SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
1
KK-10 Asesmen Komunikasi Personal
Nama : Irfan Fathurrohman
NIM : 2208148
1. Apakah yang dimaksud dengan asesmen Komunikasi Personal?
Asesmen komunikasi personal merupakan salah satu contoh dari asesmen alternatif. Asesmen
komunikasi personal digunakan untuk memperoleh informasi penting tentang prestasi siswa
dengan cara berkomunikasi dengan siswa. Dalam hal ini, prestasi siswa tidak hanya meliputi
prestasi belajar semata tetapi juga prestasi siswa dalam proses pembelajaran. Asesmen komunikasi
personal dapat digunakan untuk menilai pengetahuan reasoning, keterampilan dan produk serta
afektif siswa.
2. Apakah tujuan dari Asesmen Komunikasi Personal?
[1] alat cek ganda asesmen lain, [2] memantau apakah kelas/individu berjalan sebagaimana
mestinya, [3] mendorong dan mengevaluasi penalaran dan pemecahan masalah siswa, dan [4]
menilai prestasi siswa dalam partisipasinya dalam diskusi kelas.
3. Target penilaian apakah yang dapat dinilai dengan Asesmen Komunikasi Personal?
a. Menilai pengetahuan
Pengetahuan dapat dinilai dengan komaunikasi personal tapi harus hati-hati. Kita dapat
bertanya kepada siswa untuk melihat apakah mereka menguasai materi melalui ingatan
dan/atau melalui penggunaan material acuan yang efktif.
b. Menilai reasoning
Penanya yang mahir dapat mengukur resoning siswa dan problem solving ketika proses
berpikir sedang berlangsung dan secara retrospektif, untuk menganalisis bagaimana siswa
memperoleh jalan keluarnya. Yang lebih menarik, adalah kita dapat menggunakan pertanyaan
proses untuk membantu siswa memahami dan meningkatkan reasoning mereka.
c. Menilai keterampilan dan produk
Untuk menilai keterampilan dan produk, kita dapat meminta siswa untuk “melakukan dan
membuat” sesuatu dan membandingkannya dengan kualitas standar yang telah ditetapkan
sebelumnya. Tapi untuk melakukan hal tersebut membutuhkan biaya yang besar dan waktu
yang lama. Untuk mengatsinya guru dapat berbicara dan bertanya kepada siswa beberapa
pertanyaan. Berdasarkan tingkat pencapaian yang tergambarkan dari jawaban siswa, guru
dapat memperkirakan kompetensinya. Jika dibandingkan, maka komunikasi personal
kualitasnya lebih rendah dari pada penilaian pencapaian yang nyata.
d. Menilai afektif
Kelebihan lain dari komunikasi personal sebagai assessmen adalah dapat menentukan arah
dan intensitas sikap, minat, nilai, atau motivasi siswa dengan cara bertanya kepada mereka.
Satu pola yang berkelanjutan dalam pertukaran pandangan antara guru dan siswa dapat
memberikan kontribusi dalam menciptakan lingkungan belajar yang sesuai. Kunci untuk
membuat komunikasi personal bekerja dalam menilai affect siswa adalah dengan
mempercayai dan membuka akses komunikasi. Jika siswa merasa nyaman untuk mengatakan
apa yang mereka pikirkan dan rasakan, maka mereka akan melakukannya.
2
4. Apa prinsip-prinsip penting yang perlu diperhatikan dalam Asesmen Komunikasi Personal?
Prinsip konteks yang penting untuk diperhatikan oleh penilai dalam menggunakan komunikasi
personal sebagai asesmen adalah :
a. Faktor pertimbangan lain. Hampir semua assessmen kelas yang menggunakan komunikasi
personal tidak tunduk pada verifikasi luar, maksudnya tidak seorangpun selain guru yang dapat
memeriksa apakah guru melakukan pekerjaan dengan baik
b. Bahasa yang umum Jika kita menilai menggunakan komunikasi personal, kita harus tahu
bagaimana menyampaikan maksud dalam bahasa dan kultur siswa. Ketika tidak ada
pemahaman, maka kesalahan pengukuran akan terjadi.
c. Kelancaran lisan yang cukup Kelancaran lisan ini tidak sama dengan bahasa yang umum, siswa
harus mampu mengekspresikan diri mereka secara fasih. Jika siswa tidak fasih maka akan
terjadi kesalahan interpretasi dan penarikan kesimpulan yang keliru.
d. Kepribadian siswa Siswa yang pemalu tidak dapat menunjukkan dengan baik prestasi mereka
jika menggunakan asesmen komunikasi personal. Untuk mengatasinya dapat dilaukan dengan
cara memasangkan siswa pemalu dengan siswa yang lainnya. Sedangkan siswa dengan
kepribadian yang sangat ramah dan agresif dapat mengelabui asesor dan menyamarkan prestasi
mereka yang sebenarnya.
e. Waktu yang memadai Jika penilaian dilakukan terhadap masing-masing siswa, waktu yang
