SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Penerapan aneka ragam teknik dan prosedur yang berakar pada
berbagai teori belajar .
Berdasarkan teori belajar modifikasi tingkah laku dan terapi tingkah
laku adalah pendekatan- pendekatan terhadap konseling dan
psikoterapi yang berurusan dengan pengubahan tingkah laku.

menyertakan penerapan yang sistematis prinsip-prinsip belajar pada
pengubahan tingkah laku kearah cara-cara yang lebih adaptif.

* Pendekatan-pendekatan terhadap konseling dan psikoterapi yang
berurusan dengan pengubahan tingkah laku, berlandaskan pada :
1. Teori Belajar
2. Modifikasi Tingkah laku
3. Terapi Tingkah laku
TEKNIK-TEKNIK TERAPI
      TINGKAH LAKU
    DESENSITISASI SISTEMATIS

 Memfokuskan bantuan untuk menenangkan
klien dari ketegangan yang dialami dengan
cara mengajarkan klien untuk rileks.

 Esensi teknik ini adalah menghilangkan
tingkah laku yang diperkuat secara negatif
dan menyertakan respon yang berlawanan
dengan tingkah laku.
LATIHAN ASERTIF
 Digunakan untuk melatih klien yang mengalami kesulitan
untuk menyatakan diri bahwa tindakannya adalah layak atau
benar.

 Terutama berguna diantaranya untuk membantu individu
yang tidak mampu mengungkapkan perasaan tersinggung
kesulitan menyatakan tidak, mengungkapkan afeksi dan
respon positif lainnya.

Cara : Permainan peran dengan bimbingan konselor, diskusi
kelompok.
TERAPI AVERSI
 Terapi ini digunakan untuk meredakan behaviora yang
spesifik, melibatkan pengasosiasian tingkah laku simtomatik
dengan suatu stimulus yang menyakitkan sampai tingkah
laku yanh tidak diinginkan terhambat kemunculannya.
   Contohnya : Mengabaikan ledakan kemarahan anak guna menghapus
    kebiasaan mengungkapkan ledakan kemarahan pada si anak.

 Prosedur- prosedur aversif menyajikan cara- cara menahan
respon- respon mal adaptif dalam suatu periode sehingga
terdapat kesempatan untuk memeperoleh tingkah laku
alternatif yang adaptif dan yang akan terbukti memeperkuat
dirinya sendiri
PENGONDISIAN OPERAN
Tingkah laku yang memancar yang
  menjadi ciri organisme aktif,tingkah laku
  tersebut beroperasi di lingkungan untuk
  menghasilkan akibat-akibat

Misalnya : membaca, bicara, dan
berpakaian
Metode pengondisian operan
1. Perkuatan positif
2. Pembentukan respons
3. Perkuatan intermiten
4. Penghapusan
5. Pencontohan
6. Token economy
PROSES TERAPEUTIK TERAPI
     TINGKAH LAKU
                  TUJUAN UMUM
 Menciptakan kondisi-kondisi baru bagi proses belajar .
Alasannya adalah segenap tingkah laku adalah dipelajari
( Learned ).

Pada hakikatnya terdiri atas proses penghapusan hasil
belajar yang tidak adaptif dan pemberian pengalaman-
pengalaman belajar yang didalamnya terdapat respon-
respon yang layak namun belum dipelajari.
KESALAH PAHAMAN YANG UMUM dan
  merupakan ANGGAPAN unsur
          kebenaran
Tujuan terapi adalah semata-mata untuk menghilangkan
gejala-gejala suatu gangguan tingkah laku dan bahwa
setelah gejala-gejala itu terhapus, gejala-gaejala baru
akan muncul karena penyebab-penyebab yang
mendasarinya tidak ditangani.

 Tujuan-tujuan klien ditentukan dan dipaksakan oleh terapis
tingkah laku. Cenderung bergerak ke arah pelibatan klien
dalam meyeleksi tujuan dan memandang hub. Antara
terapis dan klien.
Proses terapi tingkah laku bukan pengondisian ulang yang
terang-terangan atas pasien.
 Terapis tidak bisa memaksakan pengondisian atau belajar
ulang kepada siapapun, sebab teknik yang paling
manjurpun akan tidak berguna tanpa kerjasama dan
motivasi pasien.
Teknik terapiutikyang digunakan harus diletakkan dalam
konteks suatu hubungan kerja antara terapis dan klien.
Hubungan kerja adalah suatu hubungan dimana terapis
dan pasien bekerja sama ke arah tujuan yang telah
disepakati bersama.
3 KRITERIA PERUMUSAN TUJUAN YANG BISA DITERIMA
          DALAM KONSELING TINGKAH LAKU
                  KRUMBOLTZ & THORENSEN DIKUTIP DARI huber & millman


