SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
MAKALAH KOMPUTER GRAFIK
PROYEKSI PARALEL DAN PROYEKSI PERSPEKTIF DENGAN
TRANSFORMASI VISUAL DENGAN BANTUAN KAMERA
DOSEN : NAHOT FRASTIAN M. KOM
DISUSUN OLEH :
Kelompok 10
- Hamim Suyuti 2012 4350 1163
- Yogi Afrianto 2012 4350 1165
- Muhammad Ardiyanto 2012 4350 1167
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA 2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini sebagai
tugas mata kuliah Komputer Grafik. Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-
baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput
dari kesalahan dan kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa
mendatang agar lebih baik lagi dari sebelumnya.
Tak lupa ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Dosen mata kuliah Komputer
Grafik Bpk Nahot Frastian, M.Kom atas bimbingan, dorongan dan ilmu yang telah
diberikan kepada kami. Sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya dan insyaAllah sesuai yang kami harapkan. Dan kami ucapkan
terimakasih pula kepada rekan-rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyusunan
makalah ini.
Pada dasarnya makalah yang kami sajikan ini khusus mengupas tentang Proyeksi
Paralel dan Proyeksi Perspektif dengan Transformasi Visual Dengan Bantuan Kamera.
Untuk lebih jelas simak pembahasannya dalam makalah ini. Mudah-mudahan makalah
ini bisa memberikan sumbang pemikiran sekaligus pengetahuan bagi kita semuanya.
Amin.
Jakarta, 29 Oktober 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Tujuan .............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Proyeksi ........................................................................................... 2
B. Perspektif ........................................................................................ 10
C. Fotografi ......................................................................................... 18
D. Proyeksi Stereografi ....................................................................... 27
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 30
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era ini kemajuan teknologi komputer semakin canggih. Apapun yang kita
lihat sekarang sebagian besar merupakan hasil dari desainer yang menggunakan
komputer dengan software-software dan hardware-hardware tertentu. Media-media
tersebut sangat berguna didalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, pengajar
baik pebelajar dituntut agar dapat menggunakan media. Pengertian media dalam
proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis atau
elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual
atau verbal.
B. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan wawasan pengetahuan
mahasiswa tentang Ilmu Teknologi Komputer khususnya tentang “Komputer Grafik”
BAB II
PEMBAHASAN
A. Proyeksi
Kata proyeksi secara umum berarti bayangan. Gambar proyeksi berarti gambar
bayangan suatu benda yang berasal dari benda nyata atau imajiner yang dituangkan
dalam bidang gambar menurut cara-cara tertentu. Cara-cara tersebut berkenaan dengan
arah garis pemroyeksi yang meliputi sejajar (paralel) dan memusat (sentral). Arah yang
sejajar terdiri atas sejajar tegak lurus terhadap bidang gambar dan sejajar akan tetapi
miring terhadap bidang gambar.
Berdasarkan arah garis pemroyeksi tersebut dikenal berbagai jenis gambar
proyeksi. Garis pemroyeksi yang sejajar tegak lurus terhadap bidang gambar
menghasilkan gambar proyeksi orthogonal yang terdiri dari proyeksi Eropa, proyeksi
Amerika, dan proyeksi Aksonometri. Garis pemroyeksi yang sejajar tetapi miring
terhadap bidang gambar menghasilkan proyeksi Oblik (miring). Sementara garis
pemroyeksi yang memusat (sentral) terhadap bidang gambar menghasilkan gambar
perspektif.
Untuk benda-benda yang memiliki dimensi tinggi perhatikan gambar di bawah
ini. Garis ketinggian benda diukur dari garis tanah tepat pada perpanjangan garis benda
di garis tanah. Ukuran garis tinggi benda diukur dengan ukuran sebenarnya
Macam-macam proyeksi:
1. Proyeksi Tidak Langsung (Gambar Oblique)
Proyeksi tidak langsung adalah cara penggambaran pandangan tunggal di mana
salah satu bidangnya (bidang muka) diletakkan sejajar bidang proyeksi dan
diproyeksikan secara ortogonal. Pada bidang ini ukuran dan bentuk sesuai dengan
benda aslinya, sedangkan yang lainnya dengan cara proyeksi sejajar (secara miring).
Rusuk-rusuk a dan b digambar sesuai ukuran yang sebenamya (secara frontal).
Sementara rusuk c digambar dengan skala perbandingan 1, atau 1/3 nya. Dengan sudut
a diambil 30°, 45°, atau 60°.
Jadi, dapat dikatakan proyeksi tidak langsung adalah proyeksi sejajar di mana
bidang depannya dibuat frontal. Bila c diambil dengan skala perbandingan 1, disebut
gambar cavalier, sedangkan bila skala perbandingan 1/2, dan sudutnya adalah 45o,
disebut gambar cabinet
(sering dipakai untuk menggambarkan suatu benda pada Gambar Teknik Mesin).
2. Proyeksi/Gambar Perspektif
Proyeksi perspektif adalah cars penggambaran pandangan tunggal di mana dalam
menggambarkan gambar proyeksinya, garisgaris sejajar dalam salah satu atau dua
dimensinya, bertemu pads satu titik yang disebut titik hilang. Oleh karena itu, gambar
ini disebut jugs sebagai gambar proyeksi titik hilang. Pada proyeksi ini tidak ada satu
garis pun yang ukurannya tepat seperti bendanya. Pada Gambar Teknik Sipil gambar
perspektif ini hanya dipakai untuk memperjelas gambar.
Ada tiga macam gambar perspektif, yaitu
- perspektif dengan satu titik hilang (perspektif sudut);
- perspektif dengan dua titik hilang (perspektif miring);
- perspektif dengan titik hilang tak terhingga (proyeksi sejajar).
Gb.1. Contoh pandangan sejajar tegak
Secara umum berbagai jenis gambar proyeksi dan perspektif tersebut difungsikan
sebagai sarana komunikasi dalam bentuk pictorial. Benda kongkret yang ada, misalnya
meja atau kursi, digambarkan sedemikian rupa sehingga dipahami oleh orang lain.
Benda imajiner (khayalan penggambar), misalnya meja atau kursi yang sebelumnya
tidak ada digambarkan sedemikian rupa sehingga dipahami oleh orang lain misalnya
tukang atau pemesan. Gambar proyeksi dan perspektif lebih banyak menampilkan
benda imajiner, oleh karena itu sangat bermanfaat dalam bidang perencanaan.
Penampilan gambar proyeksi Eropa relative sederhana dibandingkan dengan yang
lain. Gambar ini menampilkan pandangan atas, depan (muka), dan samping. Oleh
karena itu proyeksi Eropa sangat tepat digunakan untuk kepentingan perancangan
mebel atau desain produk.
Sistem gambar proyeksi Eropa dihasilkan dari pemroyeksian pada ruang atau
sudut pertama (first angel). Oleh karena itu proyeksi Eropa sering disebut proyeksi
“Kuadran Pertama” atau “Kuadran I”. Ruang atau sudut penampilan tersebut
berbentuk tiga dimensi, yang terdiri atas 3 bidang, yakni bidang I, II, dan III. Bidang I
berfungsi untuk menampilkan bayangan benada tampak dari atas, bidang II untuk
bayangan benda tampak depan, dan bidang III untuk bayangan benda tampak dari
samping kiri. Oleh karena itu proyeksi Eropa sering dikelompokkan dalam proyeksi
multiview (tampak ganda).
Jika diperhatikan sistem proyeksi Eropa ini menempatkan posisi benda/obyek
yang digambar berada di antara titik pengamat (proyektor) dan proyeksi benda. Jika
diurutkan maka posisi tersebut adalah pengamat, objek, dan gambar proyeksi. Posisi
pengamat terhadap bidang gambar adalah tegak lurus. Di samping itu, masing-masing
garis pemroyeksi yang merupakan hubungan dari titik pengamat dan benda sehingga
menghasilkan proyeksi tersebut adalah sejajar sesamanya.
Ruang / sudut yang berbentuk tiga dimensi ini diubah sedemikian rupa menjadi
dua dimensi. Dengan kata lain diubah menjadi bidang datar sehingga dapat dituangkan
ke dalam bidang atau kertas gambar. Perubahan sudut / ruang tersebut dapat dilihat
dalam gambar berikut:
Gb.3. Ruang dalam proyeksi Eropa yang dibentangkan menjadi bidang datar.
Gb 4. Sumbu proyeksi Eropa yang terbentuk karena rebahan ruang.
Gb. 5. Contoh cara memproyeksikan sebuah titik.
Gb.6. Contoh benda berupa kubus yang diproyeksikan dengan cara Eropa.
2. Proyeksi Aksonometri
Proyeksi Aksonometri tergolong jenis proyeksi sejajar (paralel) dan juga tegak
(ortogonal). Perbedaannya dengan proyeksi Eropa terutama adalah dalam penampilan
tampak. Dalam proyeksi Aksonometri diupayakan untuk penampilan tampak atas,
depan, dan samping dalam satu kesatuan gambar tidak seperti dalam proyeksi Eropa
yang terpisah oleh bidang-bidang. Gambar proyeksi Aksonometri menampilkan objek
gambar baik yang kongkret maupun imajiner ke dalam bayangan tiga dimensi, oleh
karena itu aksonometri tergolong jenis proyeksi piktorial.
Jenis proyeksi Aksonometri dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a. Proyeksi Isometri
Proyeksi isometri adalah jenis proyeksi aksonometri berpenampilan tiga
dimensi atau piktorial dengan besaran sudut masing-masing 120 0, dan
perbadingan masing-masing ukuran tinggi,
panjang, dan dalam yaitu 1:1:1. Besar sudut sumbu 1200 dapat digunakan
alternatif dibuat sudut 300 terhadap horisontal (baik sudut kanan maupun kiri)
Gb.7.
Tampilan gambar isometri.
b. Proyeksi Dimetri
Penggunaan isometri seringkali menyebabkan distorsi pada gambar yang
ditampilkan, dan garis-garis yang berimpit. Kelemahan ini dapat ditanggulangi
dengan proyeksi dimetri. Dimetri artinya ada dua jurusan sumbu yang sama
panjang. Pada dimetri perbandingan yang sama terdapat pada dimensi tinggi dan
panjang. Perbandingan yang lazim digunakan yaitu 2:2:1 atau 3:3:1 Perbandingan
ini diikuti dengan konsekuensi pada sudut objek yang digambar terhadap garis
horizon yaitu 41,4 derajat untuk sudut sebelah kanan dan 7,2 derajat untuk sudut
sebelah kiri.
Gb. 8. Tampilan gambar dimetri.
c. Trimetri
Penggunaan proyeksi dimetri ternyata dirasakan banyak terjadi distorsi, oleh
karena itu ukuran kedua rusuk/sumbu salah satunya (rusuk panjang) perlu
dipendekkan, sehingga perbandingan yang sering digunakan adalah 10:9:5 atau
6:5:4.
Gb. 9. Tampilan gambar Trimetri.
B. Perspektif
Dalam penglihatan kita sehari-hari, benda-benda yang letaknya lebih dekat
dengan mata terlihat lebih besar dan benda-benda yang terletak lebih jauh dengan mata
terlihat lebih kecil. Semakin jauh letak benda dari mata kita, benda itu akan terlihat
semakin kecil hingga akhirnya hanya tampak sebagai titik saja. Demikian juga dua
benda atau lebih yang letaknya sejajar dan membujur menjauhi kita, semakin jauh dari
mata, keduanya akan terlihat semakin berdekatan hingga akhirnya saling berimpit dan
akan menjadi satu titik.
Gb. 9. Konstruksi gambar perspektif
Seperti halnya dalam proyeksi Eropa maka dalam gambar perspektifpun
diupayakan agar bidang-bidang yang semula saling berpotongan harus dibentangkan
menjadi bidang datar. Pembentangan tersebut dapat dilihat seperti pada gambar di
bawah ini. Bidang mata dibentangkan ke atas menjadi sejajar dengan bidang tafrir,
begitu juga dengan bidang tanah yang dibentangkan ke bawah menjadi sejajar dengan
bidang tafrir.
Gb.10. Bidang hasil pembentangan bidang mata dan bidang tanah menjadi sejajar
bidang tafrir.
Selanjutnya, untuk kepentingan menggambar perspektif bidang itu menjadi
disederhanakan seperti di bawah ini
Gb.11. Posisi mata, distansi, tinggi tafrir, garis horizon, dan garis tanah.
Gb.12. Contoh sebuah titik yang diproyeksikan dengan gambar perspektif
a. Perspektif satu titik lenyap (one point perspective)
Sistem perespektif ini digunakan untuk menggambar obyek (benda) yang
terletak relatif dekat dengan mata. Karena letak obyek yang cukup dekat,
akibatnya mata memiliki sudut pandang yang sempit, sehingga garis-garis batas
benda akan menuju satu titik lenyap saja, kecuali bila sejajar dengan horizon dan
tegak lurus terhadapnya. Gambar yang demikian sering disebut dengan paralel
perspective sebab banyak menggunakan garis-garis bantu yang sejajar horizon
dan vertikal. Penerapan gambar ini banyak digunakan pada gambar rancang
bangun (desain) interior.
b. Perspektif dua titik lenyap (two point perspective)
Sistem gambar ini digunakan untuk menggambarkan benda-benda yang
letaknya relatif jauh dan letaknya tidak sejajar (serong) terhadap mata pengamat.
Karena posisi pengamat jauh dengan obyek maka sudut pandang mata melebar,
akibatnya garis-garis batas benda akan menuju titik lenyap sebelah kiri dan kanan.
Gambar ini banyak digunakan untuk desain eksterior.
c. Perspektif tiga titik lenyap (three point perspective)
Gambar perspektif ini muncul akibat benda/obyek yang diamati jauh di
bawah atau ke atas horizon. Oleh karenanya sudut pandang mata melebar ke
