SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
KONSEP PUBLIC PRIVATE
MIX
PertemuanPPM TBTingkatProvinsiSulawesiSelatan
Kamis, 9 Juli 2021
LATAR BELAKANG
PPM
POLA PENEMUAN KASUS TB
DAN
KONTRIBUSI
FASKES
Patient Pathway Analysis,
2017
74% masyarakat dengan
gejala TB dalam hal
mencari pengobatan awal
lebih memilihfasyankes
swasta
Rasiopencarian
pengobatan di fasyankes
swasta paling besar ada di
farmasi/apotek(52%),
DPM (19%) dan RS (3%).
Inventory Study
oleh Balitbangkes, 2017
62% Kasus TB tidak
dilaporkan oleh Rumah
Sakit

kasus TB yang dilaporkan yang
dilaporkan hanya 38% dari estimasi total
kasus
96% Kasus TB yang tidak
dilaporkandari
DPM/Klinik/Lab

kasus TB yang dilaporkan yang
dilaporkan hanya 4% dari estimasi total
kasus
Penelitian Sektor Swasta
oleh BCG/USAID, 2018
65% kasus TB
mendapatkan diagnosis di
fasilitaspelayanan
kesehatan primer

44% di puskesmas
82% kasus TB
menyelesaikan
pengobatan di rumah
sakit

79% rumah sakit swasta
KONSEP PUBLIC PRIVATE
MIX
Diimplementasikan
dalam rangka
meningkatan akses
layanan Tuberkulosis
bermutu dan berpihak
pada pasien
Konsep PPM di Indonesia
dilaksanakan di tiap
tingkatan ( pusat, Provinsi,
kab/kota)
Implementasi lebih banyak
di Kab/Kota -> Desentralisasi
-> DPPM
Mengorganisasikan layanan TB
untuk memastikanlayanan
terpadu yang berpusat pada
pasien (patient‐centered care)
dengan koordinasi yang
substansial
JEJARING EKSTERNAL
Jejaring layanan TB diantara
seluruh fasilitas pelayanan
kesehatan baik pemerintah dan
swasta di sebuah kabupaten/kota
DiimpLementasikan
oleh
Tim DPPM
KOPI TB
23Provinsi
& 71 Kab/Kota
Tim DPPM TB
telah terbentuk di
Kab/Kota
DPM Tujuan PPM
JEJARINGINTERNAL
Jejaring layanan TB antara
seluruh unit di sebuah fasilitas
pelayanan kesehatan Detected Treated Reported
112
IMPLEMENTASI PPM TINGKAT PUSAT
1. Menyusun kebijakan terkait
District-BasedPublic-Private
Mix (DPPM);
2. Mengidentifikasi dan
mengembangkanmekanisme
koordinasidengan stakeholders
PPM di tingkat nasional
termasuk organisasi profesi,
lintas program dan sektor;
3. Melakukan pembinaan,
monitoring dan evaluasi
pelaksanaan PPM tingkat
pusat, provinsi dan
kabupaten/kotasecara
berkala dan berkelanjutan.
IMPLEMENTASI PPM TINGKAT PROVINSI
1. Mengidentifikasi dan
mengembangkan mekanisme
koordinasi denganstakeholder
tingkat provinsi;
2. Memfasilitasi, mendorong,
membina, memantau dan
mengevaluasi pembentukan
struktur PPM dan implementasi
intervensi PPM pada tingkat
provinsi dan kabupaten/kota;
3. Membangun dan memperkuat
jejaring termasuk melakukan
fasilitasi kerjasama lintas batas
wilayah;
4. Memastikan ketersediaan regulasi
dan anggaran untuk intervensi
PPM.
IMPLEMENTASI PPM TINGKAT KAB/KOTA
1. Mengidentifikasi dan mengembangkan
mekanisme koordinasidengan
stakeholder
2. Memfasilitasi, mendorong, membina,
memantau dan mengevaluasi
pembentukan struktur DPPM dan
implementasi intervensi DPPM
3. Mengidentifikasi, mengembangkan,
membina, memantau dan mengevaluasi
jejaring PPM / jejaring eksternallayanan
TB yang melibatkan seluruh fasyankes di
kabupaten/kota;
4. Memastikan terbentuknya jejaring
internal layanan TB yang melibatkan
seluruh unit/poli terkait pada tingkat
fasyankes;
5. Membangun dan memperkuat jejaring
termasuk kerjasama lintas batas wilayah;
6. Memastikan ketersediaan regulasi dan
anggaran untuk intervensi PPM.
IMPLEMENTASI PPM TINGKAT KAB/KOTA(2)