digunakan harus dipertimbangkan. Ketika cakupan target yang akan dinilai sempit dan
siswanya sedikit, waktu tidaklah menjadi masalah. Satu atau dua pertanyaan mungkin cukup
untuk memberikan pandangan yang sekilas tentang pencapain. Akan tetapi jika target meluas
dan jumlah siswanya meningkat, waktu menjadi ukuran yang penting. Harus ada waktu yang
cukup untuk kita berinteraksi dengan siswa yang pencapainnya akan dinilai dan harus ada
waktu yang cukup dengan setiap siswa untuk memperoleh informasi pencapaian yang sesuai.
Jika waktu ini tidak tersedia, lebih baik menggunakan assessmen lain yang tidak membutuhkan
penilain satu persatu.
f. Keamanan lingkungan Komunikasi personal akan berjalan baik ketika siswa merasa belajar di
lingkungan yang aman. Salah satu cara untuk membuat siswa merasa berada di lingkungan
yang aman adalah dengan tidak mempermalukan siswa di depan umum karna kegagalannya.
Cara lainnya adalah memberikan kesempatan untuk belajar lebih dan tampil lagi kemudian
dengan perjanjian keberhasilan yang dicapai akan lebih baik.
g. Pemahaman siswa tentang pentingnya menunjukkan prestasi yang sebenarnya Personal
komunikasi bekerja dengan baik sebagai asesmen ketika siswa memahami bahwa guru
memerlukan jawaban yang jujur dan bukan mengira-ngira jawaban yang diinginkan guru.
h. Catatan yang akurat Karena tidak ada hasil yang nyata melalui asesmen komunikasi personal
maka catatan pencapaian dapat hilang. Jika siswa yang dinilai sedikit tidak akan menjadi
masalah karena guru masih dapat mengingatnya, tetapi jika jumlah siswa banyak, maka kita
membutuhkan alat penyimpanan pencapaian siswa seperti catatan atau alat perekam lainnya.
5. Apa sajakah bentuk/teknik penilaian untuk menilai Komunikasi Personal?
Komunikasi personal memiliki beberapa teknik yang dapat digunakan dalam asseamen, yaitu :
a. Membuat hubungan yang jelas dan kompleks antara strategi dan fokus pertanyaan pada
pengajaran.
b. Pertanyan yang sukar dapat diulang untuk menggali lebih dalam bagaimana pemikiran siswa.
c. Asesmen komunikasi personal dapat dilakukan secara spontan, memberikan keuntungan untuk
menilai dan mempertimbangkan pencapaian, yaitu ketika kita merasa perlu untuk memperoleh
informasi yang lebih tentang pemikiran siswa, kita dapat menggunakan kesempatan dengan
baik dan mengambil keuntungan dari kesempatan yang dapat diajarkan
3
d. Komunikasi personal hampir tidak terbatas kefleksibelannya dalam hal aplikasinya sebagai
asesmen kelas. Komunikasi personal dapat fokus pada nilai outcomes, penilaian mikroskopik
masing-masing siswa atau kelompok. Siswa dapat merespon dengan sukarela atau kita
menyuruhnya, interaksi dapat secara terbuka atau pribadi, dan pertanyaan dapat berasal dari
siswa atau guru.
e. Untuk pengguna assessmen komunikasi personal yang penuh perhatian, reaksi siswa yang
nonverbal dapat memberikan arti yang mendalam tentang pencapaian dan perasaan siswa
terhadap materi yang dipelajari.
6. Bagaimanakah mengembangkan perangkat penilaian Asesmen Komunikasi Personal?
Proses pelaksanaan di kelas, ada tiga tahapan yang dilakukan yaitu tahap persiapan, diskusi dan
proses asesmen, dan umpan balik. Dalam tahap persiapan dilakukan pembuatan indikator kegiatan
dan skornya. Tahap ini dapat dilakukan dengan curah pendapat tentang perilaku positif yang
memberikan sumbangan pada diskusi kelas yang produktif. Misalnya hasil curah pendapat tersebut
adalah
a. membuat konstribusi yang berkualitas tinggi yang sesuai dengan topik
b. mendengarkan secara intensif ketika yang lain memberikan konstribusi
c. bertindak untuk membawa temannya dalam diskusi
d. mengklarifikasi pertanyaan
e. tidak takut (berani) berdebat dan mempertahankannya
f. membuat pernyataan-pernyataannya jelas dan ringkas.
Selanjutnya siswa diminta mengidentifikasi tiga atau empat kecakapan interaksi tersebut yang
dinilai lebih penting untuk mencapai diskusi yang produktif dan memberinya skor dua (2). Sisanya
diseleksi kembali untuk menentukan kecakapan yang dianggap penting, tetapi tidak cukup penting
dibandingkan kelompok pertama dan memberinya skor satu (1). Siswa juga
diminta curah pendapat mengenai pola interaksi yang kontraproduktif dalam sebuah diskusi.
