Leishmania adalah parasit yang menyebabkan penyakit leismaniasis. Parasit ini memiliki daur hidup kompleks yang melibatkan manusia sebagai inang definitif, anjing sebagai inang resevoar, dan lalat Phlebotomus sebagai vektor. Terdapat beberapa jenis leismaniasis yang ditimbulkan oleh spesies Leishmania yang berbeda seperti leismaniasis viseral, kulit, dan mukokutis. Diagnosis didasarkan pada temuan
11. Lalat ini disebut juga dengan Lalat Pasir, termasuk
antropofilik dan zoopilik
12.
13. Leishmaniadonovani
Hospes dan nama penyakit
Manusia merupakan hospes definitif dan parasit ini dapat
menyebabkan leismaniasis viseral atau kala azar
Hospes resevoarnya adalah anjing
Hospes perantaranya adalah lalat phlebotomus
14. 5 Macam penyakit kala azar :
1. Tipe india, yang menyerang orang dewasa muda
2. Tipe mediterania, menghinggapi anak balita dan mempunyai
hospes reservoar anjing atau binatang buas
3. Tipe cina yang biasa menyerang anak balita tetapi dapat
menyerang orang dewasa
4. Tipe sudan, yang menghinggapi anak remaja dan orang dewasa
muda, tetapi mungkin mempunyai hospes lain atau perantara
binatang buas
5. Tipe amerika selatan, penyakit ini jarang terjadi (sporadis) dan
dapat menyerang semua umur.
15. Patologi dan gejala klinis
terjadi pembesaran limpa
Pembesaran hati
Pembesaran kelenjar limfe
Terjadi anemia karena pembentukan sel darah karena terdesak
Masa tunas penyakit 2-4 bulan
Mulai timbul demam
Dapat terjadi diare dan disentri pada infeksi berat
16. Diagnosis
Diagnosis di buat berdasarkan gejala klinis, yang
kemudian ditegakkan dengan:
1. Menemukan parasit pada sediaan darah
langsung, biopsi hati, limpa, kelenjar limfe dan
fungsi sumsum tulang penderita.
2. Pembiakan dalam medium NNN
3. Inokulasi bahan pada binatang percobaan
4. Reaksi imunologi
17. Pengobatan
Natrium antomonium glukonat, etilstibamin, diamidin,
pentamidin, amfoterisin B dan stilbamidin merupakan obat
toksik tetapi sangat efektif untuk pengobatan ini.
18. Hospes dan Nama Penyakit
Hospes definitif Manusia
Hospes reservoir Anjing
Hospes perantara lalat Phlebotomus
Parasit Leishmania tropica menyebabkan leismaniasis kulit
atau oriental sore.
Leishmania tropic
19. Ada dua tipe oriental sore dari segi strain yang berlainan :
Leishmaniasi kulit tipe kering atau urban yang
menyebabkan penyakit menahun.
Leishmaniasi kulit tipe basah atau rural yang menyebabkan
penyakit akut.
20. Patologi & gejala klinis
Bila terjadi infeksi sekunder oleh bakteri akan timbul
gejala umum seperti demam, menggigil dan bila
Ulkus sembuh pada leismaniasis kulit atau oriental
sore dapat sembuh sendiri dalam beberapa bulan,
meskipun penderita tidak diobati.
21. Diagnosis
Menemukan parasit dalam sedian apus yang diambil dari tepi
ulkus atau dari sediaan biopsi
Pembiakan dari dalam medium NNN
Reaksi imunologi
22. Pengobatan
Salep yang mengandung paromomisin
Alopurinol juga efektif pada pengobatan
leismaniasis kulit
Bila terjadi luka multipel atau yang sudah lanjut
diberi neostibosan
24. Tipe-tipe Penyakit Leishmania brasiliensis
1. Tipe Ulkus Meksiko, dengan lesi yang terbatas pada telinga
- Penyakitnya menahun
- Parasitnya sedikit
- Ulkus kecil-kecil dan tidak menyebar ke mukosa lainnya
2. Tipe Uta
- Lesi kulit yang menyerupai oriental sore
- Pada lesi yang dini lebih banyak ditemukan parasitnya daripada lesi yang lama
- Penyakit ini jarang menyebar ke selaput mukosa
3. Tipe Espundia
- Ulkus dapat menyebar ke lapisan mokokutis dan kutis
25. Patologi dan Gejala Klinis
Porte de ‘entree terjadi hiperplasia ---> Timbul makula dan papul ---> Papul pecah, terjadi
Ulkus ---> Parasit yang keluar bersama sekret ulkus menyebabkan ulkus baru (granuloma).
Saluran limfe tersumbat ---> Terjadi nekrosis.
Infeksi sekunder oleh bakteri merupakan penyulit sehingga dapat menimbulkan destruksi
tulang rawan pada hidung atau telinga. Penyakit ini berlangsung bertahun-tahun dan bila
tidak diobati dapat sembuh sendiri.
26. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dengan:
1. Ditemukannya parasit dalam sediaan apus atau sediaan biopsi dari tepi ulkus
2. Pembiakan dalam media NNN
3. Reaksi Imunologi
Pengobatan
1. Terapi Intravena
2. Amfoterisin B
3. Antibiotik, apabila terdapat infeksi sekunder oleh bakteri