTA=0x0f; 
delay_ms(1000); 
PORTA=0xf0; 
delay_ms(1000); 
6. Amati nyala LED dan gambarkan nyala LED tersebut. 
7. Ulangi langkah 3-6 untuk program-program berikut: 
- Program LED2 
PORTA=0b00001111; 
delay_ms(1000); 
PORTA=0b11110000; 
delay_ms(1000); 
- Program LED3 
PORTA=0x55; 
delay_ms(1000); 
PORTA=0xaa; 
delay_ms(1000); 
- Program LED4 
PORTA=0b11100111; 
delay_ms(1000); 
PORTA=0b11011011;
delay_ms(1000); 
PORTA=0b10111101; 
delay_ms(1000); 
PORTA=0b01111110; 
delay_ms(1000); 
PORTA=0b10111101; 
delay_ms(1000); 
PORTA=0b11011011; 
delay_ms(1000); 
- Program LED5 
PORTA=0b00000001; PORTA.2=1; 
delay_ms(1000); 
PORTA=0b00000010; PORTA.1=1; 
delay_ms(1000); 
PORTA=0b00000100; 
delay_ms(1000); 
PORTA=0b00001000; 
delay_ms(1000); 
PORTA=0b00010000; 
delay_ms(1000); 
PORTA=0b00100000; 
delay_ms(1000); 
PORTA=0b01000000; 
delay_ms(1000); 
PORTA=0b10000000; 
delay_ms(1000); 
5. DATA HASIL PERCOBAAN 
1. Tampilan nyala LED Program LED1 
 Program LED1 
PORTA=0x0f;
delay_ms(1000); 
PORTA=0xf0; 
delay_ms(1000); 
 Tampilan nyala LED : 
Setelah delay selama 1 detik berganti menjadi 
Bit 7 Bit 6 Bit 5 Bit 4 Bit 3 Bit 2 Bit 1 Bit 0 
2. Tampilan nyala LED Program LED2 
 Program LED2 
PORTA=0b00001111; 
delay_ms(1000); 
PORTA=0b11110000; 
delay_ms(1000); 
 Tampilan nyala LED : 
Setelah delay selama 1 detik berganti menjadi 
Bit 7 Bit 6 Bit 5 Bit 4 Bit 3 Bit 2 Bit 1 Bit 0 
3. Tampilan nyala LED Program LED3 
 Program LED3 
PORTA=0x55; 
delay_ms(1000); 
PORTA=0xaa; 
delay_ms(1000); 
 Tampilan nyala LED : 
Setelah delay selama 1 detik berganti menjadi
Bit 7 Bit 6 Bit 5 Bit 4 Bit 3 Bit 2 Bit 1 Bit 0 
4. Tampilan nyala LED Program LED4 
 Program LED4 
PORTA=0b11100111; 
delay_ms(1000); 
PORTA=0b11011011; 
delay_ms(1000); 
PORTA=0b10111101; 
delay_ms(1000); 
PORTA=0b01111110; 
delay_ms(1000); 
PORTA=0b10111101; 
delay_ms(1000); 
PORTA=0b11011011; 
delay_ms(1000); 
 Tampilan nyala LED : 
Bit 7 Bit 6 Bit 5 Bit 4 Bit 3 Bit 2 Bit 1 Bit 0 
5. Tampilan nyala LED Program LED4 
 Program LED5 
PORTA=0b00000001; PORTA.2=1; 
delay_ms(1000); 
PORTA=0b00000010; PORTA.1=1; 
delay_ms(1000); 
PORTA=0b00000100; 
Setelah delay ke 1 
Setelah delay ke 2 
Setelah delay ke 3 
Setelah delay ke 4 
Setelah delay ke 5
delay_ms(1000); 
PORTA=0b00001000; 
delay_ms(1000); 
PORTA=0b00010000; 
delay_ms(1000); 
PORTA=0b00100000; 
delay_ms(1000); 
PORTA=0b01000000; 
delay_ms(1000); 
PORTA=0b10000000; 
delay_ms(1000); 
 Tampilan nyala LED : 
Bit 7 Bit 6 Bit 5 Bit 4 Bit 3 Bit 2 Bit 1 Bit 0 
6. ANALISA DATA 
1. Analisa Program LED1 – LED5! 
Saat pertamakali kita menginisialisasi PORTA dengan jalan menset DDRA = FFH maka kita menjadikannya sebagai output. Kita memberikan output value = 0 (PORTA=00H) maka lampu LED pada PORTA tidak ada yang menyala. Dengan menambahkan file library #include <delay.h> kita memberikan perintah pada program untuk melakukan waktu penundaan. Pada program utama kita tambahkan program sebagai berikut : 
 Pada Percobaan LED 1, pemberian nilai menggunakan kode heksadesimal dan ditambahkan kode seperti: 
Setelah delay ke 1 
Setelah delay ke 2 
Setelah delay ke 3 
Setelah delay ke 4 
Setelah delay ke 5 
Setelah delay ke 6 
Setelah delay ke 7
PORTA=0x0f; // pada perintah ini seluruh PORTA (bit.0 - bit.7) kita berikan nilai 0x0f artinya pada PORTA.0-PORTA.3 kita berikan nilai 1 sedangkan pada PORTA.4-PORTA.7 kita beri nilai 0 (0x0f menunjukkan pemberian nilai dengan menggunakan kode heksadesimal). 