Misalnya dihasilkan perilaku kontraproduktif diantaranya
a. menyebabkan peserta diskusi lain tidak mengemukakan ide-idenya
b. tidak berpartisipasi
c. tidak mendengarkan dengan penuh perhatian
d. menginterupsi ketika yang lain berbicara
e. mendominasi dalam diskusi
f. memberikan konstribusi di luar topik
Seperti halnya pada perilaku produktif, siswa diminta menentukan prioritas diantara perilaku
kontraproduktif serta memberi skor dengan nilai poin minus dua (-2) dan minus satu (-1). Diskusi
dan Proses asesmen. Pada tahap ini siswa dibagi dalam dua kelompok secara random dan diberi
nama, misalnya satu kelompok diberi nama “innie”, yang lain diberi nama “outie”.
Para siswa duduk dalam lingkaran, outies duduk di sisi kanan innie partnernya, lembar skor di
pegang. Innies membaca sepenggal pada topic kontroversial (mungkin editorial suratkabar pada
isu politik) dan mendiskusikannya diantara mereka sendiri. Setiap waktu partnernya menunjukkan
satu dari perilaku yang didaftar pada lembar skor, outies mencatatnya (tally).
Nantinya hasil catatan dihitung untuk menemukan frekuensi kemunculan berbagai target, hasilnya
dikalikan dengan point untuk mengasilkan skor. Innies dan outies kemudian berganti peran.
Umpan balik – melalui komunikasi personal. Setelah diskusi, para partner bertemu untuk berbagi
dan mendiskusikan hasil. Tugasnya adalah membicarakan satu sama lain tentang kualitas dan
pengaruh konstribusinya kepada interaksi kelompok. Mereka mengindentifikasi perilaku positif
dan pola produktif sebagai cara untuk meningkatkan/perbaikan. Partner diminta memberikan
4
contoh-contoh khusus dari sesuatu hal-hal yang tampaknya untuk kerja baik dan tidak. Jika terjadi
misinterpretasi, peserta diberi kesempatan untuk menjelaskan apa mereka lakukan. Pendeknya,
partner memberikan umpan balik pada hasil, tidak hanya sebagai skor, tetapi sebagai komunikasi
personal mengenai asesmen dan hasilnya. Berikutnya, kelas secara keseluruhan mendiskusikan
implikasi aktivitas ini untuk mencapai tujuan-tujuan tanggungjawab sebagai peserta diskusi.
Ketika selesai dari aktivitas ini mereka berusaha untuk mematuhi/mengikuti teknik-teknik diskusi
yang baik.
e. Apa kekuatan dan kelemahan dalam teknik-teknik penilaian tersebut?
Kelebihan menggunakan komunikasi personal sebagai asesmen jika dibandingkan dengan bentuk
assesmen lainnya adalah :
a. Asesmen menggunakan komunikasi personal dapat dilakukan secara cepat dan efisien.
b. Koneksi yang cepat dapat terjadi antara asesmen dan pengajaran.
c. Metodenya fleksibel.
d. Asesmen dapat berupa respon nonverbal.
e. Suatu cara paling baik untuk membedakan orientasi dan kelebihan siswa yang berhubungan
dengan sikap, hobi, norma/kecenderungan motivasi dengan cara bertanya kepada siswa.
f. Adanya kejujuran antara siswa dan guru. Kekurangan penggunaan komunikasi personal
sebagai asesmen adalah :  Terkadang bermasalah dengan penyimpanan sampel.  Kurang
cocok untuk menilai keterampilan dan produk yang berupa hasil karya.
f. Bagaimanakah validitas dan realiabilitas perangkat penilaian Komunikasi Personal?
a. Validitas Isi (Content Validity)
Validitas isi menunjukkan sejauh mana pertanyaan, tugas atau butir dalam suatu tes atau
instrumen mampu mewakili secara keseluruhan dan proporsional perilaku sampel yang dikenai
tes tersebut. Validitas isi mengukur derajat kemampuan tes dalam mengukur cakupan substansi
elemen yang ingin diukur (Azwar, 1997:74). Validitas isi digunakan untuk mengukur
kemampuan belajar, hasil belajar atau prestasi belajar.
b. Validitas Konstruk (Construct Validity)
Validitas Konstruk adalah validitas yang mempermasalahkan seberapa jauh butir-butir tes
mampu mengukur apa yang benar-benar hendak diukur sesuai dengan konsep khusus atau
definisi konseptual yang telah ditetapkan. Validitas konstruk (construct) berkaitan dengan
fenomena dan objek yang abstrak, tetapi gejalanya dapat di amati dan dapat di ukur (Kusaeri,
2012:81).
Validitas Konstruk dapat digunakan untuk mengukur sikap, minat konsep diri, lokus kontrol,
gaya kepemimpinan, motivasi berprestasi, dan lain-lain, maupun yang sifatnya performa
maksimum seperti instrumen untuk mengukur bakat (tes bakat), inteligensi (kecerdasan
intelektual), kecerdasan, emosional dan lain-lain.