1. Tujuan yang dirumuskan haruslah tujuan yang diinginkan
   oleh klien.

2. Konselor harus bersedia membantu klien dalam mencapai
   tujuan.

3.   Harus terdapat kemungkinan untuk menaksir sejauh
     mana klien bisa mencapai tujuannya.
TUGAS TERAPIS

Mendengarkan kesulitan klien secara aktif dan empatik.
terapis memantulkan kembali apa yang dipahami untuk
memastikan apakah persepsinya tentang pemikiran dan
perasaan klien benar.
terapis membantu klien menjabarkan bagaimana dia akan
bertindak diluar cara-cara yang ditempuh sebelumnya.
 fokusnya adalah pd tingkah laku kehidupan klien
sekarang.
FUNGSI DAN PERAN TERAPIS

FUNGSI TERAPIS :


  Sebagai Guru,pengarah dan ahli dalam mendiagnosis
  tingkah laku yg maladaptif dan dalam menentukan prosedur
  penyembuhan yang diharapkan, mengarah pada tingkah laku
  yang baru dan adjustive.
PERAN TERAPIS :



 Terapis memanipulasi dan mengendalikan psikoterapi dgn
pengetahuan dan kecakapannya menggunakan teknik belajar
dlm suatu situasi perkuatan sosial.
menurut Krasner Terapis memiliki kekuatan untuk
mempengaruhi dan mengendalikan tingkah laku dan nilai-
nilai manusia.
 Menurut Ggoodstein(1972) adalah peran konselor adalah
mengendalikan tingkah laku klien yang dimainkan oleh
terapis melalui perkuatan menjangkau situasi diluar
konseling serta dimasukkan ke dalam tingkah laku klien
dalam dunia nyata.
PENGALAMAN KLIEN DALAM TERAPI

Menurut Marquis (1974) ada 3 fase yang
melibatkan partisipasi klien secara penuh
dan aktif :
   Pertama, Tingkah laku klien sekarang dianalisis
    dan pemahaman yg jelas menjangkau tingkah
    laku akhir dgn partisipasi aktif dari klien dalam
    setiap bagian dari proses pemasangan tujuan-
    tujuan.
Hubungan antara Terapis dan Klien

 Sebagai hubungan mekanis, manipulatif, dan sangat
impersonal.
 Pembentukan hub. Pribadi yg baik, adalah salah satu
aspek esensial dlm proses terapiutik. Peran terapis disini
sebagai pemberi perkuatan.
 Kondisi – kondisi yang diperlukan adalah faktor-faktor
seperti kehangatan, empati, keotentikan, sikap permisif
dan penerimaan.
 Sebelum terapiutik tertentu bisa dimunculkan dgn suatu
derajat keefektifan . Terapis terlebih dahulu atmosfer
kepercayaan dgn memperlihatkan :
   harus memahami dan menerima klien.
   Keduanya bisa bekerja sama
   Terapis memiliki alat yg berguna dlm membantu kearah yg
    dikehendaki oleh klien.

More Related Content

What's hot

What's hot (19)

Pendekatan konseling behavioristik
Pendekatan konseling behavioristikPendekatan konseling behavioristik
Pendekatan konseling behavioristik
 
Ppt behavioral
Ppt behavioralPpt behavioral
Ppt behavioral
 
Terapi Realitas
Terapi RealitasTerapi Realitas
Terapi Realitas
 
power point"teknik konseling behavior"
power point"teknik konseling behavior"power point"teknik konseling behavior"
power point"teknik konseling behavior"
 
Disensitisasi
DisensitisasiDisensitisasi
Disensitisasi
 
Ppt behavioristik kelompok 2
Ppt behavioristik kelompok 2Ppt behavioristik kelompok 2
Ppt behavioristik kelompok 2
 
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINISINTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS
 
Terapi modalitas keperawatan jiwa
Terapi modalitas keperawatan jiwaTerapi modalitas keperawatan jiwa
Terapi modalitas keperawatan jiwa
 
Teraphy behavior
Teraphy behaviorTeraphy behavior
Teraphy behavior
 
terapi modalitas
terapi modalitasterapi modalitas
terapi modalitas
 
Terapi modalitas keperawatan jiwa
Terapi modalitas keperawatan jiwaTerapi modalitas keperawatan jiwa
Terapi modalitas keperawatan jiwa
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
 
Intervensi perilaku
Intervensi perilakuIntervensi perilaku
Intervensi perilaku
 
Makalah terapi kelompok
Makalah terapi kelompokMakalah terapi kelompok
Makalah terapi kelompok
 
Psikologi (Pendekatan behaviouristik)
Psikologi (Pendekatan behaviouristik)Psikologi (Pendekatan behaviouristik)
Psikologi (Pendekatan behaviouristik)
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling BehavioristikPendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling Behavioristik
 
