SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
SMA NEGERI 1 KEBOMAS
Tujuan pembelajaran

Kognitif / Produk
•Setelah menerima penjelasan guru, siswa dapat
memahami gambar teknik proyeksi.
•Setelah menerima penjelasan guru, siswa dapat
memahami teknik perancangan gambar teknik proyeksi.
Kognitif / Proses
•Setelah menerima presentasi citra contoh gambar teknik
proyeksi, siswa dapat memahami konsep dan gagasan
gambar teknik proyeksi.
•Setelah menerima demonstrasi perancangan gambar
teknik dari guru, siswa mampu memahami teknik
perancangan gambar teknik proyeksi.
Scene setting
1. Amatilah dua gambar berikut!
2. Berilah pendapat dari sudut pandangmu sendiri!
Scene setting
Tulislah perbedaan kedua gambar tersebut sesuai dengan
  klasifikasi
berikut:

1. Penampakan gambar




2.   Dimensi bentuk
Scene setting
                       Konklusi/ kesimpulan




• merupakan gambar 2
dimensi, yaitu dengan ciri-ciri
hanya mempunyai dua ruas x          • Merupakan gambar 2 dimensi yang
(horisontal) dan ruas y             telah diproses dalam teknik proyeksi
(vertikal)                          sehingga menjadi 3 dimensi, dimana
•Gambar tidak memenuhi              gambar terdiri dari ruas x,y dan z.
unsur ruang, karena bersifat
datar/ flat
Definisi

PROYEKSI
     Kata proyeksi secara umum
     berarti bayangan. Gambar
     proyeksi berarti gambar
     bayangan suatu benda yang
     berasal dari benda nyata atau
     imajiner yang dituangkan dalam
     bidang gambar menurut cara-
     cara tertentu.
Kategori Proyeksi

PROYEKSI, terdiri dari:
       Proyeksi Ortogonal (Eropa)
              Proyeksi dari sudut pertama (kuadran pertama)
       sehingga menampilkan pandangan atas, depan dan
       samping.
      Proyeksi Aksonometri
              Proyeksi paralel, dimana menampilkan gambar
      pandangan atas, depan dan samping dalam satu
      kesatuan gambar.
      Proyeksi Perspektif
             Proyeksi terpusat (sentral)
PROYEKSI ORTOGONAL

Ciri-ciri gambar proyeksi ortogonal :

1.Sistem gambar proyeksi Eropa dihasilkan dari
pemroyeksian pada ruang atau sudut pertama
(first angel).
2.Terdiri atas 3 bidang, yakni bidang I, II, dan III.
Bidang I berfungsi untuk menampilkan
bayangan benda tampak dari atas, bidang II
untuk bayangan benda tampak depan, dan
bidang III untuk bayangan benda tampak dari
samping kiri. (multiview drawing)
PROYEKSI ORTOGONAL




   Contoh cara memproyeksikan sebuah
   titik.
PROYEKSI ORTOGONAL




Contoh benda berupa kubus yang diproyeksikan dengan
cara Eropa
PROYEKSI PERSPEKTIF

Perspektif, berdasarkan jumlah titik hilang
terdiri dari:

            Satu titik hilang

            Dua titik hilang

            Tiga titik hilang
Kategori Proyeksi Perspektif


              Sistem perspektif ini digunakan
              untuk menggambar obyek (benda)
              yang terletak relatif dekat dengan
              mata. Karena letak obyek yang
              cukup dekat, akibatnya mata
              memiliki sudut pandang yang
              sempit, sehingga garis-garis batas
              benda akan menuju satu titik lenyap
              saja, kecuali bila sejajar dengan
              horizon dan tegak lurus
              terhadapnya.
Kategori Proyeksi Perspektif


              Sistem gambar ini digunakan
              untuk menggambarkan benda-
              benda yang letaknya relatif jauh
              dan letaknya tidak sejajar
              (serong) terhadap mata
              pengamat. Karena posisi
              pengamat jauh dengan obyek
              maka sudut pandang mata
              melebar, akibatnya garis-garis
              batas benda akan menuju titik
              lenyap sebelah kiri dan kanan.
Kategori Proyeksi Perspektif


                                       Gambar perspektif ini muncul
                                       akibat benda/obyek yang
                                       diamati jauh di bawah atau ke
                                       atas horizon. Oleh karenanya
                                       sudut pandang mata melebar
                                       ke segala arah. Perspektif ini
                                       banyak digunakan untuk
                                       menggambar arsitektur
                                       bangunan yang serba tinggi.