More Related Content

Similar to Komunikasi Personal Asesmen

PPT ASESMENT PEMBELAJARAN.pptx
PPT ASESMENT PEMBELAJARAN.pptxPPT ASESMENT PEMBELAJARAN.pptx
PPT ASESMENT PEMBELAJARAN.pptxermasuryani26
 
Identifikasi keragaman peserta didik
Identifikasi keragaman peserta didikIdentifikasi keragaman peserta didik
Identifikasi keragaman peserta didikTohir Haliwaza
 
proc_seminar_pgsd_2017_22.pdf
proc_seminar_pgsd_2017_22.pdfproc_seminar_pgsd_2017_22.pdf
proc_seminar_pgsd_2017_22.pdfRhemaSyalom
 
workshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi sma
workshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi smaworkshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi sma
workshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi smaari wibowo
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docxReniRafika1
 
1 PPT SEL.pptx
1 PPT SEL.pptx1 PPT SEL.pptx
1 PPT SEL.pptxarroelang
 
Skripsi PENGARUH EVALUASI PILIHAN GANDA TERHADAP MENTAL BELAJAR SISWA
Skripsi PENGARUH EVALUASI PILIHAN GANDA TERHADAP MENTAL BELAJAR SISWA Skripsi PENGARUH EVALUASI PILIHAN GANDA TERHADAP MENTAL BELAJAR SISWA
Skripsi PENGARUH EVALUASI PILIHAN GANDA TERHADAP MENTAL BELAJAR SISWA etto kono
 
Teknologi pendidikan posting
Teknologi pendidikan postingTeknologi pendidikan posting
Teknologi pendidikan postinglindaayuw
 
Makalah model pembelajaran pertemuan kelas
Makalah model pembelajaran pertemuan kelasMakalah model pembelajaran pertemuan kelas
Makalah model pembelajaran pertemuan kelasDee Deeka
 
PENERAPAN PARTISIPASI PADA METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACH...
PENERAPAN PARTISIPASI PADA METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACH...PENERAPAN PARTISIPASI PADA METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACH...
PENERAPAN PARTISIPASI PADA METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACH...Anggi Saputra
 
Delapan kompetensi dasar mengajar
Delapan kompetensi dasar mengajarDelapan kompetensi dasar mengajar
Delapan kompetensi dasar mengajarSyandra_RS
 
Uas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyahUas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyahRara Gndutzz
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docxLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docxayaropdebora8
 