delay_ms(1000); // memberikan waktu tundan selama 1000 ms atau 1 detik. 
PORTA=0xf0; // pada perintah ini seluruh PORTA (bit.0 - bit.7) kita berikan nilai 0xf0 artinya pada PORTA.0-PORTA.3 kita berikan nilai 0 sedangkan pada PORTA.4-PORTA.7 kita beri nilai 1 (0x0f menunjukkan pemberian nilai dengan menggunakan kode heksadesimal) 
delay_ms(1000); // memberikan waktu tundan selama 1000 ms atau 1 detik 
 Pada percobaan LED 2, pemberian nilai menggunakan kode biner dan hasil yang ditampilkan sama dengan kode heksadesimal seperti di atas dan di tambahkan dengan sebuah kode sebagai berikut: 
PORTA=0b00001111; // pada perintah ini seluruh PORTA (bit.0 - bit.7) kita berikan nilai 0b00001111 artinya pada PORTA.0-PORTA.3 kita berikan nilai 1 sedangkan pada PORTA.4-PORTA.7 kita beri nilai 0 (0b00001111 menunjukkan pemberian nilai dengan menggunakan kode biner). 
delay_ms(1000); // memberikan waktu tundan selama 1000 ms atau 1 detik. 
PORTA=0b11110000; // pada perintah ini seluruh PORTA (bit.0 - bit.7) kita berikan nilai 0b11110000 artinya pada PORTA.0-PORTA.3 kita berikan nilai 1 sedangkan pada PORTA.4-PORTA.7 kita beri nilai 0 (0b11110000 menunjukkan pemberian nilai dengan menggunakan kode biner). 
delay_ms(1000); // memberikan waktu tundan selama 1000 ms atau 1 detik. 
 Pada percobaan LED 3, pemberian nilai menggunakan kode hekxa- desimal dengan menambahkan kode sebagai berikut :
PORTA=0x55; // pada perintah ini PORTA (bit.0,2,4 dan 6) akan menyala karena diberikan logika 1 (x55 merupakan perintah untuk menyalakan LED secara bersilangan). 
delay_ms(1000); // memberikan waktu tundan selama 1 detik. 
PORTA=0xaa; // pada perintah ini sama dengan perintah sebelumnya akan tetapi perintah ini mengakibatkan PORTA (bit.1,3,5 dan 7) akan menyala karena di berikan perintah delay yang mengakibatkan lampu berubah secara bergantian. 
delay_ms(1000); // memberikan waktu tundan selama 1 detik. 
 Pada percobaan LED 4, pemberian nilai yang digunakan menggunakan kode biner yaitu 0b dan ditambahkan dengan kode sebagai berikut: 
PORTA=0b11100111; // pada perintah ini PORTA (bit.0,1,2,5,6 dan 7) akan menyala karena diberikan logika 1, sedangakan PORTA (bit.3 dan 4) akan mati karena diberikan logika 0. 
PORTA=0b11011011; // pada perintah ini PORTA (bit.0,1,3,4,6 dan 7) akan menyala karena diberikan logika 1, sedangakan PORTA (bit.2 dan 5) akan mati karena diberikan logika 0. 
PORTA=0b10111101; // pada perintah ini PORTA (bit.0,2,3,4,5 dan 7) akan menyala karena diberikan logika 1, sedangakan PORTA (bit.1 dan 6) akan mati karena diberikan logika 0. 
PORTA=0b01111110; // pada perintah ini PORTA (bit.1,2,3,4,5 dan 6) akan menyala karena diberikan logika 1, sedangakan PORTA (bit.0 dan 7) akan mati karena diberikan logika 0. 
PORTA=0b10111101; // pada perintah ini PORTA (bit.0,2,3,4,5 dan 7) akan menyala karena diberikan logika 1, sedangakan PORTA (bit.1 dan 6) akan mati karena diberikan logika 0. 
PORTA=0b11011011; // pada perintah ini PORTA (bit.0,1,3,4,6 dan 7) akan menyala karena diberikan logika 1, sedangakan PORTA (bit.2 dan 5) akan mati karena diberikan logika 0. 
delay_ms(1000); // memberikan waktu tunda selama 1 detik, delay ini diletakkan diantara setiap PORTA.
 Pada Percobaan LED 5, pada percobaan ini sama dengan percobaan sebelumnya yaitu dengan menggunakan kode biner dan ditambah kode sebagai berikut: 
