Makalah ini membahas tentang proses penjualan, mulai dari membuat diagram skema real, tujuan dan proses penjualan, pandangan terhadap proses penjualan, dan contoh kasus. Diagram skema real digunakan untuk merancang basis data seperti entity relationship diagram. Tujuan dan proses penjualan mencakup perumusan strategi, penentuan anggaran, dan uraian prosedur penjualan. Pandangan terhadap penjualan membahas konsep volume penjualan dan lab
2. MAKALAH
INFORMASI DAN PROSES BISNIS
Tentang :
PROSES PENJUALAN
Dosen Pengajar :
Rismayani S.Kom.,M.T.
Disusun oleh :
SI-C ( kelompok 6 )
Fajria Nur Tuasalamony 161101
Haris M Tondok 161088
Nur Azizah 161109
SEKOLAH TINGGI MANAJEMENTINFORMATIKA DAN KOMPUTER
(STMIK) DIPANEGARA
MAKASSAR 2017
i
3. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkankehadiratAllahSWT yang telahmemberikanrahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikanMakalahini yang
alhamdulillahtepat padawaktunya yang berjudul ’’Proses Penjualan”
Makalahini berisikantentang membuat diagramskemareal yang khususnya
membahas tentang tujuandanproses penjualan, pandangan terhadap prosespenjualan
DiharapkanMakalahini dapatmemberikaninformasi kepadakitasemuatentang proses
penjualan. Kami menyadari bahwa makalahini masihjauhdari sempurna, olehkarena itu
kritik dansarandari semua pihak yang bersifat membangunselalu kami harapkandemi
kesempurnaanmakalahini.
Akhir kata, kami sampaikanterimakasihkepadasemuapihak yang telahberperanserta dalam
penyusunanmakalahini dari awal sampai akhir. SemogaAllahSWT senantiasameridhai
segala usaha kita. Amin.
Makassar, 20 Mei 2017
Kelompok 6
ii
4. DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………………………………………………………i
Kata Pengantar………………………………………………………………………………………………...ii
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………...iii
BAB I Pendahuluan…………………………………………………………………………………………...1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………….…...1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………1
C. Tujuan…………………………………………………………………………………………….1
BAB II Pembahasan…………………………………………………………………………………………..2
A. membuat diagram skemareal……………………………………………………………………2
1. proses desain database………………………………………………………………...2
2. diagram hubungan entitas (entity realtionship diagram) ……………………………..4
3. pola dasar rea ( basic rea template) …………………………………………………..5
4. rea dan kegiatan pertukaranekonomi…………………………………………………6
5. pengertiankardinalitas dalam rea……………………………………………………..8
6. jenis hubungan dalam entitas………………………………………………………….9
B. tujuan dan proses penjualan……………………………………………………………………10
1. tujuan dan proses penjualan………………………………………………………….11
2. tujuan departemenpenjualan………………………………………………………...13
3. perumusan strategi…………………………………………………………………...13
4. penentuan anggaran penjualan……………………………………………………….14
5. prinsip-prinsip anggaran……………………………………………………………..14
6. proses penualan………………………………………………………………………15
7. jenis penjualan barang……………………………………………………………….18
8. unit organisasi sistempenjualan barang……………………………………………..18
9. dokumen yangdigunakan……………………………………………………………19
10. uraian prosedur………………………………………………………………………19
C. pandangan terhadap proses penjualan…………………………………………………………25
1.1. penjualan……………………………………………………………………………..25
1.1.1. pengertian penjualan………………………………………………25
1.1.2. jenis dan bentuk penjualan………………………………………...26
1.1.3. faktoryangmempengaruhi penjualan……………………………..27
1.1.4. fungsi dan tujuan penjualan……………………………………….28
iii
5. 1.2. volume penjualan…………………………………………………………………….28
1.3. laba…………………………………………………………………………………...29
1.3.1. pengertian laba…………………………………………………….29
1.3.2. jenis-jenis laba…………………………………………………….29
1.3.3. klasifikasi laba…………………………………………………….30
1.3.4.faktor-faktor yangmempengaruhi laba……………………………30
1.3.5. konsep laba………………………………………………………..31
1.4. hubungan volume penjualandenganpeningkatanlaba bersih……………………….31
1.5. kerangka pemikiran…………………………………………………………………..32
1.6. hipotesis……………………………………………………………………………...34
D. contohkasus……………………………………………………………………………………...35
1. pt. nusantara………………………………………………………………………………..35
2. pt. xyz (sistem informasi penjualandan pemasaran) ……………………………………...36
3. pt. sukar maju………………………………………………………………………………36
4. galeri vcd…………………………………………………………………………………..38
5. pt. mustikaratu…………………………………………………………………………….42
BAB III Penutup……………………………………………………………………………………………..48
A. kesimpulan……………………………………………………………………………………….48
B. saran……………………………………………………………………………………………...48
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………………………..49
6. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemasaran atau penjualan secara mudahnya adalah kegiatan memasarkan barang atau jasa
umumnya kepada masyarakat dan khususnya kepada pembeli potensial. Dalam praktiknya,
pemasaran dijalankan dengankedua cara yaitu ilmu dan seni. Untuk mencapai efesiensi yang
maksimum, manajer penjualan harus merencanakan pendayagunaan sumber daya yang ada
dalam wewenangnya. Perencanaandibuat agar sumber daya manusia, dana, perlengkapan, dan
waktu yang ada dapat didayagunakan dengan sebaik-baiknya. Penjualan merupakan suatu
kegiatan yangdimulai ketika suatuproduk telahjadi. Manajemenpenjualan adalah suatu proses
perencanaan, pengorganisasian,implementasi, pengedalianterhadap aktifitas kegiatan menjual
yangdilakukan oleh perusahaan melalui tenaga penjualan. Manajemen penjualan termaksud
kegiatan penarikan, pemilihan, perlengkapan,penegasan, penentuan rute, supervise,pembayaran
dan pemotivasian serta pengembang kemampuan yang diberikan kepada tenaga penjual.
B. Rumusan Masalah
1. Membuat diagram skema real
2. Tujuan dan proses penjualan
3. Pandangan terhadap proses penjualan
4. Contoh kasus
C. Tujuan
Tujuan dengan pembuatanmakalahini adalahmahasiswa diharapkan mengerti dan memahami
lebih lanjut tentang “Proses Penjualan”,pentingnyaproses penjualan, peran proses penjualan
dan persepsi salah terhadappenjualan. Diharapkandengan adanya makalah ini mahasiswa 6ias
memahami asfek-asfek yang ada di dalam proses penjualan.
1
7. BAB II
PEMBAHASAN
A. MEMBUAT DIAGRAM SKEMA REAL
1. Proses Desain Database
perencanaan
analisis persyaratan
pembuatan model
terjadi disini
desain
pengkodean ( coding)
implementasi
operasional dan
pemeliharaan
2
8. Gambar Diagram diatas memperlihatkan enam langkah dasar dalam mendesain database.
Tahap pertama terdiri dari perencanaanawal untuk menetapkankebutuhandan kelayakan pengembangan
sistem baru. Tahapini mencakuppenilaian awal mengenai proposal kelayakan teknologi dan ekonomi.
Tahap keduamencakup identifikasi kebutuhan informasi para pemakai, menetapkan lingkup sistem baru
yangdiajukan, serta menggunakaninformasi yangberkaitan denganperkiraanjumlahpemakai dan volume
transaksi, untuk membantuAnda membuat keputusanawal mengenai persyaratan hardware dan software.
Tahap ketiga mencakup pengembangan berbagai skema berbeda untuk sistem yang baru, pada tingkat
konseptual, eksternal, dan internal.
Tahap keempatmencakup penerjemahanskematingkat internal ke struktur database sesungguhnya, yang
akan diimplementasikan ke dalam sistem yang baru tersebut. lni juga merupakan tahap pengembangan
aplikasi baru.
Tahap kelima, (implementasi) mencakup seluruh aktivitas yangberhubungandengan mentransferdata dari
sistem sebelumnya ke database SIA yang baru, menguji sistem yang baru, dan melatih para pegawai
mengenai cara penggunaarmya.
Tahap keenam, atautahap terakhir berkaitan dengan penggunaan dan pemeliharaan sistem yang baru.
Tahap ini mencakup pengawasan yang hati-hati atas kinerja sistem baru dan kepuasan pemakai, untuk
menetapkan kebutuhan untuk meningkatkan dan memodifikasi sistem.
Oleh sebabitu, perubahan dalam strategi dan praktikbisnis atauperkembangan baruyang signifikan dalam
teknologi informasi, akanmemprakarsai penyelidikan atas kelayakan pengembangan suatu sistem baru.
Jadi, seluruh proses di atas akan diulangkembali (lihatlahanak panah yangkembali ke tahap perencanaan).
3
9. 2. Diagram Hubungan Entitas ( Entity Relationship Diagram )
Diagram hubungan-entitas (entity-relationship) merupakan suatuteknikgrafis yangmenggambarkanskema
database. Disebut sebagai diagram E-R karena diagram tersebut menunjukkan berbagai entitas yang
dimodelkan, serta hubungan antar-entitas tersebut. Entitas (entity) adalahsegala sesuatuyanginformasinya
ingin dikumpulkan dan disimpan oleh organisasi. Di dalam diagram E-R, entitas muncul dalam bentuk
persegi panjang, sedangkan hubungan antar-entitas diwakili oleh bentuk wajik.
Entity Attribute Relationship
Weak Multivalued Weak
Entity Attribute Relationship
Sebagai contoh, diagram E-R di bagian atas Gambar memperlihatkan bahwa sehagian besar organisasi
mengumpulkan dan memelihara informasi mengenai transaksi bisnisnya seperti pesanan pelanggan,
penjualan, serta penerimaantunai/kas. Diagramdi bagian bawah gambar tersebut memperlihatkan bahwa
diagram E-R dapat dibuat untuk tujuanapa pun, seperti untukmembuat model komponen-komponen yang
penting dalam olah raga.
Diagram E-R tidak hanyamenunjukkanisi dari suatudatabase, tetapi juga secara grafis merupakan model
suatuorganisasi. Jadi, diagram E-R dapat dipergunakan tidak hanya untuk mendesain database, tetapi juga
untuk mendokumentasikan dan memaharni database yang telah ada, serta untuk mengubah secara total
proses bisnis. pembahasan ini akan memusatkan perhatian pada cara penggunaan diagram E-R untuk
mendesain database, serta untuk memahami isi database yang telah ada.
Pesanan Mengarah Penjualan Mengarah Penerimaan
Pelanggan ke ke Kas
Seperti yangdiperlihatkan di dalam Gambar DiagramDiatas, diagram E-R dapat terdiri dari berbagai jenis
entitas dan hubungan antar-entitas. Oleh sebab itu, langkah yang penting dalam mendesain database
termasuk pula proses memutuskanentitas mana yangperludibuat modelnya. Model data REA(Resource
Event Agent) dipergunakan tuntuk mengambil keputusan mengenai hal semacam ini.
4
10. 3. Pola Dasar REA ( Basic REA Template )
Model data REA menetapkan pola dasar tentangbagaimana ketiga jenis entitas (sumberdaya, kegiatan, dan
pelaku) seharusnya berhubungan satu sama lain. Gambar DD-4 menyajikan pola dasar ini.
Setiap entitas kegiatan dihubungkan ke sebuah entitas sumber daya. Kegiatan, seperti penjualan barang
dagangan, yang mengubah jumlah suatu sumber daya dihubungkan ke sumber daya itu sendiri melalui
hubungan yang disebut dengan hubungan arus barang (stock flow relationship).
Kegiatan lainnya,seperti menerima pesanan pelanggan, yang mewakili komitmen di masa mendatang,
dihubungkan ke sumber daya melalui hubungan cadangan (reserve relationship). Setiapentitas kegiatan juga
dihubungkan dengan dua entitas pelaku. Pelaku internal adalah pegawai yang bertanggung jawab atas
sumber daya yangdipengaruhi olehkegiatantersebut; pelaku eksternal adalah pihak luar dalam transaksi
tersebut.