segala arah. Perspektif ini banyak digunakan untuk menggambar arsitektur
bangunan yang serba tinggi.
Jika kita mengamati gambar di atas, titik A pada bidang tafrir yang merupakan
titik pertemuan garis mata dengan kedudukan titik tersebut yang ditarik lurus ke
garis tanah kemudian diteruskan ke P sebagai titik hilang. Memproyeksikan titik
sebenarnya dapat melalui 4 cara seperti di bawah ini:
Cara pertama
Cara kedua
Cara ketiga
Cara keempat
Gb.13. Proyeksi sebuah garis yang tegak lurus dengan garis tanah
C. Fotografi
A. Pengertian Fotografi
Fotografi adalah adalah seni atau proses penghasilan gambar dan cahaya pada film.
Memang benar, kebanyakan jika anda mencari pengertian fotografi jawabannya hampir
sama semua yaitu proses melukis dengan menggunakan media cahaya. Fotografi adalah
sebuah kegiatan atau proses menghasilkan suatu seni gambar/foto melalui media cahaya
dengan alat yang disebut kamera dengan maksud dan tujuan tertentu
Untuk menghasilkan sebuah hasil karya yang bagus atau menarik ada beberapa factor :
 faktor pencahayaan, tanpa cahaya atau pencahayaan yang baik akan terlalu sulit
untuk menghasilkan hasil karya yang bagus
 Faktor kedua adalah fotografer, foktor ini juga penting, karena tanpa fotografer
proses fotografi tidak akan terjadi. Disini fotografer akan dituntut dan di uji seni
atau kreatifitas nya untuk menghasilkan subuah foto yang bagus atau menarik.
 Faktor yang ketiga adalah kamera, tanpa kamera proses fotografi pun
tidak terjadi. Kamera adalah alat pokok pada kegiatan fotografi. Faktor yang
terakhir adalah faktor pendukungm seperti lensa cadangan, alat bantu cahaya (
lampu flash kamera), reflektor, tripod, dan lain-lainnya
B. Sejarah Fotografi
Fotografi ialah lukisan melalui cahaya. Tanpa cahaya seni foto ini tidak akan berfungsi.
Istilah Photography dicipta pada tahun 1839. Ketika teknologi seni foto terus berkembang
bersama dengan kemajuan manusia, ilmu sangat penting bagi menjamin mutu kerja
seorang seniman foto (Photografer).
Dalam buku The History of Photography karya Alma Davenport, terbitan University of
New Mexico Press tahun 1991, disebutkan bahwa pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM),
seorang pria bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala. Apabila pada dinding
ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam ruang itu akan
terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah
orang pertama yang menyadari fenomena camera obscura.
Kamera mulai diperkenalkan ketika para pelukis menghadapi masalah untuk merekam
gambar (potrait) sekitar abad 17 dan 18. Justru itu mereka telah mencipta kamera Obscura
untuk kemudahan merekam gambar.
Akhirnya, pada tahun 1824, seorang seniman lithography Perancis, Joseph-Nicephore
Niepce (1765-1833), setelah delapan jam meng-exposed pemandangan dari jendela
kamrnya, melalui proses yang disebutnya Heliogravure (proses kerjanya mirip
lithograph) di atas pelat logam yang dilapisi aspal, berhasil melahirkan sebuah imaji yang
agak kabur, berhasil pula mempertahankan gambar secara
permanent. Kemudian ia pun mencoba menggunakan kamera obscura berlensa, proses
yang disebut ”heliogravure” pada tahun 1826 inilah yang akhirnya menjadi sejarah awal
fotografi yang sebenarnya. Foto yang dihasilkan itu kini disimpan di University of Texas
di Austin, AS.
Merasa kurang puas, tahun 1827 Niepce mendatangi desainer panggung opera yang juga
pelukis, Louis-Jacques Mande’ Daguerre (1787-1851) untuk mengajaknya berkolaborasi.
Dan jauh sebelum eksperimen Niepce dan Daguerre berhasil, mereka pernah meramalkan
bahwa: “fotografi akan menjadi seni termuda yang dilahirkan zaman.”
Sayang, sebelum menunjukkan hasil yang optimal, Niepce meninggal dunia. Baru pada
tanggal 19 Agustus 1839, Daguerre dinobatkan sebagai orang pertama yang berhasil
membuat foto yang sebenarnya: sebuah gambar permanen pada lembaran plat tembaga
perak yang dilapisi larutan iodin yang disinari selama satu setengah jam cahaya langsung
dengan pemanas mercuri (neon). Proses ini disebut daguerreotype. Untuk membuat
gambar permanen, pelat dicuci larutan garam dapur dan asir suling.
Foto pertama dibuat pada tahun 1826 selama 8 jam. Louis Jacques mande Daquerre
merupakan bapak fotografi dunia (1837). Kamera Obcura merupakan kamera yang
pertama kali yang dipakai untuk menggambar kemudian memotret.
Tahun 1900 seorang Juru gambar telah mencipta kamera Mammoth. Kamera ini amat
besar ukurannya beratnya 1,400 pound. Lens seberat 500 pound. Sewaktu mengubah atau
memindahkannya tenaga manusia sebanyaki 15 orang diperlukan! Kamera ini
menggunakan film sebesar 4 ½ x 8 kaki dengan bahan kimia sebanyak 10 gallons
digunakan ketika memprosesnya.
Kamera Kodak (Eastmant Kodak) pertama kali ditemukan oleh Snapshooter 1888 di
Amerika. Konstribusi fotografi ke dunia film pertama kali di pelopori oleh Eadward
Muybridge. Flash atau lampu kilat pertama kali ditemukan oleh Harold E. Edgerton pada
tahun 1938. Memotret benda-benda mati disebut dengan still life. Penemu negative film
John Hendri Fox Talbot dari inggris. Negatif film tersebut di buat selama 40 detik
dibawah terik matahari.
Tahun 1950 mulai digunakan prisma untuk memudahkan pembidikan pada kamera Single
Lens Reflex (SLR), dan pada
tahun yang sama Jepang mulai memasuki dunia fotografi
dengan produksi kamera NIKON. Tahun 1972 mulai dipasarkan kamera Polaroid yang
ditemukan oleh Edwin Land. Kamera Polaroid mampu menghasilkan gambar tanpa
melalui proses pengembangan dan pencetakan film.
Kemajuan teknologi turut memacu fotografi secara sangat cepat. Kalau dulu kamera
sebesar tenda hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam, kini kamera
digital yang cuma sebesar dompet mampu membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran
sebesar koran.
C. Jenis – Jenis Fotografi
Setiap fotografer tentunya mempunyai satu aliran atau jenis fotografi yang paling
disukainya atau didalaminya berdasarkan minat yang dia punya. Berikut ini silahkan
Anda simak beberapa jenis atau aliran dalam fotografi :
- Fotografi Landscape
Fotografi Landscape adalah fotografi pemandangan alam atau dalam pengertian lain
adalah jenis fotografi yang merekam keindahan alam. Dapat juga dikombinasikan dengan
yang lain seperti manusia, hewan dan yang lainnya, namun tetap yang menjadi fokus
utamanya adalah alam. Ada beberapa sub dari fotografi landscape seperti seascape yang
lebih fokus ke laut, cityscape yang fokus ke perkotaan dan skyscape yang fokus pada
pemandangan langit.
- Fotografi Macro
Fotografi macro adalah adalah jenis fotografi dengan pengambilan gambar dari jarak
dekat dengan obyek utama benda-benda kecil. Objek fotografi makro dapat berupa
serangga, bunga, embun atau benda lain yang di close-up sehingga menghasilkan detail
yang menarik. Fotografer umumnya menggunakan lensa macro agar hasil foto terlihat
lebih tajam, tapi fotografer dengan budget terbatas bisa menggunakan close-up filter,
extension tube atau reverse ring sebagai alternatif lensa macro.
- Fotografi Hitam Putih/Black and White Photograph
. Pada awal sejarah fotografi, fotografi hitam-putih adalah satu-satunya pilihan seorang
fotografer untuk mengambil gambar. Bahkan ketika foto berwarna sudah tersedia, foto
hitam-putih pada awalnya mempunyai kualitas yang lebih baik dan lebih murah untuk
mengembangkan daripada foto berwarna. Seiring dengan kualitas foto berwarna semakin
membaik, foto berwarna menjadi pilihan yang lebih populer sehingga menyebabkan
fotografi hitam-putih kurang populer. Akan tetapi fotografi hitam-putih untuk saat ini
lebih cenderung digunakan untuk menimbulkan efek tertentu yang bisa didapat dari
berbagai aplikasi editing foto sehingga foto yang dihasilkan lebih bermakna dan menarik.
- Fotografi Satwa/Wildlife Photography
Fotografi satwa lebih memfokuskan objek pada pengambilan gambar adalah hewan.
Kadang hewan berperilaku unik dan jika kita berada di waktu dan tempat yang tepat kita
dapat mengabadikan aksi hewan tersebut dan pastinya akan menjadi hasil karya yang
menarik.
- Fotografi Portrait/Potrait Photography
Foto portrait adalah sebuah foto yang mengedepankan detail dari obyek foto, untuk
menunjukkan karakter dari sebuah obyek foto. Apabila objek adalah manusia, maka pada
umumnya mata dari obyek akan lurus menatap kepada kamera. Hal ini menunjukkan
bahwa terjadi “komunikasi” yang intens antara obyek dengan fotografer. Ekspresi wajah
begitu dominan untuk mengungkapkan persamaan, kepribadian, bahkan perasaan
seseorang. Pada umumnya foto portrait menampilkan ekspresi alami dari objek yang di
foto. disini mata dari objek menjadi komponen penting dari sebuah foto portrait.
- Fotografi Jalanan/Street Photography
Street Photography atau fotografi jalanan adalah aliran fotografi yang menarik. Sedikit
berbeda dengan fotojurnalistik yang fokusnya mengabadikan momen puncak/klimaks .
Street photography bertujuan untuk merekam kegiatan sehari-hari . Foto biasanya diambil
dari jarak dekat dan fotografer berada disekitar objek daripada dari jarak jauh.
Fotografer harus dapat mengambil gambar dengan diam-diam tapi bukan sembunyi dan
melakukannya dengan cepat dan lugas.
- Fotografi Model
Pengertiannya sebenarnya hampir sama dengan fotografi potrait namun pada fotografi
model, fotografer memutuskan bagaimana posenya, ekspresinya, arah pandangan dan
sebagainya. Model yang bagus adalah mereka tau bagaimana cara berpose untuk
mempermudah fotografer mendapatkan foto yang bagus.
- Fotografi Panning
Panning adalah salah satu teknik fotografi yang digunakan untuk membekukan gerakan
benda yang bergerak. Ide dibalik teknik panning ini adalah untuk mengatasi masalah
dalam menangkap objek yang bergerak cepat. Ciri-ciri foto dengan menggunakan teknik
panning adalah fokus dengan tajam terhadap objek yang bergerak sedangkan background
nya blur atau kabur. Foto jenis ini bisa didapat dengan memanfaatkan shutter speed
rendah.
- Fotografi Tilt Shift
Fotografi tilt shift adalah teknik fotografi yang bertujuan untuk mendapatkan hasil foto
yang tampak seperti miniatur. Teknik tilt-shift ini menggunakan lensa khusus yang
dikembangkan untuk memperbaiki perspektif dan mengatasi distorsi dengan cara
mengubah sudut lensa terhadap media (film atau sensor). Namun salah satu efek yang
paling nyata dari penggunaan lensa tilt-shift adalah menyempitnya ruang tajam (DoF -
Depth of Field) sehingga bisa menciptakan efek seperti miniatur. Seiring dengan
perkembangan teknologi digital, foto tilt shift bisa dibuat dengan memanfaatkan aplikasi
photo editor seperti Photoshop.
- Fotografi Light Painting
Fotografi light painting atau melukis dengan cahaya sangatlah unik. Memotret dengan
teknik light painting adalah hal yang sangat mengasyikkan dan salah satu penggunaan
kreatif shutter speed. Dalam fotografi light painting, kita membuka shutter dalam waktu
yang cukup lama (long exposure), memotret dalam kegelapan dan mengarahkan sumber
cahaya terarah (misal lampu senter) pada beberapa titik obyek foto dalam rentang
sepanjang shutter terbuka.
D. Jenis – Jenis Kamera
Untuk mengetahui jenis jenis kamera alangkah lebih baik kalau kita mengetahui
Kategori kamera. Beberapa kategori kamera yaitu:
 Jenis kamera berdasarkan media penangkap sinar/cahaya :
- Kamera Film
Kamera ini menggunakan pita seluloid sebagai media penangkap cahaya.
-Kamera Polaroid
Kamera jenis ini menggunakan lembaran polaroid sebagai media penangkap cahaya dan
langsung memberikan gambar positif sehingga pemotret tidak perlu lagi melakukan
proses cuci cetak film
-Kamera Digital
Kamera jenis ini memakai image-sensor atau sensor gambar sebagai media penangkap
cahaya dan media penyimpanannya menggunakan memory card
 Jenis kamera berdasarkan teknologi viewfinder :
-Kamera Pocket
Jenis kamera yang paling banyak digunakan orang. Kebanyakan menggunakan setelan
serba otomatis atau memiliki sedikit setelan manual. Cahaya yang melewati lensa
langsung membakar media penangkap gambar. Kelemahan dari kamera ini adalah lensa
tidak bisa diganti, selain itu adalah gambar yang terlihat oleh mata melalui
viewfinder/jendela bidik akan berbeda dengan hasil foto yang didapat, karena ada
perbedaan antara pandangan pemotret dengan pandangan lensa.
-Kamera TLR
Disebut juga kamera refleks lensa ganda. Jendela bidik/viewfinder yang diberikan lensa
identik dengan lensa di bawahnya. Kesalahan paralaks masih ditimbulkan Sebab sudut
danposisi kedua lensa tidak sama
-Kamera SLR
Untuk kamera digital biasa disebut Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex). Kamera
jenis ini sangat populer digunakan fotografer profesional, amatir maupun yang sekedar
