1. Pembelajaran terintegrasi bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak dengan membuat pengetahuan dan kemampuan anak menjadi lebih berkembang dan bermakna;
2. Pembelajaran terintegrasi menyatukan berbagai bidang studi dalam satu kegiatan belajar sehingga pengalaman dan kegiatan belajar menjadi lebih relevan bagi perkembangan anak;
3. Evaluasi pembelajaran terintegrasi kurang mudah dilakukan k
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Pendekatan Pembelajaran IPA di SD_Modul 7_Evaluasi Proses dan Hasil Belajar IPA.pptx
1. OLEH KELOMPOK 1
1. Theresia Ratna Widyasari
2. Widati
3. Uswatun Chasanah
4. Bisa Rahmanta
5. Sakhirin
2. Kegiatan Belajar 1
Evaluasi Pendidikan di SD, Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan
Prinsip Evaluasi
Penilaian berarti pengukuran keberhasilan seseorang baik dalam
proses pembelajaran maupun keberhasilan pembelajaran.
Yang diukur tidak hanya materi yang dikuasainnya tetapi juga
dampak materi itu terhadap jenjang proses berfikir, jenjang
pengembangan kepribadian dan jenjang kemampuan ketrampilan.
Dalam KTSP evaluasi bertujuan untuk mengetahui kemajian
belajar siswa, untuk keperluan perbaikan dan peningkatan
kegiatan belajar siswa dan untuk memperoleh umpan balik bagi
perbaikan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
3. Untuk mengukur diperlukan alat ukur atau tes. Alat ukur untuk
kemampuan kognitif berbeda dengan kemampuan afektif serta
kemampuan psikomotor. Selanjutnya alat ukur untuk setiap
jenjang walaupun ranahnya sama akan berbeda pula.
Evaluasi proses adalah pelaksanaan pengukuran yang
bertujuan untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran
sudah tercapai, jika sudah kegiatan selanjutnya bisa
dilanjutkan. Sebaliknya jika tujuan belum dikuasai atau
dicapai, pendidik harus berupaya untuk mencapai tujuan
tersebut dengan melaksanakan berbagai alternatif
pembelajaran.
4. Evaluasi proses sebaiknya dilakukan tertulis agar semua
peserta mendapat kesempatan yang sama mengemukakan
jawaban. Namun dengan cara-cara yang diatur secara hati-
hati, evaluasi proses sesekaali dapat dilakukan dengan cara
lisan. Pelaksanaan evaluasi proses dilakukan secara terus
menerus dan berkesinambungan akan meningkatkan daya
serep peserta didik.
Tingkat penguasaan hasil belajar peserta didik akan lebih
akurat (tepat) pengukurannya kalau tes hasil belajarnya
dilakukan lebih sering.
Pendidik, terasuk orang tua, dalam kegiatannya berkewajiban
untuk mengembangkan ketiga ranah tujuan pendidikan melalui
mencari pelajaran yang disampaikan.
5. Kegiatan Belajar 2
Evaluasi Proses Belajar IPA di SD
1. Memahami konsep-lomsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari
2. Memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan, gagasan tentang
alam sekitar.
3. Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta kejadian
dilingkungan sekitar.
4. Bersikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung jawab,
bekerjasama dan mandiri.
5. Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari
6. Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan suatu
masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
7. Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar,sehingga mempunyai
kesadaran dan keagungan terhadap Tuhan YME.
A. Tujuan Evaluasi Proses Belajar IPA di SD
6. Evaluasi proses bermaksud untuk untuk mendapatkan informasi
sejauhmana kegiatan pembelajaran membawa pengaruh kepada
peserta didik.
B. Pengertian Evaluasi Proses Belajar IPA
C. Alat Evaluasi Proses Belajar IPA di SD
1. Alat evaluasi yang mengukur kognitif
2. Alat evaluasi untuk menentukan kualitas hati nurani dan
3. Alat evaluasi untuk mengukur kemampuan ketrampilan. Terdiri dari:
a. Ketrampilan menggunakan tangan
b. Ketrampilan menggunakan indra penglihatan
c. Ketrampilan menggunakan indra pengecap
d. Ketrampilan menggunakan indra pencium
7. D. Caea Menyusun Alat Evaluasi Proses Belajar IPA
a. Cara Menyusun Alat Evaluasi untuk Mengukur Kemampuan Kognitif Selama
Proses Bembelajaran.
Sesuaikan dengan tujuan pembelajaran
Menententukan indikator
Pertanyaan dapat dibuat tertulis
Soal dapat dibuat soal objektif atau uraian.
1. Ranah Kognitif
• Membuat pertanyaan yang yang dapat ditanyakan secara lisan atau
disampaikan secara tertulis.
• Soal dapat dibuat obentuk objeltif atau bentuk uraian.
2. Ranah Psikomotor
• Rinci kataerampilan yang akan diukur.