Sumber:
- Syafi,i. 2002. Proyeksi-Perspektif 1. Paparan Perkuliahan
Mahasiswa.Semarang: UNNES Press.
PROYEKSI AKSONOMETRI

1. Proyeksi Aksonometri tergolong jenis
   proyeksi sejajar (paralel) dan juga tegak
   (ortogonal). Dalam proyeksi
2. Aksonometri diupayakan untuk penampilan
   tampak atas, depan, dan samping dalam
   satu kesatuan gambar.
3. Aksonometri menampilkan objek gambar
   baik yang kongkret maupun imajiner ke
   dalam bayangan tiga dimensi, oleh karena
   itu aksonometri tergolong jenis proyeksi
   piktorial.
Kategori Proyeksi Aksonometri

Aksonometri, terdiri dari:
      Proyeksi Isometri

      Proyeksi Dimetri

      Proyeksi Oblique
Kategori Proyeksi Aksonometri


             Proyeksi isometri adalah jenis
             proyeksi aksonometri
             berpenampilan tiga dimensi
             atau piktorial dengan besaran
             sudut masing-masing 120 0, dan
             perbandingan masing-masing
             ukuran tinggi, panjang, dan
             dalam yaitu 1:1:1. Besar sudut
             sumbu 1200 dapat digunakan
             alternatif dibuat sudut
             300 terhadap horisontal (baik
             sudut kanan maupun kiri)
Kategori Proyeksi Aksonometri


             Pada dimetri perbandingan
             yang sama terdapat pada
             dimensi tinggi dan panjang.
             Perbandingan yang lazim
             digunakan yaitu 2:2:1 atau 3:3:1
             Perbandingan ini diikuti dengan
             konsekuensi pada sudut objek
             yang digambar terhadap garis
             horizon yaitu 40 derajat untuk
             sudut sebelah kanan dan 10
             derajat untuk sudut sebelah kiri.
Kategori Proyeksi Aksonometri


             Pada proyeksi miring, sumbu x
             berhimpit dengan garis
             horisontal/mendatar dan sumbu
             y mempunyai sudut 45° dengan
             garis
             mendatar. Skala pada proyeksi
             miring sama dengan skala pada
             proyeksi
             dimetri,
             yaitu skala pada sumbu x = 1 :
             1, dan pada sumbu y = 1 : 2,
             sedangkan
             pada sumbu z = 1 : 1.

More Related Content

What's hot

Kb3 Membaca Gambar Teknik
Kb3 Membaca Gambar TeknikKb3 Membaca Gambar Teknik
Kb3 Membaca Gambar Teknikemodul-learning
 
Bahan bacaan 2.2 gambar proyeksi
Bahan bacaan 2.2 gambar proyeksiBahan bacaan 2.2 gambar proyeksi
Bahan bacaan 2.2 gambar proyeksiarie eric
 
Kb 3. Membaca gambar Teknik
Kb 3. Membaca gambar TeknikKb 3. Membaca gambar Teknik
Kb 3. Membaca gambar Teknikemodul-learning
 
Kb 3 Membaca Gambar Teknik
Kb 3 Membaca Gambar TeknikKb 3 Membaca Gambar Teknik
Kb 3 Membaca Gambar Teknikemodul-learning
 
Hamid gambar teknik proyeksi
Hamid gambar teknik proyeksiHamid gambar teknik proyeksi
Hamid gambar teknik proyeksiHamid kabete
 
Materi Gambar Teknik Pemesinan
Materi Gambar Teknik PemesinanMateri Gambar Teknik Pemesinan
Materi Gambar Teknik PemesinanNovi Antoro
 
04 lukisan ortografik
04 lukisan ortografik04 lukisan ortografik
04 lukisan ortografikmariahlambak
 
Memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Memahami gambar teknik TEKNIK MESINMemahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Memahami gambar teknik TEKNIK MESINEko Supriyadi
 
Ulangan gamtek 30 soal pg xi tp
Ulangan gamtek 30 soal pg xi tpUlangan gamtek 30 soal pg xi tp
Ulangan gamtek 30 soal pg xi tpEko Supriyadi
 
J1001 - Unit 4
J1001 - Unit 4J1001 - Unit 4
J1001 - Unit 4mechestud
 
gambar teknik - pemotongan gambar part 2
gambar teknik - pemotongan gambar part 2gambar teknik - pemotongan gambar part 2
gambar teknik - pemotongan gambar part 2Ardy YM
 
J1001 - Unit 6
J1001 - Unit 6J1001 - Unit 6
J1001 - Unit 6mechestud
 
J1001 - Unit 5
J1001 - Unit 5J1001 - Unit 5
J1001 - Unit 5mechestud
 
Bab i-gambar-secara-manual
Bab i-gambar-secara-manualBab i-gambar-secara-manual
Bab i-gambar-secara-manualSaeful Fajri
 

What's hot (19)

Gambar teknik
Gambar teknikGambar teknik
Gambar teknik
 
Kb3 Membaca Gambar Teknik
Kb3 Membaca Gambar TeknikKb3 Membaca Gambar Teknik
Kb3 Membaca Gambar Teknik
 
Bahan bacaan 2.2 gambar proyeksi
Bahan bacaan 2.2 gambar proyeksiBahan bacaan 2.2 gambar proyeksi
Bahan bacaan 2.2 gambar proyeksi
 
Nota isometrik
Nota isometrik Nota isometrik
Nota isometrik
 
Kb 3. Membaca gambar Teknik
Kb 3. Membaca gambar TeknikKb 3. Membaca gambar Teknik
Kb 3. Membaca gambar Teknik
 
Kb 3 Membaca Gambar Teknik
Kb 3 Membaca Gambar TeknikKb 3 Membaca Gambar Teknik
Kb 3 Membaca Gambar Teknik
 
Isometrik
IsometrikIsometrik
Isometrik
 
Hamid gambar teknik proyeksi
Hamid gambar teknik proyeksiHamid gambar teknik proyeksi
Hamid gambar teknik proyeksi
 
Materi Gambar Teknik Pemesinan
Materi Gambar Teknik PemesinanMateri Gambar Teknik Pemesinan
Materi Gambar Teknik Pemesinan
 
04 lukisan ortografik
04 lukisan ortografik04 lukisan ortografik
04 lukisan ortografik
 
Memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Memahami gambar teknik TEKNIK MESINMemahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
 
Ulangan gamtek 30 soal pg xi tp
Ulangan gamtek 30 soal pg xi tpUlangan gamtek 30 soal pg xi tp
Ulangan gamtek 30 soal pg xi tp
 
J1001 - Unit 4
J1001 - Unit 4J1001 - Unit 4
J1001 - Unit 4
 
gambar teknik - pemotongan gambar part 2
gambar teknik - pemotongan gambar part 2gambar teknik - pemotongan gambar part 2
gambar teknik - pemotongan gambar part 2
 
Menggambar teknik
Menggambar teknik Menggambar teknik
Menggambar teknik
 
J1001 - Unit 6
J1001 - Unit 6J1001 - Unit 6
J1001 - Unit 6
 
J1001 - Unit 5
J1001 - Unit 5J1001 - Unit 5
J1001 - Unit 5
 
Bab i-gambar-secara-manual
Bab i-gambar-secara-manualBab i-gambar-secara-manual
Bab i-gambar-secara-manual
 
Gambar mesin
Gambar mesinGambar mesin
Gambar mesin
 

Similar to Kd 1.1

Menggambar teknik 3.pptx
Menggambar teknik 3.pptxMenggambar teknik 3.pptx
Menggambar teknik 3.pptxhimawanganjar1
 
materi ke 4 dan 5.pptx
materi ke 4 dan 5.pptxmateri ke 4 dan 5.pptx
materi ke 4 dan 5.pptxuchacandra
 