menyalurkan hobi. Kesalahan paralaks tidak terjadi pada kamera jenis ini karena memiliki
cermin datar dengan singkap 45 derajat di belakang lensa, sehingga apa yang terlihat oleh
pemotret dari jendela bidik sama dengan yang ditangkap oleh film. Kelebihan lain dari
kamera ini adalah lensa yang dapat diganti.
A. Kamera compact simple point and shoot
Kamera jenis ini mayoritas memiliki ukuran yang mungil agar dapat dikantongi dan
dibawa ke mana-mana tanpa harus merepotkan penggunanya. Apabila beberapa tahun
lalu, fasilitas pada kamera saku sangat terbatas juga untuk masalah resolusi sensor
lensanya masih rendah, sekarang ini, kamera poket sudah dikembangkan menjadi sangat
canggih dengan beragam fitur di dalamnya. Sayangnya, karena memang dibuat untuk
pemula, maka pengguna kamera poket hanya dapat melakukan Point and Shoot atau dapat
dikatakan mayoritas sudah diatur dalam mode auto saja tanpa dapat berkreasi lebih tinggi
lagi. Keunggulan kamera saku ini selain dapat dibawa ke mana-mana yaitu foto yang
dihasilkan sangat tertata bagus, walaupun terkadang penggunanya tidak dapat
menghindari dari 'serangan' red-eye. Mayoritas kamera saku menggunakan baterai AA
sebagai dapur pacunya, namun ada juga yang sudah menggunakan tipe Lithium Ion.
Kekurangan kamera jenis ini adalah walaupun tertera dapat dizoom dalam beberapa kali,
namun semakin tinggi zoomnya, maka semakin pecah resolusi kerapatan gambar yang
dihasilkan. Kamera jenis ini dilengkapi dengan lensa yang memiliki resolusi beragam
mulai dari 5 sampai dengan di atas 12MP. Harganya pun juga beragam, mulai dari yang
dijual dengan harga sekitar Rp 500 ribu (baru) sampai dengan yang dalam kisaran Rp 1
jutaan.
B. Kamera prosumer
Kamera prosumer atau yang biasa disebut dengan kamera compact enthusiast ini rata-rata
sudah mengadopsi teknologi yang mendekati apa yang digunakan oleh kamera-kamera
DSLR pada umumnya, hanya saja dalam bentuk mungil. Tidak seperti kamera compact
lainnya, kamera prosumer telah dilengkapi dengan settingan manual dan auto. Sensor
optik lensanya juga sangat berkualitas. Walaupun dalam keadaan tempat yang rendah
pencahayaan, foto yang dihasilkan tetap dalam kondisi yang bagus, walaupun tidak dapat
dibandingkan dengan kamera DSLR standar. Kamera jenis ini dapat dikatakan
merupakan kamera lebel mid-end yang menawarkan pengabadian gambar atau
perekaman video dengan format RAW. Tidak hanya itu saja, kamera prosumer juga sudah
dilengkapi dengan slot-slot khusus untuk aksesoris seperti viewfinder sampai dengan blitz
atau flash. Kamera prosumer cocok digunakan untuk fotografer pemula atau juga orang-
orang biasa pada umumnya. Sayangnya, ukuran yang dimiliki kamera jenis ini sedikit
lebih besar dibandingkan dengan kamera saku, sehingga tidak dapat dimasukkan ke
dalam saku. Harga dari kamera jenis ini juga masih tergolong tinggi.
C. Kamera superzoom bridge (DZLR)
Dari segi bentuk, desain dan modelnya, DZLR ini sudah hampir mirip dengan kamera-
kamera SLR atau DSLR pada umumnya. Mayoritas fotografer menjadikan kamera jenis
ini sebagai kamera cadangan yang dapat mengambil gambar dengan cepat tanpa harus
melakukan proses pengaturan. Sensor optik yang digunakan oleh kamera-kamera
superzoom ini setingkat sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan prosumer. Lensa
kameranya juga dapat melakukan zoom sampai jarak yang jauh.
Keunggulan lain dari DZLR adalah kamera ini sudah dilengkapi dengan berbagai fitur
seperti yang terdapat pada DSLR dan juga ada fasilitas High Speed Recording sampai
dengan Noise Reduction. Terdapat juga layar LCD di bagian belakang serta fasilitas
pengaturan ISO di dalamnya. Sayangnya, selain harga yang masih relatif tinggi, lensa
kamera satu ini tidak dapat diganti-ganti karena sudah menyatu dengan body kamera,
serta ukurannya yang tidak seminimalis kamera poket.
D. Kamera DSLR consumer
Kamera DSLR atau Digital Single Lens Reflex consumer ini merupakan kamera yang
sangat populer dan laris manis di pasaran beberapa tahun belakangan ini. Popularitas
tersebut, selain dikarenakan semakin banyaknya orang yang menyukai fotografi, fasilitas
yang ditawarkan kamera jenis ini juga melebihi kamera-kamera jenis standar lainnya.
Rata-rata, ketika membeli baru, maka penggunanya akan mendapatkan lensa tambahan
atau lensa kit 18-55mm yang merupakan standar dari lensa DSLR jenis consumer.
Perusahaan pembuat kamera jenis ini sudah melengkapinya dengan berbagai fasilitas
mulai dari pengaturan auto atau juga manual sampai dengan fitur layar LCD di bagian
belakangnya yang beberapa merk dapat diputar-putar untuk mencari viewfinder dan juga
telah mengadopsi teknologi touchscreen.
Tentunya bagi pemula yang benar-benar ingin mendalami dunia fotografi, DSLR
consumer ini sangat cocok digunakan sebagai media belajar. Sayangnya, harga yang
ditawarkan untuk kamera jenis ini tergolong tinggi.
E. Kamera hybrid atau mirrorless
Kamera satu ini merupakan tipe kamera yang sedang naik daun. Kamera mirrorless dapat
dikatakan juga sebagai gabungan antara DSLR consumer, DZLR dan prosumer.
Dikatakan begitu karena body utamanya relatif kecil dan compact sehingga dapat
dimasukkan ke dalam tempat apapun dengan leluasa, serta lensa kameranya dapat diganti-
ganti atau dilepas dan juga fitur di dalamnya sudah sangat canggih.
Kualitas gambar yang dihasilkan oleh sensor optik lensanya setara dengan kamera DSLR.
Bahkan terdapat banyak sekali fitur seperti filter cadangan tanpa harus menggunakan
filter fisik yang dapat digunakan untuk mengedit foto secara langsung dengan
menggunakan perangkat agar gambar yang dihasilkan nampak berbeda dan lebih
menarik.
Di bagian belakang juga terdapat layar LCD yang mayoritas dapat diputar-putar untuk
mencari viewfinder. Kamera jenis ini cocok digunakan untuk pemula, para enthusiast dan
para traveler atau pecinta street photography. Sayangnya, harga yang ditawarkan hampir
setara dengan kamera DSLR consumer pada umumnya, bahkan ada yang melebihi.
F. Kamera DSLR pro
Kamera jenis ini terkadang ada yang menyebutnya dengan nama kamera DSLR full
frame. Tentunya, kamera ini sangat berkualitas dan dilengkapi dengan segudang fasilitas
yang tidak dimiliki jenis-jenis kamera di bawahnya. Dikarenakan fasilitas yang
ditawarkan sangat banyak dan berkualitas serta menunjang para fotografer untuk
mendapatkan hasil maksimal, kamera full frame ini juga dipasarkan dengan harga yang
tidak tanggung-tanggung tingginya. Untuk sebuah kamera DSLR pro ini, hanya untuk
bodynya saja dijual dengan harga rata-rata di atas Rp 10 jutaan.
Mahalnya kamera jenis ini dikarenakan fasilitas dan fitur-fitur di dalamnya yang sangat
berkualitas. Bahkan kabarnya, sekarang ini ada beberapa perusahaan kamera dunia yang
tengah mengembangkan kamera jenis ini yang sudah support untuk menghasilkan gambar
setara format 2K sampai 4K.
G. Kamera boutique atau butik
Mengacu pada kata butik, maka kamera jenis ini bukanlah kamera kelas menengah
apalagi low-end. Kamera jenis ini memang memiliki desain retro dan terkesan kuno,
namun sensor full frame-nya setara dengan kualitas gambar yang dihasilkan kamera
DSLR semi-pro sampai profesional. Kamera dengan bentuk kecil ini menjadi icon dari
pabrikan kamera terkenal dunia yaitu Leica.Untuk harganya, pastinya Anda tidak percaya
bahwa kamera butik ini dijual dengan harga yang cukup fantastis yaitu sekitar di atas 30
juta ke atas.
D. Proyeksi Stereografi
Sebuah proyeksi yang memproyeksikan poin pada permukaan bola dari lingkup kutub
utara ke titik dalam bidang bersinggungan dengan kutub selatan (Coxeter 1969, hal 93).
Dalam proyeksi yang memproyeksikan bola ke sebuah bidang datar . Proyeksi
didefinisikan pada seluruh wilayah, kecuali pada satu titik – titik proyeksi. Apabila
didefinisikan, pemetaan yang halus dan bijektif . Hal ini konformal , artinya
mempertahankan sudut . Hal ini tidak isometrik: artinya, tidak menjaga jarak atau bidang
angka. Secara intuitif, proyeksi stereografik adalah cara membayangkan bola sebagai
Bidang datar, dengan beberapa aturan yang harus diikuti. Dalam prakteknya, proyeksi
dilakukan oleh komputer atau dengan tangan menggunakan jenis khusus dari kertas grafik
disebut stereonet atau Wulff net dan Schmidtt Net.
Cara Kerja Proyeksi Stereografi
Di bola tiga dimensi R-3 adalah himpunan titik (x, y, z) sedemikian rupa sehingga x 2 + y 2
+ z 2 = 1. Biarkan N = (0, 0, 1) menjadi “kutub utara”, dan biarkan M sisa bola. Bidang
datar z = 0 berjalan melalui pusat sphere, yang “khatulistiwa” adalah persimpangan
lingkup dengan Bidang datar ini.
Untuk setiap titik P di M, ada garis yang unik N dan P, dan garis ini memotong Bidang
datar z = 0 dalam tepat satu titik P ‘. Tentukan proyeksi stereografik P menjadi titik P ‘di
Bidang datar.
Dalam koordinat Cartesian (x, y, z) pada bidang dan (X, Y) di Bidang datar, proyeksi dan
invers yang diberikan oleh rumus
Dalam koordinat bola (φ, θ) pada bidang (dengan φ pada sudut zenith , 0 ≤ φ ≤ π, dan θ
yang azimut , 0 ≤ θ ≤ π 2) dan koordinat polar (R, Θ) di Bidang datar, proyeksi dan invers
adalah
Di sini, φ dipahami memiliki nilai π apabila R = 0. Juga, ada banyak cara untuk menulis
ulang formula ini menggunakan identitas trigonometri . Dalam koordinat silinder (r, θ, z)
pada bola dan koordinat kutub (R, Θ) di Bidang datar, proyeksi dan invers perusahaan
Proyeksi stereografik berkaitan dengan inversi Bidang datar dengan cara yang sederhana.
Misalkan P dan Q adalah dua titik pada bola dengan proyeksi P ‘dan Q’ di Bidang datar.
Kemudian P ‘dan Q’ adalah gambar inversive satu sama lain dalam gambar lingkaran
khatulistiwa jika dan hanya jika P dan Q adalah cerminan dari satu sama lain dalam
bidang ekuator.
Dengan kata lain, jika:
 P adalah titik pada bola, tapi tidak ‘a’ N kutub utara dan bukan nya antipoda ,
yang ‘kutub selatan’ S,
 P ‘adalah gambar dari P dalam proyeksi stereografik dengan titik proyeksi N dan
 P “adalah gambar dari P dalam proyeksi stereografik dengan proyeksi titik S,
maka P ‘dan P “adalah gambar inversive satu sama lain dalam lingkaran satuan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam ilmu komputer, penerapanya bisa untuk berbagai macam bidang di
dalam kehidupan sehari-hari.Salah satu penerapanya adalah proyeksi dan teknik
Fotografi.
Kata proyeksi secara umum berarti bayangan. Gambar proyeksi berarti gambar
bayangan suatu benda yang berasal dari benda nyata atau imajiner yang
dituangkan dalam bidang gambar menurut cara-cara tertentu. Cara-cara tersebut
berkenaan dengan arah garis pemroyeksi yang meliputi sejajar (paralel) dan
memusat (sentral).
Fotografi adalah adalah seni atau proses penghasilan gambar dan cahaya pada
film. Istilah Photography dicipta pada tahun 1839. Ketika teknologi seni foto
terus berkembang bersama dengan kemajuan manusia, ilmu sangat penting bagi
menjamin mutu kerja seorang seniman foto (Photografer). Dalam buku The
History of Photography karya Alma Davenport, terbitan University of New
Mexico Press tahun 1991, disebutkan bahwa pada abad ke-5 Sebelum Masehi
(SM), seorang pria bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala. Apabila pada
dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam
ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat
lubang tadi. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena camera
obscura
Daftar Pustaka
- Adi Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi Visual, (Yogyakart: Andi Offset,
2007), hal. 46
- Eko Nugroho, Pengenalan teori warna, (Yogyakarta: Andi, 2008), hal. 1
- Pujiriyanto, Desain Grafis Komputer; Teori Grafis Komputer, Yogyakarta: Andi
Offset, 2005), hal. 44-45
- Pujiriyanto, Desain Grafis Komputer; Teori Grafis Komputer, (Yogyakarta:
Andi Offset, 2005), hal. 46
- ibid, hal. 46
- http://www.tipsdesain.com/teoriwarna.html. diakses pada tanggal 23 Oktober
2009
- Ibid. Tay Vaughan, Multimedia; making it work, terj.: Theresia Arie Prabawati
& Agnes Heni Triyuliana, (Yogyakarta: Andi, 2006), hal. 2.
- Gatot Pramono, Aplikasi ComponentDisplay Theory dalam Multimedia dan
Web Pembelajaran, (Jakarta: Pustekkom-Depdiknas, 2007), hal. 8.
- ibid, hal. 13
- ibid. hal. 14.
- Lee, W.W., & Owens, D.L., Multimedia-based instructional design: computer-
based trainning, web-based training, distance broadcast training, performance-
based solutions (2nd ed.), (San Francisco: Pfeiffer, 2004), hal. 3-77
- http://myweb.facstaff.wwu.edu/talbot/cdgeol/Localities/Scotland.html
- http://en.wikipedia.org/wiki/Stereographic_projection
- http://mathworld.wolfram.com/StereographicProjection.html
- http://www.matter.org.uk/stereography/
- http://en.wikipedia.org/wiki/Lambert_azimuthal_equal-area_projection