PORTA=0b00000001; PORTA.2=1; // pada perintah ini PORTA (bit.0) akan menyala karena diberi logika 1 sedangkan yang lain mati karena diberikan logika 0 dan bit.2 akan menyala karena disampingnya diberi perintah PORTA.2=1. 
PORTA=0b00000010; PORTA.1=1; // pada perintah ini PORTA (bit.1) akan menyala karena diberi logika 1 sedangkan yang lain mati karena diberikan logika 0. 
PORTA=0b00000100; // pada perintah ini PORTA (bit.2) akan menyala karena diberi logika 1 sedangkan yang lain mati karena diberi logika 0. 
PORTA=0b00001000; // pada perintah ini PORTA (bit.3) akan menyala karena diberi logika 1 sedangkan yang lain mati karena diberi logika 0. 
PORTA=0b00010000; // pada perintah ini PORTA (bit.4) akan menyala karena diberi logika 1 sedangkan yang lain mati karena diberi logika 0. 
PORTA=0b00100000; // pada perintah ini PORTA (bit.5) akan menyala karena diberi logika 1 sedangkan yang lain mati karena diberi logika 0. 
PORTA=0b01000000; // pada perintah ini PORTA (bit.6) akan menyala karena diberi logika 1 sedangkan yang lain mati karena diberi logika 0. 
PORTA=0b10000000; // pada perintah ini PORTA (bit.7) akan menyala karena diberi logika 1 sedangkan yang lain mati karena diberi logika 0. 
delay_ms(1000); // memberikan waktu tunda selama 1 detik, delay ini diletakkan diantara setiap PORTA. 
2. Apakah persamaan dan perbedaan PROGRAM LED1 dan PROGRAM LED2? 
Persamaannya adalah pada pemberian nilai pada pemberian nilai logikanya sama dan nyala LED juga sama sedangkan perbedaan yaitu terletak pada pemberian kode nilai pada program LED 1 menggunakan kode heksadesimal (0xnilai hekxa) sedangkan pada program led 2 pemberian nilai menggunakan kode biner (0bnilai biner).
3. Instruksi apa yang digunakan untuk mengeluarkan data ke LED? 
Intruksi yang digunakan untuk mengeluarkan data ke LED adalah PORTA data nilai sebagai contoh pada program LED 1 sebagai berikut: 
PORTA=0x0f; 
delay_ms(1000); 
PORTA=0xf0; 
delay_ms(1000); 
program diatas memberikan intruksi untuk menyalakan LED.0-LED.3 dengan selisih 1 detik. 
4. Mengapa ada jeda waktu sekitar 1 detik antara tampilan LED yang pertama dengan yang berikutnya? 
Karena kita memberikan perintah delay pada listing program yaitu delay 1000 ms atau sekitar 1 detik. apabila program tersebut tidak diberikan delay atau jeda maka program yang selanjutnya tidak akan bekerja dan output atau nyala led hanya akan menampilkan program yang pertama diberikan. 
7. KESIMPULAN 
Langka pertama dalam pemberian program pada microkontroler adalah menginisalisasi PORT, yaitu fungsinya untuk menentukan pengaturan fungsi PORT sebagai input atau output. Pada praktikum PORTA di inisialisasikan sebagai output yaitu dengan cara DDRA=FFH. Dalam pemberian nilai input kita dapat menggunakan kode digital yaitu kode heksadesimal dan biner. bila kita menggunkan kode heksimal maka harus diawali dengan 0x sedangkan kode biner menggunakan awalan 0b. Delay digunakan sebagai pemberian waktu tundaan artinya kita memberikan waktu tundaan sesuai dengan perintah tunda yang kita berikan dari satu program ke program selanjutnya. Pemberian nilai pada masing-masing bit port dapat dilakukan dengan cara mengset masing-masing bit dengan memberikan logika 1
DAFTAR PUSTAKA 
Lestari, Dyah.2012.PRAKTIKUM MIKROPROSESSOR DAN TEKNIK ANTARMUKA PTI-494 PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA. Malang.Universitas Negeri Malang. 
http://id.wikipedia.org/wiki/Diode_pancaran_cahaya