1. Mengidentifikasi dan mengembangkan mekanisme koordinasi dengan stakeholder
2. Memfasilitasi, mendorong, membina, memantau dan mengevaluasi pembentukan
struktur DPPM dan implementasi intervensi DPPM
3. Mengidentifikasi, mengembangkan, membina, memantau dan mengevaluasi jejaring
PPM/jejaring eksternal layanan TB yang melibatkan seluruh fasyankes di kab/kota.
4. Memastikan terbentuknya jejaring internal layanan TB yang melibatkan seluruh
unit/poli terkait pada tingkat fasyankes
5. Membangun dan memperkuat jejaring termasuk kerjasama lintas batas wilayah
6. Memastikan ketersediaan regulasi dan anggaran untuk intervensi DPPM
KONSEP DPPM
District-Based Public-Private
Mix (DPPM)
Definisi:
Jejaring layanan Tuberkulosis dalam
satu Kabupaten/Kota yang
melibatkan fasilitas kesehatan
Pemerintah dan swasta yang
dikoordinasikan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
Tujuan Umum
Penerapan DPPM bertujuan agar semua
fasilitas layanan kesehatan yang menangani
TB berpartisipasi dalam jejaring sehingga
semua pasien TB dapat ditemukan dan
diobati sesuai standar dan tercatat dalam
sistem informasi Program TB Nasional.
ditemukan diobati tercatat
Tujuan Khusus DPPM
1. Peningkatan komitmen Pemerintah Daerah dalam kepemimpinan
(regulasi/kebijakan) dan ketersediaan anggaran dan pembiayaan
terhadap Program Penanggulangan TB di Kabupaten/Kota.
2. Peningkatan peran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai
koordinator dan pihak yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan DPPM di wilayahnya.
3. Peningkatan peran organisasi profesi (Koalisi Organisasi Profesi
Indonesia/KOPI TB) sebagai penggerak DPPM.
4. Percepatan penemuan kasus TB di wilayah kabupaten/kota.
5. Peningkatan layanan TB yang berkualitas dan sesuai standar di
seluruh fasyankes Kabupaten/Kota.
6. Pemanfaatan teknologi dan inovasi sesuai dengan kondisi masing-
masing Kabupaten/Kota.
Strategi PPM
1. Penguatan
Kepemimpinan
DPPM
2. Peningkatan
Keterlibatan
Seluruh Fasyankes
3. Penguatan
Sistem Surveilans
4. Perencanaan
Pembiayaan
untuk TB
Strategi PPM
1. Penguatan Kepemimpinan DPPM
a. Menetapkan dan memperkuat mekanisme kolaborasi DPPM di bawah koordinasi
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, termasuk struktur yang jelas, tugas/tanggung
jawab hukum, dan penyediaan alokasi dukungan anggaran
b. Memperkuat peran Koalisi Organisasi Profesi sebagai bentuk keterlibatan
organisasi profesi dalam advokasi, dukungan teknis, pendampingan, pengawasan,
dan pengembangan kapasitas
c. Memperkuat peran dan kapasitas puskesmas untuk mengkoordinasikan dan
memfasilitasi jejaring antara penyedia layanan kesehatan di wilayahnya
1. Penguatan
Kepemimpinan
DPPM
2. Peningkatan
Keterlibatan
Seluruh Fasyankes
3. Penguatan
Sistem Surveilans
4. Perencanaan
Pembiayaan
untuk TB
Strategi PPM
2. Peningkatan Keterlibatan Seluruh Fasyankes
a. Membuat pemetaan seluruh fasyankes yang memberikan layanan TB di
masing-masing wilayah kab/kota
b. Memperkuat mutu dan jejaring layanan
c. Memperkuat peran lintas program, lintas sektor dan masyarakat
1. Penguatan
Kepemimpinan
DPPM
2. Peningkatan
Keterlibatan
Seluruh Fasyankes
3. Penguatan
Sistem Surveilans
4. Perencanaan
Pembiayaan
untuk TB
Strategi PPM
2. Peningkatan Keterlibatan Seluruh Fasyankes
a. Membuat pemetaan seluruh fasyankes yang memberikan layanan TB di
masing-masing wilayah kab/kota
b. Memperkuat mutu dan jejaring layanan