• Membuat alat observasi keterampilan
8. 3. Ranah Afeaktif
• Membuat undikator kepribadian.
• Membuat alat observasi kepribadian.
9. Kegiatan Belajar 3
Evaluasi Hasil Belajar IPA di SD
Pengukuran kemampuan peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran meliputi kemampuan berfikir (kognitif, C), kemampuan
ketrampilan (psikomotor, P), dan kualitas kepribadian (afektif, A). Untuk
mengukur kemampuan tersebut dibutuhkan alat ukur yang dapat
dipercaya, yaitu memiliki
1. Validitas
2. Keseimbangan sesuai dengan materi yang dipelajari
3. Daya pembeda yang minimal cukup
4. Objektifitasnya tinggi
5. Reabilitas yang tinggi
10. Dalam pembuatan soal yang baik harus diperhatikan KISI-KISI tes,
karena kisi-kisi telah mencakup pokok/sub bahasan dan waktu
pembelajaran.
1. Tes evaluasi hasil belajar ranah kognitif lebih menitik beratkan pada
pemahaman siswa pada pokok pembelajaran IPA, dalam hal ini
menghafal rumus-rumus atau materi.
2. Tes evaluasi hasil belajar ranah kognitif adalah evaluasi ketrampilan
siswa dalam menggunakan dan merancang alat-alat IPA.
3. Nilai hasil pembelajaran ranah afektif adalah menitik beratkan pada
sikap peserta didik dalam keseharian di sekolah.
11.
12. Tujuan: Memperbaiki kualitas pendidikan anak, di mana
kemampuan dan pengetahuan anak didik menjadi lebih
berkembang dan lebih bermakna.
2. Tujuan dan Prinsip Pembelajaran Terintegrasi
Karakteristik:
1. Bersifat holistik
2. Berpusat pada anak didik
3. Memberikan layanan langsung kepada anak didik
4. Pemisahan topik materi atau bidang studi tidak begitu jelas
5. Menyajikan konsep-konsep dari berbagai topik materi atau
bidang studi dalam sebuah pembelajaran
6. Hasil pembelajaran dapat mendorong perkembangan anak
lebih lanjut dengan meniat dan keburtuhannya.
13. 3. Model-mdel Pembelajaran Terintegrasi
1. Model dalam satu disiplin ilmu, meliputi model fragmented
connected dan nested.
2. Model antar disiplin ilmu, meliputi model scquenced,
shared, webbed, threaded dan integrated.
3. Model lintas lingkup pembelajar yang mencakup model
immersed dan networked
14. Memperbaiki kualitas pendidikan anak, di mana kemampuan dan
pengetahuan anak didik menjadi lebih berkembang dan lebih
bermakna.
pengalaman dan kegiatan yang dilakukan siswa relevan dengan
tingkat perkembangan anak.
kegiatan yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan anak
kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak sehingga hasil belajar
lebih bertahan lebih lama.
dapat menumbuhkembangkan keterampilan berpikir anak.
dapat menumbuhkembangkan keterampilan sosial anak (kerjasama,
toleransi dan respek terhadap gagasan orang lain)
3. Kelebihan dan Keterbatasan Pembelajaran Terinetrasi
Kelebihan
15. Memperbaiki kualitas pendidikan anak, di mana kemampuan dan
pengetahuan anak didik menjadi lebih berkembang dan lebih
bermakna.
Kita agak kesulitan untuk mengevaluasi materi yang disampaikan.
kurang efektif dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan
yang dituntut dalam kurikulum
konsep pembelajaran tidak dikuasai benar oleh guru, ada
kecenderungan menyajikan materi pengetahuan yang dangkal.
Keterbatasan
16. Kegiatan Belajar 2
Merancang Pembelajaran Sains Terintegrasi
1. Pemahaman peserta didik terhadap topik lebih bermakna
2. Pengembangan keterampilan proses lebih baik
3. Menghindari penyajian materi yang berulang
4. Memungkinkan penghematan
5. Pembelajaran akan lebih menarik dan menantang
A. Mengapa perlu inter dan intra disiplin ilmu dalam pembelajaran
17. 1. Pemahaman peserta didik terhadap topik lebih bermakna
2. Pengembangan keterampilan proses lebih baik
3. Menghindari penyajian materi yang berulang
4. Memungkinkan penghematan
5. Pembelajaran akan lebih menarik dan menantang
B. Mengapa perlu inter dan intra disiplin ilmu dalam pembelajaran
18. Pembelajaran diupusatkan pada siswa dengan memperhatikan
keragaman siswa dan bertujuan agar siswa memiliki
pemahaman sains, teknologi, lingkungan, dan masyarakat yang
mendukung pengembangan kognitif; mempinyai sikap bahwa
sains, teknologi, lingkungan, dan masyarakat menarik dan
bermanfaat; menggunakan pemahaman sains dan teknologi
untuk diterapkan di lingkungan alam dan sosialnya.