Slide Materi - Gambar Proyeksi.pptx
Slide Materi - Gambar Proyeksi.pptxSlide Materi - Gambar Proyeksi.pptx
Slide Materi - Gambar Proyeksi.pptxMahbubMuttahid2
 
PENGERTIAN GAMBAR TEKNIK BAHAN AJAR MATRIKULASI GAMBAR TEKNIK
PENGERTIAN GAMBAR TEKNIK BAHAN AJAR MATRIKULASI GAMBAR TEKNIKPENGERTIAN GAMBAR TEKNIK BAHAN AJAR MATRIKULASI GAMBAR TEKNIK
PENGERTIAN GAMBAR TEKNIK BAHAN AJAR MATRIKULASI GAMBAR TEKNIKHimawanSutanto22
 
PROYEKSI ORTHOGONAL MATA KULIAH GAMBAR TEKNIK, TEKNIK SIPIL
PROYEKSI ORTHOGONAL MATA KULIAH GAMBAR TEKNIK, TEKNIK SIPILPROYEKSI ORTHOGONAL MATA KULIAH GAMBAR TEKNIK, TEKNIK SIPIL
PROYEKSI ORTHOGONAL MATA KULIAH GAMBAR TEKNIK, TEKNIK SIPILYuliaMitayani
 
Ppt aturan proyeksi orthogonal dan gambar potong
Ppt aturan proyeksi orthogonal dan gambar potongPpt aturan proyeksi orthogonal dan gambar potong
Ppt aturan proyeksi orthogonal dan gambar potongIrwanWitono
 
PPT MEMBACA GAMBAR TEKNIK 2.pptx
PPT MEMBACA GAMBAR TEKNIK 2.pptxPPT MEMBACA GAMBAR TEKNIK 2.pptx
PPT MEMBACA GAMBAR TEKNIK 2.pptxMurdiyono4
 
Mengenal cara menggambar dengan teknik perspektif
Mengenal cara menggambar dengan teknik perspektifMengenal cara menggambar dengan teknik perspektif
Mengenal cara menggambar dengan teknik perspektifAgus Tri
 
Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik
Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik
Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik Rahma Setiayu
 

Similar to Kd 1.1 (20)

Menggambar teknik 3.pptx
Menggambar teknik 3.pptxMenggambar teknik 3.pptx
Menggambar teknik 3.pptx
 
Gambar Teknik.pptx
Gambar Teknik.pptxGambar Teknik.pptx
Gambar Teknik.pptx
 
PROYEKSI ISOMETRIS.pptx
PROYEKSI ISOMETRIS.pptxPROYEKSI ISOMETRIS.pptx
PROYEKSI ISOMETRIS.pptx
 
b.pptx
b.pptxb.pptx
b.pptx
 
materi ke 4 dan 5.pptx
materi ke 4 dan 5.pptxmateri ke 4 dan 5.pptx
materi ke 4 dan 5.pptx
 
Slide Materi - Gambar Proyeksi.pptx
Slide Materi - Gambar Proyeksi.pptxSlide Materi - Gambar Proyeksi.pptx
Slide Materi - Gambar Proyeksi.pptx
 
PENGERTIAN GAMBAR TEKNIK BAHAN AJAR MATRIKULASI GAMBAR TEKNIK
PENGERTIAN GAMBAR TEKNIK BAHAN AJAR MATRIKULASI GAMBAR TEKNIKPENGERTIAN GAMBAR TEKNIK BAHAN AJAR MATRIKULASI GAMBAR TEKNIK
PENGERTIAN GAMBAR TEKNIK BAHAN AJAR MATRIKULASI GAMBAR TEKNIK
 
PROYEKSI.pptx
PROYEKSI.pptxPROYEKSI.pptx
PROYEKSI.pptx
 
PROYEKSI ORTHOGONAL MATA KULIAH GAMBAR TEKNIK, TEKNIK SIPIL
PROYEKSI ORTHOGONAL MATA KULIAH GAMBAR TEKNIK, TEKNIK SIPILPROYEKSI ORTHOGONAL MATA KULIAH GAMBAR TEKNIK, TEKNIK SIPIL
PROYEKSI ORTHOGONAL MATA KULIAH GAMBAR TEKNIK, TEKNIK SIPIL
 