c. Memperkuat peran lintas program, lintas sektor dan masyarakat
1. Penguatan
Kepemimpinan
DPPM
2. Peningkatan
Keterlibatan
Seluruh Fasyankes
3. Penguatan
Sistem Surveilans
4. Perencanaan
Pembiayaan
untuk TB
Strategi PPM
3. Penguatan Sistem Surveilans
a. Memperkuat sistem wajib lapor
b. Memperkuat sistem pengumpulan data
4. Perencanaan Pembiayaan untuk TB
a. Memperkuat kolaborasi program dengan asuransi kesehatan, baik BPJS
maupun asuransi kesehatan lain, dalam rangka mencapai Cakupan Layanan
Semesta (Universal Health Coverage)
b. Meningkatkan pendanaan daerah/lokal untuk kegiatan DPPM
1. Penguatan
Kepemimpinan
DPPM
2. Peningkatan
Keterlibatan
Seluruh Fasyankes
3. Penguatan
Sistem Surveilans
4. Perencanaan
Pembiayaan
untuk TB
Struktur dan Pembentukan DPPM
*Struktur Organisasi Generik
HARAPAN DUKUNGAN KOPI TB
KOALISI ORGANISASI
PROFESI
(KOPI
TB)
1. Forum/wadah information sharing kepada
setiap anggota profesi
2. Think tank untuk menggerakkan dan
memicu berjalannya layanan TB standar
dan jejaring PPM
3. Praktisi ahli di tempat praktik yang
merupakan bagian dari jejaring PPM dalam
pelayanan TB dan pelaporan kasus TB
4. Tenaga ahli, motivator, fasilitator,
pelaksana pelayanan kesehatan dan
mendorong terbentuknya jejaring internal
RS layanan TB yang sinergis.
5. Fasilitator untuk meningkatkan kapasitas
petugas kesehatan fasyankes melalui
pelatihan, pembinaan, supervisi dan
mentoring
KESEPAKATAN
KOPI TB PUSAT
Kesepakatan, diantaranya:
1. mensosialisasikan regulasi yang
mewajibkan anggotanya untuk
melakukan tatalaksana TB sesuai
standar serta melaporkan kasus TB
yang ditemukan dan atau diobati.
2. melakukan kegiatan skrining terduga
TB menggunakan pemeriksaan
radiologis
3. tidak melayani pembelian OAT tanpa
resep
4. memastikan orang dengan gejala TB
mendapatkan pemeriksaan sesuai
standar
5. mendukung pengobatan TB sesuai
standar
6. memberikan edukasi dan informasi
tentang penanggulangan TB kepada
keluarga dan masyarakat
INDIKATOR DAN TARGET
PPM
BERDASARKAN STRANAS TB 2020-
2024
Keterlibatan
Fasyankes
dalam
Pelaporan
TB
Kontribusi
notifikasi
per jenis
fasyankes
diantara
total
notifikasi
No Penjelasan Indikator
Target
2020 2021 2022 2023 2024
1 Proporsi Kab/Kota yang membentuk Tim DPPM TB 50% 70% 90% 100% 100%
2 Proporsi Puskesmas dan B/BKPM Lapor Kasus TB 100% 100% 100% 100% 100%
3 Proporsi Klinik dan RS Pemerintah Lapor Kasus TB 75% 82% 87% 92% 100%
4
Jumlah Rumah Sakit Swasta yang sudah bekerja sama dengan
BPJS yang melaporkan kasus TBC 925 1156 1388 1542 1542
5
Jumlah DPM/Klinik Swasta yang sudah bekerja sama dengan BPJS
yang melaporkan kasus TBC
250 500 750 1000 1200
6
Proporsi notifikasi kasus TBC dari Klinik dan Rumah Sakit
Pemerintah 17% 18% 20% 22% 23%
7 Proporsi Notifikasi Kasus TB dari RS Swasta 23% 28% 30% 31% 31%
8 Proporsi Notifikasi Kasus TB dari DPM/Klinik 1% 1% 1% 1% 1.4%
9
Persentase treatment success rate di fasilitas pelayanan
kesehatan swasta 75% 80% 85% 85% 90%
IMPLEMENTASI PPM WILAYAH PRIORITAS
INDIKATOR
1. Persentase Faskes Lapor diantara Total Faskes Per Jenis Faskes
2. Jumlah Notifikasi Kasus TB per Jenis Faskes
3. TSR di Faskes Swasta
4. Pembentukan Tim DPPM
5. Persentase RS dan DPM/Klinik Swasta Engaged/Berjejaring
6. Persentase RS Swasta punya Akses TCM
7. Persentase Pasien TB dari Swasta diperiksa TCM
8. Persentase Pasien TB dari Swasta dapat OAT Program
TERIMA KASIH
26