Gambar Diagram
Pelaku PelakuInternal
Sumber Daya A Arus Masuk MenerimaSumber
Daya A
Pelaku PelakuEksternal
Dualitas Ekonomi
Pelaku PelakuInternal
Sumber Daya B Arus Keluar Memberi Sumber
Daya B
Pelaku PelakuEksternal
5
11. 4. REA dan Kegiatan Pertukaran Ekonomi
Gambar Diagram 1
Pelaku PelakuInternal
Sumber Daya A Arus Masuk MenerimaSumber
Daya A
Pelaku PelakuEksternal
Dualitas Ekonomi
Pelaku PelakuInternal
Sumber Daya B Arus Keluar Memberi Sumber
Daya B
Pelaku PelakuEksternal
Hubungan-hubungan dualitas ekonomi ini mencerminkan prinsip dasar bisnis, yaitu organisasi umumnya
terlibat dalam aktivitas yang mempergunakan sumber daya hanya jika ada harapan untuk memperoleh
sumber daya lain sebagai gantinya. Contohnya, dalam kegiatanpenjualan,yangmembutuhkan penyerahan
(penurunan)persediaan, dihubungkan dengankegiatan penerimaan kas, yang membutuhkan pendapatan
(peningkatan) jumlah kas.
6
12. Gambar Diagram 2
Siklus Pendapatan
Memberi Persediaan Menerima Kas
Siklus Pengeluaran
Memberi Kas Menerima Pendapatan
Siklus Sumber Daya Manusia / Pembayaran Gaji
Memberi Kas Menerima Waktu/Pelayanan
Dari Pegawai
Siklus Produksi
Memberikan (mempergunakan)
Waktudan PelayananDari
Pegawai
Memberikan (mempergunakan) Menerimapersediaan
Bahan mentah BarangJadi
Memberikan (mempergunakan)
Jam mesin dan Pelayanan
Siklus Keuangan
Memberi Kas Menerima Kas
Bahkan, Gambar Diagram 2 memperlihatkan bahwa setiap siklus akuntansi dapat dideskripisikan
berdasarkan hubungan dualitas memberi-dan-menerima semacam ini.
Gambar Diagram 1 dan Diagram 2 memperlihatkan bahwa model data REA dapat ditunjukkan dengan
menggunakan diagram E-R.
7
13. 5. Pengertian Kardinalitas dalam REA
Apa Kardinalitas itu? Entitas yang mewakili kelas atau rangkaian objek. Contohnya, entitas pelanggan
mewakili seluruh pelanggan organisasi, sedangkan entitas penjualan mewakili seluruh transaksi penjualan
yang terjadi selama periode fiskal yang berjalan. Setiap individu pelanggan atau transaksi penjualan
mewakili sebuah perumpamaan khusus entitas pelanggan dan penjualan.
1st
EntityType 2nd
Entity Type
X X
X X 1 : 1 - Relationship
X X
X X
X X 1 : n - Relationship
X X
X X
X X n : m - Relationship
X X
Kardinalitas menunjukkan bagaimana perumpamaan dalam satu entitas dapat dihubungkan ke
perumpamaantertentudalam entitas lainnya. Contohnya, kardinalitas menunjukkanberapa banyak transaksi
penjualan yangdapat dihubungkanke setiapindividupelanggan, dan sebaliknya, berapa banyak pelanggan
yang dapat dihubungkan ke setiap transaksi penjualan.
Di dalam database relasional, setiapentitas adalahtabel,dan setiapperumpamaan adalah baris dalam tabel
tersebut. Oleh sebab itu, di dalam database relasional, kardinalitas menunjukkan berapa banyak baris di
dalam satu tabel yang dapat dihubungkan ke setiap baris di dalam tabel lainnya.
8
14. 6. Jenis Hubungan Dalam Entitas
Tiga jenis hubungan. Terdapat kemungkinan tiga jenis dasar hubungan antar-entitas, tergantung dari
kardinalitas maksimum yang berhubungan dengan setiap entitas.
1st
EntityType 2nd
Entity Type
X X
X X 1 : 1 - Relationship
X X
X X
X X 1 : n - Relationship
X X
X X
X X n : m - Relationship
X X
1. Hubungan satu-ke-satu (one-to-onerelationship) (1:1) terjadi saat kardinalitas maksimum
untuk setiap entitas dalam hubungannya adalah 1 (lihat Gambar DD-7, Panel A).
2. Hubungan satu-ke-banyak (one-to-many relationship) (1:N) terjadi saat kardinalitas
maksimum dari suatu entitas dalam hubungan adalah 1 dan kardinalitas maksimum entitas
lainnya dalam hubungan tersebut adalah N (lihat Gambar DD-7, Panel B dan C).
3. Hubungan banyak-ke-banyak (many-to-manyrelationship) (M:N) terjadi saat kardinalitas
maksimum kedua entitas dalam suatu hubungan adalah N (Gambar DD-7, Panel D).
9
15. Panel A : Hubungan Satu-ke-Satu (one-to-one) (1:1)
Penjualan PenerimaanKas
Panel B : Hubungan Satu-ke-Bnyak (one-to-many) (1:n)
Penjualan PenerimaanKas
Panel C : Hubungan Satu-ke-Banyak (one-to-many) (1:n)
Penjualan PenerimaanKas
Panel D : Hubungan Banyak-ke-Banyak (many-to-many) (m:n)
Penjualan PenerimaanKas
10
16. B. TUJUAN DAN PROSES PENJUALAN
I. Tujuan dan Proses Penjualan
Promosi pada hakekatnyaadalah suatukomunikasi pemasaran,artinya aktifitas pemasaran
yangberusaha menyebarkaninformasi, mempengaruhi/membujuk, dan ataumengingatkanpasar
sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal
padaproduk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan, Tjiptono (2001 : 219).
Sementara Sistaningrum (2002 : 98) mengungkapkan arti promosi adalah suatu upaya atau
kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi ”konsumen aktual” maupun ”konsumen potensial”
agar mereka maumelakukanpembelianterhadapproduk yang ditawarkan, saat ini atau dimasa
yangakan datang. Konsumen aktual adalah konsumen yang langsung membeli produk yang
ditawarkan pada saat atausesaat setelahpromosi produk tersebut dilancarkan perusahaan. Dan
konsumen potensial adalah konsumen yang berminat melakukan pembelian terhadap produk
yang ditawarkan perusahaan dimasa yang akan datang.
Adapun tujuan dari pada perusahaan melakukanpromosi menurut Tjiptono(2001: 221)
adalah menginformasikan (informing), mempengaruhi dan membujuk (persuading) serta
mengingatkan(reminding) pelangggan tentangperusahaan dan bauranpemasarannya.
Sistaningrum (2002: 98) menjelaskantujuanpromosi adalah empat hal, yaitumemperkenalkan
diri, membujuk, modifikasi dan membentuk tingkah lakusertamengingatkan kembali tentang
produk dan perusahaanyangbersangkutan.
Pada prinsipnyaantara keduanya adalahsama, yaitusama-sama menjelaskan bila produk masih
baru maka perlumemperkenalkanataumenginformasikan kepada konsumenbahwa saat ini ada
produk baruyangtidak kalahdengan produk yanglama. Setelahkonsumen mengetahui produk
yangbaru, diharapkankonsumen akanterpengaruh dan terbujuk sehingga beralihke produk
tersebut. Dan pada akhirnya,perusahaanhanya sekedarmengingatkan bahwa produk tersebut
tetap bagus untuk dikonsumsi. Hal ini dilakukan karena banyaknya seranganyangdatangdari
para pesaing.
Dalam melakukan promosi agar dapat efektif perlu adanya bauran promosi, yaitu
kombinasi yangoptimal bagi berbagai jenis kegiatanataupemilihanjenis kegiatan promosi yang
palingefektifdalam meningkatkanpenjualan. Ada empat jenis kegiatan promosi, antara lain :
(Kotler, 2001:98-100)
1. Periklanan (Advertising),yaitubentukpromosi non personal dengan menggunakan
berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
2. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling), yaitu bentuk promosi secara personal
dengan presentasi lisan dalam suatupercakapandengan calonpembeli yangditujukan
untuk merangsang pembelian
3. Publisitas (Publisity), yaitusuatubentuk promosi nonpersonal mengenai, pelayanan
ataukesatuan usaha tertentudenganjalan mengulas informasi/beritatentangnya (pada
umumnya bersifat ilmiah
11
17. 4. Promosi Penjualan (Sales promotion), yaitu suatu bentuk promosi diluar ketiga
bentuk diatas yang ditujukan untuk merangsang pembeliaN
5. PemasaranLangsung(Direct marketing), yaitu suatu bentuk penjualan perorangan
secara langsung ditujukan untuk mempengaruhi pembelian konsumen.
Promosi penjualan yangdilakukanolehpenjual dapat dikelompokkanberdasar tujuan yangingin
dicapai. Pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Customer promotion, yaitu promosi yang bertujuan untuk mendorong atau
merangsang pelanggan untuk membeli
2. Trade promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang atau
mendorong pedagang grosir, pengecer, eksportir dan importir untuk
memperdagangkan barang / jasa dari sponsor.
3. Sales-force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi
armada penjualan.
4. Business promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh
pelanggan baru, mempertahankan kontrak hubungan dengan pelanggan,
memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan
mendidik pelanggan.
Namun yang jelas apapun jenis kebutuhan yang akan diprogramkan untuk
dipengaruhi, tetap pada perencanaan bagaimana agar perusahaan tetap eksis dan
berkembang. Apalagi jika perusahaantersebut mempunyai lini produk lebih dari satu
macam.
Ada 3 gagasan utama dalam perencanaanbisnis yangdikemukakanolehKotler-AB.Susanto
(2000 : 80)1
1. Bahwa bisnis perusahaan seharusnya seperti ” Portofolio Investment ”, yaitu
perludiputuskan bisnis mana yang dapat dikembangkan, dipertahankan, dikurangi
ataubahkan mungkindihentikan.Karena tiap bisnis memiliki keuntungan masing-
masing dan sumber daya perusahaan harus dikelola sesuai dengan potensi yang
menguntungkan.
2. Berorientasi pada potensi keuntungan di masa depan dengan mempertimbangkan
tingkat pertumbuhan pasar dan posisi serta kesesuaian perusahaan. Tidak cukup
dengan mengandalkan penjualan dan keuntungan yang telah dicapai pada tahun
sebelumnya sebagai panduan.
3. Strategi. Perusahaanharus memiliki dan menetapkanrencana kerja untuk mencapai
sasaran jangka panjangdengan melihat posisi industri (lihat Identifikasi Pesaing),
sasaran, peluang keahlian serta sumber daya perusahaan.
12
18. Di sampingtiga gagasan utama di atas, perlupula dilakukananalisa ataupendekatan-pendekatan
untuk menanggapi adanya perubahan-perubahanpada kondisi pasaryangbisa berdampak pada
faktorbiaya, Tjiptono(2000: 7- 8).
Sehingga dengan melakukan analisa dapat dilakukan antisipasi agar tidak keluar biaya yang
tidak terkontrol yangdapat mempengaruhi kebijakanperusahaan.
II. Tujuan Departemen Penjualan
Jika arah umum untuk portfolio produk telahditetapkan, tahap berikutnyaadalah
menjabarkan tujuan-tujuanperusahaankedalamtujuan-tujuandepartemenpenjualan. Dengan
kata lain, tujuanperusahaanyang
berupa pertumbuhan penjualan, laba, pangsa pasardan arus kas harus dijabarkankedalam
tujuan-tujuan yanglebih spesifikbagi departemen penjualan danangkatanpenjualan.
Pangsa pasar yangmeningkat tercermin dalam kuota penjualankhusus yanghendak
dicapai oleh angkatanpenjualandengan mendorongproduk-produk berharga tinggi,
menciptakan transaksi yangbesar dan memotongharga daftar.
III. Perumusan Strategi
Strategi dapat didefinisikan sebagai :
Rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harusberoperasi
untuk mencapai tujuannya.