More Related Content

What's hot

9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balikSimon Patabang
 
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteus
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteusModul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteus
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteusKukuh Adhi Rumekso
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarRinanda S
 
4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralelSimon Patabang
 
Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik lindkw
 
RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshMuhammad Dany
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritBeny Nugraha
 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbangSimon Patabang
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeterSimon Patabang
 
Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)Kevin Adit
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiFauzi Nugroho
 
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistorbaehaqi alanawa
 
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murniLaporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murniridwan35
 
HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR Delmaqo Delmaqo
 
Transistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklarTransistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklarteguh wicaksono
 
Alat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putarAlat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putarDwi Puspita
 
Menampilkan Karakter pada Lcd dengan Mikrokontroler ATMEGA16
Menampilkan Karakter pada  Lcd dengan Mikrokontroler ATMEGA16Menampilkan Karakter pada  Lcd dengan Mikrokontroler ATMEGA16
Menampilkan Karakter pada Lcd dengan Mikrokontroler ATMEGA16University of Lampung
 

What's hot (20)

9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
 
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteus
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteusModul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteus
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteus
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasar
 
4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel
 
Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik
 
RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan Mesh
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbang
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
 
Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
 
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
 
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murniLaporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
 
HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR
 
Transistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklarTransistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklar
 
Alat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putarAlat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putar
 
Menampilkan Karakter pada Lcd dengan Mikrokontroler ATMEGA16
Menampilkan Karakter pada  Lcd dengan Mikrokontroler ATMEGA16Menampilkan Karakter pada  Lcd dengan Mikrokontroler ATMEGA16
Menampilkan Karakter pada Lcd dengan Mikrokontroler ATMEGA16
 
Makalah osiloskop
Makalah osiloskopMakalah osiloskop
Makalah osiloskop
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
1 sinyal
1  sinyal1  sinyal
1 sinyal
 

Similar to Laporan praktikum mikrokontroler dengan led

Praktikum Mikrokontoler 2
Praktikum Mikrokontoler 2  Praktikum Mikrokontoler 2
Praktikum Mikrokontoler 2 Muhammad Taufik
 
Sistem Kendali Volume Air pada Air Isi Ulang dengan Ultrasonic metode PID ber...
Sistem Kendali Volume Air pada Air Isi Ulang dengan Ultrasonic metode PID ber...Sistem Kendali Volume Air pada Air Isi Ulang dengan Ultrasonic metode PID ber...
Sistem Kendali Volume Air pada Air Isi Ulang dengan Ultrasonic metode PID ber...DestiNuraeni
 
Trafic light program bascom avr
Trafic light program bascom avrTrafic light program bascom avr
Trafic light program bascom avrArisKurniawan49
 
Mikrokontroler io tombol dan led
Mikrokontroler io tombol dan ledMikrokontroler io tombol dan led
Mikrokontroler io tombol dan ledJodit Sulistyo
 
Bab 5 Pengolahan Input Output
Bab 5  Pengolahan Input OutputBab 5  Pengolahan Input Output
Bab 5 Pengolahan Input OutputBeny Abd
 
Laporan praktikum mikrokontroler
Laporan praktikum mikrokontrolerLaporan praktikum mikrokontroler
Laporan praktikum mikrokontroleranis_mh
 
2 lampu Kedip bergantian
2 lampu Kedip bergantian2 lampu Kedip bergantian
2 lampu Kedip bergantiankhazimf
 
Tutorial membuat project termometer dan jam digital menggunakan codevision av...
Tutorial membuat project termometer dan jam digital menggunakan codevision av...Tutorial membuat project termometer dan jam digital menggunakan codevision av...
Tutorial membuat project termometer dan jam digital menggunakan codevision av...Muhammad Kennedy Ginting
 
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa CPS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa CJosephine Prasetya
 
Program 2 led menyala dengan bascom avr 2.0.7.5
Program 2 led menyala dengan bascom avr 2.0.7.5Program 2 led menyala dengan bascom avr 2.0.7.5
Program 2 led menyala dengan bascom avr 2.0.7.5Nugroho Dwi S
 
Modul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalModul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalDian Anggraini
 
Simulasi Traffic Light Perempatan dengan Kontrol AT-Mega 16
Simulasi Traffic Light Perempatan dengan Kontrol AT-Mega 16Simulasi Traffic Light Perempatan dengan Kontrol AT-Mega 16
Simulasi Traffic Light Perempatan dengan Kontrol AT-Mega 16Yazid98
 
Rancang Bangun Putar Balik DC Walking Robot Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16
Rancang Bangun Putar Balik DC Walking Robot Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16Rancang Bangun Putar Balik DC Walking Robot Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16
Rancang Bangun Putar Balik DC Walking Robot Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16Afif Nuur Hidayat
 
17 proyek arduino
17 proyek arduino17 proyek arduino
17 proyek arduinoJilun
 

Similar to Laporan praktikum mikrokontroler dengan led (20)

Praktikum Mikrokontoler 2
Praktikum Mikrokontoler 2  Praktikum Mikrokontoler 2
Praktikum Mikrokontoler 2
 
Sistem Kendali Volume Air pada Air Isi Ulang dengan Ultrasonic metode PID ber...
Sistem Kendali Volume Air pada Air Isi Ulang dengan Ultrasonic metode PID ber...Sistem Kendali Volume Air pada Air Isi Ulang dengan Ultrasonic metode PID ber...
Sistem Kendali Volume Air pada Air Isi Ulang dengan Ultrasonic metode PID ber...
 
