2. MATERI PART 1 DESKRIPSI PENGENDALIAN INTERN
PART 2
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR
PENGENDALIAN INTERN
PART 3
ALAT PENGENDALIAN PEMROSESAN
TRANSAKSI
PART 4
ETIKA DAN STRUKTUR PENGENDALIAN
INTERN
02
3. Pengendalian internal adalah suatu sistem yang disusun sedemikian rupa, sehingga antara bagian yang satu secara
otomatis akan mengawasi bagian yang lainnya . Pengedalian internal adalah suatu pengujian kebenaran yang
dilakukan dengan berbagai angka-angka dan transaksi yang dilaksanakan oleh petugas yang berbeda. tujuan
pengendalian intern berkaitan dengan keandalan laporan keuangan, umpan balik yang tepat waktu terhadap
pencapaian tujuan-tujuan operasional dan strategis, serta kepatuhan pada hukum dan regulasi. Sistem
pengendalian internal harus dibuat secara memadai, artinya harus sesuai dengan kebutuhan organisasi yang
menggunakannya. Organisasi yang tidak dilengkapi dengan pengendalian internal yang memadai menyebabkan
berkurangnya kepercayaan pihak-pihak yang berkepentingan dengan organisasi
.
A. DESKRIPSI PENGENDALIAN INTERN
03
Universitas
Maha Saraswati
4. Melindungi harta organisasi dari tindakan dan keadaan yang merugikan,
misalnya pencurian, kerugian dan kerusakan.
Mengecek kerusakan data akuntansi, sehingga dapat menghasilkan data
yang dapat diandalkan dalam pengambilan keputusan.
Meningkatkan efisiensi usaha dalam beroperasi. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari pengulangan kerja yang tidak perlu dan merupakan
pemborosan dalam seluruh aspek usaha.
Mendorong ditaatinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.
Manajemen membuat berbagai peraturan dan prosedur untuk pencapaian
tujuan perusahaan
1.
2.
3.
4.
FUNGSI/ ARTI PENTING
04
Universitas
Maha Saraswati
5. Pengendalian manajemen terdiri dari pengendalian intern dan ekstern lebih menekankan pada tujuan perusahaan dan menghubungkan
pengendalian manajemen untuk mencapai tujuan meliputi produksi, transportasi dan riset perusahaan.
Dalam kondisi apapun yang
namanya risiko pasti ada
dalam suatu aktivitas, baik
aktivitas yang berkaitan
dengan bisnis (profit dan
non profit) maupun non
bisnis. Suatu risiko yang
telah di identifikasi dapat di
analisis dan evaluasi
sehingga dapat di
perkirakan intensitas dan
tindakan yang dapat
meminimalkannya.
B. ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR
PENGENDALIAN INTERN
05
PENILAIAN RESIKO (RISK
ASSESMENT)
Prosedur pengendalian ditetapkan
untuk menstandarisasi proses kerja
sehingga menjamin tercapainya
tujuan perusahaan dan mencegah
atau mendeteksi terjadinya ketidak
beresan dan kesalahan. Prosedur
pengendalian meliputi hal-hal
sebagai berikut:
·Personil yang kompeten, mutasi
tugas dan cuti wajib. 1)Pelimpahan
tanggung jawab. 2)Pemisahan
tanggung jawab untuk kegiatan
terkait. 3)Pemisahan fungsi
akuntansi, penyimpanan aset dan
operasional.
PROSEDUR PENGENDALIAN
(CONTROL PROCEDURE)
Pemantauan terhadap sistem
pengendalian intern akan menemukan
kekurangan serta meningkatkan
efektivitas pengendalian.
Pengendalian intern dapat di monitor
dengan baik dengan cara penilaian
khusus atau sejalan dengan usaha
manajemen Usaha pemantauan yang
terakhir dapat dilakukan dengan cara
mengamati perilaku karyawan atau
tanda-tanda peringatan yang diberikan
oleh sistem akuntansi. Penilaian secara
khusus biasanya dilakukan secara
berkala saat terjadi perubahan pokok
dalam strategi manajemen senior,
struktur korporasi atau kegiatan usaha.
PROSEDUR PENGENDALIAN
(CONTROL PROCEDURE)
Informasi dan komunikasi merupakan
elemen-elemen yang penting dari
pengendalian intern perusahaan.
Informasi tentang lingkungan
pengendalian, penilaian risiko,
prosedur pengendalian dan
monitoring diperlukan oleh
manajemen adalah pedoman
operasional dan menjamin ketaatan
dengan pelaporan hukum dan
peraturan-peraturan yang berlaku
pada perusahaan. Informasi juga
diperlukan dari pihak luar
perusahaan. Manajemen dapat
menggunakan informasi jenis ini
untuk menilai standar eksternal.