Strategi menyatakan kepada manajer penjualan tentang apa yang harusdilakukan dan
bagaimana dilakukan reaksi atas kegiatan-kegiatan para pesaing.Jadi, manajer sangat
memerlukanstrategi untukmendapatkanrencana tindakanyang akan dipakai dalam persaingan
guna memperoleh posisi pasar. Kadang-kadang strategi disusun menyangkut sebuah konsep,
seperti kecepatan,yaitu perusahaanmenekankan pada kecepatanpenghantaran atau kecepatan
memperkenalkanproduk baru kepada pasar. Sedangkan perusahaan lain dapat memilih pasar
yang “meluap” dengan sejumlah besar wiraniaga atau kampanye
periklanan yang sangat padat. Perusahaan-perusahaan dapat memperoleh
pangsa pasar lebih besar jika dapat meredam pesaing dengan :
1. Membuka saluran baru,
2. Menawarkan produk yang lebih sempurna, dan
3. Menggunakanmetode periklananyangbaru.Meskipun strategi itudapat memberikan
rencana seragam keseluruhan, manajermasih memerlukan sejumlah taktik untuk
membantupenerapan program- programnya. Taktik dapat didefinisikan sebagai :
Rencana yanglebih mendetail untuk pengalokasian dan pemanfaat ansecara khusus
sumber-sumber keuangan serta personalia
13
19. Sebagai contoh, anggaplahsebuah perusahaansedangmenggunakan
strategi penjualan tentangekspansi pasaruntukmembuka transaksi-transaksi baru.Salah satu
taktikyangdianggap efektif dalam situasi ini adalahmempersiapkan persaingandi antara orang-
orangkantorpenjualan. Jika salah satuanggota daritimpenjualanitutidakberhasil memperoleh
transaksi atau pesanan,
manajer penjualan dapat menawarkannya kepada yanglain sebagai tugas yangmenantang.Cara
kebersamaan seperti itudapat menciptakan persaingan yangakrabdiantara parawiraniaga
dan memberikanpeluanguntuk berlatihmengajarjika wiraniagayangsukses menjelaskan
kepada kelompok tentangbagaimana transakasitersebut diperoleh. Meskipun sulit mengajarkan
taktik-taktikpenjualandi klas
(biasanya “tipuan dagang” ini dipelajari di pekerjaan) karena adanya perbedaan
perbedaan dalam produk dan lingkungan kerja, tetapi manajerpenjualanmempunyai beberapa
strategi penjualan yang harus ditempuh.
IV. Penentuan Anggaran Penjualan
Anggaran sangat pentinguntukkegiatan-kegiatanperencanaankeuangandari manajer
penjualan. Manajerberharapdapat mencapai tujuan penjualantertentu,dan anggarandigunakan
untuk mengarahkanpengeluaranuangdalam mencapaitujuan tersebut.Pada pokoknya, anggaran
penjualan itumerupakansuatucatatan tentang pengeluaran-
pengeluaran terencana yangdisusun menurut basis tahunan; biasanya pengeluaran-
pengeluaran itudipecahlagi secara bulanandan penyempurnaan ataurevisinyadilakukansecara
kuartalan atautengahtahunan.Manajer perlumengambil keputusanbagaimana sumber-sumber
dan upaya departemennyaharus dialokasikan.Adapun dua fungsi dasar dari anggaran penjualan
adalah :
1. Sebagai Alat Perencanaan
Di sini anggaran penjualan menjadi pedoman untukmenjalankan kegiatankegiatan
guna mencapai tujuan penjualan.Prioritas dapat ditetapkandalam bentuk tujuan
penjualan dan produktivitas penjualan untuk berbagai sub
divisi seperti produk dan tertorial. Dalampenyusun ananggaranpenjualan manajer
berusaha merencanakanalokasi sumber-sumberbaik fisik, keuanganmaupun
manusia ke berbagai kegiatan yangharus dilaksanakan.
2. Sebagai Alat Pengendalian
Untuk mengevaluasi dan mengendalikanfungsi penjualansecara
efektif, perluditetapkanstandar unjuk kerja tertentu. Dalam anggaran penjualan
terdapat pendapatan dan pengeluaran penjualan yangdapat dijadikan standar
sehingga merupakanpembandingdan penunjuk evaluasi bagiunjuk kerja riil. Jika
dijumpai adanya penyimpangan, maka tindakan koreksi dan supervisi dapat
dilakukan.
V. Prinsip-Prinsip Penganggaran
Anggaran penjualanharus memberikanditail baik penjualan maupun pengeluaran-
pengeluaran/biaya untuksemua dimensi pentingdari kegiatanpenjualan. Dimensi-dimensi
tersebut harus diringkas ke dalamapa yang disebut pusat-pusat tanggungjawab.
14
20. Pusat TanggungJawab
Pusat tanggungjawabmerupakansuatu bagian dari organisasi yang mempunyai tanggung
jawab tertentu. Di bidangpenjualan pusat-pusat ini secara khusus berkaitan denganproduk,
kelompok pembeli,atau territorial tertentu. Tentusaja, bagian penjualanyangada merupakan
pusat tanggungjawab, tetapi dalam organisasi yangbesar bagian tersebut umumnyadipecahke
dalam unit-unit yanglebih kecil. Sebagai
contoh, pusat tanggungjawabregional dapat dibentuk untuk mencakupdaerah-daerahgeografis
tertentu. Satuorangmanajer harus bertanggungjawab untuk perencanaan dan pengendalian
setiap pusat. Kemudian ia membuat pertanggungjawaban atas unit tersebut dalam mencapai
tujuan. Anggaran penjualanperludisusun untuk masing-masingpusat, bermula dari subdivisi
yangterkecil dan sampai ke bagian yanglebih besar. Sifat
yangpasti dari anggaran untuk berbagai pusat bergantungpada apa yangmenjadi tanggungjawab
manajer. Dalamhal ini pusat-pusat dapat digolongkanke dalambeberapa jenis yangmasing-
masingtentumemilki kebaikandan keburukan.Jenis pusat-pusat tersebut adalah :
1. Pusat pendapatan(revenue center)
2. Pusat biaya (cost center)
3. Pusat laba (profit center)
VI. Proses Penjualan
Secara umum definisi penjualan dapat diartikansebagai sebuah usaha ataulangkahkonkrit
yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang ataupun jasa, dari
produsen kepada konsumen sebagai sasarannya.Tujuan utama penjualan yaitu mendatangkan
keuntungan atau laba dari produk ataupun barang yang dihasilkan produsennya dengan
pengelolaan yangbaik. Dalam pelaksanaannya, penjualan sendiri takakandapat dilakukan tanpa
adanya pelaku yng bekerja didalamnya seperti agen, pedagang dan tenaga pemasaran.
Tujuan Proses Penjualan :
Tujuan ini diperoleh dari tujuan strategi pemasaran. Biasanya tujuan ini diekspresikan
dalam bentuk unit ataupenjualan moneter. Sejumlah organisasi juga menentukan target laba bagi
manajer penjualan mereka.
15
21. Alur Proses Penjualan :
i. Pada level 0
Pada Data Flow Diagram level 0 ini terdapat 4 proses, antara lain :
Proses 1.0 yaituproses pengecekanbarang, harga dan jumlah. Daftar barang, harga dan jumlah
yangdiberikan oleh supplier di cek terlebih dahulu, untuk disesuaikan dengan jumlah barang
yang ada, kemudian di simpan di dalam suatu file yaitu file barang.
Proses 2.0 yaitu proses pencatatan barang, harga dan jumlah. Di dalam proses ini dilakukan
kegiatan pencatatannama barang, harga jual barang, dan jumlah barang yang tersedia. Setelah
dicatat, data disimpan dalam file barang.
Proses 3.0 yaituproses transaksi penjualan barang. Di dalam proses ini data penjualan barang
yangberupa nama barangyangterjual, jumlah barang dan total penjualan barang akan diolah
sehingga
menghasilkanbukti transaksi yangakan diberikan kepada customer. Kemudian data dari seluruh
transaksi penjualan akan diberikan ke proses 4.0 untuk dibuat laporannya.
oses 4.0 yaituproses pembuatan laporan. Seluruh data transaksi penjualandan data barang, harga
dan jumlah kemudian diolah untuk dibuat laporannya. Laporanyang dihasilkan berupa laporan
penjualan barangsupplieryangakandiberikan kepada supplier dan laporan keseluruhan yang
akan diberikan kepada pemilik.
16
22. ii. Pada level 1
Data FlowDiagram akan diperlihatkan lebih jelas pada level 1. DFD level 1 ini menjelaskan proses 4.0
secara lebih jelas. File barang yang berisi data barang, harga dan jumlah dimasukkan ke dalam proses
Proses 4.1 yaituproses pembuatanlaporandata barang supplier. Oleh proses 4.1 data tersebut
diolah dan dihasilkan laporandatabarangsupplieryangkemudiandiberikankepada proses 4.5.
File transaksi kemudian dimasukkan ke dalam proses selanjutnya
Proses 4.2 yaituproses pengumpulan data transaksi penjualan.Di dalam proses ini data transaksi
dikumpulkan untuk kemudian dimasukkan ke dalam proses
Proses 4.3. Data transaksi disortir berdasarkan kode suppliernya. Setelah dipisahkan, data
disimpan di dalam file penjualan barang supplier. Kemudian data penjualan barang supplier
diberikan kepada
Proses 4.4 yaituproses pembuatanlaporanpenjualanbarangsupplier. Sedangkan data transaksi
keseluruhan yang tidak dipisahkan berdasarkan kode suppliernya diberikan kepada
17
23. Proses 4.5. Datapenjualan barangsupplieryangberasal dari proses 4.3 kemudian diproses oleh
proses 4.4 untukmenghasilkanlaporanpenjualansupplieryangakandiberikankepada supplier.
Laporan data barang supplier yang dihasilkan oleh proses 4.1 dan data transaksi penjualan
barangyangdihasilkan olehproses 4.3kemudian dikumpulkan dan diolaholeh proses 4.5. Dan
oleh proses 4.5 dihasilkan laporan keseluruhan yang akan diberikan kepada pemilik
VII. Jenis Penjualan barang
Terdapat beberapa cara dalam menjual. Untuk itu sistem yang diaplikasikan disesuaikan
dengan operasi dilapangan. Dalam pembahahan ini saya membahas pada sebuah perusahaan
dagang yang teridentifikasi beberapa jenis Penjualan di Perusahaan ini yaitu ;
Penjualan Langsung yaitu penjualan dengan mengambil barang dari supplier dan langsung
dikirim ke customer.
Penjualan Stock Gudang yaitu penjualan barang dari stock yang telah tersedia di gudang
Penjualan Kombinasi ( langsung+ Stock ) yaitupenjualan dengan mengambil barang sebagian
dari supplier dan sebagian daris stock yang tersedia di gudang.
VIII. Unit Organisasi Sistem Penjualan Barang
Prosedur penjualanmelibatkanbeberapabagian dalam perusahaandenganmaksudagar transaksi
penjualan yang terjadi dapat diawasi dengan baik.
Terdapat 8 (Delapan)unit organisasi yang diperlukan dalam sistem penjualan dan pembelian
yaitu :
1) Bagian Order Penjualan
2) Bagian Otorita Kredit
3) Bagian Billing/Piutang
4) Bagian Stock & Delivery
5) Bagian Buku Besar
6) Bagian Pembelian
7) Bagian Gudang
8) Bagian IT/Pengolahan Data Elektronik
18
24. IX. Dokumen yang digunakan
a) Penawaran Harga (PH)
b) Order Form (OF)
c) Memo
d) Purcahse Order (PO)
e) Surat Pengantar Supplier (SPS)
f) Berita Acara Penerimaan
g) Delivery Order / Surat Pengantar / Surat Jalan (DO/SP/SJ)
a. Tembusan pengiriman
b. Tembusan langganan
c. Arsip bagian delivery
h) Surat Perintah/permintaan Pengeluaran barang (SPB)
i) Invoice/Faktur
a. Invoice
b. Tembusan Piutang
c. Tembusan Jurnal
d. Arsip di bagian order penjualan
j) Faktur Pajak
a. Faktur Pajak
b. Arsip
c. Extra Copy
k) Kwitansi
X. Uraian Prosedur
1) Bagian Order Penjualan / Sales/ Marketing
a. Merima Order dari langganan. Order dari langganan diterima dalam bentuk
(PO) dari langganan melalui fax atau secara langsung yang kemudian dicatat
dalam order form. Permintaan secara lisan melalui Telephone tidak dapat
dilayani.
19
25. b. Memverikasi order langganan mencakup data pelanggan secara lengkap
termasuk alamat penyerahanbarangyangdiinginkan customer, Quantity, dan
merawat validasi data tersebut melalui workstation yang ada pada bagian
penerimaan order untuk mengecekpemenuhan order, meliputi nama product,
nomor surat pesanan atau pemesan, harga, tanggal penyerahan barang, dll.
c. Mencatat order langgananke sistemkomputer dan menerbitkan dokumen order
penjualan. Dokumen ini selanjutnya berfungsi sebagai surat permintaan
pengadaan barang(stockrequest). Bila barangyangdipesan tidak tersedia atau
persediaan di gudangtidak mencukupi,maka akandirekam sebagai back order.
(order yangbelum terpenuhi). Order penjualan di print out melalui printer di
bagian penerimaan order.
d. Membawa dokumen order penjualan ke bagian otorita kredit untuk mendapat
persetujuan penjualan kredit. Bila Customer tetap dapat langsung ke bagian
Stock & Delivery.
e. Mengadakan contact dengan pelanggan mengenai pemenuhan order.