Trafic light program bascom avr
Trafic light program bascom avrTrafic light program bascom avr
Trafic light program bascom avr
 
Trafic light[1]
Trafic light[1]Trafic light[1]
Trafic light[1]
 
Mikrokontroler io tombol dan led
Mikrokontroler io tombol dan ledMikrokontroler io tombol dan led
Mikrokontroler io tombol dan led
 
Bab 5 Pengolahan Input Output
Bab 5  Pengolahan Input OutputBab 5  Pengolahan Input Output
Bab 5 Pengolahan Input Output
 
Modul Praktikum 2
Modul Praktikum 2Modul Praktikum 2
Modul Praktikum 2
 
Laporan praktikum mikrokontroler
Laporan praktikum mikrokontrolerLaporan praktikum mikrokontroler
Laporan praktikum mikrokontroler
 
2 lampu Kedip bergantian
2 lampu Kedip bergantian2 lampu Kedip bergantian
2 lampu Kedip bergantian
 
Arduino Basic
Arduino BasicArduino Basic
Arduino Basic
 
Tutorial membuat project termometer dan jam digital menggunakan codevision av...
Tutorial membuat project termometer dan jam digital menggunakan codevision av...Tutorial membuat project termometer dan jam digital menggunakan codevision av...
Tutorial membuat project termometer dan jam digital menggunakan codevision av...
 
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa CPS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
 
Program 2 led menyala dengan bascom avr 2.0.7.5
Program 2 led menyala dengan bascom avr 2.0.7.5Program 2 led menyala dengan bascom avr 2.0.7.5
Program 2 led menyala dengan bascom avr 2.0.7.5
 
Modul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalModul elekronika-digital
Modul elekronika-digital
 
Simulasi Traffic Light Perempatan dengan Kontrol AT-Mega 16
Simulasi Traffic Light Perempatan dengan Kontrol AT-Mega 16Simulasi Traffic Light Perempatan dengan Kontrol AT-Mega 16
Simulasi Traffic Light Perempatan dengan Kontrol AT-Mega 16
 
Rancang Bangun Putar Balik DC Walking Robot Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16
Rancang Bangun Putar Balik DC Walking Robot Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16Rancang Bangun Putar Balik DC Walking Robot Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16
Rancang Bangun Putar Balik DC Walking Robot Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16
 
Pemrograman SAP - 1
Pemrograman SAP - 1Pemrograman SAP - 1
Pemrograman SAP - 1
 
Pemrograman sap 1
Pemrograman sap 1Pemrograman sap 1
Pemrograman sap 1
 
17 proyek arduino
17 proyek arduino17 proyek arduino
17 proyek arduino
 
Laporan led
Laporan ledLaporan led
Laporan led
 

Recently uploaded

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 

Recently uploaded (20)