More Related Content

What's hot

Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...
Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...
Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...Haliza Arumdanya
 
Dampak perkembangan teknologi informasi
Dampak perkembangan teknologi informasiDampak perkembangan teknologi informasi
Dampak perkembangan teknologi informasiAerozed Zedbeua
 
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".Manado State University
 
5 panca usaha tani
5 panca usaha tani5 panca usaha tani
5 panca usaha taniWarnet Raha
 
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semenPd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semenSyukri Ghazali
 
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraMakalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraWarnet Raha
 
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahKeterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahFeisal Rachman Soedibja
 
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman KedelaiLaporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman KedelaiAGROTEKNOLOGI
 
PKM M (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) INDONESIAN DIFABLEPRENEUR
PKM M (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) INDONESIAN DIFABLEPRENEURPKM M (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) INDONESIAN DIFABLEPRENEUR
PKM M (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) INDONESIAN DIFABLEPRENEURSansanikhs
 
Contoh Kata pengantar
Contoh Kata pengantarContoh Kata pengantar
Contoh Kata pengantarEmy Haw
 
SALAH NALAR
SALAH NALARSALAH NALAR
SALAH NALARsyoretta
 
BUKU SISWA PPKn KELAS XII EDISI REVISI 2018
BUKU SISWA PPKn KELAS XII EDISI REVISI 2018BUKU SISWA PPKn KELAS XII EDISI REVISI 2018
BUKU SISWA PPKn KELAS XII EDISI REVISI 2018Muhamad Yogi
 
Hereditas pada mansia
Hereditas pada mansiaHereditas pada mansia
Hereditas pada mansiaMey Sari
 
Makalah sifat fisika dan kimia tanah organisme yang hidup di dalam tanah untu...
Makalah sifat fisika dan kimia tanah organisme yang hidup di dalam tanah untu...Makalah sifat fisika dan kimia tanah organisme yang hidup di dalam tanah untu...
Makalah sifat fisika dan kimia tanah organisme yang hidup di dalam tanah untu...somaoma
 

What's hot (20)

Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...
Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...
Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...
 
Dampak perkembangan teknologi informasi
Dampak perkembangan teknologi informasiDampak perkembangan teknologi informasi
Dampak perkembangan teknologi informasi
 
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
 
5 panca usaha tani
5 panca usaha tani5 panca usaha tani
5 panca usaha tani
 
Keuntungan dan kerugian mutasi pada manusia
Keuntungan dan kerugian mutasi pada manusiaKeuntungan dan kerugian mutasi pada manusia
Keuntungan dan kerugian mutasi pada manusia
 
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semenPd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
 
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraMakalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
 
Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 
Laporan fermentasi pembuatan yoghurt
Laporan fermentasi pembuatan yoghurtLaporan fermentasi pembuatan yoghurt
Laporan fermentasi pembuatan yoghurt
 
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahKeterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman KedelaiLaporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
 
PKM M (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) INDONESIAN DIFABLEPRENEUR
PKM M (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) INDONESIAN DIFABLEPRENEURPKM M (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) INDONESIAN DIFABLEPRENEUR
PKM M (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) INDONESIAN DIFABLEPRENEUR
 
Contoh Kata pengantar
Contoh Kata pengantarContoh Kata pengantar
Contoh Kata pengantar
 
SALAH NALAR
SALAH NALARSALAH NALAR
SALAH NALAR
 
BUKU SISWA PPKn KELAS XII EDISI REVISI 2018
BUKU SISWA PPKn KELAS XII EDISI REVISI 2018BUKU SISWA PPKn KELAS XII EDISI REVISI 2018
BUKU SISWA PPKn KELAS XII EDISI REVISI 2018
 
Hereditas pada mansia
Hereditas pada mansiaHereditas pada mansia
Hereditas pada mansia
 
Makalah sifat fisika dan kimia tanah organisme yang hidup di dalam tanah untu...
Makalah sifat fisika dan kimia tanah organisme yang hidup di dalam tanah untu...Makalah sifat fisika dan kimia tanah organisme yang hidup di dalam tanah untu...
Makalah sifat fisika dan kimia tanah organisme yang hidup di dalam tanah untu...
 
Biopestisida
BiopestisidaBiopestisida
Biopestisida
 
Makalah pemanasan global xii ipa 2
Makalah pemanasan global xii ipa 2Makalah pemanasan global xii ipa 2
Makalah pemanasan global xii ipa 2
 

Viewers also liked

Makalah komgraf
Makalah komgrafMakalah komgraf
Makalah komgraffahlevizha
 
Aplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhman
Aplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhmanAplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhman
Aplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhman마대 우라
 
4.1 menjelaskan standar menggambar teknik
4.1 menjelaskan standar menggambar teknik4.1 menjelaskan standar menggambar teknik
4.1 menjelaskan standar menggambar teknikYuni Isfatul Handoyo
 
1 gambar teknik tl
1 gambar teknik tl1 gambar teknik tl
1 gambar teknik tlmas_mud
 
Proposal sponsorship aero expo itb 2015 [fix 250915]
Proposal sponsorship aero expo itb 2015 [fix 250915]Proposal sponsorship aero expo itb 2015 [fix 250915]
Proposal sponsorship aero expo itb 2015 [fix 250915]cahyaputraa
 
Makalah sejarah Komunikasi modern dan traditional
Makalah sejarah Komunikasi modern dan traditionalMakalah sejarah Komunikasi modern dan traditional
Makalah sejarah Komunikasi modern dan traditionalSabella Zahra
 
Kb1 Standar Gambar Teknik
Kb1 Standar Gambar TeknikKb1 Standar Gambar Teknik
Kb1 Standar Gambar Teknikemodul-learning
 
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013Jiantari Marthen
 
Desain Multimedia
Desain MultimediaDesain Multimedia
Desain MultimedialombkTBK
 
Contoh proposal sponsorship
Contoh proposal sponsorshipContoh proposal sponsorship
Contoh proposal sponsorshipFahreza Azhar
 
Ensayo traccion ii bueno
Ensayo traccion ii buenoEnsayo traccion ii bueno
Ensayo traccion ii buenodgomezruiz96
 
Bahasan 7 teknologi website
Bahasan 7 teknologi websiteBahasan 7 teknologi website
Bahasan 7 teknologi websitefatmawati2195
 
Presentation1 INCALZIREA GLOBALA
Presentation1 INCALZIREA GLOBALAPresentation1 INCALZIREA GLOBALA
Presentation1 INCALZIREA GLOBALAGeorgiana Truta
 
Александр Мищанин,(UX/UI дизайнер, Fortifier), "О дизайн-процессе и трудностя...
Александр Мищанин,(UX/UI дизайнер, Fortifier), "О дизайн-процессе и трудностя...Александр Мищанин,(UX/UI дизайнер, Fortifier), "О дизайн-процессе и трудностя...
Александр Мищанин,(UX/UI дизайнер, Fortifier), "О дизайн-процессе и трудностя...Alina Vilk
 

Viewers also liked (20)

Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Makalah komgraf
Makalah komgrafMakalah komgraf
Makalah komgraf
 
Aplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhman
Aplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhmanAplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhman
Aplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhman
 
4.1 menjelaskan standar menggambar teknik
4.1 menjelaskan standar menggambar teknik4.1 menjelaskan standar menggambar teknik
4.1 menjelaskan standar menggambar teknik
 
1 gambar teknik tl
1 gambar teknik tl1 gambar teknik tl
1 gambar teknik tl
 
Proposal sponsorship aero expo itb 2015 [fix 250915]
Proposal sponsorship aero expo itb 2015 [fix 250915]Proposal sponsorship aero expo itb 2015 [fix 250915]
Proposal sponsorship aero expo itb 2015 [fix 250915]
 
Makalah sejarah Komunikasi modern dan traditional
Makalah sejarah Komunikasi modern dan traditionalMakalah sejarah Komunikasi modern dan traditional
Makalah sejarah Komunikasi modern dan traditional
 
Kb1 Standar Gambar Teknik
Kb1 Standar Gambar TeknikKb1 Standar Gambar Teknik
Kb1 Standar Gambar Teknik
 
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013
 
Desain Multimedia
Desain MultimediaDesain Multimedia
Desain Multimedia
 
Contoh proposal sponsorship
Contoh proposal sponsorshipContoh proposal sponsorship
Contoh proposal sponsorship
 
Jakarta Music Event 2012
Jakarta Music Event 2012Jakarta Music Event 2012
Jakarta Music Event 2012
 
Projet de formation - MRP
Projet de formation - MRPProjet de formation - MRP
Projet de formation - MRP
 
Lamp
LampLamp
Lamp
 
Ensayo traccion ii bueno
Ensayo traccion ii buenoEnsayo traccion ii bueno
Ensayo traccion ii bueno
 
Bahasan 7 teknologi website
Bahasan 7 teknologi websiteBahasan 7 teknologi website
Bahasan 7 teknologi website
 
Presentation1 INCALZIREA GLOBALA
Presentation1 INCALZIREA GLOBALAPresentation1 INCALZIREA GLOBALA
Presentation1 INCALZIREA GLOBALA
 
Александр Мищанин,(UX/UI дизайнер, Fortifier), "О дизайн-процессе и трудностя...
Александр Мищанин,(UX/UI дизайнер, Fortifier), "О дизайн-процессе и трудностя...Александр Мищанин,(UX/UI дизайнер, Fortifier), "О дизайн-процессе и трудностя...
Александр Мищанин,(UX/UI дизайнер, Fortifier), "О дизайн-процессе и трудностя...
 
cartas de recomendación ANLI.
cartas de recomendación ANLI.cartas de recomendación ANLI.
cartas de recomendación ANLI.
 