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
 
Ppt pendekatan psikologi behavior
Ppt pendekatan psikologi behaviorPpt pendekatan psikologi behavior
Ppt pendekatan psikologi behavior
 

Similar to Tera pi tingkah laku (20)

kelompok 7.pptx
kelompok 7.pptxkelompok 7.pptx
kelompok 7.pptx
 
ps4156_07_061814.ppt
ps4156_07_061814.pptps4156_07_061814.ppt
ps4156_07_061814.ppt
 
teori belajar.pptx
teori belajar.pptxteori belajar.pptx
teori belajar.pptx
 
Terapi Realitas
Terapi RealitasTerapi Realitas
Terapi Realitas
 
Bimbingan Konseling
Bimbingan KonselingBimbingan Konseling
Bimbingan Konseling
 
Terapi Modalitas Kep Jiwa.pptx
Terapi Modalitas Kep Jiwa.pptxTerapi Modalitas Kep Jiwa.pptx
Terapi Modalitas Kep Jiwa.pptx
 
behavioristik
behavioristikbehavioristik
behavioristik
 
(konbe)
(konbe)(konbe)
(konbe)
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
 
3. Terapi Modalitas.pptx
3. Terapi Modalitas.pptx3. Terapi Modalitas.pptx
3. Terapi Modalitas.pptx
 
Terapi behavior
Terapi behaviorTerapi behavior
Terapi behavior
 
Harbang terapi okupasi
Harbang terapi okupasiHarbang terapi okupasi
Harbang terapi okupasi
 
Pendekatan behavior
Pendekatan behaviorPendekatan behavior
Pendekatan behavior
 
P1 supportif therapy
P1 supportif therapyP1 supportif therapy
P1 supportif therapy
 
Kb 3
Kb 3Kb 3
Kb 3
 
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam KeperawatanKomunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
 
4457-materials.pdf
4457-materials.pdf4457-materials.pdf
4457-materials.pdf
 
Terapi Realitas APTL
Terapi Realitas APTLTerapi Realitas APTL
Terapi Realitas APTL
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwa
 

Recently uploaded

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Recently uploaded (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