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 

Laporan praktikum mikrokontroler dengan led

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM 1 ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN LED NAMA : AS’ADUL UMAM PURNAMA YUDA KUSUMA NIM : 130532606600 KELOMPOK : IX FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI D3 TEKNIK ELEKTRONIKA UNIVERSITAS NEGERI MALANG September 2014
  • 2. PERCOBAAN 1 ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN LED 1. TUJUAN  Mengetahui dan memahami cara mengantarmukakan mikrokontroler dengan rangkaian LED.  Mengetahui dan memahami bagaimana memrogram mikrokontroler untuk menyalakan LED.  Untuk mengetaui cara memrogram I/O dengan menggunakan aplikasi Khazama AVR Programmer dan Code Vision AVR. 2. DASAR TEORI a. LED Diode pancaran cahaya atau biasa disebut LED (Light Emitting Diode) adalah sebuah sumber cahaya monokromatik yang terbuat dari bahan semikonduktor. Biasanya LED digunakan sebagai lampu indikator dalam beberapa piranti, dan mulai banyak digunakan sebagai penerangan/lampu. Gambar 1 memperlihatkan bentuk fisik LED dan simbol rangkaiannya. (a) Bentuk fisik LED (b) Simbol elektronik Gambar 1
  • 3. Gambar 2 Untuk menyalakan sebuah LED perlu rangkaian tambahan yang dapat dilihat pada Gambar 2 diatas. Rangkaian diatas merupakan sebuah transistor yang difungsikan sebagai saklar dan dua buah resistor sebagai pembatas arus. Dalam modul I/O yang dipakai dalam praktikum, kedelapan rangkaian LED tersebut dihubungkan ke sebuah soket jumper bernama OUTPUT. 2 PERINTAH DASAR MENGELUARKAN DATA Sebelum mulai menulis program dengan bahasa C, perlu diketahui bahwa mikrokontroler ATmega8535 perlu diset isi register DDR dan PORT agar bisa digunakan sebagaimana mestinya, seperti yang terlihat dalam Tabel. 1. Tabel. 1 Konfigurasi Pengaturan Port I/O DDR bit = 1 DDR bit = 0 PORT bit = 1 Output ; High Input ; R pull up PORT bit = 0 Output ; Low Input ; Floating
  • 4. Untuk mengirim data byte dalam bentuk bilangan desimal ke PORTX (X=A, B, C, D) digunakan statement PORTX = decimal; PORTB = 128; Untuk mengirim data byte dalam bentuk bilangan biner ke PORTX (X=A, B, C, D) digunakan statement PORTX = 0bdata; PORTB = 0b10101010; Untuk mengirim data per bit ke PORTX.Y (X=A, B, C, D, dan Y=0, 1, 2 , 3, 4, 5, 6, 7) digunakan statement PORTX.Y = data; PORTB.1 = 0; Dimana data bisa berupa 0 atau 1. 3. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN  1 set PC/Laptop yang sudah berisi program Code Vision dan Khazama  1 buah ISP Downloader AVR  1 buah sistem minimum AVR  1 buah I/O  1 buah kabel printer USB  1 buah kabel pita hitam 4. PROSEDUR KERJA 1. Rangkailah peralatan yang diperlukan seperti pada gambar dibawah. Hubungkan soket jumper PORTA pada minimum system dengan soket jumper OUTPUT pada I/O.
  • 5. 2. Buka program Code Vision AVR 3. Buatlah project baru dengan inisialisasi PORTA sebagai output (DDRA = FFH) dan output value = 0 (PORTA=00H) sehingga pada program bagian inisialisasi PORTA terlihat sebagai berikut: PORTA=0x00; DDRA=0xff; 4. Tambahkan file header #include <delay.h> 5. Tuliskan dalam program utama sebagai berikut: - Program LED1 PORTA=0x0f; delay_ms(1000); PORTA=0xf0; delay_ms(1000); 6. Amati nyala LED dan gambarkan nyala LED tersebut. 7. Ulangi langkah 3-6 untuk program-program berikut: - Program LED2 PORTA=0b00001111; delay_ms(1000); PORTA=0b11110000; delay_ms(1000); - Program LED3 PORTA=0x55; delay_ms(1000); PORTA=0xaa; delay_ms(1000); - Program LED4 PORTA=0b11100111; delay_ms(1000); PORTA=0b11011011;
  • 6. delay_ms(1000); PORTA=0b10111101; delay_ms(1000); PORTA=0b01111110; delay_ms(1000); PORTA=0b10111101; delay_ms(1000); PORTA=0b11011011; delay_ms(1000); - Program LED5 PORTA=0b00000001; PORTA.2=1; delay_ms(1000); PORTA=0b00000010; PORTA.1=1; delay_ms(1000); PORTA=0b00000100; delay_ms(1000); PORTA=0b00001000; delay_ms(1000); PORTA=0b00010000; delay_ms(1000); PORTA=0b00100000; delay_ms(1000); PORTA=0b01000000; delay_ms(1000); PORTA=0b10000000; delay_ms(1000); 5. DATA HASIL PERCOBAAN 1. Tampilan nyala LED Program LED1  Program LED1 PORTA=0x0f;
  • 7. delay_ms(1000); PORTA=0xf0; delay_ms(1000);  Tampilan nyala LED : Setelah delay selama 1 detik berganti menjadi Bit 7 Bit 6 Bit 5 Bit 4 Bit 3 Bit 2 Bit 1 Bit 0 2. Tampilan nyala LED Program LED2  Program LED2 PORTA=0b00001111; delay_ms(1000); PORTA=0b11110000; delay_ms(1000);  Tampilan nyala LED : Setelah delay selama 1 detik berganti menjadi Bit 7 Bit 6 Bit 5 Bit 4 Bit 3 Bit 2 Bit 1 Bit 0 3. Tampilan nyala LED Program LED3  Program LED3 PORTA=0x55; delay_ms(1000); PORTA=0xaa; delay_ms(1000);  Tampilan nyala LED : Setelah delay selama 1 detik berganti menjadi