2) Bagian Kredit
a. Menerima dokumen order penjualan dari bagian penerimaan order
b. Memeriksa status langanan melalui workstation yang ada di bagian otorita
kredit
c. Berdasarkan informasi yangdiperolehdilayar komputer, kemudian memutuskan
apakah order ini dapat dipenuhi
d. Menyerahkan kembali dokumen order penjualan yang sudah di verifikasi dan
ditandatangani, dan diteruskan ke bagian Stock & Delivery.
e. Menerima faktur lembarke-1, Faktur Pajak lembar ke satu dan Delivery Order
lembar ke-1 yangtelahdiverifikasi oleholehlangganandan mengarsipnya urut
tanggal.
20
26. 3) Bagian Stock & Delivery
a. Menerima Oder Penjualan yangtelahditandatangani bagian otorita kredit dari
bagian order penjualan.
b. MenyiapkanDokumen pengiriman berdasarkan order penjualan. Bila barang
tidak tidak tersedia di gudang meneruskanorder penjualan ke bagian pembelian
barang dagang.
c. Mencatat pembelian, berdasarkan surat jalan yang ditandatangani oleh sopir
untuk barangyanglangsungdijual atauSurat Jalan supplier yangditandatangani
oleh bagian gudang untuk barang yang masuk ke gudang.
d. Membuat DeliveryOrderuntukorder penjualan yangtelah mendapat otorisasi
dari bagian otorita kredit.
e. Membuat surat perintah/permintaan/Bon pengeluaran barang, untuk penjualan
yangmengambil barangdi gudang. AtaumemintaPO/Memountuk mengambil
barang di supplier dari bagian pembelian barang dagang.
f. Menyerahkan Delivery order, Surat Perintah/permintaan/Bon pengeluaran
barangatauPO/Memo kebagian transportasi (sopir) untuk meminta barang ke
gudang atau mengambil barang di supplier.
g. Menerima Deliveriorder lembar 1 & 2 yangtelah ditanda tangani/diverifikasi
oleh Langganan.
h. Menerbitkan listingdelivery order dan diserahkan ke bagian pembuat invoice.
4) Bagian Gudang
a. Menerima Perintah/Permintaan Barang
b. Menyediakanbarangsesuai dengan Surat perintah/permintaan/Bon pengeluaran
barang(Deliveri Order tidak bolehdigunakanuntukpengeluaranbarangkarena
tidak semua penjualan menggunakan barang yang ada di gudang)
c. MengembalikanPerintah/Permintaan/Bon pengeluaran barang kepada sopir
untuk ditandatangani dan meminta copynya setelah ditandatangi.
21
27. d. Mencatat Pengeluaran Pada Kartu Persediaan
5) Bagian Transportasi (Sopir)
Penjualan langsung(Baranglangsungdari Supplier)
a. Menerima PO/Memo, Delivery Order dari bagian Stock & Delivery
b. Meminta barang ke supplier menggunakan PO/Memo
c. Menerima surat Jalan/Surat Pengantar Supplier
d. Memeriksa kesesuaian barang yang diserahkan oleh supplier dengan
memo/Po/Surat Jalan Supplier
e. Menanda tangani Surat Jalan Supplier dan meminta copynya.
f. Membawa dan Menyerahkan barang ke customer
g. Menyerahkan Delivery Order kepada Customer untuk ditanda tangani.
h. Meminta Lembar Delivery Order lembar 1 & 2 yang sudah ditanda tangani
i. Menyerahkan Delivery Order lembar 1 & 2 kepada Invoice (melalui Kurir)
j. Menyerahkan Copy Surat Jalan/Surat Pengantar Supplier yang telah ditanda
tangani ke bagian Stock. & Delivery (melalui Kurir)
6) Penjualan Barang Dari Stock Gudang
a. Menerima Surat Perintah/Permintaan pengeluaran Barang, Delivery Order
b. Meminta barang ke gudang dengan meyerahkan Surat Perintah/Permintaan
Pengeluaran Barang.
c. Memeriksa kesesuaian barang yang diserahkan oleh bagian gudang
d. Menanda tangani Surat Perintah/Permintaan barang dan meminta copynya
kepada bagian gudang.
22
28. e. Menyerahkan barang kepada customer
f. Menyerahkan Delivery Order kepada Customer untuk ditanda tangani.
g. Meminta Delivery Order lembar 1 & 2 yang sudah ditanda tangani
h. Menyerahkan delivery Order lembar 1& 2 kepada bagian Invoice (melalui
Kurir).
i. Menyerahkan Surat Perintah Pengeluaran barang yang telah ditandatangi ke
bagian Stock & Delivery (melalui Kurir).
7) Bagian Invoice/Faktur
a. Menerbitkan Faktur berdasarkan data delivery order yang telah di entry oleh
bagian stock & delivery. Pembuatanfaktur ini cukup denganmemasukannomor
order penjualan yang sudah direkam file server
b. Menerbitkan faktur pajak.
c. Menerbitkan listing penjualan harian
d. Mendistribusikan Dokumen
1. Invoice/Faktur,Faktur Pajaklembar ke-1, Deliveri Orderlembarke-
1 ke bagian Kredit
2. Tembusan Penjualan ke pemegang buku piutang
3. Tembusan Jurnal, FakturPajak lembar ke-2, Faktur Pajak Lembar
ke-2 Ke bagian buku besar
4. Mengarsip Invoicelembar ke-4, Deliveryorder lembar ke-2, faktur
pajak lembar Extra Copy.
8) Bagian Administrasi Keuangan
Bagian administrasi keuangan adalah bagian yang menjalankan fungsi akuntansi yang
bertanggungjawabmencatat transaksi keuangan dan menyusun laporan keuangan. Bagian
administrasi keuangan yang berhubungan dengan system penjualan adalah :
23
29. 1. Bagian piutang
a. Menerima faktur lembarke-2& 3 dari bagian Invoice
b. Merekam datatransaksi penjualandengan cara memasukan nomor
order penjualan.Perekamanmeliputi data transaksi piutang
c. Mengarsip lembaranfaktur lembarke-2urut tanggal
d. Mengumpulkan faktur lembar ke-3 dalamsuatuperiode harian
e. Menyerahkan satukumpulan(batch) dari faktur lembarke-3
bersama batch control sheet bersangkutanke bagian bukubesar.
f. Membuat surat penagihan
2. Bagian buku besar
a. Menerima copylist penjualanharianyangdilampirkan copy faktur
(tembusan Jurnal) dan Delivery Order lebar ke- 2 yang telah
diverifikasi oleh penerima barang.
b. Menerima copy Faktur Pajak.
c. Mencatat Jurnal transaksi Penjualan
3. Bagian Jurnal Pembelian
a. Menerima Copy Po dari bagian pembelian
b. Menerima bukti penerimaan barang dari bagian penerimaan
c. Mencatat Jurnal transaksi yang menyebabkan timbulnya utang
24
30. 9) Bagian pengolahan IT/Data elektronik
Bagian IT tidak melakukanfungsi pemasukandata karena semua input telahdimasukan
melalui terminal masing-masingbagian. Yangdilakukanolehbagian ini adalah
mengendalikanarus informasi dan mengevaluasi laporan-laporanyangdihasilkan oleh
sistem informasi yangselanjutnya diserahkanke bagian yangberwenanguntuk dapat
menentukantindakan apa yangperludilakukan.
Bagian IT memberikansupport terhadapberjalannya arus informasi dengan baik,
pengendalian proses,pemilihanteknologi dll.
Jumlah personal untuk mengisi bagian-bagiantersebut diatas sangat tergantungpada
kebutuhan dimana ada bagian yangdapat digabungsehingga beberapa bagian ditanggani
oleh seorangpersonil dan sebaliknya ada bagian yangharus dimekarkansehingga satu
bagian diisi oleh beberapa personal.Arus dokumendisesuaikandengan bagian yangada.
C. PANDANGAN TERHADAP PROSES PENJUALAN
I.I. Penjualan
I.I.I. Pengertian Penjualan
Penjualan merupakansalahsatufungsi pemasaranyang sangat penting dan menentukan
bagi perusahan dalam mencapai sebuah tujuanperusahanyaitumemperolehlaba untuk menjaga
kelangsungan hidup perusahaan. Beberapa para ahli mengemukakan tentang deinisi penjualan
antara lain :
Menurut M. Narafin (2006:60), bahwa :
“Penjualan adalahproses menjual, padahal yang dimaksud penjualan dalam laporan laba-rugi
adalah hasil menjual atau hasil penualan (sales) atau jualan”.
Adapun menurut Warren ReeveFees yangditerjemahkanolehAria Faramita dan kawan-kawan,
(2006:300), bahwa :
“Penjualan adalahjumlah yangdibebankankepada pelangganuntuk barang dagang yang dijual,
baik secara tunai maupun kredit”.
Sedangkan menurut Kusnadi (2009:19), menjelaskan bahwa :
“Penjualan (sales)adalah sejumlahuangyangdibebankan kepada pembeli atas barang atau jasa
yang dijual”.
Dari penjelasan diatas dapat disimpukanbahwa penjualan adalah suatu proses pembuatan dan cara untuk
mempengaruhi pribadi agar terjadi pembelian(penyerahan) barangatau jasa yang ditawarkan berdasarkan
harga yangtelah disepakati olehkedua belah pihak yangterkait baik dibayar secara tunai maupun kredit.
25
31. I.I.II. Jenis dan Bentuk Penjualan
Menurut Basu Swasta dalam buku “Manajemen Penjualan“ terdapat beberapa jenis
penjualan yang biasa dikenal dalam masyarakat diantaranya adalah:
1. Trade Selling
Penjualan yang terjadi bilamana produsen dan pedagang besar memperhasilkan
pengecer untukberusaha memperbaiki distribusi produk mereka. Hal ini melibatkan
kegiatan promosi perdagangan, persediaandan produk yangbaru, jadi titik beratnya
adalah para penjual melalui penyalur bukan pada penjualan ke pembeli akhir.
2. Missionary Selling
Penjualan berusaha ditingkatkan denganmendorongpembeli untuk membeli barang
dari penyalur perusahaan.
3. Technical Selling
Berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan nasihat kepada
pembeli akhir dari barang dan jasa.
4. New Business Selling
Berusaha membuka transaksi barudengan membuat calon pembeli menjadi pembeli
seperti halnya yang dilakukan perusahaan asuransi.
5. Responsive Selling
Setiap tenaga penjual diharapkan dapat memberikan reaksi terhadap permintaan
pembeli melalui Roote driving and Retaining, jenis penjualan ini tidak akan
menciptakan penjualan yangbesar, namun akan terjalin hubungan pelanggan yang
baik yang menjurus pada pembelian ulang.
Selain ituterdapat berbagai macam transaksi penjualan yang dapat diklasifikaikan
sebagai berikut :
a. Penjualan Secara Tunai
Penjualan yang bersifat “Cash and Carry” dimana penjualan setelah
terjadi kesepakatan harga antara penjual dengan pembeli, pembeli
langsung menyerahkan pembayaran secara tunai dan biasa langsung
dimiliki oleh pembeli.
b. Penjualan Kredit
Penjualan non cash dengan tenggang waktu rata-rata diatas satu bulan.
c. Penjualan Secara Tender
Penjualan yang dilaksanakan melalui prosedur tender untuk memenuhi
permintaan pihak pembeli yang membuka tender.
d. Penjualan Ekspor
Penjualan yang dilaksanakan dengan pihak pembeli luar negeri yang
mengimporbarangyangbiasanyamenggunakan fasilitas Letter of Credit
(LC).
26
32. e. Penjualan secara Konsiyasi
Penjualan barang secara “titipan” kepada pembeli yang juga sebagai
penjualan apabila barangtersebut tidak terjual maka akan dikembalikan
pada penjual.
f. Penjualan secara Grossir
Penjualan yangdilakukantidaklangsungkepada pembeli, tetapi melalui
pedagangperantarayangmenjadi perantara pabrik atau importir dengan
pedagang eceran.
I.I.III. Faktor Yang Mempengaruhi Penjualan
Dalam kenyataanya sebuah kegiatanpenjualan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor
baik dari dalam maupun dari luar, beberapa faktor tersebut antara lain :
1. Kondisi dan Kemampuan Pasar
Disini penjual harus dapat meyakinkan pembeli agar berhasil mencapai sasaran
penjualan yangdiharapkanuntuk maksudtertentu, penjual harus memahami beberapa
masalah penting yang sangat berkaitan yaitu :
Jenis dan karakteristik barang yang ditawarkan.
Harga pokok.
Syarat penjualanseperti pembayaran, perantaraangaransi dan sebagainya.