More Related Content

What's hot

SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)
SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)
SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)Aguz Setiawan
 
Sistem pembayaran fasilitas kesehatan
Sistem pembayaran fasilitas kesehatanSistem pembayaran fasilitas kesehatan
Sistem pembayaran fasilitas kesehatanSutopo Patriajati
 
Ukuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi PenyakitUkuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi Penyakitdahlia_purba
 
Sistem pembiayaan di sektor kesehatan (1)
Sistem pembiayaan di sektor kesehatan (1)Sistem pembiayaan di sektor kesehatan (1)
Sistem pembiayaan di sektor kesehatan (1)Muttaqien Al-Maidin
 
Materi inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatanMateri inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatanTini Wartini
 
Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7tristyanto
 
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)Apapunituzar
 
MEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanMEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanRifka Marwani
 
Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Lingkungan
Mengidentifikasi Masalah Kesehatan LingkunganMengidentifikasi Masalah Kesehatan Lingkungan
Mengidentifikasi Masalah Kesehatan LingkunganNabilla Intan
 
Sistem informasi bencana
Sistem informasi bencanaSistem informasi bencana
Sistem informasi bencanaJoni Iswanto
 
Promkes komprehensif
Promkes komprehensifPromkes komprehensif
Promkes komprehensifrossy pratiwi
 
Kesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukimanKesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukimandwidiah
 
Statistik kesehatan 1
Statistik kesehatan 1Statistik kesehatan 1
Statistik kesehatan 1Hadi Nugroho
 

What's hot (20)

SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)
SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)
SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)
 
Sistem pembayaran fasilitas kesehatan
Sistem pembayaran fasilitas kesehatanSistem pembayaran fasilitas kesehatan
Sistem pembayaran fasilitas kesehatan
 
Ukuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi PenyakitUkuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi Penyakit
 
Sistem pembiayaan di sektor kesehatan (1)
Sistem pembiayaan di sektor kesehatan (1)Sistem pembiayaan di sektor kesehatan (1)
Sistem pembiayaan di sektor kesehatan (1)
 
Wabah
WabahWabah
Wabah
 
Materi inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatanMateri inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatan
 
Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7
 
Promosi kesehatan
Promosi kesehatanPromosi kesehatan
Promosi kesehatan
 
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
 
MEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanMEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatan
 
Advokasi Kesehatan
Advokasi KesehatanAdvokasi Kesehatan
Advokasi Kesehatan
 
Makalah permasalahan puskesmas
Makalah permasalahan puskesmasMakalah permasalahan puskesmas
Makalah permasalahan puskesmas
 
Advokasi kesehatan jf pkm
Advokasi kesehatan   jf pkmAdvokasi kesehatan   jf pkm
Advokasi kesehatan jf pkm
 
Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Lingkungan
Mengidentifikasi Masalah Kesehatan LingkunganMengidentifikasi Masalah Kesehatan Lingkungan
Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Lingkungan
 
Sistem informasi bencana
Sistem informasi bencanaSistem informasi bencana
Sistem informasi bencana
 
PHBS DI SEKOLAH DASAR
PHBS DI SEKOLAH DASARPHBS DI SEKOLAH DASAR
PHBS DI SEKOLAH DASAR
 
Komunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatanKomunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatan
 
Promkes komprehensif
Promkes komprehensifPromkes komprehensif
Promkes komprehensif
 
Kesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukimanKesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukiman
 
Statistik kesehatan 1
Statistik kesehatan 1Statistik kesehatan 1
Statistik kesehatan 1
 

Similar to TBPPM

Advokasi DPPM Kab. Pesisir Barat.pptx
Advokasi DPPM Kab. Pesisir Barat.pptxAdvokasi DPPM Kab. Pesisir Barat.pptx
Advokasi DPPM Kab. Pesisir Barat.pptxlingling177737
 
Hari 2_KOPI TB Pusat.pptx
Hari 2_KOPI TB Pusat.pptxHari 2_KOPI TB Pusat.pptx
Hari 2_KOPI TB Pusat.pptxSimonSKleden
 
Konsep PPM TB Berbasis Kabupaten-kota 2020.pptx
Konsep PPM TB Berbasis Kabupaten-kota 2020.pptxKonsep PPM TB Berbasis Kabupaten-kota 2020.pptx
Konsep PPM TB Berbasis Kabupaten-kota 2020.pptxImanHartiwarman1
 
Evapro_Kel1_Adriani Rizka_TB.pptx
Evapro_Kel1_Adriani Rizka_TB.pptxEvapro_Kel1_Adriani Rizka_TB.pptx
Evapro_Kel1_Adriani Rizka_TB.pptxRizkaIndayani
 
1. NTP_Kebijakan Program TBC_WS IAI_25Jul23_v5@4pm.pdf
1. NTP_Kebijakan Program TBC_WS IAI_25Jul23_v5@4pm.pdf1. NTP_Kebijakan Program TBC_WS IAI_25Jul23_v5@4pm.pdf
1. NTP_Kebijakan Program TBC_WS IAI_25Jul23_v5@4pm.pdfpandu985517
 
FKTP LINSEK.pptx
FKTP LINSEK.pptxFKTP LINSEK.pptx
FKTP LINSEK.pptxresna adtya
 
implementasi DDPM.pptx
implementasi DDPM.pptximplementasi DDPM.pptx
implementasi DDPM.pptxEvaaCahyaa
 
g Layanan TBC Anak dan 8888888888888Remaja.pdf
g Layanan TBC Anak dan 8888888888888Remaja.pdfg Layanan TBC Anak dan 8888888888888Remaja.pdf
g Layanan TBC Anak dan 8888888888888Remaja.pdfssamsungbokk
 