  • 8. Bit 7 Bit 6 Bit 5 Bit 4 Bit 3 Bit 2 Bit 1 Bit 0 4. Tampilan nyala LED Program LED4  Program LED4 PORTA=0b11100111; delay_ms(1000); PORTA=0b11011011; delay_ms(1000); PORTA=0b10111101; delay_ms(1000); PORTA=0b01111110; delay_ms(1000); PORTA=0b10111101; delay_ms(1000); PORTA=0b11011011; delay_ms(1000);  Tampilan nyala LED : Bit 7 Bit 6 Bit 5 Bit 4 Bit 3 Bit 2 Bit 1 Bit 0 5. Tampilan nyala LED Program LED4  Program LED5 PORTA=0b00000001; PORTA.2=1; delay_ms(1000); PORTA=0b00000010; PORTA.1=1; delay_ms(1000); PORTA=0b00000100; Setelah delay ke 1 Setelah delay ke 2 Setelah delay ke 3 Setelah delay ke 4 Setelah delay ke 5
  • 9. delay_ms(1000); PORTA=0b00001000; delay_ms(1000); PORTA=0b00010000; delay_ms(1000); PORTA=0b00100000; delay_ms(1000); PORTA=0b01000000; delay_ms(1000); PORTA=0b10000000; delay_ms(1000);  Tampilan nyala LED : Bit 7 Bit 6 Bit 5 Bit 4 Bit 3 Bit 2 Bit 1 Bit 0 6. ANALISA DATA 1. Analisa Program LED1 – LED5! Saat pertamakali kita menginisialisasi PORTA dengan jalan menset DDRA = FFH maka kita menjadikannya sebagai output. Kita memberikan output value = 0 (PORTA=00H) maka lampu LED pada PORTA tidak ada yang menyala. Dengan menambahkan file library #include <delay.h> kita memberikan perintah pada program untuk melakukan waktu penundaan. Pada program utama kita tambahkan program sebagai berikut :  Pada Percobaan LED 1, pemberian nilai menggunakan kode heksadesimal dan ditambahkan kode seperti: Setelah delay ke 1 Setelah delay ke 2 Setelah delay ke 3 Setelah delay ke 4 Setelah delay ke 5 Setelah delay ke 6 Setelah delay ke 7
  • 10. PORTA=0x0f; // pada perintah ini seluruh PORTA (bit.0 - bit.7) kita berikan nilai 0x0f artinya pada PORTA.0-PORTA.3 kita berikan nilai 1 sedangkan pada PORTA.4-PORTA.7 kita beri nilai 0 (0x0f menunjukkan pemberian nilai dengan menggunakan kode heksadesimal). delay_ms(1000); // memberikan waktu tundan selama 1000 ms atau 1 detik. PORTA=0xf0; // pada perintah ini seluruh PORTA (bit.0 - bit.7) kita berikan nilai 0xf0 artinya pada PORTA.0-PORTA.3 kita berikan nilai 0 sedangkan pada PORTA.4-PORTA.7 kita beri nilai 1 (0x0f menunjukkan pemberian nilai dengan menggunakan kode heksadesimal) delay_ms(1000); // memberikan waktu tundan selama 1000 ms atau 1 detik  Pada percobaan LED 2, pemberian nilai menggunakan kode biner dan hasil yang ditampilkan sama dengan kode heksadesimal seperti di atas dan di tambahkan dengan sebuah kode sebagai berikut: PORTA=0b00001111; // pada perintah ini seluruh PORTA (bit.0 - bit.7) kita berikan nilai 0b00001111 artinya pada PORTA.0-PORTA.3 kita berikan nilai 1 sedangkan pada PORTA.4-PORTA.7 kita beri nilai 0 (0b00001111 menunjukkan pemberian nilai dengan menggunakan kode biner). delay_ms(1000); // memberikan waktu tundan selama 1000 ms atau 1 detik. PORTA=0b11110000; // pada perintah ini seluruh PORTA (bit.0 - bit.7) kita berikan nilai 0b11110000 artinya pada PORTA.0-PORTA.3 kita berikan nilai 1 sedangkan pada PORTA.4-PORTA.7 kita beri nilai 0 (0b11110000 menunjukkan pemberian nilai dengan menggunakan kode biner). delay_ms(1000); // memberikan waktu tundan selama 1000 ms atau 1 detik.  Pada percobaan LED 3, pemberian nilai menggunakan kode hekxa- desimal dengan menambahkan kode sebagai berikut :
  • 11. PORTA=0x55; // pada perintah ini PORTA (bit.0,2,4 dan 6) akan menyala karena diberikan logika 1 (x55 merupakan perintah untuk menyalakan LED secara bersilangan). delay_ms(1000); // memberikan waktu tundan selama 1 detik. PORTA=0xaa; // pada perintah ini sama dengan perintah sebelumnya akan tetapi perintah ini mengakibatkan PORTA (bit.1,3,5 dan 7) akan menyala karena di berikan perintah delay yang mengakibatkan lampu berubah secara bergantian. delay_ms(1000); // memberikan waktu tundan selama 1 detik.  