Dina-Kompetensi Teknis Guru
Dina-Kompetensi Teknis GuruDina-Kompetensi Teknis Guru
Dina-Kompetensi Teknis GuruDina575992
 
Uas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyahUas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyahfatleo
 
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)elissugiharti1
 

Similar to Komunikasi Personal Asesmen (20)

PPT ASESMENT PEMBELAJARAN.pptx
PPT ASESMENT PEMBELAJARAN.pptxPPT ASESMENT PEMBELAJARAN.pptx
PPT ASESMENT PEMBELAJARAN.pptx
 
Identifikasi keragaman peserta didik
Identifikasi keragaman peserta didikIdentifikasi keragaman peserta didik
Identifikasi keragaman peserta didik
 
proc_seminar_pgsd_2017_22.pdf
proc_seminar_pgsd_2017_22.pdfproc_seminar_pgsd_2017_22.pdf
proc_seminar_pgsd_2017_22.pdf
 
workshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi sma
workshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi smaworkshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi sma
workshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi sma
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
 
1 PPT SEL.pptx
1 PPT SEL.pptx1 PPT SEL.pptx
1 PPT SEL.pptx
 
Skripsi PENGARUH EVALUASI PILIHAN GANDA TERHADAP MENTAL BELAJAR SISWA
Skripsi PENGARUH EVALUASI PILIHAN GANDA TERHADAP MENTAL BELAJAR SISWA Skripsi PENGARUH EVALUASI PILIHAN GANDA TERHADAP MENTAL BELAJAR SISWA
Skripsi PENGARUH EVALUASI PILIHAN GANDA TERHADAP MENTAL BELAJAR SISWA
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Teknologi pendidikan posting
Teknologi pendidikan postingTeknologi pendidikan posting
Teknologi pendidikan posting
 
Media Pembelajaran
Media PembelajaranMedia Pembelajaran
Media Pembelajaran
 
Pembelajaran pakem
Pembelajaran pakemPembelajaran pakem
Pembelajaran pakem
 
Makalah model pembelajaran pertemuan kelas
Makalah model pembelajaran pertemuan kelasMakalah model pembelajaran pertemuan kelas
Makalah model pembelajaran pertemuan kelas
 
PENERAPAN PARTISIPASI PADA METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACH...
PENERAPAN PARTISIPASI PADA METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACH...PENERAPAN PARTISIPASI PADA METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACH...
PENERAPAN PARTISIPASI PADA METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACH...
 
Delapan kompetensi dasar mengajar
Delapan kompetensi dasar mengajarDelapan kompetensi dasar mengajar
Delapan kompetensi dasar mengajar
 
Ptk ips
Ptk ipsPtk ips
Ptk ips
 
Uas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyahUas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyah
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docxLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
 
Dina-Kompetensi Teknis Guru
Dina-Kompetensi Teknis GuruDina-Kompetensi Teknis Guru
Dina-Kompetensi Teknis Guru
 
Uas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyahUas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyah
 