MPD 1 Kebijakan dan Situasi Penangulangan TBC dan ILTB.pdf
MPD 1   Kebijakan  dan Situasi Penangulangan TBC dan ILTB.pdfMPD 1   Kebijakan  dan Situasi Penangulangan TBC dan ILTB.pdf
MPD 1 Kebijakan dan Situasi Penangulangan TBC dan ILTB.pdfImanHartiwarman1
 
ppi_snars_2018_pptx.pptx
ppi_snars_2018_pptx.pptxppi_snars_2018_pptx.pptx
ppi_snars_2018_pptx.pptxZeeZee Zerlina
 
Pedoman nasional penanggulangan tuberculosis cet 8 (2002)
Pedoman nasional penanggulangan tuberculosis cet 8 (2002)Pedoman nasional penanggulangan tuberculosis cet 8 (2002)
Pedoman nasional penanggulangan tuberculosis cet 8 (2002)Mamang Bagiansah
 
Pedoman%20nasional%20penanggulangan%20tb
Pedoman%20nasional%20penanggulangan%20tbPedoman%20nasional%20penanggulangan%20tb
Pedoman%20nasional%20penanggulangan%20tbrieogiq
 
PNPK HIV Kop Garuda.pdf
PNPK HIV Kop Garuda.pdfPNPK HIV Kop Garuda.pdf
PNPK HIV Kop Garuda.pdfAdiYusup2
 
PNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdf
PNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdfPNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdf
PNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdfBrian ER
 
Permenkes HIV 2019.pdf
Permenkes HIV 2019.pdfPermenkes HIV 2019.pdf
Permenkes HIV 2019.pdfwahyupurnama20
 
KOPI TB - Peran Profesi
KOPI TB - Peran Profesi KOPI TB - Peran Profesi
KOPI TB - Peran Profesi AhmadBarokah5
 
Hiv..strategi dan rencana
Hiv..strategi dan rencanaHiv..strategi dan rencana
Hiv..strategi dan rencanaguest3643a1
 

Similar to TBPPM (20)

Advokasi DPPM Kab. Pesisir Barat.pptx
Advokasi DPPM Kab. Pesisir Barat.pptxAdvokasi DPPM Kab. Pesisir Barat.pptx
Advokasi DPPM Kab. Pesisir Barat.pptx
 
Hari 2_KOPI TB Pusat.pptx
Hari 2_KOPI TB Pusat.pptxHari 2_KOPI TB Pusat.pptx
Hari 2_KOPI TB Pusat.pptx
 
Konsep PPM TB Berbasis Kabupaten-kota 2020.pptx
Konsep PPM TB Berbasis Kabupaten-kota 2020.pptxKonsep PPM TB Berbasis Kabupaten-kota 2020.pptx
Konsep PPM TB Berbasis Kabupaten-kota 2020.pptx
 
Evapro_Kel1_Adriani Rizka_TB.pptx
Evapro_Kel1_Adriani Rizka_TB.pptxEvapro_Kel1_Adriani Rizka_TB.pptx
Evapro_Kel1_Adriani Rizka_TB.pptx
 
1. NTP_Kebijakan Program TBC_WS IAI_25Jul23_v5@4pm.pdf
1. NTP_Kebijakan Program TBC_WS IAI_25Jul23_v5@4pm.pdf1. NTP_Kebijakan Program TBC_WS IAI_25Jul23_v5@4pm.pdf
1. NTP_Kebijakan Program TBC_WS IAI_25Jul23_v5@4pm.pdf
 
FKTP LINSEK.pptx
FKTP LINSEK.pptxFKTP LINSEK.pptx
FKTP LINSEK.pptx
 
implementasi DDPM.pptx
implementasi DDPM.pptximplementasi DDPM.pptx
implementasi DDPM.pptx
 
ProgNas_new.pdf
ProgNas_new.pdfProgNas_new.pdf
ProgNas_new.pdf
 
g Layanan TBC Anak dan 8888888888888Remaja.pdf
g Layanan TBC Anak dan 8888888888888Remaja.pdfg Layanan TBC Anak dan 8888888888888Remaja.pdf
g Layanan TBC Anak dan 8888888888888Remaja.pdf
 
MPD 1 Kebijakan dan Situasi Penangulangan TBC dan ILTB.pdf
MPD 1   Kebijakan  dan Situasi Penangulangan TBC dan ILTB.pdfMPD 1   Kebijakan  dan Situasi Penangulangan TBC dan ILTB.pdf
MPD 1 Kebijakan dan Situasi Penangulangan TBC dan ILTB.pdf
 
ppi_snars_2018_pptx.pptx
ppi_snars_2018_pptx.pptxppi_snars_2018_pptx.pptx
ppi_snars_2018_pptx.pptx
 