Covering Coup 101
Covering Coup 101Covering Coup 101
Covering Coup 101
 

Similar to KOMPUTER GRAFIK

Gambar proyeksi
Gambar proyeksiGambar proyeksi
Gambar proyeksifrans2014
 
Slide Materi - Gambar Proyeksi.pptx
Slide Materi - Gambar Proyeksi.pptxSlide Materi - Gambar Proyeksi.pptx
Slide Materi - Gambar Proyeksi.pptxMahbubMuttahid2
 
Materi 4. proyeksi oleh syaifi ab
Materi 4. proyeksi oleh syaifi abMateri 4. proyeksi oleh syaifi ab
Materi 4. proyeksi oleh syaifi abSyaifi Al-Mahfudzi
 
MODUL TKP M5KB1 - GAMBAR BANGUNAN GEDUNG
MODUL TKP M5KB1 - GAMBAR BANGUNAN GEDUNGMODUL TKP M5KB1 - GAMBAR BANGUNAN GEDUNG
MODUL TKP M5KB1 - GAMBAR BANGUNAN GEDUNGPPGHybrid1
 
Menggambar teknik 3.pptx
Menggambar teknik 3.pptxMenggambar teknik 3.pptx
Menggambar teknik 3.pptxhimawanganjar1
 
2.2 gambar proyeksi
2.2 gambar proyeksi2.2 gambar proyeksi
2.2 gambar proyeksiHendra Arie
 
Bahan bacaan 2.2 gambar proyeksi
Bahan bacaan 2.2 gambar proyeksiBahan bacaan 2.2 gambar proyeksi
Bahan bacaan 2.2 gambar proyeksiarie eric
 
Bahan bacaan 2.2 gambar proyeksi
Bahan bacaan 2.2 gambar proyeksiBahan bacaan 2.2 gambar proyeksi
Bahan bacaan 2.2 gambar proyeksiarie eric
 
Teori proyeksi mata kuliah gambar teknik.ppt
Teori  proyeksi mata kuliah gambar teknik.pptTeori  proyeksi mata kuliah gambar teknik.ppt
Teori proyeksi mata kuliah gambar teknik.pptZHENAHARYOP
 
Pengertian Proyeksi Peta dan Klasifikasi Proyeksi Peta.pdf
Pengertian Proyeksi Peta dan Klasifikasi Proyeksi Peta.pdfPengertian Proyeksi Peta dan Klasifikasi Proyeksi Peta.pdf
Pengertian Proyeksi Peta dan Klasifikasi Proyeksi Peta.pdfZukét Printing
 
Pengertian Proyeksi Peta dan Klasifikasi Proyeksi Peta.docx
Pengertian Proyeksi Peta dan Klasifikasi Proyeksi Peta.docxPengertian Proyeksi Peta dan Klasifikasi Proyeksi Peta.docx
Pengertian Proyeksi Peta dan Klasifikasi Proyeksi Peta.docxZukét Printing
 

Similar to KOMPUTER GRAFIK (20)

Gambar proyeksi
Gambar proyeksiGambar proyeksi
Gambar proyeksi
 
Slide Materi - Gambar Proyeksi.pptx
Slide Materi - Gambar Proyeksi.pptxSlide Materi - Gambar Proyeksi.pptx
Slide Materi - Gambar Proyeksi.pptx
 
Gambar mesin
Gambar mesinGambar mesin
Gambar mesin
 
Materi 4. proyeksi oleh syaifi ab
Materi 4. proyeksi oleh syaifi abMateri 4. proyeksi oleh syaifi ab
Materi 4. proyeksi oleh syaifi ab
 
MODUL TKP M5KB1 - GAMBAR BANGUNAN GEDUNG
MODUL TKP M5KB1 - GAMBAR BANGUNAN GEDUNGMODUL TKP M5KB1 - GAMBAR BANGUNAN GEDUNG
MODUL TKP M5KB1 - GAMBAR BANGUNAN GEDUNG
 
Menggambar teknik 3.pptx
Menggambar teknik 3.pptxMenggambar teknik 3.pptx
Menggambar teknik 3.pptx
 
2.2 gambar proyeksi
2.2 gambar proyeksi2.2 gambar proyeksi
2.2 gambar proyeksi
 
Bahan bacaan 2.2 gambar proyeksi
Bahan bacaan 2.2 gambar proyeksiBahan bacaan 2.2 gambar proyeksi
Bahan bacaan 2.2 gambar proyeksi
 
Bahan bacaan 2.2 gambar proyeksi
Bahan bacaan 2.2 gambar proyeksiBahan bacaan 2.2 gambar proyeksi
Bahan bacaan 2.2 gambar proyeksi
 
Teori proyeksi mata kuliah gambar teknik.ppt
Teori  proyeksi mata kuliah gambar teknik.pptTeori  proyeksi mata kuliah gambar teknik.ppt
Teori proyeksi mata kuliah gambar teknik.ppt
 
Proyeksi 3D - Oblique
Proyeksi 3D - ObliqueProyeksi 3D - Oblique
Proyeksi 3D - Oblique
 
Pengertian Proyeksi Peta dan Klasifikasi Proyeksi Peta.pdf
Pengertian Proyeksi Peta dan Klasifikasi Proyeksi Peta.pdfPengertian Proyeksi Peta dan Klasifikasi Proyeksi Peta.pdf
Pengertian Proyeksi Peta dan Klasifikasi Proyeksi Peta.pdf
 
Pengertian Proyeksi Peta dan Klasifikasi Proyeksi Peta.docx
Pengertian Proyeksi Peta dan Klasifikasi Proyeksi Peta.docxPengertian Proyeksi Peta dan Klasifikasi Proyeksi Peta.docx
Pengertian Proyeksi Peta dan Klasifikasi Proyeksi Peta.docx
 
eropa n amerika1.docx
eropa n amerika1.docxeropa n amerika1.docx
eropa n amerika1.docx
 
Geometri ruang
Geometri ruangGeometri ruang
Geometri ruang
 
Geometri Ruang
Geometri Ruang  Geometri Ruang
Geometri Ruang
 
Oblique Projection - Projection 3D
Oblique Projection - Projection 3DOblique Projection - Projection 3D
Oblique Projection - Projection 3D
 
Bahasa gambar
Bahasa gambarBahasa gambar
Bahasa gambar
 
Kd 1.1
Kd 1.1Kd 1.1
Kd 1.1
 
PROYEKSI.pptx
PROYEKSI.pptxPROYEKSI.pptx
PROYEKSI.pptx
 

More from HamimSuyuti (19)

Rumah
RumahRumah
Rumah
 
Kuis 2
Kuis 2Kuis 2
Kuis 2
 
Kuis 1 b
Kuis 1 bKuis 1 b
Kuis 1 b
 
Kuis 1
Kuis 1Kuis 1
Kuis 1
 
Segiempat1
Segiempat1Segiempat1
Segiempat1
 
Segi empat
Segi empatSegi empat
Segi empat
 
Polygonbiasa
PolygonbiasaPolygonbiasa
Polygonbiasa
 
Polygon
PolygonPolygon
Polygon
 
Oval
OvalOval
Oval
 
Myline
MylineMyline
Myline
 
Kotak3 d
Kotak3 dKotak3 d
Kotak3 d
 
Grafik garis
Grafik garisGrafik garis
Grafik garis
 
Grafik batang
Grafik batangGrafik batang
Grafik batang
 
Eliptikal
EliptikalEliptikal
Eliptikal
 
Drawtext
DrawtextDrawtext
Drawtext
 
Bintangwarna
BintangwarnaBintangwarna
Bintangwarna
 
Basis graphics
Basis graphicsBasis graphics
Basis graphics
 
Arc
ArcArc
Arc
 
Project Komputer Grafik
Project Komputer GrafikProject Komputer Grafik
Project Komputer Grafik
 

Recently uploaded

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 

Recently uploaded (20)

