Mission : Sesuatu yang kita emban, pengemban mission = misionaris = juru dakwah
Mission HMI : Mewujudkan tujuan HMI
Mission HMI di awal kelahirannya: (1) mempertahankan Negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia, dan (2) menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam.
Mission HMI saat ini = Tujuan HMI saat ini : Terbinanya Insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam serta bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.
2. Pengertian Dasar Mission
Mission : Sesuatu yang kita emban, pengemban mission
= misionaris = juru dakwah
Mission HMI : Mewujudkan tujuan HMI
Mission HMI di awal kelahirannya: (1) mempertahankan
Negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat
rakyat Indonesia, dan (2) menegakkan dan
mengembangkan ajaran agama Islam.
Mission HMI saat ini = Tujuan HMI saat ini : Terbinanya
Insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan
Islam serta bertanggung jawab atas terwujudnya
masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.
Implementasi mission menuntut adanya strategi dan
taktik serta instrumen (SDM, kekuasaan, & finansial)
3. Spirit Misi HMI
Spirit Misi HMI adalah spirit trilogi misi Islam,
yaitu :
“Hendaknya diantara kamu ada umat yang
melakukan da’wah ila al khair, amar makruf dan
nahi mungkar, dan mereka itulah orang-orang
yang bahagia/beruntung (Q.S. 3: 104)”
Al khair = “kebajikan universal”
Al makruf = “yang telah diketahui” (sebagai
benar, hukum/kebaikan)
Al munkar = “yang diingkari” (oleh hati nurani)
4. Mission HMI
Pengertian Dasar
Mission HMI
Kontekstualisasi
Mission HMI
Modal Dasar
Mission HMI
Evaluasi dan
Reaktualisasi
Mission HMI
Model Alur Kerja Mission HMI
5. Mission HMI Equivalent Mission Islam Masuk
Bumi Nusantara (1)
Islam masuk ke bumi nusantara sekitar tahun
1200. Masuknya Islam ke bumi nusantara memiliki
makna yang sangat penting bagi penduduk bumi
nusantara. Karena pada periode itu Islam sedang
mengalami puncak kejayaan sebagai suatu
peradaban dan bahkan pemimpin peradaban
dunia. Pada masa-masa itu (abad ke-5 s.d. 7 H),
hidup pemikir-pemikir besar dunia (Islam), seperti
Ibn Sina (wafat 428 H/1037 M), Al Ghazali (wafat
505 H/1111 M), Ibn Rusyd (wafat 594 H/1198 M),
dan Ibn Taymiyyah (wafat 728 H/1328 M).
6. Mission HMI Equivalent Mission Islam Masuk
Bumi Nusantara (2)
Peranan Islam untuk memodernkan penduduk
bumi nusantara sempat terinterupsi selama 3,5
abad (1596-1942 M) ketika bumi nusantara dijajah
oleh Belanda.
Pada masa itu, penduduk bumi nusantara yang
mayoritasnya telah muslim kehilangan kekuasaan
baik secara ekonomi maupun politik sehingga
tidak dapat dengan leluasa menjalankan misinya,
yakni memodernkan penduduk bumi nusantara.
Kondisi ini dipersulit dengan kemunduran
peradaban dunia Islam pada umumnya sejak abad
ke-15 M.
7. Mission HMI Equivalent Mission Islam Masuk
Bumi Nusantara (3)
Ikhtiar untuk merebut kembali kekuasaan ekonomi dan
politik baru dapat dilakukan secara signifikan pada awal
abad ke-20 ketika mulai muncul kaum intelegensia
muslim sebagai produk pendidikan pemerintah kolonial
Belanda yang dikenal dengan politik etis pada akhir
abad ke-19 M.
Ikhtiar merebut kekuasaan ekonomi dan politik
tersebut memunculkan gerakan nasionalisme Indonesia
yang menginginkan kemerdekaan Indonesia dari
Belanda. Peranan Islam dalam kelahiran nasionalisme ini
sangat penting karena Islam merupakan media
persemaian nasionalisme Indonesia itu sendiri sejak
awal hingga ke depannya.