Prosedurnya meliputi:
1. Pendekatan Sain-Lingkungan-Teknologi-Masyarakat
1. Curah pendapat tentang suatu topik,
2. Mendefinisikan fenomena tertentu,
19. Kegiatan Belajar 2
Penerapan Pendekatan dalam
Pembelajaran IPA SD
Menggunakan lingkungan sebagai sumber
belajar, untuk mengembangkan kebiasaan
dalam menggunakan dan memperlakukan
lingkungan secara bijaksana dengan memahami
factor politis, ekonomis, sosial-budaya,
ekologis, mengembangkan sikap dan perilakun
peduli dan mencintai lingkungan, dan
mengembangkan keterampilan untuk meneliti
lingkungan.
1. Pendekatan Lingklungan
20. A. Tahap Sensori Motor
Kecerdasan motorik (gerak)
Benda ada bila tampak
Tak ada bahasa pada tahap awal
B. Tahap Pre operasional
Berpikir egosentris
Didominasi oleh persepsi
Intuisi lbh banyak drpd pikiran logis
Belum cepat melakukan konservasi
21. C. Tahap Kongkret Operasional (7-11 th)
Berpikir tentang hal nyata
Konservasi logika tentang kelas dan hubungan
tentang angka
D. Tahap Formal Operasional (12-14,15 th)
Pemikiran yang sudah lengkap
Pemikiran proporsional
Mengatasi hipotesis
Munculnya idealisme
22. Menurut Piaget, perkembangan kognitif mempunyai empat aspek, yaitu
1) Kematangan, sebagai hasil perkembangan susunan syaraf;
2) Pengalaman, yaitu hubungan timbal balik antara orgnisme dengan
dunianya;
3) Interaksi social, yaitu pengaruh-pengaruh yang diperoleh dalam
hubungannya dengan lingkungan social, dan
4) Ekullibrasi, yaitu adanya kemampuan atau system mengatur dalam diri
organisme agar dia selalu mampu mempertahankan keseimbangan dan
penyesuaian diri terhadap lingkungannya.
23. Tiga (3) hal yang perlu perhatikan dalam
merancang pembelajaran :
1. Seluruh siswa melalui tahapan yang sama
secara berurutan
2. Anak akan memiliki tanggapan yang
berbeda terhadap suatu benda/kejadian/
fenomena.
3. Kegiatan fisik saja tidak cukup menjamin
perkembangan mental anak
24. Model Bruner dan penerapannya dalam
pembelajaran IPA
Model belajar Bruner dikenal dengan model belajar
penemuan (discovery)
Belajar merupakan kegiatan pengolahan informasi,
yang memberikan kesempatan siswanya menemukan
sendiri informasi atau konsep yang diinginkannya.
Guru berperan sebagai guide (penuntun)
Menggunakan objek belajar nyata
25. Ciri utama pembelajaran penemuan :
1. Melibatkan peran aktif siswa sebagai subjek belajar
2. Guru berperan sebagai guide
3. Menggunakan objek pembelajaran yang nyata
26. Teori belajar Gagne dan Penerapannya
dalam Pembelajaran IPA
Belajar merupakan proses yang memungkinkan untuk mengubah tingkah
laku cukup cepat, serta perubahannya bersifat relatif tetap.
Ciri belajar :
1. Proses yg dapat dilakukan oleh manusia
2. Terjadi interaksi antara pebelajar dg lingkungan
3. Belajar telah berlangsung bila terjadi perubahan tingkah laku
27. 8 Langkah pembelajaran menurut Gagne
1. Mengaktifkan motivasi
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Mengarahkan perhatian
4. Merangsang ingatan
5. Menyediakan bimbingan belajar
6. Membantu transfer belajar
7. Memperlihatkan perbuatan
8. Memberikan umpan balik
28. Hasil Belajar menurut Gagne
1. Informasi verbal
2. Ketrampilan intektual
Diskriminasi
Konsep-konsep kongkret
Konsep terdefinisi
Aturan-aturan
3. Strategi-strategi kognitif
4. Sikap-Sikap
5. Ketrampilan motorik
29. Teori Ausubel dalam Pembelajaran IPA di
SD
Lebih dikenal dengan teori pembelajaran bermakna
Proses belajar yang mengaitkan antara informasi yang
baru dengan konsep-konsep relevan yang ada pada
struktur kognitif seseorang.
Sebagai pembanding : (teori belajar penerimaan, belajar
penemuan, belajar hapalan, belajar bermakna)
30. Prinsip dalam pembelajaran bermakna :
1. Deferensiasi Progresif
Konsep diajarkan dari konsep yang bersifat
umum ke konsep yang khusus
2. Rekonsiliasi Integratif
Konsep perlu diintegrasikan dengan
disesuaikan dengan konsep-konsep yang telah
dipelajari.