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
 

Recently uploaded

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Komunikasi Personal Asesmen

  • 1. 1 KK-10 Asesmen Komunikasi Personal Nama : Irfan Fathurrohman NIM : 2208148 1. Apakah yang dimaksud dengan asesmen Komunikasi Personal? Asesmen komunikasi personal merupakan salah satu contoh dari asesmen alternatif. Asesmen komunikasi personal digunakan untuk memperoleh informasi penting tentang prestasi siswa dengan cara berkomunikasi dengan siswa. Dalam hal ini, prestasi siswa tidak hanya meliputi prestasi belajar semata tetapi juga prestasi siswa dalam proses pembelajaran. Asesmen komunikasi personal dapat digunakan untuk menilai pengetahuan reasoning, keterampilan dan produk serta afektif siswa. 2. Apakah tujuan dari Asesmen Komunikasi Personal? [1] alat cek ganda asesmen lain, [2] memantau apakah kelas/individu berjalan sebagaimana mestinya, [3] mendorong dan mengevaluasi penalaran dan pemecahan masalah siswa, dan [4] menilai prestasi siswa dalam partisipasinya dalam diskusi kelas. 3. Target penilaian apakah yang dapat dinilai dengan Asesmen Komunikasi Personal? a. Menilai pengetahuan Pengetahuan dapat dinilai dengan komaunikasi personal tapi harus hati-hati. Kita dapat bertanya kepada siswa untuk melihat apakah mereka menguasai materi melalui ingatan dan/atau melalui penggunaan material acuan yang efktif. b. Menilai reasoning Penanya yang mahir dapat mengukur resoning siswa dan problem solving ketika proses berpikir sedang berlangsung dan secara retrospektif, untuk menganalisis bagaimana siswa memperoleh jalan keluarnya. Yang lebih menarik, adalah kita dapat menggunakan pertanyaan proses untuk membantu siswa memahami dan meningkatkan reasoning mereka. c. Menilai keterampilan dan produk Untuk menilai keterampilan dan produk, kita dapat meminta siswa untuk “melakukan dan membuat” sesuatu dan membandingkannya dengan kualitas standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Tapi untuk melakukan hal tersebut membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang lama. Untuk mengatsinya guru dapat berbicara dan bertanya kepada siswa beberapa pertanyaan. Berdasarkan tingkat pencapaian yang tergambarkan dari jawaban siswa, guru dapat memperkirakan kompetensinya. Jika dibandingkan, maka komunikasi personal kualitasnya lebih rendah dari pada penilaian pencapaian yang nyata. d. Menilai afektif Kelebihan lain dari komunikasi personal sebagai assessmen adalah dapat menentukan arah dan intensitas sikap, minat, nilai, atau motivasi siswa dengan cara bertanya kepada mereka. Satu pola yang berkelanjutan dalam pertukaran pandangan antara guru dan siswa dapat memberikan kontribusi dalam menciptakan lingkungan belajar yang sesuai. Kunci untuk membuat komunikasi personal bekerja dalam menilai affect siswa adalah dengan mempercayai dan membuka akses komunikasi. Jika siswa merasa nyaman untuk mengatakan apa yang mereka pikirkan dan rasakan, maka mereka akan melakukannya.
  • 2. 2 4. Apa prinsip-prinsip penting yang perlu diperhatikan dalam Asesmen Komunikasi Personal? Prinsip konteks yang penting untuk diperhatikan oleh penilai dalam menggunakan komunikasi personal sebagai asesmen adalah : a. Faktor pertimbangan lain. Hampir semua assessmen kelas yang menggunakan komunikasi personal tidak tunduk pada verifikasi luar, maksudnya tidak seorangpun selain guru yang dapat memeriksa apakah guru melakukan pekerjaan dengan baik b. Bahasa yang umum Jika kita menilai menggunakan komunikasi personal, kita harus tahu bagaimana menyampaikan maksud dalam bahasa dan kultur siswa. Ketika tidak ada pemahaman, maka kesalahan pengukuran akan terjadi. c. Kelancaran lisan yang cukup Kelancaran lisan ini tidak sama dengan bahasa yang umum, siswa harus mampu mengekspresikan diri mereka secara fasih. Jika siswa tidak fasih maka akan terjadi kesalahan interpretasi dan penarikan kesimpulan yang keliru. d. Kepribadian siswa Siswa yang pemalu tidak dapat menunjukkan dengan baik prestasi mereka jika menggunakan asesmen komunikasi personal. Untuk mengatasinya dapat dilaukan dengan cara memasangkan siswa pemalu dengan siswa yang lainnya. Sedangkan siswa dengan kepribadian yang sangat ramah dan agresif dapat mengelabui asesor dan menyamarkan prestasi