Pada percobaan LED 4, pemberian nilai yang digunakan menggunakan kode biner yaitu 0b dan ditambahkan dengan kode sebagai berikut: PORTA=0b11100111; // pada perintah ini PORTA (bit.0,1,2,5,6 dan 7) akan menyala karena diberikan logika 1, sedangakan PORTA (bit.3 dan 4) akan mati karena diberikan logika 0. PORTA=0b11011011; // pada perintah ini PORTA (bit.0,1,3,4,6 dan 7) akan menyala karena diberikan logika 1, sedangakan PORTA (bit.2 dan 5) akan mati karena diberikan logika 0. PORTA=0b10111101; // pada perintah ini PORTA (bit.0,2,3,4,5 dan 7) akan menyala karena diberikan logika 1, sedangakan PORTA (bit.1 dan 6) akan mati karena diberikan logika 0. PORTA=0b01111110; // pada perintah ini PORTA (bit.1,2,3,4,5 dan 6) akan menyala karena diberikan logika 1, sedangakan PORTA (bit.0 dan 7) akan mati karena diberikan logika 0. PORTA=0b10111101; // pada perintah ini PORTA (bit.0,2,3,4,5 dan 7) akan menyala karena diberikan logika 1, sedangakan PORTA (bit.1 dan 6) akan mati karena diberikan logika 0. PORTA=0b11011011; // pada perintah ini PORTA (bit.0,1,3,4,6 dan 7) akan menyala karena diberikan logika 1, sedangakan PORTA (bit.2 dan 5) akan mati karena diberikan logika 0. delay_ms(1000); // memberikan waktu tunda selama 1 detik, delay ini diletakkan diantara setiap PORTA.
  • 12.  Pada Percobaan LED 5, pada percobaan ini sama dengan percobaan sebelumnya yaitu dengan menggunakan kode biner dan ditambah kode sebagai berikut: PORTA=0b00000001; PORTA.2=1; // pada perintah ini PORTA (bit.0) akan menyala karena diberi logika 1 sedangkan yang lain mati karena diberikan logika 0 dan bit.2 akan menyala karena disampingnya diberi perintah PORTA.2=1. PORTA=0b00000010; PORTA.1=1; // pada perintah ini PORTA (bit.1) akan menyala karena diberi logika 1 sedangkan yang lain mati karena diberikan logika 0. PORTA=0b00000100; // pada perintah ini PORTA (bit.2) akan menyala karena diberi logika 1 sedangkan yang lain mati karena diberi logika 0. PORTA=0b00001000; // pada perintah ini PORTA (bit.3) akan menyala karena diberi logika 1 sedangkan yang lain mati karena diberi logika 0. PORTA=0b00010000; // pada perintah ini PORTA (bit.4) akan menyala karena diberi logika 1 sedangkan yang lain mati karena diberi logika 0. PORTA=0b00100000; // pada perintah ini PORTA (bit.5) akan menyala karena diberi logika 1 sedangkan yang lain mati karena diberi logika 0. PORTA=0b01000000; // pada perintah ini PORTA (bit.6) akan menyala karena diberi logika 1 sedangkan yang lain mati karena diberi logika 0. PORTA=0b10000000; // pada perintah ini PORTA (bit.7) akan menyala karena diberi logika 1 sedangkan yang lain mati karena diberi logika 0. delay_ms(1000); // memberikan waktu tunda selama 1 detik, delay ini diletakkan diantara setiap PORTA. 2. Apakah persamaan dan perbedaan PROGRAM LED1 dan PROGRAM LED2? Persamaannya adalah pada pemberian nilai pada pemberian nilai logikanya sama dan nyala LED juga sama sedangkan perbedaan yaitu terletak pada pemberian kode nilai pada program LED 1 menggunakan kode heksadesimal (0xnilai hekxa) sedangkan pada program led 2 pemberian nilai menggunakan kode biner (0bnilai biner).
  • 13. 3. Instruksi apa yang digunakan untuk mengeluarkan data ke LED? Intruksi yang digunakan untuk mengeluarkan data ke LED adalah PORTA data nilai sebagai contoh pada program LED 1 sebagai berikut: PORTA=0x0f; delay_ms(1000); PORTA=0xf0; delay_ms(1000); program diatas memberikan intruksi untuk menyalakan LED.0-LED.3 dengan selisih 1 detik. 4. Mengapa ada jeda waktu sekitar 1 detik antara tampilan LED yang pertama dengan yang berikutnya? Karena kita memberikan perintah delay pada listing program yaitu delay 1000 ms atau sekitar 1 detik. apabila program tersebut tidak diberikan delay atau jeda maka program yang selanjutnya tidak akan bekerja dan output atau nyala led hanya akan menampilkan program yang pertama diberikan. 7. KESIMPULAN Langka pertama dalam pemberian program pada microkontroler adalah menginisalisasi PORT, yaitu fungsinya untuk menentukan pengaturan fungsi PORT sebagai input atau output. Pada praktikum PORTA di inisialisasikan sebagai output yaitu dengan cara DDRA=FFH. Dalam pemberian nilai input kita dapat menggunakan kode digital yaitu kode heksadesimal dan biner. bila kita menggunkan kode heksimal maka harus diawali dengan 0x sedangkan kode biner menggunakan awalan 0b. Delay digunakan sebagai pemberian waktu tundaan artinya kita memberikan waktu tundaan sesuai dengan perintah tunda yang kita berikan dari satu program ke program selanjutnya. Pemberian nilai pada masing-masing bit port dapat dilakukan dengan cara mengset masing-masing bit dengan memberikan logika 1
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Lestari, Dyah.2012.PRAKTIKUM MIKROPROSESSOR DAN TEKNIK ANTARMUKA PTI-494 PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA. Malang.Universitas Negeri Malang. http://id.wikipedia.org/wiki/Diode_pancaran_cahaya