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 

KOMPUTER GRAFIK

  • 1. MAKALAH KOMPUTER GRAFIK PROYEKSI PARALEL DAN PROYEKSI PERSPEKTIF DENGAN TRANSFORMASI VISUAL DENGAN BANTUAN KAMERA DOSEN : NAHOT FRASTIAN M. KOM DISUSUN OLEH : Kelompok 10 - Hamim Suyuti 2012 4350 1163 - Yogi Afrianto 2012 4350 1165 - Muhammad Ardiyanto 2012 4350 1167 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA 2015
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini sebagai tugas mata kuliah Komputer Grafik. Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik- baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik lagi dari sebelumnya. Tak lupa ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Dosen mata kuliah Komputer Grafik Bpk Nahot Frastian, M.Kom atas bimbingan, dorongan dan ilmu yang telah diberikan kepada kami. Sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan insyaAllah sesuai yang kami harapkan. Dan kami ucapkan terimakasih pula kepada rekan-rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyusunan makalah ini. Pada dasarnya makalah yang kami sajikan ini khusus mengupas tentang Proyeksi Paralel dan Proyeksi Perspektif dengan Transformasi Visual Dengan Bantuan Kamera. Untuk lebih jelas simak pembahasannya dalam makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan sumbang pemikiran sekaligus pengetahuan bagi kita semuanya. Amin. Jakarta, 29 Oktober 2015 Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................. i DAFTAR ISI ............................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................. 1 B. Tujuan .............................................................................................. 1 BAB II PEMBAHASAN A. Proyeksi ........................................................................................... 2 B. Perspektif ........................................................................................ 10 C. Fotografi ......................................................................................... 18 D. Proyeksi Stereografi ....................................................................... 27 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................... 29 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 30
  • 4. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era ini kemajuan teknologi komputer semakin canggih. Apapun yang kita lihat sekarang sebagian besar merupakan hasil dari desainer yang menggunakan komputer dengan software-software dan hardware-hardware tertentu. Media-media tersebut sangat berguna didalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, pengajar baik pebelajar dituntut agar dapat menggunakan media. Pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. B. Tujuan Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan wawasan pengetahuan mahasiswa tentang Ilmu Teknologi Komputer khususnya tentang “Komputer Grafik”
  • 5. BAB II PEMBAHASAN A. Proyeksi Kata proyeksi secara umum berarti bayangan. Gambar proyeksi berarti gambar bayangan suatu benda yang berasal dari benda nyata atau imajiner yang dituangkan dalam bidang gambar menurut cara-cara tertentu. Cara-cara tersebut berkenaan dengan arah garis pemroyeksi yang meliputi sejajar (paralel) dan memusat (sentral). Arah yang sejajar terdiri atas sejajar tegak lurus terhadap bidang gambar dan sejajar akan tetapi miring terhadap bidang gambar. Berdasarkan arah garis pemroyeksi tersebut dikenal berbagai jenis gambar proyeksi. Garis pemroyeksi yang sejajar tegak lurus terhadap bidang gambar menghasilkan gambar proyeksi orthogonal yang terdiri dari proyeksi Eropa, proyeksi Amerika, dan proyeksi Aksonometri. Garis pemroyeksi yang sejajar tetapi miring terhadap bidang gambar menghasilkan proyeksi Oblik (miring). Sementara garis pemroyeksi yang memusat (sentral) terhadap bidang gambar menghasilkan gambar perspektif. Untuk benda-benda yang memiliki dimensi tinggi perhatikan gambar di bawah ini. Garis ketinggian benda diukur dari garis tanah tepat pada perpanjangan garis benda di garis tanah. Ukuran garis tinggi benda diukur dengan ukuran sebenarnya Macam-macam proyeksi: 1. Proyeksi Tidak Langsung (Gambar Oblique) Proyeksi tidak langsung adalah cara penggambaran pandangan tunggal di mana salah satu bidangnya (bidang muka) diletakkan sejajar bidang proyeksi dan diproyeksikan secara ortogonal. Pada bidang ini ukuran dan bentuk sesuai dengan benda aslinya, sedangkan yang lainnya dengan cara proyeksi sejajar (secara miring).
  • 6. Rusuk-rusuk a dan b digambar sesuai ukuran yang sebenamya (secara frontal). Sementara rusuk c digambar dengan skala perbandingan 1, atau 1/3 nya. Dengan sudut a diambil 30°, 45°, atau 60°. Jadi, dapat dikatakan proyeksi tidak langsung adalah proyeksi sejajar di mana bidang depannya dibuat frontal. Bila c diambil dengan skala perbandingan 1, disebut gambar cavalier, sedangkan bila skala perbandingan 1/2, dan sudutnya adalah 45o, disebut gambar cabinet (sering dipakai untuk menggambarkan suatu benda pada Gambar Teknik Mesin). 2. Proyeksi/Gambar Perspektif Proyeksi perspektif adalah cars penggambaran pandangan tunggal di mana dalam menggambarkan gambar proyeksinya, garisgaris sejajar dalam salah satu atau dua dimensinya, bertemu pads satu titik yang disebut titik hilang. Oleh karena itu, gambar ini disebut jugs sebagai gambar proyeksi titik hilang. Pada proyeksi ini tidak ada satu garis pun yang ukurannya tepat seperti bendanya. Pada Gambar Teknik Sipil gambar perspektif ini hanya dipakai untuk memperjelas gambar. Ada tiga macam gambar perspektif, yaitu - perspektif dengan satu titik hilang (perspektif sudut); - perspektif dengan dua titik hilang (perspektif miring); - perspektif dengan titik hilang tak terhingga (proyeksi sejajar).
  • 7. Gb.1. Contoh pandangan sejajar tegak Secara umum berbagai jenis gambar proyeksi dan perspektif tersebut difungsikan sebagai sarana komunikasi dalam bentuk pictorial. Benda kongkret yang ada, misalnya meja atau kursi, digambarkan sedemikian rupa sehingga dipahami oleh orang lain. Benda imajiner (khayalan penggambar), misalnya meja atau kursi yang sebelumnya tidak ada digambarkan sedemikian rupa sehingga dipahami oleh orang lain misalnya tukang atau pemesan. Gambar proyeksi dan perspektif lebih banyak menampilkan benda imajiner, oleh karena itu sangat bermanfaat dalam bidang perencanaan. Penampilan gambar proyeksi Eropa relative sederhana dibandingkan dengan yang lain. Gambar ini menampilkan pandangan atas, depan (muka), dan samping. Oleh karena itu proyeksi Eropa sangat tepat digunakan untuk kepentingan perancangan mebel atau desain produk. Sistem gambar proyeksi Eropa dihasilkan dari pemroyeksian pada ruang atau sudut pertama (first angel). Oleh karena itu proyeksi Eropa sering disebut proyeksi “Kuadran Pertama” atau “Kuadran I”. Ruang atau sudut penampilan tersebut berbentuk tiga dimensi, yang terdiri atas 3 bidang, yakni bidang I, II, dan III. Bidang I berfungsi untuk menampilkan bayangan benada tampak dari atas, bidang II untuk bayangan benda tampak depan, dan bidang III untuk bayangan benda tampak dari samping kiri. Oleh karena itu proyeksi Eropa sering dikelompokkan dalam proyeksi multiview (tampak ganda).
  • 8. Jika diperhatikan sistem proyeksi Eropa ini menempatkan posisi benda/obyek yang digambar berada di antara titik pengamat (proyektor) dan proyeksi benda. Jika diurutkan maka posisi tersebut adalah pengamat, objek, dan gambar proyeksi. Posisi pengamat terhadap bidang gambar adalah tegak lurus. Di samping itu, masing-masing garis pemroyeksi yang merupakan hubungan dari titik pengamat dan benda sehingga menghasilkan proyeksi tersebut adalah sejajar sesamanya. Ruang / sudut yang berbentuk tiga dimensi ini diubah sedemikian rupa menjadi dua dimensi. Dengan kata lain diubah menjadi bidang datar sehingga dapat dituangkan ke dalam bidang atau kertas gambar. Perubahan sudut / ruang tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:
  • 9. Gb.3. Ruang dalam proyeksi Eropa yang dibentangkan menjadi bidang datar.
  • 10. Gb 4. Sumbu proyeksi Eropa yang terbentuk karena rebahan ruang. Gb. 5. Contoh cara memproyeksikan sebuah titik.
  • 11. Gb.6. Contoh benda berupa kubus yang diproyeksikan dengan cara Eropa. 2. Proyeksi Aksonometri Proyeksi Aksonometri tergolong jenis proyeksi sejajar (paralel) dan juga tegak (ortogonal). Perbedaannya dengan proyeksi Eropa terutama adalah dalam penampilan tampak. Dalam proyeksi Aksonometri diupayakan untuk penampilan tampak atas, depan, dan samping dalam satu kesatuan gambar tidak seperti dalam proyeksi Eropa yang terpisah oleh bidang-bidang. Gambar proyeksi Aksonometri menampilkan objek gambar baik yang kongkret maupun imajiner ke dalam bayangan tiga dimensi, oleh karena itu aksonometri tergolong jenis proyeksi piktorial.
  • 12. Jenis proyeksi Aksonometri dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: a. Proyeksi Isometri Proyeksi isometri adalah jenis proyeksi aksonometri berpenampilan tiga dimensi atau piktorial dengan besaran sudut masing-masing 120 0, dan perbadingan masing-masing ukuran tinggi, panjang, dan dalam yaitu 1:1:1. Besar sudut sumbu 1200 dapat digunakan alternatif dibuat sudut 300 terhadap horisontal (baik sudut kanan maupun kiri) Gb.7. Tampilan gambar isometri. b. Proyeksi Dimetri Penggunaan isometri seringkali menyebabkan distorsi pada gambar yang ditampilkan, dan garis-garis yang berimpit. Kelemahan ini dapat ditanggulangi dengan proyeksi dimetri. Dimetri artinya ada dua jurusan sumbu yang sama panjang. Pada dimetri perbandingan yang sama terdapat pada dimensi tinggi dan panjang. Perbandingan yang lazim digunakan yaitu 2:2:1 atau 3:3:1 Perbandingan ini diikuti dengan konsekuensi pada sudut objek yang digambar terhadap garis horizon yaitu 41,4 derajat untuk sudut sebelah kanan dan 7,2 derajat untuk sudut sebelah kiri.
  • 13. Gb. 8. Tampilan gambar dimetri. c. Trimetri Penggunaan proyeksi dimetri ternyata dirasakan banyak terjadi distorsi, oleh karena itu ukuran kedua rusuk/sumbu salah satunya (rusuk panjang) perlu dipendekkan, sehingga perbandingan yang sering digunakan adalah 10:9:5 atau 6:5:4. Gb. 9. Tampilan gambar Trimetri. B. Perspektif Dalam penglihatan kita sehari-hari, benda-benda yang letaknya lebih dekat dengan mata terlihat lebih besar dan benda-benda yang terletak lebih jauh dengan mata terlihat lebih kecil. Semakin jauh letak benda dari mata kita, benda itu akan terlihat semakin kecil hingga akhirnya hanya tampak sebagai titik saja. Demikian juga dua benda atau lebih yang letaknya sejajar dan membujur menjauhi kita, semakin jauh dari mata, keduanya akan terlihat semakin berdekatan hingga akhirnya saling berimpit dan akan menjadi satu titik.
  • 14. Gb. 9. Konstruksi gambar perspektif Seperti halnya dalam proyeksi Eropa maka dalam gambar perspektifpun diupayakan agar bidang-bidang yang semula saling berpotongan harus dibentangkan menjadi bidang datar. Pembentangan tersebut dapat dilihat seperti pada gambar di bawah ini. Bidang mata dibentangkan ke atas menjadi sejajar dengan bidang tafrir, begitu juga dengan bidang tanah yang dibentangkan ke bawah menjadi sejajar dengan bidang tafrir.
  • 15. Gb.10. Bidang hasil pembentangan bidang mata dan bidang tanah menjadi sejajar bidang tafrir.
  • 16. Selanjutnya, untuk kepentingan menggambar perspektif bidang itu menjadi disederhanakan seperti di bawah ini Gb.11. Posisi mata, distansi, tinggi tafrir, garis horizon, dan garis tanah. Gb.12. Contoh sebuah titik yang diproyeksikan dengan gambar perspektif a. Perspektif satu titik lenyap (one point perspective)
  • 17. Sistem perespektif ini digunakan untuk menggambar obyek (benda) yang terletak relatif dekat dengan mata. Karena letak obyek yang cukup dekat, akibatnya mata memiliki sudut pandang yang sempit, sehingga garis-garis batas benda akan menuju satu titik lenyap saja, kecuali bila sejajar dengan horizon dan tegak lurus terhadapnya. Gambar yang demikian sering disebut dengan paralel perspective sebab banyak menggunakan garis-garis bantu yang sejajar horizon dan vertikal. Penerapan gambar ini banyak digunakan pada gambar rancang bangun (desain) interior. b. Perspektif dua titik lenyap (two point perspective) Sistem gambar ini digunakan untuk menggambarkan benda-benda yang letaknya relatif jauh dan letaknya tidak sejajar (serong) terhadap mata pengamat. Karena posisi pengamat jauh dengan obyek maka sudut pandang mata melebar, akibatnya garis-garis batas benda akan menuju titik lenyap sebelah kiri dan kanan. Gambar ini banyak digunakan untuk desain eksterior. c. Perspektif tiga titik lenyap (three point perspective) Gambar perspektif ini muncul akibat benda/obyek yang diamati jauh di bawah atau ke atas horizon. Oleh karenanya sudut pandang mata melebar ke segala arah. Perspektif ini banyak digunakan untuk menggambar arsitektur bangunan yang serba tinggi. Jika kita mengamati gambar di atas, titik A pada bidang tafrir yang merupakan titik pertemuan garis mata dengan kedudukan titik tersebut yang ditarik lurus ke garis tanah kemudian diteruskan ke P sebagai titik hilang. Memproyeksikan titik sebenarnya dapat melalui 4 cara seperti di bawah ini: Cara pertama