Kebijakan PPI.pptx
Kebijakan PPI.pptxKebijakan PPI.pptx
Kebijakan PPI.pptx
 
Pedoman nasional penanggulangan tuberculosis cet 8 (2002)
Pedoman nasional penanggulangan tuberculosis cet 8 (2002)Pedoman nasional penanggulangan tuberculosis cet 8 (2002)
Pedoman nasional penanggulangan tuberculosis cet 8 (2002)
 
Pedoman%20nasional%20penanggulangan%20tb
Pedoman%20nasional%20penanggulangan%20tbPedoman%20nasional%20penanggulangan%20tb
Pedoman%20nasional%20penanggulangan%20tb
 
PNPK HIV Kop Garuda.pdf
PNPK HIV Kop Garuda.pdfPNPK HIV Kop Garuda.pdf
PNPK HIV Kop Garuda.pdf
 
PNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdf
PNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdfPNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdf
PNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdf
 
Permenkes HIV 2019.pdf
Permenkes HIV 2019.pdfPermenkes HIV 2019.pdf
Permenkes HIV 2019.pdf
 
PNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdf
PNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdfPNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdf
PNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdf
 
KOPI TB - Peran Profesi
KOPI TB - Peran Profesi KOPI TB - Peran Profesi
KOPI TB - Peran Profesi
 
Hiv..strategi dan rencana
Hiv..strategi dan rencanaHiv..strategi dan rencana
Hiv..strategi dan rencana
 

Recently uploaded

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxputripermatasarilubi
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxSagitaDarmasari1
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhPPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhuntung untung edi purwanto
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 

Recently uploaded (14)

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhPPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 