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
(INFORMATION AND
COMMUNICATION)
Universitas
Maha Saraswati
6. Universitas
Maha Saraswati
A)PENGENDALIAN
UMUM
Pengendalian umum
memperhatikan keseluruhan
lingkungan pemrosesan
transaksi. Pengendalian umum
mencangkup hal-hal berikut ini :
1)Rencana pengorganisasian
pemrosesan transaksi
2)Prosedur-prosedur oprasi
umum 3)Masalah pengendalian
peralatan 4)Pengendalian
peralatan dan akses data
B)PENGENDALIAN
APLIKASI
Pengendalian aplikasi di khususkan
untuk aplikasi individual.
Pengendalian-pengendalian aplikasi
di kategorikan menjadi pengendalian
masukan, pemrosesan, dan keluaran.
Kategori-kategori ini berkaitan
dengan langkah-langkah dasar
dalam silus pengolahan data.
C)PENGENDALIAN PREVENTIF,
DETEKTIF, DAN KOREKTIF
Pengendalian Preventif di lakukan untuk mencegah
kekeliruan dan penipuan sebelum keduanya terjadi, terutama
pada masukkan dan pemrosesan pada pemrosesan transaksi.
Pengandalian Detektif di lakukan untuk mengatasi kekeliruan
dan penipuan setelah keduanya terjadi. Pengendalian
Korektif digunakan untuk mengoreksi kekeliruan.
Alat pengendalian pemrosesan transaksi terdiri dari
pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Pengendalian
umum mempengaruhi seluruh pmrosesan transaksi.
Pengendalian aplikasi berpengaruh khusus terhadap aplikasi-
aplikasi individual.
C. ALAT PENGENDALIAN
PEMROSESAN TRANSAKSI
7. Banyak perusahaan yang telah mengadopsi peraturan
kode etika yang merupakan pedoman dalam
menjalankan bisnis sesuai etika. Begitupun, banyak
organisasi profesonal, seperti AICPA, yang mengadopsi
peraturan ini peraturan kode etik ini umumnya di tulis
dalam bahasa hukum yang berfokus pada hal-hal yang
mungkin di langgar. Banyak yang menentang dengan
mengatakan bahwa setiap perusahaan memiliki
budayanya sendiri, yang di sebut budaya perushaan,
yang mungkin meningkatkan atau mengabaikan etika.
Budaya perusahaan tergantung pada tingkah laku, dan
praktik kerja para karyawan.
D. ETIKA DAN STRUKTUR PENGENDALIAN
INTERN
07
ETIKA DAN BUDAYA PERUSAHAAN
Manusia merupakan elemen penting dari setiap struktur
prngrndalian intern. Fungsi prinspal dari pengendalian
intern adalah mempengaruhi tingkah laku manusia
dalam suatu sistem bisnis. Jadi, perilaku dan aktifitas-
aktifitas perlu di kelola dan di kendalikan sehingga
tujuan organisasi dapat di capai. Tujuan pengendalian
intern harus di pandang secara relevan dengan individu
yang menjalankan sistem pengendalian tersebut.
Sistem harus di rancang sedemikian rupa sehingga
pegawai yakin bahwa pengendalian bertujuan
melindungi kesulitan-kesulitan atau krisis-krisis dalam
oprasi organisasi yang sebaliknya dapat mempengaruhi
mereka secara pribadi.
MENGKOMUNIKASIKAN TUJUAN-TUJUAN
PENGENDALIAN INTERN
9. Sistem informasi akuntansi merupakan sarana yang digunakan organisasi dalam merekam segala kejadian yang
mengandung nilai uang. Dengan adanya sistem informasi akuntansi, maka proses akuntansi bisa dijalankan dengan
baik. Proses akuntansi yang diawali dengan adanya transaksi, kemudian di rekam dengan bukti transaksi. Langkah
selanjutnya dilakukan pencatatan jurnal, buku besar, neraca saldo, dan laporan keuangan.
Sebuah alat pertanggungjawaban harus memiliki keandalan yang memadai, agar dapat dipercaya oleh pihak yang
berkepentingan dengan organisasi.Pengendalian internal merupakan salah satu instrumen yang dapat digunakan
untuk menghasilkan laporan keuangan yang dapat diandalkan kebenarannya. Dengan pengendalian internal yang
baik, setiap proses yang berlaku di dalam organisasi akan dapat dikendalikan dengan wajar, sehingga catatan yang
berupa laporan keuangan juga bebas dari kesalahan. Pengendalian internal memang tidak dapat menjamin laporan
keuangan benar secara mutlak, karena pengendalian internal tidak dapat mendeteksi kolusi dan kongkalikong yang
dilakukan oleh personil organisasi atau bahkan oleh manajemen sendiri. Untuk itu peran audit independen yang
dilakukan oleh auditor eksternal/independen (akuntan publik).Laporan auditor independen akan menyampaikan
kondisi laporan keuangan yang sebenarnya.
.
KESIMPULAN
Universitas
Maha Saraswati