UNJURAN ORTOGRAFIK.pptx
UNJURAN ORTOGRAFIK.pptxUNJURAN ORTOGRAFIK.pptx
UNJURAN ORTOGRAFIK.pptx
 
Ppt aturan proyeksi orthogonal dan gambar potong
Ppt aturan proyeksi orthogonal dan gambar potongPpt aturan proyeksi orthogonal dan gambar potong
Ppt aturan proyeksi orthogonal dan gambar potong
 
eropa n amerika1.docx
eropa n amerika1.docxeropa n amerika1.docx
eropa n amerika1.docx
 
Proyeksi 3D - Oblique
Proyeksi 3D - ObliqueProyeksi 3D - Oblique
Proyeksi 3D - Oblique
 
PPT MEMBACA GAMBAR TEKNIK 2.pptx
PPT MEMBACA GAMBAR TEKNIK 2.pptxPPT MEMBACA GAMBAR TEKNIK 2.pptx
PPT MEMBACA GAMBAR TEKNIK 2.pptx
 
Oblique Projection - Projection 3D
Oblique Projection - Projection 3DOblique Projection - Projection 3D
Oblique Projection - Projection 3D
 
Kelompok 5
Kelompok   5Kelompok   5
Kelompok 5
 
Pertemuan 2 gambar teknik
Pertemuan 2   gambar teknikPertemuan 2   gambar teknik
Pertemuan 2 gambar teknik
 
Mengenal cara menggambar dengan teknik perspektif
Mengenal cara menggambar dengan teknik perspektifMengenal cara menggambar dengan teknik perspektif
Mengenal cara menggambar dengan teknik perspektif
 
materi optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika smamateri optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika sma
 
Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik
Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik
Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik
 