  • 20. Gb.13. Proyeksi sebuah garis yang tegak lurus dengan garis tanah C. Fotografi A. Pengertian Fotografi Fotografi adalah adalah seni atau proses penghasilan gambar dan cahaya pada film. Memang benar, kebanyakan jika anda mencari pengertian fotografi jawabannya hampir
  • 21. sama semua yaitu proses melukis dengan menggunakan media cahaya. Fotografi adalah sebuah kegiatan atau proses menghasilkan suatu seni gambar/foto melalui media cahaya dengan alat yang disebut kamera dengan maksud dan tujuan tertentu Untuk menghasilkan sebuah hasil karya yang bagus atau menarik ada beberapa factor :  faktor pencahayaan, tanpa cahaya atau pencahayaan yang baik akan terlalu sulit untuk menghasilkan hasil karya yang bagus  Faktor kedua adalah fotografer, foktor ini juga penting, karena tanpa fotografer proses fotografi tidak akan terjadi. Disini fotografer akan dituntut dan di uji seni atau kreatifitas nya untuk menghasilkan subuah foto yang bagus atau menarik.  Faktor yang ketiga adalah kamera, tanpa kamera proses fotografi pun tidak terjadi. Kamera adalah alat pokok pada kegiatan fotografi. Faktor yang terakhir adalah faktor pendukungm seperti lensa cadangan, alat bantu cahaya ( lampu flash kamera), reflektor, tripod, dan lain-lainnya B. Sejarah Fotografi Fotografi ialah lukisan melalui cahaya. Tanpa cahaya seni foto ini tidak akan berfungsi. Istilah Photography dicipta pada tahun 1839. Ketika teknologi seni foto terus berkembang bersama dengan kemajuan manusia, ilmu sangat penting bagi menjamin mutu kerja seorang seniman foto (Photografer). Dalam buku The History of Photography karya Alma Davenport, terbitan University of New Mexico Press tahun 1991, disebutkan bahwa pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM), seorang pria bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala. Apabila pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena camera obscura. Kamera mulai diperkenalkan ketika para pelukis menghadapi masalah untuk merekam gambar (potrait) sekitar abad 17 dan 18. Justru itu mereka telah mencipta kamera Obscura untuk kemudahan merekam gambar.
  • 22. Akhirnya, pada tahun 1824, seorang seniman lithography Perancis, Joseph-Nicephore Niepce (1765-1833), setelah delapan jam meng-exposed pemandangan dari jendela kamrnya, melalui proses yang disebutnya Heliogravure (proses kerjanya mirip lithograph) di atas pelat logam yang dilapisi aspal, berhasil melahirkan sebuah imaji yang agak kabur, berhasil pula mempertahankan gambar secara permanent. Kemudian ia pun mencoba menggunakan kamera obscura berlensa, proses yang disebut ”heliogravure” pada tahun 1826 inilah yang akhirnya menjadi sejarah awal fotografi yang sebenarnya. Foto yang dihasilkan itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS. Merasa kurang puas, tahun 1827 Niepce mendatangi desainer panggung opera yang juga pelukis, Louis-Jacques Mande’ Daguerre (1787-1851) untuk mengajaknya berkolaborasi. Dan jauh sebelum eksperimen Niepce dan Daguerre berhasil, mereka pernah meramalkan bahwa: “fotografi akan menjadi seni termuda yang dilahirkan zaman.” Sayang, sebelum menunjukkan hasil yang optimal, Niepce meninggal dunia. Baru pada tanggal 19 Agustus 1839, Daguerre dinobatkan sebagai orang pertama yang berhasil membuat foto yang sebenarnya: sebuah gambar permanen pada lembaran plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin yang disinari selama satu setengah jam cahaya langsung dengan pemanas mercuri (neon). Proses ini disebut daguerreotype. Untuk membuat gambar permanen, pelat dicuci larutan garam dapur dan asir suling. Foto pertama dibuat pada tahun 1826 selama 8 jam. Louis Jacques mande Daquerre merupakan bapak fotografi dunia (1837). Kamera Obcura merupakan kamera yang pertama kali yang dipakai untuk menggambar kemudian memotret. Tahun 1900 seorang Juru gambar telah mencipta kamera Mammoth. Kamera ini amat besar ukurannya beratnya 1,400 pound. Lens seberat 500 pound. Sewaktu mengubah atau memindahkannya tenaga manusia sebanyaki 15 orang diperlukan! Kamera ini menggunakan film sebesar 4 ½ x 8 kaki dengan bahan kimia sebanyak 10 gallons digunakan ketika memprosesnya. Kamera Kodak (Eastmant Kodak) pertama kali ditemukan oleh Snapshooter 1888 di Amerika. Konstribusi fotografi ke dunia film pertama kali di pelopori oleh Eadward Muybridge. Flash atau lampu kilat pertama kali ditemukan oleh Harold E. Edgerton pada
  • 23. tahun 1938. Memotret benda-benda mati disebut dengan still life. Penemu negative film John Hendri Fox Talbot dari inggris. Negatif film tersebut di buat selama 40 detik dibawah terik matahari. Tahun 1950 mulai digunakan prisma untuk memudahkan pembidikan pada kamera Single Lens Reflex (SLR), dan pada tahun yang sama Jepang mulai memasuki dunia fotografi dengan produksi kamera NIKON. Tahun 1972 mulai dipasarkan kamera Polaroid yang ditemukan oleh Edwin Land. Kamera Polaroid mampu menghasilkan gambar tanpa melalui proses pengembangan dan pencetakan film. Kemajuan teknologi turut memacu fotografi secara sangat cepat. Kalau dulu kamera sebesar tenda hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran. C. Jenis – Jenis Fotografi Setiap fotografer tentunya mempunyai satu aliran atau jenis fotografi yang paling disukainya atau didalaminya berdasarkan minat yang dia punya. Berikut ini silahkan Anda simak beberapa jenis atau aliran dalam fotografi : - Fotografi Landscape Fotografi Landscape adalah fotografi pemandangan alam atau dalam pengertian lain adalah jenis fotografi yang merekam keindahan alam. Dapat juga dikombinasikan dengan yang lain seperti manusia, hewan dan yang lainnya, namun tetap yang menjadi fokus utamanya adalah alam. Ada beberapa sub dari fotografi landscape seperti seascape yang lebih fokus ke laut, cityscape yang fokus ke perkotaan dan skyscape yang fokus pada pemandangan langit. - Fotografi Macro Fotografi macro adalah adalah jenis fotografi dengan pengambilan gambar dari jarak dekat dengan obyek utama benda-benda kecil. Objek fotografi makro dapat berupa serangga, bunga, embun atau benda lain yang di close-up sehingga menghasilkan detail yang menarik. Fotografer umumnya menggunakan lensa macro agar hasil foto terlihat lebih tajam, tapi fotografer dengan budget terbatas bisa menggunakan close-up filter, extension tube atau reverse ring sebagai alternatif lensa macro.
  • 24. - Fotografi Hitam Putih/Black and White Photograph . Pada awal sejarah fotografi, fotografi hitam-putih adalah satu-satunya pilihan seorang fotografer untuk mengambil gambar. Bahkan ketika foto berwarna sudah tersedia, foto hitam-putih pada awalnya mempunyai kualitas yang lebih baik dan lebih murah untuk mengembangkan daripada foto berwarna. Seiring dengan kualitas foto berwarna semakin membaik, foto berwarna menjadi pilihan yang lebih populer sehingga menyebabkan fotografi hitam-putih kurang populer. Akan tetapi fotografi hitam-putih untuk saat ini lebih cenderung digunakan untuk menimbulkan efek tertentu yang bisa didapat dari berbagai aplikasi editing foto sehingga foto yang dihasilkan lebih bermakna dan menarik. - Fotografi Satwa/Wildlife Photography Fotografi satwa lebih memfokuskan objek pada pengambilan gambar adalah hewan. Kadang hewan berperilaku unik dan jika kita berada di waktu dan tempat yang tepat kita dapat mengabadikan aksi hewan tersebut dan pastinya akan menjadi hasil karya yang menarik. - Fotografi Portrait/Potrait Photography Foto portrait adalah sebuah foto yang mengedepankan detail dari obyek foto, untuk menunjukkan karakter dari sebuah obyek foto. Apabila objek adalah manusia, maka pada umumnya mata dari obyek akan lurus menatap kepada kamera. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi “komunikasi” yang intens antara obyek dengan fotografer. Ekspresi wajah begitu dominan untuk mengungkapkan persamaan, kepribadian, bahkan perasaan seseorang. Pada umumnya foto portrait menampilkan ekspresi alami dari objek yang di foto. disini mata dari objek menjadi komponen penting dari sebuah foto portrait. - Fotografi Jalanan/Street Photography Street Photography atau fotografi jalanan adalah aliran fotografi yang menarik. Sedikit berbeda dengan fotojurnalistik yang fokusnya mengabadikan momen puncak/klimaks . Street photography bertujuan untuk merekam kegiatan sehari-hari . Foto biasanya diambil dari jarak dekat dan fotografer berada disekitar objek daripada dari jarak jauh.
  • 25. Fotografer harus dapat mengambil gambar dengan diam-diam tapi bukan sembunyi dan melakukannya dengan cepat dan lugas. - Fotografi Model Pengertiannya sebenarnya hampir sama dengan fotografi potrait namun pada fotografi model, fotografer memutuskan bagaimana posenya, ekspresinya, arah pandangan dan sebagainya. Model yang bagus adalah mereka tau bagaimana cara berpose untuk mempermudah fotografer mendapatkan foto yang bagus. - Fotografi Panning Panning adalah salah satu teknik fotografi yang digunakan untuk membekukan gerakan benda yang bergerak. Ide dibalik teknik panning ini adalah untuk mengatasi masalah dalam menangkap objek yang bergerak cepat. Ciri-ciri foto dengan menggunakan teknik panning adalah fokus dengan tajam terhadap objek yang bergerak sedangkan background nya blur atau kabur. Foto jenis ini bisa didapat dengan memanfaatkan shutter speed rendah. - Fotografi Tilt Shift Fotografi tilt shift adalah teknik fotografi yang bertujuan untuk mendapatkan hasil foto yang tampak seperti miniatur. Teknik tilt-shift ini menggunakan lensa khusus yang dikembangkan untuk memperbaiki perspektif dan mengatasi distorsi dengan cara mengubah sudut lensa terhadap media (film atau sensor). Namun salah satu efek yang paling nyata dari penggunaan lensa tilt-shift adalah menyempitnya ruang tajam (DoF - Depth of Field) sehingga bisa menciptakan efek seperti miniatur. Seiring dengan perkembangan teknologi digital, foto tilt shift bisa dibuat dengan memanfaatkan aplikasi photo editor seperti Photoshop. - Fotografi Light Painting
  • 26. Fotografi light painting atau melukis dengan cahaya sangatlah unik. Memotret dengan teknik light painting adalah hal yang sangat mengasyikkan dan salah satu penggunaan kreatif shutter speed. Dalam fotografi light painting, kita membuka shutter dalam waktu yang cukup lama (long exposure), memotret dalam kegelapan dan mengarahkan sumber cahaya terarah (misal lampu senter) pada beberapa titik obyek foto dalam rentang sepanjang shutter terbuka. D. Jenis – Jenis Kamera Untuk mengetahui jenis jenis kamera alangkah lebih baik kalau kita mengetahui Kategori kamera. Beberapa kategori kamera yaitu:  Jenis kamera berdasarkan media penangkap sinar/cahaya : - Kamera Film Kamera ini menggunakan pita seluloid sebagai media penangkap cahaya. -Kamera Polaroid Kamera jenis ini menggunakan lembaran polaroid sebagai media penangkap cahaya dan langsung memberikan gambar positif sehingga pemotret tidak perlu lagi melakukan proses cuci cetak film -Kamera Digital Kamera jenis ini memakai image-sensor atau sensor gambar sebagai media penangkap cahaya dan media penyimpanannya menggunakan memory card  Jenis kamera berdasarkan teknologi viewfinder : -Kamera Pocket Jenis kamera yang paling banyak digunakan orang. Kebanyakan menggunakan setelan serba otomatis atau memiliki sedikit setelan manual. Cahaya yang melewati lensa langsung membakar media penangkap gambar. Kelemahan dari kamera ini adalah lensa tidak bisa diganti, selain itu adalah gambar yang terlihat oleh mata melalui viewfinder/jendela bidik akan berbeda dengan hasil foto yang didapat, karena ada perbedaan antara pandangan pemotret dengan pandangan lensa. -Kamera TLR
