1. A case of proliferative diabetic retinopathy in
which scintillating particles appeared in the
intravitreal cavity after laser
photocoagulation
Kohmoto et al. BMC Ophthalmology (2017) 17:254
DOI 10.1186/s12886-017-0654-5
Case Report
Open Access
Ryohsuke Kohmoto1, Takatoshi Kobayashi1, Takaki Sato1, Daisaku Kimura1,2, Masanori Fukumoto1, Kensuke Tajiri1, Teruyo Kida1
and Tsunehiko Ikeda1*
Faa’iz Mu’aafii Hibatullah
22101101056
2. Seorang pasien pria berusia 56 tahun
datang ke klinik rawat jalan kami setelah
menyadari adanya penurunan ketajaman
penglihatan pada mata kanannya.
Riwayat medis masa lalu dan temuan
kesehatan fisik secara umum
mengungkapkan bahwa ayahnya
menderita diabetes dan ibunya
menderita hipertensi, dan meskipun
diabetes telah diindikasikan selama
beberapa tahun sebelumnya, ia belum
menjalani pengobatan dan memiliki
kadar HbA1c yang tinggi (lebih dari
10%).
Case Report
Open Access
3. Seorang pasien pria berusia 56 tahun datang ke
klinik rawat jalan kami setelah menyadari adanya
penurunan ketajaman penglihatan pada mata
kanannya. Riwayat medis masa lalu dan temuan
kesehatan fisik secara umum mengungkapkan
bahwa ayahnya menderita diabetes dan ibunya
menderita hipertensi, dan meskipun diabetes
telah diindikasikan selama beberapa tahun
sebelumnya, ia belum menjalani pengobatan dan
memiliki kadar HbA1c yang tinggi (lebih dari
10%).
Anamnesis Pemeriksaan Oftalmologis
Case Report
Open Access
5. Case Report
Open Access
Pembedahan vitreus dilakukan pada mata kanan pasien setelah
aspirasi fakoemulsifikasi ultrasonik dan implantasi lensa
intraokular
6. Case Report
Open Access
Pembedahan vitreus dilakukan pada mata kanan pasien setelah
aspirasi fakoemulsifikasi ultrasonik dan implantasi lensa
intraokular
Setelah pembedahan, VA terkoreksi pada mata tersebut
membaik dari 0,1 menjadi 1,0
8. Case Report
Open Access
Pemeriksaan melalui biomikroskopi lampu celah dengan lensa kontak menunjukkan partikel-partikel dengan berbagai
warna (yaitu kuning, merah, dan hijau) yang bentuk dan warnanya sangat mirip dengan partikel kristal yang
ditemukan pada katarak tipe "pohon natal" (Gbr. 3a, b).
tomography
10. Discussion
• Protein alfa – kristalin pada awalnya disebutkan sebagai penyusun lensa mata.
Akan tetapi pada study lanjut dilaporkan bahwa tidak hanya pada lensa mata
akan tetapi pada beberapa bagian dari mata. Antar lain :
• Badan siliaris
• Retina
• Epitel pigmen retina
• Induksi dari pretein ini tidak hanya karena thermal, terdapat beberapa faktor
pengaktif ini
• Ischemic
• Hypoxia
• Peradangan
Case Report
11. Discussion
• Pada awal fotokoagulasi panretina, tidak ada partikel berkilau yang terlihat
di dalam badan vitreus. Namun, pada prosedur fotokoagulasi ketiga,
partikel-partikel tersebut terlihat. Partikel-partikel ini hanya terbatas pada
bagian gel vitreous di belakang retina dan tidak ditemukan di bagian gel
vitreous yang dekat dengan depan atau pusat mata.
• Meskipun tidak ada temuan histologis partikel yang ditemukan, terdapat
teori bahwa fotokoagulasi dapat meningkatkan produksi kristalin di retina
yang kemudian dilepaskan ke dalam rongga intravitreal.
• Ekspresi sitokin inflamasi di retina setelah fotokoagulasi laser dapat
mempengaruhi produksi kristalin dalam sel glial di retina.
Case Report
12. Discussion
• Analisis larik mikro pada mata tikus setelah fotokoagulasi laser telah
melaporkan peningkatan ekspresi kristalin di retina dan epitel pigmen
retina.
• Pasien dalam kasus ini memiliki diabetes yang belum diobati
sebelumnya, yang dapat mempengaruhi perubahan cepat pada
retina setelah fotokoagulasi laser.
• Pada kasus ini, hanya mata kiri yang menunjukkan adanya partikel yang
berkilauan meskipun kedua mata telah menjalani fotokoagulasi
panretina. Alasan spesifiknya belum diketahui, tetapi kemungkinan
keberadaan vitreous humor dapat mempengaruhi munculnya partikel
yang berkilauan.
Case Report
13. Kesimpulan
Case Report
Sejauh pengetahuan kami, ini adalah kasus pertama di mana
partikel berkilau ditemukan muncul dalam rongga intravitreal
setelah fotokoagulasi laser untuk Diabetic Retinopathy Meskipun
partikel berkilau ini tidak menimbulkan gejala dan mungkin dapat
dipantau tanpa perawatan, kami percaya bahwa penting untuk
menyelidiki perubahan seperti ini dalam kasus-kasus selanjutnya.