8. Mission HMI Equivalent Mission Islam
Masuk Bumi Nusantara (4)
Agama Islam tidak begitu saja menyerap nurani
suatu kebangsaan secara pasif. Agama ini menjadi
pengadaan saluran dini dari perkembangan
nasionalisme yang matang, nasionalisme modern,
suatu saluran yang sampai sekarang masih sangat
penting.[1]
[1] George Mc Turnan Kahin, Refleksi Pergumulan Lahirnya Republik:
Nasionalisme dan Revolusi di Indonesia (Nationalism and Revolution in
Indonesia), Penerjemah Nik Bakdi Soemanto, Pustaka Sinar Harapan
dan UNS-Press, Solo, 1995, hal 59.
9. Modal Dasar Mission HMI
Semangat kelahiran HMI : 5 Februari 1947 / 14
Rabiul Awal 1366 H ( Psl 2 AD)
Asas HMI : Islam (Psl 3 AD)
Usaha HMI : Pasal 5 AD
Status : Organisasi Kemahasiswaan (Psl 6 AD)
Sifat : Organisasi Independen (Psl 7 AD)
Fungsi : Organisasi Perkaderan (Psl 8 AD)
Peran : Organisasi Perjuangan (Psl 9 AD)
Anggota : Mahasiswa Muslim (Psl 10 AD)
10. Kontekstualisasi Mission HMI
(3 lingkungan & 5 konteks)
3 Lingkungan : Keindonesiaan-kebangsaan, keislaman-
keumatan, dan internasional/global.
5 Konteks sebagai berikut :
Keindonesiaan : Lokal dan Nasional dalam kesatuan
NKRI.
Keislaman : Islam sebagai agama universal dan Islam
sebagai living religion di Indonesia (lingkungan budaya
Asia Tenggara/Melayu).
Kebangsaan : Pluralitas dan kualitas bangsa.
Keumatan : Kualitas dan akses umat atas kesejahteraan.
Keinternasionalan : hubungan dan dampak globalisasi,
perang terhadap terorisme, perubahan geopolitik
global, dll terhadap 4 wacana di atas.
11. Evaluasi dan Reaktualisasi
Mission HMI
Evaluasi atas pelaksanaan mission
HMI.
Evaluasi atas perkembangan 3
lingkungan dan 5 konteks.
Reaktualisasi rumusan dan
pelaksanaan mission berdasarkan hasil
evaluasi.
12. Dimensi Kepemimpinan
Kepemimpinan sebagai produk kelompok/akibat dari
interaksi.
Kepemimpinan sebagai kepribadian & akibatnya.
Kepemimpinan sebagai seni mempengaruhi orang
lain/penggunaan pengaruh.
Kepemimpinan sebagai tindakan/tingkah laku/kebijakan.
Kepemimpinan sebagai bentuk persuasi.
Kepemimpinan sebagai hubungan kekuasaan.
Kepemimpinan sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Kepemimpinan sebagai inisiasi struktur.
13. Dari mana Kepemimpinan berasal ?
Teori ‘Great Man’ ; kepemimpinan adalah bakat sejak
lahir. “leaders are born”
Teori ‘Big Bang’ ; situasi dan pengikut secara bersama
membentuk pemimpin. “leaders are made”
Teori yang melihat kepemimpinan diproduksi oleh tiga
faktor utama, yaitu:
1. Bakat yang dibawa sejak lahir.
2. Pendidikan dan pelatihan yang terarah, intensif, dan
berkelanjutan.
3. Pengalaman langsung menduduki posisi dan peran
pemimpin.
14. Sirkulasi Elit Nasional
Ruling elit adalah sekelompok elit –diantara kaum elit-elit yang
lain- yang berkuasa menentukan arah kehidupan bangsa dan
negara.
Tesis yang diajukan disini adalah pembentukan ruling elit
ditentukan oleh
(1) rekrutmen anak-anak muda dan
(2) trend utama bangsa.
Tren utama bangsa ini berubah dari satu masa ke masa
berikutnya seiring dengan perjalanan sejarah.
Anak-anak muda yang pada masa mudanya terlibat dalam trend
utama yang mewarnai bangsa ini kelak akan menjadi aktor-
aktor di dalam ruling elit.
15. Periode
Kemudaan
Tren Utama
Periode Kemudaan
Aktor Dominan
Periode
Maturitas
1900an – 1930an Pendidikan Modern Intelektual 1940an - 1960an
Formasi dan Sirkulasi Elite di Indonesia
1940an – 1960an Perjuangan Fisik Angkatan Bersenjata 1970an – 1990an
1960an – 1990an Organisasi Sosial / Politik
Organisatoris /
Akitivis
2000 – 2020
1990an - Skrang Pasar / Dunia Bisnis
Enterprenuer / Bisnis
Profesional
2020 - ??