2. Kondisi Pasar
Hal yang diperhatikan pada kondisi pasar antara lain :
Jenis pasarnya, apakahpasar konsumen, pasarindustri, pasar pemerintah
atau pasar internasional.
Kelompok pembeli dan segmen pasarnya.
Daya beli.
Frekuensi pembeliannya.
Keinginan dan kebutuhan.
3. Modal
Apakah modal kerja perusahaan mampu untuk mencapai target penjualan yang
dianggarkan seperti untuk :
Kemampuan untuk membiayai penelitian pasar yang dilakukan.
Kemampuan membiayai usaha-usaha untuk mencapai target penjualan.
Kemampuan membeli bahan mentah untuk dapat memenuhi target
penjualan.
4. Kondisi Organisasi Perusahaan
Pada perusahaanbesar, biasanyamasalahpenjualanditangani olehbagian penjualan.
Lain halnya denganperusahaan kecil, dimana masalah penjualan ditangani olehorang
yang juga melakukan fungsi-fungsi lain.
27
33. I.I.IV. Fungsi dan Tujuan Penjualan
Fungsi penjualan meliputi aktivitas - aktivitas yang dilakukan oleh penjual untuk
merealisasikan penjual seperti :
1. Menciptakan permintaan.
2. Mencari pembeli.
3. Memberikan syarat-syarat penjualan.
4. Memindahkan hak milik.
Pada umumnya, para pengusaha mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan laba
semaksimal mungkindan dapat mempertahankanataubahkanberusaha meningkatkannya
untuk jangka waktu yang lama. Tujuan tersebut dapat direalisasikan apabila penjualan
dapat dilaksanakan seperti yang telah direncanakan oleh perusahaan. Perusahaan pada
umumnya mempunyai tiga tujuan umum dalam penjualan, yaitu:
1. Mencapai volume penjualan tertentu.
2. Menentukan laba tertentu.
3. Menunjang pertumbuhan perusahaan.
I.II. Volume Penjualan
Dari penjelasanmengenaipenjualan,penjualanselaludihubungkan dengan istilah volume
penjualan. Besar kecilnya hasil penjualandipengaruhi oleh jumlah produk yang terjadi seperti
pendapat yang dikemukakan berikut ini :
Volume penjualan menurut pendapat yangdikemukakan oleh John Downes dan Jordan Elliot
Goodman yang diterjemahkan oleh Susanto Budidharmo (2000:646), yaitu :
“Volume penjualanadalah total penjualan yang didapat dari komoditas yang diperdagangkan
dalam suatu masa tertentu”.
Sedangkan dalam volume penjualan menurut pendapat yang dikemukakan oleh Assegaf
Abdullah (2001:444), menyatakan :
“Volume penjualanadalah jumlah unit yang terjual dari unit produksi suatu pemindahan dari
pihak produsen ke pihak konsumen, dan tetap pada suatu periode tertentu”.
Selain itu menurut Alamiyah dan Padji (2003:126), bahwa :
“Volume penjualanyangberhasil dicapai atauingin dicapai olehsuatuperusahaan pada periode
tertentu”.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa volume penjualan merupakan hasil dari kegiatan
penjualan yang dilakukan pihak produsen dalam hal ini adalah perusahaan ketangan konsumen dalam
usahanya mencapai sasaran yaitu memaksimalkan laba untuk periode yang ditentukan.
28
34. I.III. Laba
Perusahaan dapat dipandang sebagai suatu sistem yang memproses masukan untuk
menghasilkan sebuah keluaran. Perusahaan berusaha menghasilkan sebuah keluaran yang
nilainya lebih tinggi daripada nilai masukannya agar dapat menghasilkan suatu laba. Dengan
laba yangdiperoleh diharapkanperusahaandapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan
mengembangkan dirinya.
I.III.I. Pengertian Laba
Pengertian laba usaha menurut pendapat yang dikemukakan oleh Soemarso S.R
(2002:227), menyatakan bahwa :
“Laba usaha adalah laba yang diperoleh semata-mata dari kegiatan utama perusahaan”.
Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Hendrikson yang diterjemahkan oleh
Suwarjono, (2000:242), bahwa :
“Laba adalah selisih dari pendapatandan biaya, dimana jumahpendapatan lebih besar dari pada
biaya”.
Sedangkan menurut pendapat yang dikemukkan oleh J Wild, KR Subramanyan
(2003:407), bahwa :
“Laba merupakan selisih pendapatan dan keuntungan setelah dikurangi beban dan kerugian.
Laba merupakansalah satupengukuran aktivitas operasi dan dihitung berdasarkan atas dasar
akuntansi akural”.
Berdasarkan definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa laba adalah selisih antara seluruh
pendapatan (revenue)dan beban (expense) yang terjadi dalam suatu periode akuntansi. Laba merupakan
suatukelebihan pendapatan atau keuntungan yang layak diterima oleh perusahaan, karena perusahaan
tersebut telahmelakukan pengorbananuntukkepentinganlain pada jangka waktu tertentu. Informasi laba
diperlukan untuk mengetahui kontribusi produk dalam menutupi biaya non produksi.
I.III.II. Jenis-Jenis Laba
Menurut pendapat yangdikemukakan oleh Soemarsono J.R (2002:74), jenis-jenis laba terdiri
dari :
Laba bersih adalah selisih lebih pendapatan atas beban-beban dan merupakan
kenaikan bersih atas modal yang berasal dari kegiatan usaha.
Laba Bruto adalah selisih antara penjualan bersih dengan harga pokok penjualan.
Laba usaha adalah jumlah akumulasi laba bersih dari beban usaha atau laba usaha
adalah laba yang diperoleh semata-mata dari kegiatan utama perusahaan.
Laba ditahan adalah jumlah akumulasi laba bersih dari sebuah perseroan terbatas
dikurangi distribusi laba yang dilakukan.
29
35. I.III.III. Klasifikasi Laba
Laba dapat diklasifikasikan berdasarkan dua dimensi utama, yaitu :
1. Komponen Operasi dan Non Operasi
Klasifikasi operasi dan non operasi terutama bergantung pada sumber
pendapatan atau beban, yaitu apakah pos tersebut berasal dari operasi-operasi
perusahaan yangmasih berlangsungatau dari aktivitas investasi (pendanaan), laba
operasi (Operating Income), merupakan suatu pengkuran laba perusahaan yang
berasal dari aktivitas operasi yang masih berlangsung.
Laba Non operasi (NonoperatingIncome),mencakup seluruh komponen laba yang
tercakup dalam laba operasi.
2. Komponen Berulang dan Tidak Berulang
Klasifikasi berulangdan tidak berulangterutama bergantung pada apakah pos
tersebut akan terus terjadi atau hanya satu kali
I.III.IV. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laba
Faktor-faktor yang mempengaruhi laba menurut pendapat yang dikemukakan oleh Mulyadi
(2001:513), Yaitu :
1. Biaya
Biaya yangtimbul dari perolehan ataumengolah suatu produk atau jasa akan
mempengaruhi harga jual produk yang bersangkutan.
2. Harga Jual
Harga jual produk ataujasa akan mempengaruhi besarnya volume penjualan
produk atau jasa yang bersangkutan.
3. Volume Penjualan dan Produksi
Besarnya volume penjualan berpengaruh terhadap volume produksi produk
ataujasa tersebut, selanjutnyavolume produksi akan mempengaruhi besar kecilnya
biaya produksi.
30
36. I.III.V. Konsep Laba
Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Hendriksen (2004:329) konsep laba terdiri dari
berbagai macam bentuk dan jenis, dintaranya adalah :
1. Konsep Laba Ekonomi
Pengukuran laba yangpentingyaitulaba ekonomi dan laba permanent. Laba
ekonomi, biasanya merupakan arus kas ditambah dengan perubahan nilai wajar
aktiva, sedangkanlaba permanen,disebut laba berkelanjutan (sustainable) atau laba
yangdinormalkan(normalized)merupakanrata-rata laba stabil yang ditaksir dapat
diperoleh perusahaan sepanjang umur.
2. Konsep Laba Akuntansi
Laba akuntansi diukur berdasarkan konsep akuntansi akrual. Meskipun laba
operasi mencakupbaik aspeklaba ekonomi maupun laba permanen, namun laba ini
bukan merupakan pengukuran laba secara langsung.
I.IV. Hubungan Volume Penjualan Dengan Peningkatan Laba Bersih
Seperti yangtelah dijelaskan sebelumnya bahwa sebuah keberhasilan suatu perusahaan
dapat diukur melalui tingkat laba bersih yang diperoleh perusahaan itu sendiri karena tujuan
utama dari perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba bersih yang sebesar-
besarnya dan pencapaian laba bersih merupakan faktor yang menentukan bagi kelangsungan
hidup perusahaan sendiri. Laba bersih bisa didapat secara optimal, jika volume penjualan
mencapai hasil yang maksimal.
Dalam hal ini untuk mengetahui hubungan antara perubahan volume penjualan dengan
laba bersih dapat dilihat melalui komponen-komponendalam laporan laba-rugi perusahaan yang
salingterkait. Perubahan volumepenjualan terhadaplaba bersih ada hubungan yangerat,karena
dalam hal ini dapat diketahui bahwa laba akan timbul jika penjualan produk perusahaan lebih
besar dibandingkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. Laba bersih diperoleh dari
penjumlahan semua pendapatan perusahaan dan kemudian dikurangi dengan biaya-biaya.
Seperti diketahui bahwa laba utama perusahaan adalah laba penjualan biasa disingkat
menjadi penjualan, yang menunjukan penambahan dalam ekuitas pemilik dari pengirim
persediaanya kepada para pelanggan. Penjualan bersih adalah pendapatan penjualan dikurangi
dengan berbagai pengurangan penjualan. Pada saaat persediaan dijual kepada pelanggan maka
biaya persediaan menjadi beban bagi perusahaan, kelebihan pendapatan penjualan dari harga
pokok penjualan disebut laba Bruto (Gross Profit) ukuranusaha ini dapat membantu mengukur
keberhasilan suatu perusahaan, laba kotor yang tinggi merupakan salah satu kunci dari
keberhasilan pada suatu perusahaan.
31
37. Sesuai dengan pendapat Budi Rahardjon (2000:33) bahwa :
“Adanya hubungan yang erat mengenai volume penjualan terhadap peningkatan laba
bersih perusahaan dalamhal ini dapat dilihat dari laporan laba-rugi perusahaan,karenadalam hal
ini laba akan timbul jika penjualan produk lebih besar dibandingkan dengan biaya-biaya yang
dikeluarkan. Faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya laba adalah pendapatan,
pendapatan dapat diperoleh dari hasil penjualan barang dagangan”.
Dari teori diatas menunjukan bahwa untuk meningkatkan laba bersih, harus disertai
dengan peningkatan volume penjualan. Jika volume penjualan yang meningkat dan disertai
dengan peningkatan laba bersih maka hasilnya adalahsebuah keuntunganyangsangat besar bagi
sebuah perusahaan hal ini bisa dilihat dari laba bersih yangdidapat oleh suatu perusahaan yang
dalam setiap tahunnya meningkat seiring dengan perubahan volume penjualan.
Tabel 2.1
Studi Empiris Dengan Penelitian Terdahulu
No Penulis Tahun Judul Kesimpulan Persamaan Perbedaan
1 W.
Lenggana
2007 Pengaruh
Sebuah
Penjualan
Terhadap
Peningkata
n Laba
Pada PT.
Tunas
Prakarsa
Group.
Bahwa variable
independen
yaituPenjualan
mempengaruhi
variabel
dependen yaitu
laba pada tigkat
signifikasi 5%
Menggunakan data
berupa numerik yang
diolah manjadi sebuah
informasi yaitudari
sebuah laporan
keuangan,
Menggunakan Uji secara
parsial (Uji T)
Teori Penghubung
menggun pendapat
akan Effendi
(2004:3)
Hasil analisis yaitu
adanya pengaruh
yangcukup
signifikan antara
kedua variabel.
Sumber : Jurnal Thesis dari www.google.com
I.V. Kerangka Pemikiran
Kegiatan perencanaandalam suatuperusahaan sangatlah dibutuhkanuntukmempermudah
perusahaan dalam mencapai tujuan yangtelah ditentukan sebelumnya. Tujuan yang dimaksud
dalam perencanaanadalah mencapai tingkat penjualan yangoptimal. Penjualan merupakan ujung
tombak dalam mencapai tujuan perusahaan dalam mencari laba bersih yang maksimal.