  • 27. Disebut juga kamera refleks lensa ganda. Jendela bidik/viewfinder yang diberikan lensa identik dengan lensa di bawahnya. Kesalahan paralaks masih ditimbulkan Sebab sudut danposisi kedua lensa tidak sama -Kamera SLR Untuk kamera digital biasa disebut Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex). Kamera jenis ini sangat populer digunakan fotografer profesional, amatir maupun yang sekedar menyalurkan hobi. Kesalahan paralaks tidak terjadi pada kamera jenis ini karena memiliki cermin datar dengan singkap 45 derajat di belakang lensa, sehingga apa yang terlihat oleh pemotret dari jendela bidik sama dengan yang ditangkap oleh film. Kelebihan lain dari kamera ini adalah lensa yang dapat diganti. A. Kamera compact simple point and shoot Kamera jenis ini mayoritas memiliki ukuran yang mungil agar dapat dikantongi dan dibawa ke mana-mana tanpa harus merepotkan penggunanya. Apabila beberapa tahun lalu, fasilitas pada kamera saku sangat terbatas juga untuk masalah resolusi sensor lensanya masih rendah, sekarang ini, kamera poket sudah dikembangkan menjadi sangat canggih dengan beragam fitur di dalamnya. Sayangnya, karena memang dibuat untuk pemula, maka pengguna kamera poket hanya dapat melakukan Point and Shoot atau dapat dikatakan mayoritas sudah diatur dalam mode auto saja tanpa dapat berkreasi lebih tinggi lagi. Keunggulan kamera saku ini selain dapat dibawa ke mana-mana yaitu foto yang dihasilkan sangat tertata bagus, walaupun terkadang penggunanya tidak dapat menghindari dari 'serangan' red-eye. Mayoritas kamera saku menggunakan baterai AA sebagai dapur pacunya, namun ada juga yang sudah menggunakan tipe Lithium Ion. Kekurangan kamera jenis ini adalah walaupun tertera dapat dizoom dalam beberapa kali, namun semakin tinggi zoomnya, maka semakin pecah resolusi kerapatan gambar yang dihasilkan. Kamera jenis ini dilengkapi dengan lensa yang memiliki resolusi beragam mulai dari 5 sampai dengan di atas 12MP. Harganya pun juga beragam, mulai dari yang dijual dengan harga sekitar Rp 500 ribu (baru) sampai dengan yang dalam kisaran Rp 1 jutaan.
  • 28. B. Kamera prosumer Kamera prosumer atau yang biasa disebut dengan kamera compact enthusiast ini rata-rata sudah mengadopsi teknologi yang mendekati apa yang digunakan oleh kamera-kamera DSLR pada umumnya, hanya saja dalam bentuk mungil. Tidak seperti kamera compact lainnya, kamera prosumer telah dilengkapi dengan settingan manual dan auto. Sensor optik lensanya juga sangat berkualitas. Walaupun dalam keadaan tempat yang rendah pencahayaan, foto yang dihasilkan tetap dalam kondisi yang bagus, walaupun tidak dapat dibandingkan dengan kamera DSLR standar. Kamera jenis ini dapat dikatakan merupakan kamera lebel mid-end yang menawarkan pengabadian gambar atau perekaman video dengan format RAW. Tidak hanya itu saja, kamera prosumer juga sudah dilengkapi dengan slot-slot khusus untuk aksesoris seperti viewfinder sampai dengan blitz atau flash. Kamera prosumer cocok digunakan untuk fotografer pemula atau juga orang- orang biasa pada umumnya. Sayangnya, ukuran yang dimiliki kamera jenis ini sedikit lebih besar dibandingkan dengan kamera saku, sehingga tidak dapat dimasukkan ke dalam saku. Harga dari kamera jenis ini juga masih tergolong tinggi. C. Kamera superzoom bridge (DZLR) Dari segi bentuk, desain dan modelnya, DZLR ini sudah hampir mirip dengan kamera- kamera SLR atau DSLR pada umumnya. Mayoritas fotografer menjadikan kamera jenis ini sebagai kamera cadangan yang dapat mengambil gambar dengan cepat tanpa harus melakukan proses pengaturan. Sensor optik yang digunakan oleh kamera-kamera superzoom ini setingkat sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan prosumer. Lensa kameranya juga dapat melakukan zoom sampai jarak yang jauh. Keunggulan lain dari DZLR adalah kamera ini sudah dilengkapi dengan berbagai fitur seperti yang terdapat pada DSLR dan juga ada fasilitas High Speed Recording sampai dengan Noise Reduction. Terdapat juga layar LCD di bagian belakang serta fasilitas pengaturan ISO di dalamnya. Sayangnya, selain harga yang masih relatif tinggi, lensa
  • 29. kamera satu ini tidak dapat diganti-ganti karena sudah menyatu dengan body kamera, serta ukurannya yang tidak seminimalis kamera poket. D. Kamera DSLR consumer Kamera DSLR atau Digital Single Lens Reflex consumer ini merupakan kamera yang sangat populer dan laris manis di pasaran beberapa tahun belakangan ini. Popularitas tersebut, selain dikarenakan semakin banyaknya orang yang menyukai fotografi, fasilitas yang ditawarkan kamera jenis ini juga melebihi kamera-kamera jenis standar lainnya. Rata-rata, ketika membeli baru, maka penggunanya akan mendapatkan lensa tambahan atau lensa kit 18-55mm yang merupakan standar dari lensa DSLR jenis consumer. Perusahaan pembuat kamera jenis ini sudah melengkapinya dengan berbagai fasilitas mulai dari pengaturan auto atau juga manual sampai dengan fitur layar LCD di bagian belakangnya yang beberapa merk dapat diputar-putar untuk mencari viewfinder dan juga telah mengadopsi teknologi touchscreen. Tentunya bagi pemula yang benar-benar ingin mendalami dunia fotografi, DSLR consumer ini sangat cocok digunakan sebagai media belajar. Sayangnya, harga yang ditawarkan untuk kamera jenis ini tergolong tinggi. E. Kamera hybrid atau mirrorless Kamera satu ini merupakan tipe kamera yang sedang naik daun. Kamera mirrorless dapat dikatakan juga sebagai gabungan antara DSLR consumer, DZLR dan prosumer. Dikatakan begitu karena body utamanya relatif kecil dan compact sehingga dapat dimasukkan ke dalam tempat apapun dengan leluasa, serta lensa kameranya dapat diganti- ganti atau dilepas dan juga fitur di dalamnya sudah sangat canggih. Kualitas gambar yang dihasilkan oleh sensor optik lensanya setara dengan kamera DSLR. Bahkan terdapat banyak sekali fitur seperti filter cadangan tanpa harus menggunakan filter fisik yang dapat digunakan untuk mengedit foto secara langsung dengan menggunakan perangkat agar gambar yang dihasilkan nampak berbeda dan lebih menarik. Di bagian belakang juga terdapat layar LCD yang mayoritas dapat diputar-putar untuk mencari viewfinder. Kamera jenis ini cocok digunakan untuk pemula, para enthusiast dan para traveler atau pecinta street photography. Sayangnya, harga yang ditawarkan hampir setara dengan kamera DSLR consumer pada umumnya, bahkan ada yang melebihi.
  • 30. F. Kamera DSLR pro Kamera jenis ini terkadang ada yang menyebutnya dengan nama kamera DSLR full frame. Tentunya, kamera ini sangat berkualitas dan dilengkapi dengan segudang fasilitas yang tidak dimiliki jenis-jenis kamera di bawahnya. Dikarenakan fasilitas yang ditawarkan sangat banyak dan berkualitas serta menunjang para fotografer untuk mendapatkan hasil maksimal, kamera full frame ini juga dipasarkan dengan harga yang tidak tanggung-tanggung tingginya. Untuk sebuah kamera DSLR pro ini, hanya untuk bodynya saja dijual dengan harga rata-rata di atas Rp 10 jutaan. Mahalnya kamera jenis ini dikarenakan fasilitas dan fitur-fitur di dalamnya yang sangat berkualitas. Bahkan kabarnya, sekarang ini ada beberapa perusahaan kamera dunia yang tengah mengembangkan kamera jenis ini yang sudah support untuk menghasilkan gambar setara format 2K sampai 4K. G. Kamera boutique atau butik Mengacu pada kata butik, maka kamera jenis ini bukanlah kamera kelas menengah apalagi low-end. Kamera jenis ini memang memiliki desain retro dan terkesan kuno, namun sensor full frame-nya setara dengan kualitas gambar yang dihasilkan kamera DSLR semi-pro sampai profesional. Kamera dengan bentuk kecil ini menjadi icon dari pabrikan kamera terkenal dunia yaitu Leica.Untuk harganya, pastinya Anda tidak percaya bahwa kamera butik ini dijual dengan harga yang cukup fantastis yaitu sekitar di atas 30 juta ke atas. D. Proyeksi Stereografi Sebuah proyeksi yang memproyeksikan poin pada permukaan bola dari lingkup kutub utara ke titik dalam bidang bersinggungan dengan kutub selatan (Coxeter 1969, hal 93). Dalam proyeksi yang memproyeksikan bola ke sebuah bidang datar . Proyeksi didefinisikan pada seluruh wilayah, kecuali pada satu titik – titik proyeksi. Apabila didefinisikan, pemetaan yang halus dan bijektif . Hal ini konformal , artinya
  • 31. mempertahankan sudut . Hal ini tidak isometrik: artinya, tidak menjaga jarak atau bidang angka. Secara intuitif, proyeksi stereografik adalah cara membayangkan bola sebagai Bidang datar, dengan beberapa aturan yang harus diikuti. Dalam prakteknya, proyeksi dilakukan oleh komputer atau dengan tangan menggunakan jenis khusus dari kertas grafik disebut stereonet atau Wulff net dan Schmidtt Net. Cara Kerja Proyeksi Stereografi Di bola tiga dimensi R-3 adalah himpunan titik (x, y, z) sedemikian rupa sehingga x 2 + y 2 + z 2 = 1. Biarkan N = (0, 0, 1) menjadi “kutub utara”, dan biarkan M sisa bola. Bidang datar z = 0 berjalan melalui pusat sphere, yang “khatulistiwa” adalah persimpangan lingkup dengan Bidang datar ini. Untuk setiap titik P di M, ada garis yang unik N dan P, dan garis ini memotong Bidang datar z = 0 dalam tepat satu titik P ‘. Tentukan proyeksi stereografik P menjadi titik P ‘di Bidang datar. Dalam koordinat Cartesian (x, y, z) pada bidang dan (X, Y) di Bidang datar, proyeksi dan invers yang diberikan oleh rumus Dalam koordinat bola (φ, θ) pada bidang (dengan φ pada sudut zenith , 0 ≤ φ ≤ π, dan θ yang azimut , 0 ≤ θ ≤ π 2) dan koordinat polar (R, Θ) di Bidang datar, proyeksi dan invers adalah Di sini, φ dipahami memiliki nilai π apabila R = 0. Juga, ada banyak cara untuk menulis ulang formula ini menggunakan identitas trigonometri . Dalam koordinat silinder (r, θ, z) pada bola dan koordinat kutub (R, Θ) di Bidang datar, proyeksi dan invers perusahaan Proyeksi stereografik berkaitan dengan inversi Bidang datar dengan cara yang sederhana. Misalkan P dan Q adalah dua titik pada bola dengan proyeksi P ‘dan Q’ di Bidang datar. Kemudian P ‘dan Q’ adalah gambar inversive satu sama lain dalam gambar lingkaran khatulistiwa jika dan hanya jika P dan Q adalah cerminan dari satu sama lain dalam bidang ekuator. Dengan kata lain, jika:  P adalah titik pada bola, tapi tidak ‘a’ N kutub utara dan bukan nya antipoda , yang ‘kutub selatan’ S,  P ‘adalah gambar dari P dalam proyeksi stereografik dengan titik proyeksi N dan  P “adalah gambar dari P dalam proyeksi stereografik dengan proyeksi titik S,
  • 32. maka P ‘dan P “adalah gambar inversive satu sama lain dalam lingkaran satuan.
  • 33. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dalam ilmu komputer, penerapanya bisa untuk berbagai macam bidang di dalam kehidupan sehari-hari.Salah satu penerapanya adalah proyeksi dan teknik Fotografi. Kata proyeksi secara umum berarti bayangan. Gambar proyeksi berarti gambar bayangan suatu benda yang berasal dari benda nyata atau imajiner yang dituangkan dalam bidang gambar menurut cara-cara tertentu. Cara-cara tersebut berkenaan dengan arah garis pemroyeksi yang meliputi sejajar (paralel) dan memusat (sentral). Fotografi adalah adalah seni atau proses penghasilan gambar dan cahaya pada film. Istilah Photography dicipta pada tahun 1839. Ketika teknologi seni foto terus berkembang bersama dengan kemajuan manusia, ilmu sangat penting bagi menjamin mutu kerja seorang seniman foto (Photografer). Dalam buku The History of Photography karya Alma Davenport, terbitan University of New Mexico Press tahun 1991, disebutkan bahwa pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM), seorang pria bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala. Apabila pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena camera obscura
  • 34. Daftar Pustaka - Adi Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi Visual, (Yogyakart: Andi Offset, 2007), hal. 46 - Eko Nugroho, Pengenalan teori warna, (Yogyakarta: Andi, 2008), hal. 1 - Pujiriyanto, Desain Grafis Komputer; Teori Grafis Komputer, Yogyakarta: Andi Offset, 2005), hal. 44-45 - Pujiriyanto, Desain Grafis Komputer; Teori Grafis Komputer, (Yogyakarta: Andi Offset, 2005), hal. 46 - ibid, hal. 46 - http://www.tipsdesain.com/teoriwarna.html. diakses pada tanggal 23 Oktober 2009 - Ibid. Tay Vaughan, Multimedia; making it work, terj.: Theresia Arie Prabawati & Agnes Heni Triyuliana, (Yogyakarta: Andi, 2006), hal. 2. - Gatot Pramono, Aplikasi ComponentDisplay Theory dalam Multimedia dan Web Pembelajaran, (Jakarta: Pustekkom-Depdiknas, 2007), hal. 8. - ibid, hal. 13 - ibid. hal. 14. - Lee, W.W., & Owens, D.L., Multimedia-based instructional design: computer- based trainning, web-based training, distance broadcast training, performance- based solutions (2nd ed.), (San Francisco: Pfeiffer, 2004), hal. 3-77 - http://myweb.facstaff.wwu.edu/talbot/cdgeol/Localities/Scotland.html
  • 35. - http://en.wikipedia.org/wiki/Stereographic_projection - http://mathworld.wolfram.com/StereographicProjection.html - http://www.matter.org.uk/stereography/ - http://en.wikipedia.org/wiki/Lambert_azimuthal_equal-area_projection