Tera pi tingkah laku

  • 1.
  • 2. Penerapan aneka ragam teknik dan prosedur yang berakar pada berbagai teori belajar . Berdasarkan teori belajar modifikasi tingkah laku dan terapi tingkah laku adalah pendekatan- pendekatan terhadap konseling dan psikoterapi yang berurusan dengan pengubahan tingkah laku. menyertakan penerapan yang sistematis prinsip-prinsip belajar pada pengubahan tingkah laku kearah cara-cara yang lebih adaptif. * Pendekatan-pendekatan terhadap konseling dan psikoterapi yang berurusan dengan pengubahan tingkah laku, berlandaskan pada : 1. Teori Belajar 2. Modifikasi Tingkah laku 3. Terapi Tingkah laku
  • 3. TEKNIK-TEKNIK TERAPI TINGKAH LAKU DESENSITISASI SISTEMATIS Memfokuskan bantuan untuk menenangkan klien dari ketegangan yang dialami dengan cara mengajarkan klien untuk rileks. Esensi teknik ini adalah menghilangkan tingkah laku yang diperkuat secara negatif dan menyertakan respon yang berlawanan dengan tingkah laku.
  • 4. LATIHAN ASERTIF Digunakan untuk melatih klien yang mengalami kesulitan untuk menyatakan diri bahwa tindakannya adalah layak atau benar. Terutama berguna diantaranya untuk membantu individu yang tidak mampu mengungkapkan perasaan tersinggung kesulitan menyatakan tidak, mengungkapkan afeksi dan respon positif lainnya. Cara : Permainan peran dengan bimbingan konselor, diskusi kelompok.
  • 5. TERAPI AVERSI Terapi ini digunakan untuk meredakan behaviora yang spesifik, melibatkan pengasosiasian tingkah laku simtomatik dengan suatu stimulus yang menyakitkan sampai tingkah laku yanh tidak diinginkan terhambat kemunculannya.  Contohnya : Mengabaikan ledakan kemarahan anak guna menghapus kebiasaan mengungkapkan ledakan kemarahan pada si anak. Prosedur- prosedur aversif menyajikan cara- cara menahan respon- respon mal adaptif dalam suatu periode sehingga terdapat kesempatan untuk memeperoleh tingkah laku alternatif yang adaptif dan yang akan terbukti memeperkuat dirinya sendiri
  • 6. PENGONDISIAN OPERAN Tingkah laku yang memancar yang menjadi ciri organisme aktif,tingkah laku tersebut beroperasi di lingkungan untuk menghasilkan akibat-akibat Misalnya : membaca, bicara, dan berpakaian
  • 7. Metode pengondisian operan 1. Perkuatan positif 2. Pembentukan respons 3. Perkuatan intermiten 4. Penghapusan 5. Pencontohan 6. Token economy
  • 8. PROSES TERAPEUTIK TERAPI TINGKAH LAKU TUJUAN UMUM Menciptakan kondisi-kondisi baru bagi proses belajar . Alasannya adalah segenap tingkah laku adalah dipelajari ( Learned ). Pada hakikatnya terdiri atas proses penghapusan hasil belajar yang tidak adaptif dan pemberian pengalaman- pengalaman belajar yang didalamnya terdapat respon- respon yang layak namun belum dipelajari.
  • 9. KESALAH PAHAMAN YANG UMUM dan merupakan ANGGAPAN unsur kebenaran Tujuan terapi adalah semata-mata untuk menghilangkan gejala-gejala suatu gangguan tingkah laku dan bahwa setelah gejala-gejala itu terhapus, gejala-gaejala baru akan muncul karena penyebab-penyebab yang mendasarinya tidak ditangani. Tujuan-tujuan klien ditentukan dan dipaksakan oleh terapis tingkah laku. Cenderung bergerak ke arah pelibatan klien dalam meyeleksi tujuan dan memandang hub. Antara terapis dan klien.
  • 10. Proses terapi tingkah laku bukan pengondisian ulang yang terang-terangan atas pasien. Terapis tidak bisa memaksakan pengondisian atau belajar ulang kepada siapapun, sebab teknik yang paling manjurpun akan tidak berguna tanpa kerjasama dan motivasi pasien. Teknik terapiutikyang digunakan harus diletakkan dalam konteks suatu hubungan kerja antara terapis dan klien. Hubungan kerja adalah suatu hubungan dimana terapis dan pasien bekerja sama ke arah tujuan yang telah disepakati bersama.
  • 11. 3 KRITERIA PERUMUSAN TUJUAN YANG BISA DITERIMA DALAM KONSELING TINGKAH LAKU KRUMBOLTZ & THORENSEN DIKUTIP DARI huber & millman 1. Tujuan yang dirumuskan haruslah tujuan yang diinginkan oleh klien. 2. Konselor harus bersedia membantu klien dalam mencapai tujuan. 3. Harus terdapat kemungkinan untuk menaksir sejauh mana klien bisa mencapai tujuannya.
  • 12. TUGAS TERAPIS Mendengarkan kesulitan klien secara aktif dan empatik. terapis memantulkan kembali apa yang dipahami untuk memastikan apakah persepsinya tentang pemikiran dan perasaan klien benar. terapis membantu klien menjabarkan bagaimana dia akan bertindak diluar cara-cara yang ditempuh sebelumnya. fokusnya adalah pd tingkah laku kehidupan klien sekarang.
  • 13. FUNGSI DAN PERAN TERAPIS FUNGSI TERAPIS : Sebagai Guru,pengarah dan ahli dalam mendiagnosis tingkah laku yg maladaptif dan dalam menentukan prosedur penyembuhan yang diharapkan, mengarah pada tingkah laku yang baru dan adjustive.
  • 14. PERAN TERAPIS : Terapis memanipulasi dan mengendalikan psikoterapi dgn pengetahuan dan kecakapannya menggunakan teknik belajar dlm suatu situasi perkuatan sosial. menurut Krasner Terapis memiliki kekuatan untuk mempengaruhi dan mengendalikan tingkah laku dan nilai- nilai manusia. Menurut Ggoodstein(1972) adalah peran konselor adalah mengendalikan tingkah laku klien yang dimainkan oleh terapis melalui perkuatan menjangkau situasi diluar konseling serta dimasukkan ke dalam tingkah laku klien dalam dunia nyata.
  • 15. PENGALAMAN KLIEN DALAM TERAPI Menurut Marquis (1974) ada 3 fase yang melibatkan partisipasi klien secara penuh dan aktif :  Pertama, Tingkah laku klien sekarang dianalisis dan pemahaman yg jelas menjangkau tingkah laku akhir dgn partisipasi aktif dari klien dalam setiap bagian dari proses pemasangan tujuan- tujuan.
  • 16. Hubungan antara Terapis dan Klien Sebagai hubungan mekanis, manipulatif, dan sangat impersonal. Pembentukan hub. Pribadi yg baik, adalah salah satu aspek esensial dlm proses terapiutik. Peran terapis disini sebagai pemberi perkuatan. Kondisi – kondisi yang diperlukan adalah faktor-faktor seperti kehangatan, empati, keotentikan, sikap permisif dan penerimaan. Sebelum terapiutik tertentu bisa dimunculkan dgn suatu derajat keefektifan . Terapis terlebih dahulu atmosfer kepercayaan dgn memperlihatkan :  harus memahami dan menerima klien.  Keduanya bisa bekerja sama  Terapis memiliki alat yg berguna dlm membantu kearah yg dikehendaki oleh klien.