mereka yang sebenarnya. e. Waktu yang memadai Jika penilaian dilakukan terhadap masing-masing siswa, waktu yang digunakan harus dipertimbangkan. Ketika cakupan target yang akan dinilai sempit dan siswanya sedikit, waktu tidaklah menjadi masalah. Satu atau dua pertanyaan mungkin cukup untuk memberikan pandangan yang sekilas tentang pencapain. Akan tetapi jika target meluas dan jumlah siswanya meningkat, waktu menjadi ukuran yang penting. Harus ada waktu yang cukup untuk kita berinteraksi dengan siswa yang pencapainnya akan dinilai dan harus ada waktu yang cukup dengan setiap siswa untuk memperoleh informasi pencapaian yang sesuai. Jika waktu ini tidak tersedia, lebih baik menggunakan assessmen lain yang tidak membutuhkan penilain satu persatu. f. Keamanan lingkungan Komunikasi personal akan berjalan baik ketika siswa merasa belajar di lingkungan yang aman. Salah satu cara untuk membuat siswa merasa berada di lingkungan yang aman adalah dengan tidak mempermalukan siswa di depan umum karna kegagalannya. Cara lainnya adalah memberikan kesempatan untuk belajar lebih dan tampil lagi kemudian dengan perjanjian keberhasilan yang dicapai akan lebih baik. g. Pemahaman siswa tentang pentingnya menunjukkan prestasi yang sebenarnya Personal komunikasi bekerja dengan baik sebagai asesmen ketika siswa memahami bahwa guru memerlukan jawaban yang jujur dan bukan mengira-ngira jawaban yang diinginkan guru. h. Catatan yang akurat Karena tidak ada hasil yang nyata melalui asesmen komunikasi personal maka catatan pencapaian dapat hilang. Jika siswa yang dinilai sedikit tidak akan menjadi masalah karena guru masih dapat mengingatnya, tetapi jika jumlah siswa banyak, maka kita membutuhkan alat penyimpanan pencapaian siswa seperti catatan atau alat perekam lainnya. 5. Apa sajakah bentuk/teknik penilaian untuk menilai Komunikasi Personal? Komunikasi personal memiliki beberapa teknik yang dapat digunakan dalam asseamen, yaitu : a. Membuat hubungan yang jelas dan kompleks antara strategi dan fokus pertanyaan pada pengajaran. b. Pertanyan yang sukar dapat diulang untuk menggali lebih dalam bagaimana pemikiran siswa. c. Asesmen komunikasi personal dapat dilakukan secara spontan, memberikan keuntungan untuk menilai dan mempertimbangkan pencapaian, yaitu ketika kita merasa perlu untuk memperoleh informasi yang lebih tentang pemikiran siswa, kita dapat menggunakan kesempatan dengan baik dan mengambil keuntungan dari kesempatan yang dapat diajarkan
  • 3. 3 d. Komunikasi personal hampir tidak terbatas kefleksibelannya dalam hal aplikasinya sebagai asesmen kelas. Komunikasi personal dapat fokus pada nilai outcomes, penilaian mikroskopik masing-masing siswa atau kelompok. Siswa dapat merespon dengan sukarela atau kita menyuruhnya, interaksi dapat secara terbuka atau pribadi, dan pertanyaan dapat berasal dari siswa atau guru. e. Untuk pengguna assessmen komunikasi personal yang penuh perhatian, reaksi siswa yang nonverbal dapat memberikan arti yang mendalam tentang pencapaian dan perasaan siswa terhadap materi yang dipelajari. 6. Bagaimanakah mengembangkan perangkat penilaian Asesmen Komunikasi Personal? Proses pelaksanaan di kelas, ada tiga tahapan yang dilakukan yaitu tahap persiapan, diskusi dan proses asesmen, dan umpan balik. Dalam tahap persiapan dilakukan pembuatan indikator kegiatan dan skornya. Tahap ini dapat dilakukan dengan curah pendapat tentang perilaku positif yang memberikan sumbangan pada diskusi kelas yang produktif. Misalnya hasil curah pendapat tersebut adalah a. membuat konstribusi yang berkualitas tinggi yang sesuai dengan topik b. mendengarkan secara intensif ketika yang lain memberikan konstribusi c. bertindak untuk membawa temannya dalam diskusi d. mengklarifikasi pertanyaan e. tidak takut (berani) berdebat dan mempertahankannya f. membuat pernyataan-pernyataannya jelas dan ringkas. Selanjutnya siswa diminta mengidentifikasi tiga atau empat kecakapan interaksi tersebut yang dinilai lebih penting untuk mencapai diskusi yang produktif dan memberinya skor dua (2). Sisanya diseleksi kembali untuk menentukan kecakapan yang dianggap penting, tetapi tidak cukup penting dibandingkan kelompok pertama dan memberinya skor satu (1). Siswa juga diminta curah pendapat mengenai pola interaksi yang kontraproduktif