TBPPM

  • 1. KONSEP PUBLIC PRIVATE MIX PertemuanPPM TBTingkatProvinsiSulawesiSelatan Kamis, 9 Juli 2021
  • 2. LATAR BELAKANG PPM POLA PENEMUAN KASUS TB DAN KONTRIBUSI FASKES Patient Pathway Analysis, 2017 74% masyarakat dengan gejala TB dalam hal mencari pengobatan awal lebih memilihfasyankes swasta Rasiopencarian pengobatan di fasyankes swasta paling besar ada di farmasi/apotek(52%), DPM (19%) dan RS (3%). Inventory Study oleh Balitbangkes, 2017 62% Kasus TB tidak dilaporkan oleh Rumah Sakit  kasus TB yang dilaporkan yang dilaporkan hanya 38% dari estimasi total kasus 96% Kasus TB yang tidak dilaporkandari DPM/Klinik/Lab  kasus TB yang dilaporkan yang dilaporkan hanya 4% dari estimasi total kasus Penelitian Sektor Swasta oleh BCG/USAID, 2018 65% kasus TB mendapatkan diagnosis di fasilitaspelayanan kesehatan primer  44% di puskesmas 82% kasus TB menyelesaikan pengobatan di rumah sakit  79% rumah sakit swasta
  • 3. KONSEP PUBLIC PRIVATE MIX Diimplementasikan dalam rangka meningkatan akses layanan Tuberkulosis bermutu dan berpihak pada pasien Konsep PPM di Indonesia dilaksanakan di tiap tingkatan ( pusat, Provinsi, kab/kota) Implementasi lebih banyak di Kab/Kota -> Desentralisasi -> DPPM Mengorganisasikan layanan TB untuk memastikanlayanan terpadu yang berpusat pada pasien (patient‐centered care) dengan koordinasi yang substansial JEJARING EKSTERNAL Jejaring layanan TB diantara seluruh fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah dan swasta di sebuah kabupaten/kota DiimpLementasikan oleh Tim DPPM KOPI TB 23Provinsi & 71 Kab/Kota Tim DPPM TB telah terbentuk di Kab/Kota DPM Tujuan PPM JEJARINGINTERNAL Jejaring layanan TB antara seluruh unit di sebuah fasilitas pelayanan kesehatan Detected Treated Reported 112
  • 4. IMPLEMENTASI PPM TINGKAT PUSAT 1. Menyusun kebijakan terkait District-BasedPublic-Private Mix (DPPM); 2. Mengidentifikasi dan mengembangkanmekanisme koordinasidengan stakeholders PPM di tingkat nasional termasuk organisasi profesi, lintas program dan sektor; 3. Melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPM tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kotasecara berkala dan berkelanjutan.
  • 5. IMPLEMENTASI PPM TINGKAT PROVINSI 1. Mengidentifikasi dan mengembangkan mekanisme koordinasi denganstakeholder tingkat provinsi; 2. Memfasilitasi, mendorong, membina, memantau dan mengevaluasi pembentukan struktur PPM dan implementasi intervensi PPM pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota; 3. Membangun dan memperkuat jejaring termasuk melakukan fasilitasi kerjasama lintas batas wilayah; 4. Memastikan ketersediaan regulasi dan anggaran untuk intervensi PPM.
  • 6. IMPLEMENTASI PPM TINGKAT KAB/KOTA 1. Mengidentifikasi dan mengembangkan mekanisme koordinasidengan stakeholder 2. Memfasilitasi, mendorong, membina, memantau dan mengevaluasi pembentukan struktur DPPM dan implementasi intervensi DPPM 3. Mengidentifikasi, mengembangkan, membina, memantau dan mengevaluasi jejaring PPM / jejaring eksternallayanan TB yang melibatkan seluruh fasyankes di kabupaten/kota; 4. Memastikan terbentuknya jejaring internal layanan TB yang melibatkan seluruh unit/poli terkait pada tingkat fasyankes; 5. Membangun dan memperkuat jejaring termasuk kerjasama lintas batas wilayah; 6. Memastikan ketersediaan regulasi dan anggaran untuk intervensi PPM.
  • 7. IMPLEMENTASI PPM TINGKAT KAB/KOTA(2) 1. Mengidentifikasi dan mengembangkan mekanisme koordinasi dengan stakeholder 2. Memfasilitasi, mendorong, membina, memantau dan mengevaluasi pembentukan struktur DPPM dan implementasi intervensi DPPM 3. Mengidentifikasi, mengembangkan, membina, memantau dan mengevaluasi jejaring PPM/jejaring eksternal layanan TB yang melibatkan seluruh fasyankes di kab/kota. 4. Memastikan terbentuknya jejaring internal layanan TB yang melibatkan seluruh unit/poli terkait pada tingkat fasyankes 5. Membangun dan memperkuat jejaring termasuk kerjasama lintas batas wilayah 6. Memastikan ketersediaan regulasi dan anggaran untuk intervensi DPPM
  • 8. KONSEP DPPM District-Based Public-Private Mix (DPPM) Definisi: Jejaring layanan Tuberkulosis dalam satu Kabupaten/Kota yang melibatkan fasilitas kesehatan Pemerintah dan swasta yang dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Tujuan Umum Penerapan DPPM bertujuan agar semua fasilitas layanan kesehatan yang menangani TB berpartisipasi dalam jejaring sehingga semua pasien TB dapat ditemukan dan diobati sesuai standar dan tercatat dalam sistem informasi Program TB Nasional. ditemukan diobati tercatat
  • 9. Tujuan Khusus DPPM 1. Peningkatan komitmen Pemerintah Daerah dalam kepemimpinan (regulasi/kebijakan) dan ketersediaan anggaran dan pembiayaan terhadap Program Penanggulangan TB di Kabupaten/Kota. 2. Peningkatan peran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai koordinator dan pihak yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan DPPM di wilayahnya. 3. Peningkatan peran organisasi profesi (Koalisi Organisasi Profesi Indonesia/KOPI TB) sebagai penggerak DPPM. 4. Percepatan penemuan kasus TB di wilayah kabupaten/kota. 5. Peningkatan layanan TB yang berkualitas dan sesuai standar di seluruh fasyankes Kabupaten/Kota. 6. Pemanfaatan teknologi dan inovasi sesuai dengan kondisi masing- masing Kabupaten/Kota.