Kd 1.1

  • 1. SMA NEGERI 1 KEBOMAS
  • 2. Tujuan pembelajaran Kognitif / Produk •Setelah menerima penjelasan guru, siswa dapat memahami gambar teknik proyeksi. •Setelah menerima penjelasan guru, siswa dapat memahami teknik perancangan gambar teknik proyeksi. Kognitif / Proses •Setelah menerima presentasi citra contoh gambar teknik proyeksi, siswa dapat memahami konsep dan gagasan gambar teknik proyeksi. •Setelah menerima demonstrasi perancangan gambar teknik dari guru, siswa mampu memahami teknik perancangan gambar teknik proyeksi.
  • 3. Scene setting 1. Amatilah dua gambar berikut! 2. Berilah pendapat dari sudut pandangmu sendiri!
  • 4. Scene setting Tulislah perbedaan kedua gambar tersebut sesuai dengan klasifikasi berikut: 1. Penampakan gambar 2. Dimensi bentuk
  • 5. Scene setting Konklusi/ kesimpulan • merupakan gambar 2 dimensi, yaitu dengan ciri-ciri hanya mempunyai dua ruas x • Merupakan gambar 2 dimensi yang (horisontal) dan ruas y telah diproses dalam teknik proyeksi (vertikal) sehingga menjadi 3 dimensi, dimana •Gambar tidak memenuhi gambar terdiri dari ruas x,y dan z. unsur ruang, karena bersifat datar/ flat
  • 6. Definisi PROYEKSI Kata proyeksi secara umum berarti bayangan. Gambar proyeksi berarti gambar bayangan suatu benda yang berasal dari benda nyata atau imajiner yang dituangkan dalam bidang gambar menurut cara- cara tertentu.
  • 7. Kategori Proyeksi PROYEKSI, terdiri dari: Proyeksi Ortogonal (Eropa) Proyeksi dari sudut pertama (kuadran pertama) sehingga menampilkan pandangan atas, depan dan samping. Proyeksi Aksonometri Proyeksi paralel, dimana menampilkan gambar pandangan atas, depan dan samping dalam satu kesatuan gambar. Proyeksi Perspektif Proyeksi terpusat (sentral)
  • 8. PROYEKSI ORTOGONAL Ciri-ciri gambar proyeksi ortogonal : 1.Sistem gambar proyeksi Eropa dihasilkan dari pemroyeksian pada ruang atau sudut pertama (first angel). 2.Terdiri atas 3 bidang, yakni bidang I, II, dan III. Bidang I berfungsi untuk menampilkan bayangan benda tampak dari atas, bidang II untuk bayangan benda tampak depan, dan bidang III untuk bayangan benda tampak dari samping kiri. (multiview drawing)
  • 9. PROYEKSI ORTOGONAL Contoh cara memproyeksikan sebuah titik.
  • 10. PROYEKSI ORTOGONAL Contoh benda berupa kubus yang diproyeksikan dengan cara Eropa
  • 11. PROYEKSI PERSPEKTIF Perspektif, berdasarkan jumlah titik hilang terdiri dari: Satu titik hilang Dua titik hilang Tiga titik hilang
  • 12. Kategori Proyeksi Perspektif Sistem perspektif ini digunakan untuk menggambar obyek (benda) yang terletak relatif dekat dengan mata. Karena letak obyek yang cukup dekat, akibatnya mata memiliki sudut pandang yang sempit, sehingga garis-garis batas benda akan menuju satu titik lenyap saja, kecuali bila sejajar dengan horizon dan tegak lurus terhadapnya.
  • 13. Kategori Proyeksi Perspektif Sistem gambar ini digunakan untuk menggambarkan benda- benda yang letaknya relatif jauh dan letaknya tidak sejajar (serong) terhadap mata pengamat. Karena posisi pengamat jauh dengan obyek maka sudut pandang mata melebar, akibatnya garis-garis batas benda akan menuju titik lenyap sebelah kiri dan kanan.
  • 14. Kategori Proyeksi Perspektif Gambar perspektif ini muncul akibat benda/obyek yang diamati jauh di bawah atau ke atas horizon. Oleh karenanya sudut pandang mata melebar ke segala arah. Perspektif ini banyak digunakan untuk menggambar arsitektur bangunan yang serba tinggi. Sumber: - Syafi,i. 2002. Proyeksi-Perspektif 1. Paparan Perkuliahan Mahasiswa.Semarang: UNNES Press.
  • 15. PROYEKSI AKSONOMETRI 1. Proyeksi Aksonometri tergolong jenis proyeksi sejajar (paralel) dan juga tegak (ortogonal). Dalam proyeksi 2. Aksonometri diupayakan untuk penampilan tampak atas, depan, dan samping dalam satu kesatuan gambar. 3. Aksonometri menampilkan objek gambar baik yang kongkret maupun imajiner ke dalam bayangan tiga dimensi, oleh karena itu aksonometri tergolong jenis proyeksi piktorial.
  • 16. Kategori Proyeksi Aksonometri Aksonometri, terdiri dari: Proyeksi Isometri Proyeksi Dimetri Proyeksi Oblique
  • 17. Kategori Proyeksi Aksonometri Proyeksi isometri adalah jenis proyeksi aksonometri berpenampilan tiga dimensi atau piktorial dengan besaran sudut masing-masing 120 0, dan perbandingan masing-masing ukuran tinggi, panjang, dan dalam yaitu 1:1:1. Besar sudut sumbu 1200 dapat digunakan alternatif dibuat sudut 300 terhadap horisontal (baik sudut kanan maupun kiri)
  • 18. Kategori Proyeksi Aksonometri Pada dimetri perbandingan yang sama terdapat pada dimensi tinggi dan panjang. Perbandingan yang lazim digunakan yaitu 2:2:1 atau 3:3:1 Perbandingan ini diikuti dengan konsekuensi pada sudut objek yang digambar terhadap garis horizon yaitu 40 derajat untuk sudut sebelah kanan dan 10 derajat untuk sudut sebelah kiri.
  • 19. Kategori Proyeksi Aksonometri Pada proyeksi miring, sumbu x berhimpit dengan garis horisontal/mendatar dan sumbu y mempunyai sudut 45° dengan garis mendatar. Skala pada proyeksi miring sama dengan skala pada proyeksi dimetri, yaitu skala pada sumbu x = 1 : 1, dan pada sumbu y = 1 : 2, sedangkan pada sumbu z = 1 : 1.