dalam sebuah diskusi. Misalnya dihasilkan perilaku kontraproduktif diantaranya a. menyebabkan peserta diskusi lain tidak mengemukakan ide-idenya b. tidak berpartisipasi c. tidak mendengarkan dengan penuh perhatian d. menginterupsi ketika yang lain berbicara e. mendominasi dalam diskusi f. memberikan konstribusi di luar topik Seperti halnya pada perilaku produktif, siswa diminta menentukan prioritas diantara perilaku kontraproduktif serta memberi skor dengan nilai poin minus dua (-2) dan minus satu (-1). Diskusi dan Proses asesmen. Pada tahap ini siswa dibagi dalam dua kelompok secara random dan diberi nama, misalnya satu kelompok diberi nama “innie”, yang lain diberi nama “outie”. Para siswa duduk dalam lingkaran, outies duduk di sisi kanan innie partnernya, lembar skor di pegang. Innies membaca sepenggal pada topic kontroversial (mungkin editorial suratkabar pada isu politik) dan mendiskusikannya diantara mereka sendiri. Setiap waktu partnernya menunjukkan satu dari perilaku yang didaftar pada lembar skor, outies mencatatnya (tally). Nantinya hasil catatan dihitung untuk menemukan frekuensi kemunculan berbagai target, hasilnya dikalikan dengan point untuk mengasilkan skor. Innies dan outies kemudian berganti peran. Umpan balik – melalui komunikasi personal. Setelah diskusi, para partner bertemu untuk berbagi dan mendiskusikan hasil. Tugasnya adalah membicarakan satu sama lain tentang kualitas dan pengaruh konstribusinya kepada interaksi kelompok. Mereka mengindentifikasi perilaku positif dan pola produktif sebagai cara untuk meningkatkan/perbaikan. Partner diminta memberikan
  • 4. 4 contoh-contoh khusus dari sesuatu hal-hal yang tampaknya untuk kerja baik dan tidak. Jika terjadi misinterpretasi, peserta diberi kesempatan untuk menjelaskan apa mereka lakukan. Pendeknya, partner memberikan umpan balik pada hasil, tidak hanya sebagai skor, tetapi sebagai komunikasi personal mengenai asesmen dan hasilnya. Berikutnya, kelas secara keseluruhan mendiskusikan implikasi aktivitas ini untuk mencapai tujuan-tujuan tanggungjawab sebagai peserta diskusi. Ketika selesai dari aktivitas ini mereka berusaha untuk mematuhi/mengikuti teknik-teknik diskusi yang baik. e. Apa kekuatan dan kelemahan dalam teknik-teknik penilaian tersebut? Kelebihan menggunakan komunikasi personal sebagai asesmen jika dibandingkan dengan bentuk assesmen lainnya adalah : a. Asesmen menggunakan komunikasi personal dapat dilakukan secara cepat dan efisien. b. Koneksi yang cepat dapat terjadi antara asesmen dan pengajaran. c. Metodenya fleksibel. d. Asesmen dapat berupa respon nonverbal. e. Suatu cara paling baik untuk membedakan orientasi dan kelebihan siswa yang berhubungan dengan sikap, hobi, norma/kecenderungan motivasi dengan cara bertanya kepada siswa. f. Adanya kejujuran antara siswa dan guru. Kekurangan penggunaan komunikasi personal sebagai asesmen adalah :  Terkadang bermasalah dengan penyimpanan sampel.  Kurang cocok untuk menilai keterampilan dan produk yang berupa hasil karya. f. Bagaimanakah validitas dan realiabilitas perangkat penilaian Komunikasi Personal? a. Validitas Isi (Content Validity) Validitas isi menunjukkan sejauh mana pertanyaan, tugas atau butir dalam suatu tes atau instrumen mampu mewakili secara keseluruhan dan proporsional perilaku sampel yang dikenai tes tersebut. Validitas isi mengukur derajat kemampuan tes dalam mengukur cakupan substansi elemen yang ingin diukur (Azwar, 1997:74). Validitas isi digunakan untuk mengukur kemampuan belajar, hasil belajar atau prestasi belajar. b. Validitas Konstruk (Construct Validity) Validitas Konstruk adalah validitas yang mempermasalahkan seberapa jauh butir-butir tes mampu mengukur apa yang benar-benar hendak diukur sesuai dengan konsep khusus atau definisi konseptual yang telah ditetapkan. Validitas konstruk (construct) berkaitan dengan fenomena dan objek yang abstrak, tetapi gejalanya dapat di amati dan dapat di ukur (Kusaeri, 2012:81). Validitas Konstruk dapat digunakan untuk mengukur sikap, minat konsep diri, lokus kontrol, gaya kepemimpinan, motivasi berprestasi, dan lain-lain, maupun yang sifatnya performa maksimum seperti instrumen untuk mengukur bakat (tes bakat), inteligensi (kecerdasan intelektual), kecerdasan, emosional dan lain-lain.