Dengan pencapaian penjualan yangmaksimal, maka perusahaanakanbertahan karena laba
bersih yangdiperolehmaksimal juga. Pencapaian volumepenjualanyangbaik akan berlangsung
dengan baik apabila perusahaansebagai pihakpenjual menerapkanperencanaanyangbaik, salah
satunya melalui perencanaan anggaran penjualan yang didasarkan pada ramalan penjualan,
sehingga akan menghasilkan pencapaian volume penjualan yang maksimal.
32
38. Adapun menurut pendapat yang dikemukkan oleh M. Narifin (2006:60), Bahwa :
“Penjualan adalahproses menjual, padahal yang dimaksud penjualan dalam laporan laba-rugi
adalah hasil menjual atau hasil penjualan (sales) atau jualan”.
Jadi penjualan merupakanproses menjual barangataujasa yangdilakukan oleh penjual kepada
pembeli.
Sedangkan definisi volume penjualanmenurut pendapat yangdikemukakanolehAlimiyah
dan Padji (2003:126), bahwa :
“Volume penjualanadalah jumlahpenjualanyangberhasil dicapai atauingin dicapai oleh suatu
perusahaan pada periode tertentu”.
Volume penjualan merupakan faktor penentudalam perolehan laba bersih, bila laba bersih yang
diperoleh perusahaannaik dari tahun ke tahun maka kelangsungan perusahaan di masa yang
akan datangbisa terjaminselama perusahaanbisa membuat perencanaan perusahaanya dengan
baik. Dengan katalain volume penjualannaikmaka laba bersih yangdiperolehperusahaan akan
mengalami kenaikan juga
Dan sesuai dengan pendapat yang diutarakan oleh Budi Rahardjon (2000:33), bahwa :
“Adanya hubungan yang erat mengenai volume penjualan terhadap peningkatan laba bersih
perusahaan dalam hal ini dapat dilihat dari laporan laba-rugi perusahaan, karena dalam hal ini
laba akan timbul jika penjualan produk lebih besar dibandingkan dengan biaya-biaya yang
dikeluarkan. Faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya laba adalah pendapatan,
pendapatan dapat diperoleh dari hasil penjualan barang dagang”.
Sedangkan Menurut pendapat yangdikemukakan oleh Hendrikson yang diterjemahkan
oleh Suwarjono, (2000:242), bahwa:
“Laba adalah selisih dari pendapatandan biaya, dimana jumlahpendapatan lebih besar daripada
biaya”.
Menurut Hongren (2005:73), bahwa :
“Laba bersih adalah laba operasi ditambah pendapatannonoperasi (Seperti pendapatan bunga)
dikurangi biaya nonoperasi (seperti biaya bunga) dikurangi pajak”.
Adapun Rumus laba bersih yangdigunakan dalam penelitianini adalahsebagai berikut :
Sumber : Hongren(2005:73)
Perhitungan laba pada suatu perusahaan umumnya dilakukan pada akhir periode akuntansi dan
perhitunganini dituangkandalam satulaporankeuangan perusahaanberupa laporanLaba-Rugi Perusahaan.
33
Laba Bersih = Laba Operasi – Pajak Penghasilan
39. Berdasarkan uraian diatas makaPerubahanVolume Penjualan Berpengaruh Terhadap sebuah Laba
Bersih, maka penulis menggambarkan hubungan tersebut kedalam sekema kerangka pemikiran sebagai
berikut :
Gambar 2.1
ParadigmaKerangka Pemikiran Pengaruh Perubahan Volume Penjualan Buku Cetak Terhadap
Laba Bersih
I.VI. Hipotesis
Hipotesis merupakandugaan jawaban sementara yang paling memungkinkan dan masih
harus dibuktikan melalui penelitian. Dugaanjawaban ini bermanfaat bagi penelitian agar proses
penelitian lebih terarah.
Seperti pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono (2007:84) bahwa :
“Hioptesis adalah alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh penelti bagi problematika yang
diajukan dalam penelitian. Dugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya
sementara yang akan diuji kebenaranya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian”.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah
“Perubahan Volume Penjualan Buku Cetak Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap
Peningkatan Laba Bersih Pada Penerbit Institut Teknologi Bandung”.
34
Laba Bersih
Variable Y
Indiktor :
Laba Bersih = Laba
Operasi – Pajak
Penghasilan
Laporan Laba rugi
( Hongren 2005:73)
Volume Penjualan
Variable X
Indikator :
Kuantitas atau
Hasil Penjualan
Pendapatan
Penjualan
(Alimiyah & Padji
(2003:126))
Budi Rahardjo
(2000 :33)
40. D. CONTOH KASUS
I. PT. NUSANTARA
a) PROSES BISNIS OPERASI PENJUALAN PT. NUSANTARA adalah sebuah perusahaan yang
bergerak dibidangpenjualan Tunai barang-barang elektronik. Semua transaksi di perusahaan
masih dilakukan secara manual.Berikut ini adalahkegiatankegiatanyangdilakukanolehbagian
Penjualan dalam melaksanakan transaksi penjualan Barang di dalam perusahaan.
1. Pemesanan barang Setiap kali Bagian penjualan akan menjual barang ia selalu
menerima surat pesanandari pelanggan. Berdasarkan Surat pesanan tersebut bagian
penjualan kemudian mencatat dan merekamnya kedalam Arsip Surat Pesanan.
Berdasarkan Arsip surat pesanantersebut,bagian penjualan membuatkan Faktur dan
Surat Jalan yang dikirimkan kepada Pelanggan sebagai bukti bahwa barang yang
dipesan sudah terealisasi dan rangkapnya disimpan sebagai Arsip Faktur dan Arsip
Surat Jalan
2. Pembuatan Kwitansi Apabila Faktur dan Surat Jalan sudah sampai ditempat
pelanggan, makapelanggan megirimkan Pembayaran yang kemudian oleh bagian
penjualan dibuatkanKwitansi yangdibuat berdasarkanArsip Faktur yang kemudian
diserahkan kepada pelanggan sebagai bukti pembayaran dan rangkapnya disimpan
kedalam Arsip Kwitansi
3. PembuatanLaporan Setiapakhir bulan Bagian Penjualan selalu membuat Laporan
Penjualan berdasarkanArsip Faktur dan Laporan PesananberdasarkanArsip Pesanan
dan Laporan Pengiriman berdasarkan Arsip Surat Jalan yang ditujukan kepada
Kepala Bagian Penjualan
b) Konsumen yang akan melakukan pembelian buku maka harus memilih terlebih dahulu buku
yangakan di beli, setelah memastikanbukuyangakan di beli kemudian konsumen memberikan
kepada kasir untuk di hitung jumlah yang harus di bayar
Saat kasir menerima buku yang diberikan oleh konsumen maka kasir akan
menanyakankartuanggota dari konsumen, jika konsumen memiliki kartu anggota
maka konsumen akanmendapatkandiskon20% dari total buku. untuk membuat kartu
anggota cukup mudah, konsumenhanya memberikan KTP dan no.tlp kepada kasir
serta membayar uangkeanggotaan sebesar Rp.50.000, maka kasir akan mencetak
kartu anggota yang berisi nama dan tanggal kadaluarsa kartu anggota.
Setelah mengetahui konsumenanggota/bukan, maka kasir akan memasukkan kode
buku dan jumlah buku yang akan dibeli sehingga akan tampil total bayar, jika
konsumen anggotamaka mendapat diskon, jika tidak maka tidak mendapat diskon.
Setelah tercetaktotalbayar maka konsumenakanmemberikansejumlahuangkepada
kasir dan kasir menghitung uang yang diberikan konsumen.
35
41. Setelah kasir validasi antarauangyangdiberikankonsumen tidak kurangdari jumlah
total yang harus di bayar konsumen maka kasir akan memberikan buku dan struk
bukti bayar kepada konsumen,jika ada kembalian makakasir akan memberikan uang
kembalian kepada konsumen.
Pada akhir bulan Bagian Penjualan selalu membuat Laporan Penjualan Buku yang
akan diserahkankepada pemiliktokobuku PROSESBISNIS OPERASI PENJUALAN
BUKU
II. PT. XYZ (Sistem Informasi Penjualan dan Pemasaran)
a) Masalah yangterjadi antara lain:
Langganan mengeluh.
Banyak Piutan tidak tertagih.
PengendalianManajemen kurangefektif
b) Dari subyek-subyek masalahterjadi, analisis sistemharus dapat mengidentifikasikan
kemungkinan-kemungkinan penyebabterjadinya masalah-masalah ini.
1. Masalah yangterjadi adalah langganan mengeluh, dapat diidentifikasikanyang
menyebabkanmasalahini adalahkarena2 hal, yaitu:
Pelayananyangkurang baik pada pelanggan.
Barangyangdikirim seringtidaksesuai.
2. Masalah yangterjadi adalah banyakpiutangtidaktertagih. Masalahini dapat
diidentifikasikan karena beberapa sebab, yaitu:
Evaluasi pemberiankredit yangkurangbenar
Penagihanpiutangyangkurangefektif
3. Masalah yangterjadi adalah pengendalian manajemenkurangefektif. Masalah
ini dapat diidentifikasikankarena disebabkanolehkurangtersedianya laporan
yangberkualitas.
III. PT. SUKAR MAJU
a) Permasalahanyangada pada PT Sukar Majuadalah sebagai berikut :
Langganan mengeluh karenapelayanankurangbaik dan barangyangtidak
sesuai dengan yangdipesan.
Banyak piutangtidaktertagih
Pengendalianmanajemenyangkurangefektif.
36
42. b) Permasalahanyangada pada PT Sukar Majuadalah sebagai berikut :
Langganan mengeluh karenapelayanankurangbaik dan barangyangtidak
sesuai dengan yangdipesan.
Banyak piutangtidaktertagih
Pengendalianmanajemenyangkurangefektif.
c) Titik keputusan menunjukkansuatukondisi yangmenyebabkansesuatuterjadi. Adapun
penyebabnyaadalah :
Penanganan order langganandi bagian order penjualan
Proses pembuatanorder penjualan di bagian order penjualan (dengan bbrp
tembusan)
Proses evaluasi kredit di bagian kredit.
Proses pengambilan barangdi gudanglama
Proses pembuatandokumen pengiriman(packingslip) dan laporanpengiriman
(shippingnotice) di bagian pengiriman
Proses membuat fakturdi Bagian billingmemakanwaktulama.
Kebenaran data di faktur di bagian billing
Kelengkapanfakturyangdidukungdengan laporanpengirimandi bagian billing
Dukungan informasi untuk pemberian kredit di bagian kredit.
Proses pembuatanlaporandi bagian akuntansi
Keterangan :
Penanganan Order langganan di bagian order penjualan. TitikKeputusanini dapat
mengakibatkanpelayanankepada langganan kurangbaik, bila waktu penanganan
order penjualan lama.
Proses evaluasi kredit di bagian kredit.Titik keputusan ini dapat mengakibatkan
pelayanankepada pelanggan kurangbaik bila proses evaluasi kredit lama dan
berbelit-belit.
Proses pembuatanlaporandi BagAkuntansi. Titikkeputusanini dapat
mengakibatkanlaporantidak tepat waktunyabila proses pembuatan laporanlama,
laporan tidaktepat nilainyabila pengendalian output tidak ada ataulemah
Hasil Analisis
Analisis Distribusi Pekerjaan
Analisis Pengukuran Pekerjaan
Analisis Keandalan
Analisis Dokumen
Analisis Laporandan Kebutuhan Informasi
Analisis Teknologi
37
43. KESIMPULAN ANALISIS
Dari beberapa analisis terpisahuntukmasing-masingkelompokanalisis, dapat dirangkai
menjadi satukesimpulanyakni:
Pelayananyangkurangbaik kepada langganan
BarangyangDikirim seringtidaksesuai
Evaluasi pemberiankredit yangkurangbenar
Kurangtersedianyalaporanygberkualitas
IV. Galeri VCD
d) PemahamanKasus Galeri VCD
VCD galeri adalah sebuah galeri yangbergerak di bidangretail dengan menjual produk
produk hiburan VCD, DVD, CD Playstation, accessories dan lain-lain. Pada saat ini galeri
tersebut ingin meningkatkan efisiensi kerja dari para pegawainya dan meningkatkanpenjualan
dengan cara mengotomatisasi sistempenjualan.