  • 10. Strategi PPM 1. Penguatan Kepemimpinan DPPM 2. Peningkatan Keterlibatan Seluruh Fasyankes 3. Penguatan Sistem Surveilans 4. Perencanaan Pembiayaan untuk TB
  • 11. Strategi PPM 1. Penguatan Kepemimpinan DPPM a. Menetapkan dan memperkuat mekanisme kolaborasi DPPM di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, termasuk struktur yang jelas, tugas/tanggung jawab hukum, dan penyediaan alokasi dukungan anggaran b. Memperkuat peran Koalisi Organisasi Profesi sebagai bentuk keterlibatan organisasi profesi dalam advokasi, dukungan teknis, pendampingan, pengawasan, dan pengembangan kapasitas c. Memperkuat peran dan kapasitas puskesmas untuk mengkoordinasikan dan memfasilitasi jejaring antara penyedia layanan kesehatan di wilayahnya 1. Penguatan Kepemimpinan DPPM 2. Peningkatan Keterlibatan Seluruh Fasyankes 3. Penguatan Sistem Surveilans 4. Perencanaan Pembiayaan untuk TB
  • 12. Strategi PPM 2. Peningkatan Keterlibatan Seluruh Fasyankes a. Membuat pemetaan seluruh fasyankes yang memberikan layanan TB di masing-masing wilayah kab/kota b. Memperkuat mutu dan jejaring layanan c. Memperkuat peran lintas program, lintas sektor dan masyarakat 1. Penguatan Kepemimpinan DPPM 2. Peningkatan Keterlibatan Seluruh Fasyankes 3. Penguatan Sistem Surveilans 4. Perencanaan Pembiayaan untuk TB
  • 13. Strategi PPM 2. Peningkatan Keterlibatan Seluruh Fasyankes a. Membuat pemetaan seluruh fasyankes yang memberikan layanan TB di masing-masing wilayah kab/kota b. Memperkuat mutu dan jejaring layanan c. Memperkuat peran lintas program, lintas sektor dan masyarakat 1. Penguatan Kepemimpinan DPPM 2. Peningkatan Keterlibatan Seluruh Fasyankes 3. Penguatan Sistem Surveilans 4. Perencanaan Pembiayaan untuk TB
  • 14. Strategi PPM 3. Penguatan Sistem Surveilans a. Memperkuat sistem wajib lapor b. Memperkuat sistem pengumpulan data 4. Perencanaan Pembiayaan untuk TB a. Memperkuat kolaborasi program dengan asuransi kesehatan, baik BPJS maupun asuransi kesehatan lain, dalam rangka mencapai Cakupan Layanan Semesta (Universal Health Coverage) b. Meningkatkan pendanaan daerah/lokal untuk kegiatan DPPM 1. Penguatan Kepemimpinan DPPM 2. Peningkatan Keterlibatan Seluruh Fasyankes 3. Penguatan Sistem Surveilans 4. Perencanaan Pembiayaan untuk TB
  • 15. Struktur dan Pembentukan DPPM *Struktur Organisasi Generik
  • 16. HARAPAN DUKUNGAN KOPI TB KOALISI ORGANISASI PROFESI (KOPI TB) 1. Forum/wadah information sharing kepada setiap anggota profesi 2. Think tank untuk menggerakkan dan memicu berjalannya layanan TB standar dan jejaring PPM 3. Praktisi ahli di tempat praktik yang merupakan bagian dari jejaring PPM dalam pelayanan TB dan pelaporan kasus TB 4. Tenaga ahli, motivator, fasilitator, pelaksana pelayanan kesehatan dan mendorong terbentuknya jejaring internal RS layanan TB yang sinergis. 5. Fasilitator untuk meningkatkan kapasitas petugas kesehatan fasyankes melalui pelatihan, pembinaan, supervisi dan mentoring KESEPAKATAN KOPI TB PUSAT Kesepakatan, diantaranya: 1. mensosialisasikan regulasi yang mewajibkan anggotanya untuk melakukan tatalaksana TB sesuai standar serta melaporkan kasus TB yang ditemukan dan atau diobati. 2. melakukan kegiatan skrining terduga TB menggunakan pemeriksaan radiologis 3. tidak melayani pembelian OAT tanpa resep 4. memastikan orang dengan gejala TB mendapatkan pemeriksaan sesuai standar 5. mendukung pengobatan TB sesuai standar 6. memberikan edukasi dan informasi tentang penanggulangan TB kepada keluarga dan masyarakat
  • 17. INDIKATOR DAN TARGET PPM BERDASARKAN STRANAS TB 2020- 2024 Keterlibatan Fasyankes dalam Pelaporan TB Kontribusi notifikasi per jenis fasyankes diantara total notifikasi No Penjelasan Indikator Target 2020 2021 2022 2023 2024 1 Proporsi Kab/Kota yang membentuk Tim DPPM TB 50% 70% 90% 100% 100% 2 Proporsi Puskesmas dan B/BKPM Lapor Kasus TB 100% 100% 100% 100% 100% 3 Proporsi Klinik dan RS Pemerintah Lapor Kasus TB 75% 82% 87% 92% 100% 4 Jumlah Rumah Sakit Swasta yang sudah bekerja sama dengan BPJS yang melaporkan kasus TBC 925 1156 1388 1542 1542 5 Jumlah DPM/Klinik Swasta yang sudah bekerja sama dengan BPJS yang melaporkan kasus TBC 250 500 750 1000 1200 6 Proporsi notifikasi kasus TBC dari Klinik dan Rumah Sakit Pemerintah 17% 18% 20% 22% 23% 7 Proporsi Notifikasi Kasus TB dari RS Swasta 23% 28% 30% 31% 31% 8 Proporsi Notifikasi Kasus TB dari DPM/Klinik 1% 1% 1% 1% 1.4% 9 Persentase treatment success rate di fasilitas pelayanan kesehatan swasta 75% 80% 85% 85% 90%
  • 18. IMPLEMENTASI PPM WILAYAH PRIORITAS INDIKATOR 1. Persentase Faskes Lapor diantara Total Faskes Per Jenis Faskes 2. Jumlah Notifikasi Kasus TB per Jenis Faskes 3. TSR di Faskes Swasta 4. Pembentukan Tim DPPM 5. Persentase RS dan DPM/Klinik Swasta Engaged/Berjejaring 6. Persentase RS Swasta punya Akses TCM 7. Persentase Pasien TB dari Swasta diperiksa TCM 8. Persentase Pasien TB dari Swasta dapat OAT Program
  • 20. 26