Berikut adalah sistemyangbersifat manual yangsedangberjalan di galeri tersebut. Proses
penjualan dimulai saat seorangpelangganmenanyakantentangsuatuproduk kepada petugas
toko. Olehpetugas toko, permintaantersebut akan ditulis dalam bentukbon. Selanjutnya atas
dasar bon tersebut, petugas tokoakanmengecekdan mengambil barangyangdipesan. Jika
barangtidak ada ataujumlah permintaantidaksesuai makatransaksi akandikonfirmasi untuk
tetap dilakukanatautidak. Jikatransaksi akantetapdilakukandengan cara mengambil barang
jenis lain ataumengubah jumlah barangyangdipesan, maka petugas akan melakukan
perhitunganpembayaran.Pembayaranbisa dilakukandengan caratunai (cash), dengankartu
kredit ataudengan kartudebit. Jika pembayaran dilakukan dengantunai, makatransaksi akan
dicatat pada bukupenjualan, namun jikadilakukandengan kartukredit ataukartudebit maka
akan dilakukan otorisasi terlebih dahuludengan mesinotorisasi yang disediakan olehbank.
Setelah semua proses selesai , barulah proses penjualandicatat dibukupenjualan.
Untuk memberikanpelayananyanglebih baik kepada pelanggan, pelanggan
diperbolehkanmengembalikan(return)barangyangtidaksesuai dengan spesifikasi
denganbarangyangsama ataudengan baranglain yangsenilai. Petugas akanmencatat transaksi
ini di buku return.
Untuk menghitungstok, petugas stokakan membaca bukuinventori barangsebagai acuan
untuk menghitungstokawal. Selanjutnya berdasarkandokumen penjualan dan dokumenreturn
akan bisa dihitungstok akhir.
e) Rancangan Skenario
Merancangscenariomerupakanlangkah awal yangharus dilakukan dalamtahapan perancangan
sistem menggunakan UML. Karenadisinilah saatnyakita mendefinisikan bisnis proses – bisnis
proses apa saja yangterdapat didalam sistemyangkita tentukan.
Berdasarkan pemahaman kasus pada bagian sebelumnya,maka kita dapat mendefinisikan
skenario sebagai berikut ini:
38
44. 1. Name : Request barang
Actor who initiates :
Pelanggan
Precondition
None
Steps
menanyakanitem barangkepada penjaga took
Postcondition
Entry permintaan
Actor who gets benefits
Pelanggan
2. Name : EntryPermintaan
Actor who initiates :
Petugas took
Precondition
Menanyakanbarang
Steps
Memasukkannamabarangyangdicari ataumemasukkan
kode barangyangdicari ke formpencarian
Postcondition
cari barang
Actor who gets benefits
Petugas took
3. Name : cari barang
Actor who initiates :
Petugas took
Precondition
Entry permintaan
Steps
program akan mencari data barang ke dalam database
Postcondition
view barang
Actor who gets benefits
Petugas took
4. Name : viewpermintaan
Actor who initiates :
Petugas took
Precondition
Cari barang
Steps
Menampilkanhasil query permintaan dari database ke
layar monitor dalam bentukdaftar.
39
45. Postcondition
Memilih barang
Actor who gets benefits
Petugas toko, pelanggan
5. Name : Memilih barang
Actor who initiates :
Pelanggan
Precondition
View permintaan
Steps
Memilih barangyangdiinginkandari stokbarangyang
ada.
Postcondition
Bayar barang
Actor who gets benefits
Petugas toko, pelanggan
6. Name : Bayar barang
Actor who initiates :
Pelanggan
Precondition
Memilih barang
Steps
Mendefinisikanjumlahharga yangharus dibayar
Menentukantipe pembayaran
Postcondition
Validasi pembayaran
Actor who gets benefits
Penjaga toko, petugas keuangan
7. Name : Validasi pembayaran
Actor who initiates :
Pelanggan
Precondition
Bayar Barang
Steps
Validasi cara pembayaran
Postcondition
None
Actor who gets benefits
Penjaga toko, petugas keuangan
40
46. 8. Name : Hitungstok barang
Actor who initiates :
Petugas stok barang
Precondition
None
Steps
hitungjumlah barangyangsudah terjual
hitungjumlah barangyangtersisa
Postcondition
Buat laporan
Actor who gets benefits
Kepala took
9. Name : Hitungpenjualan
Actor who initiates :
Petugas keuangan
Precondition
None
Steps
hitungtotal transaksi penjualan
Postcondition
Buat laporan
Actor who gets benefits
kepala took
10. Name : buat laporan
Actor who initiates :
Kepala took
Precondition
Hitungstok penjualan, hitung stokbarang
Steps
buat laporan keuangan dan stokbarang
Postcondition
None
Actor who gets benefits
Pimpinan
41
47. V. PT. MUSTIKA RATU
a) Awal Berdirinya PT. MUSTIKA RATU
PT.Mustika Ratu berdiri pada tahun 1975yangdigagas oleh IbuBRA. Mooryati Soedibyo
yangmembuka usaha rumahtangga. Tahun 1978 PT.Mustika Ratu mulai menjalankanusahanya
secara komersial, yaitudengan memproduksi jamu yang didistribusikan di Jakarta, Semarang,
Surabaya, Bandung, dan Medan. Hingga pada tahun 1980-an PT.Mustika Ratu mulai
mengembangkanberbagai jenis kosmetika tradisional. Pada tanggal 8 April 1981 PT.Mustika
Raturesmi di operasikandalam rangka memperkokoh struktur permodalan serta mewujudkan
visinya sebagai perusahaan Kosmetika dan Jamu Alami Berteknologi Tinggi Terbaik di
Indonesia. PT.Mustika Ratuberdomisili di Jalan Gatot SubrotoKav. 74 – 75, Jakarta Selatandan
pabrik berlokasi di Jalan Raya Bogor KM 26,4 Ciracas Jakarta Timur.
PT.Mustika Ratu mulai menerapkan standar internasional ISO 9002 tentang Sistem
Manajemen Mutu serta ISO 14001 tentang Sistem Manajemen Lingkungan sejak tahun
1996. Ruanglingkup kegiatan PT.MustikaRatumeliputi pabrikasi, perdagangan dan distribusi
jamudan kosmetiktradisional serta minuman sehat, dan kegiatan usaha lain yang berkaitan.
Berawal dari usaha rumah tangga, kini telah tumbuh menjadi perusahaan consumer products
yangbesar, dimana produknya menempati posisi puncakdi pasar domestik dan diterima baik di
pasar luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura, menyusul Brunei.
b) Produk-produk Mustika Ratu
Produk-produk Mustika Ratumencakupjamu, kosmetik tradisional, dan minuman sehat
yang dibuat dari bahan-bahan alami, diramu sesuai resep leluhur, pusaka Keraton Surakarta
Hadiningrat, yang diwariskan turun menurun. Namun kini produk-produk ini dibuat dengan
menggunakan teknikdan mesinmodern yangmemenuhi standar ketat kualitas dan keamanan.
Brand-brand di bawah PT. Mustika Ratu ada tujuh buah, yaitu Mustika Ratu, Mustika
Puteri, Bask For Men, Biocell, Ratu Mas, Moors dan Taman Sari Royal Heritage Spa.
Produk-produk Mustika Ratu mencakup:
Uric Tea, yaitu teh kesehatan yang mengatasi masalah asam urat dengan cara
menurunkan kadar asam urat tersebut.
Jamu ramuan herbal tradisional.
Amuspa dan Buketan sebagai produk perawatan pribadi dan kosmetik.
Beberapa brandlain yangmerupakan anakdari PT. Mustika Ratu adalah Mustika Puteri yang
lebih ditujukan untuk remaja puteri,Bask For Menmerupakan produk perawatan tubuh khusus
pria, Biocell lebih bersifat pada perawatan untuk mencegah penuaan, Ratu Mas yang berupa
produk untuk luluran, Moors merupakan jajaran produk make up profesional, dan Taman
Sari Royal Heritage Spa adalah tempat perawatan kecantikan berupa spa.
Jajaran produk Mustika Puteri yang merupakan versi remaja dari Mustika Ratu adalah Acne
Line, Basic Makeup, Fashionista, Decorative, Whitening Series, Cologne, Deodorant dan
Supplement. Sementaraitu, untuk Bast For Men jajaran produknya lebih sedikit, yaitu Splash
Cologne, Deo Spray Cologne, Deodorant Roll-On, dan Jack-Met Odor Eliminator.
42
48. BrandMustika Ratu lain yangcukup terkenal adalah Biocell dan Ratu Mas. Jika Biocell lebih
fokus pada produk perawatanpenuaan, jajaran produknya terdiri dari tiga kategori. Kategori
tersebut antara lainSun Flower untuk mencegahpenuaandini di usia lebih dari 25 tahun, Algae
untuk mencegahpenuaandi usia 40 tahun, dan Basic Make Up.RatuMas sendiri adalah produk
untuk luluran.
c) Bisnis Proses dalam siklus pendapatannya
PT. Mustika Ratu merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam usaha
penjualan kosmetikdan jamusebagai perusahaan yangpendapatannya bersumber dari aktivitas
penjualan, maka penanganan terhadapaktivitas penjualanharus dilaksanakan berdasarkan suatu
prosedur yangmemadai, dimanadalam suatuprosedur melibatkanbeberapafungsi dalam bagian
– bagian terkait dengan penjualan.
Beberapa hal yang terkait dengan sistem akuntansi penjualan kredit PT. Mustika Ratu:
Fungsi – fungsi yang terkait dengan penjualan kredit
Dokumen – dokumen yang digunakan
Prosedur penjualan kredit
Bagan alir dokumen pada sistem akuntansi penjualan
Dalam pelaksanaanPT. Mustika Ratumelakukanpenjualan secara tunai dan kredit. Penjualan
secara kredit dilaksanakan dengan cara pembayaran berdasarkan angsuran dalam arti
pembayarantidakdilunasi dalam satuwaktu. Jika pembeli ingin melakukan pembelian secara
kredit harus ada persetujuan sebelumnya dari bagian kredit dan melakukan pembelian secara
tunai minimal 4 kali.
Dalam siklus pendapatanPT. Mustika Ratu,Tbkmelakukanprosedur penjualan kredit. Dimana
pendapatan yang diperoleh PT. Mustika Ratu sebagian besar berasal dari penjualan kredit.
Penjualan kredit pada PT.Mustika Ratudilakukanoleh fungsi – fungsi terkait, yaitu salesmen,
fungsi kredit, fungsi penjualan, fungsi gudang, ungsi pengiriman, fungsi penagihan, fungsi
akuntansi dan keuangan. Masing – masing dari fungsi tersebut memiliki tugas dan
tanggungjawabyangberbeda seperti yangtelahdijelaskansebelumnya. Berikut adalahprosedur
penjualan kredit yang dilakukan oleh PT. Mustika Ratu:
i. Prosedur Order Penjualan
Di mulai dari salesmen menawarkan produk pada toko yang didatangi,
kemudian dicatat pada surat pesanandan diserahkanke bagian kredit untuk meminta
otorisasi kredit.Selanjutnya, surat pesanan tersebut dikirimkan ke penjualan untuk
dibuatkan formulir orderpenjualan rangkap 2. Surat tersebut diserahkan ke gudang
aga disiapkan barangnya. Setelah barang dikirim ke pelanggan fungsi pengiriman
memberikandeliveyorder lembar ke-4 untuk dibuat faktur penjualan sebagai dasar
penagihan ke pelanggan.
43
49. ii. Prosedur Persetujuan Kredit
Fungsi kredit menerima surat pesanan penjualan dari salesman, kemudian
menganalisis apakah layakdiberikan kredit atau tidak. Persetujuan kredit disetujui
oleh fungsi kredit dan manager sales and distribution dengan menandatangani pada
surat pesanan dan menyerahkankepada penjualansebagai dasar pembuatan formulir
order penjualan.
iii. Prosedur Pengiriman
Dalam prosedur ini, kepalagudangmenyiapkanbarangyangtelah dipesanoleh
pelanggan dengan memeriksa kesesuaian formulir order penjualan. Kemudian staff
administrasi gudangmembuat deliveryordersebanyak 6 rangkap. Saturangkapuntuk
arsip dan sisanya didistribusikan ke departement EDP. Bagian gudang harus selalu
memeriksa jumlah, jenis barang, dan tanggal kadaluasa barang. Setelah dilakukan
pemeriksaan dan pencocokan, petugas barang jadi menyerahkan delivery order
lembar 3 dan 4 bersama barang kepada petugas ekspedisi sebagai dasar pembuatan
perhitungan nilai asuransi dan pembuatan surat jalan.
iv. Prosedur Pencatatan Putang
Dalam prosedur ini, piutang dicatat sesuai dengan dokumen – dokumen
pendukungyangberhubungan transaksi penjualantersebut. adapun sistem pencatatan
penjualan yangdigunakanadalah sistem perpetual, dimana setiap jenis barang jadi
memiliki rekening sendiri – sendiri yang merupakan buku pembantu persediaan.
Sistem penlaian yang dilakukan PT. Mustika Ratu menggunakan metode FIFO.
Setelah selesai dokument akan disimpan sebagai arsip.
v. Prosedur Penagihan
Fungsi penagihan menerima faktur penjualan lembar pertama dan ke 2 dari
fungsi penjualan dan dicocokan jumlah dan jenis barang. Setelah sesuai dokument
tersebut dibawa ke fungsi penagihan yang dibantu oleh dept collector melakukan
penagihan kepada pelanggan sesuai dengan faktur penjualan. Lembar pertama
diberikan kepada pelanggan sebagai bukti bahwa pelanggan telah melunasi
pembayaran dan lembar kedua diserahkan ke bagian akuntansi sebagai arsip.
Jadi pendapatanyangdiperoleh PT. MustikaRatuberdasarkanpada periode waktudan aktivitas
operasional perusahaan, yaitu penjualan secara kredit.
d) Dokumen yang digunakan PT Mustika Ratu
Pada sistem akuntansi penjualan PT Mustika Ratu dibutuhkan alat bantu berupa dokumen dalam
mempermudah sistemakuntansi penjualan. Dokumen digunakan sebagai bukti transaksi yang dilakukan
oleh PT Mustika Ratu, selainitudokumen juga dibutuhkansebagai alat informasi antarafungsi-fungsi yang
terkait dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta wewenang terhadap dokumen itu sendiri.
Dokumen yangdigunakan dalamsistemakuntansi penjualanpada PT Mustika Ratuadalah sebagai berikut:
44
50. i. Surat Order
Surat order penjualan ini digunakan oleh salesman untuk pesanan barang dari
pelanggan kepada perusahaan. Surat order digunakan sebagai otorisasi pemberian
kredit dari fungsi kredit kepada pelanggan. Surat order bernomor urut, tanggal, kode
pelanggan, namasalesmandan harus diotorisasi oleh manajer sales and distribution
ataumanager ekspor. Surat oder berisikan kode barang, nama barang, jumlah barang,
harga satuan dan jumlah harga barang.
ii. Faktur Penjualan
Dokumen ini berisikan tentangkode barang, keterangan barang yang dikirim, total
harga barangyangakan dibayar, jangka waktupembayaran.Faktur penjualan dibuat
atas dasar permintaan pembayaran kredit pelanggan. Jadi, dari dokumen ini
manajemendan pelanggan dapat mengetahui kapan jatuh tempo pembayarannya.
Faktur penjualan dibuat oleh fungsi penjualan yang terdiri dari empat rangkap.
iii. Surat Jalan
Dokumen yang berfungsi sebagai surat pengantar atas barang yang tercantum di
dalamnya yangditujukankepada customer (pembeli) ataupenerima yang ditentukan
oleh pembeli dan mempunyai kekuatan hukum atas legalitas yangdiperlukan di jalan
raya mulai dari keluar perusahaan sampai kepelanggan sehingga barang dengan
quantity, spesifikasi yangdisertai denganinformasi lainnya diterima oleh pelanggan.
Surat jalan dibuat oleh fungsi pengirim atas kesepakatan pesanan yang kemudian
surat jalan dikirim bersamaan dengan barang.
iv. Delivery Order
Dokumen ini digunakansebagai surat perintah pengeluaran barang. Delivery Order
dilakukan oleh fungsi administrasi gudang sebagai bukti pengeluaran barang.
Delivery order bernomor urut cetak dan harus diotorisasi oleh pengawas gudang dan
kepala gudang. DO berisikan nomor batch,nama barang, unit barang, harga satuan,
dan jumlah yang diserahkan.
v. Order Form atau Formulir Order Penjualan
Dokumen ini dibuat oleh fungsi penjualan yang digunakan untuk mencatat secara
lengkap semua barang yang dibeli dari permintaan pelanggan. Formulir order
penjualan dibuat berdasarkan surat pesanan. Formulir order penjualan berisikan
nama pembeli, alamat pembeli, nama barang, jumlah barang dan harus diotorisasi
oleh bagian EDP untuk diproses dari manual ke komputer dan fungsi penjualan.
Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam sistem akuntansi penjualan
membutuhkandokumensebagai alat ataubukti transaksi penjualan. Dokumenyang dikeluarkan
harus berdasarkan wewenang yangtelahditetapkan kepada beberapa fungsi oleh perusahaan.
45
51. e) Aspek pengendalian yang diterapkan dalam siklus pendapatan
i. Dalam pengendalian pendapatan terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan
Kemjuan produksi
Misalnya : PT. Mustika Ratuberproduksi berdasarkanpesanan, berdaarkan kontrak
atas barang yang berwujud.
Saat produksi selesai, pengakuanpendapatan ini disebabkan karena pasar da harga
yang pasti.
Beradasarkan kuantitas penjualan
Pendapatan merupakan jumlah rupiah yang menyatakan produk akhir operasi
perusahaan dan oleh karena itu, harus diakui dan diukur pada tingkat atau titik
kegiatan yang menentukan dalam aliran kegiatan perusahaan.
ii. Unsur-unsur pengendalian intern PT. Mutika Ratu, Tbk.
Sistem akuntansi penjualan bertujuan untuk mempermudah perusahaan untuk
menjaga kekayaan perusahaan baik dari sedgi modal dan maupun asset. Agar bisa
diharapkantidakterjadi kecuranganataupun penyimpanganyangdapat dilkukanoleh
pegawau pada transasksi penjualan,PT Mustika Ratu, Tbk menerapkan unsur-unsur
internal sebagai berikut :
Struktur organisasi
Struktur organisasi dalam sistem penjualan dilakukan secara terpisah antara fungsi-
fungsi satu dengan yang lainnya. Adanya fungsi pemisahan tugas dan wewenang
pada fungsi-fungsi terkait adalah sebagai berikut :
a. Fungsi penjualan terpisah dari fungsi kredit
Pada fungsi kredit ini memiliki fungsi untuk melakukan pengecekan dan
bertanggung-jawabatas pemberianataupenolakankredit kepada pembeli.
Sedangkan fungsi penjualan adalah dapat menjual barang sebnayak-
banyaknya untuk mendapatkan untung tanpa memperdulikan apakah
penjualan dilkukan secara kredit maupun tunai. Hal yang paling
mengkhawatirkan ketika penjualan kredit yang menimbulkan piutang
tidak dapat terlunasi. Inilah alasan kenapa fungsi penjualan dan fungsi
kredit dipisahkan.
b. Fungsi akuntansi terpisah dan fungsi penjualan
Menggabungkan antarafungsi akuntansi dan penjualan adalahresikoynag
sangat riskan olehkarena itu, perusahaan memisahkan antara keduanya.
Tujuna pemisahan ini adalah menghindari adanya kecurangan yang
dilkakukan oleh pegawainya. Tidak hanya itu, sistem ini mampu
menghindari adanya penutupan kecurangan di dalam intern.
c. Transaksi penjualan yang dilkukan oleh salesman.
Sistem penjualan yang dilakukan oleh salesman dianggap ampuh untuk
memaksimalkan penjualan. Fungsi salesman disini adalah melakukan
penagihan kredit, melakukan fungsi akuntansi dan keungan dalam
penghitunganbiaya yangtelah dilakukandalam produksi. Dengan adanya
salesman, perusahaanmampumelakukan monitoringsecara berkala tanpa
pimpinan harus turun tangan.
46
52. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
PT. Mustika Ratutelahtelahmemiliki prosuder dalamsistem otorisasi dan prosedur
pencatatan yang cukup memadai yang berkaitan dengan pengelolaan penjualan
produk.
Tahapan dalam pengeluaran produk jadi, sistem otorisasi yang digunakan adalah
sebagai berikut :
a. Persetujuan pemberiankredit pada PT. MustikaRatudiberikanolehfungsi
kredit yang telah dikirim oleh seorang sales dengan membawa surat
pesanan. Persetujuankredit diotorisasi oleh manajer sales dan distribusi.
Pemberian kredit hanyadikhusukanbagi pelanggan yangtelah melakukan
pembelian kredit tunai sebanyak 4 kali.
b. Pengeluaran baranghanya dilkasankan apabila ada perintah dari bagian
yang memerlukan barang dan harsu disetujui oleh pejabat yang
berwenang.
c. Fungsi gudang mengeluarkan barang berdasarkan formulir order
pennjualan yangtelah ditandatangani ileh manajer sales dan distribusi dan
bagian EDP. Pengeluaran barang dicatar dalam Bin Card.
d. Pengirimanbarangkepada pelanggandiotorisasi oleh fungsi pengiriman.
Fungsi pengiriman melakukan pengiriman barang yang telah
ditandatangani oleh Ka. Ekspedisi dengan memberikan dokumen yang
berupa surat jalan sebagai bukti pengantar barang.
e. Pencatatan terjadinya piutang yang didasarkan pada faktur penjualan.
Praktik yang sehat
Dalam melaksanakan sistem akuntansi penjualan PT. Mustika Ratu, dilakukan
dengan adanya praktik yang sehat, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan
pengawasan yangbaik agar pegawai melaksanakan tgasnya sesuai dengan prosedur
yang ada.
47
53. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas disimpulkan bahwa :
a. Dalam tahapawal proses penjualan, proses penjualandimulai dengan pencarian atau
menemukan pembeli potensial yangberkualitas, kemudian mengidentifikasi prospek,
mengkualifikasi prospek, mempersiapkan untuk penjualan. Prospek datang dari
berbagai sumber : teman dan kenalan, penjual lain, pelanggan lama, pemasok,
karyawan nonsales di dalam perusahaan, dan kontaksosial dan profesional. Beberapa
sumber dan teknik untuk menemukan prospek, antara lain pelanggan sekarang,
pelanggan lama, coldcalling, spotters, bukutelepon, jasa prospeksi, arahan, kontak
pribadi, pameran dagang, pemasaran/penjualan langsung. Perwakilan penjualan
mempersiapkan untuk penjualan melibatkan dua kegiatan utamadari pra pendekatan
(pre-approach) dan perencanaan panggilan (call planning).
b. Dengan mengaplikasikansistem penjualan barang berbasis web ( Web Base ) maka
kita dapat melakukan promosi / pengenalan produk - produk yang ada secara
efisien dan efektif.
c. Kemudahan bagi pelanggan untuk dapat memperolehinformasi secara jelas mengenai
produk –produk yangada, sehingga pelanggan tidak perlu datang langsung ataupun
menunggu pengiriman informasi produk.
d. Dapat mengurangi biaya pengirimaninformasi produk dan mendukung system yang
telah ada.
B. Saran
Dalam menghadapi persainganpemasaran, penentuan strategi pemasaransangat pentingdan hal
ini juga harus ditunjangoleh manajerpemasaryangprofessional dan memiliki kreatifitas yang
tinggi. Jadi tempatkanlah manajemenpemasaran anda sebagai bagian pentingdalam perusahaan
demi mencapai tujuanbisnis yaituprofitabilitas yangtinggi
48
54. DAFTAR PUSTAKA
i. http://darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id/category/sistem-informasi-
akuntansi/pembuatan-model-data-dan-desain-database/
ii. Ellsworth, Jill H. andMatthewV. Ellsworth.(1997).PemasaranDi Internet.
TejemahanYulianto. Grasindo, Jakarta
iii. Mcleod, Raymond. (2001). Sistem Informasi Manajemen.Edisi ke-tujuh : jilid1. PT.
Prenhallindo,Jakarta. Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Edisi ke-tiga. Salemba 4,
Jakarta.
iv. L Kurts, David, ScheuringE Eberhard”Sales Management”2009
v. 2010, “SistemPenjualan”.http://my.opera.com/ferdinanta/blog/2010/09/28/sistem-
penjualan-barangdi akses pada tanggal 18 September2013.
vi. "PengertianPenjualan".http://pengertianbahasa.blogspot.com/2013/02/pengertian-
penjualan.html di akses pada tanggal 18 September 2013.
vii. http://idemidemcuaemz.blogspot.co.id/2016/09/proses-bisnis-dan-study-kasus.html
viii. http://an9elcom.blogspot.co.id/2013/10/makalah-manajemen-pemasaran.html
ix. Basu Swastha dan Irawan, 1997.ManajemenPemasaranModern,Liberty :
Yogyakarta
x. AhmadMansur, 2002. Diktat Kuliah Metode Penelitian dan Teknik Penulisan
Laporan,Unpad : Bandung.
xi. Djaslim Saladin dan Yevismarti Oesman, 1994. Intisari Manajemen Pemasaran,
Media Iptek: Bandung.
xii. http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/strategi-promosi-penjualan-definisi.html
49